01.11.2014 Views

apakah hukum kita meningkatkan kesetaraan gender? - CEDAW ...

apakah hukum kita meningkatkan kesetaraan gender? - CEDAW ...

apakah hukum kita meningkatkan kesetaraan gender? - CEDAW ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENGANTAR<br />

Dalam tiga dasawarsa terakhir – sejak Sidang Umum PBB mengadopsi Konvensi untuk<br />

Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (<strong>CEDAW</strong>) – negara-negara di<br />

wilayah Asia Tenggara telah mengesahkan banyak UU yang menetapkan standar <strong>kesetaraan</strong><br />

<strong>gender</strong> dan menjamin <strong>kesetaraan</strong> <strong>gender</strong> dan non-diskriminasi. Banyak penetapan dalam UU<br />

yang diskriminatif terhadap perempuan telah dihilangkan, dan UU baru yang memajukan hak-hak<br />

perempuan dan memerangi pelbagai kekerasan berbasis <strong>gender</strong>, sering kali dengan cara-cara<br />

terobosan, telah diadopsi di semua wilayah.<br />

Di seluruh dunia, UN WOMEN telah mendukung advokasi <strong>kesetaraan</strong> <strong>gender</strong> dalam<br />

Pemerintahan dan organisasi-organisasi masyarakat madani dalam melakukan tinjauan <strong>hukum</strong><br />

atas <strong>hukum</strong> nasional agar sejalan dengan <strong>CEDAW</strong> dan mengupayakan reformasi <strong>hukum</strong> yang<br />

memajukan <strong>kesetaraan</strong> <strong>gender</strong>. Di Asia Tenggara saja, pada lima tahun terakhir, tinjauan semacam<br />

itu didukung melalui Program <strong>CEDAW</strong> Asia Tenggara di Kamboja, Indonesia, Filipina, Thailand, dan<br />

Viet Nam. Pengalaman-pengalaman ini telah menyumbang pengembangan badan pengetahuan<br />

tentang keadaan de jure kesetaran <strong>gender</strong>. Bahkan jauh lebih penting lagi, pengalaman-pengalaman<br />

itu juga telah mengarah, di antara banyak langkah lainnya, ke adopsi UU Kesetaraan Gender di<br />

Vietnam, Magna Carta Perempuan di Filipina, dan amandemen UU tentang Partai Politik dan UU<br />

tentang Pemilihan Umum di Indonesia dan UU Pidana dan Perdata Thailand.<br />

Masih tersisa cukup contoh UU yang secara eksplisit melakukan diskriminasi terhadap<br />

perempuan karena jenis kelamin mereka. Banyak Pemerintah percaya bahwa UU yang netral<br />

<strong>gender</strong> memberi keuntungan yang setara bagi laki-laki dan perempuan, sementara sebenarnya –<br />

karena halangan struktural, institusional, sosial, dan budaya yang berakar dalam bagi perempuan<br />

– hal sebaliknya kerap kali justru yang merupakan kebenaran. Kegagalan mempertimbangkan dan<br />

menangani perbedaan-perbedaan <strong>gender</strong> dalam UU bertanggung jawab atas ketidaksetaraan<br />

<strong>gender</strong>. Karena itu, pelaku advokasi untuk <strong>kesetaraan</strong> <strong>gender</strong> harus gigih dalam mengupayakan<br />

usaha identifikasi peraturan/perundang-undangan yang tidak konsisten terhadap <strong>CEDAW</strong>,<br />

mengusulkan perbaikan yang diperlukan, dan membantu menciptakan kerangka <strong>hukum</strong> untuk<br />

<strong>kesetaraan</strong> <strong>gender</strong>.<br />

Untuk mendukung berbagai tugas ini, UN WOMEN telah menyusun sebuah buku pegangan<br />

– Apakah UU <strong>kita</strong> mempromosikan <strong>kesetaraan</strong> <strong>gender</strong>? ‘Do Our Laws Promote Gender Equality?<br />

– untuk tinjauan <strong>hukum</strong> berbasis <strong>CEDAW</strong>, menyediakan pedoman praktis, langkah demi<br />

langkah mengenai tinjauan kritis UU negara, dan mengikutsertakan seperangkat indikator yang<br />

dikembangkan dan diuji melalui tinjauan <strong>hukum</strong> sesungguhnya<br />

Dengan tulus saya berharap bahwa buku pegangan ini akan bermanfaat bagi pelaku<br />

advokasi hak-hak perempuan dalam upaya mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan baik<br />

dalam <strong>hukum</strong> maupun hidup keseharian.<br />

Moni Pizani<br />

Regional Programme Director<br />

UN WOMEN East and Southeast Asia Regional Office<br />

Apakah Hukum Kita Meningkatkan Kesetaraan Gender?<br />

Buku Pegangan untuk Tinjauan Hukum Berbasis <strong>CEDAW</strong><br />

i

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!