Laporan Harian 11 Agustus 2009 - BNPB
Laporan Harian 11 Agustus 2009 - BNPB
Laporan Harian 11 Agustus 2009 - BNPB
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
.<br />
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA<br />
( B N P B )<br />
JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia<br />
Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500<br />
Email : posko@bnpb.go.id<br />
Website : http://www.bnpb.go.id<br />
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS <strong>BNPB</strong><br />
Selasa, <strong>11</strong> <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong><br />
Pada hari Senin, 10 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, <strong>11</strong> <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00<br />
WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops<br />
<strong>BNPB</strong> sebagai berikut :<br />
I. Antisi-pasi Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
A. Kondisi Terkini<br />
1. Hari Senin, 10 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> posko <strong>BNPB</strong> menerima data informasi adanya titik panas/<br />
hotspot di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca<br />
secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut :<br />
SUMATERA<br />
Daerah Jumlah Hot Spot *) Kondisi Cuaca **)<br />
Sumatera Utara - Hujan Ringan<br />
Riau 2 Hujan Ringan<br />
Jambi - Berawan<br />
Sumatera Selatan 60 Hujan Ringan<br />
KALIMANTAN<br />
Kalimantan Barat 215 Berawan<br />
Kalimantan Selatan 3 Cerah Berawan<br />
Kalimantan Tengah 18 Cerah Berawan<br />
Kalimantan Timur 4 Berawan<br />
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)<br />
** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)<br />
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 10 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> di beberapa kota di Sumatera<br />
dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut :<br />
Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />
SUMATERA<br />
Medan 8.000 m 10.000 m 8.000 m tad<br />
Pekanbaru 1.500 m 5.000 m tad 8.000 m<br />
Jambi 3.000 m 7.000 m 9.000 m 9.000 m<br />
Palembang 3.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m<br />
1
KALIMANTAN<br />
Pontianak 1.000 m 3.000 m 7.000 m 5.000 m<br />
Banjarmasin 1.000 m 5.000 m 8.000 m 8.000 m<br />
Palangkaraya 1.000 m tad 4.000 m 2.000 m<br />
Samarinda 8.000 m 8.000 m 8.000 m 7.000 m<br />
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 10 - <strong>11</strong> <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong>, wilayah Sumatera dan<br />
Kalimantan diperkirakan mempunyai :<br />
a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah Sumatera terdapat di Wilayah NAD, Riau, Sumut,<br />
Jambi, Sumsel, Lampung dan Sumbar. Wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng,<br />
Kaltim dan Kalsel.<br />
b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Sumatra terdapat di Riau,<br />
Jambi, Babel, Lampung, Sumut, Sumsel, Sumbar dan NAD. Wilayah Kalimantan<br />
terdapat di Kalteng, Kalbar, Kalsel dan Kaltim.<br />
c. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 12 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00 WIB,<br />
di wilayah Riau dan Jambi arahnya menuju Utara sampai ke wilayah Sumut dan Pesisir<br />
Barat Sumatera, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat sampai ke wilayah Bengkulu<br />
dan Jambi, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat – Utara sampai Laut Cina Selatan,<br />
di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat sampai ke Kalbar.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
1. <strong>BNPB</strong> senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG untuk<br />
memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.<br />
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan<br />
instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi<br />
titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah<br />
Sumatera dan Kalimantan.<br />
3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina<br />
masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.<br />
4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya<br />
untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini<br />
dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.<br />
5. Dinas Kehutanan Prov. Riau saat ini telah menurunkan 60 personil kuntuk melakukan<br />
pemadamkan api.<br />
6. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah<br />
Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi<br />
Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat,<br />
Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan<br />
sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI.<br />
7. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAs Prov. Kalimantan Barat telah<br />
melakukan upaya antara lain :<br />
- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi<br />
dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang<br />
cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).<br />
- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan<br />
dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli<br />
dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap<br />
dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.<br />
- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk<br />
di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan<br />
pengawasan/potroli.<br />
- Kasi Ops REM 121 ABW, telah menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk<br />
membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api.<br />
2
- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat telah menyiagakan 1 unit Helikopter untuk<br />
melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas<br />
- Kantor SARNAS Pontianak telah menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang<br />
yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR<br />
Pontianak ( 30 orang ).<br />
Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar dan Meneg LH.<br />
II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia<br />
Saat ini ada 2 (Dua) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :<br />
A. Status Gunung Berapi<br />
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara<br />
Sejak hari Selasa, 9 Juni <strong>2009</strong> hingga hari Senin, 10 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />
kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung<br />
Sejak tanggal 6 Mei <strong>2009</strong> hingga hari Senin, 10 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />
kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
B. Rekomendasi<br />
1. Masyarakat diharapkan tidak mendekati pulau gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km<br />
dari kawah G. Anak Krakatau.<br />
2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang dan G. Anak Krakatau dihimbau agar tetap<br />
tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu<br />
mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.<br />
3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup<br />
hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.<br />
4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan<br />
<strong>BNPB</strong>, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan<br />
gunung api tersebut.<br />
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.<br />
III. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK<br />
Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, <strong>11</strong> <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> dilaporkan<br />
sebagai berikut :<br />
NO<br />
L0KASI<br />
Pagi<br />
(00.05 – 12.00)<br />
C U A C A<br />
Siang<br />
(12.05 – 18.00)<br />
Malam<br />
(18.05 – 24.00)<br />
1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan<br />
2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan<br />
3 Jakarta Selatan Berawan<br />
Berawan dan Hujan<br />
Ringan<br />
Berawan<br />
4 Jakarta Timur Berawan Berawan Berawan<br />
5 Jakarta Barat Berawan Berawan Berawan<br />
6 Jakarta Kep.Seribu Berawan Berawan Berawan<br />
7 Bogor Berawan<br />
Berawan dan Hujan<br />
Ringan<br />
Berawan dan Hujan<br />
Ringan<br />
8 Tangerang Berawan Berawan Berawan<br />
9 Depok Berawan<br />
Berawan dan Hujan<br />
Ringan<br />
Berawan<br />
10 Bekasi Berawan Berawan Berawan<br />
3
Keterangan :<br />
- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari<br />
- Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari0<br />
- Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari<br />
- Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
IV. Prakiraan Gelombang Tinggi<br />
Prakiraan gelombang tinggi tanggal 10 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal <strong>11</strong><br />
<strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong>, pukul 07:00 WIB sebagai berikut :<br />
- 2.0 – 3.0 m : Selat Malaka bagian utara, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat<br />
Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan<br />
Banten, Laut Jawa selatan Kalimantan, Perairan Merauke.<br />
- 3.0 – 4.0 m : Laut Andaman, Laut Cina Selatan.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
V. Kejadian Lain – lain<br />
1. Gempa Bumi di Kupang - NTT<br />
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Senin, 10 <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong> pukul 20:12:52 WIB<br />
dengan kekuatan 5.2 SR kedalaman 23 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 9.16 LS<br />
-122.99 BT (129 km Timur Kupang – Papua NTT). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami<br />
dan sampai saat ini belum diperoleh laporan korban dan kerusakan akibat dari gempa tersebut.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
Pengawas,<br />
Jakarta, <strong>11</strong> <strong>Agustus</strong> <strong>2009</strong><br />
Ketua Kelompok Piket,<br />
Drs. Muhtarudin, MSi<br />
Dra. Prasinta Dewi, MAp<br />
4