30 <strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> SENIN <strong>11</strong> AGUSTUS <strong>2014</strong> <strong>11</strong>08/B30
<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> SENIN <strong>11</strong> AGUSTUS <strong>2014</strong> Sport Hot News 31 KEMBALIKAN BOLA – Grigor Dimitrov berusaha mengembalikan bola ke arah Jo-Wilfried Tsonga, di semifinal Piala Rogers <strong>2014</strong>. Dimitrov kalah dua set langsung 6-4 dan 6-3 dan gagal melaju ke final. AFP/GEOFF ROBINS DIMITROV belum mampu memecahkan telur saat berhadapan dengan wakil Prancis, Jo-Wilfried Tsonga, di turnamen Piala Rogers <strong>2014</strong>. Pada laga yang berlangsung di Rexall Center, Toronto, Mingu (10/8) dini hari, Dimitrov harus mengakui kekalahannya atas Tsonga di babak semifinal dengan dua set langsung 6-4 dan 6-3. Ini merupakan kekalahan keempat Dimitrov selama pertemuan melawan unggulan ke- Dimitrov Gagal Pecah Telur 13 di turnamen ini. Menilik rekam jejak kekasih Maria Sharapova di turnamen ini, Dimitrov tampil tak begitu memuaskan. Sejak memulai laga perdana di babak kedua melawan Donald Young, Dimitrov sudah kehilangan satu set. Dan, itu terus berlanjut hingga ke perempat final. Alih-alih ingin mengembalikan reputasinya. Petenis asal Bulgaria itu justru tersandung di tangan Tsonga. Sebaliknya, Tsonga justru tampil dominan sejak turnamen ini dimulai. Dari empat pertandingan yang sudah dilakoni, dia hanya kehilangan satu set sewaktu menyingkirkan Andy Murray di perempat final. Kemenangan ini juga melanjutkan tren hebat yang ditunjukkan Tsonga di Rogers Cup. Sebelumnya, petenis yang hanya menempati seeded ke-13 itu berhasil menumbangkan Novak Djokovic dan Andy Murray. “Saya merasa baik-baik saja. Saya sudah menunggu momen ini untuk beberapa tahun,” terang Tsonga setelah pertandingan sebagaimana dilansir laman ATP. Dengan kemenangan ini, Tsonga secara otomatis memiliki modal penting untuk meneruskan momentum tersebut di partai puncak. Di final yang digelar <strong>Senin</strong> (<strong>11</strong>/8) dinihari tadi, Tsonga ditantang oleh Roger Federer yang menyingkirkan Felciano Lopez dengan dua set, 6-3 dan 6-4. (Tribunnews.com/dod) Venus Menang Pengalaman Singkirkan Serena di Semifinal Tantang Agnieszka Radwanska di Final DIBANDINGKAN hanya mengandalkan jiwa muda semata, pengamalaman seringkali menjadi hal krusial yang menentukan dalam sebuah pertandingan. Hal itulah yang terjadi saat petenis gaek Venus Williams mengalahkan adiknya, Serena Williams di semifinal di ajang Piala Rogers <strong>2014</strong>, Minggu (3/8). Melalui pertandingan sengit tiga set beruntun, Venus yang tak diunggulkan dalam ajang ini sempat kalah di set pertama. Namun di dua set berikutnya, Venus bangkit dan mengalahkan Serena dengan skor akhir 6-7 (7/2) 6-2 6-3 di pertandingan yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut. “Level permainan yang kami mainkan cukup tinggi. Saya telah bekerja keras, dan lebih penting lagi merasa lebih baik. Saya harap, saya dapat menjaga kebugaran tubuh ini sepanjang hidup. Jika saya dapat melakukannya, saya dapat menikmati pertandingan dan juga menang,” ucap Venus seperti dilansir situs resmi WTA, Minggu (10/8<strong>2014</strong>). Venus yang kini berusia 34 tahun itu sendiri beberapa tahun belakangan menderita banyak cedera dan penyakit. Namun tahun ini ia bangkit kembali, dan HASIL SEMIFINAL ROGERS CUP <strong>2014</strong> Putra Jo-Wilfried Tsonga 6 6 Grigor Dimitrov 4 3 Feliciano Lopez 3 4 Roger Federer 6 6 Putri Serena Williams 7 2 3 Venus Williams 6 6 6 Agnieszka Radwanska 7 7 Ekaterina Makarova 6 6 telah memenangkan satu gelar WTA. Ketangguhan Venus itu juga mendapatkan pengakuan langsung dari Serena. Menurut petenis peringkat satu dunia itu, kakaknya tersebut memiliki pukulan servis yang sangat baik dan juga bergerak dengan sangat baik. “Ia membuka pertandingan dengan baik. Venus bergerak dengan baik, saya pikir servis-nya lebih konsisten ketimbang saya. Saya banyak melakukan smash, namun dia melakukan servis dengan baik. Luar biasa saya pikir, ia kembali dengan baik,” kata Serena. Kemenangan Venus ini juga merupakan pertama kalinya atas Serena, setelah lima tahun terakhir, tepatnya di tahun 2009 di Dubai. Di final yang digelar <strong>Senin</strong> (<strong>11</strong>/8) dinihari tadi, Venus ditantang oleh Agnieszka Radwanska yang melaju ke final setelah menyingkirkan Ekaterina Makarova. Petenis putri kebanggaan Polandia itu berhasil menyingkirkan Ekaterina Makarova dua set langsung: 7-6 (1), 7-6 (3). Kemenangan Radwanska itu sekaligus membalas dua kali kekalahannya atas Makarova, asal Rusia. Sebelumnya di turnamen jelang Amerika Terbuka ini, Makarova sudah menyingkirkan juara Wimbledon sekaligus unggulan kedua di turnamen ini, Petra Kvitova. Di babak semifinal kemarin waktu setempat, Radwanska tampak siap. Peringkat kelima dunia ini nyaris terancam di babak pertama, ketika tertahan di dua set point 5-4 dan 6-5. Makarova menahannya dengan dua pukulan forehand dan satu backhand. Namun Radwanska kembali menggebrak ketika tie-break. Ia melaju dengan 6 poin berturut turut. Hingga akhirnya hanya memberi 1 poin saja bagi petensi peringkat 19 dunia, Makarova, 7-6 (1). Drama kembali berlanjut di set kedua. AFP/STREETER LECKA PELUK – Venus Williams (kanan) memeluk adiknya, Serena Williams, usai keduanya bertanding di semifinal Piala Rogers <strong>2014</strong>, Minggu (3/8). Venus menang dengan tiga set 6-7 (7/2) 6-2 6-3. Awalnya Radwanska melaju dengan skor 3-1, lalu Makarova menang tiga games dan memimpin 4-3. Tapi Radwanska menyusul dengan skor 5-4. Lagi-lagi tie break, dan unggulan ketiga Radwanska akhirnya menang dengan skor 7-6 (3). “Saya kira ini pertandingan yang hebat. Dua jam bertarung dan reli yang panjang dan ketat. Saya harus berusaha keras untuk memenangkan pertandingan ini, karena ia bermain dengan sangat baik. Saya telah bermain 100 persen hari ini,” kata Radwanska seperti dikutip dari laman Asosiasi Tenis Putri Dunia (WTA). Sebelumnya Radwanska kalah dari Makarova pada babak 16 besar di Grand Slam Amerika Terbuka 2013 (6-4, 6-4), dan di Wimbledon, <strong>2014</strong> (6-3, 6-0). Namun kini, Radwanska memimpin 3-2 dalam lima kali pertemuan keduanya. (Tribunnews.com/dod) Marciulionis Terharu Masuk “Hall of Fame” Amerika AFP/JIM ROGASH SAMBUTAN - Marciulionis, mantan bintang Golden State Warriors, memberikan sambutan saat penganugerahan