Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RADAR SURABAYA ● RABU, 8 MEI 2013<br />
MYOH Dikerek ke Rp 1.000?<br />
BEREDARNYA kabar pemegang saham<br />
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berniat<br />
menggelar program pembelian kembali<br />
(buyback) saham, mendorong pelaku pasar<br />
dikabarkan mengincar saham emiten jasa<br />
pertambangan ini. Dalam waktu dekat,<br />
saham MYOH disebut-sebut berpeluang<br />
menguat ke level Rp 1.000 dalam waktu<br />
dekat. Dalam perdagangan kemarin (7/5),<br />
saham MYOH stagnan di posisi Rp 700. (*)<br />
(*)<br />
(*)<br />
(*)<br />
*) Penutupan 6 Mei 2013<br />
7 Mei 2013<br />
7 Mei 2013<br />
+/- (%)<br />
5.042,79 + 50,9 1,02<br />
14.157 + 463 3,38<br />
23.047 + 132 0,58<br />
3.383 + 1 0,03<br />
1.777 + 25 1,41<br />
14.969 - 5 0,03<br />
3.393 + 14 0,42<br />
Sumber: IMQ<br />
9.885,00 9.585,00<br />
7.947,72 7.847,72<br />
1.262,05 1.246,35<br />
12.951,70 12.528,70<br />
15.393,55 14.869,55<br />
10.020 9.635<br />
Sumber: BCA<br />
Menginspirasi Wanita<br />
WALAUPUN sudah memasuki<br />
zaman modern dan emansipasi<br />
wanita, akan tetapi masih ada<br />
sebagian dunia dimana wanita<br />
masih dianggap belum mampu<br />
menempati posisi yang strategis<br />
dalam perusahaan. Atau bahkan<br />
dirinya sendiri tidak percaya diri<br />
mampu melakukan pekerjaan atau<br />
menempati posisi yang cukup<br />
berpengaruh.<br />
Itulah sebagian yang isimpulkan<br />
Siti Ramlah Abdullah, Chairwomen<br />
Ikatan Sekretaris<br />
Indonesia (ISI), dari<br />
kehidupan wanita<br />
zaman sekarang,<br />
khususnya di<br />
dunia kerja. Hal<br />
itu pula yang ingin<br />
diperjuangkan dan<br />
dijelaskan<br />
kepada para<br />
wanita karir<br />
yang ada di<br />
lingkungan<br />
dan<br />
sekitarnya.<br />
ke hal 6<br />
SURABAYA - Selama<br />
peak season yang terjadi<br />
mulai besok hingga akhir<br />
pekan membuat sejumlah<br />
perjalanan kereta api (KA)<br />
laris manis. Salah satunya<br />
adalah KA Kertajaya (Surabaya-Jakarta)perjalanan<br />
mulai tanggal 7-13 Mei<br />
telah terjual habis .<br />
Demikian juga dengan<br />
sejumlah KA tujuan Jakarta,<br />
Bandung, dan Jogjakarta<br />
mengalami penjualan<br />
tiket nyaris 90 persen. Sebut<br />
saja Gaya Baru Malam<br />
Selatan (Surabaya-Jakarta),<br />
Harina (Surabaya-Bandung),<br />
dan Matarmaja (Malang-Jakarta)<br />
mengalami<br />
penjualan tiket mencapai<br />
90 persen.<br />
Manajer Humas PT Kereta<br />
Api Indonesia Daerah<br />
Operasi (KAI Daop) 8, Sumarsono,<br />
kemarin (7/5), mengungkapkan<br />
ketersediaan<br />
tiket pekan ini nyaris habis.<br />
ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA<br />
Siti Ramlah Abdullah<br />
ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA<br />
MULAI DIBANGUN: Jos De Loor (kanan) bersama Lucy Tjahjadi (Presdir PT Cargill Indonesia)<br />
menyaksikan lahan yang akan didirikan pabrik pengolahan kakao di Kawasan Industri Maspion V<br />
Gresik, kemarin (7/5).<br />
HALAMAN 5<br />
Desak Pemusnahan Barang Impor di Perak<br />
Cargill Investasi USD 120 Juta di Jatim<br />
SURABAYA – PT Cargill<br />
yang merupakan produsen<br />
dan pemasar internasional<br />
bahan makanan, pertanian,<br />
produk dan jasa keuangan<br />
dan industri kini melebarkan<br />
usahanya dengan membangun<br />
pabrik pengolahan<br />
kakao di Jawa Timur.<br />
Investasi yang ditanamkan<br />
sebesar USD 120 juta<br />
atau sekitar Rp 1,17 triliun<br />
(kurs 9.800 per USD 1).<br />
Lokasi yang dipilih adalah<br />
Kawasan Industri Maspion<br />
V Gresik.<br />
Jos De Loor, President<br />
SURABAYA - Tingginya<br />
