pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan ... - idb4
pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan ... - idb4
pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan ... - idb4
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PENGARUH STRATEGI QUANTUM QUOTIENT<br />
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR<br />
PAI SISWA DI SMPN 3 TAMAN SIDOARJO<br />
SKRIPSI<br />
Diajukan kepada<br />
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya<br />
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan<br />
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana<br />
Ilmu Pendidikan Agama Islam<br />
Oleh :<br />
Siti Lutfiyah<br />
D01303050<br />
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL<br />
FAKULTAS TARBIYAH<br />
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />
SURABAYA<br />
2008<br />
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI<br />
Skripsi Ini Telah Ditulis Oleh:<br />
Nama : Siti Lutfiyah<br />
Nim : D01302050<br />
Judul : PENGARUH STRATEGI QUANTUM QUOTIENT DALAM<br />
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (PAI) SISWA DI<br />
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO<br />
Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.<br />
Surabaya, 11 08 2008<br />
Pembimbing,<br />
Ah. Zakki Fuad, M. Ag.<br />
Nip. 150 299 948<br />
2
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI<br />
Skripsi oleh Siti Lutfiyah ini telah dipertahankan didepan Penguji.<br />
Surabaya, 11 September 2008<br />
Dekan Fakultas Tarbiyah<br />
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya<br />
Dekan,<br />
Dr. H. Nur Hamim, M. Ag.<br />
NIP. 150 246 739<br />
Ketua,<br />
Ah. Zakki Fuad, M. Ag.<br />
NIP. 150 299 948<br />
Sekertaris,<br />
Dra. Siti Nur Ilmiah<br />
NIP. 150 202 600<br />
Penguji I,<br />
Drs. Husni M. Saleh, M. Ag.<br />
NIP. 150 227 935<br />
Penguji II,<br />
Drs.A. Saepul Hamdani, M.Pd.<br />
NIP. 150 299 951<br />
3
PERSEMBAHAN<br />
Di bawah naungan ridho-Mu, <strong>dalam</strong> keheningan malam dan lembutnya udara malam,<br />
tiada satupun ungkapan kata yang lebih indah dengan nada dan syahdu, selain ucapan<br />
syukur yang terpancar dari lubuk hati yang paling <strong>dalam</strong> atas semua curahan rahmat dan<br />
karuniamu, sehingga dapat ku wujudkan sebuah karya <strong>dalam</strong> lembaran putih yang penuh<br />
makna ini, ku persembahkan untuk orang-orang terkasih, terkhusus:<br />
Sujud syukurku pada Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahnya.<br />
Kedua "orang tauku”....<br />
Rasanya lembaran putih ini tercukup untuk mewakili rasa terima kasihku atas jasa,<br />
pengorbanan, doa restu<br />
Serta motivasi yang kalian berikan untuk ananda, hingga dapat mewujudkan cinta yang<br />
mulia ini.<br />
Suamiku tercinta ”Imron Rosydin”<br />
Kakakku tersayang ”Mb’ Siti dan mas Omen”....<br />
Kecerian dan canda tawamu<br />
Seakan menghilangkan rasa gunda dan sedih <strong>dalam</strong> hati,<br />
pelipur hati dikala keputusan melanda jiwa<br />
dan pemberi motivasi untuk terus maju<br />
Bapak Istamaun Almh. Bunda Indasah, adiek reca dan upie<br />
Terima kasih atas kasih sayang, motivasi dan doa yang kalian berikan untukku.<br />
My special Friend (Ecca, Elok’Sugiharjo, Lezs, C’ Huda), P’ Topic P’ Sam and Karmole’s<br />
and shoebat-shoebatku KKN-PPL di Porong 2006-2007<br />
Bersama kalian kurajut hari-hariku,<br />
Terima kasih atas motivasi dan doa yang kalian berikan untuk aku.<br />
Semua pihak yang turut membantu terutama Ms Imam dan Ms Son Haji<br />
Terima kasih atas bentuan yang kalian berikan untukku<br />
Baik secara sengaja ataupun tidak semoga amal dan kebaikan kalian diterima Allah.<br />
5
MOTTO<br />
َّلاِب اا ِالله ي ِا ت ومات وِفيِق َط ع ح ماا ست َلا ص َّلاا ِ ْلا ِا ْن ُا ِري د ِا<br />
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih<br />
berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)<br />
Allah” (QS. Hud: 88)<br />
6
ABSTRAK<br />
Judul : Pengarah Strategi <strong>Quantum</strong> Quontient Dalam <strong>meningkatkan</strong> prestasi<br />
belajar pendidikan agama Islam siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo<br />
Nama : Siti Lutfiyah<br />
Dalam teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang mana dapat melejitkan IQ, EQ dan SQ<br />
siswa. Diantaranya dengan berbagai tahapan yang berhubungan IQ, EQ dan SQ,<br />
diantaranya membantu ingatan, fungsi otak kanan akhtif karena anak dilatih untuk<br />
berimajinasi, membuat lagu, serta menggabungkan kata-kata sehingga suatu materi<br />
menjadi suatu yang unik, menarik dan menyenangkan.<br />
Sedangkan permasalahan yang diambil adalah bagaimana penerapan <strong>strategi</strong><br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> pada mata pelajaran PAI, bagaimana prestasi belajar siswa pada<br />
mata pelajaran PAI, adakah <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient <strong>dalam</strong><br />
<strong>meningkatkan</strong> prestasi PAI siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo.<br />
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan<br />
deduktif, ataupun metode yang di gunakan adalah observasi, interview, dekumentasi,<br />
angket. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis data statika.<br />
Dari hasil observasi penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient predikat baik<br />
dengan angka 82,55 adapun prestasi belajar siswa kelas 8 SMP Negeri 3 Taman<br />
dengan angka 7,9 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tersebut termasuk <strong>dalam</strong><br />
kategori baik sedangkan untuk membuktikan ada tidaknya <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
Quontient <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa, hal ini<br />
terbukti dengan hasil analisa data statistik ”product moment” sebesar 0,74 maka<br />
antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi maka Ho ditolak. Hal<br />
ini menunjukkan <strong>dalam</strong> kategori tinggi.<br />
7
KATA PENGANTAR<br />
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan<br />
karunia serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tentang<br />
"<strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar<br />
pendidikan agama Islam siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo".<br />
Sholawat serta salam penulis junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.<br />
Yang telah membimbing kita kejalan yang diridhoi-Nya. Amiin, syukur alhamdulillah<br />
hasil penelitian tentang "<strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong><br />
prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo".<br />
Telah dapat penulis selesaikan walau masih ada kekurangan di sana-sini penulis<br />
mohon maaf yang sebesar-besarnya, kritik serta saran yang membangun dari para<br />
pembaca penulis haturkan terima kasih. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi<br />
penulis khususnya dari para pembaca umumnya.<br />
Tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya<br />
kepada:<br />
1. Rektorat dan civitas Akademik IAIN Sunan Ampel Surabaya yang telah<br />
memberikan kesempatan penulis belajar dengan fasilitas yang cukup.<br />
2. Bapak Drs. Nur Hamim, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.<br />
3. Bapak Drs. Abdul Kadir, M. Ag, selaku ketua jurusan PAI.<br />
8
4. Bapak Ahmad Zakki Fuad, M. Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah<br />
mencurahkan waktu dan tenaga guna terselesaikannya tugas penulis skripsi<br />
ini.<br />
5. Ibu Hj. Rotno Untari Hadi P, S. Pd, selaku kepala sekolah SMP Negeri 3<br />
Taman- Sidoarjo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis guna<br />
melakukan penelitian di sekolah tersebut.<br />
6. Bapakku Shokib beserta ibu Alimah dan suamiku Imron Rosydin serta<br />
kakakku Mb’ Siti dan Ms Omen yang dengan tulus memberikan semua buah<br />
pikir, motivasi, semangat dengan kebesaran hati secara materiil dan<br />
spiritual, yang menjadikan ananda mepunyai sinar di kegelapa pekat.<br />
7. Seluruh sobatku, terutama Ecca, Elok’s, Lis, C’ Huda Thanks all yang telah<br />
membantu <strong>dalam</strong> pelaksanaan skripsi ini.<br />
Akhirnya semoga amal baik yang telah Bapak, Ibu, Sudara/i berikan kepada<br />
penulis mendapat balasan yang sebaik mungkin dari Allah.<br />
9
PERYATAAN KEASLIAN TULISAN<br />
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:<br />
Nama<br />
NIM<br />
Jurusan<br />
Fakultas<br />
: Siti Lutfiyah<br />
: D01303050<br />
: Pendidikan Agama Islam (PAI)<br />
: Tarbiyah<br />
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar<br />
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan mengambil-alihan tulisan atau<br />
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.<br />
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil<br />
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.<br />
Surabaya,<br />
Yang membuat pernyataan<br />
Siti Lutfiah<br />
10
DAFTAR ISI<br />
SAMPUL DALAM....................................................................................................i<br />
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ......................................................... ii<br />
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...........................................................iii<br />
PERSEMBAHAN.....................................................................................................iv<br />
MOTTO .................................................................................................................... v<br />
ABSTRAK ................................................................................................................vi<br />
KATA PENGANTAR............................................................................................. vii<br />
PERYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................ix<br />
DAFTAR ISI............................................................................................................. x<br />
DAFTAR TABEL ...................................................................................................xiii<br />
BAB I<br />
: PENDAHULUAN<br />
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1<br />
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6<br />
C. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian .................................................. 7<br />
D. Hepotesa Penelitian........................................................................... 8<br />
E. Definisi Operasional.......................................................................... 8<br />
F. Metode Penelitian............................................................................. 12<br />
G. Sistematika Pembahasan .................................................................. 20<br />
11
BAB II : LANDASAN TEORI<br />
A. Kajian Tentang Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).................. 21<br />
1. Pengertian Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ)............................21<br />
2. Teknik-Teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (Kecerdasan <strong>Quantum</strong>)......32<br />
3. Langkah-Langkah Penggunaan Strategi <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI)......................38<br />
B. Kajian Tentang Prestasi Belajar..................................................46<br />
1. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) ....46<br />
2. Jenis-Jenis Prestasi ....................................................................49<br />
3. Kriteria Prestasi Pendidikan Agama Islam (PAI) .....................51<br />
4. Penilaian Proses Belajar Mengajar............................................52<br />
5. Evaluasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI).....................57<br />
6. Faktor-Faktor Yang Mem<strong>pengaruh</strong>i Prestasi Belajar................58<br />
C. Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Terhadap Prestasi<br />
Belajar Pendidikan Agama Islam Di SMPN 3<br />
Gilang Sidoarjo..............................................................................62<br />
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN<br />
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian...........................................65<br />
1. Latar Belakang ..........................................................................65<br />
2. Visi, Misi Dan Tujuan SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo ............66<br />
12
B. Kondisi Umum Obyek Penelitian ................................................71<br />
1. Keadaan Guru Dan Karyawan ..................................................71<br />
2. Keadaan Siswa ..........................................................................74<br />
3. Struktur Organisasi....................................................................75<br />
4. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 3<br />
Taman Sidoarjo .........................................................................77<br />
5. Penerapan Strategi Belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> SMPN 3<br />
Taman Sidoarjo .........................................................................78<br />
BAB IV : ANALISIS TENTANG PENERAPAN STRATEGI QUANTUM<br />
QUOTIENT<br />
A. Penyajian Data Dan Analisa Data ...............................................83<br />
1. Penyajian Data Dan Analisa Data Hasil Observasi...................83<br />
2. Penyajian Dan Analisa Data Hasil Interview............................85<br />
3. Penyajian Data Dan Analisa Data Angket ................................87<br />
BAB IV : PENUTUP<br />
A. Kesimpulan ....................................................................................110<br />
B. Saran...............................................................................................111<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
LAMPIRAN-LAMPIRAN<br />
13
DAFTAR TABEL<br />
I. Rekapitulasi data guru SMPN 3 Taman Sidoarjo tahun ajaran 2007-2008<br />
II. Keadaan siswa tahun ajaran 2007-2008<br />
III. Keadaan siswa lima tahu terakhir<br />
IV. Struktur organisasi SMPN 3 Taman Sidoarjo tahun ajaran 2007-2008<br />
V. Keadaan sarana dan prasaran SMPN 3 Taman Sidoarjo tahun ajaran 2007-2008<br />
VI. Daftar nama-nama responden<br />
VII. Item pertanyaan<br />
VIII. Alternatif jawaban<br />
IX. Interpretasi product moment.<br />
14
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
A. Latar Belakang Masalah.<br />
Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan<br />
mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang<br />
utama dan sempurna. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan<br />
kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik <strong>dalam</strong><br />
kehidupannya, sehingga semakin maju suatu masyarakat maka akan semakin<br />
penting pula adanya pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan<br />
anak. 1 Bersamaan dengan itu Islam memandang pendidikan sebagai dasar utama<br />
seseorang diutamakan dan dimuliakan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT<br />
<strong>dalam</strong> al-Qur'an Surat al-Mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :<br />
يرف َعِ االلهُال َّذِينءَامنوامِنك ُم وال َّذِين أ ُوتوال ْعِل ْم درجتٍ.<br />
Artinya : “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara<br />
kamu sekalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa<br />
derajat”. 2 (QS, al-Mujadalah : 11).<br />
Dalam pelaksanaan pendidikan pemerintah telah mengupayakan dan<br />
menyelenggarakan suatu sistem pengajaran Nasional yang diatur <strong>dalam</strong> undangundang.<br />
Untuk itu pemerintah memberikan hak pada warganya untuk<br />
mendapatkan pengajaran dan pendidikan ini dimulai dari lingkungan keluarga<br />
sebagai Lembaga pendidikan, kemudian pendidikan di lingkungan masyarakat<br />
910-911.<br />
1 Fuad Hasan, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 2.<br />
2 Departemen Agama RI, al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989),<br />
1<br />
15
sebagai pendidikan nonformal, oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab<br />
bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. 3<br />
Dalam keseluruhan proses pendidikan (<strong>dalam</strong> hal itu di Sekolah atau<br />
Madrasah), kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti<br />
berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada<br />
bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik. 4<br />
Istilah belajar sebenarnya telah lama dikenal oleh manusia, sejak manusia<br />
ada sebenarnya mereka telah melakukan ahtifitas belajar, oleh karena itu kiranya<br />
tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kegiatan belajar itu ada sejak adanya<br />
manusia. 5 Belajar merupakan suatu proses perubahan di <strong>dalam</strong> tingkah laku<br />
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya di <strong>dalam</strong> memenuhi kehidupannya.<br />
Ahtifitas belajar bagi kegiatan individu tidak selamanya dapat berlangsung<br />
secara wajar, terkadang lancar dan terkadang tidak, terkadang dapat menangkap<br />
dengan cepat apa yang dipelajarinya, terkadang amat sulit, demikian antara lain<br />
kenyataan yang kita jumpai pada anak didik <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari <strong>dalam</strong><br />
kaitannya dengan ahtifitas belajar.<br />
Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individual ini<br />
pula yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik.<br />
Dalam keadaan di mana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya,<br />
itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.<br />
3 Abu Ahmadi, ct, al, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 59.<br />
4 Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 14.<br />
5 Ali Imron, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996), 2.<br />
16
Sehubungan dengan ini, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang<br />
sangat penting bagi umat manusia, sebagaimana perkembangan dan perwujudan<br />
diri bagi pembangunan Bangsa dan Negara serta Agama. Yang mana pendidikan<br />
dapat diperoleh secara formal (Sekolah) maupun nonformal (luar Sekolah). Di<br />
<strong>dalam</strong> lingkungan Sekolah terdapat bidang studi pendidikan Agama Islam yang<br />
bertujuan :<br />
“Untuk <strong>meningkatkan</strong> keimanan, penghayatan, pemahaman dan<br />
pengamalan siswa tentang Agama Islam menjadi manusia Muslim yang<br />
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berahklak mulia <strong>dalam</strong><br />
kehidupan pribadi, masyarakat berbangsa dan bernegara, serta untuk<br />
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih baik”. 6<br />
Di samping itu pendidikan Sekolah bertujuan untuk menghasilkan<br />
perubahan-perubahan yang positif (tingkah laku dan sikap) <strong>dalam</strong> diri murid yang<br />
sudah berkembang menuju kedewasaan. 7 Sehingga anak didik dapat mewujudkan<br />
dirinya dan dapat berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan<br />
kebutuhan masyarakat. 8<br />
Maka profil seorang pendidik sebagai personil yang menduduki posisi<br />
<strong>strategi</strong>s <strong>dalam</strong> mengembangkan sumber daya manusia dituntut untuk terus<br />
mengikuti perkembangan konsep-konsep baru <strong>dalam</strong> dunia pengajaran. Guna<br />
1995).<br />
6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI, (Jakarta: TP,<br />
7 WS. Winkel, S.J. M. Sc, Psikologi Pengajaran, (Jogiakarta: Media Abadi, 1991), 10.<br />
8 S.C. Utami Munandar, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, (Jakarta: Gramedia<br />
Pustaka Utama, 2002), 6.<br />
17
mencapai dunia pendidikan itu sendiri, <strong>dalam</strong> hal ini tentunya diperlukan suatu<br />
cara atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dimaksud yaitu <strong>strategi</strong><br />
belajar.<br />
Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> atau kecerdasan <strong>Quantum</strong> (QQ) adalah<br />
kecerdasan manusia yang mampu mengoptimalkan seluruh potensi diri secara<br />
seimbang, sinergi dan komprehensif meliputi kecerdasan intelektual, emosional<br />
dan spiritual. Intelektual berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan pemikiran<br />
rasional, logis dan matematis. Emosional berkaitan dengan emosi pribadi dan<br />
antar pribadi guna efektifitas individu dan organisasi, sedangkan spiritual<br />
berkaitan dengan segala sesuatu yang melampaui intelektual dan emosional,<br />
karakteristik utama QQ adalah terbuka kepada ide-ide baru atau hanif, dan<br />
senantiasa bergerak maju sepanjang spiral ke atas menuju kesempurnaan. 9<br />
Langkah awal <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> adalah mengembangkan kecerdasan<br />
