Skripsi Dwi Heni Fitria.rtf - Digital Library IAIN Sunan Ampel
Skripsi Dwi Heni Fitria.rtf - Digital Library IAIN Sunan Ampel
Skripsi Dwi Heni Fitria.rtf - Digital Library IAIN Sunan Ampel
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
A. Latar Belakang Masalah<br />
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
Saat ini media televisi sudah tidak asing lagi dalam kehidupan<br />
sehari-hari masyarakat kita, televisi adalah salah satu media yang sangat<br />
menunjang segala bentuk informasi seperti (film, reality show, acara<br />
keagamaan, dan lain-lain) sehingga televisi sangat tepat dijadikan sebagai<br />
media syiar dakwah islam. Adapun salah satu informasi yang tidak lepas<br />
dari peran media televisi adalah iklan.<br />
Televisi sebagai media Informasi juga media syiar agama yang<br />
mewabah di seluruh pelosok negeri dapat dijadikan alat untuk meraih<br />
keuntungan bisnis, dari bisnis yang berbagai jenis dan cara pengiklanan<br />
yang menarik, membuat para perusahaan produk termasuk sampo memuat<br />
iklan yang bernuansa Islami yakni salah satunya adalah iklan Sunsilk<br />
Clean & Fresh versi berjilbab. Iklan sebagai media bisnis memiliki<br />
kelebihan yakni menyajikan informasi yang di tunjang dengan gambar,<br />
suara, gerak serta memiliki jangkauan yang cukup luas.<br />
Sistem penyajian serta kualitas Televisi dalam informasi<br />
berkembang mengacu kepada pelaksanaan syiar agama, memicu banyak<br />
program bermunculan dalam media audio Visual dan sampai sekarang<br />
tidak terhitung jumlahnya baik yang berupa film, iklan, maupun sinetron.<br />
semua itu di dukung oleh unsur pembiayaan dalam tayangan Televisi<br />
1
tersebut sehingga muncul Simbiosis mutualisme antara pihak sponsor<br />
(Iklan) dengan program yang di tayangkan.<br />
Menurut pakar periklanan dari amerika, S. William patties iklan<br />
adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan<br />
mempromosikan produk dan jasa kepada seseorang atau pembeli yang<br />
potensial. Tujuannya adalah mempengaruhi calon konsumen untuk<br />
berpikir dan bertindak sesuai dengan si pemasang iklan.<br />
Iklan menurut fungsinya terbagi menjadi 3 (tiga ): 1) iklan<br />
komersial : Iklan komersil adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung<br />
kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. 2) iklan layanan masyarakat<br />
: iklan layanan masyarakat adalah merupakan bagian dari kampanye social<br />
marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan<br />
atau pelayanan masyarakat. dan 3) Iklan Filantropi : Sedangkan Iklan<br />
Filantropi mempunyai Istilah yang berasal dari bahasa Yunani philos yang<br />
berarti cinta, dan antropos yang berarti manusia. Bila dirangkai, filantropi<br />
berarti cinta manusia. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa kata<br />
filantropi merupakan satu istilah yang netral, berkaitan erat dengan nilai<br />
moral, dan tidak berkonotasi dengan agama tertentu, mengingat semua<br />
agama pasti mengajarkan nilai-nilai filantropis.<br />
Iklan layanan filantropi Islam termasuk fenomena baru dunia<br />
periklanan di Indonesia. Sangat unik karena iklan jenis ini dapat<br />
dikategorikan iklan komersial sekaligus jenis non-komersial. Terus terang,<br />
advertising agency yang menangani jenis-jenis iklan filantropi ini tidak<br />
2
anyak. Bagi sebuah agency, memotret sebuah program menjadi sebuah<br />
insight (kedalaman produk/ program) yang jitu dan tepat bukan perkara<br />
mudah. Memutuskan What to Say (apa yang ingin disampaikan) sebuah<br />
iklan filantropi juga bukan masalah sederhana. Termasuk menetapkan<br />
How to Say (bagaimana cara menyampaikannya) yang pas dengan elemen,<br />
simbol, ataupun tipografi yang mampu mendukung pesan, karena hal<br />
terakhir yang menjadi penentu apakah iklan filantropi tersebut sudah<br />
sesuai dengan konteks kultur masyarakat atau belum. Sehingga<br />
