UTS SIM ANNY ROSIANA (PDF). - FIK UI - Universitas Indonesia
UTS SIM ANNY ROSIANA (PDF). - FIK UI - Universitas Indonesia
UTS SIM ANNY ROSIANA (PDF). - FIK UI - Universitas Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
APLIKASI SOFTWARE ASUHAN KEPERAWATAN<br />
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen<br />
DISUSUN OLEH :<br />
<strong>ANNY</strong> <strong>ROSIANA</strong> MASITHOH<br />
0906594173<br />
Program Magister Keperawatan Kekhususan Keperawatan Jiwa<br />
Fakultas Ilmu Keperawatan <strong>Universitas</strong> <strong>Indonesia</strong><br />
2 010
APLIKASI SOFTWARE ASUHAN KEPERAWATAN<br />
Abstrak<br />
Penggunaan teknologi komputer di tempat kerja memberikan pengaruh terhadap<br />
peningkatan efektifitas waktu kerja.. Software asuhan keperawatan adalah software yang<br />
mengandung sebuah program dengan menggunakan “database management” berisi data-data<br />
pengkajian kesehatan seorang pasien yang kemudian data-data tadi akan dikelompokkan dan<br />
dianalisa untuk dapat memunculkan diagnosa keperawatan sampai pada intervensi keperawatan<br />
bahkan sampai ke Discharge Planing, angka kredit atau ke detail yang diperlukan perawat sesuai<br />
kebutuhan Pasien. Penerapan aplikasi software ini menunjukkan bahwa seluruh perawat dapat<br />
menerima diterapkannya pendokumentasian askep dengan menggunakan computer ”data base<br />
management”. Penggunaan computer dan software asuhan keperawatan ini semakin<br />
memudahkan perawat didalam mendokumentasikan asuhan keperawatan sehingga berpengaruh<br />
juga terhadap kinerja perawat dan kepuasan pasien
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
Penggunaan teknologi salah satunya adalah komputer di tempat kerja memberikan<br />
pengaruh terhadap peningkatan efektifitas waktu kerja. Penggunaan komputer akan memberikan<br />
kemudahan dalam melakukan pekerjaan karena komputer mampu menyimpan data dan<br />
memunculkannya kembali di saat diperlukan.<br />
Tenaga perawat sebagai salah satu tim kesehatan didalam melaksanakan fungsi dan<br />
peran dituntut untuk dapat mendokumentasikan seluruh pekerjaan yang dilakukannya dengan<br />
baik. Pendokumentasian peran dan fungsi didalam merawat pasien amat diperlukan karena<br />
mempunyai unsur tanggung jawab serta tanggung gugat di mata hukum. Sampai saat ini<br />
pendokumentasian tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat masih menggunakan<br />
kertas. Salah satu kendala yang sering menjadi keluhan pada sebagian besar perawat ketika harus<br />
menuliskan tindakan keperawatan diatas kertas adalah keterbatasan waktu mereka dalam hal<br />
melakukan pencatatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan. Akibatnya, apa yang sudah<br />
dilakukan perawat secara langsung ke pasien sering tidak didokumentasikan dengan baik<br />
sehingga mengakibatkan kurang efektifnya evaluasi terhadap kemajuan perawatan pada pasien.<br />
Selanjutnya, format pendokumentasian yang panjang dan kompleks mengharuskan perawat<br />
menuliskan secara manual asuhan keperawatan terkadang menimbulkan rasa jenuh. Berdasarkan<br />
hasil penelitian yang dilakukan Suhendri dan Malini (2005) 65,6 % pendokumentasian yang<br />
dilakukan oleh perawat tidak lengkap dimana salah satu penyebabnya adalah sistem pencatatan<br />
yang sulit untuk dinilai sehingga perawat hanya melakukan sesuai kemampuan tanpa memenuhi<br />
standar yang ada.<br />
Adanya fenomena bahwa pencatatan tindakan keperawatan yang tidak lengkap<br />
disebabkan karena pendokumentasian dengan cara menuliskan diatas kertas dirasa menghabiskan<br />
waktu dan membuat jenuh maka sehingga perawat merasa tidak puas dengan pekerjaan yang<br />
dilakukan karena pendokumentasian yang dibuatnya hanya menjadi tumpukan kertas belaka dan<br />
cenderung tidak berguna, perlu dilakukan pemecahan masalah dengan menerapkan software<br />
yang bisa membantu perawat dalam mendokumentasikan tindakan keperawatan sehingga<br />
perawat merasakan adanya manfaat yang bisa diambilnya dari pendokumentasian asuhan<br />
keperawatan.
