10.11.2014 Views

pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan ... - idb4

pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan ... - idb4

pengaruh strategi Quantum Quotient dalam meningkatkan ... - idb4

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PENGARUH STRATEGI QUANTUM QUOTIENT<br />

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR<br />

PAI SISWA DI SMPN 3 TAMAN SIDOARJO<br />

SKRIPSI<br />

Diajukan kepada<br />

Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya<br />

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan<br />

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana<br />

Ilmu Pendidikan Agama Islam<br />

Oleh :<br />

Siti Lutfiyah<br />

D01303050<br />

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL<br />

FAKULTAS TARBIYAH<br />

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />

SURABAYA<br />

2008<br />

1


PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI<br />

Skripsi Ini Telah Ditulis Oleh:<br />

Nama : Siti Lutfiyah<br />

Nim : D01302050<br />

Judul : PENGARUH STRATEGI QUANTUM QUOTIENT DALAM<br />

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (PAI) SISWA DI<br />

SMPN 3 TAMAN SIDOARJO<br />

Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.<br />

Surabaya, 11 08 2008<br />

Pembimbing,<br />

Ah. Zakki Fuad, M. Ag.<br />

Nip. 150 299 948<br />

2


PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI<br />

Skripsi oleh Siti Lutfiyah ini telah dipertahankan didepan Penguji.<br />

Surabaya, 11 September 2008<br />

Dekan Fakultas Tarbiyah<br />

Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya<br />

Dekan,<br />

Dr. H. Nur Hamim, M. Ag.<br />

NIP. 150 246 739<br />

Ketua,<br />

Ah. Zakki Fuad, M. Ag.<br />

NIP. 150 299 948<br />

Sekertaris,<br />

Dra. Siti Nur Ilmiah<br />

NIP. 150 202 600<br />

Penguji I,<br />

Drs. Husni M. Saleh, M. Ag.<br />

NIP. 150 227 935<br />

Penguji II,<br />

Drs.A. Saepul Hamdani, M.Pd.<br />

NIP. 150 299 951<br />

3


PERSEMBAHAN<br />

Di bawah naungan ridho-Mu, <strong>dalam</strong> keheningan malam dan lembutnya udara malam,<br />

tiada satupun ungkapan kata yang lebih indah dengan nada dan syahdu, selain ucapan<br />

syukur yang terpancar dari lubuk hati yang paling <strong>dalam</strong> atas semua curahan rahmat dan<br />

karuniamu, sehingga dapat ku wujudkan sebuah karya <strong>dalam</strong> lembaran putih yang penuh<br />

makna ini, ku persembahkan untuk orang-orang terkasih, terkhusus:<br />

Sujud syukurku pada Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahnya.<br />

Kedua "orang tauku”....<br />

Rasanya lembaran putih ini tercukup untuk mewakili rasa terima kasihku atas jasa,<br />

pengorbanan, doa restu<br />

Serta motivasi yang kalian berikan untuk ananda, hingga dapat mewujudkan cinta yang<br />

mulia ini.<br />

Suamiku tercinta ”Imron Rosydin”<br />

Kakakku tersayang ”Mb’ Siti dan mas Omen”....<br />

Kecerian dan canda tawamu<br />

Seakan menghilangkan rasa gunda dan sedih <strong>dalam</strong> hati,<br />

pelipur hati dikala keputusan melanda jiwa<br />

dan pemberi motivasi untuk terus maju<br />

Bapak Istamaun Almh. Bunda Indasah, adiek reca dan upie<br />

Terima kasih atas kasih sayang, motivasi dan doa yang kalian berikan untukku.<br />

My special Friend (Ecca, Elok’Sugiharjo, Lezs, C’ Huda), P’ Topic P’ Sam and Karmole’s<br />

and shoebat-shoebatku KKN-PPL di Porong 2006-2007<br />

Bersama kalian kurajut hari-hariku,<br />

Terima kasih atas motivasi dan doa yang kalian berikan untuk aku.<br />

Semua pihak yang turut membantu terutama Ms Imam dan Ms Son Haji<br />

Terima kasih atas bentuan yang kalian berikan untukku<br />

Baik secara sengaja ataupun tidak semoga amal dan kebaikan kalian diterima Allah.<br />

5


MOTTO<br />

َّلاِب اا ‏ِالله ي ‏ِا ت ومات وِفيِق َط ع ح ماا ست َلا ص َّلاا ‏ِ ْلا ‏ِا ْن ُا ‏ِري د ‏ِا<br />

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih<br />

berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)<br />

Allah” (QS. Hud: 88)<br />

6


ABSTRAK<br />

Judul : Pengarah Strategi <strong>Quantum</strong> Quontient Dalam <strong>meningkatkan</strong> prestasi<br />

belajar pendidikan agama Islam siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo<br />

Nama : Siti Lutfiyah<br />

Dalam teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang mana dapat melejitkan IQ, EQ dan SQ<br />

siswa. Diantaranya dengan berbagai tahapan yang berhubungan IQ, EQ dan SQ,<br />

diantaranya membantu ingatan, fungsi otak kanan akhtif karena anak dilatih untuk<br />

berimajinasi, membuat lagu, serta menggabungkan kata-kata sehingga suatu materi<br />

menjadi suatu yang unik, menarik dan menyenangkan.<br />

Sedangkan permasalahan yang diambil adalah bagaimana penerapan <strong>strategi</strong><br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> pada mata pelajaran PAI, bagaimana prestasi belajar siswa pada<br />

mata pelajaran PAI, adakah <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient <strong>dalam</strong><br />

<strong>meningkatkan</strong> prestasi PAI siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo.<br />

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan<br />

deduktif, ataupun metode yang di gunakan adalah observasi, interview, dekumentasi,<br />

angket. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis data statika.<br />

Dari hasil observasi penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient predikat baik<br />

dengan angka 82,55 adapun prestasi belajar siswa kelas 8 SMP Negeri 3 Taman<br />

dengan angka 7,9 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tersebut termasuk <strong>dalam</strong><br />

kategori baik sedangkan untuk membuktikan ada tidaknya <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

Quontient <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa, hal ini<br />

terbukti dengan hasil analisa data statistik ”product moment” sebesar 0,74 maka<br />

antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi maka Ho ditolak. Hal<br />

ini menunjukkan <strong>dalam</strong> kategori tinggi.<br />

7


KATA PENGANTAR<br />

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan<br />

karunia serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tentang<br />

"<strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar<br />

pendidikan agama Islam siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo".<br />

Sholawat serta salam penulis junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.<br />

Yang telah membimbing kita kejalan yang diridhoi-Nya. Amiin, syukur alhamdulillah<br />

hasil penelitian tentang "<strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong><br />

prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di SMP Negeri 3 Taman-Sidoarjo".<br />

Telah dapat penulis selesaikan walau masih ada kekurangan di sana-sini penulis<br />

mohon maaf yang sebesar-besarnya, kritik serta saran yang membangun dari para<br />

pembaca penulis haturkan terima kasih. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi<br />

penulis khususnya dari para pembaca umumnya.<br />

Tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya<br />

kepada:<br />

1. Rektorat dan civitas Akademik IAIN Sunan Ampel Surabaya yang telah<br />

memberikan kesempatan penulis belajar dengan fasilitas yang cukup.<br />

2. Bapak Drs. Nur Hamim, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.<br />

3. Bapak Drs. Abdul Kadir, M. Ag, selaku ketua jurusan PAI.<br />

8


4. Bapak Ahmad Zakki Fuad, M. Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah<br />

mencurahkan waktu dan tenaga guna terselesaikannya tugas penulis skripsi<br />

ini.<br />

5. Ibu Hj. Rotno Untari Hadi P, S. Pd, selaku kepala sekolah SMP Negeri 3<br />

Taman- Sidoarjo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis guna<br />

melakukan penelitian di sekolah tersebut.<br />

6. Bapakku Shokib beserta ibu Alimah dan suamiku Imron Rosydin serta<br />

kakakku Mb’ Siti dan Ms Omen yang dengan tulus memberikan semua buah<br />

pikir, motivasi, semangat dengan kebesaran hati secara materiil dan<br />

spiritual, yang menjadikan ananda mepunyai sinar di kegelapa pekat.<br />

7. Seluruh sobatku, terutama Ecca, Elok’s, Lis, C’ Huda Thanks all yang telah<br />

membantu <strong>dalam</strong> pelaksanaan skripsi ini.<br />

Akhirnya semoga amal baik yang telah Bapak, Ibu, Sudara/i berikan kepada<br />

penulis mendapat balasan yang sebaik mungkin dari Allah.<br />

9


PERYATAAN KEASLIAN TULISAN<br />

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:<br />

Nama<br />

NIM<br />

Jurusan<br />

Fakultas<br />

: Siti Lutfiyah<br />

: D01303050<br />

: Pendidikan Agama Islam (PAI)<br />

: Tarbiyah<br />

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar<br />

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan mengambil-alihan tulisan atau<br />

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.<br />

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil<br />

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.<br />

Surabaya,<br />

Yang membuat pernyataan<br />

Siti Lutfiah<br />

10


DAFTAR ISI<br />

SAMPUL DALAM....................................................................................................i<br />

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ......................................................... ii<br />

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...........................................................iii<br />

PERSEMBAHAN.....................................................................................................iv<br />

MOTTO .................................................................................................................... v<br />

ABSTRAK ................................................................................................................vi<br />

KATA PENGANTAR............................................................................................. vii<br />

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................ix<br />

DAFTAR ISI............................................................................................................. x<br />

DAFTAR TABEL ...................................................................................................xiii<br />

BAB I<br />

: PENDAHULUAN<br />

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1<br />

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6<br />

C. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian .................................................. 7<br />

D. Hepotesa Penelitian........................................................................... 8<br />

E. Definisi Operasional.......................................................................... 8<br />

F. Metode Penelitian............................................................................. 12<br />

G. Sistematika Pembahasan .................................................................. 20<br />

11


BAB II : LANDASAN TEORI<br />

A. Kajian Tentang Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).................. 21<br />

1. Pengertian Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ)............................21<br />

2. Teknik-Teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (Kecerdasan <strong>Quantum</strong>)......32<br />

3. Langkah-Langkah Penggunaan Strategi <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI)......................38<br />

B. Kajian Tentang Prestasi Belajar..................................................46<br />

1. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) ....46<br />

2. Jenis-Jenis Prestasi ....................................................................49<br />

3. Kriteria Prestasi Pendidikan Agama Islam (PAI) .....................51<br />

4. Penilaian Proses Belajar Mengajar............................................52<br />

5. Evaluasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI).....................57<br />

6. Faktor-Faktor Yang Mem<strong>pengaruh</strong>i Prestasi Belajar................58<br />

C. Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Terhadap Prestasi<br />

Belajar Pendidikan Agama Islam Di SMPN 3<br />

Gilang Sidoarjo..............................................................................62<br />

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN<br />

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian...........................................65<br />

1. Latar Belakang ..........................................................................65<br />

2. Visi, Misi Dan Tujuan SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo ............66<br />

12


B. Kondisi Umum Obyek Penelitian ................................................71<br />

1. Keadaan Guru Dan Karyawan ..................................................71<br />

2. Keadaan Siswa ..........................................................................74<br />

3. Struktur Organisasi....................................................................75<br />

4. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 3<br />

Taman Sidoarjo .........................................................................77<br />

5. Penerapan Strategi Belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> SMPN 3<br />

Taman Sidoarjo .........................................................................78<br />

BAB IV : ANALISIS TENTANG PENERAPAN STRATEGI QUANTUM<br />

QUOTIENT<br />

A. Penyajian Data Dan Analisa Data ...............................................83<br />

1. Penyajian Data Dan Analisa Data Hasil Observasi...................83<br />

2. Penyajian Dan Analisa Data Hasil Interview............................85<br />

3. Penyajian Data Dan Analisa Data Angket ................................87<br />

BAB IV : PENUTUP<br />

A. Kesimpulan ....................................................................................110<br />

B. Saran...............................................................................................111<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

LAMPIRAN-LAMPIRAN<br />

13


DAFTAR TABEL<br />

I. Rekapitulasi data guru SMPN 3 Taman Sidoarjo tahun ajaran 2007-2008<br />

II. Keadaan siswa tahun ajaran 2007-2008<br />

III. Keadaan siswa lima tahu terakhir<br />

IV. Struktur organisasi SMPN 3 Taman Sidoarjo tahun ajaran 2007-2008<br />

V. Keadaan sarana dan prasaran SMPN 3 Taman Sidoarjo tahun ajaran 2007-2008<br />

VI. Daftar nama-nama responden<br />

VII. Item pertanyaan<br />

VIII. Alternatif jawaban<br />

IX. Interpretasi product moment.<br />

14


BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

A. Latar Belakang Masalah.<br />

Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan<br />

mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang<br />

utama dan sempurna. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan<br />

kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik <strong>dalam</strong><br />

kehidupannya, sehingga semakin maju suatu masyarakat maka akan semakin<br />

penting pula adanya pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan<br />

anak. 1 Bersamaan dengan itu Islam memandang pendidikan sebagai dasar utama<br />

seseorang diutamakan dan dimuliakan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT<br />

<strong>dalam</strong> al-Qur'an Surat al-Mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :<br />

يرف َعِ‏ االلهُال َّذِينءَامنوامِنك ُم وال َّذِين أ ُوتوال ْعِل ْم درجتٍ.‏<br />

Artinya : “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara<br />

kamu sekalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa<br />

derajat”. 2 (QS, al-Mujadalah : 11).<br />

Dalam pelaksanaan pendidikan pemerintah telah mengupayakan dan<br />

menyelenggarakan suatu sistem pengajaran Nasional yang diatur <strong>dalam</strong> undangundang.<br />

Untuk itu pemerintah memberikan hak pada warganya untuk<br />

mendapatkan pengajaran dan pendidikan ini dimulai dari lingkungan keluarga<br />

sebagai Lembaga pendidikan, kemudian pendidikan di lingkungan masyarakat<br />

910-911.<br />

1 Fuad Hasan, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 2.<br />

2 Departemen Agama RI, al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989),<br />

1<br />

15


sebagai pendidikan nonformal, oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab<br />

bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. 3<br />

Dalam keseluruhan proses pendidikan (<strong>dalam</strong> hal itu di Sekolah atau<br />

Madrasah), kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti<br />

berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada<br />

bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik. 4<br />

Istilah belajar sebenarnya telah lama dikenal oleh manusia, sejak manusia<br />

ada sebenarnya mereka telah melakukan ahtifitas belajar, oleh karena itu kiranya<br />

tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kegiatan belajar itu ada sejak adanya<br />

manusia. 5 Belajar merupakan suatu proses perubahan di <strong>dalam</strong> tingkah laku<br />

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya di <strong>dalam</strong> memenuhi kehidupannya.<br />

Ahtifitas belajar bagi kegiatan individu tidak selamanya dapat berlangsung<br />

secara wajar, terkadang lancar dan terkadang tidak, terkadang dapat menangkap<br />

dengan cepat apa yang dipelajarinya, terkadang amat sulit, demikian antara lain<br />

kenyataan yang kita jumpai pada anak didik <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari <strong>dalam</strong><br />

kaitannya dengan ahtifitas belajar.<br />

Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individual ini<br />

pula yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik.<br />

Dalam keadaan di mana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya,<br />

itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.<br />

3 Abu Ahmadi, ct, al, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 59.<br />

4 Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 14.<br />

5 Ali Imron, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996), 2.<br />

16


Sehubungan dengan ini, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang<br />

sangat penting bagi umat manusia, sebagaimana perkembangan dan perwujudan<br />

diri bagi pembangunan Bangsa dan Negara serta Agama. Yang mana pendidikan<br />

dapat diperoleh secara formal (Sekolah) maupun nonformal (luar Sekolah). Di<br />

<strong>dalam</strong> lingkungan Sekolah terdapat bidang studi pendidikan Agama Islam yang<br />

bertujuan :<br />

“Untuk <strong>meningkatkan</strong> keimanan, penghayatan, pemahaman dan<br />

pengamalan siswa tentang Agama Islam menjadi manusia Muslim yang<br />

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berahklak mulia <strong>dalam</strong><br />

kehidupan pribadi, masyarakat berbangsa dan bernegara, serta untuk<br />

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih baik”. 6<br />

Di samping itu pendidikan Sekolah bertujuan untuk menghasilkan<br />

perubahan-perubahan yang positif (tingkah laku dan sikap) <strong>dalam</strong> diri murid yang<br />

sudah berkembang menuju kedewasaan. 7 Sehingga anak didik dapat mewujudkan<br />

dirinya dan dapat berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan<br />

kebutuhan masyarakat. 8<br />

Maka profil seorang pendidik sebagai personil yang menduduki posisi<br />

<strong>strategi</strong>s <strong>dalam</strong> mengembangkan sumber daya manusia dituntut untuk terus<br />

mengikuti perkembangan konsep-konsep baru <strong>dalam</strong> dunia pengajaran. Guna<br />

1995).<br />

6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI, (Jakarta: TP,<br />

7 WS. Winkel, S.J. M. Sc, Psikologi Pengajaran, (Jogiakarta: Media Abadi, 1991), 10.<br />

8 S.C. Utami Munandar, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, (Jakarta: Gramedia<br />

Pustaka Utama, 2002), 6.<br />

17


mencapai dunia pendidikan itu sendiri, <strong>dalam</strong> hal ini tentunya diperlukan suatu<br />

cara atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dimaksud yaitu <strong>strategi</strong><br />

belajar.<br />

Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> atau kecerdasan <strong>Quantum</strong> (QQ) adalah<br />

kecerdasan manusia yang mampu mengoptimalkan seluruh potensi diri secara<br />

seimbang, sinergi dan komprehensif meliputi kecerdasan intelektual, emosional<br />

dan spiritual. Intelektual berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan pemikiran<br />

rasional, logis dan matematis. Emosional berkaitan dengan emosi pribadi dan<br />

antar pribadi guna efektifitas individu dan organisasi, sedangkan spiritual<br />

berkaitan dengan segala sesuatu yang melampaui intelektual dan emosional,<br />

karakteristik utama QQ adalah terbuka kepada ide-ide baru atau hanif, dan<br />

senantiasa bergerak maju sepanjang spiral ke atas menuju kesempurnaan. 9<br />

Langkah awal <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> adalah mengembangkan kecerdasan<br />

intelektual yang meliputi pengenalan potensi otak manusia yang sangat besar<br />

yakni 100 milyard sel ahtif sejak lahir, serta mengembangkan otak kiri yang<br />

berpikir urut, Persial dan logis dengan otak kanan yang berpikir acak, holistik dan<br />

kreatif. Kemudian mengahtifkan otak reptil, instinctive, lapisan manusia feeling,<br />

dan lapisan Neo-cortex, berpikir tingkat tinggi, otak sadar dan di bawah sadar<br />

juga merupakan bagian penting untuk optimalisasi intelektual.<br />

2005), 151.<br />

9 IR. Agus Nggermanto. <strong>Quantum</strong> Quatient (QQ) Kecerdasan <strong>Quantum</strong>, (Bandung: Nuansa,<br />