intelektual yang meliputi pengenalan potensi otak manusia yang sangat besar<br />
yakni 100 milyard sel ahtif sejak lahir, serta mengembangkan otak kiri yang<br />
berpikir urut, Persial dan logis dengan otak kanan yang berpikir acak, holistik dan<br />
kreatif. Kemudian mengahtifkan otak reptil, instinctive, lapisan manusia feeling,<br />
dan lapisan Neo-cortex, berpikir tingkat tinggi, otak sadar dan di bawah sadar<br />
juga merupakan bagian penting untuk optimalisasi intelektual.<br />
2005), 151.<br />
9 IR. Agus Nggermanto. <strong>Quantum</strong> Quatient (QQ) Kecerdasan <strong>Quantum</strong>, (Bandung: Nuansa,<br />
18
Berikutnya melangkah kemulti Intellegence yang meliputi IQ, EQ, SQ<br />
Accelered learning disarankan untuk mengembangkan IQ, mengenali emosi<br />
kemudian mengelolahnya secara kreatif untuk <strong>meningkatkan</strong> EQ, refleksi<br />
trasendensi dan realisasi adalah langkah utama mengasah otak SQ.<br />
Dimensi spiritual adalah pusat QQ, pusat diri kita untuk perenungan<br />
pemaknaan, dan momen transendensi dibiasakan sebagai ahtifitas harian.<br />
Dalam pendidikan Islam, <strong>strategi</strong> ini sangat erat hubungannya <strong>dalam</strong><br />
rangka <strong>meningkatkan</strong> prestasi siswa, sebab anak bisa cepat tanggap terhadap<br />
meteri yang disampaikan karena anak lebih mudah menyerap atau mengingat<br />
kembali memori ingatan yang telah lalu serta mempertahankannya.<br />
Sehubungan dengan hal ini, peningkatan kreatifitas siswa dapat<br />
diperhatikan, baik peningkatan kemampuan berpikir maupun kemampuan<br />
menyerap atau mengingat ciri-ciri kepribadian yang kreatif, mengingat<br />
perkembangan yang optimal dari prestasi berhubungan cara mengajar. Dalam<br />
suasana non otoriter, ketika belajar atas prakasa sendiri dapat dikembangkan,<br />
karena guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk berpikir dan<br />
berani mengungkapkan gagasan baru dan ketika anak diberi kesempatan sesuai<br />
minat dan kebutuhannya, <strong>dalam</strong> hal ini kreatifitas siswa dapat berkembang<br />
dengan baik.<br />
19
Oleh sebab itu menjadi guru yang kreatif, profesional dan menyenangkan<br />
dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan<br />
memilih metode belajar yang efektif, hal ini penting terutama untuk<br />
menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan, cara guru<br />
melakukan suatu kegiatan belajar memerlukan pendekatan dan <strong>strategi</strong> yang<br />
berbeda dengan belajar yang lainnya. Oleh karena itu belajar sangat penting<br />
<strong>dalam</strong> melaksanakan penerapan pemecahan masalah dengan menggunakan<br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> atau kecerdasan <strong>Quantum</strong>, maka penulis<br />
mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa Di SMPN 3<br />
Taman Sidoarjo”.<br />
B. Rumusan Masalah.<br />
Berdasarkan variabel penelitian ini perlu diterangkan <strong>dalam</strong> suatu<br />
rumusan yang jelas guna memberikan arahan terhadap pembahasan selanjutnya.<br />
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :<br />
1. Bagaimana penerapan <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> di SMPN 3 Taman<br />
Sidoarjo ?.<br />
2. Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VIII di<br />
SMPN 3 Taman Sidoarjo ?.<br />
3. Apakah ada <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong><br />
<strong>meningkatkan</strong> prestasi PAI siswa di SMPN 3 Taman Sidoarjo ?.<br />
20
C. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian.<br />
1. Tujuan Penelitian yang ingin dicapai <strong>dalam</strong> penelitian skripsi ini adalah<br />
sebagai berikut :<br />
1). Untuk mengetahui penerapan <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ)<br />
siswa Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
2). Untuk mengetahui prestasi siswa Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
3). Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> pretasi siswa pada mata pelajaran PAI<br />
Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
2. Signifikansi Penelitian.<br />
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik <strong>dalam</strong><br />
pengembangan pengetahuan yang sedang dikaji maupun bermanfaat bagi<br />
penyelenggara di SMPN 3 Taman Sidoarjo, secara rincian tersebut dapat<br />
dikemukakan sebagai berikut :<br />
1). Signifikasi Akademik ilmiah.<br />
Hasil penelitian ini dapat mengembangkan khazanah ilmu<br />
pengetahuan, khususnya <strong>dalam</strong> belajar PAI.<br />
2). Signifikasi sosial praktis.<br />
Adapun hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bahan<br />
perhitungan bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan dan<br />
memanfaatkan <strong>strategi</strong> belajar <strong>dalam</strong> rangka <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar<br />
pendidikan Agama Islam.<br />
21
D. Hipotesa Penelitian.<br />
Hipotesa adalah yang mungkin benar atau mungkin salah, maka penelitian<br />
tersebut akan ditolak jika salah dan diterima jika benar.<br />
Adapun hipotesa yang penulis gunakan adalah :<br />
1. Hipotesa kerja (Ha).<br />
Yaitu hipotesa alternatif yang menyatakan adanya hubungan antara<br />
independent variabel dengan dependen variabel yaitu : Pengaruh <strong>strategi</strong><br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar PAI siswa di<br />
SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
2. Hipotesa nihil (Ho).<br />
Hipotesa nihil yaitu hipotesa yang menyatakan adanya persamaan atau<br />
tidak adanya perbedaan antara kedua variabel yaitu : tidak ada <strong>pengaruh</strong><br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar PAI<br />
siswa di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
E. Definisi Operasional.<br />
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang judul skripsi ini yakni,<br />
“Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) Dalam Meningkatkan Prestasi<br />
Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Di SMPN 3 Taman Sidoarjo. Maka<br />
lebih dahulu akan dijelaskan beberapa pengertian atau arti dari istilah-istilah yang<br />
terdapat pada judul di atas.<br />
22
- Pengaruh<br />
- Strategi <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong><br />
:<br />
:<br />
Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang,<br />
benda) yang berkuasa atau berkekuatan. 10<br />
Adalah cara atau hasil usaha yang dihasilkan <strong>dalam</strong><br />
mengorganisasikan sesuatu berdasarkan yang perlu<br />
dikembangkan dan meliputi tiga perkembangan<br />
yakni, intelektual, emosional, intelektual dan<br />
spiritual. 11<br />
Intelektual berarti segala sesuatu yang<br />
- Meningkatkan<br />
prestasi<br />
- SMPN 3 Taman<br />
Sidoarjo<br />
:<br />
:<br />
berkaitan dengan pemikiran rasional, logis dan<br />
matematis, emosional berkaitan dengan emosi pribadi<br />
dan antar pribadi guna efektifitas individu dan<br />
organisasi, sedangkan spiritual berkaitan dengan<br />
segala sesuatu yang melampaui intelektual dan<br />
emosional. 12<br />
Adalah suatu hasil yang diperoleh berupa kesankesan<br />
yang mengakibatkan perubahan <strong>dalam</strong> diri<br />
individu sebagai hasil dari ahtivitas belajar mengajar.<br />
Sebuah Lembaga pendidikan Sekolah Menengah<br />
Pertama yang berada <strong>dalam</strong> naungan Departemen<br />
Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di<br />
Kelurahan Taman.<br />
10 Muhammad Nur, Strategi Belajar….., 38.<br />
11 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong> Quatient, (Bandung: Nuansa, 2005), 22.<br />
23
Berdasarkan batasan makna yang terdapat pada definisi operasional di<br />
atas, bahwa <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi<br />
belajar PAI siswa di SMPN 3 Taman Sidoarjo tersebut dapat diketahui dengan<br />
melibatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pretest dan post-test, <strong>dalam</strong><br />
belajar tersebut. Adapun kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa<br />
setelah ia menerima pengalaman belajarnya adalah yang meliputi hasil belajar,<br />
kognitif, afektif dan psikomotorik.<br />
Dan pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan<br />
terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikannya dapat mengalami dan<br />
mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan<br />
hidup. 13<br />
F. Metode Penelitian.<br />
Dilihat dari judul penelitian, yakni <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />
<strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMPN 3 Taman<br />
Sidoarjo, maka penelitian yang digunakan di sini adalah jenis penelitian<br />
kuantitatif, yaitu pendekatan ini berangkat dari suatu teori, gagasan para ahli<br />
ataupun dikembangkan menjadi permasalahan dan beserta pemecahanpemecahannya<br />
yang diajukan untuk memperoleh kebenaran <strong>dalam</strong> bentuk<br />
dukungan data empiris lapangan dan juga memerlukan analisis statistik, yaitu<br />
12 Wjs. Poerwadarminto, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), 1078.<br />
13 Zakiyah Darojat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), 86.<br />
24
dengan menggunakan angka-angka untuk mencapai kebenaran hipotesis. Angkaangka<br />
di sini mempunyai peran sangat penting <strong>dalam</strong> pembuatan, penggunaan dan<br />
pemecahan masalah model kualitatif. 14 Meskipun jenis penelitian ini kuantitatif<br />
namun tidak manafikan data kualitatif sebagai pendukung data.<br />
1. Identifikasi variabel.<br />
Variabel adalah objek yang menjadi titik perhatian saat penelitian,<br />
penelitian ada dua variabel pertama, adalah anak yang ikut <strong>dalam</strong> sebuah<br />
penelitian ilmiah sangat penting untuk menentukan objek penelitian, yang<br />
selanjutnya dapat diperoleh data yang benar dan akurat berdasarkan masalah<br />
di atas, yaitu, “Pengaruh <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong><br />
prestasi belajar pendidikan Agama Islam (PAI) siswa di SMPN 3 Taman<br />
Sidoarjo, ditentukan dua variabel yaitu :<br />
a. Variabel bebas (independen variabel).<br />
Adalah yaitu merupakan variabel tinggal sendiri yang tidak<br />
di<strong>pengaruh</strong>i variabel lain, <strong>dalam</strong> penulisan ini, penelitian menjadikan<br />
penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, sebagai variabel bebas yang diberi<br />
(simbol) X.<br />
Adapun indikator variabel X sebagai berikut:<br />
1). Teknik-teknik <strong>dalam</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />
2). Langkah-langkah penggunaan <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />
14 M. Muchlis, Metode Kuantitatif, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI, 1993), 4.<br />
25
. Variabel terikat (dependen variabel).<br />
Adalah variabel yang di<strong>pengaruh</strong>i atau yang menjadi akibat karena<br />
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat prestasi<br />
belajar PAI.<br />
Adapun indikator variabel Y sebagai berikut:<br />
1). Prestasi belajar mengajar.<br />
2). Nilai hafalan.<br />
3). Nilai praktek.<br />
4). Nilai ulangan.<br />
5). Nilai Semester (raport).<br />
2. Populasi.<br />
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin<br />
meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian, maka penelitiannya<br />
merupakan penelitian populasi, penelitian populasi dilakukan apabila peneliti<br />
ingin melihat semua liku-liku yang ada di <strong>dalam</strong> populasi.<br />
Metode penarikan/pengambilan data yang melibatkan seluruh anggota<br />
populasi disebut sensus.<br />
26
Adapun yang menjadi populasi <strong>dalam</strong> penelitian ini adalah kelas VIII<br />
terdiri atas 6 kelas, yaitu :<br />
Kelas VIII A : 40 siswa.<br />
Kelas VIII B : 40 siswa.<br />
Kelas VIII C : 40 siswa.<br />
Kelas VIII D : 40 siswa.<br />
Kelas VIII E : 40 siswa.<br />
Kelas VIII F : 40 siswa.<br />
240 siswa.<br />
3. Sampel.<br />
Sampel adalah sebagian sebagian dari populasi terjangkau yang<br />
memiliki sifat yang sama dengan populasi. menurut Suharsimi Arikunto,<br />
sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. 15<br />
Mengingat begitu besar dan luasnya populasi <strong>dalam</strong> penelitian ini,<br />
maka kurang memungkinkan jika melakukan pada penelitian populasi secara<br />
keseluruhan, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka<br />
peneliti menggunakan sampel, yakni mengambil sebagian dari populasi,<br />
populasi <strong>dalam</strong> penelitian ini bersifat homogen, yakni sama dari kelas VIII di<br />
SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
Cipta, 2002), 9.<br />
15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakhtek, (Jakarta: Rineka<br />
27
Yakni cara mengambil sampel dari populasi dengan memberikan<br />
kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota<br />
sampel. Cara mengambil sampel dari sampling random random ini ada 3 cara<br />
yakni : undian, ordinal, dan tabel bilangan random. Tapi karena sempitnya<br />
waktu peneliti memakai cara undian, pada pengambilan dengan cara undian<br />
ini, peniti menggunakan dasar pemikiran sebagaimana yang dikemukakan<br />
oleh Suharsimi Arikunto, populasi lebih dari 100 dapat diambil sampel antara<br />
10-15 % atau 20-25 % atau lebih. 16 (Arikunto Suharsimi, 1997), oleh<br />
karenanya <strong>dalam</strong> penelitian ini, peneliti mengambil 15 % dari sampel yang<br />
ada, yakni 90 responden.<br />
4. Jenis data dan sumber data.<br />
a. Jenis Data.<br />
Data adalah kumpulan hasil pengukuran terhadap variabel yang<br />
berisi informasi tentang karakteristik variabel. 17 Menurut sifatnya data<br />
digolongkan menjadi dua yaitu :<br />
1). Data kuantitatif.<br />
Adalah data yang berbentuk angka. 18 Dalam penelitian ini yang<br />
termasuk data kuantitatif adalah :<br />
72.<br />
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian , ………. 10.<br />
17 Suprapto, Metodologi Riset Dan Aplikasi Dalam Pemasaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),<br />
18 Suprapto, Metodologi Riset Dan Aplikasi ….. , 75.<br />
28
a). Jumlah siswa.<br />
b). Jumlah tenaga edukatif dan karyawan.<br />
c). Hasil angket<br />
d). Dan sebagainya yang bersangkutan dengan kuantitatif.<br />
2). Data kualitatif.<br />
Data yang tidak berbentuk angka. 19 Data ini bisa disusun dan<br />
langsung ditafsirkan untuk menyusun kesimpulan penelitian. Dalam<br />
penelitian ini termasuk data kualitatif adalah gambaran umum sekolah.<br />
b. Sumber Data.<br />
1). Library research (penelitian Perpustakaan) yaitu meliputi kepustakaan<br />
yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dibahas, metode ini<br />
digunakan <strong>dalam</strong> kaitannya buku-buku atau teori-teori pembahasan<br />
yang berhubungan dengan referensi <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).<br />
2). Field research (penelitian lapangan) <strong>dalam</strong> bab ini penulis<br />
mengadakan penelitian serta pengamatan langsung kepada objek yang<br />
dimaksud pada tempat penelitian <strong>dalam</strong> rangkaian memperoleh data<br />
kongkrit tentang masalah yang diselidiki. Data field research ini<br />
meliputi informasi dan responden, yaitu :<br />
a). Informasi, yaitu meliputi kepala Sekolah, guru PAI, siswa, tata<br />
usaha, dan lain-lain.<br />
89.<br />
19 Merdalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989),<br />
29
). Responden meliputi siswa-siswa yang dijadikan sampel.<br />
5. Metode pengumpulan data.<br />
a. Metode observasi.<br />
Adalah tehnik pengumpulan data yang cara mengadakan<br />
pengamatan langsung terhadap objek yang diamati. 20 Metode ini<br />
digunakan untuk mendapatkan tentang data pelaksanaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> di kelas VII SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
b. Metode angket.<br />
Angket adalah sebuah metode di mana di <strong>dalam</strong>nya sebuah<br />
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari<br />
responden <strong>dalam</strong> arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia<br />
ketahui, sedangkan <strong>dalam</strong> hal metode angket ini, penulis menggunakan<br />
angket secara langsung dengan tipe tertutup. Responden tinggal memilih<br />
jawaban yang tersedia dengan membutuhkan tanda silang (x) sesuai<br />
dengan keadaan yang diketahui.<br />
Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon atau komentar<br />
siswa terhadap kegiatan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> belajar PAI.<br />
c. Metode dokumentasi.<br />
Adalah metode <strong>dalam</strong> pengumpulan data dengan cara mencatat<br />
dokumen-dokumen atau catatan-catatan, metode ini digunakan untuk<br />
20 Suharsimi Arikunto, Prosedur…., 234.<br />
30
mendapatkan<br />
data tentang siswa, guru, nilai raport/ulangan siswa,<br />
karyawan yang berhubungan dengan objek penelitian.<br />
d. Metode tes.<br />
Adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang<br />
dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar<br />
bagi penetapan skor angka.<br />
Metode ini digunakan untuk mengetahui adanya <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong><br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> terhadap keberhasilan belajar PAI.<br />
Data tes diperoleh dari pretes dan post-test selanjutnya dari hasil<br />
tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistika.<br />
e. Tehnik analisa data.<br />
Tehnik analisa data adalah tehnik yang digunakan menganalisa<br />
yang diperoleh dari hasil penelitian. Data yang sudah terkumpul<br />
kemudian diolah yakni dianalisis diinterpretasikan dan disimpulkan.<br />
Tehnik analisa data yang digunakan <strong>dalam</strong> penelitian ini adalah tehnik<br />
analisa data statistik. Analisis statistik adalah <strong>dalam</strong> menganalisis suatu<br />
data menggunakan dasar tehnik dan tata kerja statistik, sedangkan non<br />
statistik adalah analisis data dengan menggunakan metode kualitatif,<br />
kemudian untuk mengetahui bagaimana penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> (QQ) pada mata pelajaran PAI, penulis menggunakan data<br />
presentase sebagai berikut :<br />
31
P = N<br />
F x 100 %.<br />
Keterangan<br />
P : Angka presentase.<br />
F : Frekwensi yang sedang dicari presentasenya.<br />
N : Jumlah frekwensi. 21<br />
Selanjutnya untuk menafsirkan hasil perhitungan dengan<br />
presentase, penulis menggunakan rumus presentase sebagai berikut :<br />
1). 75 % - 100 % : Tergolong baik sekali.<br />
2). 65 % - 75 % : Tergolong baik.<br />
3). 40 % - 65 % : Tergolong cukup.<br />
4). Kurang dari 40 % : Tergolong kurang baik.<br />
Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya <strong>pengaruh</strong> antara<br />
penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi anak,<br />
penulis menggunakan “korelasi product moment” sebagai berikut :<br />
rxy =<br />
NΣ<br />
x<br />
2<br />
−<br />
NΣxy<br />
−<br />
( Σx)( Σy)<br />
2<br />
2<br />
( Σx) = NΣ<br />
y −( Σy)<br />
2<br />
Keterangan : rxy : Angka indeks korelasi product moment.<br />
N<br />
: Number of ces.<br />
Σ xy : Hasil perkalian variabel x dengan variabel y.<br />
Σ x 2 : Jumlah deviasi skor x.<br />
Σ y 2 : Jumlah deviasi skor y. 22<br />
21 Nana Sudjana, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 40.<br />
32
Untuk memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka<br />
indeks korelasi “r” product moment (rxy) pada umumnya digunakan<br />
pedoman atau perkiraan sebagai berikut : 23<br />
Besarnya “r” product<br />
moment (rxy)<br />
0,00 - 0,02<br />
0,20 - 0,40<br />
0,40 - 0,70<br />
0,70 - 0,90<br />
0,90 - 100<br />
Interpretasi<br />
- Antara varibel x dan variabel y memang<br />
terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu<br />
sangat lemah atau sangat rendah sehingga<br />
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada<br />
korelasi antara variabel x dengan variabel<br />
y).<br />
- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />
korelasi yang lemah atau rendah.<br />
- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />
korelasi yang sedang atau cukup.<br />
- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />
korelasi yang kuat atau tinggi.<br />
- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.<br />
G. Sistematika Pembahasan<br />
Untuk mempermudah dan memahami penulisan skripsi ini, maka penulis<br />
membuat suatu sistem pembahasan sebagai berikut :<br />
BAB I<br />
: Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah,<br />
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis<br />
penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan<br />
sistematika pembahasan.<br />
22 Ibid, 193.<br />
23 Ibid, 180.<br />
33
BAB II<br />
BAB III<br />
BAB IV<br />
:<br />
:<br />
:<br />
Landasan teori yang menguraikan tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong>, tehnik-tehnik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, langkah-langkah<br />