membutuhkan kerjasama yang sangat serius antara advertising agency<br />
dengan pelaku program. 1<br />
Secara keseluruhan produk iklan pasti membutuhkan system<br />
periklanan, yang mana merupakan suatu system pemasaran kompleks dan<br />
di dalamnya terdapat bermacam-macam sugesti dan pembangkit<br />
keingintahuan penonoton dalam pengiklannnya, sehingga bila ada promosi<br />
produk tertentu maka konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut 2 .<br />
Periklanan sendiri adalah komunikasi komersil dan non-personal<br />
tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke<br />
khalayak target melalui media bersifat masal seperti televisi, radio, Koran,<br />
majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau<br />
1 Andika <strong>Dwi</strong> Jatmiko, Iklan Layanan Filantropi Islam di Media Cetak Indonesia,<br />
2007, (http://andika.syafaatadvertising.net/ diakses 06 Juni 2008)<br />
2 Imam Robandi. Becoming the Winner Riset Menulis Ilmiah, Publikasi Ilmiah, dan<br />
Presentasi. (Yogyakarta : CV. Andi Offset. 2008). hal. 391<br />
3
kendaraan umum 3 . Sehingga sudah barang pasti dalam mass media banyak<br />
terdapat macam dan bentuk iklan yang disampaikan.<br />
Bentuk iklan yang begitu banyaknya selalu dikemas sedemikian<br />
rupa untuk menjadi unik dan berbeda, adapun salah satu bentuk dan<br />
tampilan iklan yang menarik adalah iklan televisi produk sunsilk clean &<br />
fresh versi berjilbab dengan model iklan inneke koesherawati karena di<br />
desain khusus untuk konsumen penggunan jilbab dalam hal ini kaum<br />
muslimah. Menurut product manager sunsilk andrie darusman, sunsilk<br />
clean & fresh sebagai sampo pertama di Indonesia dengan formulasi<br />
khusus untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rambut wanita yang<br />
tertutup jilbab.<br />
Iklan Sunsilk Clean & Fresh diluncurkan pada tanggal 6 September<br />
2006 bertepatan dengan bulan suci Ramadlan iklan ini merupakan jenis<br />
iklan komersil yang di kemas sebagai penyalur ajakan pada konsumen<br />
agar nyaman dan merasakan bersih dan segar walau rambut selalu tertutup,<br />
tidak seperti iklan layanan masyarakat cara penyampaian ajakannya pada<br />
konsumen, dalam iklan Sunsilk Clean & fresh terdapat syarat pesan<br />
dakwah yang menggelitik dan unik yakni sebuah iklan filantropi yang<br />
mengangkat tema Islam padahal kita tahu iklan filantropi cenderung pada<br />
bisnis bukan pada dakwah serta pesan yang disampaikan.<br />
3 Monle Lee dan Carla Jhonson. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Prespektif<br />
Global. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2007). hal. 1<br />
4
Pengemasan iklan sampo yang tidak menampakkan aurat seoarang<br />
wanita inilah yang membuat iklan ini penting untuk di analisis dengan<br />
fokus pada pesan dakwah memakai jilbab.<br />
Oleh karena hal itu dalam penelitian ini diangkat tentang analisis<br />
pesan dakwah dalam iklan sunsilk clean & fresh versi berjilbab yang di<br />
dalamnya syarat dengan pengaruh bawah sadar yang ditandai dengan<br />
peringatan-peringatan etis tentang : kenyamanan memakai jilbab, fungsi<br />
jilbab sebagai penambah nilai estetika, menginformasikan fungsi bahwa<br />
dengan memakai produk tersebut tidak perlu khawatir dengan masalah<br />
rambut lepek, gatal, gerah, karena jilbab. Sehingga dalam iklan tersebut<br />
dimungkinkan untuk diketahui fungsi iklan sebagai pesan yang bersifat<br />
komersial tetapi juga memeliki peranan penyamapaian pesan dakwah.<br />
Paparan hal di atas, dalam hal ini merupaakan himbuaan serta<br />
motivasi untuk tetap mengenakan jilbab bagi kaum muslimah sebagai alat<br />
penutup aurat. Sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan tidak cuma itu<br />
berjilbab mencegah kejahatan seksual kaum wanita, dan masih banyak<br />
fungsi yang lain . Beberapa hal tersebut merupakan aspek yang dijadikan<br />