18


Berikutnya melangkah kemulti Intellegence yang meliputi IQ, EQ, SQ<br />

Accelered learning disarankan untuk mengembangkan IQ, mengenali emosi<br />

kemudian mengelolahnya secara kreatif untuk <strong>meningkatkan</strong> EQ, refleksi<br />

trasendensi dan realisasi adalah langkah utama mengasah otak SQ.<br />

Dimensi spiritual adalah pusat QQ, pusat diri kita untuk perenungan<br />

pemaknaan, dan momen transendensi dibiasakan sebagai ahtifitas harian.<br />

Dalam pendidikan Islam, <strong>strategi</strong> ini sangat erat hubungannya <strong>dalam</strong><br />

rangka <strong>meningkatkan</strong> prestasi siswa, sebab anak bisa cepat tanggap terhadap<br />

meteri yang disampaikan karena anak lebih mudah menyerap atau mengingat<br />

kembali memori ingatan yang telah lalu serta mempertahankannya.<br />

Sehubungan dengan hal ini, peningkatan kreatifitas siswa dapat<br />

diperhatikan, baik peningkatan kemampuan berpikir maupun kemampuan<br />

menyerap atau mengingat ciri-ciri kepribadian yang kreatif, mengingat<br />

perkembangan yang optimal dari prestasi berhubungan cara mengajar. Dalam<br />

suasana non otoriter, ketika belajar atas prakasa sendiri dapat dikembangkan,<br />

karena guru menaruh kepercayaan terhadap kemampuan anak untuk berpikir dan<br />

berani mengungkapkan gagasan baru dan ketika anak diberi kesempatan sesuai<br />

minat dan kebutuhannya, <strong>dalam</strong> hal ini kreatifitas siswa dapat berkembang<br />

dengan baik.<br />

19


Oleh sebab itu menjadi guru yang kreatif, profesional dan menyenangkan<br />

dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan<br />

memilih metode belajar yang efektif, hal ini penting terutama untuk<br />

menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan, cara guru<br />

melakukan suatu kegiatan belajar memerlukan pendekatan dan <strong>strategi</strong> yang<br />

berbeda dengan belajar yang lainnya. Oleh karena itu belajar sangat penting<br />

<strong>dalam</strong> melaksanakan penerapan pemecahan masalah dengan menggunakan<br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> atau kecerdasan <strong>Quantum</strong>, maka penulis<br />

mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa Di SMPN 3<br />

Taman Sidoarjo”.<br />

B. Rumusan Masalah.<br />

Berdasarkan variabel penelitian ini perlu diterangkan <strong>dalam</strong> suatu<br />

rumusan yang jelas guna memberikan arahan terhadap pembahasan selanjutnya.<br />

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :<br />

1. Bagaimana penerapan <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> di SMPN 3 Taman<br />

Sidoarjo ?.<br />

2. Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VIII di<br />

SMPN 3 Taman Sidoarjo ?.<br />

3. Apakah ada <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong><br />

<strong>meningkatkan</strong> prestasi PAI siswa di SMPN 3 Taman Sidoarjo ?.<br />

20


C. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian.<br />

1. Tujuan Penelitian yang ingin dicapai <strong>dalam</strong> penelitian skripsi ini adalah<br />

sebagai berikut :<br />

1). Untuk mengetahui penerapan <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ)<br />

siswa Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

2). Untuk mengetahui prestasi siswa Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

3). Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> pretasi siswa pada mata pelajaran PAI<br />

Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

2. Signifikansi Penelitian.<br />

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik <strong>dalam</strong><br />

pengembangan pengetahuan yang sedang dikaji maupun bermanfaat bagi<br />

penyelenggara di SMPN 3 Taman Sidoarjo, secara rincian tersebut dapat<br />

dikemukakan sebagai berikut :<br />

1). Signifikasi Akademik ilmiah.<br />

Hasil penelitian ini dapat mengembangkan khazanah ilmu<br />

pengetahuan, khususnya <strong>dalam</strong> belajar PAI.<br />

2). Signifikasi sosial praktis.<br />

Adapun hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bahan<br />

perhitungan bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan dan<br />

memanfaatkan <strong>strategi</strong> belajar <strong>dalam</strong> rangka <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar<br />

pendidikan Agama Islam.<br />

21


D. Hipotesa Penelitian.<br />

Hipotesa adalah yang mungkin benar atau mungkin salah, maka penelitian<br />

tersebut akan ditolak jika salah dan diterima jika benar.<br />

Adapun hipotesa yang penulis gunakan adalah :<br />

1. Hipotesa kerja (Ha).<br />

Yaitu hipotesa alternatif yang menyatakan adanya hubungan antara<br />

independent variabel dengan dependen variabel yaitu : Pengaruh <strong>strategi</strong><br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar PAI siswa di<br />

SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

2. Hipotesa nihil (Ho).<br />

Hipotesa nihil yaitu hipotesa yang menyatakan adanya persamaan atau<br />

tidak adanya perbedaan antara kedua variabel yaitu : tidak ada <strong>pengaruh</strong><br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar PAI<br />

siswa di SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

E. Definisi Operasional.<br />

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang judul skripsi ini yakni,<br />

“Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) Dalam Meningkatkan Prestasi<br />

Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Di SMPN 3 Taman Sidoarjo. Maka<br />

lebih dahulu akan dijelaskan beberapa pengertian atau arti dari istilah-istilah yang<br />

terdapat pada judul di atas.<br />

22


- Pengaruh<br />

- Strategi <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong><br />

:<br />

:<br />

Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang,<br />

benda) yang berkuasa atau berkekuatan. 10<br />

Adalah cara atau hasil usaha yang dihasilkan <strong>dalam</strong><br />

mengorganisasikan sesuatu berdasarkan yang perlu<br />

dikembangkan dan meliputi tiga perkembangan<br />

yakni, intelektual, emosional, intelektual dan<br />

spiritual. 11<br />

Intelektual berarti segala sesuatu yang<br />

- Meningkatkan<br />

prestasi<br />

- SMPN 3 Taman<br />

Sidoarjo<br />

:<br />

:<br />

berkaitan dengan pemikiran rasional, logis dan<br />

matematis, emosional berkaitan dengan emosi pribadi<br />

dan antar pribadi guna efektifitas individu dan<br />

organisasi, sedangkan spiritual berkaitan dengan<br />

segala sesuatu yang melampaui intelektual dan<br />

emosional. 12<br />

Adalah suatu hasil yang diperoleh berupa kesankesan<br />

yang mengakibatkan perubahan <strong>dalam</strong> diri<br />

individu sebagai hasil dari ahtivitas belajar mengajar.<br />

Sebuah Lembaga pendidikan Sekolah Menengah<br />

Pertama yang berada <strong>dalam</strong> naungan Departemen<br />

Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di<br />

Kelurahan Taman.<br />

10 Muhammad Nur, Strategi Belajar….., 38.<br />

11 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong> Quatient, (Bandung: Nuansa, 2005), 22.<br />

23


Berdasarkan batasan makna yang terdapat pada definisi operasional di<br />

atas, bahwa <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi<br />

belajar PAI siswa di SMPN 3 Taman Sidoarjo tersebut dapat diketahui dengan<br />

melibatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pretest dan post-test, <strong>dalam</strong><br />

belajar tersebut. Adapun kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa<br />

setelah ia menerima pengalaman belajarnya adalah yang meliputi hasil belajar,<br />

kognitif, afektif dan psikomotorik.<br />

Dan pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan<br />

terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikannya dapat mengalami dan<br />

mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan<br />

hidup. 13<br />

F. Metode Penelitian.<br />

Dilihat dari judul penelitian, yakni <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />

<strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar PAI siswa kelas VIII di SMPN 3 Taman<br />

Sidoarjo, maka penelitian yang digunakan di sini adalah jenis penelitian<br />

kuantitatif, yaitu pendekatan ini berangkat dari suatu teori, gagasan para ahli<br />

ataupun dikembangkan menjadi permasalahan dan beserta pemecahanpemecahannya<br />

yang diajukan untuk memperoleh kebenaran <strong>dalam</strong> bentuk<br />

dukungan data empiris lapangan dan juga memerlukan analisis statistik, yaitu<br />

12 Wjs. Poerwadarminto, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), 1078.<br />

13 Zakiyah Darojat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), 86.<br />

24


dengan menggunakan angka-angka untuk mencapai kebenaran hipotesis. Angkaangka<br />

di sini mempunyai peran sangat penting <strong>dalam</strong> pembuatan, penggunaan dan<br />

pemecahan masalah model kualitatif. 14 Meskipun jenis penelitian ini kuantitatif<br />

namun tidak manafikan data kualitatif sebagai pendukung data.<br />

1. Identifikasi variabel.<br />

Variabel adalah objek yang menjadi titik perhatian saat penelitian,<br />

penelitian ada dua variabel pertama, adalah anak yang ikut <strong>dalam</strong> sebuah<br />

penelitian ilmiah sangat penting untuk menentukan objek penelitian, yang<br />

selanjutnya dapat diperoleh data yang benar dan akurat berdasarkan masalah<br />

di atas, yaitu, “Pengaruh <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong><br />

prestasi belajar pendidikan Agama Islam (PAI) siswa di SMPN 3 Taman<br />

Sidoarjo, ditentukan dua variabel yaitu :<br />

a. Variabel bebas (independen variabel).<br />

Adalah yaitu merupakan variabel tinggal sendiri yang tidak<br />

di<strong>pengaruh</strong>i variabel lain, <strong>dalam</strong> penulisan ini, penelitian menjadikan<br />

penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, sebagai variabel bebas yang diberi<br />

(simbol) X.<br />

Adapun indikator variabel X sebagai berikut:<br />

1). Teknik-teknik <strong>dalam</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />

2). Langkah-langkah penggunaan <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />

14 M. Muchlis, Metode Kuantitatif, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI, 1993), 4.<br />

25


. Variabel terikat (dependen variabel).<br />

Adalah variabel yang di<strong>pengaruh</strong>i atau yang menjadi akibat karena<br />

adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat prestasi<br />

belajar PAI.<br />

Adapun indikator variabel Y sebagai berikut:<br />

1). Prestasi belajar mengajar.<br />

2). Nilai hafalan.<br />

3). Nilai praktek.<br />

4). Nilai ulangan.<br />

5). Nilai Semester (raport).<br />

2. Populasi.<br />

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin<br />

meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian, maka penelitiannya<br />

merupakan penelitian populasi, penelitian populasi dilakukan apabila peneliti<br />

ingin melihat semua liku-liku yang ada di <strong>dalam</strong> populasi.<br />

Metode penarikan/pengambilan data yang melibatkan seluruh anggota<br />

populasi disebut sensus.<br />

26


Adapun yang menjadi populasi <strong>dalam</strong> penelitian ini adalah kelas VIII<br />

terdiri atas 6 kelas, yaitu :<br />

Kelas VIII A : 40 siswa.<br />

Kelas VIII B : 40 siswa.<br />

Kelas VIII C : 40 siswa.<br />

Kelas VIII D : 40 siswa.<br />

Kelas VIII E : 40 siswa.<br />

Kelas VIII F : 40 siswa.<br />

240 siswa.<br />

3. Sampel.<br />

Sampel adalah sebagian sebagian dari populasi terjangkau yang<br />

memiliki sifat yang sama dengan populasi. menurut Suharsimi Arikunto,<br />

sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. 15<br />

Mengingat begitu besar dan luasnya populasi <strong>dalam</strong> penelitian ini,<br />

maka kurang memungkinkan jika melakukan pada penelitian populasi secara<br />

keseluruhan, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka<br />

peneliti menggunakan sampel, yakni mengambil sebagian dari populasi,<br />

populasi <strong>dalam</strong> penelitian ini bersifat homogen, yakni sama dari kelas VIII di<br />

SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

Cipta, 2002), 9.<br />

15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakhtek, (Jakarta: Rineka<br />

27


Yakni cara mengambil sampel dari populasi dengan memberikan<br />

kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota<br />

sampel. Cara mengambil sampel dari sampling random random ini ada 3 cara<br />

yakni : undian, ordinal, dan tabel bilangan random. Tapi karena sempitnya<br />

waktu peneliti memakai cara undian, pada pengambilan dengan cara undian<br />

ini, peniti menggunakan dasar pemikiran sebagaimana yang dikemukakan<br />

oleh Suharsimi Arikunto, populasi lebih dari 100 dapat diambil sampel antara<br />

10-15 % atau 20-25 % atau lebih. 16 (Arikunto Suharsimi, 1997), oleh<br />

karenanya <strong>dalam</strong> penelitian ini, peneliti mengambil 15 % dari sampel yang<br />

ada, yakni 90 responden.<br />

4. Jenis data dan sumber data.<br />

a. Jenis Data.<br />

Data adalah kumpulan hasil pengukuran terhadap variabel yang<br />

berisi informasi tentang karakteristik variabel. 17 Menurut sifatnya data<br />

digolongkan menjadi dua yaitu :<br />

1). Data kuantitatif.<br />

Adalah data yang berbentuk angka. 18 Dalam penelitian ini yang<br />

termasuk data kuantitatif adalah :<br />

72.<br />

16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian , ………. 10.<br />

17 Suprapto, Metodologi Riset Dan Aplikasi Dalam Pemasaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),<br />

18 Suprapto, Metodologi Riset Dan Aplikasi ….. , 75.<br />

28


a). Jumlah siswa.<br />

b). Jumlah tenaga edukatif dan karyawan.<br />

c). Hasil angket<br />

d). Dan sebagainya yang bersangkutan dengan kuantitatif.<br />

2). Data kualitatif.<br />

Data yang tidak berbentuk angka. 19 Data ini bisa disusun dan<br />

langsung ditafsirkan untuk menyusun kesimpulan penelitian. Dalam<br />

penelitian ini termasuk data kualitatif adalah gambaran umum sekolah.<br />

b. Sumber Data.<br />

1). Library research (penelitian Perpustakaan) yaitu meliputi kepustakaan<br />

yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dibahas, metode ini<br />

digunakan <strong>dalam</strong> kaitannya buku-buku atau teori-teori pembahasan<br />

yang berhubungan dengan referensi <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).<br />

2). Field research (penelitian lapangan) <strong>dalam</strong> bab ini penulis<br />

mengadakan penelitian serta pengamatan langsung kepada objek yang<br />

dimaksud pada tempat penelitian <strong>dalam</strong> rangkaian memperoleh data<br />

kongkrit tentang masalah yang diselidiki. Data field research ini<br />

meliputi informasi dan responden, yaitu :<br />

a). Informasi, yaitu meliputi kepala Sekolah, guru PAI, siswa, tata<br />

usaha, dan lain-lain.<br />

89.<br />

19 Merdalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989),<br />

29


). Responden meliputi siswa-siswa yang dijadikan sampel.<br />

5. Metode pengumpulan data.<br />

a. Metode observasi.<br />

Adalah tehnik pengumpulan data yang cara mengadakan<br />

pengamatan langsung terhadap objek yang diamati. 20 Metode ini<br />

digunakan untuk mendapatkan tentang data pelaksanaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> di kelas VII SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

b. Metode angket.<br />

Angket adalah sebuah metode di mana di <strong>dalam</strong>nya sebuah<br />

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari<br />

responden <strong>dalam</strong> arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia<br />

ketahui, sedangkan <strong>dalam</strong> hal metode angket ini, penulis menggunakan<br />

angket secara langsung dengan tipe tertutup. Responden tinggal memilih<br />

jawaban yang tersedia dengan membutuhkan tanda silang (x) sesuai<br />

dengan keadaan yang diketahui.<br />

Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon atau komentar<br />

siswa terhadap kegiatan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> belajar PAI.<br />

c. Metode dokumentasi.<br />

Adalah metode <strong>dalam</strong> pengumpulan data dengan cara mencatat<br />

dokumen-dokumen atau catatan-catatan, metode ini digunakan untuk<br />

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur…., 234.<br />

30


mendapatkan<br />

data tentang siswa, guru, nilai raport/ulangan siswa,<br />

karyawan yang berhubungan dengan objek penelitian.<br />

d. Metode tes.<br />

Adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang<br />

dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar<br />

bagi penetapan skor angka.<br />

Metode ini digunakan untuk mengetahui adanya <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong><br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> terhadap keberhasilan belajar PAI.<br />