prospek bisnis kelautan yang<br />
ada di Pelabuhan Tanjung<br />
Perak mendorong PT Pelabuhan<br />
Marine Service membuka<br />
keagenan kapal. Tetapi<br />
kali ini bukan keagenan tentang<br />
kapal niaga umum atau<br />
penumpang umum tetapi<br />
untuk kapal kebutuhan khusus.<br />
Direktur PT Pelabuhan<br />
Marine Service(PMS), Choiroel<br />
Anwar, menyebutkan,<br />
keagenan yang akan dibuka<br />
adalah kapal untuk offshore<br />
dan cruise.<br />
“Kebutuhan khusus ini<br />
untuk mencari celah bisnis<br />
yang ada di Tanjung Perak.<br />
Prinsipnya kita tidak ingin<br />
berebut di ceruk pasar yang<br />
selama ini sudah berjalan,<br />
Cargill Cocoa & Chocolate<br />
menjelaskan, pabrik pengolahan<br />
kakao pertama Cargill<br />
di Asia ini ditargetkan<br />
mulai operasional pada pertengahan<br />
tahun depan.<br />
Menurut dia, sudah sejak<br />
tahun 1995 Cargill bergerak<br />
di industri pengolahan<br />
kakao, Termasuk<br />
memasok kakao dari perkebunan<br />
di Indonesia untuk<br />
diolah di pabriknya seperti<br />
Eropa Barat, Vietnam,<br />
Kamerun, Ghana,<br />
Pantai Gading, Brasil, dan<br />
Amerika Serikat.<br />
dan mencari celah bisnis yang<br />
bisa dimanfaatkan,” kata<br />
Choiroel kepada Radar Surabaya,<br />
kemarin petang.<br />
Dia mencontohkan, sejumlah<br />
perusahaan besar tengah<br />
melakukan pengeboran di<br />
lepas pantai. Saat ini saja di<br />
sekitar Alur Pelayaran Barat<br />
Surabaya sudah berjajar perusahaan<br />
besar yang memasang<br />
rig. Baik swasta maupun<br />
perusahaan pengeboran<br />
milik pemerintah.<br />
Demikian juga dengan kebutuhan<br />
tentang cruise (kapal<br />
pesiar). Tahun ini sejumlah<br />
cruise yang hendak<br />
sandar di Tanjung Perak<br />
diperkirakan meningkat dibanding<br />
tahun lalu. PT Pelabuhan<br />
Indonesia III sudah<br />
memegang data bila tahun ini<br />
“Karena kami melihat<br />
potensi yang besar dari industri<br />
kakao ini, apalagi Indonesia<br />
merupakan negara<br />
ketiga penghasil kakao terbesar<br />
di dunia. Oleh sebab<br />
itu kami memutuskan<br />
membuka pabrik di<br />
sini, karena pasar kami di<br />
Asia juga cukup bagus,”<br />
paparnya seusai upacara<br />
Ground Breaking pembangunan<br />
pabrik di Kawasan<br />
Industri Maspion V Gresik,<br />
kemarin (7/5).<br />
PMS Buka Keagenan Kapal Kebutuhan Khusus<br />
Tiket KA Kertajaya Terjual Habis<br />
“Mayoritas tiket terjual untuk<br />
perjalanan tanggal 8 dan<br />
12 Mei, mengalami peningkatan<br />
penjualan. Bahkan<br />
untuk KA Kertajaya terjual<br />
habis mulai tanggal 7-13<br />
Mei,” terangnya.<br />
Sumarsono menambahkan<br />
bila peningkatan ini<br />
tidak lepas dari masa liburan<br />
yang jatuh pada Kamis<br />
(9/5) besok. Momen tersebut<br />
banyak dimanfaatkan masyarakat<br />
untuk melakukan<br />
perjalanan. Hal ini disebabkan<br />
tanggal 9 Mei jatuh<br />
pada Kamis, sedangkan<br />
Jumat-nya dimanfaatkan<br />
untuk liburan. Selanjutnya<br />
pada Sabtu dan Minggu<br />
mayoritas banyak perusahaan<br />
yang memberi libur.<br />
Sepanjang peak season ini<br />
KAI Daop 8 tidak menambah<br />
rangkaian kereta. “Sejauh<br />
ini kita masih bisa<br />
menampung semua penumpang,<br />
dan tidak ada pe-<br />
ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA<br />
MANFAATKAN LIBURAN: Penumpang kereta api Kertajaya turun<br />
dari gerbong di Stasiun Pasar Turi, Saat peak season mulai<br />
besok hingga akhir pekan sejumlah rute perjalanan kereta api<br />
laris manis.<br />
nambahan rangkaian ataupun<br />
kereta,” terang pria<br />
kelahiran Semarang itu.<br />
Sumarsono mengungkapkan,<br />
ketersediaan kursi<br />