alasan ketertarikan peneliti untuk menangkat masalah sebagai kajian<br />
penilitian skripsi.<br />
B. Rumusan Masalah<br />
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya maka<br />
yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :<br />
5
1. Pesan dakwah apa yang terkandung dalam visualisasi iklan sunsilk<br />
clean & fresh versi berjilbab ?<br />
2. Bagaimana Semiotika Roland Barthes dalam memaknai Iklan<br />
Sunsilk Clean & Fresh Versi Berjilbab di Televisi ?<br />
C. Tujuan Penelitian<br />
Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah<br />
1. Mengetahui hasil analisis apa pesan Dakwah dalam iklan sunsilk<br />
clean & fresh versi berjilbab di televisi.<br />
2. Mengetahui hasil analisis semitika roland barthes terhadap pesan<br />
dakwah iklan sunsilk clean & fresh versi berjilbab<br />
D. Manfaat Penelitian<br />
1. Manfaat Teoretik<br />
a. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi akademis jurusan<br />
komunikasi penyiaran islam, sehingga penelitian ini dapat<br />
dimanfaatkan sebagai masukan bilamana akan dilakukan penelitian<br />
lebih lanjut.<br />
b. Memperluas pengetahuan dan melatih kemampuan peneliti dalam<br />
menyusun suatu penelitian sehingga kritis terhadap masalah-<br />
msalah yang timbul dalam bidang penyairan islam melalui media<br />
massa (televisi)<br />
6
6<br />
2. Manfaat Praktis<br />
a. Untuk mempertajam budaya kritis masyarakat dalam memahami<br />
pesan iklan di televisi<br />
b. Bagi mahasiswa komunikasi penyaiaran islam suatu iklan<br />
E. Definisi Konsep<br />
komersial lewat media massa (televisi) dapat digunakan sebagai<br />
media alternative dakwah islam.<br />
Untuk memudahkan dalam memahami judul penelitian ini maka di<br />
buat definisi konsep sebagai berikut :<br />
1. Analisis<br />
Sifat uraian, penguraian, kupasan pada fenomena tertentu<br />
dengan menggunakan sebuah teori sifat uraian disini merupakan suatu<br />
dasar untuk menemukan deskripsi dari permasalahan yang di angkat<br />
dalam penelitian. 4<br />
2. Pesan Dakwah<br />
Pesan adalah proses penyampaian suatu informasi oleh<br />
komunikator pada komunikan (penerima pesan), pesan dilakukan bisa<br />
dengan tatap muka atau melalui media komunikasi (iklan televisi) dan<br />
lain-lain yang isisnya dapat berupa ilmu pengetahuan, informasi,<br />
4 Pius A Partanto dan M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. (Surabaya : Arkola. 1994) . hal.<br />
7
hal. 4<br />
nasehat, propaganda serta dakwah. 5 Dengan demikian berita<br />
periklanan dan Pesan adalah proses penyampaian suatu informasi oleh<br />
komunikator pada komunikan (penerima pesan), pesan dilakukan bisa<br />
dengan tatap muka atau melalui media komunikasi (iklan televisi) dan<br />
lain-lain yang isisnya dapat berupa ilmu pengetahuan, informasi,<br />
nasehat, propaganda serta dakwah.<br />
Dengan demikian berita periklanan dan informasi juga dapat di<br />
sinonimkan dengan pesan, sedangkan dalam iklan sunsilk clean &<br />
fresh versi berjilbab di televisi mengandung informasi tentang iklan<br />
komersial dengan mengacu kepada norma Islam di Publik jilbab tak<br />
harus di tinggalkan demi karir, oleh karena itu fenomena pesan yang<br />
terkadung bisa juga dinamakan dengan seruan dakwah.<br />
Paparan Definisi konsep pesan di atas dilanjutkan dengan<br />
definisi konsep dakwah. Secara etimologis dakwah berasal dari bahasa<br />
arab yang berarti : seruan, ajakan, panggilan, secara terminologis<br />
pengertian dakwah adalah suatu proses penyampaian pesan-pesan<br />
tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain<br />
memenuhi ajakan tersebut dan dapat membenarkan atau menerima<br />
dengan sadar atau tidak sadar akan segala pesan (message) yang<br />
disampaikan kepada khalayak melalui media . 6<br />
5 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komuniaksi. (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2000).<br />
