Anas: Ada Politik Sengkuni - ScraperOne
Anas: Ada Politik Sengkuni - ScraperOne
Anas: Ada Politik Sengkuni - ScraperOne
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RABU, 6 FEBRUARI 2013<br />
Perbaikan Jalan Kurang Maksimal<br />
TAMBALLUBANG : Pekerja menambal lubang di jalur pantura Kota Tegal, tepatnya di Jl Kolonel Sugiyono, Selasa (5/2). (48)<br />
Ingin Terus Ulang Prestasi<br />
PERJUANGAN menjadi juara memang berat, tetapi setelah<br />
cita-cita tercapai, semua jerih payah saat latihan terlupakan. Di<br />
atas podium, yang ada hanya rasa bahagia dan bangga, sehingga<br />
ingin mengulang prestasi itu.<br />
Kalimat itu keluar dari bibir Jessica Ayuning Rarastri, atlet<br />
anggar Banyumas. Gelar juara kali pertama dia raih di Pekan Olah<br />
Raga Wilayah Kedu, Pekalongan dan Banyumas (Porwil<br />
Dulongmas) Juli 2011. Multievent itu meliputi setengah wilayah<br />
Jateng.<br />
Kini, siswi kelas VIII SMP 1 Purwokerto itu mengincar prestasi<br />
lebih tinggi lagi, yakni di Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov)<br />
Jateng 2013, di Kabupaten Banyumas (8-13 Oktober).<br />
Demi meraih prestasi lebih baik, bungsu dari dua bersaudara<br />
pasangan Triono dan Wahyu Kartikawati itu siap berlatih keras.<br />
Dia bertekad memberikan yang terbaik bagi Banyumas, target<br />
medali emas Porprov 2013.<br />
Kelahiran Banyumas 1 April 1999 itu mengatakan yang disukai<br />
di olahraga beladiri memakai pedang itu adalah mendapat banyak<br />
teman. ‘’Dukanya hampir tak ada, paling sakit jika kena pedang.<br />
<strong>Ada</strong> pelindung, jadi tak apa-apa.’’<br />
Pada Porwil Dulongmas,<br />
Jessica meraih perak di nomor<br />
floret. Di final dia dikalahkan<br />
atlet Purworejo, Lelyana<br />
Fitriani. Di floret beregu,<br />
Jessica ikut andil pada tim<br />
Banyumas saat merebut<br />
medali emas mengalahkan<br />
Batang.<br />
Saat sukses menjadi<br />
juara, remaja bertinggi<br />
badan 157 cm dan berat<br />
41 kg itu baru berlatih<br />
anggar secara intensif<br />
sekitar empat<br />
bulan. ‘’Maret<br />
2011 baru pengenalan<br />
pedang, bagaimana<br />
cara<br />
memegang.’’<br />
( B u d i<br />
Hartono-17,15)<br />
SM/Budi Hartono<br />
Kejari Fokus ke Dana BLU 2012<br />
● Dugaan Korupsi di Unsoed<br />
PURWOKERTO- Kepala<br />
Seksi Tindak Pidana Khusus<br />
(Kasie Pidsus) Kejari<br />
Purwokerto, Hasan Nurodin<br />
Achmad SH MH, mengatakan<br />
pihaknya menfokuskan penangaan<br />
kasus dugaan korupsi di<br />
Unsoed terkait pengelolaan dana<br />
Badan Layanan Umum (BLU)<br />
tahun 2012.<br />
‘’Kita fokus ke penggunaan<br />
dana BLU, terutama yang terkait<br />
dengan penggunaan DIPA dari<br />
pemerintah pusat, sumbangan<br />
SM/Riyono Toepra<br />
masyarakat serta hasil kerja sama<br />
yang banyak masuk ke Unsoed,’’<br />
kata dia, kemarin. Dia menjelaskan,<br />
dugaan terjadinya penyimpangan<br />
penggunaan dana BLU<br />
itu di antaranya untuk remunerasi<br />
atau insentif pendapatan<br />
para pimpinan Unsoed dan dana<br />
yang dikeluarkan untuk program<br />
Career and Entrepreneurship<br />
Advisory Center (CEAC).<br />
Ditanya bentuk penyimpangan<br />
seperti apa, dia belum bersedia<br />
menjelaskan. ‘’Nanti pada saatnya<br />
akan kita jelaskan persoalannya,’’katanya.<br />
Dijelaskan, dalam minggu ini<br />
tim jaksa akan melakukan<br />
ekspose internal guna memutuskan<br />
siapa saja pelaku serta modus<br />