BAB II<br />
KAJIAN LITERATUR<br />
Komputer<br />
Komputer dapat dinyatakan sebagai sebuah benda yang terdiri atas “Hardware” dan<br />
“Sofware”, dimana penggunaannya saat ini tidak terbatas pada penggunaan di kantor atau tempat<br />
kerja tapi juga di rumah (Capron & Johnson,2002). Secara umum komputer mempunyai 3<br />
karakteristik dasar, yaitu:<br />
1. Cepat, mampu menyajikan dan menampilkan data yang diperlukan secara cepat<br />
2. Dapat diandalkan karena ketika kita membutuhkan suatu data kita hanya tinggal menekan<br />
tombol dan seluruh data yang dibutuhkan akan muncul<br />
3. Kemampuan menyimpan data dalam jumlah besar dimana data bisa dimunculkan secara<br />
efisien.<br />
Selanjutnya ketiga karakteristik diatas akan didukung dengan manfaat yang besar<br />
dimana dengan komputer produktivitas kerja meningkat, pengambilan keputusan akan cepat<br />
dilakukan dan pengurangan biaya kerja bisa ditekan. (Capron & Johnson, 2002)<br />
Software Asuhan Keperawatan<br />
Software adalah sistem yang beroperasi didalam sebuah komputer dimana terdapat<br />
hubungan antara software dan hardware melalui apa yang disebut dengan sistem operasi.<br />
Sofware banyak digunakan sebagai program yang akan dipakai didalam komputer sebagai<br />
software komersial.<br />
Software asuhan keperawatan adalah software yang mengandung sebuah program<br />
dengan menggunakan “database management” berisi data-data pengkajian kesehatan seorang<br />
pasien yang kemudian data-data tadi akan dikelompokkan dan dianalisa untuk dapat<br />
memunculkan diagnosa keperawatan.<br />
Selanjutnya dari diagnosa keperawatan akan muncul perencanaan tindakan keperawatan<br />
yang akan dilaksanakan oleh perawat. Didalam mendokumentasikan tindakan keperawatan,
perawat cukup mengacu pada intervensi yang telah tersedia, sehingga ketika pemberian tindakan<br />
selesai dilakukan perawat dapat melakukan evaluasi terhadap diagnosa yang ada.<br />
Software asuhan keperawatan akan menggunakan sistem ”Data Base Management”<br />
yang diawali dengan format pengkajian kesehatan bagi setiap pasien yang masuk. Perawat akan<br />
memasukkan seluruh data dari hasil pengkajian yang dilkaukan kedalam format pengkajian yang<br />
ada didalam komputer. Selanjutnya dengan data yang masuk, akan teranalisa seluruh diagnosa<br />
yang muncul beserta perencanaan tindakan keperawatan. Ketika perawat melakukan tindakan<br />
keperawatan, maka perawat akan mendokumentasikan tindakan keperawatan didalam komputer<br />
sehingga semua tindakan akan tercatat dengan baik (Capron & Johnson, 2002)<br />
Sebuah survey yang dilakukan oleh Vassar,Lin dan Planchock (1999) menggambarkan<br />
bahwa perawat yang telah menggunakan sistem pendokumentasian yang terkomputerisasi<br />
mendapatkan kepuasan dalam hal peningkatan kualitas pelayanan mereka karena dengan sistem<br />
ini mereka lebih mudah melihat perkembangan asuhan keperawatan. Selanjutnya, para perawat<br />
dan manajer ruang rawat merasakan bahwa sistem ini akan menghemat waktu perawat, kertas<br />
kerja yang terpakai, serta pendokumentasian menjadi lebih lengkap dan akurat ( Bowies, 1997)<br />
Menurut Allan dan Englebright (2000) dengan sistem pendokumentasian dengan<br />
komputer, efektifitas pendokumentasian bisa dipertahankan dimana perawat mampu melakukan<br />
analisa terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan karena mereka dengan mudah bisa<br />
menentukan status diagnosa atau masalah keperawatan pada pasien. Selain itu, dengan<br />
menggunakan komputer seluruh asuhan keperawatan bisa tersimpan dengan baik, maka perawat<br />
bisa melakukan pengukuran terhadap intervensi keperawatan yang telah mereka berikan.<br />
Program ini dirancang agar perawat bisa memasukan data-data dari hasil pengkajian dan<br />