6 Toto Tasmara. Komunikasi Dakwah. (Jakarta : Gaya Media Pratama. 1997). hal. 31<br />
8
Sehingga pesan dakwah yang terkandung dalam iklan sunsilk<br />
clean & fresh versi berjilbab di televisi mampu dimengerti khalayak<br />
dan menghayai pesan dakwah tidak hanya sekedar diterima melalui<br />
indra tetapi pesan tersebut hendaknya mampu merubah sikap yang<br />
kurang relevan dengan misi dakwah menjadi sikap normative yang<br />
sesuai dengan ajaran islam yaitu menutup aurat bagi kaum muslimah,<br />
sedangkan pesan dakwah sendiri dalam ajaran islam terbagi menjadi<br />
tiga persoalan yakni:<br />
1) Konteks Keimanan (Aqidah)<br />
Keimanan (Aqidah) berasal dari bahasa arab yang artinya<br />
keyakinan dan kepercayaan, yang menurut Mahmut Saltut secara<br />
terminologi adalah sisi teoritis yang harus pertama kali di imani<br />
dan diyakini secara mantap tanpa keraguan sedikitpun begitu juga<br />
Pesan Dakwah yang berdasar Al-Quran dan Hadits kita harus yakin<br />
dan melaksanakannya, walau dengan bingkai yang bermacam-<br />
macam dan beberapa rukun Imam yang ada 6 butir itu Wajib untuk<br />
kita yakini sebagai umat Islam. 7<br />
2) Konteks Keislaman (Syari’ah)<br />
Istilah Syari’ah dalam kontek kajian hukum Islam lebih<br />
menggambarkan kumpulan norma-norma hukum yang merupakan<br />
kumpulan dari proses tasyri’. Kata tasyri’ bentuk mashdar dari<br />
syarra’a yang berarti menciptakan dan menetapkan syari’ah,<br />
7 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hal.129<br />
9
sedang menurut istilah adalah menetapkan norma norma hukum<br />
untuk menata kehidupan manusia, baik hubungan dengan tuhan,<br />
maupun dengan umat manusia yang lain. Dan untuk memudahkan<br />
pemahaman hukum Islam maka tasyri’ di bagi dua yakni:<br />
a. Tasyri’ Ilahy adalah penetapan hukum la ngsung yang di<br />
lakukan oleh Allah dan Rosulnya dalam Al- Qur’an dan Al-<br />
Sunnah. Ketentuan tersebut abadi dan tidak berubah, karena<br />
tidak ada yang kompeten untuk merubahnya kecuali Allah.<br />
b. Tasyri’ Wadh’I adalah penentuan hukum yang di lakukan oleh<br />
Mujtahit, baik Mujtahid Mustambit maupun Muthabiq.<br />
Ketentuan hukum ini tidak abadi karena kajian permasalahan<br />
yang muncul hukumnya akan di musyawarahkan kembali<br />
dengan jalan ijtihad karena ini adalah kajian nalar manusia<br />
yang tidak maksum sebagaimana Rosul dan ama nat di<br />
pengaruhi oleh pengalaman dan keilmuan mereka serta<br />
dinamika kultural mereka, tetapi kajian hukum yang menjadi<br />
keputusan tetap menjadi Syari’ah sejauh menggunakan Al-<br />
Qur’an Dan Hadits. 8<br />
Kata Syari’ah berarti juga “Jalan keluarnya air untuk<br />
minum.” Dari orang arab ini menjadi pengertian jalan Lurus, yakni<br />
perolehan hukum menuju jalan lurus dunia dan Akhirat, Kita<br />
kembali pada kajian penelitian ini yang mengusung hukum<br />
8 Studi Islam <strong>IAIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Ampel</strong> Surabaya, Pengantar studi Islam (Surabaya: <strong>IAIN</strong> <strong>Sunan</strong><br />
<strong>Ampel</strong> Press, 2004), hal. 122<br />
10
Dakwah dengan bingkai Iklan dalam kajian kode Etik jurnalistik<br />
Dakwah dengan Iklan di sajikan dengan mengikuti norma dan<br />
hukum islam.<br />
3) Konteks Akhlak<br />
Akhlak menurut ba hasa Adalah budi pekerti, sedangkan<br />
Akhlak secara istilah adalah sifat yang tertanam dalam jiwa<br />
manusia, sehingga ia akan muncul secara spontan bilamana di<br />
perlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu, serta tidak<br />
adanya dorongan dari luar dirinya dengan sikap baik tanpa adannya<br />
paksaan. 9 Akhlak sendiri ada dua Yakni: Baik dan buruk<br />
sedangkan contoh iklan buruk Yakni:<br />
a). Contoh Akhlak buruk (Ahklak Madzmumah) adalah Prilaku<br />
tunas muda Indonesia 'modern' yang tidak memiliki jati diri dan<br />
sepi dari nilai-nilai ahlakulkarimah Karena dampak Iklan yang<br />
tidak memegang citra normative.<br />