dari kasus tersebut.<br />
Soal anggaran yang diindikasikan<br />
ada penyimpangan, Hasan<br />
belum bisa menjelaskan angka<br />
pastinya. Itu akan kelihatan setelah<br />
diketahui hasil audit BPKB.<br />
Dia tidak menepis, khusus untuk<br />
pengelolaan dana BLU dinilianya<br />
mencapai ratusan juta, bahkan<br />
miliaran rupiah. (G22-17,15)<br />
TEGAL - Perbaikan jalur pantura dari<br />
Pekalongan hingga Losari Brebes, dinilai<br />
kurang maksimal dan setengah hati. Hal itu<br />
dapat dilihat di sepanjang Jl Kolonel<br />
Sugiyono Kota Tegal. Tepatnya mulai lampu<br />
bangjo perempatan Pos Maya, ke arah<br />
barat menuju Brebes.<br />
Lubang besar di tengah jalan<br />
dan sejumlah ruas jalan yang<br />
bergelombang serta aspal yang<br />
meleleh, hanya diratakan dan<br />
ditambal.<br />
’’Kalau hanya ditambal<br />
dengan batu kecil dicampur<br />
aspal curah, jelas akan cepat<br />
rusak. Sebab begitu selesai<br />
diperbaiki dan dilewati kendaraan<br />
besar, maka akan rusak lagi,’’<br />
terang pemerhati hukum dan<br />
lalu-lintas, Eddhie Praptono SH<br />
MH.<br />
Dia juga mengamati hal serupa<br />
di sepanjang jalur pantura di<br />
Kramat, Suradadi, dan Warurejo<br />
yang masuk wilayah Kabupaten<br />
Tegal. Perbaikan jalan yang<br />
dikerjakan, kualitasnya jauh di<br />
bawah harapan. Hal sama juga<br />
terjadi di wilayah Kabupaten<br />
Pemalang hingga Pekalongan.<br />
Harus Dicor<br />
Menurut dia, perbaikan yang<br />
dilakukan untuk jalan yang rusak<br />
berat seharusnya dicor beton.<br />
Atau menggunakan sistem rigid.<br />
Yakni, jalan dikeruk, kemudian<br />
dilakukan pengecoran seperti<br />
yang pernah dikerjakan di Jl<br />
Gajah Mada Kota Tegal tahun<br />
2012 lalu dan di Demangharjo,<br />
Kecamatan Warurejo, Kabupaten<br />
Tegal.<br />
’’Tapi kalau sekadar untuk<br />
mengurangi angka kecelakaan<br />
akibat pengendara terjungkal<br />
karena menerjang lubang di jalur<br />
Jalur Pantura Minim Penerangan<br />
● Kasus Perampasan Mobil<br />
SLAWI- Penerangan jalan<br />
yang minim di jalur pantura<br />
menjadi salah satu penyebab<br />
timbulnya kejahatan. Seperti<br />
kasus perampasan mobil yang<br />
dialami Doni Hermansah (39),<br />
warga Bekasi Jawa Barat, Senin<br />
(4/2) lalu, pukul 02.00. Dengan<br />
demikian dibutuhkan kewaspadaan<br />
yang ekstratinggi untuk<br />
pengemudi, terutama ketika<br />
melintas pada saat kondisi lalu<br />
lintas sepi.<br />
Hingga kemarin, polisi belum<br />
menemukan titik terang kasus<br />
tersebut. ‘’Kami sudah menerjunkan<br />
anggota beberapa saat<br />
setelah kejadian. Sampai sekarang<br />
belum ada titik terang,’’<br />
kata Kapolres AKBP Nelson<br />
Pardamaean Purba didampingi<br />
Kasatreskrim AKPSugeng.<br />
Menurut dia, aksi pelaku yang<br />
membawa kabur Avanza B-<br />
1516-KQ milik korban berlangsung<br />
sangat cepat. Dalam kejadian<br />
ini, pelaku yang diduga<br />
empat orang berhasil menghentikan<br />
korban dengan modus<br />
berpura-pura menjadi korban<br />
kecelakaan lalu lintas.<br />
‘’Korban dituduh menabrak<br />
motor yang kemudian terjadi aksi<br />
perampasan mobil,’’paparnya.<br />
Perbatasan<br />
Ia juga belum berani menyimpulkan<br />
apakah pistol yang digunakan<br />
pelaku itu asli atau hanya<br />
● Pantura Hanya Ditambal<br />
mainan untuk menakut-nakuti<br />
korban. Semua serba berjalan<br />
cepat dan situasi saat itu sepi.<br />
Kasatlantas AKP Padli<br />