Data tes diperoleh dari pretes dan post-test selanjutnya dari hasil<br />

tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistika.<br />

e. Tehnik analisa data.<br />

Tehnik analisa data adalah tehnik yang digunakan menganalisa<br />

yang diperoleh dari hasil penelitian. Data yang sudah terkumpul<br />

kemudian diolah yakni dianalisis diinterpretasikan dan disimpulkan.<br />

Tehnik analisa data yang digunakan <strong>dalam</strong> penelitian ini adalah tehnik<br />

analisa data statistik. Analisis statistik adalah <strong>dalam</strong> menganalisis suatu<br />

data menggunakan dasar tehnik dan tata kerja statistik, sedangkan non<br />

statistik adalah analisis data dengan menggunakan metode kualitatif,<br />

kemudian untuk mengetahui bagaimana penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> (QQ) pada mata pelajaran PAI, penulis menggunakan data<br />

presentase sebagai berikut :<br />

31


P = N<br />

F x 100 %.<br />

Keterangan<br />

P : Angka presentase.<br />

F : Frekwensi yang sedang dicari presentasenya.<br />

N : Jumlah frekwensi. 21<br />

Selanjutnya untuk menafsirkan hasil perhitungan dengan<br />

presentase, penulis menggunakan rumus presentase sebagai berikut :<br />

1). 75 % - 100 % : Tergolong baik sekali.<br />

2). 65 % - 75 % : Tergolong baik.<br />

3). 40 % - 65 % : Tergolong cukup.<br />

4). Kurang dari 40 % : Tergolong kurang baik.<br />

Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya <strong>pengaruh</strong> antara<br />

penerapan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi anak,<br />

penulis menggunakan “korelasi product moment” sebagai berikut :<br />

rxy =<br />

NΣ<br />

x<br />

2<br />

−<br />

NΣxy<br />

−<br />

( Σx)( Σy)<br />

2<br />

2<br />

( Σx) = NΣ<br />

y −( Σy)<br />

2<br />

Keterangan : rxy : Angka indeks korelasi product moment.<br />

N<br />

: Number of ces.<br />

Σ xy : Hasil perkalian variabel x dengan variabel y.<br />

Σ x 2 : Jumlah deviasi skor x.<br />

Σ y 2 : Jumlah deviasi skor y. 22<br />

21 Nana Sudjana, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 40.<br />

32


Untuk memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka<br />

indeks korelasi “r” product moment (rxy) pada umumnya digunakan<br />

pedoman atau perkiraan sebagai berikut : 23<br />

Besarnya “r” product<br />

moment (rxy)<br />

0,00 - 0,02<br />

0,20 - 0,40<br />

0,40 - 0,70<br />

0,70 - 0,90<br />

0,90 - 100<br />

Interpretasi<br />

- Antara varibel x dan variabel y memang<br />

terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu<br />

sangat lemah atau sangat rendah sehingga<br />

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada<br />

korelasi antara variabel x dengan variabel<br />

y).<br />

- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />

korelasi yang lemah atau rendah.<br />

- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />

korelasi yang sedang atau cukup.<br />

- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />

korelasi yang kuat atau tinggi.<br />

- Antara variabel x dan variabel y terdapat<br />

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.<br />

G. Sistematika Pembahasan<br />

Untuk mempermudah dan memahami penulisan skripsi ini, maka penulis<br />

membuat suatu sistem pembahasan sebagai berikut :<br />

BAB I<br />

: Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah,<br />

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis<br />

penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan<br />

sistematika pembahasan.<br />

22 Ibid, 193.<br />

23 Ibid, 180.<br />

33


BAB II<br />

BAB III<br />

BAB IV<br />

:<br />

:<br />

:<br />

Landasan teori yang menguraikan tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong>, tehnik-tehnik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, langkah-langkah<br />

penggunaan setrategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, pemanfaatan setrategi<br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, selanjutnya tentang prestasi belajar yang di<br />

<strong>dalam</strong>nya membahasa tentang, pengertian hasil belajar, jenis<br />

prestasi, kriteria prestasi, evaluasi serta faktor-faktor yang<br />

mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa.<br />

Laporan hasil penelitian yang di <strong>dalam</strong>nya membahas tentang<br />

gambaran umum objek penelitian di <strong>dalam</strong>nya membahas tentang :<br />

struktur organisasi sekolah, keadaan guru, karyawan dan murid,<br />

sarana dan prasarana, penyajian data dan analisis data yang di<br />

<strong>dalam</strong>nya membahas tentang hasil analisis penerapan, pendekatan<br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, serta analisis data kuantitatif tentang<br />

prestasi siswa yang kemudian diakhiri tentang hasil analisis tentang<br />

<strong>pengaruh</strong> setrategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> meningkatka prestasi<br />

siswa Kelas VIII di SMPN 3 Taman Sidoarjo .<br />

Penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran sebagai<br />

saran.<br />

34


BAB II<br />

LANDASAN TEORI<br />

A. Kajian Tentang Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).<br />

1. Pengertian Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ).<br />

Kata <strong>Quantum</strong> berasal dari pakar fisika modern pada abad 20.<br />

kemudian berkembang secara luas merambat kebidang-bidang kehidupan<br />

manusia, salah satunya, <strong>Quantum</strong> digunakan <strong>dalam</strong> bidang pembelajaran,<br />

sedangkan <strong>Quotient</strong> adalah kecerdasan yang yang meliputi pengembangan<br />

tiga aspek : intelektual, emosional dan spiritual.<br />

Intelektual berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan pemikiran<br />

rasional, logis dan matematis. Emosional berarti berkaitan dengan emosi<br />

pribadi dan antar pribadi guna evektivitas individu dan organisasi. Sedangkan<br />

spiritual berkaitan dengan segala sesuatu yang melampaui entelektuak dan<br />

emosional.<br />

Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan teknik yang dapat membantu<br />

melejitkan intelektual, emosional dan spiritual. <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> digunakan<br />

pada tugas belajar yang berbeda yang merupakan proses atau tahnik<br />

memori. 24 Dari banyak penelitian terbukti bahwa <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />

jelas dapat <strong>meningkatkan</strong> daya serap.<br />

24 Kenneth L. Higbee, Your Memory, (Semarang: Dahara Prize, 2003), 157.<br />

21<br />

35


Cara-cara yang digunakan <strong>dalam</strong> peningkatan daya serap ini adalah<br />

suatu teknik yang menuntut kamampuan otak untuk menghubungkan katakata,<br />

ide dan khayalan. 25 Sedangkan <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan suatu<br />

metode untuk membantu IQ, EQ dan SQ, selain itu membantu mengingat<br />

<strong>dalam</strong> jumlah besar informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu : pengkodean,<br />

pemeliharaan dan menyerap kembali. 26<br />

Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ini merupakan cara untuk pengkodean<br />

sehingga membantu proses penyimpanan dan menyerap kembali baik <strong>dalam</strong><br />

ingatan jangka panjang maupun jangka pendek, karena sistem tersebut<br />

memungkinkan kita menyimpan informasi di <strong>dalam</strong> memori sehingga mampu<br />

memperoleh kembali bila dibutuhkan.<br />

Dalam teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> atau kecerdasan <strong>Quantum</strong> fungsi otak<br />

kanan diahtifkan karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita,<br />

berimajinasi, lagu atau irama atau gambar, sehingga suatu materi menjadi<br />

sesuatu yang unik dan menarik dan menyenangkan. Dengan demikian anak<br />

akan lebih mudah dan lebih cepat <strong>dalam</strong> menghafal, sama seperti pada waktu<br />

berkemah, maka akan lebih memudahkan untuk mengatur peralatan-peralatan<br />

yang banyak, yang pada awalnya memang dibutuhkan banyak waktu dan<br />

usaha namun kalau sudah sekali dilakukan maka proses retrieval<br />

(mendapatkan informasi kembali yang dibutuhkan akan lebih mudah).<br />

25 Jean Marie Stine, Mengoptimalkan Daya Pikir, (Jakarta: Pustaka Delapratasa, 1997), 79.<br />

26 Karen Markowith, Eric Jensen, Otak Sejuta Bigabyte, (Bandung: Kaita, 2002), 72.<br />

36


Informasi organisasi tersebut terjadi baik diingatan jangka pendek maupun<br />

jangka panjang. Dalam ingatan jangka pendek (short term memory)<br />

kapasitasnya dapat kita perluas kalau kita melakukan chanking terdapat<br />

informasi yang baru masuk, sedangkan <strong>dalam</strong> ingatan jangka panjang<br />

kapasitasnya berhubungan dengan skema organisasi subyek. Dengan<br />

demikian penkodean informasi <strong>dalam</strong> katagori-katagori dapat mempermudah<br />

proses mengingat kembali.<br />

Namun ada beberapa pengkodean <strong>dalam</strong> menerima suatu informasi<br />

dan setiap orang mempunyai gaya yang berbeda-beda <strong>dalam</strong> mengingat<br />

informasi, misalnya secara visual yaitu dengan gambar, struktur benda, peta<br />

dan kata tertulis dibandingkan dengan instruksi yang diberikan secara lisan,<br />

sebaliknya yang memiliki kecenderungan dengan audiotori lebih suka<br />

memproses informasi melalui telinga dan mereka lebih mudah menampilkan<br />

kembali ingatan irama, jingel, puisi, sajak, dam hampir semua orang<br />

mempunyai kecenderungan kinestik, artinya, kita belajar lebih baik jika kita<br />

melakukan, merasakan, mengalami sesuatu <strong>dalam</strong> bentuk nyata. 27<br />

Sebagaimana yang dijelaskan pada latar belakang masalah, bahwa<br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) adalah merupakan <strong>strategi</strong> yang mampu<br />

mengoptimalkan seluruh potensi diri secara seimbang, sinergi, dan<br />

27 Karen Markowitz, Eric Jenseen, Otak Sejuta, …….., 40.<br />

37


komprehensif yang meliputi kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan emosional<br />

( EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). 28<br />

Awal langkah <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (QQ) andalah mengembangkan<br />

kecerdasan intelektual yang meliputi pengenalan potensi otak manusia yang<br />

sangat besar : 100 milyard sel aktif sejak lahir, serta pengembangan otak kiri<br />

yang berfikir urut, persial, dan logis dengan otak kanan yang berfikir acak,<br />

holistik dan kreatif. Kemudian mengaktifkan lapisan otak reptile (instinctive),<br />

lapisan mamalia (feding) dan lapisan neo-cortex (berfikir tingkat tinggi). Otak<br />

sadar dan bahwa sadar juga merupakan bagian penting untuk optimasi<br />

intektual.<br />

Berikutnya adalah melangkah kemulti intelligence yang meliputi<br />

kecerdasan intektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan<br />

spiritual (SQ).<br />

Sebelum kita melanjutkan pembahasan terlebih dahulu penulis<br />

membahas tentang kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan intektual (IQ)<br />

adalah syarat minimum kopetensi.<br />

Di sini penulis mengambil contoh dari beberapa <strong>strategi</strong> yang<br />

berhubungan dengan kecerdasan intelektual (IQ), yakni tentang ingatan.<br />

Ingatan adalah proses mental yang meliputi pengkodean,<br />

penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang<br />

28 Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, (Bandung: Nuansa, 2005), 151.<br />

38


semuanya berpusat <strong>dalam</strong> otak. 29 Winkel mengatakan bahwa ingatan adalah<br />

suatu aktifitas kognitif di mana manusia menyadari bahwa pengetahuannya<br />

berasal dari masa lampau. 30 Demikian juga yang diungkapakan Abu Ahmadi<br />

bahwa ingatan adalah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan<br />

memproduksi kembali kesan-kesan, tanggapan dan pengertian. 31<br />

Dengan<br />

demikian ingatan itu tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang<br />

pernah dialami pada masa lampau, namun juga termasuk kemampuan untuk<br />

menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali, kemampuan mengingat ini<br />

tidak hanya diperlukan <strong>dalam</strong> proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan<br />

lingkungan tapi juga <strong>dalam</strong> proses berpikir, kemampuan kognitif dan<br />

kemampuan-kemampuan yang lain. Dengan kata lain bahwa, kecakapan<br />

kognitif menurut seorang anak untuk mempunyai beberapa keahlian yang<br />

tepat, salah satunya adalah daya ingat yang baik. Namun, tidak semua ingatan<br />

yang baik dimiliki oleh setiap anak, hal ini disebabkan karena memori atau<br />

ingatan kita di<strong>pengaruh</strong>i oleh: sifat seseorang, alam sekitar, keadaan jasmani,<br />

keadaan rohani (jiwa) dan umur manusia. 32<br />

29 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 72.<br />

30 Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1987), 42.<br />

31 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 26.<br />

32 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, …., 26.<br />

39


Menurut Atkinson dkk (1987) Proses mengingat dibagi <strong>dalam</strong> tiga<br />

tahapan yaitu :<br />

a. Memasukkan.<br />

Dalam tahap memasukkan, kesan-kesan diterima dan di pelajari<br />

baik secara spontan atau disengaja maupun sadar atau tidak sadar.<br />

Pada tahap memasukkan ini, terjadi pula proses enconding.<br />

Enconding adalah proses perubahan informasi menjadi simbol-simbol atau<br />

gelombang-gelombang listrik tertentu sesuai dengan perangkat organisme<br />

yang ada.<br />

b. Menyimpan.<br />

Setelah enconding selesai dilakukan baru dapat dilakukan<br />

penyimpanan selama waktu tertentu, pada tahap ini terjadi penyimpanan<br />

beberapa catatan, kesan-kesan yang telah diterima dari pengalaman<br />

sebelumnya.<br />

c. Mengeluarkan Kembali.<br />

Tahap ini merupakan tahap untuk mengingat kembali<br />

(Remembering) atau memperoleh kesan – kesan pengalaman yang telah<br />

disimpan <strong>dalam</strong> ingatan batasan tersebut menunjukkan bahwa informasi<br />

tidak hanya disimpan saja, tetapi harus dapat dipanggil kembali, terjadi<br />

proses kelupaan.<br />

40


Gambar 1.1<br />

Skema Proses Mengingat<br />

Memasukkan<br />

Mengeluarkan Kembali<br />

Menyimpan<br />

Kecerdasan Emosi (EQ) adalah kemampuan untuk mengenali<br />

perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri<br />

sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri<br />

dan <strong>dalam</strong> hubungan dengan orang lain. Menurut Howard Gardner<br />

kecerdasan Emosi (EQ) terdiri dari dua kecakapan yaitu: intrapersonal<br />

Intelligence dan Inrapersonal Intelligence. Demikian juga dengan<br />

pendapat tokoh spiritual terbesar, pendiri filsafat Illuminasi, yakni<br />

Syihabuddin Suhrawardi Al- Maqtul, “….beliau Aristoteles mulai<br />

berbicara kepada saya <strong>dalam</strong> sebuah penampakan tentang gagasan bahwa<br />

manusia harus melakukan penyelidikan pertama-tama mengenai (masalah)<br />

pengetahuan tentang realitas dirinya, dan selanjutnya, menyelidiki<br />

(pengetahuan orang lain) yang berada di luar (realitas dirinya)”. 33<br />

Jadi kecerdasan Emosi (EQ) sangat ber<strong>pengaruh</strong> sekali <strong>dalam</strong><br />

proses belajar mengajar. Untuk itu kecerdasan Emosi harus di<br />

kembangkan oleh setiap siswa. Begitu pula seorang pendidik<br />

harus<br />

mengetahui begaimana cara yang terbaik untuk mengukur kecerdasan<br />

33 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2000), 30.<br />

41


Emosi (EQ) seseorang atau dirinya sendiri. Menurut Daniel Goleman<br />

salah satu cara terbaik untuk mengukur EQ seseorang yakni dengan<br />

kerangka kerja yang terdiri dari lima kategori utama yaitu:<br />

1). Kesadaran diri, meliputi : kesadaran emosi diri, penilaian pribadi dan<br />

percaya diri.<br />

2). Pengaturan diri, meliputi : pengendalian diri, dapat dipercaya,<br />

waspada, adaptif, komitmen, inisiatif dan optimis.<br />

3). Motivasi, meliputi : dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan<br />

optimis.<br />

4). Empati, meliputi : memahami orang lain, pelayanan, mengembangkan<br />

orang lain, mengatasi keragaman, dan kesadaran politis.<br />

5). Keterampilan sosial, meliputi : <strong>pengaruh</strong> komunikasi, kepemimpinan,<br />

katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan,<br />

kolaborasi dan koperasi serta kerja tim.<br />

Setelah mengetahui cara mengukur EQ, maka yang harus<br />

dilakukan selanjutnya adalah mengembangkan EQ, agar kegiatan belajar<br />

mengajar dapat berhasil dengan baik. Demikian pula di sini cara yang<br />

terbaik untuk menerapkan dan mengembangkan EQ adalah sebagai<br />

berikut :<br />

42


Menurut John Gottman adalah: 34<br />

1). Menyadari Emosi Anak.<br />

Seorang pendidik harus dapat merasakan apa yang dirasakan<br />

oleh anak didiknya. Karena seringkali siswa mengungkapkan emosi<br />

mereka secara tidak langsung dan dengan cara-cara yang<br />

membingungkan, contoh <strong>dalam</strong> suatu kelas meskipun pelajaran sudah<br />

dimulai masih ada saja dari beberapa siswa yang ngobrol sendiri,<br />

mainan, pukul-pukul bangku, dan lain-lain.<br />

Intinya adalah karena setiap siswa mempunyai alasan bagi<br />

emosi mereka, ketika setiap kali pendidik merasa bahwa hatinya<br />

berpihak pada anak tersebut, maka dia akan merasakan apa yang<br />

sedang di rasakan oleh anak tersebut.<br />

2). Mengakui Emosi Sebagai Kesempatan.<br />

Setelah seorang pendidik mengetahui emosi anak didiknya,<br />

kemudian mengetahui pengalaman-pengalaman negatif yang pernah di<br />

alami, maka seorang pendidik harus dapat membangun kedekatan<br />

dengan anak-anak mereka. Dan membantu menangani perasaan<br />

mereka.<br />

34 John Gpttman, Kecerdasan Emosional : Kiat-Kiat Membesarkan Anak Yang Memiliki<br />

Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia, 1998), 81.<br />

43


3). Mendengarkan Dengan Empati.<br />

Pendidik harus bisa bersikap dengan penuh perhatian,<br />

berbicara dengan santai. Dan dengan mengamati petunjuk fisik emosi<br />

anak.<br />

4). Mengungkapkan Nama Emosi.<br />

Menolong anak memberi nama emosi sewaktu emosi itu<br />

mereka alami dan semakin tepat jika seorang anak tersebut dapat<br />

mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata, maka kita dapat<br />

membantu mereka mencamkannya betul-betul di otaknya, misalnya,<br />

apabila ia sedang marah, boleh jadi ia juga merasa kecewa.<br />

5). Membantu Menemukan Solusi.<br />

Proses ini memiliki lima tahap :<br />

a). Menentukan batas-batas.<br />

b). Menentukan sasaran.<br />

c). Memiliki pemecahan yang mungkin.<br />

d). Mengevaluasi pemecahan yang disarankan berdasarkan nilai-nilai<br />

keluarga.<br />

e). Menolongnya memilih satu pemecahan.<br />

6). Jadilah Teladan.<br />

Menurut kaca mata <strong>Quantum</strong> Teaching, keteladanan adalah<br />

tindakan paling ampuh dan efektif yang dapat di lakukan oleh seorang<br />

pendidik. Keteladanan dapat mem<strong>pengaruh</strong>i perilaku dan tindakan<br />

