Untitled - Balai Penelitian Tanah - Departemen Pertanian

More documents

Recommendations

Info

- Contoh tanah utuh dalam kotak-kotak logam digunakan untuk pengamatan mikromorfologi melalui irisan tipis (thin sections). - Contoh tanah komposit, yaitu contoh yang dikumpulkan dari beberapa titik pengamatan melalui pemboran yang dicampur merata menjadi satu contoh yang homogen, digunakan untuk keperluan analisis status kesuburan tanah. Contoh tanah komposit ini merupakan kumpulan dari contoh tanah mineral lapisan atas. Apabila terdapat lapisan organik, maka lapisan tersebut tidak diikutsertakan dalam pengambilan. Pengambilan dilakukan pada lahan potensial dengan kemiringan lereng
IV. PENCATATAN PENGAMATAN Sofyan Ritung, Sukarman, dan Ropik Hasil pengamatan tanah dicatat pada formulir isian (data card). Formulir isian ini memuat keterangan umum, keterangan lingkungan, dan uraian morfologi tanah. Pengisian harus dilakukan di lapangan pada waktu pengamatan, selengkap mungkin, cukup jelas, dan dinyatakan dengan simbol atau kode (contoh formulir disajikan pada lampiran 1 dan 2). 4.1. Informasi Umum Informasi umum meliputi keterangan lokasi tempat/titik pengamatan atau site, mengenai administrasi dan geografis, keadaan wilayah (land) dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pembentukan tanah (genesis), potensi lahan, dan penggunaan lahan. 4.1.1. Nomor Pengamatan Nomor pengamatan dari masing-masing pengamat tanah ditulis dengan kode, misalnya Rofik kodenya RF dengan titik pengamatan yang ke-10, maka nomor urut pengamatan ditulis dengan kode RF 10. Nomor contoh tanah yang diambil dari profil atau pengamatan lain disesuaikan dengan nomor urut titik pengamatan misal RF 10, ditambah dengan nomor masing-masing lapisan (ditandai dengan angka Romawi I, II, .., dan seterusnya), dan ditulis pada label contoh tanah dari masing-masing lapisan tersebut. Contohnya: RF 10/I (lapisan pertama), RF 10/II (lapisan kedua). Label yang telah diberi nama tersebut digunakan untuk menandai contoh tanah yang bersangkutan. Juknis Pengamatan <strong>Tanah</strong> 26
Page 2 and 3: DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .
Page 4 and 5: LAMPIRAN ..........................
Page 6 and 7: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Page 8 and 9: 1.2. Tujuan Penyusunan buku petunju
Page 10 and 11: adalah yang paling sulit ditetapkan
Page 12 and 13: struktur dan tanah di bagian dalam
Page 14 and 15: III. PEMBUATAN PENAMPANG DAN CARA P
Page 16 and 17: mengambil contoh batuan, serta meng
Page 18 and 19: - Cairan alpha-alpha dypiridyl untu
Page 20 and 21: (b) Minipit Minipit dibuat seperti
Page 22 and 23: timbunan tanah lainnya, bekas bangu
Page 24 and 25: - Pembuatan penampang tanah dilakuk
Page 26 and 27: 3. Tarik batas berdasarkan perbedaa
Page 28 and 29: - Kode/simbol yang sesuai dengan si
Page 32 and 33: 4.1.2. Nomor Satuan Peta Nomor satu
Page 34 and 35: interpretasi foto udara. Hal ini pe
Page 36 and 37: stratigrafi, petrologi, mineralogi,
Page 38 and 39: Tabel 4.1. Satuan bentuk wilayah be
Page 40 and 41: Tabel 4.4. Klasifikasi panjang lere
Page 42 and 43: Tabel 4.6. Kelas tingkat torehan Ke
Page 44 and 45: pada lapisan kedap air. Pengaruh da
Page 46 and 47: tanah lain yang disebut pada grup C
Page 48 and 49: Kebasahan tanah tidak menjadi pengh
Page 50 and 51: kukuh berupa batuan yang keras sepe
Page 52 and 53: keseimbangan di suatu lingkungan da
Page 54 and 55: terjadi pemindahan mencolok bahan t
Page 56 and 57: yang tidak tererosi, dengan kesesua
Page 58 and 59: - Air payau - Mengalami oksidasi -
Page 60 and 61: Suatu duripan harus memenuhi semua
Page 62 and 63: - Pengelolaan: jenis dan dosis pupu
Page 64 and 65: - Alang-alang - Rumput rawa, termas
Page 66 and 67: kaitannya dengan potensi lahan anta
Page 68 and 69: Zona A: wilayah yang mempunyai bula
Page 70 and 71: 4.2. Deskripsi Penampang Tanah 4.2.
Page 72 and 73: tidak didominasi oleh sifat-sifat y
Page 74 and 75: 4. Penyelaputan sesquioksida yang m
Page 76 and 77: (6). Lapisan R: adalah batuan dasar
Page 78 and 79: Kelompok tunggal simbol Horizon tid
Page 80 and 81:
Simbol ini menunjukkan bahwa suatu
Page 82 and 83:
ahan tanah organik yang terdapat se
Page 84 and 85:
komponennya (bahan organik dan sesq
Page 86 and 87:
satupun dari huruf-huruf tersebut d
Page 88 and 89:
morfologi tanah, seperangkat angka-
Page 90 and 91:
digunakan, seperti misalnya: A-Bt-C
Page 92 and 93:
kekontrasan antara lapisan yang ber
Page 94 and 95:
Definisi dan sifat-sifat dari Horiz
Page 96 and 97:
Ukuran: Ukuran karatan diperkirakan
Page 98 and 99:
Tekstur adalah perbandingan fraksi
Page 100 and 101:
Pasir berlempung: mengandung pasir
Page 102 and 103:
c. Jika tidak terbentuk benang, kem
Page 104 and 105:
ini setara dengan fragmen batuan pa
Page 106 and 107:
erlempung, atau yang lebih kasar. D
Page 108 and 109:
fragmen-fragmen berdiameter sampai
Page 110 and 111:
ertahun-tahun untuk menyediakan bat
Page 112 and 113:
Dalam maksud-maksud tertentu kadang
Page 114 and 115:
Gumpal agak membulat Gumpal bersudu
Page 116 and 117:
Sedang Kasar/besar Sangat kasar 5-1
Page 118 and 119:
Tabel 4.13. Kelas dan penjelasan ca
Page 120 and 121:
Cara penetapan plastisitas tanah di
Page 122 and 123:
Kristal Kristal dianggap terbentuk
Page 124 and 125:
. Ukuran. Ukuran konsentrasi bisa l
Page 126 and 127:
- Biasa: 1 sampai 5 per satuan luas
Page 128 and 129:
dari ekstraks jenuh yang merupakan
Page 130 and 131:
Suatu Horizon dianggap kering jika
Page 132 and 133:
Dalam rejim kelembapan aridik (torr
Page 134 and 135:
- Rejim kelembapan Ustik.— Rejim
Page 136 and 137:
dari setengah jumlah hari-hari kumu
Page 138 and 139:
atau pada kontak densik, litik, ata
Page 140 and 141:
FAO. 1977. Guidelines for Soil Prof
Page 142 and 143:
Soil Management Support Services. 1
Page 144 and 145:
Catatan: Untuk keperluan pengguna,
Page 146:
ISBN 979-9474-46-9 Juknis Pengamata
show all

Untitled - Balai Penelitian Tanah - Departemen Pertanian

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?