07.04.2014 Views

ANALISIS DATA STATISTIK - Blog Staff UI

ANALISIS DATA STATISTIK - Blog Staff UI

ANALISIS DATA STATISTIK - Blog Staff UI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>ANALISIS</strong> <strong>DATA</strong><br />

<strong>STATISTIK</strong><br />

POKOK BAHASAN<br />

1. pengukuran<br />

2. skala pengukuran<br />

3. analisis univariat<br />

4. analisis bivariat<br />

5. analisis multivariat<br />

6. tabel analisis data statistik<br />

PENGUKURAN<br />

Syarat pengukuran<br />

• Pengukuran adalah penunjunkan angka-2 pada suatu<br />

variable<br />

• Pengukuran membutuhkan alat ukur/ instrumen yang<br />

standar, baik alat maupun kuesioner<br />

• Pengukuran adalah mendapatkan dimensi kuantitas<br />

suatu objek, misalnya berat badan, jumlah pasien<br />

isomorfisme, yaitu ukuran harus sedekat mungkin<br />

dengan benda/ kejadian yang diukur (terkadang<br />

yang dapat diukur hanya indikatornya, berkeringat).<br />

exhaustive, yaitu pengukuran harus meliputi<br />

seluruh kemungkinan yang ada<br />

mutually exlusive, yaitu pengukuran tidak boleh<br />

tumpang tindih<br />

Skala pengukuran<br />

Skala nominal<br />

Hasil suatu pengukuran untuk analisis data dapat<br />

dibagi dalam 4 skala :<br />

• skala nominal<br />

• skala ordinal<br />

• skala interval<br />

• skala rasio<br />

• merupakan tingkat pengukuran yg paling sederhana<br />

untuk klasifikasi data<br />

• tidak ada asumsi jarak atau urutan antara angka-2<br />

• dasar penggolonganya mutualy exclusive & exhautive<br />

• kode atau angka tak menunjukan rendah ke tinggi<br />

atau sebaliknya<br />

Misalnya<br />

• variabel jenis kelamin : 1= pria dan 2 = wanita<br />

• warna, partai, lokasi, dsb


Skala ordinal<br />

Skala interval<br />

• merupakan tingkat pengukuran yang mempunyai<br />

urutan dari rendah ke tinggi<br />

• kode atau angka sekedar menunjukan urutan<br />

bukan nilai<br />

misalnya<br />

• variable sikap : 3 = “setuju”, 2 = “ragu-ragu/ tidak<br />

berpendapat, dan 1= “tidak setuju”<br />

• pendidikan (SD, SLTP, SLTA, perguruan tinggi)<br />

• memberikan informasi tentang interval antara satu<br />

kode/ angka dengan yang lain<br />

• merupakan tingkat pengukuran urutan dari rendah ke<br />

tinggi<br />

misalnya<br />

• variable nilai ujian : A = 86-99, B = 76-85, C = 66-75<br />

D = 56-65<br />

Skala ratio<br />

Hubungan antara skala pengukuran<br />

• merupakan tingkat pengukuran urutan dari rendah ke<br />

tinggi<br />

• memberikan informasi tentang nilai sebenarnya<br />

responden/ objek yang diukur<br />

• menggambarkan interval antara kode/angka dgn nilai 0<br />

Misalnya<br />

• variable nilai ujian dari 0 - 100<br />

KRITERIA NOMINAL ORDINAL INTERVAL<br />

RASIO<br />

ASUMSI URUTAN - + + +<br />

ASUMSI JARAK - - + +<br />

TITIK 0 ABSOLUT - - - +<br />

Skala yg lebih tinggi dapat diubah menjadi skala yg lebih<br />

rendah, dan tidak sebaliknya.<br />

Konsep<br />

Konsep<br />

• Uji statistik dilakukan untuk menentukan apakah<br />

perbedaan/hubungan yang terlihat pada sampel<br />

benar-benar ada atau kebetulan ada akibat<br />

pengambilan sampel saja<br />

• Hasil uji statistik berupa: “probabilitas peneliti<br />

memperoleh hasil seperti pada sampel atau lebih<br />

ekstrim jika hipotesis nol benar”<br />

• Probabilitas hasil penelitian sejalan dengan<br />

hipotesis nol”<br />

• Jika p besar maka H 0 diterima, jika p kecil H 0<br />

ditolak<br />

• Besar kecilnya probabilitas ditentukan oleh a, -<br />

probabilitas peneliti untuk menolak H 0 jika di<br />

populasi H 0 benar


• Jika peneliti menolak H 0 :<br />

Konsep<br />

• Dapat terjadi kesalahan tipe 1 (a), peneliti salah<br />

mengambil kesimpulan karena sebenarnya di<br />

