15.09.2013 Views

RENCANA PELAKSANAAN ITSBAT NIKAH - Embassy of The ...

RENCANA PELAKSANAAN ITSBAT NIKAH - Embassy of The ...

RENCANA PELAKSANAAN ITSBAT NIKAH - Embassy of The ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA<br />

WASHINGTON DC<br />

<strong>RENCANA</strong> <strong>PELAKSANAAN</strong> <strong>ITSBAT</strong> <strong>NIKAH</strong><br />

PENDAHULUAN<br />

Karena kondisi dan situasi tertentu, terdapat banyak perkawinan WNI yang beragama Islam di<br />

Amerika Serikat yang dilakukan di bawah tangan (sirri) yang biasanya dilakukan di hadapan<br />

‘ulama-ulama’ tertentu dan atau perkawinan yang dilakukan di Pengadilan di Amerika Serikat.<br />

Jenis-jenis pernikahan dimaksud selanjutnya tidak pernah dicatat baik di Perwakilan RI maupun<br />

di Kantor Urusan Agama (KUA). Hal ini pada gilirannya akan menimbulkan permasalahan<br />

hukum bagi pasangan yang telah menikah tersebut, termasuk terhadap keturunan/anak mereka,<br />

mengingat perkawinan dimaksud dianggap tidak sah menurut hukum Indonesia<br />

Untuk menjamin hak dan kepastian hukum bagi pasangan-pasangan suami istri dimaksud dan<br />

juga bagi keturunan mereka, Mahkamah Agung Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan<br />

Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 08-KMA/SK/V/2011 tertanggal 25 Mei 2011<br />

tentang Ijin Sidang Pengesahan Perkawinan (Itsbat Nikah) di Kantor Perwakilan Republik<br />

Indonesia.<br />

Untuk merealisasikan keputusan dimaksud, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington<br />

DC merencanakan program Itsbat Nikah yang akan diselenggarakan di KBRI. Program<br />

dimaksud akan berupa proses pengadilan untuk mengesahkan pernikahan-pernikahan<br />

sebagaimana disebutkan di atas.


APAKAH PER<strong>NIKAH</strong>AN ANDA SAH MENURUT HUKUM INDONESIA?<br />

• Pernikahan yang sah adalah Pernikahan yang dilakukan menurut hukum masing-masing<br />

agamanya dan kepercayaannya.<br />

• Pernikahan yang dianggap sah menurut hukum Indonesia adalah Pernikahan yang dicatat<br />

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />

MENGAPA PER<strong>NIKAH</strong>AN ANDA HARUS DICATAT?<br />

• Sebagai bukti sah-nya Pernikahan anda.<br />

• Untuk menjamin hak-hak anda dalam Pernikahan jika terjadi perceraian termasuk hak<br />

memperoleh warisan dan pensiun.<br />

• Untuk melindungi hak-hak anak, misalnya dalam membuat akta kelahiran, pengurusan<br />

passport, dan hak waris.<br />

DIMANA PER<strong>NIKAH</strong>AN ANDA HARUS DICATAT?<br />

• Bagi yang beragama Islam, pencatatan pernikahan dilakukan di KUA<br />

• Bagi yang beragama selain Islam, pencatatan pernikahan dilakukan di Kantor Catatan Sipil<br />

BAGAIMANA JIKA PER<strong>NIKAH</strong>AN ANDA BELUM DICATAT?<br />

• Pernikahan yang tidak tercatat dan tidak dapat dibuktikan dengan buku/akta nikah, tidak<br />

mempunyai kekuatan hukum.<br />

• Untuk itu dapat diajukan permohonan Itsbat Nikah agar Pernikahan tersebut mempunyai<br />

kekuatan hukum.<br />

APA ITU <strong>ITSBAT</strong> <strong>NIKAH</strong>?<br />

Itsbat Nikah adalah penetapan pernikahan dari Pengadilan Agama atas pernikahan yang<br />

dilakukan menurut Syariat Islam dan tidak dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN) yang<br />

berwenang, sehingga pasangan tersebut tidak memiliki dokumen/akta (surat) pernikahan yang<br />

sah yang berimplikasi tidak diakuinya pernikahan tersebut menurut hukum positif Indonesia,<br />

termasuk anak-anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut.<br />

MENGAPA ANDA PERLU MENGAJUKAN PERMOHONAN <strong>ITSBAT</strong> <strong>NIKAH</strong>?


