integritas ilmuwan dan etika ilmu pengetahuan - Kementerian Riset ...

Bahan Talk-show
Umar Anggara Jenie
Anggota Komite Inovasi Nasional (KIN)
Ketua Komisi Bioetika Nasional (KBN)

INOVASI, merupakan PENGEMBANGAN hasil riset menjadi
produk yang diserap/diadopsi oleh Pasar.
INOVASI, Usaha untuk mendifusikan hasil riset agar dapat
diadopsi Pasar

SIN, merupakan interaksi berbagai sub-sistem yang ada sehingga
terjadi proses penciptaan, difusi, dan adopsi ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk menggerakkan ekonomi (terutama industri)
negara tersebut.
Bila sistem ini bergerak, maka akhirnya country performance dari
negara tersebut (pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, daya
saing, dsb) meningkat. Untuk itu, dibutuhkan Kebijakan Inovasi
Nasional yang menjadi acuan bagi kebijakan sektoral seperti:
industri, iptek, pendidikan, pembiayaan.

SIN, seyogyanya mencakup 3 sistem utama:
◦ Sistem Penentu Kebijakan.
◦ Sistem Penghasil Invensi (science & technology producer).
◦ Sistem Pendukung agar Difusi (alih teknologi) berlangsung
dari Penghasil Iptek ke Pengguna Iptek.

Tax System Competition Policy
Socio-culture
(*) :KRT, Periskop Project , 2002 , dan OECD
Sistim Inovasi Nasional (*)
Regional
Innovation Systems
Global Innovations Networks
Companies
SME’s
Supporting
Organizations
Finance System
Education System
Technology
Transfer
Applied Research
Institutes
Universities
National Innovation Systems
Country Performance
(Growth, Job creation, Competitiveness)
Cluster of Industries
ICT Infrastructures
Patent System

Etika merupakan rambu-rambu berperilaku (code of conduct),
yang berpangkal pada moralitas serta bertujuan mulia.
Etika Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diperlukan sebagai
pegangan bagi para ilmuwan dan teknolog, agar tidak terjadi
misconduct dalam kegiatan (penelitian, pengembangan dan
penerapan) iptek-nya.
Nowadays, a lot of interaction between science and the rest of
society, (such as politics, religion, humanity, etc.) has to do
with ethical questions about science. [Prof Henry H. Bauer,
Scientific Literacy and the Myth of Scientific Method (1992)]

ETIKA
PENELITIAN
HASIL TER-PATENT-KAN
PENGEMBANGAN
HASIL RISET
KEGIATAN INOVASI
(PENGEMBANGAN HASIL RISET)
PRODUK INOVASI
DIFUSI &
ADOPSI PASAR
MARKETED
PRODUCT

Penelitian (research) adalah kegiatan untuk menyingkap
ilmu baru atau menerapkan ilmu
Pengembangan (development) adalah kegiatan
meningkatkan hasil riset, melalui inovasi, sehingga
menjadi produk yang bisa diadopsi pasar
R&D merupakan Kompas Akademia bagi Perguruan
Tinggi atau Institusi Riset

Kehormatan sebuah Universitas
Komitmennya terhadap
Penelitian & Pengembangan
Contoh: CALTECH hasil penelitiannya telah
menyumbangkan 29 pemenang Nobel di
berbagai bidang science-tech.

Prof Henry H. Bauer, Scientific Literacy and the Myth of
Scientific Method (1992)
“ The scientific community must face the issue of scientific
misconduct head on. It must work actively to prevent
misconduct and not brush it under the rug when it occur”
“ These actions are urged by … the National Academy of
Sciences …., the National Academy of Engineering, and the
Institute of Medicine”

Prof Bushra Shirazi & Dr. Aamir Jafarey, Knowledge and
Attitudes towards Plagiarism: Views from Karachi, Pakistan.
Bioethics in Asia: Healthy and Productive Life in harmony
with Nature( 2008)
“ A strict and uncompromising stance adopted by Pakistan‟s
Higher Education Commission which brought erring
individuals and institutions in direct confrontation with this
Commission.”
“ … but most people when confronted plead that they were
unaware of doing anything wrong.”

Beberapa contoh misconducts (plagiarisme, rasisme pencurian)
yang dilakukan para Ilmuwan, :
Plagiarism, literally translated from Latin, means stealing.
Hakim di Michigan telah memerintahkan Universitas
Michigan untuk membayar $1.2 juta kepada seorang ilmuwati,
setelah Juri mendapatkan bukti bahwa pembimbingnya telah
mencuri data dari penelitiannya, dan Univesitas gagal
melakukan investigasi yg memadai.

Prof LA Paquette (Ohio State University) dan Dr. JH
Freisheim (Medical College Ohio) telah melakukan plagiat
aplikasi grants, yang telah direview oleh scientists
Kekule, seorang supernasionalis Jerman, merasa tidak perlu
lagi mensitasi temuan tentang struktur kimia benzene yg
dilakukan oleh para scientists sebelumnya, yang berasal dari
Austria, Perancis, dan Scotlandia. Cukuplah dia menyinggung
„mimpinya‟ saja („tentang ular menggigit ekornya‟)

Prof William Lipscom (Chemistry Nobel Prize winner): “ I
have no longer put my most original ideas in my research
proposals, which are read by many referees and officials”.
Rustum Roy (Professor Material Science at Penn University):
I used a press conference to announce a new method for
making synthetic diamond, and justified that as „the only way
to prevent …. A small group of reviewers….[having] an
advance chance to duplicate the work in their labs‟

Sangat diperlukan suatu Etika Ilmu Pengetahuan yang
diharapkan dapat menjadi code of conduct (kode
berperilaku) bagi para ilmuwan dalam melakukan
tugas-tugas keilmuannya: Riset dan Pengembangan
Inovasi, maupun tugas-tugas sosial lainnya.

Filosof Peter Singer:
“We have to take the first step. We must reinstate the idea of
living an ethical life as a realistic and viable alternative to the
present dominance of materialist self-interest”