dirinya masuk Naismith Memorial Basketball Hall of Fame MANTAN pebasket Lithuania ini bukan sosok sembarangan. Dia adalah salah satu pelopor tampilnya secara rutin pebasket asing di kompetisi Amerika Serikat (AS), sekaligus juga bintang dengan catatan impresif. Berkat karena prestasi dan kebesarannya itulah, Sarunas Marciulionis, mantan bintang Golden State Warriors, ini diberi kehormatan masuk Naismith Memorial Basketball Hall of Fame. Ini adalah semacam wadah terhormat bagi para tokoh besar dunia basket AS yang identik dengan kebesaran NBA. Di ajang peresmian namanya yang digelar Sabtu (9/8) waktu setempat, Marciulionis mengaku sangat terharu mengenang masa-masa awalnya berkiprah sebagai atlet profesional di AS. Di ajang kali ini, Marciulionis dimasukkan dalam Hall of Fame bersama beberapa nama lain, yaitu eks-bintang Miami Heat, Alonzo Mourning; penghuni 6 kali tim NBA All-Star, Mitch Richmond; eks-Komisioner NBA, David Stern; serta dua pelatih basket universitas, Gary Williams dan Nolan Richardson. “Saya saat itu bagaikan ‘seekor bebek aneh’ di ruang ganti pemain Golden State,” ungkap Marciulionis yang memulai kariernya pada 1989, di depan hadirin acara tersebut, di Springfield, Massachusetts. “Duniaku saat itu berbeda. Di rumah (Lithuania yang saat itu masih bagian dari Uni Soviet) kami menggunakan es kubus untuk whisky. Dua es tidak cukup, tapi tiga sudah berlebihan. Tapi saat aku berada di ruang ganti Golden Sate, saya melihat berbungkus-bungkus es, berkotak-kotak, semuanya serba es,” sambungnya. “Terima kasih pada rekan-rekan setimku yang sabar. Mereka terutama sabar di tahun pertamaku di mana saya benar-benar menderita serta mendapatkan tekanan berat dari pelatih Nellie (Don Nelson),” ujar Marciulionis lagi sembari mengenang. Saat aktif bermain, Marciulionis mencatatkan poin rata-rata 12,8 per pertandingan, dengan tampil selama 7 musim di klub-klub NBA mulai dari Warriors, Seatle Supersonics, Sacramento Kings, hingga Denver Nuggets. Berhenti dari NBA, Marciulionis yang kini berusia 50 tahun kembali ke Lithuania, serta membangun kehebatan basket negaranya termasuk dengan mendirikan Liga Basket Lithuania.(Tribunnews.com/dod) Alonso Bantah Minta Gaji Rp 589 Miliar DAILY MAIL Fernando Alonso FERNANDO Alonso menjadi pembalap yang terus saja mendapat gosip di balapan Formula 1 musim ini. Salah satunya ialah mengenai masa depannya bersama tim raksasa Ferrari. Pembalap asal Spanyol itu dikabarkan sudah jengah membela Ferrari. Alasannya, pabrikan raksasa asal Italia itu tak mampu menyediakan mobil yang mampu bersaing dengan Red Bull dan Mercedes. Tak heran, pembalap dengan dua gelar juara dunia itu dikabarkan bakal hengkang ke tim lain pada musim baru nanti. Namun demikian seperti diberitakan Autosprint, Alonso masih bersedia melakukan negosiasi MENJELANG rematch melawan Marcos Maidana pada 13 September mendatang, Floyd Mayweather Jr mengatakan bahwa gaya bertarung calon lawannya itu akan tetap sama. Karena itu, Mayweather pun yakin kemenangan akan kembali berpihak kepadanya. Pada pertemuan pertama bulan Mei lalu, Maywather harus bersusah payah memenangi pertandingan. Pasalnya petinju berjuluk Pretty Boy itu terus ditekan pada paruh pertama