44


tanpa banyak kata-kata. Siswa pada umumnya lebih senang melihat<br />

teladan dari pada banyak diceramahi panjang lebar.<br />

Kecerdasan spiritual (SQ) menurut Danah Zohar adalah<br />

“kecerdasan yang bertumpu pada bagian <strong>dalam</strong> diri kita yang<br />

berhubungan dengan kearifan di luar ego, atau jiwa sadar. Inilah<br />

kecerdasan yang kita gunakan bukan hanya untuk mengetahui nilainilai<br />

yang ada, melainkan juga untuk secara kreatif menemukan nilainilai<br />

baru”. 35<br />

Menurut Sinetar “kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang<br />

mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang terinspirasi,<br />

theisness atau penghayatan ketuhanan yang di <strong>dalam</strong>nya kita semua<br />

menjadi bagian”.<br />

Sementara menurut, Khalil Khavari, kecerdasan spiritual<br />

adalah fakultas dari dimensi non material kita-ruh manusia.<br />

Sedangkan menurut Pak Muh (Muhammad Zuhri) kecerdasan<br />

spiritual adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk<br />

“berhubungan” dengan Tuhan.<br />

Dr. Dimitri Mahayana menunjukkan beberapa ciri orang yang<br />

ber- SQ tinggi, beberapa diantaranya adalah :<br />

a). Memiliki prinsip dan visi yang kuat.<br />

b). Mampu melihat kesatuan <strong>dalam</strong> keragaman.<br />

35 Hidayat Nafaat Maja, Intelegensi Spritual, (Parenial Press, 2001).<br />

45


c). Mampu memaknai setiap sisi kehidupan dan.<br />

d). Mampu mengelola, bertahan <strong>dalam</strong> kesulitan dan penderitaan. 36<br />

2. Teknik-Teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (Kecerdasan <strong>Quantum</strong>).<br />

Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan suatu metode yang meliputi<br />

pengembangan tiga aspek : intelektual, emosioan dan spiritual.<br />

Dengan menerapkan beberapa teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> (kecerdasan<br />

<strong>Quantum</strong>) akan membantu untuk melejitkan intelektual, emosional dan<br />

spiritual.<br />

Untuk itu <strong>dalam</strong> proses untuk melejitkan intelektual, emosional dan<br />

spriritual dengan mudah, maka teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> menggunakan<br />

prinsip asosiasi (penghubung) dengan sesuatu yang lain. Teknik <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> (kecerdasan <strong>Quantum</strong>) yang akan dibahas berikut yang akan<br />

melejitkan intelektual, emosional dan spiritual, hanya dengan sedikit usaha<br />

diantaranya :<br />

a. Teknik menghafal cepat.<br />

Menghafal adalah proses menyimpan data kememori otak. 37<br />

Kemampuan menghafal manusia sangat besar sekali, menurut Tony<br />

Buzan, kapasitas memori otak adalah 10800 (angka 10 diikuti 800 angka 0<br />

dibelakangnya), bila memori untuk menghafal seluruh atom dialam<br />

36 Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong> ,…., 34.<br />

37 Ibid, 55.<br />

46


semesta maka kapasitas memori masih bersisah banyak sekali, kita harus<br />

bisa membedakan istilah menghafal dengan daya serap adalah<br />

kemampuan menyerap kembali data-data yang telah tersimpan dimemori.<br />

Sebagian besar orang memiliki persoalan didaya serap menghafal,<br />

teknik menghafal cepat di sini merupakan cara menghafal lebih cepat<br />

sekaligus <strong>meningkatkan</strong> daya serap.<br />

Dalam teknik menghafal cepat terdapat beberapa metode yang<br />

dapat membantu menghafal cepat.<br />

1). Sistem control.<br />

Cara menggunakan sistem control adalah dengan membuat<br />

cantolan, mengasosiasikan dengan materi yang dihafal,<br />

mengimajinasikan secara kreatif. 38<br />

Misalnya apabila kita ingin menghafal 10 Tokoh berikut tanpa<br />

bertukar :<br />

1. Nabi Muhammad.<br />

2. Isaac Newton.<br />

3. Nabi Isa (yesus).<br />

4. Budha gautama.<br />

5. Kong Hu Chu.<br />

6. St. Paul.<br />

7. Ts’ai Lun.<br />

38 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 59.<br />

47


8. Johann Guttenberg.<br />

9. Christoper Colombus.<br />

10. Albert Einstein.<br />

2). Menyanyi/kata penanda.<br />

Sistem kata penanda adalah alat mengingat dengan<br />

mengasosiasikan menggunakan obyek kongkrit, sistem kata penanda<br />

ini sangat membantu <strong>dalam</strong> mengingat angka, kata penanda dapat<br />

berupa kata-kata yang anda ciptakan sendiri atau kata-kata yang sudah<br />

dikenal dimasyarakat, seperti : kata penanda dari lagu dua mata saya,<br />

jadi, dua adalah mata, satu adalah mulut, hidung adalah satu dan<br />

seterusnya. 39<br />

3). Gerakan.<br />

Menghafal sambil melakukan gerakan sangat membantu<br />

mengahtifkan memori, otak kita memiliki satu pusat kecerdasan yang<br />

disebut bodily - kinestethyc intelligence - kecerdasan gerak. 40<br />

Gerakan dapat membuat otot-otot lebih rileks, santai dan juga<br />

membangkitkan semangat, mengusir kemalasan dan kejenuhan.<br />

Teknik gerakan ini sangat membantu untuk menghafal suatu<br />

ungkapan yang harus sama persis, tepat tanpa ada kesalahan kata demi<br />

kata, umumnya sangat bermanfaat untuk menghafal ungkapan-<br />

39 Karen Margowitz, Eric Jensen, Otak Sejuta, ….., 83.<br />

40 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 64.<br />

48


ungkapan <strong>dalam</strong> bahasa asing, misalnya : mengajarkan anak ketika<br />

mengerjakan sholat.<br />

4). Konsonan kreatif.<br />

Konsonan kreatif ini digunakan untuk menghafal sesuatu yang<br />

berhubungan dengan angka-angka, nomor telepon, nomor rekening,<br />

kode rahasia dan lain-lain. 41 Cara menguasai konsonan kreatif ini<br />

sangat sederhana, mula-mula gantilah angka-angka yang akan dihafal<br />

dengan konosonan (huruf mati). Dari konsonan ini kemudian kita<br />

bentuk kata atau kalimat yang menarik sehingga mudah dihafal dan<br />

diingat, misalnya :<br />

1. Satu - Tu : T<br />

2. Dua - Dua : D<br />

3. Tiga - Ga : G<br />

4. Empat - Pat : P<br />

5. Lima - Ma : M<br />

6. Enam -Nam : N<br />

7. Tujuh - Ju : J<br />

8. Delapan - Lapan : L<br />

9. Sembilan - Bilan : B<br />

10. Kosong - Kosong : K<br />

41 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 67.<br />

49


Misalnya kita disuruh menghafalkan nomor telepon berikut :<br />

Budi : 442809.<br />

Prosesnya adalah sebagai berikut :<br />

Kita buat konsonan dari nomor telepon menjadi PPDLKB.<br />

Kemudian kita membuat kalimat yang menarik PaPaDuLuKoBoy<br />

b. Teknik berpikir kreatif.<br />

Dalam berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat diantaranya :<br />

- Kreatifitas melibatkan respon atau gagasan yang baru.<br />

- Memecahkan persoalan secara realistic.<br />

- Kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan in-sight yang<br />

orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. 42<br />

Ketika berpikir kreatif, jenis berpikir evaluatif adalah sangat<br />

membantu <strong>dalam</strong> kreativitas karena menyebabkan kita menilai gagasangagasan<br />

secara kritis.<br />

c. Teknik membaca cepat.<br />

Membaca memiliki beranega ragam arti, antara lain adalah :<br />

menyampaikan, menelaah, membaca, men<strong>dalam</strong>i, meneliti, mengetahui<br />

ciri-ciri sesuatu dan sebagainya. 43<br />

42 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, …..…, 73.<br />

43 Ibid, 77.<br />

50


Menurut Quarish Shihab <strong>dalam</strong> Tafsirnya (Pustaka Hidayah 1997),<br />

membaca itu mencakup telaah alam raya, masyarakat dan diri sendiri,<br />

serta bacaan tertulis, baik suci maupun tidak. 44<br />

Sedangkan menurut Tony Buzan membaca adalah hubungan<br />

timbal balik individu secara total dengan informasi simbolik. Membaca<br />

biasanya merupakan aspek visual belajar, dan berisi tujuh langkah berikut<br />

: pengenalan, asimilasi, intra-integrasi, ekstra-integrasi, penyimpanan,<br />

mengingat dan komunikasi. 45<br />

Salah satu cara mempercepat membaca dengan pertama melompat<br />

belakang dan regresi dapat dihilangkan, dengan hanya mempertimbangkan<br />

kata-kata yang perlu, kata-kata yang perlu dipertimbangkan kira-kira 10<br />

persen, sisanya dapat diperkirakan dengan cerdas, kedua, waktu untuk<br />

setiap fiksasi dapat mendekati yang detik, ketiga, ukuran fiksasi dapat<br />

diperluas.<br />

d. Teknik berhitung cepat.<br />

Dalam teknik berhitung cepat terdapat beberapa cara diantaranya<br />

Alkhawarizmi, Trachtenberg, Onde-onde melenium, sempoa dan sapu<br />

tangan yang semuanya ini adalah cara menghitung cepat yang sangat<br />

membantu <strong>dalam</strong> berhitung cepat.<br />

44 Quraish Shihab, Tafsir al-Qur'an al-Karim, (Pustaka Hidayah, 1997), 87.<br />

45 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>,………, 78.<br />

51


Contoh Alkhawarizmi, Trachtenberg kuadrat dua angka.<br />

Bila angka satuannya berupa angka 5 dikerjakan dengan cara<br />

sebagai berikut : 15 2 = 225 dari 1 x (1+1) = 2 dan 5 2 = 25 menjadi 225.<br />

3. Langkah-Langkah Penggunaan Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Dalam<br />

Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />

Hasil penelitian menunjukkan bahwa <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> mampu<br />

melejitkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, serta mampu<br />

membantu kita menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan di sekolah,<br />

berbagai macam <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> diperlukan untuk mengerjakan<br />

tugas yang berbeda-beda, oleh karena itu kita tidak dapat mengklaim adanya<br />

<strong>strategi</strong> yang terdapat di <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang dapat digunakan untuk<br />

melejitkan intelektual, emosional dan spiritual justru <strong>dalam</strong> menggunakan<br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> harus memutuskan teknik apa yang paling cocok<br />

dan efektif untuk tugas pembelajaran yang harus dihadapi.<br />

Untuk itu, <strong>dalam</strong> pembelajaran PAI tepatnya pada materi al-Qur'an,<br />

akhlak dan fiqih yang paling cocok dan efektif menggunakan teknik<br />

menghafal cepat, yang meliputi, sistem control, menyanyi gerakan dan<br />

konsonan kreatif, teknik berpikir kreatif, teknik membaca cepat dan teknik<br />

menghitung cepat adalah sebagai berikut :<br />

52


a. Teknik menghafal cepat.<br />

Teknik membaca cepat di sini dapat diperoleh dengan beberapa<br />

cara diantaranya : sistem cantolan, menyanyi atau kata penanda, gerakan<br />

dan konsonan kreatif.<br />

1). Untuk sistem cantolan.<br />

a). Kita membuat cantolan.<br />

b). Mangasostasikan dengan materi yang dihafal.<br />

c). Mengimajinasikan secara kreatif.<br />

d). Mengulanginya bila diperlukan. 46<br />

Misalnya bila kita ingin menghafal 10 tokoh berikut dengan<br />

urut tanpa tertukar :<br />

1. Nabi Muhammad.<br />

2. Isaac Newton.<br />

3. Nabi Isa (yesus).<br />

4. Budha gautama.<br />

5. Kong Hu Chu.<br />

6. St. Paul.<br />

7. Ts’ai Lun.<br />

8. Johann Guttenberg.<br />

9. Christoper Colombus.<br />

10. Albert Einstein.<br />

46 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ……, 60.<br />

53


Dalam contoh ini, cantolan yang dapat kita gunakan adalah<br />

angka itu sendiri, kemudian kita buat cantolan sebagai berikut :<br />

1. Ratu.<br />

2. Gua.<br />

3. Raga.<br />

4. Tempat.<br />

5. Trima.<br />

6. Senam.<br />

7. Baju.<br />

8. Balapan.<br />

9. Camilan.<br />

10. Sesepuh.<br />

Kita akan mudah menghafal cantolan ini karena suku<br />

terakhirnya senada dengan angka : tu, ua, ga, pat, ma, nam, ju, pan,<br />

lan, luh.<br />

Langkah berikutnya adalah membuat asosiasi antara cantolan<br />

dengan 10 tokoh dunia, gunakan otak kanan kita yang kreatif.<br />

54


Ratu-Muhammad<br />

Gua-newton<br />

Raga-Yesus<br />

Tempat-Budha<br />

Trima-Kong Hu Chu<br />

Senam-Paul<br />

Baju-Ts’ai Lun<br />

Balapan-Guttenterg<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

Seorang Ratu yang cantik sekali ingin<br />

masuk Islam, ia menemui Nabi<br />

Muhammad.<br />

Ratu itu dulunya tinggal di Gua yang<br />

terdapat berton-ton batu yang tersusun<br />

sesuai dengan rumus Newton.<br />

Dibantu yang bertonton itu terdapat salib,<br />

yang ada raganya Yesus. Mung ia<br />

dulunya beragama Kristen.<br />

Setelah masuk ke Gua lebih <strong>dalam</strong> lagi<br />

ditemukan tempat bertapa gaya Budha.<br />

Tetapi ia mengatakan “saya terima kasih<br />

atasan sokongan Kong Hu Chu dan<br />

pelajaran senamnya”.<br />

Ia suka senam dengan teman gaulnya<br />

yaitu Paul.<br />

Anehnya, kalau senam di sekitar alunalun<br />

itu pakai baju kertas buatan Tsa’i<br />

Lun.<br />

Setelah itu, mereka balapan pai mesin<br />

seabeng buatan Guttenberg.<br />

55


Camilan-Colombus<br />

Sesepuh-Einstein<br />

:<br />

:<br />

Ada anak nakal, balapan sambil bawa<br />

camilan dan naik bus, Columbus.<br />

Sampai ia terdampar di Amerika ketemu<br />

sesepupuhnya yang berkumis tebal,<br />

berambut<br />

jabrik sedang masuk angina,<br />

Einstain.<br />

Setelah itu sekarang marilah kita ringkas sistem cantol 10<br />

tokoh dunia di atas agar lebih efisien, tetapi cukup kita fokuskan pada<br />

kata-kata kunci sebagai berikut :<br />

Ratu - Islam - Muhammad<br />

Gua - berton-ton - Newton<br />

Raga - salib - Isa (Yesus)<br />

Tempat - bertapa - Budha<br />

Trima kasih - sokong - Kong Hu Chu<br />

Senam - gaul - Paul<br />

Baju kertas - sekitar alun - Tsa’i Lun<br />

Balapan - mesin scabreg - Guttenberg<br />

Camilan - naik bus - Columbus<br />

Sesepuh - masuk angina - Einstein<br />

56


2). Menyanyi atau kata penanda.<br />

Pada teknik menyanyi ini, menuntut seorang guru untuk<br />

bersifat kreatif. Seorang guru harus mengerti materi apa yang tepat<br />

dijadikan lagu atau irama agar siswa mudah untuk menyerap pelajaran<br />

yang telah disampaikan. Misalnya menghafal sifat wajib bagi Allah<br />

dan nama-nama Malaikat yang kesemuanya itu lebih tepat menghafal<br />

jika dilagukan.<br />

3). Gerakan.<br />

Teknik menghafal cepat menggunakan gerakan ini sangat<br />

membantu untuk menghafal sesuai ungkapan yang harus sama, persis,<br />

tepat tanpa ada kesalahan kata demi kata. Teknik ini biasanya dipakai<br />

<strong>dalam</strong> materi Fiqih bab sholat, yang mana dubutuhkan ungkapanungkapan<br />

<strong>dalam</strong> bahasa Arab dengan tepat tanpa ada kesalahan<br />

sedikitpun. Biasanya siswa disuruh mempraktekkan gerakan-gerakan<br />

sholat beserta bacaannya.<br />

Sesuai dengan 5 prinsip <strong>Quantum</strong> Learning yakni :<br />

1. Ucapkan everything speaks (segalanya berbicara) : sambil<br />

menggerakkan kedua tangan ke atas kepala, kemudian<br />

menggerakkan tangan kiri ke sebelah kiri, tangan kanan ke sebelah<br />

kanan membentuk gerakan lingkaran besar melambangkan<br />

keseluruhan. Everything, selanjutnya, tempatkan tangan kanan di<br />

dekat jari tangan seakan-akan mewakili bibir berbicara, speaks.<br />

57


2. Ucapkan Everything is on purpose (segalanya memiliki maksud) :<br />

gerakkan tangan seperti langkah pertama di atas : Everything,<br />

selanjutnya tempatkan tangan kiri di depan dada dada mengadah<br />

ke atas lalu gerakan tangan kanan seolah-olah menaruh sesuatu di<br />

atas tangan kiri, is on purpose.<br />

3. Ucapkan acknoeledge every effort (hargai setiap usaha) : bertepuk<br />

tanganlah : acknowledge, lalu kepalkan tangan kanan di kanan,<br />

tangan kiri di kiri seolah-olah sedang berusaha lari, every effort.<br />

4. Ucapkan experience before label (alami sebelum menamai) :<br />

kepalkan kedua tangan seolah-olah berusaha lari : experience lalu<br />

taruh tangan kiri di depan dada tengah ke atas disusul tangan kanan<br />

telungkup 15 cm di atas tangan kiri seolah-olah memberi tahu<br />

panjang sesuatu : before label.<br />

5. Ucapkan if it’s worth learning, it’s worth celebrating (jika sudah<br />

layak dipelajari, layak pula dirayakan) : gunakan telunjuk kanan<br />

untuk kepala bagian kanan seolah-olah sedang berpikir keras : if<br />

it’s worth learning, kemudian lambaikan kedua tangan tinggitinggi<br />

seolah-olah sedang merayakan kemenangan : it’s worth<br />

Celebrating. 47<br />

47 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ……, 65.<br />

58


. Teknik berpikir kreatif.<br />

Langkah-langkahnya :<br />

1. Sibukkan diri anda mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.<br />

2. Berpikir empat arah - lihatlah berbagai sudut.<br />

3. Alternatif – hasilkan ide sebanyak-banyaknya.<br />

4. Desain kombinasi baru – carilah kombinasi terbaik dari semua ide.<br />

5. Ukur – tetapkan kombinasi terbaik.<br />

6. Terapkan. 48<br />

Teknik berpikir kreatif ini biasanya digunakan <strong>dalam</strong> pembelajaran<br />