penggunaan setrategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, pemanfaatan setrategi<br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, selanjutnya tentang prestasi belajar yang di<br />
<strong>dalam</strong>nya membahasa tentang, pengertian hasil belajar, jenis<br />
prestasi, kriteria prestasi, evaluasi serta faktor-faktor yang<br />
mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa.<br />
Laporan hasil penelitian yang di <strong>dalam</strong>nya membahas tentang<br />
gambaran umum objek penelitian di <strong>dalam</strong>nya membahas tentang :<br />
struktur organisasi sekolah, keadaan guru, karyawan dan murid,<br />
sarana dan prasarana, penyajian data dan analisis data yang di<br />
<strong>dalam</strong>nya membahas tentang hasil analisis penerapan, pendekatan<br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, serta analisis data kuantitatif tentang<br />
prestasi siswa yang kemudian diakhiri tentang hasil analisis tentang<br />
<strong>pengaruh</strong> setrategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> meningkatka prestasi<br />
siswa Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo .<br />
Penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran sebagai<br />
saran.<br />
34
BAB II<br />
LANDASAN TEORI<br />
A. Kajian Tentang Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).<br />
1. Pengertian Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).<br />
Kata <strong>Quantum</strong> berasal dari pakar fisika modern pada abad 20.<br />
kemudian berkembang secara luas merambat kebidang-bidang kehidupan<br />
manusia, salah satunya, <strong>Quantum</strong> digunakan <strong>dalam</strong> bidang pembelajaran,<br />
sedangkan <strong>Quotient</strong> adalah kecerdasan yang yang meliputi pengembangan<br />
tiga aspek : intelektual, emosional dan spiritual.<br />
Intelektual berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan pemikiran<br />
rasional, logis dan matematis. Emosional berarti berkaitan dengan emosi<br />
pribadi dan antar pribadi guna evektivitas individu dan organisasi. Sedangkan<br />
spiritual berkaitan dengan segala sesuatu yang melampaui entelektuak dan<br />
emosional.<br />
Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan teknik yang dapat membantu<br />
melejitkan intelektual, emosional dan spiritual. <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> digunakan<br />
pada tugas belajar yang berbeda yang merupakan proses atau tahnik<br />
memori. 24 Dari banyak penelitian terbukti bahwa <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />
jelas dapat <strong>meningkatkan</strong> daya serap.<br />
24 Kenneth L. Higbee, Your Memory, (Semarang: Dahara Prize, 2003), 157.<br />
21<br />
35
Cara-cara yang digunakan <strong>dalam</strong> peningkatan daya serap ini adalah<br />
suatu teknik yang menuntut kamampuan otak untuk menghubungkan katakata,<br />
ide dan khayalan. 25 Sedangkan <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan suatu<br />
metode untuk membantu IQ, EQ dan SQ, selain itu membantu mengingat<br />
<strong>dalam</strong> jumlah besar informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu : pengkodean,<br />
pemeliharaan dan menyerap kembali. 26<br />
Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ini merupakan cara untuk pengkodean<br />
sehingga membantu proses penyimpanan dan menyerap kembali baik <strong>dalam</strong><br />
ingatan jangka panjang maupun jangka pendek, karena sistem tersebut<br />
memungkinkan kita menyimpan informasi di <strong>dalam</strong> memori sehingga mampu<br />
memperoleh kembali bila dibutuhkan.<br />
Dalam teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> atau kecerdasan <strong>Quantum</strong> fungsi otak<br />
kanan diahtifkan karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita,<br />
berimajinasi, lagu atau irama atau gambar, sehingga suatu materi menjadi<br />
sesuatu yang unik dan menarik dan menyenangkan. Dengan demikian anak<br />
akan lebih mudah dan lebih cepat <strong>dalam</strong> menghafal, sama seperti pada waktu<br />
berkemah, maka akan lebih memudahkan untuk mengatur peralatan-peralatan<br />
yang banyak, yang pada awalnya memang dibutuhkan banyak waktu dan<br />
usaha namun kalau sudah sekali dilakukan maka proses retrieval<br />
(mendapatkan informasi kembali yang dibutuhkan akan lebih mudah).<br />
25 Jean Marie Stine, Mengoptimalkan Daya Pikir, (Jakarta: Pustaka Delapratasa, 1997), 79.<br />
26 Karen Markowith, Eric Jensen, Otak Sejuta Bigabyte, (Bandung: Kaita, 2002), 72.<br />
36
Informasi organisasi tersebut terjadi baik diingatan jangka pendek maupun<br />
jangka panjang. Dalam ingatan jangka pendek (short term memory)<br />
kapasitasnya dapat kita perluas kalau kita melakukan chanking terdapat<br />
informasi yang baru masuk, sedangkan <strong>dalam</strong> ingatan jangka panjang<br />
kapasitasnya berhubungan dengan skema organisasi subyek. Dengan<br />
demikian penkodean informasi <strong>dalam</strong> katagori-katagori dapat mempermudah<br />
proses mengingat kembali.<br />
Namun ada beberapa pengkodean <strong>dalam</strong> menerima suatu informasi<br />
dan setiap orang mempunyai gaya yang berbeda-beda <strong>dalam</strong> mengingat<br />
informasi, misalnya secara visual yaitu dengan gambar, struktur benda, peta<br />
dan kata tertulis dibandingkan dengan instruksi yang diberikan secara lisan,<br />
sebaliknya yang memiliki kecenderungan dengan audiotori lebih suka<br />
memproses informasi melalui telinga dan mereka lebih mudah menampilkan<br />
kembali ingatan irama, jingel, puisi, sajak, dam hampir semua orang<br />
mempunyai kecenderungan kinestik, artinya, kita belajar lebih baik jika kita<br />
melakukan, merasakan, mengalami sesuatu <strong>dalam</strong> bentuk nyata. 27<br />
Sebagaimana yang dijelaskan pada latar belakang masalah, bahwa<br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) adalah merupakan <strong>strategi</strong> yang mampu<br />
mengoptimalkan seluruh potensi diri secara seimbang, sinergi, dan<br />
27 Karen Markowitz, Eric Jenseen, Otak Sejuta, …….., 40.<br />
37
komprehensif yang meliputi kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan emosional<br />
( EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). 28<br />
Awal langkah <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) andalah mengembangkan<br />
kecerdasan intelektual yang meliputi pengenalan potensi otak manusia yang<br />
sangat besar : 100 milyard sel aktif sejak lahir, serta pengembangan otak kiri<br />
yang berfikir urut, persial, dan logis dengan otak kanan yang berfikir acak,<br />
holistik dan kreatif. Kemudian mengaktifkan lapisan otak reptile (instinctive),<br />
lapisan mamalia (feding) dan lapisan neo-cortex (berfikir tingkat tinggi). Otak<br />
sadar dan bahwa sadar juga merupakan bagian penting untuk optimasi<br />
intektual.<br />
Berikutnya adalah melangkah kemulti intelligence yang meliputi<br />
kecerdasan intektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan<br />
spiritual (SQ).<br />
Sebelum kita melanjutkan pembahasan terlebih dahulu penulis<br />
membahas tentang kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan intektual (IQ)<br />
adalah syarat minimum kopetensi.<br />
Di sini penulis mengambil contoh dari beberapa <strong>strategi</strong> yang<br />
berhubungan dengan kecerdasan intelektual (IQ), yakni tentang ingatan.<br />
Ingatan adalah proses mental yang meliputi pengkodean,<br />
penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang<br />
28 Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, (Bandung: Nuansa, 2005), 151.<br />
38
semuanya berpusat <strong>dalam</strong> otak. 29 Winkel mengatakan bahwa ingatan adalah<br />
suatu aktifitas kognitif di mana manusia menyadari bahwa pengetahuannya<br />
berasal dari masa lampau. 30 Demikian juga yang diungkapakan Abu Ahmadi<br />
bahwa ingatan adalah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan<br />
memproduksi kembali kesan-kesan, tanggapan dan pengertian. 31<br />
Dengan<br />
demikian ingatan itu tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang<br />
pernah dialami pada masa lampau, namun juga termasuk kemampuan untuk<br />
menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali, kemampuan mengingat ini<br />
tidak hanya diperlukan <strong>dalam</strong> proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan<br />
lingkungan tapi juga <strong>dalam</strong> proses berpikir, kemampuan kognitif dan<br />
kemampuan-kemampuan yang lain. Dengan kata lain bahwa, kecakapan<br />
kognitif menurut seorang anak untuk mempunyai beberapa keahlian yang<br />
tepat, salah satunya adalah daya ingat yang baik. Namun, tidak semua ingatan<br />
yang baik dimiliki oleh setiap anak, hal ini disebabkan karena memori atau<br />
ingatan kita di<strong>pengaruh</strong>i oleh: sifat seseorang, alam sekitar, keadaan jasmani,<br />
keadaan rohani (jiwa) dan umur manusia. 32<br />
29 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 72.<br />
30 Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1987), 42.<br />
31 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 26.<br />
32 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, …., 26.<br />
39
Menurut Atkinson dkk (1987) Proses mengingat dibagi <strong>dalam</strong> tiga<br />
tahapan yaitu :<br />
a. Memasukkan.<br />
Dalam tahap memasukkan, kesan-kesan diterima dan di pelajari<br />
baik secara spontan atau disengaja maupun sadar atau tidak sadar.<br />
Pada tahap memasukkan ini, terjadi pula proses enconding.<br />
Enconding adalah proses perubahan informasi menjadi simbol-simbol atau<br />
gelombang-gelombang listrik tertentu sesuai dengan perangkat organisme<br />
yang ada.<br />
b. Menyimpan.<br />
Setelah enconding selesai dilakukan baru dapat dilakukan<br />
penyimpanan selama waktu tertentu, pada tahap ini terjadi penyimpanan<br />
beberapa catatan, kesan-kesan yang telah diterima dari pengalaman<br />
sebelumnya.<br />
c. Mengeluarkan Kembali.<br />
Tahap ini merupakan tahap untuk mengingat kembali<br />
(Remembering) atau memperoleh kesan – kesan pengalaman yang telah<br />
disimpan <strong>dalam</strong> ingatan batasan tersebut menunjukkan bahwa informasi<br />
tidak hanya disimpan saja, tetapi harus dapat dipanggil kembali, terjadi<br />
proses kelupaan.<br />
40
Gambar 1.1<br />
Skema Proses Mengingat<br />
Memasukkan<br />
Mengeluarkan Kembali<br />
Menyimpan<br />
Kecerdasan Emosi (EQ) adalah kemampuan untuk mengenali<br />
perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri<br />
sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri<br />
dan <strong>dalam</strong> hubungan dengan orang lain. Menurut Howard Gardner<br />
kecerdasan Emosi (EQ) terdiri dari dua kecakapan yaitu: intrapersonal<br />
Intelligence dan Inrapersonal Intelligence. Demikian juga dengan<br />
pendapat tokoh spiritual terbesar, pendiri filsafat Illuminasi, yakni<br />
Syihabuddin Suhrawardi Al- Maqtul, “….beliau Aristoteles mulai<br />
berbicara kepada saya <strong>dalam</strong> sebuah penampakan tentang gagasan bahwa<br />
manusia harus melakukan penyelidikan pertama-tama mengenai (masalah)<br />
pengetahuan tentang realitas dirinya, dan selanjutnya, menyelidiki<br />
(pengetahuan orang lain) yang berada di luar (realitas dirinya)”. 33<br />
Jadi kecerdasan Emosi (EQ) sangat ber<strong>pengaruh</strong> sekali <strong>dalam</strong><br />
proses belajar mengajar. Untuk itu kecerdasan Emosi harus di<br />
kembangkan oleh setiap siswa. Begitu pula seorang pendidik<br />
harus<br />
mengetahui begaimana cara yang terbaik untuk mengukur kecerdasan<br />
33 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2000), 30.<br />
41
Emosi (EQ) seseorang atau dirinya sendiri. Menurut Daniel Goleman<br />
salah satu cara terbaik untuk mengukur EQ seseorang yakni dengan<br />
kerangka kerja yang terdiri dari lima kategori utama yaitu:<br />
1). Kesadaran diri, meliputi : kesadaran emosi diri, penilaian pribadi dan<br />
percaya diri.<br />
2). Pengaturan diri, meliputi : pengendalian diri, dapat dipercaya,<br />
waspada, adaptif, komitmen, inisiatif dan optimis.<br />
3). Motivasi, meliputi : dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan<br />
optimis.<br />
4). Empati, meliputi : memahami orang lain, pelayanan, mengembangkan<br />
orang lain, mengatasi keragaman, dan kesadaran politis.<br />
5). Keterampilan sosial, meliputi : <strong>pengaruh</strong> komunikasi, kepemimpinan,<br />
katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan,<br />
kolaborasi dan koperasi serta kerja tim.<br />
Setelah mengetahui cara mengukur EQ, maka yang harus<br />
dilakukan selanjutnya adalah mengembangkan EQ, agar kegiatan belajar<br />
mengajar dapat berhasil dengan baik. Demikian pula di sini cara yang<br />
terbaik untuk menerapkan dan mengembangkan EQ adalah sebagai<br />
berikut :<br />
42
Menurut John Gottman adalah: 34<br />
1). Menyadari Emosi Anak.<br />
Seorang pendidik harus dapat merasakan apa yang dirasakan<br />
oleh anak didiknya. Karena seringkali siswa mengungkapkan emosi<br />
mereka secara tidak langsung dan dengan cara-cara yang<br />
membingungkan, contoh <strong>dalam</strong> suatu kelas meskipun pelajaran sudah<br />
dimulai masih ada saja dari beberapa siswa yang ngobrol sendiri,<br />
mainan, pukul-pukul bangku, dan lain-lain.<br />
Intinya adalah karena setiap siswa mempunyai alasan bagi<br />
emosi mereka, ketika setiap kali pendidik merasa bahwa hatinya<br />
berpihak pada anak tersebut, maka dia akan merasakan apa yang<br />
sedang di rasakan oleh anak tersebut.<br />
2). Mengakui Emosi Sebagai Kesempatan.<br />
Setelah seorang pendidik mengetahui emosi anak didiknya,<br />
kemudian mengetahui pengalaman-pengalaman negatif yang pernah di<br />
alami, maka seorang pendidik harus dapat membangun kedekatan<br />
dengan anak-anak mereka. Dan membantu menangani perasaan<br />
mereka.<br />
34 John Gpttman, Kecerdasan Emosional : Kiat-Kiat Membesarkan Anak Yang Memiliki<br />
Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia, 1998), 81.<br />
43
3). Mendengarkan Dengan Empati.<br />
Pendidik harus bisa bersikap dengan penuh perhatian,<br />
berbicara dengan santai. Dan dengan mengamati petunjuk fisik emosi<br />
anak.<br />
4). Mengungkapkan Nama Emosi.<br />
Menolong anak memberi nama emosi sewaktu emosi itu<br />
mereka alami dan semakin tepat jika seorang anak tersebut dapat<br />
mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata, maka kita dapat<br />
membantu mereka mencamkannya betul-betul di otaknya, misalnya,<br />
apabila ia sedang marah, boleh jadi ia juga merasa kecewa.<br />
5). Membantu Menemukan Solusi.<br />
Proses ini memiliki lima tahap :<br />
a). Menentukan batas-batas.<br />
b). Menentukan sasaran.<br />
c). Memiliki pemecahan yang mungkin.<br />
d). Mengevaluasi pemecahan yang disarankan berdasarkan nilai-nilai<br />
keluarga.<br />
e). Menolongnya memilih satu pemecahan.<br />
6). Jadilah Teladan.<br />
Menurut kaca mata <strong>Quantum</strong> Teaching, keteladanan adalah<br />
tindakan paling ampuh dan efektif yang dapat di lakukan oleh seorang<br />
pendidik. Keteladanan dapat mem<strong>pengaruh</strong>i perilaku dan tindakan<br />
44
tanpa banyak kata-kata. Siswa pada umumnya lebih senang melihat<br />
teladan dari pada banyak diceramahi panjang lebar.<br />
Kecerdasan spiritual (SQ) menurut Danah Zohar adalah<br />
“kecerdasan yang bertumpu pada bagian <strong>dalam</strong> diri kita yang<br />
berhubungan dengan kearifan di luar ego, atau jiwa sadar. Inilah<br />
kecerdasan yang kita gunakan bukan hanya untuk mengetahui nilainilai<br />
yang ada, melainkan juga untuk secara kreatif menemukan nilainilai<br />
baru”. 35<br />
Menurut Sinetar “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang<br />
mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang terinspirasi,<br />
theisness atau penghayatan ketuhanan yang di <strong>dalam</strong>nya kita semua<br />
menjadi bagian”.<br />
Sementara menurut, Khalil Khavari, kecerdasan spiritual<br />
adalah fakultas dari dimensi non material kita-ruh manusia.<br />
Sedangkan menurut Pak Muh (Muhammad Zuhri) kecerdasan<br />
spiritual adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk<br />
“berhubungan” dengan Tuhan.<br />
Dr. Dimitri Mahayana menunjukkan beberapa ciri orang yang<br />
ber- SQ tinggi, beberapa diantaranya adalah :<br />
a). Memiliki prinsip dan visi yang kuat.<br />
b). Mampu melihat kesatuan <strong>dalam</strong> keragaman.<br />
35 Hidayat Nafaat Maja, Intelegensi Spritual, (Parenial Press, 2001).<br />
45
c). Mampu memaknai setiap sisi kehidupan dan.<br />
d). Mampu mengelola, bertahan <strong>dalam</strong> kesulitan dan penderitaan. 36<br />
2. Teknik-Teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (Kecerdasan <strong>Quantum</strong>).<br />
Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan suatu metode yang meliputi<br />
pengembangan tiga aspek : intelektual, emosioan dan spiritual.<br />
Dengan menerapkan beberapa teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (kecerdasan<br />
<strong>Quantum</strong>) akan membantu untuk melejitkan intelektual, emosional dan<br />
spiritual.<br />
Untuk itu <strong>dalam</strong> proses untuk melejitkan intelektual, emosional dan<br />
spriritual dengan mudah, maka teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> menggunakan<br />
prinsip asosiasi (penghubung) dengan sesuatu yang lain. Teknik <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> (kecerdasan <strong>Quantum</strong>) yang akan dibahas berikut yang akan<br />
melejitkan intelektual, emosional dan spiritual, hanya dengan sedikit usaha<br />
diantaranya :<br />
a. Teknik menghafal cepat.<br />
Menghafal adalah proses menyimpan data kememori otak. 37<br />
Kemampuan menghafal manusia sangat besar sekali, menurut Tony<br />
Buzan, kapasitas memori otak adalah 10800 (angka 10 diikuti 800 angka 0<br />
dibelakangnya), bila memori untuk menghafal seluruh atom dialam<br />
36 Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong> ,…., 34.<br />
37 Ibid, 55.<br />
46
semesta maka kapasitas memori masih bersisah banyak sekali, kita harus<br />
bisa membedakan istilah menghafal dengan daya serap adalah<br />
kemampuan menyerap kembali data-data yang telah tersimpan dimemori.<br />
Sebagian besar orang memiliki persoalan didaya serap menghafal,<br />
teknik menghafal cepat di sini merupakan cara menghafal lebih cepat<br />
sekaligus <strong>meningkatkan</strong> daya serap.<br />
Dalam teknik menghafal cepat terdapat beberapa metode yang<br />
dapat membantu menghafal cepat.<br />
1). Sistem control.<br />
Cara menggunakan sistem control adalah dengan membuat<br />
cantolan, mengasosiasikan dengan materi yang dihafal,<br />
mengimajinasikan secara kreatif. 38<br />
Misalnya apabila kita ingin menghafal 10 Tokoh berikut tanpa<br />
bertukar :<br />
1. Nabi Muhammad.<br />
2. Isaac Newton.<br />
3. Nabi Isa (yesus).<br />
4. Budha gautama.<br />
5. Kong Hu Chu.<br />
6. St. Paul.<br />
7. Ts’ai Lun.<br />
38 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 59.<br />
47
8. Johann Guttenberg.<br />
9. Christoper Colombus.<br />
10. Albert Einstein.<br />
2). Menyanyi/kata penanda.<br />
Sistem kata penanda adalah alat mengingat dengan<br />
mengasosiasikan menggunakan obyek kongkrit, sistem kata penanda<br />
ini sangat membantu <strong>dalam</strong> mengingat angka, kata penanda dapat<br />
berupa kata-kata yang anda ciptakan sendiri atau kata-kata yang sudah<br />
dikenal dimasyarakat, seperti : kata penanda dari lagu dua mata saya,<br />
jadi, dua adalah mata, satu adalah mulut, hidung adalah satu dan<br />
seterusnya. 39<br />
3). Gerakan.<br />
Menghafal sambil melakukan gerakan sangat membantu<br />
mengahtifkan memori, otak kita memiliki satu pusat kecerdasan yang<br />
disebut bodily - kinestethyc intelligence - kecerdasan gerak. 40<br />
Gerakan dapat membuat otot-otot lebih rileks, santai dan juga<br />
membangkitkan semangat, mengusir kemalasan dan kejenuhan.<br />
Teknik gerakan ini sangat membantu untuk menghafal suatu<br />
ungkapan yang harus sama persis, tepat tanpa ada kesalahan kata demi<br />
kata, umumnya sangat bermanfaat untuk menghafal ungkapan-<br />
39 Karen Margowitz, Eric Jensen, Otak Sejuta, ….., 83.<br />
40 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 64.<br />
48
ungkapan <strong>dalam</strong> bahasa asing, misalnya : mengajarkan anak ketika<br />
mengerjakan sholat.<br />
4). Konsonan kreatif.<br />
Konsonan kreatif ini digunakan untuk menghafal sesuatu yang<br />
berhubungan dengan angka-angka, nomor telepon, nomor rekening,<br />
kode rahasia dan lain-lain. 41 Cara menguasai konsonan kreatif ini<br />
sangat sederhana, mula-mula gantilah angka-angka yang akan dihafal<br />
dengan konosonan (huruf mati). Dari konsonan ini kemudian kita<br />