populasi hipotesis nol benar (tidak ada hubungan)<br />

• Jika peneliti menerima H 0 :<br />

• Dapat terjadi kesalahan tipe 2 (b), peneliti salah<br />

mengambil kesimpulan karena di populasi hipotesis<br />

nol salah (ada hubungan)<br />

• Signifikan statistik TIDAK SAMA dengan signifikan<br />

substansi karena perbedaan yg kecil dapat signifikan<br />

secara statistik karena penggunaan sampel yg besar<br />

Perlu diperhatikan dalam analisis data<br />

• Membandingkan dan melakukan tes teori atau<br />

konsep dengan informasi yang ditemukan<br />

• Mencari dan menemukan adanya konsep baru<br />

dari data yang dikumpulkan<br />

• Mencari penjelasan apakah konsep baru ini<br />

berlaku umum, atau baru terjadi bila ada<br />

prakondisi tertentu<br />

Urutan analisis data<br />

<strong>ANALISIS</strong> UNIVARIAT<br />

• Analisis univariat adalah analisis satu variabel<br />

• Analisis bivariat adalah analisis hubungan 2 variabel<br />

• Analisis multivariat adalah analisis hubungan lebih<br />

dari 2 variabel secara bersama dgn mengontrol<br />

variabel lain<br />

Analisis univariat adalah analisis satu variabel<br />

Misalnya<br />

• distribusi frekuensi<br />

• nilai rerata<br />

• variasi<br />

• persentase<br />

Kegunaan analisis univariat<br />

Contoh analisis univariat<br />

1. Salah satu cara melihat adanya kesalahan koding<br />

atau entry data<br />

• jawaban di luar area penelitian<br />

• data yang sangat ekstrim mengganggu nilai rerata<br />

• data yang tidak konsisten, misalnya variabel seks<br />

pria tetapi variabel kehamilan positif<br />

• jawaban tdk berlaku diberi kode 9 /0 ikut dianalisis<br />

2. Mendeskripsikan suatu fenomena dengan baik.<br />

3. Perincian/ gambaran besarnya suatu fenomena<br />

4. Petunjuk pemecahan masalah<br />

5. Persiapan analisis bivariat atau multivariat


<strong>ANALISIS</strong> BIVARIAT<br />

Contoh analisis bivariat<br />

uji Chi-square<br />

Analisis bivariat adalah analisis hubungan 2 variabel<br />

yg dapat bersifat :<br />

(a)<br />

simetris tak saling mempengaruhi<br />

(b) saling mempengaruhi<br />

(c) variabel satu mempengaruhi variabel lain<br />

Contoh analisis bivariat<br />

uji korelasi<br />

<strong>ANALISIS</strong> MULTIVARIAT<br />

• Untuk mengontrol confounder & effect modifier<br />

• Jika confounder & effect modifier sudah dapat<br />

dikontrol pada tahap desain, analisis dapat<br />

lebih sederhana (non multivariat)<br />

• Prinsip: model parsimonius (valid, precise &<br />

simple)<br />

TABEL <strong>ANALISIS</strong> <strong>DATA</strong> <strong>STATISTIK</strong><br />

Contoh analisis multivariat<br />

uji regresi logistik ganda<br />

Phi-coeficient<br />

POLITOM<br />

Chi-square<br />

ORDINAL<br />

Kendall’s VCT<br />

Man-whitney<br />

Kormogrof-smirnov<br />

Rank-order Ubah var. ordinal<br />

correlation jadi var. nominal<br />

Kendal’s<br />

tau<br />

Gamma atau interval ke<br />

Coefficiens ordinal memakai<br />

teknik yang sesuai<br />

INTERVAL/ RATIO<br />

VARIABLE<br />

VARIABLE INDEPENDEN<br />

DEPENDEN<br />

NOMINAL ORDINAL INTERVAL/RATIO<br />

NOMINAL DIKOTOM Difference proportion test Kruskalwallis<br />

regression<br />

Logistic multiple<br />

Chi-square<br />

Friedman’s Discriminant<br />

2 way analysis<br />

Fisher’s exact test<br />

Dikotom : Politom :<br />

Anova Anovainterclass<br />

t-test DVMR<br />

Dummy<br />

sign test Multiple<br />

classification<br />

U-test Cross<br />

classification<br />

Ubah<br />

ordinal jadi<br />

nominal<br />

Multiple correlation<br />

atau Multiple regression<br />

var.interval<br />

ke variabel Path-analisis<br />

ordinal<br />

memakai Partial regression<br />

teknik yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!