Fiqih.<br />

c. Teknik membaca cepat.<br />

Langkah-langkahnya sebagai berikut :<br />

1. Bacalah hanya kata-kata yang penting yaitu judul dan sub judul,<br />

kemudian catatlah yang diperoleh dari langkah pertama <strong>dalam</strong> bentuk<br />

peta pikiran.<br />

2. Renungkanlah apa yang telah diperoleh dari langkah pertama,<br />

praktekkanlah dengan cerdas hubungan antara masing-masing sub<br />

judul dengan judulnya, kemudian perkirakan dengan cerdas pula apa<br />

yang dibahas <strong>dalam</strong> masing-masing sub judul.<br />

48 Colin Rose, Kuasai Lebih Cepat, (Bandung: Kaifa, 2002), 178.<br />

59


3. Bacalah kembali hanya kata-kata yang perlu, yaitu satu kalimat<br />

pertama untuk setiap paragrap. Karena ide pertama setiap paragrap ada<br />

dikalimat utama yaitu kalimat utama masing-masing paragraph.<br />

4. Renungkanlah kembali apa yang telah kita peroleh.<br />

5. Bacalah bagian bacaan yang menurut kita perlu atau menarik.<br />

6. Lengkapilah peta pikiran. 49<br />

d. Teknik berhitung cepat.<br />

Langkah-langkahnya sebagai berikut :<br />

Untuk teknik berhitung cepat di sini seorang guru harus lebih<br />

pandai <strong>dalam</strong> memilih materi apa yang cocok <strong>dalam</strong> menerapkan teknik<br />

berhitung cepat, karena <strong>dalam</strong> teknik berhitung cepat di sini banyak sekali<br />

alternative untuk menyelesaikan satu persoalan.<br />

B. Kajian Tentang Prestasi Belajar<br />

1. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />

Prestasi belajar pendidikan Agama Islam adalah sebuah rangkaian<br />

kalimat yang terdiri dari tiga kata, yakni, prestasi, belajar dan pendidikan<br />

Agama Islam (PAI), yang mempunyai arti yang berbeda-beda, berikut ini<br />

pembahasan dari masing-masing kata, antara lain yaitu :<br />

49 Colin Rose, Kuasai Lebih Cepat, …., 180.<br />

60


“Prestasi berarti hasil usaha”. 50 Sedangkan menurut istilah prestasi<br />

adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara<br />

individu maupun kelompok prestasi tersebut. 51<br />

Sedangkan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap <strong>dalam</strong><br />

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau<br />

pengalamannya. 52 Sendiri dari interaksi dengan lingkungan.<br />

“Prestasi belajar” adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan<br />

yang dikembangkan melalui mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan<br />

nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 53 Ada pendapat lain yang<br />

mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang<br />

dinyatakan <strong>dalam</strong> bentuk angka, huruf atau simbol yang dapat mencerminkan<br />

hasil yang telah dicapai oleh siswa atau anak <strong>dalam</strong> pereode tertentu, misalnya<br />

tiap semester yang dinyatakan <strong>dalam</strong> raport. 54<br />

Sedangkan pendidikan Agama Islam (PAI) di sini lebih pada<br />

pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam. Hakikat pendidikan<br />

mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah anak<br />

didik melalui ajaran Agama Islam. 55 Sedangkan pendidikan Agama Islam<br />

50 Zainal Arifin, Evaluasi Instruksioanl Prinsip -Teknik-Prosedur, (Bandung: PT. Remaja<br />

Rosdakarya, 1991), 3.<br />

51<br />

Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha<br />

Nasional, 1994), 19.<br />

52 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), 84.<br />

53 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 895.<br />

54 Sutratina Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,<br />

1984), 48.<br />

55 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 31.<br />

61


(PAI) diartikan sebagai proses pembimbing, mengarahkan dan mengajarkan<br />

anak untuk mencapai tujuan yang tetapkan yaitu menanmkan taqwa serta<br />

menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Agama Islam.<br />

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan<br />

mengenai pengertian”prestasi belajar pendidikan Agama Islam (PAI)”, yakni<br />

perubahan yang terjadi pada siswa sebagai suatu bimbingan seorang guru<br />

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yang dinyatakan <strong>dalam</strong> bentuk angka.<br />

Huruf maupun simbol yang merupakan cerminan dari hasil yang telah dicapai<br />

oleh siswa <strong>dalam</strong> waktu tertentu yang dinyatakan <strong>dalam</strong> raport.<br />

Adapun <strong>dalam</strong> al-Qur'an yang terdapat <strong>dalam</strong> surat Al-Qhqaf ayat 19<br />

yang berbunyi :<br />

ولِك ُل ِّ درجت مِماعمِل ُواولِيوفِيهِم ا َعمل َهم وهم لا َيظ ْل َمو َن.‏<br />

Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah<br />

mereka kerjakan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka, serta<br />

mereka tiada dirugikan”. 56<br />

Pada ayat tersebut sudah dijelaskan dinyatakan bahwa prestasi<br />

seseorang disesuaikan dengan amalan-amalan yang telah dikerjakan, dan<br />

Allah tidak mengurangi balasan dari pekerjaan mereka karena prestasi yang<br />

dicapai itu berkat usaha mereka sendiri.<br />

56 Depag RI, al-Qur'an Dan Terjemahannya, (Surabaya: Surya Citra Aksara, 1993), 25.<br />

62


Begitu juga bagi seorang siswa<br />

diwajibkan untuk <strong>meningkatkan</strong><br />

prestasi belajarnya, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan hasil<br />

yang memuaskan serta dapat mengamalkannya <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari.<br />

2. Jenis-Jenis Prestasi.<br />

Dalam sistem pendidikan Nasional atau rumusan pendidikan<br />

mempunyai beberapa tujuan, baik itu beberapa tujuan, baik itu tujuan<br />

kurikulumnya maupun tujuan instruksional, pada penelitian ini menggunakan<br />

klasifikasi hasil belajar (prestasi belajar).<br />

Prestasi belajar menurut Benyamin Bloom secara garis besar dibagi 3<br />

ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik.<br />

a. Ranah kognitif.<br />

Pada ranah ini mempunyai beberapa tingkatan, yaitu : 57<br />

1). Pengetahuan (knowledge).<br />

2). Pemahaman (comprehension).<br />

3). Penerapan (application).<br />

4). Penguraian (analysis).<br />

5). Pemanduan (syntesis).<br />

6). Penilaian (evaluatif).<br />

57<br />

Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja<br />

Rosdakarya, 1990), 22-23.<br />

63


Perubahan yang terjadi pada ranah kognitif ini tergantung pada<br />

tingkat ke<strong>dalam</strong>an belajar yang dialami oleh siswa. Dengan pengertian<br />

bahwa perubahan yang terjadi pada ranah diharapkan seorang siswa<br />

mampu melakukan pemecahan terhadap masalah-masalah yang<br />

dihadapinya sesuai dengan bidang studi yang dihadapinya.<br />

b. Ranah affektif.<br />

Adapun jenis katagori <strong>dalam</strong> ranah ini adalah sebagai hasil dari<br />

belajar yang mulai dari tingkat dasar sampai yang kompleks, yaitu :<br />

1). Menerima rangsangan (receving).<br />

2). Merespon rangsangan (responding).<br />

3). Menilai sesuatu (valuing).<br />

4). Mengorganisasi nilai (organization).<br />

5). Menginternalisasikan (mewujudkan) nilai-nilai (characteazion by<br />

value or value compleks).<br />

Pada ranah afektif ini harapkan siswa mampu lebih peka terhadap<br />

nilai dan etika yang berlaku, <strong>dalam</strong> bidang ilmunya perubahan yang terjadi<br />

cukup mendasar, maka siswa tidak hanya menerimanya dan<br />

memperhatikan saja, melainkan mampu melakukan satu sistem nilai yang<br />

berlaku <strong>dalam</strong> bidang ilmunya. 58<br />

1996), 71-72.<br />

58 Muhibbin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya Anak Bangsa,<br />

64


Pada tipe belajar ini ditampak pada siswa pada berbagai tingkah<br />

laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,<br />

menghargai dan teman di kelas dan kebiasaan di lingkungan yang baik.<br />

c. Ranah psikomotorik.<br />

Dalam ranah psikomotorik ini erat sekali dengan ketrampilan yang<br />

bersifat konkret, walaupun demikian tidak terlepas dari kegiatan belajar<br />

yang bersifat konkret, walaupun demikian tidak terlepas dari kegiatan<br />

belajar yang bersifat mental (pengetahuan dan sikap). Dalam hal ini<br />

belajar merupakan tingkah laku yang nyata dan dapat dialami.<br />

Dari araian di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar<br />

mengajar khususnya pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan sebuah<br />

proses yang mengakibatkan beberapa perubahan yang relative menetap<br />

<strong>dalam</strong> tingkah laku seseorang yang sesuai dengan tujuan pendidikan<br />

Agama Islam (PAI). Baik yang meliputi aspek kognitif, affektif dan<br />

psikomotorik, maupun aspek-aspek yang lain sehingga perubahan sifat<br />

yang terjadi pada masing-masing aspek tersebut tergantung pada tingkat<br />

ke<strong>dalam</strong>an belajar.<br />

3. Kriteria Prestasi Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar siswa terhadap<br />

proses belajar mengajar yang telah dilakukannya dan untuk mengetahui<br />

keberhasilan guru <strong>dalam</strong> mengajar, maka digunakan kriteria penilaian sebagai<br />

65


acuan tingkat keberhasilan sejalan dengan kurikulum yang telah ditentukan<br />

saat ini sebagai berikut :<br />

a. Istimewa.<br />

Apabila seluruh pelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa.<br />

b. Baik sekali.<br />

Apabila 80-90 % pelajaran yang diajarkan dapat dikuasi oleh siswa.<br />

c. Baik.<br />

Apabila 70-80 % pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.<br />

d. Cukup.<br />

Apabila 60-70 % pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.<br />

e. Kurang.<br />

Apabila 60 % ke bawah pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.<br />

Dengan melihat kriteria terdapat <strong>dalam</strong> format daya serap siswa <strong>dalam</strong><br />

pelajaran yang prosentase keberhasilan siswa, sebelum mencapai tujuan<br />

instruksional khusus, dapat diketahui tingkat keberhasilan proses belajar<br />

mengajar yang telah dicapai oleh siswa dan guru. 59<br />

4. Penilaian Proses Belajar Mengajar.<br />

Menurut Nana Sudjana, bahwa penilaian proses belajar mengajar<br />

memiliki kriteria, yaitu :<br />

59 Moh. Uzer Usman, Lilis Setiawati, Upaya optimalisasi Belajar Mengajar, (Bandung:<br />

Remaja Rosdakarya, 1995), 1.<br />

66


a. Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum.<br />

Kurikulum adalah program belajar mengajar yang telah ditentukan<br />

sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan proses<br />

belajar mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara<br />

nyata <strong>dalam</strong> bentuk dan aspek-aspek :<br />

1). Tujuan-tujuan pengajaran.<br />

2). Bahan pengajaran yang diberikan.<br />

3). Jenis kegiatan yang dilaksanakan.<br />

4). Cara melaksanakan jenis kegiatan.<br />

5). Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan, dan.<br />

6). Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.<br />

b. Keterlaksanaannya oleh guru.<br />

Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan program yang telah<br />

dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang<br />

berarti. Dengan apa yang direncanakan dapat diwujudkan sebagaimana<br />

seharusnya, keterlaksanaan ini dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />

1). Mengkodisikan kegiatan belajar siswa.<br />

2). Menyiapkan alat, sumber dan perlengkapan belajar.<br />

3). Waktu yang disediakan untuk waktu belajar mengajar.<br />

4). Memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa.<br />

5). Melaksanakan proses dan hasil belajar siswa.<br />

67


6). Menggeneralisasikan hasil belajar saat itu dan tindak lanjut untuk<br />

kegiatan belajar mengajar berikutnya.<br />

c. Keterlaksanaannya oleh siswa.<br />

Dalam hal ini dinilai sejauh mana siswa melakukan kegiatan<br />

belajar mengajar dengan program yang telah ditentukan guru tanpa<br />

mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti, keterlaksaan siswa dapat<br />

dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />

1). Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru.<br />

2). Semua siswa turut melakukan kegiatan belajar.<br />

3). Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.<br />

4). Manfaat semua sumber belajar yang disediakan guru.<br />

5). Menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru.<br />

d. Motivasi belajar siswa.<br />

Keberhasilan <strong>dalam</strong> belajar mengajar dapat dilihat <strong>dalam</strong> motivasi<br />

belajar yang ditunjukkan para siswa pada saat melaksanakan kegiatan<br />

belajar mengajar, hal ini dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />

1). Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran.<br />

2). Semangat siswa <strong>dalam</strong> mengerjakan tugas-tugas belajarnya.<br />

3). Tanggung jawab siswa <strong>dalam</strong> mengerjakan tugas-tugas belajarnya.<br />

4). Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.<br />

5). Rasa senang dan puas <strong>dalam</strong> mengerjakan tugas yang diberikan.<br />

68


e. Kearifan para siswa <strong>dalam</strong> kegiatan belajar.<br />

Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh<br />

mana keahtifan siswa <strong>dalam</strong> mengikuti proses belajar mengajar, keahtifan<br />

siswa dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />

1). Turut <strong>dalam</strong> melaksanakan tugas belajarnya.<br />

2). Terlibat <strong>dalam</strong> pemecahan masalah.<br />

3). Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami<br />

persoalan yang dihadapinya.<br />

4). Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk<br />

pemecahan masalah.<br />

5). Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.<br />

6). Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.<br />

7). Melatih diri <strong>dalam</strong> memecahkan soal atau masalah yang sejenis.<br />

8). Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah<br />

diperolehnya <strong>dalam</strong> menyelesaikan tugas atau persoalan yang<br />

dihadapinya.<br />

f. Interaksi guru-siswa.<br />

Interaksi guru dengan siswa berkenaan dengan komunikasi atau<br />

hubungan timbale balik atau hubungan dua arah antara siswa dan guru dan<br />

atau siswa dengan siswa <strong>dalam</strong> melakukan kegiatan belajar mengajar, hal<br />

ini dapat dilihat <strong>dalam</strong> hal :<br />

69


1). Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa<br />

dengan siswa.<br />

2). Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik<br />

secara individual maupun secara kelompok.<br />

3). Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar.<br />

4). Senantiasa beradanya guru <strong>dalam</strong> situasi belajar mengajar sebagai<br />

fasilitator belajar.<br />

5). Tampilnya guru sebagai pemberi jalan ke luar manakala siswa<br />

menghadapi jalan buntu <strong>dalam</strong> tugas belajarnya.<br />

6). Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara berkesinambungan<br />

dari hasil belajar yang diperoleh siswa.<br />

g. Kemampuan atau ketrampilan guru mengajar.<br />

Ketrampilan atau kemampuan guru mengajar merupakan puncak<br />

guru yang professional sebab merupakan penerapan semua kemampuan<br />

yang telah diikutinya <strong>dalam</strong> hal bahan pengajaran, komunikasi dengan<br />

siswa, metode mengajar dll, beberapa indikator <strong>dalam</strong> menilai<br />

kemampuan ini antara lain adalah :<br />

1). Menguasai bahan pengajaran yang disampaikan kepada siswa.<br />

2). Terampil berkomunikasi dengan siswa.<br />

3). Mengusai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan siswa.<br />

4). Terampil menggunakan berbagai alat dan sumber belajar.<br />

5). Terampil menggunakan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.<br />

70


h. Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.<br />

Salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil<br />

belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang dilihat antara<br />

lain adalah :<br />

1). Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah<br />

menyelesaikan pengalaman belajarnya.<br />

2). Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan intruksional oleh para siswa.<br />

3). Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan intruksional minimal 75 dari<br />

jumlah intruksional yang harus dicapai.<br />

4). Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar<br />

<strong>dalam</strong> mempelajari bahan berikutnya. 60<br />

5. Evaluasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI).<br />

Evaluasi adalah suatu tindakan yang digunakan untuk menentukan<br />

suatu nilai :<br />

Jenis evaluasi ada 3 macam, yaitu :<br />

1). Evaluasi harian yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan setiap hari pada<br />

saat sebelum atau sesudah materi pelajaran disampaikan.<br />

2). Ulangan yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan setiap selesai materi satu<br />

atau dua bab yang disampaikan.<br />

60 Nana Sudjana, Penilaian Hasil, ……, 60-62.<br />

71


3). Ulangan akhir semester yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap<br />

akhir semester yang ditandai dengan pembagian raport.<br />

Namun evaluasi atau penilaian yang dilakukan pada pelajaran<br />

pendidikan Agama Islam (PAI) tidak hanya 3 macam ini saja namun ada 3<br />

tambahan, yaitu :<br />

4). Evaluasi hafalan yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada materimateri<br />

hafalan.<br />

5). Evaluasi praktek yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada materi PAI<br />

yang harus dipraktekkan <strong>dalam</strong> suatu kegiatan.<br />

6. Faktor-Faktor Yang Mem<strong>pengaruh</strong>i Prestasi Belajar.<br />

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa merupakan hasil interaksi<br />

antara berbagai faktor yang mem<strong>pengaruh</strong>i baik <strong>dalam</strong> diri (faktor internal)<br />

maupun dari luar diri (faktor eksternal) dari siswa itu sendiri.<br />

Sebagai ciri dilakukan ahtifitas belajar adalah adanya perubahan, baik<br />

perubahan <strong>dalam</strong> pengetahuan, kecakapan atau tingkah laku yang menuju<br />

tercapainya tujuan pendidikan Agama Islam yang dicita-citakan, karena<br />

prestasi belajar merupakan keberhasilan seseorang <strong>dalam</strong> belajar. Maka<br />

faktor-faktor yang mem<strong>pengaruh</strong>i belajar akan ber<strong>pengaruh</strong> juga terhadap<br />

prestasi yang dicapai seseorang.<br />

72


Ada beberapa faktor yang mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa antara<br />

lain :<br />

a. Faktor-faktor dari <strong>dalam</strong> pelajar (internal).<br />

1). Faktor jasmani.<br />

Kondisi fisik merupakan faktor yang dapat mem<strong>pengaruh</strong>i<br />

siswa <strong>dalam</strong> proses belajar PAI, siswa yang <strong>dalam</strong> kondisi sehat<br />

jamaninya akan berbeda dengan siswa yang tidak sehat jasmaninya,<br />

karena belajar memerlukan kecakapan, keterampilan dan kemampuan<br />

berpikir, selain itu ketidak sempurnaan panca indera juga dapat<br />

mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa, misalnya : cacat mata, telinga<br />

dan sebagainya. Karena kualitas panca indera merupakan syarat bagi<br />

suatu proses pembelajaran adalah pendengaran dan penglihatan.<br />

2). Faktor psikologis.<br />

a). Bakat.<br />

Bakat juga merupakan faktor internak yang banyak<br />

mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar siswa, setiap bakat inilah yang<br />

dapat memungkinkan siswa berkembang sesuai dengan<br />

keinginannya, setiap manusia memiliki bakat yang berbeda-beda,<br />

untuk mengembangkan bakat yang dimiliki, seorang harus<br />

mendapatkan bimbingan dan pengarahan yang efektif sebab kalau<br />

tidak, maka bakat tersebut tidak dapat berkembang.<br />

73


). Kecerdasan.<br />

Setiap individu yang lahir memiliki kecerdasan yang<br />

berbeda-beda, kecerdasan dapat mem<strong>pengaruh</strong>i cara berpikir dan<br />

kemampuan beradaptasi dengan berbagai masalah yang dihadapi,<br />

oleh karena itu siswa akan berhasil jika <strong>dalam</strong> dirinya ada<br />

dorongan untuk belajar.<br />

c). Minat.<br />

Minat adalah suatu gejala psikis yang ada pada seseorang<br />

yang direalisasikan dengan senang dan menunjukkan perhatian<br />

dengan perasaan dan perhatian yang berpusat pada suatu obyek.<br />

Sehingga seseorang tersebut mempunyai kecenderungan untuk<br />

melakukannya dan belajar dapat berjalan dengan baik bila disertai<br />

oleh minat.<br />

d). Motivasi.<br />

Motivasi adalah dorongan dari <strong>dalam</strong> yang menimbulkan<br />

kekuatan individu untuk bertingkah laku guna memenuhi<br />

kebutuhan seseorang (siswa) akan berhasil <strong>dalam</strong> belajar jika pada<br />

dirinya terdapat dorongan atau keinginan untuk belajar.<br />

b. Faktor-faktor dari luar pelajar (eksternal).<br />

1). Keluarga.<br />

Keluarga adalah Ayah, Ibu dan anak-anak serta famili yang<br />

menjadi penghuni rumah, seemua kondisi yang ada di <strong>dalam</strong> keluarga<br />