menambahkan, sepanjang jalur<br />
pantura mulai perbatasan<br />
Pemalang, tepatnya Warureja<br />
hingga Kramat (perbatasan<br />
Kota Tegal) sangat minim penerangan.<br />
‘’Itu salah satu pemicu timbulnya<br />
kejahatan. Dengan kondisi<br />
tersebut perlu kewaspadaan<br />
yang ekstra bagi pengendara,’’<br />
ungkapnya.<br />
Agar kasus serupa tidak terulang<br />
kembali, pihaknya kini<br />
kembali menempatkan personel<br />
di Pos Polisi Kedungkelor. Ia<br />
mengakui beberapa minggu ini,<br />
polisi yang berjaga di pos tersebut<br />
ditarik ke Pos Polisi Babadan<br />
karena kekurangan personel.<br />
‘’Mulai saat ini kami aktifkan<br />
kembali untuk patroli.’’<br />
Ia menyatakan, ada beberapa<br />
ruas jalan pantura Kabupaten<br />
Tegal yang rawan kejahatan, di<br />
pantura, perbaikan dengan sistem<br />
penambalan dapat dimaklumi.<br />
Hanya saja pekerjaan seperti<br />
ini menjadikan pemborosan anggaran,’’papar<br />
dosen Hukum dan<br />
Pengangkutan Fakultas Hukum<br />
UPS Tegal itu.<br />
Pejabat Pembuat Komitmen<br />
Pelaksanaan Jalan Nasional<br />
(PPKPJN) PU Bina Marga<br />
Wilayah Kota Tegal, Sumarjono<br />
mengatakan, pekerjaan perbaikan<br />
yang dilakukan merupakan<br />
pekerjaan rutin. Untuk perbaikan<br />
rutin, instansinya mendapat<br />
anggaran Rp 100 juta untuk<br />
kerusakan jalan sepanjang satu<br />
kilometer.<br />
’’Sejak awal Januari, kami<br />
melakukan perbaikan secara<br />
bertahap. Kami belum bisa<br />
mengerjakan secara serentak.<br />
Mengingat terkendala pasokan<br />
aspal, tenaga kerja, dan peralatan<br />
yang tersedia. Tapi untuk<br />
jalan yang rusak berat, sudah<br />
ada rencana untuk dilakukan<br />
pengecoran atau rigid. Seperti<br />
di Jl Martoloyo dan Jl Mayjen<br />
Sutoyo di Kota Tegal,’’ terang<br />
dia.<br />
Hal sama juga diungkapkan<br />
PPKPJN wilayah Tegal-<br />
Pekalongan Ir Agung Sutarjo<br />
dan PPKPJN wilayah Tegal-<br />
Brebes Henugroho Puji Pamungkas.<br />
Untuk tahun 2013,<br />
sudah ada program perbaikan.<br />
(D12-48,15)<br />
antaranya Warureja, Demangharjo,<br />
dan Kramat.<br />
‘’Penerangan hanya ada di<br />
Pasar Suradadi dan sebagian<br />
Kramat. Selain daerah itu, penerangan<br />
mini, bahkan nyaris tanpa<br />
penerangan.’’(G12-48,15)<br />
Pilkades Serentak<br />
Kemungkinan Diundur<br />
PURWOKERTO- Kabag Pemerintahan Setda Banyumas,<br />
Agus Supriyanto, kemarin, mengatakan sebanyak 270 pemilihan<br />
kepala desa (pilkades) tahun 2013 di Banyumas berpeluang diundur.<br />
Peluang tersebut, kata dia, sangat terbuka lebar. Pasalnya,<br />
kemungkinan diundur tersebut muncul justru dari aspirasi pemerintah<br />
desa yang akan menyelenggarakan pilkades. Hanya saja,<br />
belum ada keputusan resmi dari Pemkab Banyumas.<br />
’’Kalau bicara peluang sangat terbuka untuk ditunda atau diundur<br />
dari jadwal, dan itu sifatnya aspirasi dari bawah yang kemudian<br />
kita simpulkan. Hanya keputusan resmi belum ada, masih<br />
butuh proses,’’katanya.<br />
Terkait alasan, dia menyebutkan karena dua hal. Yakni persoalan<br />
keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), dan<br />
keresahan di tengah masyarakat. Dua hal tersebut dalam beberapa<br />
bulan ini termasuk rawan, karena adanya Pilkada Bupati<br />
Banyumas dan Pilkada Gubernur Jateng yang berdekatan.<br />
’’Persoalannya memang kekhawatiran kamtibmas dan keresahan<br />
masyarakat, karena tahun 2013 ini ada Pilbup dan Pilgub. Dua<br />