pada sejumlah kereta memang<br />
masih ada. Seperti<br />
KA tujuan Bandung, Jogjakarta,<br />
dan Jakarta masih<br />
ada sejumlah alternatif<br />
Ke Halaman 6<br />
diperkirakan ada sembilan<br />
cruise yang hendak sandar.<br />
“Kami ingin menangkap<br />
market (pasar) seperti pelayanan<br />
dengan kapal kebutuhan<br />
khusus. Pelayanan seperti<br />
ini yang belum banyak<br />
dioperasikan maskapai,” terang<br />
Choiroel. Hanya saja dia<br />
tidak menjelaskan detail<br />
pengoperasian kapal dengan<br />
kebutuhan khusus ini.<br />
Tetapi secara garis besar,<br />
PMS menjadi operator penyediaan<br />
kapal khusus. Salah satu<br />
bukti penyediaan kapal<br />
khusus ini dengan membeli kapal<br />
dari Eropa untuk melayani<br />
offshore. Kapal Harbor Tug<br />
(HT) dua unit dan satu unit<br />
Anchor Handling Tug (AHTS)<br />
telah dipesan dengan nilai investasi,<br />
Rp 75 miliar. (rif/hen)<br />
lainnya. Masalahnya diperkirakan<br />
pada tanggal 8 dan<br />
12, akan terjadi pembelian<br />
besar-besaran.<br />
“Kemungkinan demikian,<br />
masalahnya data yang<br />
kami terima hingga sore ini<br />
(kemarin), data yang kami<br />
terima belum final. Masalahnya<br />
hari ini masih akan<br />
terjadi pembelian tiket,”<br />
ungkapnya.<br />
Sejumlah KA yang masih<br />
menyisakan kursi untuk<br />
tanggal 8 dan 12 Mei adalah<br />
Pasundan (Surabaya-<br />
Bandung), Sancaka Pagi<br />
(Surabaya-Jogjakarta), dan<br />
Sancakan Sore (Surabaya-<br />
Jogjakarta).<br />
Mayoritas KA dari Daop 8<br />
tiket sudah terjual habis untuk<br />
perjalanan tanggal 12<br />
Mei, ke semua jurusan. “Sebaliknya,<br />
ada KA yang habis<br />
pada tanggal 8, tetapi pada<br />
tanggal 12 masih ada, meski<br />
menipis,” tutupnya.(rif/hen)<br />
Kami meminta<br />
ada ketegasan<br />
dari pemegang kebijakan,<br />
agar ada penyelesaian<br />
(pemusnahan). Bila masalah<br />
ini berlarut-larut bukan<br />
hanya kami yang rugi,<br />
tetapi juga perdagangan<br />
antarnegara mengalami<br />
kerugian.”<br />
Rugikan<br />
Perdagangan<br />
Antarnegara<br />
SURABAYA - Kabar menipisnya<br />
ketersediaan reefer<br />
plug di PT Terminal Petikemas<br />
Surabaya (TPS) akhir-akhir<br />
pekan ini mencemaskan<br />
pelaku usaha di<br />
Pelabuhan Tanjung Perak.<br />
Bahkan kabar itu memunculkan<br />
isu re-ekspor atau<br />
Return on Board (ROB)<br />
akhir pekan lalu.<br />
Kepala Humas PT Pelabuhan<br />
Indonesia (Pelindo)<br />
III Edi Priyanto menegaskan,<br />
bukan soal ROB yang<br />
menjadi permsalahan. Sejauh<br />
ini penumpukan yang<br />
tidak kunjung keluar bisa<br />
menyebabkan perdagangan<br />
terganggu.<br />
“Kami meminta ada ketegasan<br />
dari pemegang kebijakan,<br />
agar ada penye-<br />
Edi Priyanto<br />
KEPALA HUMAS PT PELABUHAN<br />
INDONESIA III<br />
ROCHMAN ARIEF/ RADAR SURABAYA<br />
lesaian (pemusnahan). Bila<br />
masalah ini berlarut-larut<br />
bukan hanya kami yang<br />
rugi, tetapi juga perdagangan<br />
antarnegara mengalami<br />
kerugian,” terang Edi<br />
kepada Radar Surabaya,<br />
kemarin (7/5).<br />
Pernyataan ini merujuk<br />
belum adanya pemusnahan<br />
atau lelang ulang bagi<br />
barang yang statusnya<br />
milik negara (BMN/ Barang<br />
Milik Negara). Status<br />
ini menjadi wewenang pemerintah<br />
untuk dimusnahkan<br />
atau dilelang.<br />
“Sejauh ini kami hanya<br />
mendengar rencana, sementara<br />
action-nya belum<br />
terlihat. Padahal pemusnahan<br />
atau lelang bisa<br />
membantu negara,” jelas<br />
dia. Edi sendiri tidak menyebut<br />
otoritas yang berhak<br />
untuk memusnahkan<br />
atau melelang BMN ini.<br />
Ke Halaman 6<br />
layouter: luffi