Hospital Majapahit vol 3 no 1
Hospital Majapahit vol 3 no 1
Hospital Majapahit vol 3 no 1
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
HOSPITAL MAJAPAHIT<br />
Vol. 3. No. 1, Februari 2011 ISSN : 2085 - 0204<br />
Pengantar Redaksi,<br />
Jurnal <strong>Hospital</strong> <strong>Majapahit</strong> Vol. 3 No 1 Tahun 2011 banyak didominasi oleh publikasi dosen<br />
kebidanan tentang pengembangan penelitian di bidang kesehatan ibu dan anak. Hasil<br />
penelitian ini selain menunjang perbaikan materi pengajaran ke mahasiswa juga diharapkan<br />
membawa manfaat pada peningkatan status derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia.<br />
Artikel yang pertama ditulis oleh Dian Irawati yang membahas tentang faktor karakteristik ibu<br />
yang berhubungan dengan ketepatan imunisasi DPT Combo dan campak di Pasuruan. Dalam artikel<br />
ini dijelaskan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan ketepatan imunisasi DPT Combo dan<br />
Campak. Pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT Combo dan Campak mempengaruhi ketepatan<br />
imunisasi DPT Combo dan Campak pada bayi yang disebabkan beberapa faktor antara lain<br />
pengetahuan ibu, sumber informasi yang didapat,pendidikan ibu. Semakin kurang pengetahuan ibu<br />
semakin tidak tepat pula dalam mengimunisasikan bayinya. Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan<br />
dan kader harus lebih di tingkatkan untuk memberikan informasi melalui penyuluhan dengan<br />
menyebarkan leaflet tentang jadwal pemberian Imunisasi secara tepat dan pentingnya imunisasi pada<br />
bayi.<br />
Artikel yang kedua ditulis oleh Sulisdiana yaitu tentang faktor-faktor yang berhubungan<br />
dengan pengetahuan ibu tentang regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Muji Winarnik<br />
Mojokerto. Hasil penelitian ini membahas bahwa sebagian besar ibu sebenarnya telah mempunyai<br />
pengetahuan yang cukup tentang regurgitasi. Pengetahuan ini muncul karena responden telah<br />
memperoleh informasi yang cukup baik dari pengalaman sendiri atau lingkungan serta dapat pula dari<br />
tenaga kesehatan. Pengetahuan responden terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya<br />
umur, pendidikan, dan pekerjaan.<br />
Artikel yang ketiga ditulis oleh Ellyana Mafticha dengan tema Faktor-faktor yang<br />
berhubungan dengan konsumsi tablet kalsium pada wanita pre me<strong>no</strong>pouse di desa Tanjek Wagir<br />
Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo. Artikel ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan<br />
pengetahuan tentang osteoporosis dengan konsumsi tablet kalsium pada wanita preme<strong>no</strong>pouse di Desa<br />
Tanjek Wagir Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.Tingkat keeratan hubungan dalam penelitian<br />
ini adalah sangat kuat. Sebagian besar responden berpengetahuan cukup tentang osteoporosis akan<br />
tatapi mereka tidak mengkonsumsi tablet kalsium dengan teratur di karenakan masalah biaya dan<br />
malas minum tablet kalsium setiap hari. Konsumsi tablet kalsium ini bermanfaat untuk mencegah<br />
terjadinya gangguan pertumbuhan, kerapuhan tulang, dan kejang otot.<br />
Artikel yang keempat ditulis oleh Farida Yuliani yang membahas tentang Perilaku Pantang<br />
Makan Pada Ibu Nifas di BPS A Balongtani Jabon Sidoarjo. Artikel ini menjelaskan bahwa pantang<br />
makan pada ibu nifas dapat mempengaruh kelancaran produksi ASI. Sehingga perlunya peningkatan<br />
informasi tentang pantang makan pada ibu nifas, supaya ibu nifas mengetahui pentingnya makanan<br />
bergizi untuk kesehatan ibu dan bayi.<br />
Artikel yang kelima ditulis oleh Dyah Siwi Hety tentang hasil penelitiannya yang<br />
dipublikasikan pada tahun 2010 yakni tentang Hubungan Usia dan Paritas Dengan Kejadian Ca Cervix<br />
di RSUD Sidoarjo Tahun 2009. Hasil penelitian ini membahas tentang hubungan antara paritas<br />
dengan kejadian Ca Cerviks. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Ca Cerviks : Human<br />
Papilloma Virus, merokok, hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini, berganti-ganti<br />
pasangan seksual, gangguan system kekebalan tubuh, pemakaian pil KB, infeksi herpes genetalis atau<br />
infeksi klamidia menahun, lanjut usia, kegemukan, menstruasi pertama di usia dini, me<strong>no</strong>pause yang<br />
terlambat dan belum pernah hamil. Simpulan penelitian ini adalah pasien rawat inap dengan paritas<br />
tinggi cenderung terkena kanker serviks lebih besar dibandingkan pasien dengan paritas rendah.<br />
Penyakit kanker serviks adalah jenis penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan. Salah satu upaya<br />
mencegah kanker serviks adalah dengan membatasi jumlah anak dan melakukan pemeriksaan pap<br />
smear sebagai upaya pencegahan kanker serviks.