pertandingan. Untungnya Maywather kemudian mampu bermain tenang, sehingga akhirnya ia dimenangkan juri secara majority decision. Hanya tiga bulan tersisa sebelum pertarungan ulang dihelat. Tidak langsung panas seperti saat pertemuan pertama bisa menjadi bumerang tersendiri, mengingat El Chino -julukan Maidana- adalah petinju dengan gaya yang sangat ofensif. Namun Mayweather berujar tidak akan menggunakan cara khusus pada pertemuan nanti. Mayweather memperkirakan bahwa Maidana akan bertarung dengan gaya yang sama. “Saya rasa setiap Maidana naik ring dan perpanjangan kontrak, jika permintaan gajinya terpenuhi. Kontrak Alonso bersama Ferrari masih tersisa sampai 2016. Pembalap berusia 33 tahun ini mendapat tawaran perpanjangan selama tiga musim, atau sampai 2019. Laman Planet F1 menulis, Alonso meminta gaji sebesar USD 50 juta atau sekitar Rp 589 miliar (USD= Rp <strong>11</strong>.793) per musim jika ingin bertahan di Ferrari. Angka 50 juta dollar AS yang diminta Alonso itu hampir dua kali lipat dari pendapatannya saat ini. Jika Ferrari menyetujui permintaan tersebut, maka Alonso akan mendapatkan rekor baru, yaitu gaji terbesar sepanjang sejarah olahraga. Ferrari sendiri bukan tanpa pertimbangan mempertahankan Alonso. Mantan pembalap Renault itu masih tercatat sebagai salah satu driver terbaik F1, meski sudah berusia di atas 30 tahun. Di akhir musim lalu, Alonso mencetak rekor poin tertinggi sepanjang F1, yaitu 1.571 poin. Alonso sendiri belakangan membantah kabar yang menyebutkan dirinya meminta gaji selangit itu. “Itu hal yang tak benar. Meskipun harus diulangi beribu kali, kabar itu tetap saja tidak benar. Saya berharap bisa terbantu dengan terus mengingat hal itu,” kata Alonso.(Tribunnews.com/dod) Mayweather Yakin Menang Lagi MIRROR.CO.UK MENANG - Floyd Mayweather Jr (kiri) sangat yakin dirinya akan memenangkan rematch melawan Marcos Maidana pada 13 September mendatang. bertarung, lawannya maupun saya dia tetap melakukan hal yang sama. Dari 45 petinju yang sudah saya hadapi, saya mampu melakukan hal berbeda.(Tribunnews.com/ dod) FLASH NEWS Katie Ledecky Pecahkan 400 m REMAJA emaja Amerika Katie Ledecky menciptakan rekor dunia baru pada nomor gaya bebas 400 meter putri pada Kejuaraan Nasional AS di Irvine, California. Perenang berusia 17 tahun itu mencatat waktu 3 menit 58,86 detik yang lebih baik dari rekor 3:59,15 yang dicetak perenang Italia Federica Pellegrini pada 2009 sebelum pakaian renang polyurethane dilarang. Ledecky menjadi perenang Amerika pertama yang mencetak rekor dunia 400, 800 dan 1.500 meter gaya bebas pada waktu bersamaan sejak Janet Evans.(*) Medina Juara di Ceko PECATUR putri Indonesia Grand Master Medina Warda Aulia tampil sebagai juara pada kejuaraan catur internasional “Pardubice Chess Festival” di Ceko. Menurut informasi dari Sekretaris Ketiga Penerangan dan Juru Bicara KBRI Praha, Fitriyani Riduan, kejuaraan yang berlangsung 14-27 Juli itu diikuti oleh lima pecatur dari berbagai kategori. Medina juara setelah mengungguli pecatur Rusia Polina Shuvalova pada babak terakhir. Meski sama-sama mengoleksi lima poin kemenangan dari sembilan babak, namun GM Medina (2.382) unggul nilai tiebreak rating rata-rata atas lawannya.(*)