bentuk kata atau kalimat yang menarik sehingga mudah dihafal dan<br />
diingat, misalnya :<br />
1. Satu - Tu : T<br />
2. Dua - Dua : D<br />
3. Tiga - Ga : G<br />
4. Empat - Pat : P<br />
5. Lima - Ma : M<br />
6. Enam -Nam : N<br />
7. Tujuh - Ju : J<br />
8. Delapan - Lapan : L<br />
9. Sembilan - Bilan : B<br />
10. Kosong - Kosong : K<br />
41 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 67.<br />
49
Misalnya kita disuruh menghafalkan nomor telepon berikut :<br />
Budi : 442809.<br />
Prosesnya adalah sebagai berikut :<br />
Kita buat konsonan dari nomor telepon menjadi PPDLKB.<br />
Kemudian kita membuat kalimat yang menarik PaPaDuLuKoBoy<br />
b. Teknik berpikir kreatif.<br />
Dalam berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat diantaranya :<br />
- Kreatifitas melibatkan respon atau gagasan yang baru.<br />
- Memecahkan persoalan secara realistic.<br />
- Kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan in-sight yang<br />
orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. 42<br />
Ketika berpikir kreatif, jenis berpikir evaluatif adalah sangat<br />
membantu <strong>dalam</strong> kreativitas karena menyebabkan kita menilai gagasangagasan<br />
secara kritis.<br />
c. Teknik membaca cepat.<br />
Membaca memiliki beranega ragam arti, antara lain adalah :<br />
menyampaikan, menelaah, membaca, men<strong>dalam</strong>i, meneliti, mengetahui<br />
ciri-ciri sesuatu dan sebagainya. 43<br />
42 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, …..…, 73.<br />
43 Ibid, 77.<br />
50
Menurut Quarish Shihab <strong>dalam</strong> Tafsirnya (Pustaka Hidayah 1997),<br />
membaca itu mencakup telaah alam raya, masyarakat dan diri sendiri,<br />
serta bacaan tertulis, baik suci maupun tidak. 44<br />
Sedangkan menurut Tony Buzan membaca adalah hubungan<br />
timbal balik individu secara total dengan informasi simbolik. Membaca<br />
biasanya merupakan aspek visual belajar, dan berisi tujuh langkah berikut<br />
: pengenalan, asimilasi, intra-integrasi, ekstra-integrasi, penyimpanan,<br />
mengingat dan komunikasi. 45<br />
Salah satu cara mempercepat membaca dengan pertama melompat<br />
belakang dan regresi dapat dihilangkan, dengan hanya mempertimbangkan<br />
kata-kata yang perlu, kata-kata yang perlu dipertimbangkan kira-kira 10<br />
persen, sisanya dapat diperkirakan dengan cerdas, kedua, waktu untuk<br />
setiap fiksasi dapat mendekati yang detik, ketiga, ukuran fiksasi dapat<br />
diperluas.<br />
d. Teknik berhitung cepat.<br />
Dalam teknik berhitung cepat terdapat beberapa cara diantaranya<br />
Alkhawarizmi, Trachtenberg, Onde-onde melenium, sempoa dan sapu<br />
tangan yang semuanya ini adalah cara menghitung cepat yang sangat<br />
membantu <strong>dalam</strong> berhitung cepat.<br />
44 Quraish Shihab, Tafsir al-Qur'an al-Karim, (Pustaka Hidayah, 1997), 87.<br />
45 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>,………, 78.<br />
51
Contoh Alkhawarizmi, Trachtenberg kuadrat dua angka.<br />
Bila angka satuannya berupa angka 5 dikerjakan dengan cara<br />
sebagai berikut : 15 2 = 225 dari 1 x (1+1) = 2 dan 5 2 = 25 menjadi 225.<br />
3. Langkah-Langkah Penggunaan Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Dalam<br />
Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> mampu<br />
melejitkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, serta mampu<br />
membantu kita menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan di sekolah,<br />
berbagai macam <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> diperlukan untuk mengerjakan<br />
tugas yang berbeda-beda, oleh karena itu kita tidak dapat mengklaim adanya<br />
<strong>strategi</strong> yang terdapat di <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang dapat digunakan untuk<br />
melejitkan intelektual, emosional dan spiritual justru <strong>dalam</strong> menggunakan<br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> harus memutuskan teknik apa yang paling cocok<br />
dan efektif untuk tugas pembelajaran yang harus dihadapi.<br />
Untuk itu, <strong>dalam</strong> pembelajaran PAI tepatnya pada materi al-Qur'an,<br />
akhlak dan fiqih yang paling cocok dan efektif menggunakan teknik<br />
menghafal cepat, yang meliputi, sistem control, menyanyi gerakan dan<br />
konsonan kreatif, teknik berpikir kreatif, teknik membaca cepat dan teknik<br />
menghitung cepat adalah sebagai berikut :<br />
52
a. Teknik menghafal cepat.<br />
Teknik membaca cepat di sini dapat diperoleh dengan beberapa<br />
cara diantaranya : sistem cantolan, menyanyi atau kata penanda, gerakan<br />
dan konsonan kreatif.<br />
1). Untuk sistem cantolan.<br />
a). Kita membuat cantolan.<br />
b). Mangasostasikan dengan materi yang dihafal.<br />
c). Mengimajinasikan secara kreatif.<br />
d). Mengulanginya bila diperlukan. 46<br />
Misalnya bila kita ingin menghafal 10 tokoh berikut dengan<br />
urut tanpa tertukar :<br />
1. Nabi Muhammad.<br />
2. Isaac Newton.<br />
3. Nabi Isa (yesus).<br />
4. Budha gautama.<br />
5. Kong Hu Chu.<br />
6. St. Paul.<br />
7. Ts’ai Lun.<br />
8. Johann Guttenberg.<br />
9. Christoper Colombus.<br />
10. Albert Einstein.<br />
46 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ……, 60.<br />
53
Dalam contoh ini, cantolan yang dapat kita gunakan adalah<br />
angka itu sendiri, kemudian kita buat cantolan sebagai berikut :<br />
1. Ratu.<br />
2. Gua.<br />
3. Raga.<br />
4. Tempat.<br />
5. Trima.<br />
6. Senam.<br />
7. Baju.<br />
8. Balapan.<br />
9. Camilan.<br />
10. Sesepuh.<br />
Kita akan mudah menghafal cantolan ini karena suku<br />
terakhirnya senada dengan angka : tu, ua, ga, pat, ma, nam, ju, pan,<br />
lan, luh.<br />
Langkah berikutnya adalah membuat asosiasi antara cantolan<br />
dengan 10 tokoh dunia, gunakan otak kanan kita yang kreatif.<br />
54
Ratu-Muhammad<br />
Gua-newton<br />
Raga-Yesus<br />
Tempat-Budha<br />
Trima-Kong Hu Chu<br />
Senam-Paul<br />
Baju-Ts’ai Lun<br />
Balapan-Guttenterg<br />
:<br />
:<br />
:<br />
:<br />
:<br />
:<br />
:<br />
:<br />
Seorang Ratu yang cantik sekali ingin<br />
masuk Islam, ia menemui Nabi<br />
Muhammad.<br />
Ratu itu dulunya tinggal di Gua yang<br />
terdapat berton-ton batu yang tersusun<br />
sesuai dengan rumus Newton.<br />
Dibantu yang bertonton itu terdapat salib,<br />
yang ada raganya Yesus. Mung ia<br />
dulunya beragama Kristen.<br />
Setelah masuk ke Gua lebih <strong>dalam</strong> lagi<br />
ditemukan tempat bertapa gaya Budha.<br />
Tetapi ia mengatakan “saya terima kasih<br />
atasan sokongan Kong Hu Chu dan<br />
pelajaran senamnya”.<br />
Ia suka senam dengan teman gaulnya<br />
yaitu Paul.<br />
Anehnya, kalau senam di sekitar alunalun<br />
itu pakai baju kertas buatan Tsa’i<br />
Lun.<br />
Setelah itu, mereka balapan pai mesin<br />
seabeng buatan Guttenberg.<br />
55
Camilan-Colombus<br />
Sesepuh-Einstein<br />
:<br />
:<br />
Ada anak nakal, balapan sambil bawa<br />
camilan dan naik bus, Columbus.<br />
Sampai ia terdampar di Amerika ketemu<br />
sesepupuhnya yang berkumis tebal,<br />
berambut<br />
jabrik sedang masuk angina,<br />
Einstain.<br />
Setelah itu sekarang marilah kita ringkas sistem cantol 10<br />
tokoh dunia di atas agar lebih efisien, tetapi cukup kita fokuskan pada<br />
kata-kata kunci sebagai berikut :<br />
Ratu - Islam - Muhammad<br />
Gua - berton-ton - Newton<br />
Raga - salib - Isa (Yesus)<br />
Tempat - bertapa - Budha<br />
Trima kasih - sokong - Kong Hu Chu<br />
Senam - gaul - Paul<br />
Baju kertas - sekitar alun - Tsa’i Lun<br />
Balapan - mesin scabreg - Guttenberg<br />
Camilan - naik bus - Columbus<br />
Sesepuh - masuk angina - Einstein<br />
56
2). Menyanyi atau kata penanda.<br />
Pada teknik menyanyi ini, menuntut seorang guru untuk<br />
bersifat kreatif. Seorang guru harus mengerti materi apa yang tepat<br />
dijadikan lagu atau irama agar siswa mudah untuk menyerap pelajaran<br />
yang telah disampaikan. Misalnya menghafal sifat wajib bagi Allah<br />
dan nama-nama Malaikat yang kesemuanya itu lebih tepat menghafal<br />
jika dilagukan.<br />
3). Gerakan.<br />
Teknik menghafal cepat menggunakan gerakan ini sangat<br />
membantu untuk menghafal sesuai ungkapan yang harus sama, persis,<br />
tepat tanpa ada kesalahan kata demi kata. Teknik ini biasanya dipakai<br />
<strong>dalam</strong> materi Fiqih bab sholat, yang mana dubutuhkan ungkapanungkapan<br />
<strong>dalam</strong> bahasa Arab dengan tepat tanpa ada kesalahan<br />
sedikitpun. Biasanya siswa disuruh mempraktekkan gerakan-gerakan<br />
sholat beserta bacaannya.<br />
Sesuai dengan 5 prinsip <strong>Quantum</strong> Learning yakni :<br />
1. Ucapkan everything speaks (segalanya berbicara) : sambil<br />
menggerakkan kedua tangan ke atas kepala, kemudian<br />
menggerakkan tangan kiri ke sebelah kiri, tangan kanan ke sebelah<br />
kanan membentuk gerakan lingkaran besar melambangkan<br />
keseluruhan. Everything, selanjutnya, tempatkan tangan kanan di<br />
dekat jari tangan seakan-akan mewakili bibir berbicara, speaks.<br />
57
2. Ucapkan Everything is on purpose (segalanya memiliki maksud) :<br />
gerakkan tangan seperti langkah pertama di atas : Everything,<br />
selanjutnya tempatkan tangan kiri di depan dada dada mengadah<br />
ke atas lalu gerakan tangan kanan seolah-olah menaruh sesuatu di<br />
atas tangan kiri, is on purpose.<br />
3. Ucapkan acknoeledge every effort (hargai setiap usaha) : bertepuk<br />
tanganlah : acknowledge, lalu kepalkan tangan kanan di kanan,<br />
tangan kiri di kiri seolah-olah sedang berusaha lari, every effort.<br />
4. Ucapkan experience before label (alami sebelum menamai) :<br />
kepalkan kedua tangan seolah-olah berusaha lari : experience lalu<br />
taruh tangan kiri di depan dada tengah ke atas disusul tangan kanan<br />
telungkup 15 cm di atas tangan kiri seolah-olah memberi tahu<br />
panjang sesuatu : before label.<br />
5. Ucapkan if it’s worth learning, it’s worth celebrating (jika sudah<br />
layak dipelajari, layak pula dirayakan) : gunakan telunjuk kanan<br />
untuk kepala bagian kanan seolah-olah sedang berpikir keras : if<br />
it’s worth learning, kemudian lambaikan kedua tangan tinggitinggi<br />
seolah-olah sedang merayakan kemenangan : it’s worth<br />
Celebrating. 47<br />
47 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ……, 65.<br />
58
. Teknik berpikir kreatif.<br />
Langkah-langkahnya :<br />
1. Sibukkan diri anda mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.<br />
2. Berpikir empat arah - lihatlah berbagai sudut.<br />
3. Alternatif – hasilkan ide sebanyak-banyaknya.<br />
4. Desain kombinasi baru – carilah kombinasi terbaik dari semua ide.<br />
5. Ukur – tetapkan kombinasi terbaik.<br />
6. Terapkan. 48<br />
Teknik berpikir kreatif ini biasanya digunakan <strong>dalam</strong> pembelajaran<br />
Fiqih.<br />
c. Teknik membaca cepat.<br />
Langkah-langkahnya sebagai berikut :<br />
1. Bacalah hanya kata-kata yang penting yaitu judul dan sub judul,<br />
kemudian catatlah yang diperoleh dari langkah pertama <strong>dalam</strong> bentuk<br />
peta pikiran.<br />
2. Renungkanlah apa yang telah diperoleh dari langkah pertama,<br />
praktekkanlah dengan cerdas hubungan antara masing-masing sub<br />
judul dengan judulnya, kemudian perkirakan dengan cerdas pula apa<br />
yang dibahas <strong>dalam</strong> masing-masing sub judul.<br />
48 Colin Rose, Kuasai Lebih Cepat, (Bandung: Kaifa, 2002), 178.<br />
59
3. Bacalah kembali hanya kata-kata yang perlu, yaitu satu kalimat<br />
pertama untuk setiap paragrap. Karena ide pertama setiap paragrap ada<br />
dikalimat utama yaitu kalimat utama masing-masing paragraph.<br />
4. Renungkanlah kembali apa yang telah kita peroleh.<br />
5. Bacalah bagian bacaan yang menurut kita perlu atau menarik.<br />
6. Lengkapilah peta pikiran. 49<br />
d. Teknik berhitung cepat.<br />
Langkah-langkahnya sebagai berikut :<br />
Untuk teknik berhitung cepat di sini seorang guru harus lebih<br />
pandai <strong>dalam</strong> memilih materi apa yang cocok <strong>dalam</strong> menerapkan teknik<br />
berhitung cepat, karena <strong>dalam</strong> teknik berhitung cepat di sini banyak sekali<br />
alternative untuk menyelesaikan satu persoalan.<br />
B. Kajian Tentang Prestasi Belajar<br />
1. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />
Prestasi belajar pendidikan Agama Islam adalah sebuah rangkaian<br />
kalimat yang terdiri dari tiga kata, yakni, prestasi, belajar dan pendidikan<br />
Agama Islam (PAI), yang mempunyai arti yang berbeda-beda, berikut ini<br />
pembahasan dari masing-masing kata, antara lain yaitu :<br />
49 Colin Rose, Kuasai Lebih Cepat, …., 180.<br />
60
“Prestasi berarti hasil usaha”. 50 Sedangkan menurut istilah prestasi<br />
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara<br />
individu maupun kelompok prestasi tersebut. 51<br />
Sedangkan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap <strong>dalam</strong><br />
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau<br />
pengalamannya. 52 Sendiri dari interaksi dengan lingkungan.<br />
“Prestasi belajar” adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan<br />
yang dikembangkan melalui mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan<br />
nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 53 Ada pendapat lain yang<br />
mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang<br />
dinyatakan <strong>dalam</strong> bentuk angka, huruf atau simbol yang dapat mencerminkan<br />
hasil yang telah dicapai oleh siswa atau anak <strong>dalam</strong> pereode tertentu, misalnya<br />
tiap semester yang dinyatakan <strong>dalam</strong> raport. 54<br />
Sedangkan pendidikan Agama Islam (PAI) di sini lebih pada<br />
pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam. Hakikat pendidikan<br />
mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah anak<br />
didik melalui ajaran Agama Islam. 55 Sedangkan pendidikan Agama Islam<br />
50 Zainal Arifin, Evaluasi Instruksioanl Prinsip -Teknik-Prosedur, (Bandung: PT. Remaja<br />
Rosdakarya, 1991), 3.<br />
51<br />
Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha<br />
Nasional, 1994), 19.<br />
52 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), 84.<br />
53 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 895.<br />
54 Sutratina Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,<br />
1984), 48.<br />
55 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 31.<br />
61
(PAI) diartikan sebagai proses pembimbing, mengarahkan dan mengajarkan<br />
anak untuk mencapai tujuan yang tetapkan yaitu menanmkan taqwa serta<br />
menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Agama Islam.<br />
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan<br />
mengenai pengertian”prestasi belajar pendidikan Agama Islam (PAI)”, yakni<br />
perubahan yang terjadi pada siswa sebagai suatu bimbingan seorang guru<br />
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yang dinyatakan <strong>dalam</strong> bentuk angka.<br />
Huruf maupun simbol yang merupakan cerminan dari hasil yang telah dicapai<br />
oleh siswa <strong>dalam</strong> waktu tertentu yang dinyatakan <strong>dalam</strong> raport.<br />
Adapun <strong>dalam</strong> al-Qur'an yang terdapat <strong>dalam</strong> surat Al-Qhqaf ayat 19<br />
yang berbunyi :<br />
ولِك ُل ِّ درجت مِماعمِل ُواولِيوفِيهِم ا َعمل َهم وهم لا َيظ ْل َمو َن.<br />
Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah<br />
mereka kerjakan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka, serta<br />
mereka tiada dirugikan”. 56<br />
Pada ayat tersebut sudah dijelaskan dinyatakan bahwa prestasi<br />
seseorang disesuaikan dengan amalan-amalan yang telah dikerjakan, dan<br />
Allah tidak mengurangi balasan dari pekerjaan mereka karena prestasi yang<br />
dicapai itu berkat usaha mereka sendiri.<br />
56 Depag RI, al-Qur'an Dan Terjemahannya, (Surabaya: Surya Citra Aksara, 1993), 25.<br />
62
Begitu juga bagi seorang siswa<br />
diwajibkan untuk <strong>meningkatkan</strong><br />
prestasi belajarnya, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan hasil<br />
yang memuaskan serta dapat mengamalkannya <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari.<br />
2. Jenis-Jenis Prestasi.<br />
Dalam sistem pendidikan Nasional atau rumusan pendidikan<br />
mempunyai beberapa tujuan, baik itu beberapa tujuan, baik itu tujuan<br />
kurikulumnya maupun tujuan instruksional, pada penelitian ini menggunakan<br />
klasifikasi hasil belajar (prestasi belajar).<br />
Prestasi belajar menurut Benyamin Bloom secara garis besar dibagi 3<br />
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik.<br />
a. Ranah kognitif.<br />
Pada ranah ini mempunyai beberapa tingkatan, yaitu : 57<br />
1). Pengetahuan (knowledge).<br />
2). Pemahaman (comprehension).<br />
3). Penerapan (application).<br />
4). Penguraian (analysis).<br />
5). Pemanduan (syntesis).<br />
6). Penilaian (evaluatif).<br />
57<br />
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja<br />
Rosdakarya, 1990), 22-23.<br />
63
Perubahan yang terjadi pada ranah kognitif ini tergantung pada<br />
tingkat ke<strong>dalam</strong>an belajar yang dialami oleh siswa. Dengan pengertian<br />
bahwa perubahan yang terjadi pada ranah diharapkan seorang siswa<br />
mampu melakukan pemecahan terhadap masalah-masalah yang<br />
dihadapinya sesuai dengan bidang studi yang dihadapinya.<br />
b. Ranah affektif.<br />
Adapun jenis katagori <strong>dalam</strong> ranah ini adalah sebagai hasil dari<br />
belajar yang mulai dari tingkat dasar sampai yang kompleks, yaitu :<br />
1). Menerima rangsangan (receving).<br />
2). Merespon rangsangan (responding).<br />
3). Menilai sesuatu (valuing).<br />
4). Mengorganisasi nilai (organization).<br />
5). Menginternalisasikan (mewujudkan) nilai-nilai (characteazion by<br />
value or value compleks).<br />
Pada ranah afektif ini harapkan siswa mampu lebih peka terhadap<br />
nilai dan etika yang berlaku, <strong>dalam</strong> bidang ilmunya perubahan yang terjadi<br />
cukup mendasar, maka siswa tidak hanya menerimanya dan<br />
memperhatikan saja, melainkan mampu melakukan satu sistem nilai yang<br />
berlaku <strong>dalam</strong> bidang ilmunya. 58<br />
1996), 71-72.<br />
58 Muhibbin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya Anak Bangsa,<br />
64
Pada tipe belajar ini ditampak pada siswa pada berbagai tingkah<br />
laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,<br />
menghargai dan teman di kelas dan kebiasaan di lingkungan yang baik.<br />
c. Ranah psikomotorik.<br />
Dalam ranah psikomotorik ini erat sekali dengan ketrampilan yang<br />
bersifat konkret, walaupun demikian tidak terlepas dari kegiatan belajar<br />
yang bersifat konkret, walaupun demikian tidak terlepas dari kegiatan<br />
belajar yang bersifat mental (pengetahuan dan sikap). Dalam hal ini<br />
belajar merupakan tingkah laku yang nyata dan dapat dialami.<br />
Dari araian di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar<br />
mengajar khususnya pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan sebuah<br />
proses yang mengakibatkan beberapa perubahan yang relative menetap<br />
<strong>dalam</strong> tingkah laku seseorang yang sesuai dengan tujuan pendidikan<br />
Agama Islam (PAI). Baik yang meliputi aspek kognitif, affektif dan<br />
psikomotorik, maupun aspek-aspek yang lain sehingga perubahan sifat<br />
yang terjadi pada masing-masing aspek tersebut tergantung pada tingkat<br />
ke<strong>dalam</strong>an belajar.<br />
3. Kriteria Prestasi Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar siswa terhadap<br />
proses belajar mengajar yang telah dilakukannya dan untuk mengetahui<br />
keberhasilan guru <strong>dalam</strong> mengajar, maka digunakan kriteria penilaian sebagai<br />
65
acuan tingkat keberhasilan sejalan dengan kurikulum yang telah ditentukan<br />
saat ini sebagai berikut :<br />
a. Istimewa.<br />
Apabila seluruh pelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa.<br />
b. Baik sekali.<br />
Apabila 80-90 % pelajaran yang diajarkan dapat dikuasi oleh siswa.<br />
c. Baik.<br />
Apabila 70-80 % pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.<br />
d. Cukup.<br />
Apabila 60-70 % pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.<br />
e. Kurang.<br />
Apabila 60 % ke bawah pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.<br />
Dengan melihat kriteria terdapat <strong>dalam</strong> format daya serap siswa <strong>dalam</strong><br />
pelajaran yang prosentase keberhasilan siswa, sebelum mencapai tujuan<br />
instruksional khusus, dapat diketahui tingkat keberhasilan proses belajar<br />
mengajar yang telah dicapai oleh siswa dan guru. 59<br />
4. Penilaian Proses Belajar Mengajar.<br />
Menurut Nana Sudjana, bahwa penilaian proses belajar mengajar<br />
memiliki kriteria, yaitu :<br />
59 Moh. Uzer Usman, Lilis Setiawati, Upaya optimalisasi Belajar Mengajar, (Bandung:<br />
Remaja Rosdakarya, 1995), 1.<br />
66
a. Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum.<br />
Kurikulum adalah program belajar mengajar yang telah ditentukan<br />
sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan proses<br />
belajar mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara<br />
nyata <strong>dalam</strong> bentuk dan aspek-aspek :<br />
1). Tujuan-tujuan pengajaran.<br />
2). Bahan pengajaran yang diberikan.<br />
3). Jenis kegiatan yang dilaksanakan.<br />
4). Cara melaksanakan jenis kegiatan.<br />
5). Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan, dan.<br />
6). Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.<br />
b. Keterlaksanaannya oleh guru.<br />
Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan program yang telah<br />
dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang<br />
berarti. Dengan apa yang direncanakan dapat diwujudkan sebagaimana<br />
seharusnya, keterlaksanaan ini dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />
1). Mengkodisikan kegiatan belajar siswa.<br />
2). Menyiapkan alat, sumber dan perlengkapan belajar.<br />
3). Waktu yang disediakan untuk waktu belajar mengajar.<br />
4). Memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa.<br />
5). Melaksanakan proses dan hasil belajar siswa.<br />
67
6). Menggeneralisasikan hasil belajar saat itu dan tindak lanjut untuk<br />
kegiatan belajar mengajar berikutnya.<br />
c. Keterlaksanaannya oleh siswa.<br />
Dalam hal ini dinilai sejauh mana siswa melakukan kegiatan<br />
belajar mengajar dengan program yang telah ditentukan guru tanpa<br />
mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti, keterlaksaan siswa dapat<br />
dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />
1). Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru.<br />
2). Semua siswa turut melakukan kegiatan belajar.<br />
3). Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.<br />
4). Manfaat semua sumber belajar yang disediakan guru.<br />
5). Menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru.<br />
d. Motivasi belajar siswa.<br />
Keberhasilan <strong>dalam</strong> belajar mengajar dapat dilihat <strong>dalam</strong> motivasi<br />
belajar yang ditunjukkan para siswa pada saat melaksanakan kegiatan<br />
belajar mengajar, hal ini dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />
1). Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran.<br />
2). Semangat siswa <strong>dalam</strong> mengerjakan tugas-tugas belajarnya.<br />
3). Tanggung jawab siswa <strong>dalam</strong> mengerjakan tugas-tugas belajarnya.<br />
4). Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.<br />
5). Rasa senang dan puas <strong>dalam</strong> mengerjakan tugas yang diberikan.<br />
68
e. Kearifan para siswa <strong>dalam</strong> kegiatan belajar.<br />
Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh<br />
mana keahtifan siswa <strong>dalam</strong> mengikuti proses belajar mengajar, keahtifan<br />
siswa dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />
1). Turut <strong>dalam</strong> melaksanakan tugas belajarnya.<br />
2). Terlibat <strong>dalam</strong> pemecahan masalah.<br />
3). Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami<br />
persoalan yang dihadapinya.<br />
4). Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk<br />
pemecahan masalah.<br />
5). Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.<br />
6). Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.<br />
7). Melatih diri <strong>dalam</strong> memecahkan soal atau masalah yang sejenis.<br />
8). Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah<br />
diperolehnya <strong>dalam</strong> menyelesaikan tugas atau persoalan yang<br />
dihadapinya.<br />
f. Interaksi guru-siswa.<br />
Interaksi guru dengan siswa berkenaan dengan komunikasi atau<br />
hubungan timbale balik atau hubungan dua arah antara siswa dan guru dan<br />
atau siswa dengan siswa <strong>dalam</strong> melakukan kegiatan belajar mengajar, hal<br />
ini dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />
69
1). Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa<br />
dengan siswa.<br />
2). Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik<br />
secara individual maupun secara kelompok.<br />
3). Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar.<br />
4). Senantiasa beradanya guru <strong>dalam</strong> situasi belajar mengajar sebagai<br />
fasilitator belajar.<br />
5). Tampilnya guru sebagai pemberi jalan ke luar manakala siswa<br />
menghadapi jalan buntu <strong>dalam</strong> tugas belajarnya.<br />
6). Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara berkesinambungan<br />
dari hasil belajar yang diperoleh siswa.<br />
g. Kemampuan atau ketrampilan guru mengajar.<br />
Ketrampilan atau kemampuan guru mengajar merupakan puncak<br />
guru yang professional sebab merupakan penerapan semua kemampuan<br />
yang telah diikutinya <strong>dalam</strong> hal bahan pengajaran, komunikasi dengan<br />
siswa, metode mengajar dll, beberapa indikator <strong>dalam</strong> menilai<br />
kemampuan ini antara lain adalah :<br />
1). Menguasai bahan pengajaran yang disampaikan kepada siswa.<br />
2). Terampil berkomunikasi dengan siswa.<br />
3). Mengusai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan siswa.<br />
4). Terampil menggunakan berbagai alat dan sumber belajar.<br />
5). Terampil menggunakan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.<br />
70
h. Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.<br />
Salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil<br />
belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang dilihat antara<br />
lain adalah :<br />
1). Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah<br />
menyelesaikan pengalaman belajarnya.<br />
2). Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan intruksional oleh para siswa.<br />
3). Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan intruksional minimal 75 dari<br />
jumlah intruksional yang harus dicapai.<br />
4). Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar<br />
<strong>dalam</strong> mempelajari bahan berikutnya. 60<br />
5. Evaluasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />
Evaluasi adalah suatu tindakan yang digunakan untuk menentukan<br />
suatu nilai :<br />
Jenis evaluasi ada 3 macam, yaitu :<br />
1). Evaluasi harian yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan setiap hari pada<br />
saat sebelum atau sesudah materi pelajaran disampaikan.<br />
2). Ulangan yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan setiap selesai materi satu<br />
atau dua bab yang disampaikan.<br />
60 Nana Sudjana, Penilaian Hasil, ……, 60-62.<br />
71
3). Ulangan akhir semester yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap<br />
akhir semester yang ditandai dengan pembagian raport.<br />
Namun evaluasi atau penilaian yang dilakukan pada pelajaran<br />
pendidikan Agama Islam (PAI) tidak hanya 3 macam ini saja namun ada 3<br />
tambahan, yaitu :<br />
4). Evaluasi hafalan yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada materimateri<br />
hafalan.<br />
5). Evaluasi praktek yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada materi PAI<br />
yang harus dipraktekkan <strong>dalam</strong> suatu kegiatan.<br />
6. Faktor-Faktor Yang Mem<strong>pengaruh</strong>i Prestasi Belajar.<br />
Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa merupakan hasil interaksi<br />
antara berbagai faktor yang mem<strong>pengaruh</strong>i baik <strong>dalam</strong> diri (faktor internal)<br />
maupun dari luar diri (faktor eksternal) dari siswa itu sendiri.<br />
Sebagai ciri dilakukan ahtifitas belajar adalah adanya perubahan, baik<br />
perubahan <strong>dalam</strong> pengetahuan, kecakapan atau tingkah laku yang menuju<br />
tercapainya tujuan pendidikan Agama Islam yang dicita-citakan, karena<br />
prestasi belajar merupakan keberhasilan seseorang <strong>dalam</strong> belajar. Maka<br />
faktor-faktor yang mem<strong>pengaruh</strong>i belajar akan ber<strong>pengaruh</strong> juga terhadap<br />
prestasi yang dicapai seseorang.<br />
72
Ada beberapa faktor yang mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa antara<br />
lain :<br />
a. Faktor-faktor dari <strong>dalam</strong> pelajar (internal).<br />
1). Faktor jasmani.<br />
Kondisi fisik merupakan faktor yang dapat mem<strong>pengaruh</strong>i<br />
siswa <strong>dalam</strong> proses belajar PAI, siswa yang <strong>dalam</strong> kondisi sehat<br />
jamaninya akan berbeda dengan siswa yang tidak sehat jasmaninya,<br />
karena belajar memerlukan kecakapan, keterampilan dan kemampuan<br />
berpikir, selain itu ketidak sempurnaan panca indera juga dapat<br />
mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa, misalnya : cacat mata, telinga<br />
dan sebagainya. Karena kualitas panca indera merupakan syarat bagi<br />
suatu proses pembelajaran adalah pendengaran dan penglihatan.<br />
2). Faktor psikologis.<br />
a). Bakat.<br />
Bakat juga merupakan faktor internak yang banyak<br />
mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa, setiap bakat inilah yang<br />
dapat memungkinkan siswa berkembang sesuai dengan<br />
keinginannya, setiap manusia memiliki bakat yang berbeda-beda,<br />
untuk mengembangkan bakat yang dimiliki, seorang harus<br />
mendapatkan bimbingan dan pengarahan yang efektif sebab kalau<br />
tidak, maka bakat tersebut tidak dapat berkembang.<br />
73
). Kecerdasan.<br />
Setiap individu yang lahir memiliki kecerdasan yang<br />
berbeda-beda, kecerdasan dapat mem<strong>pengaruh</strong>i cara berpikir dan<br />
kemampuan beradaptasi dengan berbagai masalah yang dihadapi,<br />
oleh karena itu siswa akan berhasil jika <strong>dalam</strong> dirinya ada<br />
dorongan untuk belajar.<br />
c). Minat.<br />
Minat adalah suatu gejala psikis yang ada pada seseorang<br />
yang direalisasikan dengan senang dan menunjukkan perhatian<br />
dengan perasaan dan perhatian yang berpusat pada suatu obyek.<br />
Sehingga seseorang tersebut mempunyai kecenderungan untuk<br />
melakukannya dan belajar dapat berjalan dengan baik bila disertai<br />
oleh minat.<br />
d). Motivasi.<br />
Motivasi adalah dorongan dari <strong>dalam</strong> yang menimbulkan<br />
kekuatan individu untuk bertingkah laku guna memenuhi<br />
kebutuhan seseorang (siswa) akan berhasil <strong>dalam</strong> belajar jika pada<br />
dirinya terdapat dorongan atau keinginan untuk belajar.<br />
b. Faktor-faktor dari luar pelajar (eksternal).<br />
1). Keluarga.<br />
Keluarga adalah Ayah, Ibu dan anak-anak serta famili yang<br />
menjadi penghuni rumah, seemua kondisi yang ada di <strong>dalam</strong> keluarga<br />
74
seperti tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya<br />
penghasilan, cukup kurangnya perhatian orang tua<br />
keanak, akrab<br />
tidaknya hubungan orang tua keanak atau antara Ayah dan Ibu dan lain<br />
sebagainya. Yang semua itu dapat mem<strong>pengaruh</strong>i pencapaian hasil<br />
belajar anak, begitu juga dengan kondisi rumah serta kedaan cuaca.<br />
2). Sekolah.<br />
Keadaan sekolah seperti tempat belajar turut mem<strong>pengaruh</strong>i<br />
tingkat keberhasilan belajar seperti kualitas guru, metode pengajaran,<br />
kesesuaian kurikulum, keadaan sarana dan prasarana dan sebagainya.<br />
3). Masyarakat.<br />
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar jika<br />
kondisi masyarakat tidak mendukung pendidikan maka prestasi belajar<br />
akan menurun. Contohnya jika disekitar tempat tinggalnya terdiri dari<br />
orang-orang yang mendukung pendidikan yang rata-rata anaknya<br />
bersekolah dan baik moralnya, hal ini dapat memotivasi anak-anak<br />
untuklebih giat belajar. Dan sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan<br />
banyak anak yang tidak baik moralnya jarang yang bersekolah serta<br />
banyaknya pengangguran. Hal ini akan mengurangi semangat belajar<br />
atau masyarakat yang tidak menunjang sehingga motivasi belajar<br />
berkurang.<br />
75
4). Lingkungan sekitar.<br />
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting <strong>dalam</strong><br />
mempengarui<br />
prestasi belajar, keadaan lingkungan, bangunan rumah,<br />
suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.<br />
C. Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan<br />
Agama Islam Di SMPN 3 Gilang Sidoarjo.<br />
Pendekatan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> sangat penting <strong>dalam</strong><br />
<strong>meningkatkan</strong> mutu pendidikan dan pengajaran, <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />
merupakan salah satu cara <strong>dalam</strong> mencerdasan kegiatan intelektual, emosional<br />
dan spiritual siswa serta mempunyai peranan penting yang cukup besar <strong>dalam</strong><br />
menentukan keberhasilan program pendidikan dan pangajaran.<br />
Dengan menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> pada proses belajar<br />
mengajar, siswa diharapkan lebih mampu <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar<br />
pendidikan Agama Islam. Teknil <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> lebih <strong>meningkatkan</strong><br />
penggunaan belahan otak kanan sebagaimana diketahui bahwa belahan otak<br />
kanan berkaitan erat dengan aktifitas-aktifitas kreatif yang menggunakan irama,<br />
musik, warna, gambar serat emosi subyek. 61 Sehingga proses pembelajaran<br />
menjadi sesuatu yang unik dan menyenangkan.<br />
Mempelajari sistem <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> bukan berarti menggantikan proses<br />
pembelajaran itu sendiri, <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> hanyalah sebagai pelengkap, proses<br />
61 Colin Rose Malcolm S. Nicholl, Accelered Learning, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2003, 54.<br />
76
pembalajaran juga merupakan saran untuk mempermudah penguasaan<br />
pembelajaran. Di <strong>dalam</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> terdapat teknik membaca<br />
cepat, teknik berpikir kreatif dan teknik menghitung cepat.<br />
Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ini dapat membantu siswa pada saat proses<br />
belajar mengajar berlangsung. Karena <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan<br />
sarana untuk mempermudah <strong>dalam</strong> penguasaan pelajaran. Dengan menggunakan<br />
beberapa teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang ada serta sedikit usaha dapat<br />
memperkuat menghafal cepat, membaca cepat pada materi pelajaran, sehingga<br />
<strong>dalam</strong> pelaksanaan proses belajar mengajar dapat lebih efektif dan efisien serta<br />
lebih menarik perhatian siswa dengan begitu prestasi belajar siswa lebih<br />
meningkat. Dengan kata lain dengan menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />
dapat <strong>meningkatkan</strong> kecerdasan IQ, EQ, SQ sehingga siswa dapat menggunakan<br />
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang<br />
ada dan nilai hasil belajar siswa dapat meningkat lebih baik.<br />
Penggunaan <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> proses belajar<br />
mengajar dapat membangkitakan dan minat baru bahkan membawa <strong>pengaruh</strong><br />
psikologis terhadap siswa, karena penggunaan <strong>strategi</strong> belajar ini sangat<br />
membantu terhadap keefektifan proses pengajaran dan penyampaian isi pelajaran.<br />
Untuk mengetahui apakah <strong>strategi</strong> belajar sebagai salah satu <strong>strategi</strong><br />
pembelajaran yang mampu mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar, maka perlu diketahui<br />
terlebih dahulu mengenai bagaimana sebenarnya proses balajar mengajar dapat<br />
77
dihubungkan antara critera proses belajar mengajar dapat mem<strong>pengaruh</strong>i proses<br />
belajar dengan menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />
Namun demikian, peranan <strong>strategi</strong> belajar <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar<br />
tidak akan terlihat bila <strong>dalam</strong> penggunaan tidak sejalan dengan isi dan tujuan<br />
pengajaran yang telah ditetapkan, karena itu tujuan pengajaran haruslah dijadikan<br />
pangkal acuan untuk menggunakan <strong>strategi</strong> belajar. Apabila diabaikan maka,<br />
maka <strong>strategi</strong> belajar bukan lagi sebagai alat bantu proses belajar mengajar,<br />
melainkan sebagai penghambat <strong>dalam</strong> pencapaian tujuan pendidikan secara<br />
efektif dan efesien.<br />
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />
mempunyai arti penting <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar siswa pada mata<br />
pelajaran pendidikan Agama Islam (PAI).<br />
78
BAB III<br />
HASIL PENELITIAN<br />
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian.<br />
1. Latar Belakang.<br />
Berdasarkan wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam (PAI),<br />
yaitu Bpk. H. Al-Hadi, S. Ag, adalah salah satu guru yang merintis berdirinya<br />
SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo merupakan salah satu Institusi<br />
pendidikan yang bermula pada keinginan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa<br />
Timur pada tahun 1995-1996, yang ingin menambah jumlah sekolah baru di<br />
wilayah Sidoarjo, wilayah itu salah satunya adalah kecamatan taman, hal ini<br />
langsung dilimpahkan kepada kecamatan.<br />
Kemudian orang kecamatan mencari lahan yang berada di wilayah<br />
taman, akhirnya orang kecamatan menerima lahan yaitu tanah Fasum di<br />
kletek, tanah Fasum adalah tanah bagian dari Perusahaan Gilang.<br />
Setelah itu, tanah itu dibangun ± 1 tahun SMP Negeri Taman selesai,<br />
dan SMP Negeri Taman mulai beroprasi pada tahun 1997-1998.<br />
Pada awal tahun pelajaran dimulai di sini masih filial, maksudnya<br />
belum ada guru atau Kepala Sekolah yang paten, namun para guru di sini<br />
pinjam dari SMP Negeri 3 Taman.<br />
65<br />
79
Baru <strong>dalam</strong> perjalanan cawu 1 tahun pelajaran 1997-1998 mulai ada<br />
Kepala Sekolah yang devinitif, artinya seorang yang sudah paten untuk<br />
ditugaskan menjadi Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
Pada cawu II ada beberapa guru yang ditugaskan secara devinitif,<br />
waktu itu SMP Negeri 3 Taman baru menerima 3 kelas, dan selanjutnya pada<br />
tahun ke 2 mulai banyak guru yang mutasi dari sekolah lain.<br />
Inilah nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat sebagai<br />
Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Taman, antara lain sebagai berikut :<br />
a. Sri Utami, mulai bulan September 1997 - Maret 2002.<br />
b. H. Soewadji Antono, Maret 2002 - Maret 2004.<br />
c. H. Bacher Ramsyah, S. Pd, Maret 2004 - Februari 2006.<br />
d. Drs. H. Achmad Sururi, Februari 2001 - Desember 2007.<br />
e. Hj. Retno Untari Hadi. P, S. Pd, Desember 2007 - Sekarang. 62<br />
2. Visi, Misi Dan Tujuan SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
a. Visi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
“Beriman dan bertaqwa, berilmu untuk berprestasi dan berbudi<br />
pekerti luhur”. Indikator visi :<br />
1). Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif.<br />
2). Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.<br />
62<br />
Pak Hadi, Guru PAI, Wawancara pribadi, Sidoarjo, Tanggal 27 Februari 2008, Siang,<br />
13.30 Wib.<br />
80
3). Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif.<br />
4). Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan<br />
kesanggupan kerja yang tinggi.<br />
5). Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan<br />
mutakhir.<br />
6). Terwujudnya pengembangan penilaian.<br />
7). Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai.<br />
8). Terwujudnya manajemen-manajemen sekolah yang tangguh.<br />
b. Misi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
1). Menyelenggarakan berbagai kegiatan secara efektif untuk<br />
mewujudkan peningkatan dan pengembangan isi (Kurikulum).<br />
2). Melaksanakan berbagai kegiatan Akademik dan non Akademik untuk<br />
memecahkan dinamika dan kualitas proses pembelajaran, pelatihan<br />
dan bimbingan.<br />
3). Melakukan berbagai kegiatan pencapaian ketuntasan kompetensi<br />
kelulusan baik pengetahuan ketrampilan, sikap dan prilaku.<br />
4). Pengupayaan berbagai kegiatan untuk menunjang <strong>dalam</strong> peningkatan<br />
profesionalisme guru, karyawan dan tenaga pendidikan lainnya.<br />
5). Mengoptimalkan berbagai kegiatan upaya pengadaan, pemanfaatan,<br />
dan pemeliharaan fasilitas pendidikan.<br />
6). Memaksimalkan pelaksanaan penilaian secara menyeluruh dan<br />
berkesinambungan untuk nendapatkan hasil yang sebenarnya.<br />
81
7). Meningkatkan dan mengembangkan pembiayaan untuk mendukung<br />
pelaksanaan pendidikan atau sekolah secara menyeluruh.<br />
8). Memantapkan pelaksanaan manajamen berbasis sekolah (MBS)<br />
melalui berbagai kegiatan pembinaan dan pelatihan.<br />
c. Tujuan sekolah.<br />