masalah keperawatan lengkap dengan intervensi keperawatan akan muncul, sehingga perawat<br />
bisa menentukan bentuk implementasi yang dilakukan dan evaluasi keadaan pasien.<br />
Program ini diinstalkan kedalam perangkat komputer yang tersedia didalam ruang rawat,<br />
sehingga setiap perawat dapat mengakses program pendokumentasian ini yang juga dilengkapi<br />
dengan printer, sehingga dalam mempertahankan aspek legal sebuah pendokumentasian<br />
keperawatan, perawat tinggal memprint dan membubuhkan tanda tangan dikolom evaluasi.
Dokumentasi Keperawatan<br />
Dokumentasi keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan<br />
mutu asuhan keperawatan. Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas<br />
tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya<br />
pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung<br />
jawabkan (Kozier,E. 1990).<br />
Dokumentasi keperawatan adalah informasi tertulis tentang status dan perkembangan<br />
kondisi kesehatan pasien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat<br />
(Fischbach, 1991).<br />
Sebagai sebuah dokumen rahasia yang mencatat semua pelayanan keperawatan klien,<br />
dokumentasi keperawatan dapat diartikan sebagai catatan bisnis dan hukum yang mempunyai<br />
banyak manfaat dan penggunaan (Chitty, 1997). Menurut Carpenito (2000) tujuan utama dari<br />
dokumentasi keperawatan adalah :<br />
a. Mengidentifikasi status klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien, merencanakan,<br />
melaksanakan implementasi keperawatan, dan mengevaluasi tindakan.<br />
b. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum, dan etika. Hal ini juga menyediakan :<br />
1) Bukti kualitas asuhan keperawatan<br />
2) Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggungjawaban kepada klien<br />
3) Informasi terhadap perlindungan klien<br />
4) Bukti aplikasi standar praktik keperawatan<br />
5) Sumber informasi statistic untuk standard an riset keperawatan<br />
6) Pengurangan biaya informasi<br />
7) Sumber informasi untuk data yang harus dimasukkan<br />
8) Komunikasi konsep resiko tindakan keperawatan<br />
9) Persepsi hak klien<br />
10) Dokumentasi untuk tenaga professional, tanggung jawab etik dan mempertahankan<br />
kerahasiaan informasi klien
11) Suatu data keuangan yang sesuai<br />
12) Data perencanaan pelayanan kesehatan dimasa yang akan datang<br />
1. Sistem Informasi Manajemen<br />
Sistem Informasi Manajemen merupakan Sistem Informasi yang menghasilkan<br />
hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang<br />
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen<br />
(http://id.wikipedia.org).<br />
Sistem Informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas<br />
masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini<br />
menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan,<br />
pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.<br />
Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh<br />
dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk<br />
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,<br />
keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak<br />
atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Sistem Informasi juga membutuhkan<br />
umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input<br />
berikutnya (http://pusdiklatwas.bpkp.go.id).<br />
2. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan<br />
Sistem informasi manajemen keperawatan adalah gabungan pengetahuan tentang<br />
ilmu komputer, sistem informasi, dan ilmu keperawatan untuk membantu perawat dalam<br />
pengelolaan keperawatan dan pengolahan data, informasi, dan pengetahuan untuk<br />
mendukung praktik keperawatan dan meningkatkan mutu perawatan<br />
(http://view.fdu.edu).