• Untuk mendapatkan Akta Nikah yang merupakan satu-satunya bukti pernikahan sah yang<br />

diakui oleh Hukum Positif Indonesia kepada pasangangan suami istri yang menikah di luar<br />

negeri.<br />

• Untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi keluarga WNI di luar negeri<br />

serta demi meningkatkan akses terhadap keadilan kepada segenap Warga Negara Indonesia<br />

SIAPAKAH YANG BERWENANG MELANGSUNGKAN <strong>ITSBAT</strong> <strong>NIKAH</strong>?<br />

Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 08-KMA/SK/V/2011<br />

tertanggal 25 Mei 2011 tentang Ijin Sidang Pengesahan Perkawinan (Itsbat Nikah) di Kantor<br />

Perwakilan Republik Indonesia ditetapkan bahwa Pengadilan Agama Jakarta Pusat diberikan ijin<br />

untuk melaksanakan sidang pengesahan perkawinan (Itsbat Nikah) di Kantor Perwakilan<br />

Republik Indonesia untuk Warga Negara Indonesia yang berdomisili di luar negeri.<br />

BAGAIMANA CARANYA MENGAJUKAN <strong>ITSBAT</strong> <strong>NIKAH</strong> DI AMERIKA SERIKAT?<br />

Mengajukan surat permohonan itsbat nikah melalui KBRI dan atau KJRI dengan menyampaikan<br />

formulir isian (terlampir), surat permohonan, surat pernyataan (kedua contoh surat terlampir) dan<br />

membayar biaya sebesar Rp. 116.000,- (eqv USD 14)<br />

Berikut kutipan pedoman Itsbat Nikah dari Kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat:<br />

1. Permohonan Itsbat Nikah dapat dilakukan oleh kedua suami istri atau salah satu dari suami<br />

istri, anak, wali nikah, dan pihak lain yang berkepentingan dengan perkawinan tersebut<br />

kepada Pengadilan Agama dalam daerah hukum pemohon bertempat tinggal, dan<br />

permohonan itsbat nikah harus dilengkapi dengan alasan dan kepentingan yang jelas serta<br />

konkrit.<br />

2. Proses pemeriksaan permohonan itsbat nikah yang diajukan oleh kedua suami istri bersifat<br />

volunteer, produknya berupa Penetapan. Jika isi penetapan tersebut menolak permohonan<br />

itsbat nikah, maka pihak suami dan istri bersama-sama atau suami, istri masing-masing<br />

dapat mengajukan kasasi.<br />

3. Proses pemeriksaan permohonan itsbat nikah yang diajukan oleh salah seorang suami atau<br />

istri bersifat kontensius dengan mendudukkan istri atau suami yang tidak mengajukan


permohonan sebagai pihak termohon, produknya berupa putusan dan terhadap putusan<br />

tersebut dapat diupayakan banding dan kasasi.<br />

4. Apabila dalam proses pemeriksaan permohonan itsbat nikah dalam angka (2) dan (3)<br />

tersebut di atas diketahui bahwa suami masih terikat dalam perkawinan sah dengan<br />

perempuan lain, maka istri terdahulu tersebut harus dijadikan pihak dalam perkara. Jika<br />

Pemohon tidak mau merubah permohonannya dengan memasukkan istri terdahulu sebagai<br />

pihak, permohonan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima.<br />

5. Permohonan itsbat nikah yang dilakukan oleh anak, wali, dan pihak lain yang<br />

berkepentingan harus bersifat kontensius, dengan mendudukkan suami dan istri dan/atau<br />

ahli waris sebagai pihak.<br />

6. Suami istri yang telah ditinggal mati oleh istri atau suaminya, dapat mengajukan<br />

permohonan itsbat nikah secara kontensius dengan mendudukkan ahli waris lainnya sebagai<br />

pihak termohon, produknya berupa putusan dan atas putusan tersebut dapat diupayakan<br />

banding dan kasasi.<br />

7. Dalam hal suami atau istri yang ditinggal mati tidak mengetahui ahli waris lain selain<br />

dirinya, maka permohonan itsbat nikah diajukan secara voluntair, produknya berupa<br />

penetapan. Apabila permohonan tersebut ditolak, maka pemohon dapat mengajukan kasasi.<br />