74


seperti tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya<br />

penghasilan, cukup kurangnya perhatian orang tua<br />

keanak, akrab<br />

tidaknya hubungan orang tua keanak atau antara Ayah dan Ibu dan lain<br />

sebagainya. Yang semua itu dapat mem<strong>pengaruh</strong>i pencapaian hasil<br />

belajar anak, begitu juga dengan kondisi rumah serta kedaan cuaca.<br />

2). Sekolah.<br />

Keadaan sekolah seperti tempat belajar turut mem<strong>pengaruh</strong>i<br />

tingkat keberhasilan belajar seperti kualitas guru, metode pengajaran,<br />

kesesuaian kurikulum, keadaan sarana dan prasarana dan sebagainya.<br />

3). Masyarakat.<br />

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar jika<br />

kondisi masyarakat tidak mendukung pendidikan maka prestasi belajar<br />

akan menurun. Contohnya jika disekitar tempat tinggalnya terdiri dari<br />

orang-orang yang mendukung pendidikan yang rata-rata anaknya<br />

bersekolah dan baik moralnya, hal ini dapat memotivasi anak-anak<br />

untuklebih giat belajar. Dan sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan<br />

banyak anak yang tidak baik moralnya jarang yang bersekolah serta<br />

banyaknya pengangguran. Hal ini akan mengurangi semangat belajar<br />

atau masyarakat yang tidak menunjang sehingga motivasi belajar<br />

berkurang.<br />

75


4). Lingkungan sekitar.<br />

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting <strong>dalam</strong><br />

mempengarui<br />

prestasi belajar, keadaan lingkungan, bangunan rumah,<br />

suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.<br />

C. Pengaruh Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan<br />

Agama Islam Di SMPN 3 Gilang Sidoarjo.<br />

Pendekatan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> sangat penting <strong>dalam</strong><br />

<strong>meningkatkan</strong> mutu pendidikan dan pengajaran, <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />

merupakan salah satu cara <strong>dalam</strong> mencerdasan kegiatan intelektual, emosional<br />

dan spiritual siswa serta mempunyai peranan penting yang cukup besar <strong>dalam</strong><br />

menentukan keberhasilan program pendidikan dan pangajaran.<br />

Dengan menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> pada proses belajar<br />

mengajar, siswa diharapkan lebih mampu <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar<br />

pendidikan Agama Islam. Teknil <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> lebih <strong>meningkatkan</strong><br />

penggunaan belahan otak kanan sebagaimana diketahui bahwa belahan otak<br />

kanan berkaitan erat dengan aktifitas-aktifitas kreatif yang menggunakan irama,<br />

musik, warna, gambar serat emosi subyek. 61 Sehingga proses pembelajaran<br />

menjadi sesuatu yang unik dan menyenangkan.<br />

Mempelajari sistem <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> bukan berarti menggantikan proses<br />

pembelajaran itu sendiri, <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> hanyalah sebagai pelengkap, proses<br />

61 Colin Rose Malcolm S. Nicholl, Accelered Learning, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2003, 54.<br />

76


pembalajaran juga merupakan saran untuk mempermudah penguasaan<br />

pembelajaran. Di <strong>dalam</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> terdapat teknik membaca<br />

cepat, teknik berpikir kreatif dan teknik menghitung cepat.<br />

Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ini dapat membantu siswa pada saat proses<br />

belajar mengajar berlangsung. Karena <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> merupakan<br />

sarana untuk mempermudah <strong>dalam</strong> penguasaan pelajaran. Dengan menggunakan<br />

beberapa teknik <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang ada serta sedikit usaha dapat<br />

memperkuat menghafal cepat, membaca cepat pada materi pelajaran, sehingga<br />

<strong>dalam</strong> pelaksanaan proses belajar mengajar dapat lebih efektif dan efisien serta<br />

lebih menarik perhatian siswa dengan begitu prestasi belajar siswa lebih<br />

meningkat. Dengan kata lain dengan menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />

dapat <strong>meningkatkan</strong> kecerdasan IQ, EQ, SQ sehingga siswa dapat menggunakan<br />

pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang<br />

ada dan nilai hasil belajar siswa dapat meningkat lebih baik.<br />

Penggunaan <strong>strategi</strong> belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> proses belajar<br />

mengajar dapat membangkitakan dan minat baru bahkan membawa <strong>pengaruh</strong><br />

psikologis terhadap siswa, karena penggunaan <strong>strategi</strong> belajar ini sangat<br />

membantu terhadap keefektifan proses pengajaran dan penyampaian isi pelajaran.<br />

Untuk mengetahui apakah <strong>strategi</strong> belajar sebagai salah satu <strong>strategi</strong><br />

pembelajaran yang mampu mem<strong>pengaruh</strong>i prestasi belajar, maka perlu diketahui<br />

terlebih dahulu mengenai bagaimana sebenarnya proses balajar mengajar dapat<br />

77


dihubungkan antara critera proses belajar mengajar dapat mem<strong>pengaruh</strong>i proses<br />

belajar dengan menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />

Namun demikian, peranan <strong>strategi</strong> belajar <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar<br />

tidak akan terlihat bila <strong>dalam</strong> penggunaan tidak sejalan dengan isi dan tujuan<br />

pengajaran yang telah ditetapkan, karena itu tujuan pengajaran haruslah dijadikan<br />

pangkal acuan untuk menggunakan <strong>strategi</strong> belajar. Apabila diabaikan maka,<br />

maka <strong>strategi</strong> belajar bukan lagi sebagai alat bantu proses belajar mengajar,<br />

melainkan sebagai penghambat <strong>dalam</strong> pencapaian tujuan pendidikan secara<br />

efektif dan efesien.<br />

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />

mempunyai arti penting <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar siswa pada mata<br />

pelajaran pendidikan Agama Islam (PAI).<br />

78


BAB III<br />

HASIL PENELITIAN<br />

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian.<br />

1. Latar Belakang.<br />

Berdasarkan wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam (PAI),<br />

yaitu Bpk. H. Al-Hadi, S. Ag, adalah salah satu guru yang merintis berdirinya<br />

SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo merupakan salah satu Institusi<br />

pendidikan yang bermula pada keinginan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa<br />

Timur pada tahun 1995-1996, yang ingin menambah jumlah sekolah baru di<br />

wilayah Sidoarjo, wilayah itu salah satunya adalah kecamatan taman, hal ini<br />

langsung dilimpahkan kepada kecamatan.<br />

Kemudian orang kecamatan mencari lahan yang berada di wilayah<br />

taman, akhirnya orang kecamatan menerima lahan yaitu tanah Fasum di<br />

kletek, tanah Fasum adalah tanah bagian dari Perusahaan Gilang.<br />

Setelah itu, tanah itu dibangun ± 1 tahun SMP Negeri Taman selesai,<br />

dan SMP Negeri Taman mulai beroprasi pada tahun 1997-1998.<br />

Pada awal tahun pelajaran dimulai di sini masih filial, maksudnya<br />

belum ada guru atau Kepala Sekolah yang paten, namun para guru di sini<br />

pinjam dari SMP Negeri 3 Taman.<br />

65<br />

79


Baru <strong>dalam</strong> perjalanan cawu 1 tahun pelajaran 1997-1998 mulai ada<br />

Kepala Sekolah yang devinitif, artinya seorang yang sudah paten untuk<br />

ditugaskan menjadi Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

Pada cawu II ada beberapa guru yang ditugaskan secara devinitif,<br />

waktu itu SMP Negeri 3 Taman baru menerima 3 kelas, dan selanjutnya pada<br />

tahun ke 2 mulai banyak guru yang mutasi dari sekolah lain.<br />

Inilah nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat sebagai<br />

Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Taman, antara lain sebagai berikut :<br />

a. Sri Utami, mulai bulan September 1997 - Maret 2002.<br />

b. H. Soewadji Antono, Maret 2002 - Maret 2004.<br />

c. H. Bacher Ramsyah, S. Pd, Maret 2004 - Februari 2006.<br />

d. Drs. H. Achmad Sururi, Februari 2001 - Desember 2007.<br />

e. Hj. Retno Untari Hadi. P, S. Pd, Desember 2007 - Sekarang. 62<br />

2. Visi, Misi Dan Tujuan SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

a. Visi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

“Beriman dan bertaqwa, berilmu untuk berprestasi dan berbudi<br />

pekerti luhur”. Indikator visi :<br />

1). Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif.<br />

2). Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.<br />

62<br />

Pak Hadi, Guru PAI, Wawancara pribadi, Sidoarjo, Tanggal 27 Februari 2008, Siang,<br />

13.30 Wib.<br />

80


3). Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif.<br />

4). Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan<br />

kesanggupan kerja yang tinggi.<br />

5). Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan<br />

mutakhir.<br />

6). Terwujudnya pengembangan penilaian.<br />

7). Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai.<br />

8). Terwujudnya manajemen-manajemen sekolah yang tangguh.<br />

b. Misi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

1). Menyelenggarakan berbagai kegiatan secara efektif untuk<br />

mewujudkan peningkatan dan pengembangan isi (Kurikulum).<br />

2). Melaksanakan berbagai kegiatan Akademik dan non Akademik untuk<br />

memecahkan dinamika dan kualitas proses pembelajaran, pelatihan<br />

dan bimbingan.<br />

3). Melakukan berbagai kegiatan pencapaian ketuntasan kompetensi<br />

kelulusan baik pengetahuan ketrampilan, sikap dan prilaku.<br />

4). Pengupayaan berbagai kegiatan untuk menunjang <strong>dalam</strong> peningkatan<br />

profesionalisme guru, karyawan dan tenaga pendidikan lainnya.<br />

5). Mengoptimalkan berbagai kegiatan upaya pengadaan, pemanfaatan,<br />

dan pemeliharaan fasilitas pendidikan.<br />

6). Memaksimalkan pelaksanaan penilaian secara menyeluruh dan<br />

berkesinambungan untuk nendapatkan hasil yang sebenarnya.<br />

81


7). Meningkatkan dan mengembangkan pembiayaan untuk mendukung<br />

pelaksanaan pendidikan atau sekolah secara menyeluruh.<br />

8). Memantapkan pelaksanaan manajamen berbasis sekolah (MBS)<br />

melalui berbagai kegiatan pembinaan dan pelatihan.<br />

c. Tujuan sekolah.<br />

Dalam rangka 5 (lima) tahun pembinaan, yang dihararpkan :<br />

Tujuan 1 : Meningkatkan/mengembangkan kurikulum :<br />

1). Mengembangkan silabus untuk semua mata pelajaran pada semua<br />

tingkat (kelas).<br />

2). Mengembangkan rencana pembelajaran untuk semua mata pelajaran<br />

pada semua tingkat.<br />

3). Mengembangkan sekolah mencakup standar isi.<br />

Tujuan 2 : Meningkatkan/mengembangkan proses :<br />

1). Meningkatkan bahan dan sumber pembelajaran.<br />

2). Mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan ctl.<br />

3). Mengembangkan pembinaan dan pelatihan bidang Akademik dan non<br />

Akademik.<br />

4). Mengembangkan pemantapan materi Ujian Nasional.<br />

5). Mengembangkan kegiatan <strong>dalam</strong> rangka pencapaian standar proses<br />

pembelajaran.<br />

82


Tujuan 3 : Meningkatkan/mengembangkan kualitas lulusan :<br />

1). Memiliki tim (siswa) Akademis yang mantap.<br />

2). Memiliki tim (siswa) olah raga yang kuat.<br />

3). Memiliki tim (siswa) seni yang berprestasi.<br />

4). Memiliki tim (siswa) pramuka yang handal.<br />

5). Memiliki tim (siswa) PMR yang tangguh.<br />

6). Memiliki tim (siswa) Jurnalistik yang unggul.<br />

7). Memiliki tim (siswa) lainnya yang menyakinkan output dan out line<br />

yang membanggakan lulusan yang standar kompetensi yang mantap.<br />

Tujuan 4 : Meningkatkan/mengembangkan tugas pendidikan :<br />

1). Mengadakan pelatihan bahasa Inggris bagi semua guru dan karyawan.<br />

2). Mengadakan pelatihan komputer dan multi media semua guru dan<br />

karyawan.<br />

3). Mengadakan workshop, Seminar dan lokakarya pendidikan.<br />

4). Mengadakan studi banding ke SMP koalisi dan Lembaga terkait.<br />

5). Mendukung guru dan karyawan melanjutkan studi.<br />

6). Mendukung guru dan karyawan mengikuti Penataran, Diklat,<br />

Workshop kedinasan.<br />

7). Memiliki standar guru dan karyawan yang mengaju pada SMP.<br />

83


Tujuan 5 : Meningkatkan/mengembangkan, sarana dan prasarana :<br />

1). Mencapai pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan fasilitas sekolah<br />

memenuhi SDM<br />

2). Mencapai standar pengelolahan fasilitas pendidikan secara mantap.<br />

Tujuan 6 : Meningkatkan/mengembangkan penilaian :<br />

1). Mengembangkan pedoman penilaian<br />

2). Mengembangkan perangkat soal ulangan harian, ulangan blok dan<br />

ujian Nasional<br />

3). Mengembangkan Instrumen perbaikan (remidi) dan pengayaan.<br />

4). Mengembangkan lomba-lomba, uji coba sebagai upoaya peningkatan<br />

standar nilai.<br />

5). Mengembangkan berbagai kegiatan untuk mencapai standar penilaian<br />

secara mantap.<br />

Tujuan 7 : Meningkatkan/mengembangkan pembiayaan pendidikan :<br />

1). Mengadakan penggalangan dana dari berbagai sumber.<br />

2). Mengadakan penciptaan usaha-usaha yang produktif.<br />

3). Mengadakan optimisme pendaya gunaan potensi fasilitas sekolah.<br />

4). Mengadakan jaringan kerja dengan stake-holder yang peduli terhadap<br />

pendidikan.<br />

5). Mengadakan peningkatan standar pembiayaan yang mantap.<br />

84


Tujuan 8 : Meningkatkan/mengembangkan manajemen dan kelembagaan.<br />

1). Sekolah memiliki adminitrasi yang baik.<br />

2). Sekolah melaksanakan MBS secara mantab.<br />

3). Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi secara periodik.<br />

4). Sekolah memiliki job discroption yang jelas.<br />

5). Sekolah memiliki aturan tentang rekrutmen jabatan-jabatan di sekolah.<br />

6). Sekolah memiliki ketentuan-ketentuan reward dan punishment<br />

terhadap guru, karyawan dan siswa.<br />

7). Sekolah memiliki komite sekolah yang mantap dan handal.<br />

8). Sekolah memiliki tim Litbag yang mantap dan handal.<br />

9). Sekolah telah mampu <strong>meningkatkan</strong> mutu kelembagaan dan<br />

manajemen secara mantap.<br />

B. Kondisi Umum Obyek Penelitian.<br />

1. Keadaan Guru Dan Karyawan.<br />

a. Keadaan guru.<br />

Guru merupakan penentu terhadap keberhasilan suatu kegiatan<br />

belajar mengajar, harus menjadi perhatian bagi sebuah Institusi<br />

pendidikan, guru akan menunaikan tugasnya dengan baik atau dapat<br />

bertindak sebagai tenaga pengajar yang efektif, jika padanya terdapat<br />

berbagai kompetensi keguruan dan melaksanakan fungsinya sebagai guru.<br />

85


dilihat tabel :<br />

Untuk mengetahui keadaan guru di SMP Negeri 3 Taman, dapat<br />

Tabel 1<br />

Rekapitulasi Data Guru SMP 3 Taman Sidoarjo<br />

Tahun Pelajaran 2007-2008<br />

No Nama Bidang Study Pendidikan Jabatan<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

10<br />

Drs. Didik Suwito<br />

Drs. M. Suwito<br />

Drs. Abdul Wahib<br />

M. Yahya, S. Pd<br />

Muhajir, S. Pd<br />

M. Ishak<br />

Drs. H. Anshori<br />

Sri Mulyani, S. Pd<br />

Nanang Santoso, S. Pd<br />

Ing’anah, S. Pd<br />

Kwarganegaraan<br />

P. Ag. Islam<br />

B. Indonesia<br />

Matematika<br />

B. Indonesia<br />

Matematika<br />

IPS<br />

B. Indonesia<br />

B. Inggris<br />

Kwarganegaraan<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

11<br />

12<br />

13<br />

14<br />

15<br />

16<br />

17<br />

18<br />

19<br />

20<br />

21<br />

22<br />

23<br />

24<br />

25<br />

26<br />

27<br />

28<br />

Nuruddin, S. Pd<br />

Drs. Endik Prasetya I, M. Pd<br />

Drs. Kustiyono<br />

Drs. Agus Purnomo<br />

Heni Suryaningsih, S. Pd<br />

Drs. M. Su’di<br />

Hj. Bekti Susilaningsih, S. Pd<br />

Yuyun Chotidjah, M. Pd<br />

H. Al-Hadi, S. Ag.<br />

Drs. Hendra Marhendinata<br />

Aris Sriawan, M. Pd<br />

Bambang Ardianto, S. Pd<br />

Triana Nahrin M, S. Pd<br />

Dra. Sri Rumanti<br />

Tri Astuti, S. Pd<br />

Warsinah, S. Pd<br />

Dra. Sri Widjajanti<br />

Dra. Nanik Rosidah<br />

IPS<br />

TIK<br />

BP/BK<br />

IPA<br />

Bhs. Daerah<br />

IPA<br />

Seni Budaya<br />

B. Daerah, TIK<br />

P. Ag. Islam<br />

Penjas Orkes<br />

B. Inggris<br />

IPA<br />

IPA<br />

B. Indonesia<br />

B. Indonesia<br />

Metamatika<br />

Kewarganegaraan,<br />

IPS BP/BK<br />

Seni Budaya<br />

S-1<br />

S-2<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-2<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-2<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Pembina<br />

