14.08.2013 Views

identifikasi kesalahan menyelesaikan kalkulus lanjut mahasiswa

identifikasi kesalahan menyelesaikan kalkulus lanjut mahasiswa

identifikasi kesalahan menyelesaikan kalkulus lanjut mahasiswa

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Subjek dalam penelitian ini adalah semua <strong>mahasiswa</strong> semester III Program<br />

Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan<br />

Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2005/2006. Data<br />

diperoleh melalui tes yang mengacu pada latihan-latihan Kalkulus Lanjut di buku<br />

Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2 oleh Edwin J. Purcell Dale Varberg yaitu<br />

pada soal-soal 15.2 nomor 3,7, 8, 10, 11, 12, 14, dan 15; soal-soal 15.8 nomor 2;<br />

soal-soal 16.2 nomor 3; dan soal-soal 16.3 nomor 13, 14, 21, 26, dan 35. Selain itu<br />

juga mengacu pada latihan-latihan Kalkulus Lanjut di buku Kalkulus dan Ilmu<br />

Ukur Analitik jilid 3 oleh Louis Leithold yaitu pada latihan 15.4 nomor 3, 6, 15,<br />

18, dan 26; latihan 16.3 nomor 14, 16, dan 22; dan latihan 17.2 nomor 9, 25, dan<br />

26.<br />

Soal–soal yang menjadi instrument dalam penelitian ini dinyatakan dalam<br />

bentuk tes uraian, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang<br />

langkah-langkah dalam <strong>menyelesaikan</strong> soal. Dari jawaban tes tersebut dilakukan<br />

analisis untuk mengetahui jenis <strong>kesalahan</strong> yang dilakukan dalam <strong>menyelesaikan</strong><br />

soal <strong>kalkulus</strong> <strong>lanjut</strong> tentang turunan parsial fungsi dua peubah, penggunaan<br />

turunan fungsi dua peubah dan integral fungsi dua peubah. Sedangkan analisis<br />

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase karena<br />

peneliti ingin mengetahui persentase jenis <strong>kesalahan</strong> tanpa merumuskan hipotesis<br />

PEMBAHASAN<br />

Dari hasil pengolahan data diperoleh jenis <strong>kesalahan</strong> dari masing-masing sub<br />

pokok bahasan. Terdapat tiga sub pokok bahasan yang penulis teliti yaitu turunan<br />

parsial fungsi dua peubah, penggunaan turunan fungsi dua peubah dan integral<br />

fungsi dua peubah. Jenis <strong>kesalahan</strong> tersebut diperoleh dengan cara<br />

menggabungkan <strong>kesalahan</strong>-<strong>kesalahan</strong> yang sejenis dari setiap soal.<br />

Untuk mengetahui tingkat ketuntasan <strong>mahasiswa</strong> dalam <strong>menyelesaikan</strong> soal,<br />

perlu dicari persentasenya. Persentase dari jenis <strong>kesalahan</strong> dapat dilihat pada<br />

pengolahan data di atas. Dari setiap jenis <strong>kesalahan</strong> yang ada pada pengolahan<br />

data mempunyai persentase yang berbeda-beda. Jenis <strong>kesalahan</strong> yang paling<br />

banyak dilakukan oleh <strong>mahasiswa</strong> adalah <strong>kesalahan</strong> dalam menentukan hasil<br />

turunan parsial ke-x dengan aturan rantai dalam bentuk baku f(u) = ln n u.<br />

Persentase dari <strong>kesalahan</strong> itu sebesar 90,74%. Sedangkan jenis <strong>kesalahan</strong> yang<br />

jarang dilakukan adalah <strong>kesalahan</strong> dalam penulisan simbol turunan parsial ke-dua<br />

ke-x, <strong>kesalahan</strong> dalam penulisan simbol turunan parsial kedua ke-y, dan <strong>kesalahan</strong><br />

dalam penulisan simbol turunan parsial kedua ke-x kemudian ke-y. Ketiga jenis<br />

<strong>kesalahan</strong> tersebut mempunyai persentase yang sama yaitu sebesar 1,28%.<br />

Pada jenis <strong>kesalahan</strong> yang persentasenya > 20% terdapat 45 jenis <strong>kesalahan</strong>,<br />

sedangkan untuk jenis <strong>kesalahan</strong> yang persentasenya ≤ 20% terdapat 40 jenis<br />

<strong>kesalahan</strong>. Pada pembahasan data berikut ini akan dibahas jenis <strong>kesalahan</strong> yang<br />

persentasenya >20%. Dari 45 jenis <strong>kesalahan</strong> tersebut akan dibahas mulai dari<br />

<strong>kesalahan</strong> yang persentasenya paling besar sampai dengan <strong>kesalahan</strong> yang<br />

persentasenya paling rendah.<br />

Kesalahan dalam menentukan hasil turunan parsial ke-x dengan aturan rantai<br />

dalam bentuk baku f(u) = ln n u diperoleh persentase sebesar 90,74%. Berikut ini<br />

contoh jenis <strong>kesalahan</strong> yang dilakukan:<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!