antara lain :<br />
Beberapa program yang dirancang dalam <strong>SIM</strong> keperawatan menurut Jason (2006)<br />
a. Standar proses asuhan keperawatan<br />
1) Pengkajian<br />
Penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI (Teknologi Informasi) dengan<br />
pengkajian perawatan menggunakan 13 Divisi dari Doengoes. Tersedia pengkajian data<br />
tertutup maupun terbuka. Pada pengkajian data tertutup, perawat tinggal memilih data<br />
yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis<br />
menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data<br />
yang dipilih. Dengan model ini perawat sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan<br />
analisis data untuk merumuskan diagnosa perawatan. Masalah yang munculpun menjadi<br />
semakin riil dan akurat, karena masalah yang dimunculkan oleh komputer merupakan<br />
analisa baku (http://nursinginformatic.wordpress.com/sikep )<br />
2) Diagnosa Perawatan<br />
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer,<br />
berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan<br />
secara automatis menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan.<br />
Perawat tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga<br />
di sinilah, peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir<br />
tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima<br />
atau tidak oleh perawat (http://nursinginformatic.wordpress.com/sikep/)<br />
Perumusan diagnose perawatan menggunakan standar Internasional mengacu pada<br />
Diagnosa keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis<br />
Association (NANDA).
3) Tujuan Keperawatan<br />
Tujuan keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification ( NOC ). Perawat<br />
tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada masing-masing Diagnosa<br />
Keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu (dalam hari) masalah<br />
diperkirakan dapat terselesaikan.<br />
4) Intervensi keperawatan<br />
Intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang<br />
dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project.<br />
5) Implementasi<br />
Implementasi Keperawatan menggunakan Label NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat<br />
tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan, menambahkan<br />
jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut.<br />
Implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumen asuhan keperawatan<br />
langsung diintegrasikan dengan Billing System Rumah Sakit, sehingga tidak ada double<br />
entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah memiliki standar<br />
harga yang telah disahkan oleh rumah sakit dan perawat tinggal mendokumentasikan<br />
dalam <strong>SIM</strong> Keperawatan.<br />
6. Evaluasi Keperawatan<br />
Evaluasi Keperawatan menggunakan Kriteria, Skala dan Target. Setelah perawat<br />
menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka pada hari berikutnya<br />
tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien.<br />
b. Standart Operating Procedure (SOP)<br />
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan dalam<br />
standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.
c. Discharge Planning<br />
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah<br />
pasien dirawat dari rumah sakit. Dalam sistem discharge planning sudah tersedia uraian<br />
dimaksud, perawat tinggal print out untuk diberikan pada pasien.<br />
d. Jadwal dinas perawat<br />
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung<br />
jawab ruang tinggal melakukan print.<br />
e. Penghitungan angka kredit perawat.<br />
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit banyak<br />
yang tertunda dan tidak valid dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan<br />
Kepegawaian dengan tenaga perawat. Dalam <strong>SIM</strong> Keperawatan, angka kredit merupakan<br />
rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian,<br />
mingguan atau bulanan.<br />
f. Daftar diagnose keperawatan terbanyak.<br />
Daftar diagnose keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari.<br />
Penghitungan diagnose keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan<br />
keperawatan.<br />
g. Daftar NIC terbanyak<br />
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing diagnosa<br />
keperawatan yang ada.<br />
h. Laporan Implementasi<br />
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang<br />
dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat
monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan<br />
implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.<br />
i. Laporan statistik<br />
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajeman keperawatan<br />
adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.<br />
j. Resume Perawatan<br />
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan<br />
dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global<br />
pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit.<br />
Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer<br />
telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.<br />
k. Daftar SAK<br />
Standar Asuhan keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang<br />
merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun<br />
karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang<br />
tersedia. Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari<br />
sistem yang telah dibuat.<br />
l. Presentasi Kasus On Line<br />
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang<br />
converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika<br />
pasien masih di rawat<br />
m. Mengetahui Jasa Perawat<br />
Dengan system integrasi dengan <strong>SIM</strong> RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan<br />
yang dilakukannya.
n. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen perawatan<br />
dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan<br />
mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa<br />
o. Laporan Shift<br />
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan<br />
dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing<br />
pasien.<br />
p. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat<br />
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau Kepala<br />
Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah<br />
dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum
BAB III<br />
KE<strong>SIM</strong>PULAN DAN REKOMENDASI<br />
KE<strong>SIM</strong>PULAN :<br />
1. Sistem informasi manajemen Software Asuhan Keperawatan “ database management”<br />
merupakan sarana yang dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi<br />
dokumentasi keperawatan dan meningkatkan kinerja Perawat serta meningkatkan<br />
kepuasan pasien.<br />
2. Software Asuhan Keperawatan dapat memudahkan perawat dalam melakukan<br />
Pengkajian sampai dengan ke Discharge Planning bahkan detail penghitungan angka<br />
kredit.<br />
REKOMENDASI<br />
1. Rumah Sakit menerapkan kebijakan dalam melakukan pendokumentasian Asuhan<br />
Keperawatan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, Software Asuhan<br />
Keperawatan”Database Manajemen”.
Daftar Pustaka<br />
Carpenito. (2000). Nursing diagnosis application to clinical practice.8 th ed J.B. Lippincott<br />
Co.,. Philadephia .<br />
Chitty, KK. (1997). Profesional Nursing Concepts and Challenge. 2 nd ed. W.B. Saunders, Co.<br />
Philadelphia<br />
Fisbach, F.T. (1991). Documenting Care. F.A. Davis Company, Philadelphia<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Informasi_Manajemen<br />
http://view.fdu.edu/default.aspx?id=6390<br />
Jason, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC Dalam<br />
Sistem informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas .<br />
Allan,J & Engllebright,J. (2000) Patient-Centered Documentation: An Effective and Efficient Use of<br />
Clinical Information System. Journal of Nursing Administration 30 (2)90-95<br />
Anonymous (1999) Computeriszed Records Reduce Paperwork, Improve Productivity. Health<br />
Management Technology 20 (2)14-15<br />
Bates,D.W.,Gawande,A.A (2003) Improving Safety With Information Technology. The New England<br />
Journal of Medicine 348:25<br />
Capron,H.I.,Johnson,J.A.(2002) Computers Tool for Information Age. Ed.7.Prentice Hall,New Jersey
Hebda,T.,Czar,P.,Mascara,C.(2001) Handbook of Informatics for Nurses and Health Care<br />
Professionals,2nd ed.Prentice Hall, New Jersey<br />
Larabee,J.,Boldregini,S.,Elder-Sorrells,K.,Turner,Z.,Wender,R.,Hart,J.,Lenzi,p. (2001) Evaluation of<br />
Documentation Before and After Implementation of a Nursing Information System in An Acute<br />
Care Hospital. Computers in Nursing 19 (2):55-65<br />
Marasovic,C., Kenney, C.,Elliot,D.,Sindhusake,D.(1997) Attitudes of Australian Nurses Toward The<br />
Implementation of A Clinical Information System. Computers in Nursing (15)2: 91-98<br />
Sensmeier,J.,Raiford,R.,Taylor,S.,Weaver,C.(2003) Improved Operational Efficiency Through Elimination<br />
of Waste and Redundancy. Nurs Outlook 51(3)30-2<br />
Suhendri & Malini,H.(2005) Hubungan Supervisi Perawatan Dengan Kelengkapan Pendokumentasian<br />
Proses Keperawatan Di Bangsal Rawat Inap P3SN RSUP Bukittinggi.PSIK Fk Unand, Padang<br />
Stricklin,M.,Beirer,S.B.,Struk,C.(2003) Home Care Nurses’Attitudes Toward Computers: A Confimrmatory<br />
Factor Analysis of The Stronge and Brodt Instrument.CIN: Computers Informatics Nursing<br />
21(2)103-111<br />
Vassar,J.,Binshan,L., norran,P.(1999) Nursing Information Systems: A Survey of Current Practices. Health<br />
Information Management 20(1)58-62<br />
Whitley,M., Putzier,Dee-J (1994) Measuring Nurses’ Satisfaction With The Quality of Their Work and<br />
Work Environment. Journal of Nursing Care Quality: JNCQ 8(3)43-51