24.10.2014 Views

Pinda Hutajulu,dr - USU Library - Universitas Sumatera Utara

Pinda Hutajulu,dr - USU Library - Universitas Sumatera Utara

Pinda Hutajulu,dr - USU Library - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Gambar 5.Skema penanggulangan nyeri persalinan.<br />

Dikutip dari 32<br />

Skibted 34 meneliti 125 wanita yang bersalin di Pusat Bersalin Alternatif yang dijaga<br />

oleh bidan dan asisten bidan dibandingkan dengan 170 wanita yang bersalin di<br />

Ruang Kebidanan yang dijaga oleh Dokter kebidanan mendapatkan bahwa wanita<br />

yang bersalin di Ruang Kebidangan mendapatkan 4 kali lebih banyak pemakaian<br />

Pethidin dibandingkan yang bersalin di ruang bersalin alternatif.<br />

2.Cara farmakologik.<br />

Umumnya pemakaian obat-obat digunakan pada awal fase aktif kala I yaitu<br />

pembukaan mulut rahim telah mencapai 3 cm.<br />

Obat sedativa, bila diperlukan dapat dipakai pada fase laten. Berguna untuk<br />

menghilangkan kegelisahan, sebagai tambahan pada analgesia psikologik.<br />

Edi dan Anatio dalam penelitianya di RSUP Dr. Kariadi, Semarang mendapatkan<br />

perbedaan yang bermakna antara Valetamat Bromida dan Timonium Metilsulfat guna<br />

mengurangi nyeri persalinan di banding dengan Plasebo. Dari 17 kasus yang<br />

diberikan injeksi Valetamat Bromida didapat nyeri persalinan menghilang (tidak nyeri<br />

lagi) pada 13 kasus (76 %). 3<br />

2.a. Tranquilizer.<br />

Mengurangi kegelisahan / takut, sebagai penenang dan mengurangi nausea dan<br />

muntah. Dapat digabung dengan 50 mg Pethidin setelah fase aktif .<br />

2.b. Short acting barbiturat.<br />

Masih dipakai di beberapa tempat, misalnya pentobarbital 100 mg secara oral untuk<br />

sedasi dan hipnotik. Pada kebanyakan rumah sakit saat ini tidak dipakai lagi untuk<br />

hipnotikum karena dalam darah ibu dan anak dapat bertahan lama.<br />

2.c.Anxiolitik<br />

Dosis 10 mg intra muskuler atau 5 mg intra vena menyebabkan amnesia dan<br />

mengurangi kegelisahan. Juga meningkatkan ambang toksisitas sistemik obat<br />

©2003 Digitized by <strong>USU</strong> digital library 12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!