Guru dewasa<br />

TK 1<br />

Guru dewasa<br />

TK 1<br />

Guru dewasa<br />

TK 1<br />

Guru dewasa<br />

TK 1<br />

Guru dewasa<br />

TK 1<br />

Guru dewasa<br />

TK 1<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

86


29<br />

30<br />

31<br />

32<br />

33<br />

34<br />

35<br />

36<br />

37<br />

38<br />

39<br />

Hj. Juahiriyah, S. Pd<br />

Toli Kinaryadi, S. pd<br />

Dra. Maria Magdalena<br />

Achmad Zaienuri, S. Pd<br />

Suliyem, S. Th<br />

Drs. Rahmat Hidayat<br />

Dib Budi Raharjo, S. Pd<br />

Luluk Chumaidah, S. Pd<br />

Sukianah, S. Pd<br />

Imamul Baihaqi, Amd. Kom<br />

Siska Dian Herlina, S. Pd<br />

IPA<br />

Matematika<br />

IPS<br />

Keterampilan<br />

P. Ag. Kristen<br />

Pend. Jamani<br />

B. Inggris<br />

B. Inggris, BP/BK<br />

IPS/BP/BK<br />

TIK<br />

BP/BK<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

S-1<br />

Guru dewasa<br />

Guru dewasa<br />

Guru madya<br />

TK 1<br />

Guru madya<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

b. Keadaan karyawan.<br />

Karyawan <strong>dalam</strong> lingkungan Sekolah dapat dikelompokkan sesuai<br />

dengan tugas dan jenisnya terdiri dari :<br />

1). Tata usaha.<br />

Tata Usaha bertugas mempersiapkan program kerja Ketatausahaan<br />

sekolah meliputi :<br />

a). Penyiapan program kerja ketatausahaan sekolah.<br />

b). Kepegawaian.<br />

c). Prasarana sekolah.<br />

d). Keuangan.<br />

2). Pesuruh sekolah.<br />

a). Menyiapkan sekolah <strong>dalam</strong> keadaan bersih, indah dan siap pakai<br />

sebelum sekolah dimulai sehingga dapat menimbulkan gairah<br />

belajar.<br />

87


). Seusai sekolah pesuruh berkewajiban membenahi sekolah <strong>dalam</strong><br />

keadaan aman dan bersih.<br />

c). Membantu kelancaran administrasi Sekolah, yaitu, mengantar<br />

surat-surat Dinas ke Instansi-Instansi yang relavan atau Kantor<br />

Pos baik Pemerintah maupun Swasta.<br />

d). Membantu Kepala Sekolah maupun guru <strong>dalam</strong> pelaksanaan 6 K.<br />

3). Penjaga malam.<br />

Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut :<br />

a). Menjaga kelestarian dan pengamanan lingkungan Sekolah.<br />

b). Bertanggung jawab atas pengawasan pendayagunaan listrik dan<br />

air.<br />

2. Keadaan Siswa.<br />

a. Keadaan siswa TP 2007-2008.<br />

Tabel 2.<br />

Keadaan Siswa Tahun Pelajaran 2007-2008<br />

No Kelas<br />

Jumlah Siswa<br />

L P Jumlah<br />

1. 7 A 16 24 40<br />

2. 7 B 20 20 40<br />

3. 7 C 21 19 40<br />

4. 7 D 22 18 40<br />

5. 7 E 22 18 40<br />

Jumlah 101 99 200<br />

6. 8 A 10 30 40<br />

7. 8 B 17 23 40<br />

88


8. 8 C 18 22 40<br />

9. 8 D 24 14 38<br />

10. 8 E 20 18 38<br />

11. 8 F 24 14 34<br />

Jumlah 111 120 230<br />

12. 9 A 20 17 37<br />

13. 9 B 18 20 38<br />

14. 9 C 18 20 38<br />

15. 9 D 14 25 39<br />

15. 9 E 15 22 36<br />

Jumlah 85 104 188<br />

Jumlah Kls 7, 8,9 297 324 618<br />

b. Perkembangan jumlah siswa 5 tahun terakhir.<br />

Keadaan Siswa 5 Tahun Terakhir<br />

No Kelas<br />

Jumlah Siswa<br />

2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008<br />

1. 7 153 200 130 180 200<br />

2. 8 203 168 210 200 230<br />

3. 9 132 170 180 172 188<br />

Jumlah 488 438 520 552 618<br />

3. Struktur Organisasi.<br />

Untuk lebih <strong>meningkatkan</strong> mutu dari kegiatan pembelajaran yang ada<br />

di SMP Negeri 3 Taman, penempatan para guru yang profesional dibidang<br />

masing-masing dan supaya kegiatan belajar mengajar efektif dan efisien,<br />

maka dibuatlah suatu struktur organisassi sebagai berikut :<br />

89


Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo<br />

Tahun Ajaran 2007-2008.<br />

Bupati Sidoarjo<br />

Dinas P & KProp Jatim<br />

Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo<br />

Dewan Pendidikan<br />

Komite Sekolah<br />

Kepala Sekolah<br />

Hj. Retno Untari Hadi P, S. Pd.<br />

Nip. 131 560 119<br />

Wakil Kepala Sekolah<br />

Aris Setiawan, M.Pd<br />

Nip. 132 203 218<br />

Koord Tata Usaha<br />

Siti Fadilah, S. Pd.<br />

Nip. 132 167 249<br />

Kaur Kurikulum<br />

Drs. M. Su’di<br />

Nip. 132 177 115<br />

Kaur Kesiswaan<br />

M. Yahya, S. Pd.<br />

Nip. 131 695 256<br />

Kaur Sapras<br />

H. Al-Hadi, S.Ag.<br />

Nip. 132 200 074<br />

Kaur Humas<br />

Drs. M. Suwito<br />

Nip. 131 959 709<br />

Sub Unit Pelayanan Teknis<br />

1. Lap IPA : Bambang Ardianto, S. Pd.<br />

2. Lab Bahasa : Nanang Santoso, S. Pd.<br />

3. Lab Komputer : Yuyun Chotidjah, M. Pd.<br />

4. Lab Ketrampilan/Kesenian : Tri Astuti, S. Pd.<br />

5. Perpustakaan : Warsinah, S. Pd.<br />

Sub Unit Pelayanan Teknis<br />

1. Kop. Siswa : Heni Suryaningsih, S. Pd.<br />

2. UKS : Triana Nahrin M, S. Pd.<br />

3. Ekstrakurikuler : Pembina Ekstrat.<br />

Wali Kelas<br />

Guru Mapel<br />

BP/BK<br />

Keterangan :<br />

→ : Garis Komando.<br />

.... : Garis Koordinasi.<br />

Siswa<br />

90


4. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

Adapun keadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang dan<br />

pelaksana kegiatan belajar di SMP Negeri Taman Sidoarjo, dapat dilihat<br />

sebagai berikut :<br />

Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo<br />

No Jenis Sarana Ukuran Luas Jumlah Kondisi<br />

Baik Cukup<br />

(1) (2) (3) (4) (5) (6)<br />

1. Ruang Kepala Sekolah 3x7 1 √ -<br />

2. Ruang guru 7x3 1 √ -<br />

3. Ruang kelas 7x5 16 √ -<br />

4. Ruang Perpustakaan 7x3 1 √ -<br />

5. Ruang Lab. Komputer 7x3 1 √ -<br />

6. Ruang Lab. IPA 3x8 1 √ -<br />

7. Ruang Bahasa 3x8 1 √ -<br />

8. Ruang kesenian/keterampilan 3x8 1 √ -<br />

9. Ruang Administrasi/TU 3x8 1 √ -<br />

10. Ruang Kopersi siswa 3x3 1 √ -<br />

11. Ruang Osis 3x3 1 √ -<br />

12. Ruang Bp 3x4 1 √ -<br />

13. Ruang UKS0 3x3 1 √ -<br />

14. Kamar mandi guru 2x2,5 3 √ -<br />

15. Kamar mandi siswa 2x2,5 12 √ -<br />

16. Gudang 3x3 1 √ -<br />

Sumber data dokumentasi SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

Secara umum bisa dikatakan bahwa sarana dan prasaran di SMP<br />

Negeri 3 Taman Sidoarjo sudah cukup memadai terutama sarana dan<br />

prasarana untuk pembelajaran.<br />

91


5. Penerapan Strategi Belajar <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> di SMPN 3 Taman<br />

Sidoarjo.<br />

Bardasarkan wawancara dengan Bapak H. Al- Hadi, M. Ag. Selaku<br />

guru DAI untuk kelas 8 A, B, C di SMPN 3 Taman Sidoarjo, bahwasanya<br />

setiap materi hafalan pada mata pelajaran pendidikan agama Islam selalu<br />

menggunakan teknik-teknik yang ada pada <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient,<br />

karena <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar dengan menggunkan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

Quontient dapat <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar yang ada yaitu nilai-nilai yang<br />

ada pada materi hafalan cukup memuaskan serta menjadikan siswa lebih<br />

akhtif <strong>dalam</strong> proses pembelajaran dan dapat memaksimalkan waktu belajar<br />

dengan baik.<br />

Namun tidak semua pelajaran PAI serta yang ada menggunakan stategi<br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, hanya beberapa materi yang dapat dihafalkan serta dirasa<br />

cocok jika menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>. Beliau berkali-kali<br />

mengulang hafalan pada setiap pelajaran pendidikan agama Islam<br />

berlangsung. Hal itu diharapkan agar siswa menghafal dengan baik dan dapat<br />

dengan mudah memanggil ingatan.<br />

Untuk mengetahui lebih jelas tentang penggunaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> di SMPN 3 Taman Sidoarjo. Maka penulis menjelaskan langkahlangkah<br />

penggunaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> Quontient di SMPN 3 Negeri.<br />

Dalam pembelajaran PAI tepatnya pada materi Al- Qur’an, akhlak dan<br />

fiqih yang paling cocok dan efektif menggunakan teknik menghafal cepat,<br />

92


yang meliputi (sistem cantol, menyanyi, gerakan dan kosonan kreatif) teknik<br />

berpikir kreatif, teknik membaca cepat dan teknik menghitung cepat.<br />

a. Teknik Menghafal Cepat<br />

Teknik menghafal cepat disini dapat diperoleh dengan<br />

beberapa cara diantaranya: sistem cantolan, menyanyi atau kata<br />

penanda, gerakan dan kosonan kreatif.<br />

1) Untuk sistem cantolan<br />

a. Kita membuat cantolan<br />

b. Mengasosiasikan dengan materi yang dihafal.<br />

c. Mengimajinasikan secara kreatif.<br />

d. Mengulanginya bila di perlukan<br />

Dalam sistem cantolan ini lebih tepat digunakan pada pelajaran<br />

Aqidah Akhlak, karena <strong>dalam</strong> pelajaran Aqidah Akhlak terdapat<br />

materi tentang Nabi-Nabi Ulul ’Azmi yang ada lima, yang disingkat<br />

dengan Nimin, yaitu:<br />

N<br />

I<br />

M<br />

I<br />

M<br />

Nuh<br />

Isa<br />

Musa<br />

Ibrahim<br />

Muhammad<br />

Pada saat proses belajar mengajar dimulai, disini seorangorang<br />

guru harus kreatif apabila dirasa para peserta didik kesulitan<br />

93


untuk menghafal upat pada pelajaran Akhida akhlak pada materi ulum<br />

’azmi biasanya di SMPN 3 Taman menggunakan sistem cantol untuk<br />

memudahkan para peserta didik mengikuti mata pelajaran tersut<br />

dengan menyenangkan.<br />

2) Menyanyi<br />

Pada teknik menyanyi disini, kembali kepada seorang<br />

guru yang untuk selalu bersifat kreatif. Seorang guru harus<br />

mengerti materi apa yang tepat dijadikan lagu atau irama agar<br />

para siswa muda untuk muda untuk menyerap pelajaran yang<br />

telah disampikan, biasanya teknik menyanyi ini digunakan di<br />

SMPN 3 Taman untuk pelajaran aqidah dimateri sifat wajib<br />

bagi Allah dan nama-nama Malaikat yang kesemuanya itu<br />

lebih cepat menghafal jika dilagukan.<br />

3) Gerakan<br />

Menghafal sambil melakukan gerakan sangat<br />

membantu mengahtifkan memori, otak kita memiliki satu pusat<br />

kecerdasan yang disebut bodily - kinestethyc intelligence -<br />

kecerdasan gerak. 63<br />

Gerakan dapat membuat otot-otot lebih rileks, santai<br />

dan juga membangkitkan semangat, mengusir kemalasan dan<br />

kejenuhan.<br />

63 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, ………, 64.<br />

94


Teknik gerakan ini sangat membantu untuk menghafal<br />

suatu ungkapan yang harus sama persis, tepat tanpa ada<br />

kesalahan kata demi kata, umumnya sangat bermanfaat untuk<br />

menghafal ungkapan-ungkapan <strong>dalam</strong> bahasa asing, misalnya :<br />

mengajarkan anak ketika mengerjakan sholat.<br />

b. Teknik berpikir kreatif.<br />

Dalam berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat diantaranya :<br />

- Kreatifitas melibatkan respon atau gagasan yang baru.<br />

- Memecahkan persoalan secara realistic.<br />

- Kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan in-sight yang<br />

orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. 64<br />

Ketika berpikir kreatif, jenis berpikir evaluatif adalah sangat<br />

membantu <strong>dalam</strong> kreativitas karena menyebabkan kita menilai<br />

gagasan-gagasan secara kritis.<br />

c. Teknik membaca cepat.<br />

Membaca memiliki beranega ragam arti, antara lain adalah :<br />

menyampaikan, menelaah, membaca, men<strong>dalam</strong>i, meneliti,<br />

mengetahui ciri-ciri sesuatu dan sebagainya. 65<br />

64 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>, …..…, 73.<br />

65 Ibid, 77.<br />

95


Menurut Quarish Shihab <strong>dalam</strong> Tafsirnya (Pustaka Hidayah<br />

1997), membaca itu mencakup telaah alam raya, masyarakat dan diri<br />

sendiri, serta bacaan tertulis, baik suci maupun tidak. 66<br />

Sedangkan menurut Tony Buzan membaca adalah hubungan<br />

timbal balik individu secara total dengan informasi simbolik.<br />

Membaca biasanya merupakan aspek visual belajar, dan berisi tujuh<br />

langkah berikut : pengenalan, asimilasi, intra-integrasi, ekstraintegrasi,<br />

penyimpanan, mengingat dan komunikasi. 67<br />

Salah satu cara mempercepat membaca dengan pertama<br />

melompat belakang dan regresi dapat dihilangkan, dengan hanya<br />

mempertimbangkan kata-kata yang perlu, kata-kata yang perlu<br />

dipertimbangkan kira-kira 10 persen, sisanya dapat diperkirakan<br />

dengan cerdas, kedua, waktu untuk setiap fiksasi dapat mendekati<br />

yang detik, ketiga, ukuran fiksasi dapat diperluas.<br />

d. Teknik berhitung cepat.<br />

Dalam teknik berhitung cepat terdapat beberapa cara<br />

diantaranya Alkhawarizmi, Trachtenberg, Onde-onde melenium,<br />

sempoa dan sapu tangan yang semuanya ini adalah cara menghitung<br />

cepat yang sangat membantu <strong>dalam</strong> berhitung cepat.<br />

66 Quraish Shihab, Tafsir al-Qur'an al-Karim, (Pustaka Hidayah, 1997), 87.<br />

67 IR. Agus Nggermanto, <strong>Quantum</strong>,………, 78.<br />

96


BAB IV<br />

ANALISA DATA<br />

A. Penyajian Data Dan Analisa Data.<br />

Fakta telah penulis kumpulkan di lapangan. Untuk selanjutnya akan<br />

disajikan sebagai data <strong>dalam</strong> penelitian ini. Dalam pengumpulan data tersebut,<br />

penulis menggunakan beberapa metode yaitu, metode observasi, interview, angket<br />

dan dokumentasi.<br />

Siswa yang menjadi objek penelitian <strong>dalam</strong> hal ini adalah siswa-siswi<br />

kelas 8. Untuk mengetahui bagaimana <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> di <strong>dalam</strong> kelas,<br />

dan bagaimana prestasi belajar PAI siswa, maka observasi dilaksanakan di <strong>dalam</strong><br />

kelas ketika sedang berlangsung pembelajaran dan juga di luar jam pelajaran.<br />

Berikut ini akan dijabarkan analisa data dari hasil penelitian :<br />

6. Penyajian Data dan Analisa Data Hasil Observasi.<br />

Salah satu metode yang telah digunakan <strong>dalam</strong> penggalian data<br />

observasi, dengan mengadakan pengamatan lansung kepada guru PAI dan<br />

siswa, baik ketika pembelajaran berlangsung atau di luar jam pelajaran.<br />

Data yang diperoleh melalui observasi langsung di lapangan guru<br />

menggunakan beberapa metode <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar.<br />

