10.08.2013 Views

efikasi formula pembenah tanah biochar dalam berbagai bentuk

efikasi formula pembenah tanah biochar dalam berbagai bentuk

efikasi formula pembenah tanah biochar dalam berbagai bentuk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Efikasi Formula Pembenah Tanah Biochar <strong>dalam</strong> Berbagai Bentuk<br />

dan Niswati, 1995), zeolit (Prihatini et al., 1987; Sastiono dan Wiradinata,<br />

1989; Sutono dan Agus, 1998), terra cotem (Sutono dan Abdurachman,<br />

1997), lateks (Nugroho dan Niswati, 1995), pupuk kandang (Abdurachman<br />

et al., 2000), dan biomas flemingia dan sisa tanaman (Nurida, 2006; Hafif et<br />

al., 1993). Meskipun bahan-bahan tersebut sudah banyak digunakan oleh<br />

petani, namun seringkali dibutuhkan jumlah yang sangat banyak sehingga<br />

menyulitkan <strong>dalam</strong> penyediaannya.<br />

Bahan pembehan <strong>tanah</strong> alami yang mulai digunakan pada beberapa<br />

tahun terakhir adalah arang (<strong>biochar</strong>) yang berasal dari residu atau limbah<br />

pertanian seperti kayu-kayuan, tempurung kelapa, sekam dan lain-lain.<br />

Efektivitas <strong>biochar</strong> <strong>dalam</strong> meningkatkan kualitas <strong>tanah</strong> sangat tergantung<br />

pada sifat kimia dan fisik <strong>biochar</strong> yang ditentukan oleh jenis bahan baku<br />

(kayu lunak, kayu keras, sekam padi, dan lain-lain.) dan metode karbonisasi<br />

(tipe alat pembakaran, temperatur), dan <strong>bentuk</strong> <strong>biochar</strong> (padat, serbuk,<br />

karbon aktif) (Ogawa, 2006). Perbedaan <strong>bentuk</strong> <strong>biochar</strong> akan berpengaruh<br />

terhadap kualitas <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> dan kemampuannya <strong>dalam</strong> memperbaiki<br />

kualitas <strong>tanah</strong> (Glaser et al., 2002), khususnya <strong>dalam</strong> : (1) ketersediaan<br />

hara, (2) retensi hara, dan (3) retensi air. Penelitian ini bertujuan untuk<br />

menguji <strong>berbagai</strong> <strong>bentuk</strong> <strong>formula</strong> <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> berbahan baku <strong>biochar</strong><br />

<strong>dalam</strong> memperbaiki kualitas lahan kering masam terdegradasi dan<br />

mendapatkan kemasan (<strong>bentuk</strong>) <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> <strong>biochar</strong> yang paling tepat<br />

untuk masing-masing bahan baku <strong>biochar</strong> yang berbeda.<br />

METODE PENELITIAN<br />

Formula <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> yang diuji merupakan hasil penelitian<br />

terdahulu (2008) yaitu tiga <strong>formula</strong> <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> terbaik (SP75, SP50<br />

dan KS50) dengan dosis tertentu 2,5 t/ha. Percobaan di rumah kaca<br />

menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 (tiga) ulangan, perlakuan<br />

adalah sebagai berikut: 1) Tanpa <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong>, 2) Pembenah SP75,<br />

padat, 3) pembebah <strong>tanah</strong> SP75, serbuk, 4) <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> SP75, pelet,<br />

5) <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> SP50, padat, 6) <strong>pembenah</strong> <strong>tanah</strong> SP50, serbuk, 7)<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!