Dalam rangka 5 (lima) tahun pembinaan, yang dihararpkan :<br />
Tujuan 1 : Meningkatkan/mengembangkan kurikulum :<br />
1). Mengembangkan silabus untuk semua mata pelajaran pada semua<br />
tingkat (kelas).<br />
2). Mengembangkan rencana pembelajaran untuk semua mata pelajaran<br />
pada semua tingkat.<br />
3). Mengembangkan sekolah mencakup standar isi.<br />
Tujuan 2 : Meningkatkan/mengembangkan proses :<br />
1). Meningkatkan bahan dan sumber pembelajaran.<br />
2). Mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan ctl.<br />
3). Mengembangkan pembinaan dan pelatihan bidang Akademik dan non<br />
Akademik.<br />
4). Mengembangkan pemantapan materi Ujian Nasional.<br />
5). Mengembangkan kegiatan <strong>dalam</strong> rangka pencapaian standar proses<br />
pembelajaran.<br />
82
Tujuan 3 : Meningkatkan/mengembangkan kualitas lulusan :<br />
1). Memiliki tim (siswa) Akademis yang mantap.<br />
2). Memiliki tim (siswa) olah raga yang kuat.<br />
3). Memiliki tim (siswa) seni yang berprestasi.<br />
4). Memiliki tim (siswa) pramuka yang handal.<br />
5). Memiliki tim (siswa) PMR yang tangguh.<br />
6). Memiliki tim (siswa) Jurnalistik yang unggul.<br />
7). Memiliki tim (siswa) lainnya yang menyakinkan output dan out line<br />
yang membanggakan lulusan yang standar kompetensi yang mantap.<br />
Tujuan 4 : Meningkatkan/mengembangkan tugas pendidikan :<br />
1). Mengadakan pelatihan bahasa Inggris bagi semua guru dan karyawan.<br />
2). Mengadakan pelatihan komputer dan multi media semua guru dan<br />
karyawan.<br />
3). Mengadakan workshop, Seminar dan lokakarya pendidikan.<br />
4). Mengadakan studi banding ke SMP koalisi dan Lembaga terkait.<br />
5). Mendukung guru dan karyawan melanjutkan studi.<br />
6). Mendukung guru dan karyawan mengikuti Penataran, Diklat,<br />
Workshop kedinasan.<br />
7). Memiliki standar guru dan karyawan yang mengaju pada SMP.<br />
83
Tujuan 5 : Meningkatkan/mengembangkan, sarana dan prasarana :<br />
1). Mencapai pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan fasilitas sekolah<br />
memenuhi SDM<br />
2). Mencapai standar pengelolahan fasilitas pendidikan secara mantap.<br />
Tujuan 6 : Meningkatkan/mengembangkan penilaian :<br />
1). Mengembangkan pedoman penilaian<br />
2). Mengembangkan perangkat soal ulangan harian, ulangan blok dan<br />
ujian Nasional<br />
3). Mengembangkan Instrumen perbaikan (remidi) dan pengayaan.<br />
4). Mengembangkan lomba-lomba, uji coba sebagai upoaya peningkatan<br />
standar nilai.<br />
5). Mengembangkan berbagai kegiatan untuk mencapai standar penilaian<br />
secara mantap.<br />
Tujuan 7 : Meningkatkan/mengembangkan pembiayaan pendidikan :<br />
1). Mengadakan penggalangan dana dari berbagai sumber.<br />
2). Mengadakan penciptaan usaha-usaha yang produktif.<br />
3). Mengadakan optimisme pendaya gunaan potensi fasilitas sekolah.<br />
4). Mengadakan jaringan kerja dengan stake-holder yang peduli terhadap<br />
pendidikan.<br />
5). Mengadakan peningkatan standar pembiayaan yang mantap.<br />
84
Tujuan 8 : Meningkatkan/mengembangkan manajemen dan kelembagaan.<br />
1). Sekolah memiliki adminitrasi yang baik.<br />
2). Sekolah melaksanakan MBS secara mantab.<br />
3). Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi secara periodik.<br />
4). Sekolah memiliki job discroption yang jelas.<br />
5). Sekolah memiliki aturan tentang rekrutmen jabatan-jabatan di sekolah.<br />
6). Sekolah memiliki ketentuan-ketentuan reward dan punishment<br />
terhadap guru, karyawan dan siswa.<br />
7). Sekolah memiliki komite sekolah yang mantap dan handal.<br />
8). Sekolah memiliki tim Litbag yang mantap dan handal.<br />
9). Sekolah telah mampu <strong>meningkatkan</strong> mutu kelembagaan dan<br />
manajemen secara mantap.<br />
B. Kondisi Umum Obyek Penelitian.<br />
1. Keadaan Guru Dan Karyawan.<br />
a. Keadaan guru.<br />
Guru merupakan penentu terhadap keberhasilan suatu kegiatan<br />
belajar mengajar, harus menjadi perhatian bagi sebuah Institusi<br />
pendidikan, guru akan menunaikan tugasnya dengan baik atau dapat<br />
bertindak sebagai tenaga pengajar yang efektif, jika padanya terdapat<br />
berbagai kompetensi keguruan dan melaksanakan fungsinya sebagai guru.<br />
85
dilihat tabel :<br />
Untuk mengetahui keadaan guru di SMP Negeri 3 Taman, dapat<br />
Tabel 1<br />
Rekapitulasi Data Guru SMP 3 Taman Sidoarjo<br />
Tahun Pelajaran 2007-2008<br />
No Nama Bidang Study Pendidikan Jabatan<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
6<br />
7<br />
8<br />
9<br />
10<br />
Drs. Didik Suwito<br />
Drs. M. Suwito<br />
Drs. Abdul Wahib<br />
M. Yahya, S. Pd<br />
Muhajir, S. Pd<br />
M. Ishak<br />
Drs. H. Anshori<br />
Sri Mulyani, S. Pd<br />
Nanang Santoso, S. Pd<br />
Ing’anah, S. Pd<br />
Kwarganegaraan<br />
P. Ag. Islam<br />
B. Indonesia<br />
Matematika<br />
B. Indonesia<br />
Matematika<br />
IPS<br />
B. Indonesia<br />
B. Inggris<br />
Kwarganegaraan<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
11<br />
12<br />
13<br />
14<br />
15<br />
16<br />
17<br />
18<br />
19<br />
20<br />
21<br />
22<br />
23<br />
24<br />
25<br />
26<br />
27<br />
28<br />
Nuruddin, S. Pd<br />
Drs. Endik Prasetya I, M. Pd<br />
Drs. Kustiyono<br />
Drs. Agus Purnomo<br />
Heni Suryaningsih, S. Pd<br />
Drs. M. Su’di<br />
Hj. Bekti Susilaningsih, S. Pd<br />
Yuyun Chotidjah, M. Pd<br />
H. Al-Hadi, S. Ag.<br />
Drs. Hendra Marhendinata<br />
Aris Sriawan, M. Pd<br />
Bambang Ardianto, S. Pd<br />
Triana Nahrin M, S. Pd<br />
Dra. Sri Rumanti<br />
Tri Astuti, S. Pd<br />
Warsinah, S. Pd<br />
Dra. Sri Widjajanti<br />
Dra. Nanik Rosidah<br />
IPS<br />
TIK<br />
BP/BK<br />
IPA<br />
Bhs. Daerah<br />
IPA<br />
Seni Budaya<br />
B. Daerah, TIK<br />
P. Ag. Islam<br />
Penjas Orkes<br />
B. Inggris<br />
IPA<br />
IPA<br />
B. Indonesia<br />
B. Indonesia<br />
Metamatika<br />
Kewarganegaraan,<br />
IPS BP/BK<br />
Seni Budaya<br />
S-1<br />
S-2<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-2<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-2<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Pembina<br />
Guru dewasa<br />
TK 1<br />
Guru dewasa<br />
TK 1<br />
Guru dewasa<br />
TK 1<br />
Guru dewasa<br />
TK 1<br />
Guru dewasa<br />
TK 1<br />
Guru dewasa<br />
TK 1<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
86
29<br />
30<br />
31<br />
32<br />
33<br />
34<br />
35<br />
36<br />
37<br />
38<br />
39<br />
Hj. Juahiriyah, S. Pd<br />
Toli Kinaryadi, S. pd<br />
Dra. Maria Magdalena<br />
Achmad Zaienuri, S. Pd<br />
Suliyem, S. Th<br />
Drs. Rahmat Hidayat<br />
Dib Budi Raharjo, S. Pd<br />
Luluk Chumaidah, S. Pd<br />
Sukianah, S. Pd<br />
Imamul Baihaqi, Amd. Kom<br />
Siska Dian Herlina, S. Pd<br />
IPA<br />
Matematika<br />
IPS<br />
Keterampilan<br />
P. Ag. Kristen<br />
Pend. Jamani<br />
B. Inggris<br />
B. Inggris, BP/BK<br />
IPS/BP/BK<br />
TIK<br />
BP/BK<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
S-1<br />
Guru dewasa<br />
Guru dewasa<br />
Guru madya<br />
TK 1<br />
Guru madya<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
b. Keadaan karyawan.<br />
Karyawan <strong>dalam</strong> lingkungan Sekolah dapat dikelompokkan sesuai<br />
dengan tugas dan jenisnya terdiri dari :<br />
1). Tata usaha.<br />
Tata Usaha bertugas mempersiapkan program kerja Ketatausahaan<br />
sekolah meliputi :<br />
a). Penyiapan program kerja ketatausahaan sekolah.<br />
b). Kepegawaian.<br />
c). Prasarana sekolah.<br />
d). Keuangan.<br />
2). Pesuruh sekolah.<br />
a). Menyiapkan sekolah <strong>dalam</strong> keadaan bersih, indah dan siap pakai<br />
sebelum sekolah dimulai sehingga dapat menimbulkan gairah<br />
belajar.<br />
87
). Seusai sekolah pesuruh berkewajiban membenahi sekolah <strong>dalam</strong><br />
keadaan aman dan bersih.<br />
c). Membantu kelancaran administrasi Sekolah, yaitu, mengantar<br />
surat-surat Dinas ke Instansi-Instansi yang relavan atau Kantor<br />
Pos baik Pemerintah maupun Swasta.<br />
d). Membantu Kepala Sekolah maupun guru <strong>dalam</strong> pelaksanaan 6 K.<br />
3). Penjaga malam.<br />
Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut :<br />
a). Menjaga kelestarian dan pengamanan lingkungan Sekolah.<br />
b). Bertanggung jawab atas pengawasan pendayagunaan listrik dan<br />
air.<br />
2. Keadaan Siswa.<br />
a. Keadaan siswa TP 2007-2008.<br />
Tabel 2.<br />
Keadaan Siswa Tahun Pelajaran 2007-2008<br />
No Kelas<br />
Jumlah Siswa<br />
L P Jumlah<br />
1. 7 A 16 24 40<br />
2. 7 B 20 20 40<br />
3. 7 C 21 19 40<br />
4. 7 D 22 18 40<br />
5. 7 E 22 18 40<br />
Jumlah 101 99 200<br />
6. 8 A 10 30 40<br />
7. 8 B 17 23 40<br />
88
8. 8 C 18 22 40<br />
9. 8 D 24 14 38<br />
10. 8 E 20 18 38<br />
11. 8 F 24 14 34<br />
Jumlah 111 120 230<br />
12. 9 A 20 17 37<br />
13. 9 B 18 20 38<br />
14. 9 C 18 20 38<br />
15. 9 D 14 25 39<br />
15. 9 E 15 22 36<br />
Jumlah 85 104 188<br />
Jumlah Kls 7, 8,9 297 324 618<br />
b. Perkembangan jumlah siswa 5 tahun terakhir.<br />
Keadaan Siswa 5 Tahun Terakhir<br />
No Kelas<br />
Jumlah Siswa<br />
2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008<br />
1. 7 153 200 130 180 200<br />
2. 8 203 168 210 200 230<br />
3. 9 132 170 180 172 188<br />
Jumlah 488 438 520 552 618<br />
3. Struktur Organisasi.<br />
Untuk lebih <strong>meningkatkan</strong> mutu dari kegiatan pembelajaran yang ada<br />
di SMP Negeri 3 Taman, penempatan para guru yang profesional dibidang<br />
masing-masing dan supaya kegiatan belajar mengajar efektif dan efisien,<br />
maka dibuatlah suatu struktur organisassi sebagai berikut :<br />
89
Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo<br />
Tahun Ajaran 2007-2008.<br />
Bupati Sidoarjo<br />
Dinas P & KProp Jatim<br />
Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo<br />
Dewan Pendidikan<br />
Komite Sekolah<br />
Kepala Sekolah<br />
Hj. Retno Untari Hadi P, S. Pd.<br />
Nip. 131 560 119<br />
Wakil Kepala Sekolah<br />
Aris Setiawan, M.Pd<br />
Nip. 132 203 218<br />
Koord Tata Usaha<br />
Siti Fadilah, S. Pd.<br />
Nip. 132 167 249<br />
Kaur Kurikulum<br />
Drs. M. Su’di<br />
Nip. 132 177 115<br />
Kaur Kesiswaan<br />
M. Yahya, S. Pd.<br />
Nip. 131 695 256<br />
Kaur Sapras<br />
H. Al-Hadi, S.Ag.<br />
Nip. 132 200 074<br />
Kaur Humas<br />
Drs. M. Suwito<br />
Nip. 131 959 709<br />
Sub Unit Pelayanan Teknis<br />
1. Lap IPA : Bambang Ardianto, S. Pd.<br />
2. Lab Bahasa : Nanang Santoso, S. Pd.<br />
3. Lab Komputer : Yuyun Chotidjah, M. Pd.<br />
4. Lab Ketrampilan/Kesenian : Tri Astuti, S. Pd.<br />
5. Perpustakaan : Warsinah, S. Pd.<br />
Sub Unit Pelayanan Teknis<br />
1. Kop. Siswa : Heni Suryaningsih, S. Pd.<br />
2. UKS : Triana Nahrin M, S. Pd.<br />
3. Ekstrakurikuler : Pembina Ekstrat.<br />
Wali Kelas<br />
Guru Mapel<br />
BP/BK<br />
Keterangan :<br />
→ : Garis Komando.<br />
.... : Garis Koordinasi.<br />
Siswa<br />
90
4. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
Adapun keadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang dan<br />
pelaksana kegiatan belajar di SMP Negeri Taman Sidoarjo, dapat dilihat<br />
sebagai berikut :<br />
Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo<br />
No Jenis Sarana Ukuran Luas Jumlah Kondisi<br />
Baik Cukup<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6)<br />
1. Ruang Kepala Sekolah 3x7 1 √ -<br />
2. Ruang guru 7x3 1 √ -<br />
3. Ruang kelas 7x5 16 √ -<br />
4. Ruang Perpustakaan 7x3 1 √ -<br />
5. Ruang Lab. Komputer 7x3 1 √ -<br />
6. Ruang Lab. IPA 3x8 1 √ -<br />
7. Ruang Bahasa 3x8 1 √ -<br />
8. Ruang kesenian/keterampilan 3x8 1 √ -<br />
9. Ruang Administrasi/TU 3x8 1 √ -<br />
10. Ruang Kopersi siswa 3x3 1 √ -<br />
11. Ruang Osis 3x3 1 √ -<br />
12. Ruang Bp 3x4 1 √ -<br />
13. Ruang UKS0 3x3 1 √ -<br />
14. Kamar mandi guru 2x2,5 3 √ -<br />
15. Kamar mandi siswa 2x2,5 12 √ -<br />
16. Gudang 3x3 1 √ -<br />
Sumber data dokumentasi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
Secara umum bisa dikatakan bahwa sarana dan prasaran di SMP<br />
Negeri 3 Taman Sidoarjo sudah cukup memadai terutama sarana dan<br />
prasarana untuk pembelajaran.<br />
91
5. Penerapan Strategi Belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> di SMPN 3 Taman<br />
Sidoarjo.<br />
Bardasarkan wawancara dengan Bapak H. Al- Hadi, M. Ag. Selaku<br />
guru DAI untuk kelas 8 A, B, C di SMPN 3 Taman Sidoarjo, bahwasanya<br />
setiap materi hafalan pada mata pelajaran pendidikan agama Islam selalu<br />
menggunakan teknik-teknik yang ada pada <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient,<br />
karena <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar dengan menggunkan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
Quontient dapat <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar yang ada yaitu nilai-nilai yang<br />
ada pada materi hafalan cukup memuaskan serta menjadikan siswa lebih<br />
akhtif <strong>dalam</strong> proses pembelajaran dan dapat memaksimalkan waktu belajar<br />
dengan baik.<br />
Namun tidak semua pelajaran PAI serta yang ada menggunakan stategi<br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, hanya beberapa materi yang dapat dihafalkan serta dirasa<br />
cocok jika menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>. Beliau berkali-kali<br />
mengulang hafalan pada setiap pelajaran pendidikan agama Islam<br />
berlangsung. Hal itu diharapkan agar siswa menghafal dengan baik dan dapat<br />
dengan mudah memanggil ingatan.<br />
Untuk mengetahui lebih jelas tentang penggunaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> di SMPN 3 Taman Sidoarjo. Maka penulis menjelaskan langkahlangkah<br />
penggunaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient di SMPN 3 Negeri.<br />
Dalam pembelajaran PAI tepatnya pada materi Al- Qur’an, akhlak dan<br />
fiqih yang paling cocok dan efektif menggunakan teknik menghafal cepat,<br />
92
yang meliputi (sistem cantol, menyanyi, gerakan dan kosonan kreatif) teknik<br />
berpikir kreatif, teknik membaca cepat dan teknik menghitung cepat.<br />
a. Teknik Menghafal Cepat<br />
Teknik menghafal cepat disini dapat diperoleh dengan<br />
beberapa cara diantaranya: sistem cantolan, menyanyi atau kata<br />
penanda, gerakan dan kosonan kreatif.<br />
1) Untuk sistem cantolan<br />
a. Kita membuat cantolan<br />
b. Mengasosiasikan dengan materi yang dihafal.<br />
c. Mengimajinasikan secara kreatif.<br />
d. Mengulanginya bila di perlukan<br />
Dalam sistem cantolan ini lebih tepat digunakan pada pelajaran<br />
Aqidah Akhlak, karena <strong>dalam</strong> pelajaran Aqidah Akhlak terdapat<br />
materi tentang Nabi-Nabi Ulul ’Azmi yang ada lima, yang disingkat<br />
dengan Nimin, yaitu:<br />
N<br />
I<br />
M<br />
I<br />
M<br />
Nuh<br />
Isa<br />
Musa<br />
Ibrahim<br />
Muhammad<br />
Pada saat proses belajar mengajar dimulai, disini seorangorang<br />
guru harus kreatif apabila dirasa para peserta didik kesulitan<br />
93
untuk menghafal upat pada pelajaran Akhida akhlak pada materi ulum<br />
’azmi biasanya di SMPN 3 Taman menggunakan sistem cantol untuk<br />
memudahkan para peserta didik mengikuti mata pelajaran tersut<br />
dengan menyenangkan.<br />
2) Menyanyi<br />
Pada teknik menyanyi disini, kembali kepada seorang<br />
guru yang untuk selalu bersifat kreatif. Seorang guru harus<br />
mengerti materi apa yang tepat dijadikan lagu atau irama agar<br />
para siswa muda untuk muda untuk menyerap pelajaran yang<br />
telah disampikan, biasanya teknik menyanyi ini digunakan di<br />
SMPN 3 Taman untuk pelajaran aqidah dimateri sifat wajib<br />
bagi Allah dan nama-nama Malaikat yang kesemuanya itu<br />
lebih cepat menghafal jika dilagukan.<br />
3) Gerakan<br />
Menghafal sambil melakukan gerakan sangat<br />
membantu mengahtifkan memori, otak kita memiliki satu pusat<br />
kecerdasan yang disebut bodily - kinestethyc intelligence -<br />
kecerdasan gerak. 63<br />
Gerakan dapat membuat otot-otot lebih rileks, santai<br />
dan juga membangkitkan semangat, mengusir kemalasan dan<br />
kejenuhan.<br />
63 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 64.<br />
94
Teknik gerakan ini sangat membantu untuk menghafal<br />
suatu ungkapan yang harus sama persis, tepat tanpa ada<br />
kesalahan kata demi kata, umumnya sangat bermanfaat untuk<br />
menghafal ungkapan-ungkapan <strong>dalam</strong> bahasa asing, misalnya :<br />
mengajarkan anak ketika mengerjakan sholat.<br />
b. Teknik berpikir kreatif.<br />
Dalam berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat diantaranya :<br />
- Kreatifitas melibatkan respon atau gagasan yang baru.<br />
- Memecahkan persoalan secara realistic.<br />
- Kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan in-sight yang<br />
orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. 64<br />
Ketika berpikir kreatif, jenis berpikir evaluatif adalah sangat<br />
membantu <strong>dalam</strong> kreativitas karena menyebabkan kita menilai<br />
gagasan-gagasan secara kritis.<br />
c. Teknik membaca cepat.<br />
Membaca memiliki beranega ragam arti, antara lain adalah :<br />
menyampaikan, menelaah, membaca, men<strong>dalam</strong>i, meneliti,<br />
mengetahui ciri-ciri sesuatu dan sebagainya. 65<br />
64 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, …..…, 73.<br />
65 Ibid, 77.<br />
95
Menurut Quarish Shihab <strong>dalam</strong> Tafsirnya (Pustaka Hidayah<br />
1997), membaca itu mencakup telaah alam raya, masyarakat dan diri<br />
sendiri, serta bacaan tertulis, baik suci maupun tidak. 66<br />
Sedangkan menurut Tony Buzan membaca adalah hubungan<br />
timbal balik individu secara total dengan informasi simbolik.<br />
Membaca biasanya merupakan aspek visual belajar, dan berisi tujuh<br />
langkah berikut : pengenalan, asimilasi, intra-integrasi, ekstraintegrasi,<br />
penyimpanan, mengingat dan komunikasi. 67<br />
Salah satu cara mempercepat membaca dengan pertama<br />
melompat belakang dan regresi dapat dihilangkan, dengan hanya<br />
mempertimbangkan kata-kata yang perlu, kata-kata yang perlu<br />
dipertimbangkan kira-kira 10 persen, sisanya dapat diperkirakan<br />
dengan cerdas, kedua, waktu untuk setiap fiksasi dapat mendekati<br />
yang detik, ketiga, ukuran fiksasi dapat diperluas.<br />
d. Teknik berhitung cepat.<br />
Dalam teknik berhitung cepat terdapat beberapa cara<br />
diantaranya Alkhawarizmi, Trachtenberg, Onde-onde melenium,<br />
sempoa dan sapu tangan yang semuanya ini adalah cara menghitung<br />
cepat yang sangat membantu <strong>dalam</strong> berhitung cepat.<br />
66 Quraish Shihab, Tafsir al-Qur'an al-Karim, (Pustaka Hidayah, 1997), 87.<br />
67 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>,………, 78.<br />
96
BAB IV<br />
ANALISA DATA<br />
A. Penyajian Data Dan Analisa Data.<br />
Fakta telah penulis kumpulkan di lapangan. Untuk selanjutnya akan<br />
disajikan sebagai data <strong>dalam</strong> penelitian ini. Dalam pengumpulan data tersebut,<br />
penulis menggunakan beberapa metode yaitu, metode observasi, interview, angket<br />
dan dokumentasi.<br />
Siswa yang menjadi objek penelitian <strong>dalam</strong> hal ini adalah siswa-siswi<br />
kelas 8. Untuk mengetahui bagaimana <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> di <strong>dalam</strong> kelas,<br />
dan bagaimana prestasi belajar PAI siswa, maka observasi dilaksanakan di <strong>dalam</strong><br />
kelas ketika sedang berlangsung pembelajaran dan juga di luar jam pelajaran.<br />
Berikut ini akan dijabarkan analisa data dari hasil penelitian :<br />
6. Penyajian Data dan Analisa Data Hasil Observasi.<br />
Salah satu metode yang telah digunakan <strong>dalam</strong> penggalian data<br />
observasi, dengan mengadakan pengamatan lansung kepada guru PAI dan<br />
siswa, baik ketika pembelajaran berlangsung atau di luar jam pelajaran.<br />
Data yang diperoleh melalui observasi langsung di lapangan guru<br />
menggunakan beberapa metode <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar.<br />
83<br />
97
a. Metode Ceramah.<br />
Hampir semua materi PAI disampaikan dengan ceramah, hal ini<br />
bukan bearti secara keseluruhan pembelajaran dengan ceramah, kemudian<br />
dilanjutkan dengan dialog dengan tujuan mengaktifkan dan melibatkan<br />
siswa <strong>dalam</strong> pembelajaran dan jika ada materi yang perlu dipraktekkan<br />
gurupun menggunakan metode praktek.<br />
b. Metode Tanya Jawab.<br />
Metode ini digunakan guru Agama Islam (PAI) baik sebelum<br />
pelajaran dimulai, pada saat pelajaran berlangsung maupun dipenghujung<br />
pelajaran. Metode tanya jawab digunakan diawal pelajaran bertujuan<br />
untuk mengetahui kapasitas pengetahuan siswa terhadap pelajaran yang<br />
lalu maupun yang akan diajarkan, pada saat pembelajaran berlangsung,<br />
bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan, kefakuman suasana kelas dan<br />
sebagai cara untuk membina keakraban antara guru dan siswa. Sedangkan<br />
dipenghujung pelajaran bertujuan untuk mengetahui materi mana yang<br />
