08.01.2014 Views

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

22 <strong>Pedoman</strong> <strong>Pelaksanaan</strong> <strong>Penilaian</strong> <strong>Nilai</strong> <strong>Konservasi</strong> <strong>Tinggi</strong><br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Pelaksanaan</strong> <strong>Penilaian</strong> <strong>Nilai</strong> <strong>Konservasi</strong> <strong>Tinggi</strong><br />

Sebuah petunjuk praktis bagi para praktisi dan penilai lapangan<br />

Sebuah petunjuk praktis bagi para praktisi dan penilai lapangan<br />

23<br />

• Menguatkan kontrak sosial di wilayah-wilayah<br />

pengelolaan yang kontroversial,<br />

• Menjamin transparansi dari proses penilaian dan<br />

kredibilitas keputusan yang diambil.<br />

Petunjuk konsultasi:<br />

Dalam proses penilaian NKT, konsultasi harus<br />

dilakukan di setiap tahapan penilaian. Selama tahap<br />

persiapan dan perencanaan, konsultasi dapat membantu<br />

membangun gambaran situasi dan potensi nilai dan<br />

ancamannya, serta mengidentifikasi sumber data yang<br />

dapat berkontribusi pada identifikasi NKT. Konsultasi<br />

merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah<br />

proses identifikasi itu sendiri, khususnya untuk NKT 5<br />

dan NKT 6. Selama perumusan rencana pengelolaan,<br />

konsultasi sangat penting untuk menjamin bahwa<br />

pilihan-pilihan yang sedang dipertimbangkan diterima<br />

oleh berbagai pemangku kepentingan yang berbeda.<br />

Dalam kasus pengelolaan dengan dampak tinggi,<br />

khususnya jika melibatkan kegiatan konversi kawasan,<br />

sangat direkomendasikan bahwa perumusan pilihan<br />

dan rencana pengelolaan dilakukan melalui proses<br />

konsultasi yang melibatkan baik para pemangku<br />

kepentingan yang terkena dampak maupun yang<br />

memiliki ketertarikan dengan proses panilaian NKT.<br />

Dalam kasus dengan dampak rendah, konsultasi<br />

mengenai pilihan pengelolaan mungkin bersifat<br />

lebih informal dan terutama ditujukan kepada para<br />

pemangku kepentingan yang terkena dampak langsung<br />

oleh keputusan itu.<br />

Terdapat tiga golongan besar para pihak dalam proses<br />

konsultasi:<br />

• Pemangku kepentingan lokal – pemangku<br />

kepentingan yang secara langsung terkena dampak<br />

kegiatan pengelolaan dalam wilayah penilaian.<br />

Misalnya, masyarakat lokal atau masyarakat adat<br />

dan wakil masyarakat adat/lokal yang dipilih secara<br />

bebas dan diberi mandat, para karyawan, pengelola<br />

atau perusahaan yang letaknya berdekatan, dan<br />

pemerintah daerah.<br />

• Para pakar – Individu atau lembaga yang memiliki<br />

pengetahuan dan pengalaman terkait NKT dalam<br />

wilayah penilaian. Misalnya, universitas, peneliti,<br />

LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) baik lokal<br />

maupun nasional, dan lembaga-lembaga pemerintah<br />

di tingkat nasional (national administration).<br />

• Pemangku kepentingan lebih luas – publik dan<br />

orang-orang yang memiliki kepentingan tidak<br />

langsung dengan wilayah pengelolaan yang dinilai.<br />

Dalam kegiatan berdampak tinggi, konsultasi dapat<br />

melibatkan LSM dan organisasi internasional.<br />

Identifikasi pemangku kepentingan: Untuk kegiatan<br />

operasional berdampak tinggi dan sangat tinggi para<br />

penilai perlu berkonsultasi seluas mungkin. Semua<br />

NKT yang relevan harus dibahas dan daftar para<br />

pemangku kepentingan yang relevan, para pakar dan<br />