hal itu dalam kondisi rawan dan konsentrasi pengamanan terpecah,’’lanjutnya.<br />
Pilbup Banyumas akan dilaksanakan 17 Februari, sementara<br />
Pilgub Jateng Maret 2013. Dalam prosesnya, dua pesta rakyat tersebut<br />
membutuhkan back up keamanan, serta kerja fisik esktra.<br />
Jadi peluang menunda atau mengundur pilkades menjadi terbuka<br />
dan merupakan alternatif terbaik.<br />
Lebih baik kalau Pilbup dan Pilgub selesai baru pilkades.<br />
’’Artinya, konsentrasi tidak terpecah, baik soal keamanan maupun<br />
persoalan lain,’’kata Agus sambil menyebutkan, sudah melakukan<br />
studi banding ke salah satu lembaga survei di Yogyakarta<br />
bersama sejumlah desa dari Banyumas. Mengingat berbagai<br />
kemungkinan potensi tertundanya pilkades, sejumlah desa belum<br />
melaksanakan pemilihan panitia. (K37,K38-17,15)<br />
Mardjoko Janjikan Kemajuan Desa<br />
● Husein ke Perajin<br />
PURWOKERTO- Pasangan<br />
calon bupati dan wakil bupati<br />
pada kampanye hari keenam,<br />
turun ke desa-desa melakukan<br />
berbagai kegiatan untuk mencari<br />
simpati masyarakat. Berbagai<br />
kelompok masyarakat yang ada di<br />
desa dikunjungi.<br />
Seperti dilakukan Mardjoko<br />
pada Selasa kemarin (5/2), melakukan<br />
kampanye tertutup di Desa<br />
Kanding, Kecamatan Somagede.<br />
SM/Susanto<br />
BERINTERAKSI DENGAN WARGA: Calon Bupati<br />
Achmad Husein saat berinteraksi dengan warga di Sentra<br />
perajin genteng Desa Pancasan kemarin.(17).<br />
Di hadapan masyarakat yang<br />
memenuhi tempat pertemuan, dia<br />
menjanjikan akan memajukan<br />
desa-desa yang ada di Kabupaten<br />
Banyumas, tak terkecuali yang<br />
ada di wilayah Somagede.<br />
Karena itu ia mengharapkan<br />
masyarakat di Somagede menggunakan<br />
hak pilihnya secara baik<br />
dengan memilih calon bupati/<br />
wakil bupati yang telah terbukti<br />
melaksanakan pembangunan<br />
hingga Banyumas bisa maju.<br />
<strong>Ada</strong>pun calon wakil bupati<br />
Gempol Suwandono pada hari<br />
yang sama melakukan kegiatan<br />
pengobatan gratis di Balai Desa<br />
Klinting, Kecamatan Somagede.<br />
Dibantu tim tenaga medis dari RS<br />
Wisnu Husada, Gempol melayani<br />
pengobatan gratis ratusan warga<br />
desa setempat.<br />
Pada saat melakukan pengobatan<br />
gratis, Gempol sekaligus memberi<br />
pengarahan agar warga<br />
senantiasa menjaga kesehatannya.<br />
‘’Menjaga kesehatan itu<br />
lebih penting daripada mengobati.’’<br />
SM/dok<br />
DIALOG:Calon Bupati Mardjoko berdialog dengan warga<br />
saat melakukan kampanye tertutup di Somagede,<br />
kemarin.(17)<br />
Koordinator Djempol Media<br />
Center, Edy Sarwono, menambahkan<br />
pasangan Djempol masih<br />
konsentrasi melakukan kampanye<br />
tertutup dengan mendatangi<br />
warga di pedesaan.<br />
Bagikan Stiker<br />
Sementara calon bupati<br />
Achmad Husein pada kampanye<br />
Selasa kemarin berkunjung ke<br />
sentra perajin genteng di Desa<br />
Pancasan, Kecamatan Ajibarang.<br />
Bersama timnya dia mengunjungi<br />
sejumlah perajin genteng<br />
Pancasan yang saat itu sedang<br />
bekerja.<br />
Saat berkeliling dan berkomunikasi<br />
dengan warga Pancasan,<br />
timnya membagikan stiker dan<br />
kartu sehat kepada warga yang dia<br />
temui.<br />
Kartu sehat itu dapat dimanfaatkan<br />
warga untuk berobat gratis<br />
saat Husein terpilih menjadi<br />
Bupati Banyumas 2013.<br />
(K37,H48-17,15)