belum dipahami dan sejauh mana pemahaman dan pengetahuan siswa<br />
<strong>dalam</strong> mengikuti pelajaran.<br />
c. Metode Diskusi.<br />
Metode ini diberikan untuk mengahtifkan siswa untuk berfikir<br />
aktif dan memecahkan masalah sehingga dapat menambah wawasan lebih<br />
luas dan mampu menghargai pendapat orang lain.<br />
98
d. Metode Tugas.<br />
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu<br />
banyak sementara waktu sedikit, artinya bahan yang tersedia dengan<br />
waktu yang kurang seimbang, sehingga akan bahan pelajaran sesuai<br />
dengan yang ditentukan. Metode inilah yang biasa guru gunakan dan<br />
metode tugas ini digunakan untuk materi yang kurang esensial. Metode ini<br />
tidak hanya untuk tugas individual saja akan tetapi juga di luar jam<br />
pelajaran/PR secara kelompok.<br />
Dalam hasil pengamatan atau observasi tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> menunjukkan bahwa kreatifitas siswa <strong>dalam</strong> belajar mereka<br />
sangat aktif <strong>dalam</strong> diskusi dan bekerjasama dengan sesama siswa, pada<br />
jam istirahat sering mereka lanjutkan untuk berdiskusi bersama tentang<br />
pelajaran-pelajaran yang mereka anggap cukup sulit. Mengingat<br />
banyaknya materi yang mesti mereka selesaikan ataupun mereka tempuh<br />
dengan waktu yang lebih singkat.<br />
Dalam pelaksanaan kreativitas siswa di SMP Negeri Taman<br />
Sidoarjo, guru adalah yang mempunyai peran penting <strong>dalam</strong> mengelola<br />
pembelajaran di kelas dan bagaimana agar pembelajaran bisa berangsung<br />
dengan nyaman dan kondusif serta target yang diharapkan, sehingga<br />
secara langsung atau tidak akan sangat mem<strong>pengaruh</strong>i kreativitas siswa.<br />
99
7. Penyajian Data dan Analisa Data Hasil Interview .<br />
Beberapa pihak yang telah dihubungi sebagai sumber data adalah guru<br />
Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam pembelajaran Agama beliau juga<br />
mengajak para siswa keluar kelas, misalnya untuk praktek sholat siswa diajak<br />
ke Musholla, praktek wudhu siswa diajak ke tempat wudhu atau kamar mandi,<br />
tujuan beliau untuk mengajak keluar kelas adalah agar siswa bisa langsung<br />
mempraktekkan materi Agama yang mereka pelajari, selain itu agar siswa<br />
merasa seanang belajar di luar kelas dan tidak bosan karena harus belajar di<br />
kelas.<br />
Dalam proses pembelajaran Agama beliau memberikan kesempatan<br />
kepada siswa untuk bertanya atau mengeluarkan pendapat agar mereka berani<br />
mengungkapkan gagasan/pendapatnya kepada orang lain dan melatih mental<br />
mereka untuk berani mengeluarkan pendapat.<br />
Menurut beliau <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> sangat membantu <strong>dalam</strong><br />
proses pembelajaran untuk mempermudah menyampaikan materi. Strategi<br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> sangat ber<strong>pengaruh</strong> pada kecerdasan manusia yang mampu<br />
mengoptimalkan seluruh potensi diri secara seimbang, sinergi dan<br />
komprehensif yang meliput kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.<br />
Setelah <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> diterapkan prestasi siswa meningkat. Di<br />
sini bisa dilihat dari keahtifan mereka, mereka lebih kretif, pemahaman siswa,<br />
minat siswa untuk belajar dan motivasi siswa untuk belajar.<br />
100
Ada beberapa perbedaan prestasi belajar siswa sebelum <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> diterapkan dan sesudahnya, ini dilihat dari keaktifan yang dulu<br />
mereka hanya mendengarkan penjelasan guru dan tidak berani mengeluarkan<br />
pendapat kini mereka berani bertanya dan mengeluarkan pendapatnya,<br />
motivasi belajar siswa kini lebih meningkat, siswa juga labih kreatif.<br />
Di <strong>dalam</strong> pembelajaran Agama beliau juga sering memberikan umpan<br />
balik kepada siswa lebih <strong>meningkatkan</strong> hasil belajarnya dan termotivasi untuk<br />
belajar lagi. Dalam pembelajaran PAI guru menggunakan beberapa sumber<br />
belajar diantaranya ini digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan.<br />
8. Penyajian Data Dan Analisa Data Angket.<br />
Dalam sub bahasan ini penulis sajikan angket yang telah penulis<br />
sebarkan pada responden yaitu tentang pangarug <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />
<strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar siswa di SMP Negeri Taman Sidoarjo.<br />
Untuk mendapatkan hasil jawaban angket, langkah yang telah<br />
ditempuh adalah menyebar angket kepada responden sebanyak 95 siswa,<br />
setelah angket disebarkan dan dijawab oleh responden, maka pada tahap<br />
berkutnya adalah penarikan angket dan diadakan penilaian dari masingmasing<br />
alternative dengan ketentuan sebagai berikut :<br />
a. Untuk jawaban “a” disekor 3<br />
b. Untuk jawaban “b” disekor 2<br />
c. Untuk jawaban “c” disekor 1<br />
101
Tabel V<br />
Daftar Nama-Nama Responden<br />
No Nama Responden Jenis kelamin Kelas<br />
(1) (2) (3) (4)<br />
1. Agustiya Puspita Sari P 8 A<br />
2. Ainur Rochman L 8 A<br />
3. Angga Wahyu Aditya L 8 A<br />
4. Anis Hermawati P 8 A<br />
5. Ayu Aprilliyanti P 8 A<br />
6. Ayu Listiyo Rini P 8 A<br />
7. Deny Oktavianto L 8 A<br />
8. Dene Wirawan L 8 A<br />
9. Diah Intan Agustriyani P 8 A<br />
10. Dwi Putri Wahyu Retno Sari P 8 A<br />
11. Efnu Nur Huda L 8 A<br />
12. Eka Puspita Sari P 8 A<br />
13. Etwin Nugroho Rahman L 8 A<br />
14. Gloria Patri Lendyta P 8 A<br />
15. Farida Nila Afgasi P 8 A<br />
16. Hana Nafilah P 8 A<br />
17. Hesti Rovania P 8 A<br />
18. Iffa Fitri Shofiati P 8 A<br />
19. Ig Agung Intan Kusumasari P 8 A<br />
20. Indah Tri Kumalasari P 8 A<br />
21. Juandi Istiawan L 8 A<br />
22. Kurniawati P 8 A<br />
23. Martha Fitrya P 8 A<br />
24. Megawati Hari Putri P 8 A<br />
25. Nugraha Syam Alam L 8 A<br />
26. Nurul Izzah P 8 A<br />
27. Onny Ayu Nidyasari P 8 A<br />
28. Phyton Ardi Atmajaya L 8 A<br />
29. Rizal Prasetyo L 8 A<br />
30. Rully Haryani P 8 A<br />
31. Shebti Dwi Hartini P 8 A<br />
32. Sholihatuddiniyah P 8 A<br />
33. Siti Nurjannah P 8 A<br />
34. Sri Rahayu P 8 A<br />
35. Tri Wahyu Agustina P 8 A<br />
102
36. Zulia Indah Mufidah P 8 A<br />
37. Alfi Fuadi L 8 B<br />
38. Amri Rosidi L 8 B<br />
39. Aris Adiatma L 8 B<br />
40. Cyntia Tri Handayani L 8 B<br />
41. Deni Firmansyah P 8 B<br />
42. Desy Wahyu Yolanda Sari L 8 B<br />
43. Doni Darmawan Sunardi P 8 B<br />
44. Fani Dwi Safitri L 8 B<br />
45. Fatimatun Khilmi P 8 B<br />
46. Fitri Normei Andriani P 8 B<br />
47. Galang Dian Harlambang L 8 B<br />
48. Indi Ayu Choirul Sektiati P 8 B<br />
49. Irzat Muttakin L 8 B<br />
50. Isnina Aryani Hasanah P 8 B<br />
51. Kemas Angga Putra. P L 8 B<br />
52. Lola Anggarda Meyrill P 8 B<br />
53. Lusi Diana Eka Wati P 8 B<br />
54. Masdinia Septiana P 8 B<br />
55. Masitho Arini P 8 B<br />
56. Mei Wulandari P 8 B<br />
57. Moch. Choirul Umam L 8 B<br />
58. Muhammad Guntur faizal Dwi L 8 B<br />
59. Nicha Oktaviana Firyanda P 8 B<br />
60. Nur Diah Puji Astutik P 8 B<br />
61. Nur Fitri Yani P 8 B<br />
62. Oki Maulana Aji Wigara L 8 B<br />
63. Rama Duana Prito Nugroho L 8 B<br />
64. Ratna Afiratul Mufarida P 8 B<br />
65. Ricky Fatkhur Rozy L 8 B<br />
66. Ringgit Irawan L 8 B<br />
67. Rohmanur Izzani P 8 B<br />
68. Sekar Harum Nur Asih P 8 B<br />
69. Setevany Sugianto L 8 B<br />
70. Siti Komariyah P 8 B<br />
71. Siti Lusiana P 8 B<br />
72. Tri Ayu Wundari P 8 B<br />
73. Yunita Lies Stiyowati P 8 B<br />
74. Zaenal Arifin L 8 B<br />
75. Alfian Nasrullah L 8 C<br />
76. Arum Wahyu Nita P 8 C<br />
103
77. Bagus Diovani L 8 C<br />
78. Dewi Kusumawardani P 8 C<br />
79. Dian Fibri Triana P 8 C<br />
80. Erika Ardilla P 8 C<br />
81. Feri Pratama Yuliono L 8 C<br />
82. Fira Aryanti P 8 C<br />
83. Fredy Bayu Sanjaya L 8 C<br />
84. Gadis Dwi Cahyani P 8 C<br />
85. Haris Mahmudi L 8 C<br />
86. Intaha Anggraini P 8 C<br />
87. Irfan Febrianto L 8 C<br />
88. Ismatul Kholifah P 8 C<br />
89. Kelvin Nurniawan L 8 C<br />
90 Laela Fauziah P 8 C<br />
Respon angket adalah seluruh siswa/siswi kelas 8 di SMP Negeri<br />
Taman Sidoarjo yang berjumlah 90 siswa.<br />
Kemudian hasil jawaban angket dianalisa dengan dua langkah, analisa<br />
prosentase dan analisa statistik (product moment).<br />
a. Analisa prosentase.<br />
Berikut ini kami sajikan rekapitulasi data angket <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong>.<br />
No<br />
Item Pertanyaan<br />
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)<br />
1. 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 24<br />
2. 3 3 1 3 3 1 3 2 3 3 25<br />
3. 1 3 3 3 2 3 3 2 1 3 26<br />
4. 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 26<br />
5. 1 3 3 3 2 3 1 3 3 2 26<br />
6. 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 26<br />
7. 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 26<br />
8. 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 27<br />
9. 3 3 3 2 1 2 1 3 3 2 24<br />
104
10. 1 3 3 2 1 2 1 3 3 2 23<br />
11. 3 3 1 3 2 3 3 3 2 1 24<br />
12. 1 2 3 1 1 3 2 3 3 3 24<br />
13. 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 25<br />
14. 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 25<br />
15. 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 25<br />
16. 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 25<br />
17. 3 2 3 1 1 3 3 2 3 3 24<br />
18. 1 3 3 1 2 3 3 2 3 1 24<br />
19. 1 3 2 2 3 3 3 1 2 3 25<br />
20. 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 25<br />
21. 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 26<br />
22. 1 3 3 2 3 2 3 3 2 1 25<br />
23. 3 3 2 3 3 1 1 2 3 2 23<br />
24. 1 2 3 3 3 2 3 2 3 1 24<br />
25. 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 29<br />
26. 1 2 3 3 3 3 2 1 1 3 23<br />
27. 3 3 3 1 1 2 1 3 3 3 23<br />
28. 1 3 3 2 1 1 1 2 2 3 21<br />
29. 1 3 3 3 2 1 3 3 3 2 27<br />
30. 3 2 3 3 3 1 2 3 1 2 23<br />
31. 1 3 3 3 2 3 1 1 3 2 22<br />
32. 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 26<br />
33. 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 24<br />
34. 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 24<br />
35. 1 1 2 3 3 3 3 1 2 3 22<br />
36. 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 26<br />
37. 1 1 2 3 2 1 3 3 3 2 23<br />
38. 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 23<br />
39. 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 25<br />
40. 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 24<br />
41. 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 25<br />
42. 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 27<br />
43. 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 25<br />
44. 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 26<br />
45. 3 3 2 3 3 3 2 1 1 3 24<br />
46. 1 3 3 1 3 3 2 3 3 2 24<br />
47. 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 24<br />
48. 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 24<br />
49. 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 25<br />
50. 3 3 2 2 3 3 1 3 1 3 24<br />
105
51. 2 3 3 1 3 1 2 3 3 3 24<br />
52. 3 3 3 3 2 1 3 2 1 2 23<br />
53. 3 2 3 1 3 2 1 3 3 2 23<br />
54. 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 25<br />
55. 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 25<br />
56. 2 3 1 3 3 1 2 3 2 3 23<br />
57. 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 25<br />
58. 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 26<br />
59. 3 3 3 2 1 3 1 3 1 2 22<br />
60. 3 3 3 2 3 3 2 1 3 1 24<br />
61. 3 1 3 3 2 3 3 2 1 3 24<br />
62. 1 3 3 2 1 3 3 2 3 3 24<br />
63. 3 3 1 3 3 3 2 1 2 3 24<br />
64. 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 24<br />
65. 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 25<br />
66. 2 3 1 3 3 3 3 2 3 1 24<br />
67. 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 26<br />
68. 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 25<br />
69. 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 25<br />
70. 3 2 1 3 3 2 2 1 3 3 23<br />
71. 1 3 2 3 3 3 2 1 2 3 23<br />
72. 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 23<br />
73. 3 3 3 2 3 3 3 2 1 1 24<br />
74. 3 3 2 1 1 2 3 3 3 2 23<br />
75. 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 26<br />
76. 3 2 1 2 3 3 3 3 2 1 23<br />
77. 3 3 3 3 2 1 3 1 2 3 24<br />
78. 3 3 2 1 1 3 3 2 1 3 22<br />
79. 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 26<br />
80. 3 2 3 2 1 3 1 3 3 3 24<br />
81. 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 26<br />
82. 3 2 2 3 3 3 2 1 1 3 23<br />
83. 3 3 3 2 1 1 3 1 3 3 23<br />
84. 3 3 2 1 1 3 1 3 3 3 23<br />
85. 2 2 1 1 3 2 2 3 3 3 22<br />
86. 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 26<br />
87. 3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 23<br />
88. 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 25<br />
89. 3 3 2 1 2 2 1 1 3 2 20<br />
90. 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 24<br />
106
. Analisa statistik (product moment).<br />
Dari data tabel sudah kita ketahui, hasil angket tersebut dengan<br />
perincian sebagai berikut :<br />
1). Data angket tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />
Tabel VII<br />
Menjelaskan jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan<br />
intelektual, emosional dan spiritual, apakah anda dan teman-teman<br />
anda menjadi aktif di <strong>dalam</strong> kelas ?.<br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
1 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
80<br />
6<br />
4<br />
88,89 %<br />
6,64 %<br />
4,45 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa 88,89 %<br />
menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> membawa mereka<br />
lebih ahtif<br />
<strong>dalam</strong> proses belajar, dan dari 6, 64 % responden<br />
menyatakan kadang-kadang saja atau hanya beberapa kali, sedangkan<br />
ada 4,45 % responden menyatakan tidak sama sekali, tidak pernah.<br />
107
Tabel VIII<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan<br />
intelektual, emosional dan spiritual, apakah membuat anda berani<br />
bertanya ?.<br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
2 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
78<br />
9<br />
3<br />
86,68 %<br />
9,99 %<br />
3,33 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Dalam tabel VII dapat diketahui bahwa 86,68 % responden<br />
menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> membawa mereka<br />
berani bertanya, dan sebanyak 9,99 % responden menyatakan kadangkadang<br />
saja atau hanya beberapa kali, sedangkan ada 3,33 %<br />
responden menyatakan tidak tidak pernah.<br />
Tabel IX<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan<br />
intelektual, emosional dan spiritual, apakah membuat anda berusaha<br />
mengaktualisasikan gagasan saat proses pembelajaran dilakukan ?.<br />
108
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
3 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
80<br />
6<br />
4<br />
88,89 %<br />
6,67 %<br />
4,45 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Hampir 88,89 % menyatakan Ya bila guru memberikan<br />
pertanyaan termotivasi untuk menjawab dan 6,67 % menyatakan<br />
kadang-kadang dan ada 4,45 % menjawab tidak pernah.<br />
Tabel X<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Ketika teman anda mengeluarkan pendapatnya, apakah anda<br />
juga mempertanyakan pendapat kepada teman-teman anda ?.<br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
4 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
71<br />
13<br />
6<br />
78,89 %<br />
14,44 %<br />
6,67 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Dalam tabel VII dapat diketahui bahwa 78,89 % siswa mereka<br />
mempertanyakan pendapatnya kepada temannya dan 14,44 % ada<br />
yang menjawab kadang-kadang dan 6,67 % yang menjawab tidak<br />
pernah.<br />
109
Tabel XI<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Apakah dengan <strong>strategi</strong> tersebut anda mampu menjelaskan<br />
kembali hasil diskusi di depan kelas ?.<br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
5 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
63<br />
12<br />
15<br />
70,00 %<br />
13,33 %<br />
16,68 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Dalam tabel XI dapat diketahui bahwa 70,00 % siswa<br />
menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> siswa mampu<br />
menjelaskan kembali hasil diskusi didepan kelas, dan sebanyak 13,33<br />
% siswa menjawab kadang-kadang dan sebanyak 16,6 % siswa<br />
menjawab tidak pernah sama sekali.<br />
Tabel XII<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Apakah dengan <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>,<br />
membuat anda tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung ?.<br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
6 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
68<br />
12<br />
10<br />
75,56 %<br />
13,33 %<br />
11,11 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
110
Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 75,56 % siswa<br />
merasa tidak bosan saat pembelajaran berlangsung, dan sebanyak<br />
13,33 % hanya kadang-kadang merasa bosan dan ada 11,11 % siswa<br />
menyatakan tidak pernah.<br />
Tabel XIII<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, apakah membuat anda<br />
lebih mudah memahami pelajaran yang telah disampaikan ?.<br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
7 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
70<br />
12<br />
8<br />
77,78 %<br />
13,33 %<br />
8,89 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 77,78 % siswa<br />
menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, siswa menjadi lebih<br />
mudah memahami pelajaran atau 13,33 % siswa menyatakan kadangkadang<br />
dan 8,89 % siswa menyatakan tidak pernah.<br />
Tabel XIV<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Apakah anda selalu mengamalkan hasil belajar anda <strong>dalam</strong><br />
kehidupan sehari-hari ?.<br />
111
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
8 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
74<br />
10<br />
6<br />
82,22 %<br />
11,11 %<br />
6,67 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Hampir 82,22 % siswa lebih mudah memahami atau selalu<br />
megamalkan hasil belajar <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari, 11,11 %<br />
mengatakan kadang-kadang dan ada 6,67 % siswa mengatakan tidak<br />
pernah.<br />
Tabel XV<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Apakah dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> anda menjadi lebih<br />
bebas mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran ?.<br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
9 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
79<br />
7<br />
4<br />
87,77 %<br />
7,78 %<br />
4,45 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Dari tabel di atas 87,77 % siswa menyatakan dengan <strong>strategi</strong><br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, membuat mereka lebih bebas mengeluarkan<br />
pendapat dan 7,78 % menyatakan kadang-kadang dan ada 4,45 %<br />
menjawab tidak pernah.<br />
112
<strong>Quotient</strong> ?.<br />
Tabel XVI<br />
Jawaban siswa-siswi tentang :<br />
Apakah anda merasa senang dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
No Alternatif Jawaban N F P<br />
(1) (2) (3) (4) (5)<br />
10 a. Ya<br />
b. Kadang-kadang<br />
c. Tidak pernah<br />
88<br />
2<br />
8<br />
88,89 %<br />
2,22 %<br />
8,89 %<br />
Jumlah 90 90 100 %<br />
Hampir semua siswa diketahui bahwa 88,89 % mendapatkan<br />
wawasan yang lebih luas dan 2,22 % siswa menjawab kadang-kadang<br />
dan ada 8,89 % menjawab tidak pernah.<br />
Setelah mendata jumlah bobot jawaban A, maka untuk<br />
mengetahui <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, kita lakukan<br />
perhitungan dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :<br />
P = N<br />
F<br />
P =<br />
88 ,89 + 86,68 + 88,89 + 78,89 + 70,00 + 75,56 + 77,78 + 82,22 + 87,77 + 88,89<br />
10<br />
P =<br />
825,57<br />
10<br />
P = 82,55 %<br />
113
Dari hasil prosentase tiap-tiap item pertanyaan dapat<br />
ditemukan bahwa prosentase alternatif jawaban yang terbanyak<br />
adalah (a) skor ideal dengan prosentase sebesar 82,55 %, hasil<br />
prosentase tersebut dihargai dengan standar prosentase 82,55 %<br />
terletak antara (76 % - 100 %).<br />
Berikut ini kami sajikan rekapitulasi data raport tentang<br />
prestasi belajar siswa.<br />
Tabel XVII<br />
Data nilai prestasi siswa yang menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar.<br />
No Nama Siswa Kelas Nilai Prestasi<br />
(1) (2) (3) (4)<br />
1. Agustiya Puspita Sari 8 A 8<br />
2. Ainur Rochman 8 A 8<br />
3. Angga Wahyu Aditya 8 A 7<br />
4. Anis Hermawati 8 A 7<br />
5. Ayu Aprilliyanti 8 A 8<br />
6. Ayu Listiyo Rini 8 A 7<br />