para pemangku kepentingan dalam rentang yang<br />

lebih luas perlu diidentifikasi. Pemangku kepentingan<br />

lokal dapat diidentifikasi melalui perusahaan itu<br />

sendiri, melalui kontak langsung dengan masyarakat<br />

lokal, dan bila perlu dan tersedia melalui LSM lokal.<br />

Skema sertifikasi bisa memberikan informasi tentang<br />

pemangku kepentingan nasional dan internasional<br />

yang tertarik dengan proses penilaian NKT. Anggota<br />

tim juga dapat memiliki berbagai kontak dengan<br />

para pihak. Untuk penilaian dengan dampak rendah,<br />

fokus utama konsultasi adalah dengan pemangku<br />

kepentingan yang langsung terkena dampak.<br />

Intensitas konsultasi: Kebutuhan dan tatalaksana<br />

konsultasi tergantung pada skala dan dampak dari<br />

kegiatan pengelolaannya. Meskipun intensitas<br />

konsultasi dapat diturunkan untuk kegiatan<br />

pengelolaan berdampak rendah, kredibilitas harus tetap<br />

dijaga untuk semua penilaian NKT. Para penilai, secara<br />

wajar, perlu menggambarkan kepentingan dan prioritas<br />

para pemangku kepentingan, dan menjamin bahwa<br />

semua pendapat dari para pemangku kepentingan<br />

dan data yang relevan telah dikumpulkan, serta<br />

kesenjangan data dapat segera diketahui dan diperiksa.<br />

Metode konsultasi: Setelah ruang lingkup konsultasi<br />

diketahui, penilai - berdasarkan pemangku<br />

kepentingan yang teridentifikasi - perlu memutuskan<br />

metode yang tepat dalam penyampaian informasi dan<br />

proses konsultasinya. Metode harus efektif dan dapat<br />

diakses oleh pemangku kepentingan yang menjadi<br />

sasaran. Sebagai teladan, untuk berkonsultasi dengan<br />

pakar internasional, penggunaan surat elektronik<br />

(email) dan diskusi di ruang maya (virtual) melalui<br />

jaringan internet mungkin cukup memadai. Untuk<br />

pemangku kepentingan yang lain, penggunaan surat,<br />

email, telepon, dan tatap muka lebih sesuai untuk<br />

dilakukan. Untuk berkonsultasi dengan masyarakat,<br />

sangat perlu menemukan pendekatan yang efektif<br />

– misalnya pengumuman dengan menggunakan saluran<br />

radio berbahasa lokal atau melalui koran lokal yang<br />

mungkin lebih efektif dalam menimbulkan kesadaran.<br />

Selain itu, diskusi dapat dilakukan melalui kunjungan<br />

ke masyarakat tersebut.<br />

Waktu konsultasi: Sebagaimana dibahas sebelumnya,<br />

berkonsultasi dengan pemangku kepentingan sangat<br />

penting dilakukan dalam berbagai tahapan proses<br />

penilaian NKT. Oleh karena itu, menyampaikan tujuan<br />

dan proses penilaian kepada pemangku kepentingan<br />

sangat penting dilakukan di awal sehingga para pihak<br />

memahami apa yang sedang dilakukan dan bagaimana<br />

masukan dari mereka dapat mempengaruhi proses<br />

penilaian tersebut. Metode yang digunakan dalam<br />

konsultasi dapat berubah selama proses penilaian,<br />

misalnya kegiatan dimulai dengan surat, email<br />

atau tatap muka untuk memberitahu pemangku<br />

kepentingan tentang proses penilaian dan kegiatan<br />

pengumpulan informasi awal, kemudian kegiatan<br />

berubah menjadi pertemuan (konsultasi) publik untuk<br />

membahas temuan dan rencana pengelolaan yang<br />

diusulkan. Pertimbangan mengenai waktu dan siapa<br />

yang akan dilibatkan dalam proses konsultasi penting<br />

dilakukan.<br />

Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dalam<br />

Lampiran 2: <strong>Pedoman</strong> Konsultasi.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!