b). Contoh Akhlak yang baik (Akhlak mahmudah) adalah seperti<br />
Iklan berjilbab yang daya bingkainya syarat dengan norma-<br />
norma Islam.<br />
Dari paparan tentang definisi pesan dakwah diatas memberikan<br />
kita suatu pertimbangan bahwa berdakwah adalah mengajak<br />
manusia pada ajaran yang mengutamakan materi dakwah yakni:<br />
Aqidah, syariah, akhlak.<br />
9 Studi Islam <strong>IAIN</strong> <strong>Sunan</strong> <strong>Ampel</strong> Surabaya, Pengantar studi Islam (Surabaya: <strong>IAIN</strong><br />
<strong>Sunan</strong> <strong>Ampel</strong> Press, 2004), hal. 109<br />
11
3. Iklan Sunsilk Clean & fresh Versi Berjilbab<br />
Pengertian iklan secara komprehensif adalah, "Semua bent uk<br />
aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau<br />
jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu". Secara<br />
umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu<br />
produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan<br />
kompensasi biaya tertentu serta ajakan pada masyarakat dengan tujuan<br />
tertentu agar tercipta suatu keselarasan dalam lingkungan<br />
masyarakat. 10 Sedangkan sunsilk clean & fresh merupakan sebuah<br />
produk sampo yang diproduksi oleh PT. Unilever Indonesia. Cikarang<br />
Bekasi yang dikemas khusus untuk konsumen muslimah guna<br />
mengatasi masalah rambut pemakai jilbab. Adapun dalam hal ini iklan<br />
tersebut merupakan versi berjilbab karena model iklan di dalamnya<br />
tidak memperlihatkan rambut sehelaipun melainkan hanya<br />
memperlihatkan tampilan berjilbab dan menutup aurat.<br />
4. Televisi<br />
Televisi Dalam bahasa inggris disebut dengan : television,<br />
istilah “television” berasal dari perkataan yunani : tele artinya : far, off,<br />
jauh. Ditambah dengan : vision yang berasal dari bahasa latin vision,<br />
yang artinya to see, melihat. Jadi artinya secara harfiah, melihat, jauh.<br />
10 Ahmad Najib Afandi dan Nasrulloh Afandi, Menggagas Fikih Iklan, 2007,<br />
(http://hodayatulloh.com diakses 06 juni 2008)<br />
12
Ini sesuai dengan existensi dari pada siaran tv dari Jakarta, bisa dilihat<br />
di rumah kita di Bandung. 11<br />
F. Sistematika Pembahasan<br />
Untuk memudahkan pembahasan dalam menganalisa studi<br />
penelitian ini diperlukan adanya sistematika pembahasan yang isinya<br />
sebagai berikut :<br />
BAB I : Pendahuluan<br />
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan<br />
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan masalah yang di teliti, untuk<br />
apa dan mengapa penelitian ini dilakukan dalam isi pendahuluan adalah :<br />
Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,<br />
definisi konsep, sistematika pembahasan.<br />
BAB II : Kerangka Teoretik<br />
Bab ini item yang terinterpretasi adalah seperti apa makna kajian<br />
yang di teliti apa dasar teori yang digunakan dalam penelitian, serta hasil<br />
fakta penelitian terdahulu punya cirri berbeda dengan penelitian yang di<br />
angkat sekarang item dalam bab ini adalah : kajian pustaka, kajian<br />
teoretik, penelitian terdahulu yang relevan.<br />
BAB III : Metode Penelitian<br />
c11 M.O. Palapah dan Atang Syamsudin. Studi Ilmu Komunikasi. (Bandung : Fakultas<br />
Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran. 1993). hal. 83<br />
13
Bab ini menjelaskan secara rinci dan operasional tentang metode<br />
dan teknik yang digunakan dalam mengkaji obyek penelitian, unsure<br />
itemnya adalah : pendekata n dan jenis penelitian, unit analisis, tahapan<br />
penelitian.<br />
BAB IV : Penyajian dan Analisis Data<br />
Bab ini memaparkan hal-ikhwal sasaran penelitian, data, dan obyek<br />
serta menganalisa data yang diperoleh, unsure itemnya adalah : deskripsi<br />
obyek penelitian, penyajian data, analisis data, pembahasan.<br />
BAB V : Penutup<br />
Bab ini menjelaskan kutipan akhir pemaparan skripsi. Unsure<br />
itemnya adalah : Kesimpulan dan saran<br />
14