11.09.2013 Views

PENERIMAAN DIRI PADA INDIVIDU YANG MENGALAMI ...

PENERIMAAN DIRI PADA INDIVIDU YANG MENGALAMI ...

PENERIMAAN DIRI PADA INDIVIDU YANG MENGALAMI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Wagner (2004) berpendapat jika prekognisi yang didapat merupakan hal yang penting,<br />

hal tersebut harus diberitahukan kepada yang bersangkutan. Hal ini akan menghilangkan<br />

keraguan pada diri dan meningkatkan keyakinan pada diri dan kemampuan sendiri karena<br />

hal tersebut menandakan bahwa individu menerima keadaan dirinya.<br />

Mendatu (2007) lebih lanjut menerangkan bahwa banyak orang khawatir fenomena ESP<br />

betul-betul nyata ada. Mereka takut mengetahui fakta bahwa hal itu ada di sekelilingnya.<br />

Oleh karena itu, mereka menolak untuk percaya. Ketakutan akan kebenaran adanya<br />

fenomena psi, mungkin disebabkan beberapa alasan, seperti misalnya fenomena psi<br />

terkait dengan kekuatan jahat, magis atau sihir jahat. Bagi orang yang mengalami psi,<br />

mereka cenderung tidak membicarakan pengalamannya dengan orang lain dengan alasan<br />

bahwa mereka merasa pengalaman itu bersifat sangat personal, intim, dan tidak ingin<br />

mereka bagi; bahwa mereka tidak mempunyai kata-kata yang memadai untuk<br />

menceritakannya; atau mereka ketakutan jika orang lain akan melecehkan pengalaman itu<br />

atau menganggap mereka tidak waras atau sejenisnya.<br />

Tart (1984) mengatakan bahwa tidak menerima dan menghadapi ketakutan akan psi, bagi<br />

individu yang mengalami psi, akan menciptakan motivasi tak sadar bagi munculnya<br />

perilaku yang menghambat baik dalam aspek perkembangan maupun psikopatologis.<br />

Gambaran di atas membuat peneliti tertarik untuk melihat bagaimana individu yang<br />

mengalami prekognisi mampu melakukan penerimaan diri meskipun tekanan yang<br />

dihadapi cukup besar, serta bagaimana kondisi penerimaan dirinya terlebih dengan<br />

keadaan dimana prekognisi masih dianggap tabu sehingga dokumentasi mengenai<br />

prekognisi yang terjadi sangat jarang sehingga individu kehilangan kesempatan untuk<br />

menghayati prekognisinya. Peneliti akan mencari tahu apakah prekognisi dapat<br />

mempengaruhi gambaran penerimaan diri individu.<br />

B. PERTANYAAN PENELITIAN<br />

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang ingin dijawab dalam penelitian<br />

ini:<br />

1. Bagaimana gambaran penghayatan prekognisi yang dialami individu?<br />

2. Bagaimana penerimaan diri individu dan mengapa penerimaan dirinya demikian?<br />

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri individu?

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!