8. Orang lain yang mempunyai kepentingan dan tidak menjadi pihak dalam perkara penetapan<br />

itsbat nikah tersebut dalam angka (2) dan (6) dapat melakukan perlawanan kepada<br />

Pengadilan Agama yang memutuskan setelah mengetahui ada penetapan itsbat nikah.<br />

9. Orang lain yang mempunyai kepentingan dan tidak menjadi pihak dalam perkara<br />

permohonan itsbat nikah tersebut dalam angka (3), (4), dan (5) dapat mengajukan intervensi<br />

kepada Pengadilan Agama yang memeriksa itsbat nikah tersebut selama perkara belum<br />

diputus.<br />

10. Orang lain yang mempunyai kepentingan dan tidak menjadi pihak dalam perkara<br />

permohonan itsbat nikah tersebut dalam angka (3), (4), dan (5) sedangkan permohonan<br />

tersebut telah diputus oleh Pengadilan Agama, ia dapat mengajukan gugatan pembatalan<br />

perkawinan yang telah disahkan oleh Pengadilan Agama tersebut.<br />

11. Ketua Majelis Hakim 3 (tiga) hari setelah menerima Penetapan Majelis Hakim (PMH),<br />

membuat Penetapan Hari Sidang (PHS) sekaligus memerintahkan Jurusita Pengganti (JSP)<br />

untuk mengumumkan permohonan pengesahan nikah tersebut 14 (empat belas) hari


terhitung sejak tanggal pengumuman pada media massa cetak atau elektronik, atau<br />

sekurang-kurangnya diumumkan pada papan pengumuman Pengadilan Agama.<br />

12. Majelis Hakim dalam menetapkan hari sidang paling lambat 3 (tiga) hari setelah<br />

berakhirnya pengumuman. Setelah hari pengumuman berakhir, Majelis Hakim segera<br />

menetapkan hari sidang.<br />

13. Pengadilan Agama hanya dapat mengabulkan permohonan itsbat nikah sepanjang<br />

perkawinan yang telah dilangsungkan memenuhi syarat dan rukun nikah serta tidak<br />

melanggar larangan perkawinan yang diatur dalam pasal 8 s/d pasal 10 Undang-undang No.<br />

1 tahun 1974 Jo. Pasal 39 s/d pasal 44 Kompilasi Hukum Islam.<br />

14. Untuk keseragaman, amar pengesahan nikah berbunyi sebagai berikut:<br />

- Mengabulkan permohonan pemohon;<br />

- Menetapkan sah perkawinan antara ……… dengan ……… yang dilangsungkan pada<br />

tanggal ……… di ………<br />

- Membebankan biaya perkara kepada pemohon sejumlah Rp. 116.000,- (eqv USD 14)<br />

JADWAL PROSESI <strong>PELAKSANAAN</strong> <strong>ITSBAT</strong> <strong>NIKAH</strong><br />

• April s/d Juli 2012<br />

Sosialisasi dan Penerimaan permohonan Itsbat Nikah<br />

• Agustus/September 2012 (tbc)<br />

Pelaksanaan sidang itsbat nikah (disesuaikan dengan ketersediaan waktu Hakim dari<br />

Pengadilan Agama Jakarta Pusat).<br />

Pemohon harus hadir untuk melaksanakan persidangan yang akan dilangsungkan di premis<br />

Perwakilan RI di AS.<br />

PENUTUP<br />

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:<br />

Yusron B Ambary – Sekretaris Pertama Protkons<br />

Telp: 202 – 775 5277; Cell: 202 390 6798; Email: ybambary@embassy<strong>of</strong>indonesia.org<br />

Washington DC, April 2012<br />

Fungsi Protkons

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!