7. Deny Oktavianto 8 A 6<br />
8. Dene Wirawan 8 A 8<br />
9. Diah Intan Agustriyani 8 A 7<br />
10. Dwi Putri Wahyu Retno Sari 8 A 8<br />
11. Efnu Nur Huda 8 A 6<br />
12. Eka Puspita Sari 8 A 8<br />
13. Etwin Nugroho Rahman 8 A 7<br />
14. Gloria Patri Lendyta 8 A 7<br />
15. Farida Nila Afgasi 8 A 8<br />
16. Hana Nafilah 8 A 8<br />
17. Hesti Rovania 8 A 7<br />
18. Iffa Fitri Shofiati 8 A 7<br />
19. Ig Agung Intan Kusumasari 8 A 7<br />
20. Indah Tri Kumalasari 8 A 8<br />
114
21. Juandi Istiawan 8 A 8<br />
22. Kurniawati 8 A 8<br />
23. Martha Fitrya 8 A 8<br />
24. Megawati Hari Putri 8 A 7<br />
25. Nugraha Syam Alam 8 A 7<br />
26. Nurul Izzah 8 A 7<br />
27. Onny Ayu Nidyasari 8 A 8<br />
28. Phyton Ardi Atmajaya 8 A 8<br />
29. Rizal Prasetyo 8 A 8<br />
30. Rully Haryani 8 A 6<br />
31. Shebti Dwi Hartini 8 A 6<br />
32. Sholihatuddiniyah 8 A 7<br />
33. Siti Nurjannah 8 A 6<br />
34. Sri Rahayu 8 A 6<br />
35. Tri Wahyu Agustina 8 A 9<br />
36. Zulia Indah Mufidah 8 A 8<br />
37. Alfi Fuadi 8 B 8<br />
38. Amri Rosidi 8 B 8<br />
39. Aris Adiatma 8 B 7<br />
40. Cyntia Tri Handayani 8 B 8<br />
41. Deni Firmansyah 8 B 8<br />
42. Desy Wahyu Yolanda Sari 8 B 8<br />
43. Doni Darmawan Sunardi 8 B 7<br />
44. Fani Dwi Safitri 8 B 8<br />
45. Fatimatun Khilmi 8 B 9<br />
46. Fitri Normei Andriani 8 B 8<br />
47. Galang Dian Harlambang 8 B 8<br />
48. Indi Ayu Choirul Sektiati 8 B 7<br />
49. Irzat Muttakin 8 B 8<br />
50. Isnina Aryani Hasanah 8 B 9<br />
51. Kemas Angga Putra. P 8 B 9<br />
52. Lola Anggarda Meyrill 8 B 8<br />
53. Lusi Diana Eka Wati 8 B 7<br />
54. Masdinia Septiana 8 B 8<br />
55. Masitho Arini 8 B 8<br />
56. Mei Wulandari 8 B 9<br />
57. Moch. Choirul Umam 8 B 8<br />
58. Muhammad Guntur faizal Dwi 8 B 9<br />
59. Nicha Oktaviana Firyanda 8 B 9<br />
60. Nur Diah Puji Astutik 8 B 8<br />
61. Nur Fitri Yani 8 B 8<br />
115
62. Oki Maulana Aji Wigara 8 B 6<br />
63. Rama Duana Prito Nugroho 8 B 7<br />
64. Ratna Afiratul Mufarida 8 B 8<br />
65. Ricky Fatkhur Rozy 8 B 9<br />
66. Ringgit Irawan 8 B 9<br />
67. Rohmanur Izzani 8 B 8<br />
68. Sekar Harum Nur Asih 8 B 8<br />
69. Setevany Sugianto 8 B 7<br />
70. Siti Komariyah 8 B 8<br />
71. Siti Lusiana 8 B 8<br />
72. Tri Ayu Wundari 8 B 8<br />
73. Yunita Lies Stiyowati 8 B 7<br />
74. Zaenal Arifin 8 B 9<br />
75. Alfian Nasrullah 8 C 8<br />
76. Arum Wahyu Nita 8 C 8<br />
77. Bagus Diovani 8 C 7<br />
78. Dewi Kusumawardani 8 C 8<br />
79. Dian Fibri Triana 8 C 9<br />
80. Erika Ardilla 8 C 8<br />
81. Feri Pratama Yuliono 8 C 8<br />
82. Fira Aryanti 8 C 7<br />
83. Fredy Bayu Sanjaya 8 C 7<br />
84. Gadis Dwi Cahyani 8 C 6<br />
85. Haris Mahmudi 8 C 7<br />
86. Intaha Anggraini 8 C 8<br />
87. Irfan Febrianto 8 C 8<br />
88. Ismatul Kholifah 8 C 8<br />
89. Kelvin Nurniawan 8 C 9<br />
90 Laela Fauziah 8 C 8<br />
2). Data tentang prestasi belajar siswa.<br />
Untuk prestasi belajar siswa menggunakan pengkatagorian<br />
tinggi dan rendah, pengkatgorian ini menggunakan rumus rata-rata<br />
atau mean yang jumlah nilai dan rata-rata tersebut dibagi dengan<br />
jumlah responden.<br />
Adapun rumusnya adalah :<br />
116
M y = Ν<br />
Σy<br />
Keterangan :<br />
M y<br />
Σ y<br />
N<br />
= Mean yang dicari.<br />
= Jumlah skor-skor (nilai) yang ada.<br />
= Number of case.<br />
Banyaknya skor-skor itu sendiri. 68<br />
Jadi =<br />
M y<br />
= Ν<br />
Σy<br />
714<br />
= = 7,94. 90<br />
kriteria penilaian yang ditentukan <strong>dalam</strong> raport antara lain :<br />
Nilai 10 : Istimewa Nilai 5 : Hampir<br />
Nilai 9 : Amat baik Nilai 4 : Kurang<br />
Nilai 8 : Baik Nilai 3 : Kurang sekali<br />
Nilai 7 : Cukup baik Nilai 2 : Buruk<br />
Nilai 6 : Cukup Nilai 1 : Buruk sekali<br />
68 Anas Sujiono, Pengantar Statistik….. , 77.<br />
117
3). Analisis data tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> dan prestasi belajar<br />
siswa.<br />
Untuk mengetahui <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong><br />
<strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar pendidikan Agama Islam siswa di SMP<br />
Negeri 3 Taman Sidoarjo, digunakan rumus product moment.<br />
Adapun langkah-langkah untuk mengaplikasikan rumus<br />
tersebut adalah :<br />
1). Menyiapkan tabel<br />
Perhitungan korelasi product moment antara pengguna <strong>strategi</strong><br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> dan prestasi pendidikan Agama Islam siswa di<br />
SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />
No x y x y Xy x 2 y 2<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)<br />
1. 24 8 3,4 -0,1 -0,34 11,56 0,01<br />
2. 25 8 2,4 -0,1 -0,24 5,76 0,01<br />
3. 26 7 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />
4. 26 7 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />
5. 26 8 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />
6. 26 7 1,4 -0,1 -0,14 1,96 0,01<br />
7. 27 6 0,4 1,9 0,76 0,16 0,81<br />
8. 24 8 3,4 -0,1 -0,34 11,56 0,01<br />
9. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />
10. 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />
11 24 6 3,4 1,9 6,46 11,56 0,81<br />
12. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
13. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />
14. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />
15 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />
16. 25 8 2,4 -0,1 -0,24 5,76 0,81<br />
17. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />
18 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />
118
19. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />
20. 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />
21 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />
22. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
23. 26 7 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />
24. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />
25. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />
26. 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />
27. 29 8 -1,6 -0,1 0,16 -2,56 0,01<br />
28. 23 8 4,4 -0,1 -0,44 19,36 0,01<br />
29. 23 6 4,4 1,9 8,36 19,36 0,81<br />
30. 21 6 6,4 1,9 12,16 40,96 0,81<br />
31. 27 7 0,4 0,9 0,36 0,16 0,81<br />
32. 23 6 4,4 1,9 8,36 19,36 0,81<br />
33. 22 6 5,4 1,9 10,26 29,16 0,81<br />
34. 26 9 1,4 -0,1 0,14 1,96 0,01<br />
35. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,81<br />
36. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
37. 22 8 5,4 -0,1 0,54 29,16 0,01<br />
38. 26 7 1,6 0,9 1,44 2,56 0,81<br />
39. 23 8 4,4 -0,1 -0,44 19,36 0,01<br />
40. 23 8 4,4 -0,1 0,24 19,36 0,01<br />
41. 25 8 2,4 -01 2,16 5,76 0,01<br />
42. 24 7 3,4 0,9 -3,4 11,56 0,81<br />
43. 28 8 2,4 -0,1 2,16 5,76 0,01<br />
44. 27 9 0,4 -0,1 0,04 0,16 0,01<br />
45. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
46. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />
47. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
48. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
49. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
50. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />
51. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
52. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
53. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
54. 23 9 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />
55. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />
56. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
57. 23 6 4,4 1,9 0,36 19,36 3,61<br />
58. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />
59. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />
119
60. 22 9 5,4 -0,1 0,54 29,16 0,01<br />
61. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
62. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
63. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />
64. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
65. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
66. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
67. 26 7 1,6 0,9 1,44 2,56 0,81<br />
68. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
69. 25 9 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
70. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />
71. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />
72. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />
73. 23 9 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />
74. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />
75. 23 9 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />
76. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />
77. 22 8 5,4 -0,1 0,54 29,16 0,01<br />
78. 26 9 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />
79. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />
80. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />
81. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />
82. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />
83. 22 6 5,4 1,9 10,26 29,16 3,61<br />
84. 26 7 1,6 0,9 1,44 2,56 0,81<br />
85. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />
86. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />
87. 20 8 7,4 -0,1 0,74 54,76 0,01<br />
88. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />
89. 20 9 7,4 -0,1 0,74 54,76 0,01<br />
90. 24 8 3,4 -0,1 0,31 11,56 0,01<br />
N : 90 2463 714 142,3 1095,8 34,5<br />
2). Mencari angka indeks korelasi “r” product moment antara<br />
variabel x dan variabel y (yaitu r xy ) dengan rumus :<br />
r xy =<br />
Σxy<br />
2 2<br />
( ) ⎜<br />
⎛<br />
⎟<br />
⎞<br />
⎠<br />
x<br />
⎝<br />
y<br />
120
=<br />
=<br />
142,3<br />
( 1095,8)( 34,5)<br />
142,3<br />
37805,1<br />
=<br />
142,3<br />
194,5<br />
= 0,74<br />
Untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi atau tinggi rendahnya<br />
korelasi. Maka antara variabel x “Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>”<br />
dengan variabel y ”Prestasi belajar siswa”. Maka nilai bila<br />
dikonsultasikan atau dibandingkan dengan cara yang kasar ke<br />
<strong>dalam</strong> tabel interpretasi “Product moment” sebagai berikut :<br />
Tabel XVIII<br />
Interpretasi product moment<br />
Besarnya Nilai<br />
0,00 – 0, 20<br />
0,20 – 0,40<br />
0,40 – 0,70<br />
0,70 – 0,90<br />
0,90 – 1,00<br />
Interpretasi<br />
Korelasi yang rendah sekali<br />
Korelasi yang rendah tetapi ada<br />
Korelasi sedang<br />
Korelasi tinggi<br />
Korelasi yang tinggi sekali<br />
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi<br />
antara variabel x “Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>” dengan variabel y<br />
“Prestasi belajar PAI siswa” sebab nilai r xy = 0,74 yaitu terletak<br />
antara 0,70 – 0,90 interpretasinya adalah “korelasi yang tinggi”.<br />
121
3). Merumuskan hipotesis alternatif (Ha).<br />
Adapun untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif (Ha) yang<br />
menyatakan ada <strong>pengaruh</strong> diterima atau ditolak dan atau<br />
sebaliknya. Apakah hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan tidak<br />
ada <strong>pengaruh</strong> diterima atau ditolak, maka <strong>dalam</strong> hal ini harus<br />
diadakan perbandingan “r” yaitu dengan mencari “df” atau “db”.<br />
Adapun rumusnya sebagai berikut:<br />
df = N – nr<br />
keterangan :<br />
df : Degres of freedom.<br />
N : Nomber of cases.<br />
nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan.<br />
df = N – nr<br />
df = 90 – 2<br />
= 88<br />
berkonsultasi pada “r” product moment dengan melihat tabel nilai<br />
“r” product moment, maka dapat kita ketahui bahwa dengan df<br />
sebesar 88 diperoleh “r” product moment pada taraf signifikansi<br />
5% : 0, 444 dan pada taraf signifikansi 1% = 0, 561<br />
r 1 pada t.s. 5% = 0, 444<br />
r 1 pada t.s. 1% = 0, 561<br />
122
membandingkan besarnya “rxy” atau r o dengan r 1 seperti<br />
diketahui, ro yang kita peroleh adalah = 0, 74, sedangkan r 1<br />
masing-masing sebesar 0,444 dan 0, 561, ternyata rxy lebih besar<br />
dari r 1 (baik <strong>dalam</strong> taraf signifikan si 5% maupun 1%), maka<br />
hipotesis alternatif (Ha) ada <strong>pengaruh</strong> penggunaan <strong>strategi</strong><br />
<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar PAI siswa<br />
diterima, sedangkan hipotesis nihil (Ho) tidak ada <strong>pengaruh</strong><br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar PAI siswa<br />
ditolak, dari perhitungan itu menunjukkan bahwa ada <strong>pengaruh</strong><br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar PAI<br />
siswa. Hal ini termasuk <strong>dalam</strong> kategori tinggi.<br />
Jadi kesimpulannya adalah <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong><br />
<strong>meningkatkan</strong> belajar PAI siswa pada mata pelajaran PAI siswa di<br />
SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />
123
BAB V<br />
PENUTUP<br />
A. Kesimpulan.<br />
Dari uraian dan pembahasan <strong>dalam</strong> skripsi yang berjudul “ Pengaruh<br />
Penggunaan Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Dalam Meningkatkan Belajar PAI Siswa<br />
Pada Mata Pelajaran PAI Siswa Di SMPN 3 Taman Sidoarjo”. Maka dapat<br />
disimpulkan bahwa:<br />
1. Bahwa penggunaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar<br />
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 3 Taman Sidoarjo<br />
tergolong baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata meannya 82,55.<br />
2. Adapun mengenai prestasi belajar siswa pada pada mata pelajaran PAI di<br />
SMPN 3 Taman Sidoarjo khususnya pada kelas 8 tergolong tinggi, hal ini<br />
ditunjukkan dengan nilai rata-rata 7,9 yang diambil dari nilai raport yang<br />
dimodifikasikan dengan nilai tugas, hafalan serta ulangan harian serta nilai<br />
semester yang dikonsultasi.<br />
3. Ada <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar<br />
Pendidikan Agama Islam siswa pada mata pelajaran PAI siswa di SMPN 3<br />
Taman Sidoarjo. Hal ini terbukti dengan hasil analisa data statistik “product<br />
moment” sebesar 0,74 yang mana jika hasil tersebut dikonsultasikan dengan<br />
nilai “r 1 " maka tara signifikansi 5% sebesar : 0, 444 dan taraf signifikansi 1%<br />
110<br />
124
sebesar 0,561 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rxy lebih besar dari<br />
nilai r 1 baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Hal ini termasuk <strong>dalam</strong><br />
kategori tinggi.<br />
B. Saran.<br />
1. Dengan hasil yang sangat baik, seyogyanya para guru SMPN 3 Taman<br />
Sidoarjo khususnya bidang study PAI tetap memperhatikan penggunaan<br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> pada materi hafalan <strong>dalam</strong> proses kegiatan belajar<br />
mengajar, karena <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ini tidak hanya meliputi satu<br />
kecerdasan saja melainkan banyak kecerdasan, mulai dari intelektual (IQ),<br />
kecerdasan emosional (EQ), dan spiritual (SQ).<br />
2. Mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI yang menggunakan<br />
<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> porses belajar mengajar untuk menghasilkan<br />
nilai yang sangat baik. Hal dapat dijadikan motivasi atau dorongan bagi guru<br />
lainnya yang jarang dan bahkan belum menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />
<strong>Quotient</strong> pada materi hafalan <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar.<br />
125
DAFTAR PUSTAKA<br />
Ahmadi Abu, ct, al, 1991, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta).<br />
Ahmadi Abu, Widodo Supriyono, 1991, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta).<br />
Arifin M, 1993, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara).<br />
Arifin Zainal, 1991, Evaluasi Instruksioanl Prinsip -Teknik-Prosedur, (Bandung: PT.<br />
Remaja Rosdakarya).<br />
Arikunto Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakhtek, (Jakarta:<br />
Rineka Cipta).<br />
Darojat Zakiyah, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara).<br />
Depdiknas, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).<br />
Departemen Agama RI, 1989, al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha<br />
Putra).<br />
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI,<br />
(Jakarta: TP).<br />
Djamarah Saiful Bahri, 1994, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya:<br />
Usaha Nasional).<br />
Gpttman John, 1998, Kecerdasan Emosional : Kiat-Kiat Membesarkan Anak Yang<br />
Memiliki Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia).<br />
Goleman Daniel, 2000, Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama).<br />
Hasan Fuad, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta).<br />
Higbee Kenneth L, 2003, Your Memory, (Semarang: Dahara Prize).<br />
Ihsani Hamdani dan Fuad Hasan, 2001, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:<br />
Pustaka Setia).<br />
126
Imron Ali, 1996, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya).<br />
Maja Hidayat Nafaat, 2001, Intelegensi Spritual, (Parenial Press).<br />
Markowith Karen, Eric Jensen, 2002, Otak Sejuta Bigabyte, (Bandung: Kaita).<br />
Merdalis, 1989, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi<br />
Aksara).<br />
Muchlis M, 1993, Metode Kuantitatif, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI).<br />
Munandar Utami S.C, 2002, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, (Jakarta:<br />
Gramedia Pustaka Utama).<br />
Nggermanto Agus IR, 2005, <strong>Quantum</strong> Quatient (QQ) Kecerdasan <strong>Quantum</strong>,<br />
(Bandung: Nuansa).<br />
Nicholl Colin Rose Malcolm S, 2003, Accelered Learning, (Bandung: Penerbit<br />
Nuansa).<br />
Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: DN, Balai Pustaka<br />
1987).<br />
Purwanto Ngalim, 1990, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).<br />
Poerwadarminto Wjs, 1976, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).<br />
Rose Colin, 2002, Kuasai Lebih Cepat, (Bandung: Kaifa).<br />
Shihab Quraish, 1997, Tafsir al-Qur'an al-Karim, (Pustaka Hidayah).<br />
Stine Jean Marie, 1997, Mengoptimalkan Daya Pikir, (Jakarta: Pustaka Delapratasa).<br />
Sudjana Nana, 1990, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.<br />
Remaja Rosdakarya).<br />
Syah Muhibbin, 2004, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada).<br />
Syah Muhibbin dkk, 1996, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya<br />
Anak Bangsa).<br />
127
Sudjana Nana, 1993, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara).<br />
Tirtonegoro Sutratina, 1984, Anak Supernormal dan Program Pendidikan, (Jakarta:<br />
Bumi Aksara).<br />
Usman Uzer Moh, Lilis Setiawati, 1995, Upaya optimalisasi Belajar Mengajar,<br />
(Bandung: Remaja Rosdakarya).<br />
Winkel, 1987, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia).<br />
Winkel WS, S.J. M, 1991, Psikologi Pengajaran, (Jogiakarta: Media Abadi).<br />
ANGKET<br />
Nama : ……………………….<br />
Kelas : ……………………….<br />
Petunjuk Pengisian.<br />
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar sesuai<br />
dengan pengalaman anda.<br />
1. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan intelektual,<br />
emosional dan spiritual, apakah anda dan teman-teman anda menjadi aktif di<br />
<strong>dalam</strong> kelas ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
2. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan intelektual,<br />
emosional dan spiritual, apakah membuat anda berani bertanya ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
3. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan intelektual,<br />
emosional dan spiritual, apakah membuat anda berusaha mengaktualisasikan<br />
gagasan saat proses pembelajaran dilakukan ?.<br />
128
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
4. Ketika teman anda mengeluarkan pendapatnya, apakah anda juga<br />
mempertanyakan pendapat kepada teman-teman anda ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
5. Apakah dengan <strong>strategi</strong> tersebut anda mampu menjelaskan kembali hasil diskusi<br />
di depan kelas ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
6. Apakah dengan <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, membuat anda tidak<br />
merasa bosan saat pembelajaran berlangsung ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
7. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, apakah membuat anda lebih mudah<br />
memahami pelajaran yang telah disampaikan ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
8. Apakah anda selalu mengamalkan hasil belajar anda <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari<br />
?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
9. Apakah dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> anda menjadi lebih bebas<br />
mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
10. Apakah anda merasa senang dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ?.<br />
a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />
129