83<br />

97


a. Metode Ceramah.<br />

Hampir semua materi PAI disampaikan dengan ceramah, hal ini<br />

bukan bearti secara keseluruhan pembelajaran dengan ceramah, kemudian<br />

dilanjutkan dengan dialog dengan tujuan mengaktifkan dan melibatkan<br />

siswa <strong>dalam</strong> pembelajaran dan jika ada materi yang perlu dipraktekkan<br />

gurupun menggunakan metode praktek.<br />

b. Metode Tanya Jawab.<br />

Metode ini digunakan guru Agama Islam (PAI) baik sebelum<br />

pelajaran dimulai, pada saat pelajaran berlangsung maupun dipenghujung<br />

pelajaran. Metode tanya jawab digunakan diawal pelajaran bertujuan<br />

untuk mengetahui kapasitas pengetahuan siswa terhadap pelajaran yang<br />

lalu maupun yang akan diajarkan, pada saat pembelajaran berlangsung,<br />

bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan, kefakuman suasana kelas dan<br />

sebagai cara untuk membina keakraban antara guru dan siswa. Sedangkan<br />

dipenghujung pelajaran bertujuan untuk mengetahui materi mana yang<br />

belum dipahami dan sejauh mana pemahaman dan pengetahuan siswa<br />

<strong>dalam</strong> mengikuti pelajaran.<br />

c. Metode Diskusi.<br />

Metode ini diberikan untuk mengahtifkan siswa untuk berfikir<br />

aktif dan memecahkan masalah sehingga dapat menambah wawasan lebih<br />

luas dan mampu menghargai pendapat orang lain.<br />

98


d. Metode Tugas.<br />

Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu<br />

banyak sementara waktu sedikit, artinya bahan yang tersedia dengan<br />

waktu yang kurang seimbang, sehingga akan bahan pelajaran sesuai<br />

dengan yang ditentukan. Metode inilah yang biasa guru gunakan dan<br />

metode tugas ini digunakan untuk materi yang kurang esensial. Metode ini<br />

tidak hanya untuk tugas individual saja akan tetapi juga di luar jam<br />

pelajaran/PR secara kelompok.<br />

Dalam hasil pengamatan atau observasi tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> menunjukkan bahwa kreatifitas siswa <strong>dalam</strong> belajar mereka<br />

sangat aktif <strong>dalam</strong> diskusi dan bekerjasama dengan sesama siswa, pada<br />

jam istirahat sering mereka lanjutkan untuk berdiskusi bersama tentang<br />

pelajaran-pelajaran yang mereka anggap cukup sulit. Mengingat<br />

banyaknya materi yang mesti mereka selesaikan ataupun mereka tempuh<br />

dengan waktu yang lebih singkat.<br />

Dalam pelaksanaan kreativitas siswa di SMP Negeri Taman<br />

Sidoarjo, guru adalah yang mempunyai peran penting <strong>dalam</strong> mengelola<br />

pembelajaran di kelas dan bagaimana agar pembelajaran bisa berangsung<br />

dengan nyaman dan kondusif serta target yang diharapkan, sehingga<br />

secara langsung atau tidak akan sangat mem<strong>pengaruh</strong>i kreativitas siswa.<br />

99


7. Penyajian Data dan Analisa Data Hasil Interview .<br />

Beberapa pihak yang telah dihubungi sebagai sumber data adalah guru<br />

Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam pembelajaran Agama beliau juga<br />

mengajak para siswa keluar kelas, misalnya untuk praktek sholat siswa diajak<br />

ke Musholla, praktek wudhu siswa diajak ke tempat wudhu atau kamar mandi,<br />

tujuan beliau untuk mengajak keluar kelas adalah agar siswa bisa langsung<br />

mempraktekkan materi Agama yang mereka pelajari, selain itu agar siswa<br />

merasa seanang belajar di luar kelas dan tidak bosan karena harus belajar di<br />

kelas.<br />

Dalam proses pembelajaran Agama beliau memberikan kesempatan<br />

kepada siswa untuk bertanya atau mengeluarkan pendapat agar mereka berani<br />

mengungkapkan gagasan/pendapatnya kepada orang lain dan melatih mental<br />

mereka untuk berani mengeluarkan pendapat.<br />

Menurut beliau <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> sangat membantu <strong>dalam</strong><br />

proses pembelajaran untuk mempermudah menyampaikan materi. Strategi<br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> sangat ber<strong>pengaruh</strong> pada kecerdasan manusia yang mampu<br />

mengoptimalkan seluruh potensi diri secara seimbang, sinergi dan<br />

komprehensif yang meliput kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.<br />

Setelah <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> diterapkan prestasi siswa meningkat. Di<br />

sini bisa dilihat dari keahtifan mereka, mereka lebih kretif, pemahaman siswa,<br />

minat siswa untuk belajar dan motivasi siswa untuk belajar.<br />

100


Ada beberapa perbedaan prestasi belajar siswa sebelum <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> diterapkan dan sesudahnya, ini dilihat dari keaktifan yang dulu<br />

mereka hanya mendengarkan penjelasan guru dan tidak berani mengeluarkan<br />

pendapat kini mereka berani bertanya dan mengeluarkan pendapatnya,<br />

motivasi belajar siswa kini lebih meningkat, siswa juga labih kreatif.<br />

Di <strong>dalam</strong> pembelajaran Agama beliau juga sering memberikan umpan<br />

balik kepada siswa lebih <strong>meningkatkan</strong> hasil belajarnya dan termotivasi untuk<br />

belajar lagi. Dalam pembelajaran PAI guru menggunakan beberapa sumber<br />

belajar diantaranya ini digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan.<br />

8. Penyajian Data Dan Analisa Data Angket.<br />

Dalam sub bahasan ini penulis sajikan angket yang telah penulis<br />

sebarkan pada responden yaitu tentang pangarug <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong><br />

<strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar siswa di SMP Negeri Taman Sidoarjo.<br />

Untuk mendapatkan hasil jawaban angket, langkah yang telah<br />

ditempuh adalah menyebar angket kepada responden sebanyak 95 siswa,<br />

setelah angket disebarkan dan dijawab oleh responden, maka pada tahap<br />

berkutnya adalah penarikan angket dan diadakan penilaian dari masingmasing<br />

alternative dengan ketentuan sebagai berikut :<br />

a. Untuk jawaban “a” disekor 3<br />

b. Untuk jawaban “b” disekor 2<br />

c. Untuk jawaban “c” disekor 1<br />

101


Tabel V<br />

Daftar Nama-Nama Responden<br />

No Nama Responden Jenis kelamin Kelas<br />

(1) (2) (3) (4)<br />

1. Agustiya Puspita Sari P 8 A<br />

2. Ainur Rochman L 8 A<br />

3. Angga Wahyu Aditya L 8 A<br />

4. Anis Hermawati P 8 A<br />

5. Ayu Aprilliyanti P 8 A<br />

6. Ayu Listiyo Rini P 8 A<br />

7. Deny Oktavianto L 8 A<br />

8. Dene Wirawan L 8 A<br />

9. Diah Intan Agustriyani P 8 A<br />

10. Dwi Putri Wahyu Retno Sari P 8 A<br />

11. Efnu Nur Huda L 8 A<br />

12. Eka Puspita Sari P 8 A<br />

13. Etwin Nugroho Rahman L 8 A<br />

14. Gloria Patri Lendyta P 8 A<br />

15. Farida Nila Afgasi P 8 A<br />

16. Hana Nafilah P 8 A<br />

17. Hesti Rovania P 8 A<br />

18. Iffa Fitri Shofiati P 8 A<br />

19. Ig Agung Intan Kusumasari P 8 A<br />

20. Indah Tri Kumalasari P 8 A<br />

21. Juandi Istiawan L 8 A<br />

22. Kurniawati P 8 A<br />

23. Martha Fitrya P 8 A<br />

24. Megawati Hari Putri P 8 A<br />

25. Nugraha Syam Alam L 8 A<br />

26. Nurul Izzah P 8 A<br />

27. Onny Ayu Nidyasari P 8 A<br />

28. Phyton Ardi Atmajaya L 8 A<br />

29. Rizal Prasetyo L 8 A<br />

30. Rully Haryani P 8 A<br />

31. Shebti Dwi Hartini P 8 A<br />

32. Sholihatuddiniyah P 8 A<br />

33. Siti Nurjannah P 8 A<br />

34. Sri Rahayu P 8 A<br />

35. Tri Wahyu Agustina P 8 A<br />

102


36. Zulia Indah Mufidah P 8 A<br />

37. Alfi Fuadi L 8 B<br />

38. Amri Rosidi L 8 B<br />

39. Aris Adiatma L 8 B<br />

40. Cyntia Tri Handayani L 8 B<br />

41. Deni Firmansyah P 8 B<br />

42. Desy Wahyu Yolanda Sari L 8 B<br />

43. Doni Darmawan Sunardi P 8 B<br />

44. Fani Dwi Safitri L 8 B<br />

45. Fatimatun Khilmi P 8 B<br />

46. Fitri Normei Andriani P 8 B<br />

47. Galang Dian Harlambang L 8 B<br />

48. Indi Ayu Choirul Sektiati P 8 B<br />

49. Irzat Muttakin L 8 B<br />

50. Isnina Aryani Hasanah P 8 B<br />

51. Kemas Angga Putra. P L 8 B<br />

52. Lola Anggarda Meyrill P 8 B<br />

53. Lusi Diana Eka Wati P 8 B<br />

54. Masdinia Septiana P 8 B<br />

55. Masitho Arini P 8 B<br />

56. Mei Wulandari P 8 B<br />

57. Moch. Choirul Umam L 8 B<br />

58. Muhammad Guntur faizal Dwi L 8 B<br />

59. Nicha Oktaviana Firyanda P 8 B<br />

60. Nur Diah Puji Astutik P 8 B<br />

61. Nur Fitri Yani P 8 B<br />

62. Oki Maulana Aji Wigara L 8 B<br />

63. Rama Duana Prito Nugroho L 8 B<br />

64. Ratna Afiratul Mufarida P 8 B<br />

65. Ricky Fatkhur Rozy L 8 B<br />

66. Ringgit Irawan L 8 B<br />

67. Rohmanur Izzani P 8 B<br />

68. Sekar Harum Nur Asih P 8 B<br />

69. Setevany Sugianto L 8 B<br />

70. Siti Komariyah P 8 B<br />

71. Siti Lusiana P 8 B<br />

72. Tri Ayu Wundari P 8 B<br />

73. Yunita Lies Stiyowati P 8 B<br />

74. Zaenal Arifin L 8 B<br />

75. Alfian Nasrullah L 8 C<br />

76. Arum Wahyu Nita P 8 C<br />

103


77. Bagus Diovani L 8 C<br />

78. Dewi Kusumawardani P 8 C<br />

79. Dian Fibri Triana P 8 C<br />

80. Erika Ardilla P 8 C<br />

81. Feri Pratama Yuliono L 8 C<br />

82. Fira Aryanti P 8 C<br />

83. Fredy Bayu Sanjaya L 8 C<br />

84. Gadis Dwi Cahyani P 8 C<br />

85. Haris Mahmudi L 8 C<br />

86. Intaha Anggraini P 8 C<br />

87. Irfan Febrianto L 8 C<br />

88. Ismatul Kholifah P 8 C<br />

89. Kelvin Nurniawan L 8 C<br />

90 Laela Fauziah P 8 C<br />

Respon angket adalah seluruh siswa/siswi kelas 8 di SMP Negeri<br />

Taman Sidoarjo yang berjumlah 90 siswa.<br />

Kemudian hasil jawaban angket dianalisa dengan dua langkah, analisa<br />

prosentase dan analisa statistik (product moment).<br />

a. Analisa prosentase.<br />

Berikut ini kami sajikan rekapitulasi data angket <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong>.<br />

No<br />

Item Pertanyaan<br />

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah<br />

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)<br />

1. 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 24<br />

2. 3 3 1 3 3 1 3 2 3 3 25<br />

3. 1 3 3 3 2 3 3 2 1 3 26<br />

4. 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 26<br />

5. 1 3 3 3 2 3 1 3 3 2 26<br />

6. 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 26<br />

7. 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 26<br />

8. 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 27<br />

9. 3 3 3 2 1 2 1 3 3 2 24<br />

104


10. 1 3 3 2 1 2 1 3 3 2 23<br />

11. 3 3 1 3 2 3 3 3 2 1 24<br />

12. 1 2 3 1 1 3 2 3 3 3 24<br />

13. 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 25<br />

14. 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 25<br />

15. 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 25<br />

16. 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 25<br />

17. 3 2 3 1 1 3 3 2 3 3 24<br />

18. 1 3 3 1 2 3 3 2 3 1 24<br />

19. 1 3 2 2 3 3 3 1 2 3 25<br />

20. 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 25<br />

21. 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 26<br />

22. 1 3 3 2 3 2 3 3 2 1 25<br />

23. 3 3 2 3 3 1 1 2 3 2 23<br />

24. 1 2 3 3 3 2 3 2 3 1 24<br />

25. 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 29<br />

26. 1 2 3 3 3 3 2 1 1 3 23<br />

27. 3 3 3 1 1 2 1 3 3 3 23<br />

28. 1 3 3 2 1 1 1 2 2 3 21<br />

29. 1 3 3 3 2 1 3 3 3 2 27<br />

30. 3 2 3 3 3 1 2 3 1 2 23<br />

31. 1 3 3 3 2 3 1 1 3 2 22<br />

32. 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 26<br />

33. 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 24<br />

34. 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 24<br />

35. 1 1 2 3 3 3 3 1 2 3 22<br />

36. 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 26<br />

37. 1 1 2 3 2 1 3 3 3 2 23<br />

38. 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 23<br />

39. 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 25<br />

40. 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 24<br />

41. 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 25<br />

42. 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 27<br />

43. 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 25<br />

44. 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 26<br />

45. 3 3 2 3 3 3 2 1 1 3 24<br />

46. 1 3 3 1 3 3 2 3 3 2 24<br />

47. 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 24<br />

48. 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 24<br />

49. 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 25<br />

50. 3 3 2 2 3 3 1 3 1 3 24<br />

105


51. 2 3 3 1 3 1 2 3 3 3 24<br />

52. 3 3 3 3 2 1 3 2 1 2 23<br />

53. 3 2 3 1 3 2 1 3 3 2 23<br />

54. 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 25<br />

55. 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 25<br />

56. 2 3 1 3 3 1 2 3 2 3 23<br />

57. 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 25<br />

58. 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 26<br />

59. 3 3 3 2 1 3 1 3 1 2 22<br />

60. 3 3 3 2 3 3 2 1 3 1 24<br />

61. 3 1 3 3 2 3 3 2 1 3 24<br />

62. 1 3 3 2 1 3 3 2 3 3 24<br />

63. 3 3 1 3 3 3 2 1 2 3 24<br />

64. 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 24<br />

65. 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 25<br />

66. 2 3 1 3 3 3 3 2 3 1 24<br />

67. 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 26<br />

68. 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 25<br />

69. 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 25<br />

70. 3 2 1 3 3 2 2 1 3 3 23<br />

71. 1 3 2 3 3 3 2 1 2 3 23<br />

72. 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 23<br />

73. 3 3 3 2 3 3 3 2 1 1 24<br />

74. 3 3 2 1 1 2 3 3 3 2 23<br />

75. 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 26<br />

76. 3 2 1 2 3 3 3 3 2 1 23<br />

77. 3 3 3 3 2 1 3 1 2 3 24<br />

78. 3 3 2 1 1 3 3 2 1 3 22<br />

79. 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 26<br />

80. 3 2 3 2 1 3 1 3 3 3 24<br />

81. 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 26<br />

82. 3 2 2 3 3 3 2 1 1 3 23<br />

83. 3 3 3 2 1 1 3 1 3 3 23<br />

84. 3 3 2 1 1 3 1 3 3 3 23<br />

85. 2 2 1 1 3 2 2 3 3 3 22<br />

86. 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 26<br />

87. 3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 23<br />

88. 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 25<br />

89. 3 3 2 1 2 2 1 1 3 2 20<br />

90. 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 24<br />

106


. Analisa statistik (product moment).<br />

Dari data tabel sudah kita ketahui, hasil angket tersebut dengan<br />

perincian sebagai berikut :<br />

1). Data angket tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>.<br />

Tabel VII<br />

Menjelaskan jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan<br />

intelektual, emosional dan spiritual, apakah anda dan teman-teman<br />

anda menjadi aktif di <strong>dalam</strong> kelas ?.<br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

1 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

80<br />

6<br />

4<br />

88,89 %<br />

6,64 %<br />

4,45 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa 88,89 %<br />

menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> membawa mereka<br />

lebih ahtif<br />

<strong>dalam</strong> proses belajar, dan dari 6, 64 % responden<br />

menyatakan kadang-kadang saja atau hanya beberapa kali, sedangkan<br />

ada 4,45 % responden menyatakan tidak sama sekali, tidak pernah.<br />

107


Tabel VIII<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan<br />

intelektual, emosional dan spiritual, apakah membuat anda berani<br />

bertanya ?.<br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

2 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

78<br />

9<br />

3<br />

86,68 %<br />

9,99 %<br />

3,33 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Dalam tabel VII dapat diketahui bahwa 86,68 % responden<br />

menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> membawa mereka<br />

berani bertanya, dan sebanyak 9,99 % responden menyatakan kadangkadang<br />

saja atau hanya beberapa kali, sedangkan ada 3,33 %<br />

responden menyatakan tidak tidak pernah.<br />

Tabel IX<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan<br />

intelektual, emosional dan spiritual, apakah membuat anda berusaha<br />

mengaktualisasikan gagasan saat proses pembelajaran dilakukan ?.<br />

108


No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

3 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

80<br />

6<br />

4<br />

88,89 %<br />

6,67 %<br />

4,45 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Hampir 88,89 % menyatakan Ya bila guru memberikan<br />

pertanyaan termotivasi untuk menjawab dan 6,67 % menyatakan<br />

kadang-kadang dan ada 4,45 % menjawab tidak pernah.<br />

Tabel X<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Ketika teman anda mengeluarkan pendapatnya, apakah anda<br />

juga mempertanyakan pendapat kepada teman-teman anda ?.<br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

4 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

71<br />

13<br />

6<br />

78,89 %<br />

14,44 %<br />

6,67 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Dalam tabel VII dapat diketahui bahwa 78,89 % siswa mereka<br />

mempertanyakan pendapatnya kepada temannya dan 14,44 % ada<br />

yang menjawab kadang-kadang dan 6,67 % yang menjawab tidak<br />

pernah.<br />

109


Tabel XI<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Apakah dengan <strong>strategi</strong> tersebut anda mampu menjelaskan<br />

kembali hasil diskusi di depan kelas ?.<br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

5 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

63<br />

12<br />

15<br />

70,00 %<br />

13,33 %<br />

16,68 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Dalam tabel XI dapat diketahui bahwa 70,00 % siswa<br />

menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> siswa mampu<br />

menjelaskan kembali hasil diskusi didepan kelas, dan sebanyak 13,33<br />

% siswa menjawab kadang-kadang dan sebanyak 16,6 % siswa<br />

menjawab tidak pernah sama sekali.<br />

Tabel XII<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Apakah dengan <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>,<br />

membuat anda tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung ?.<br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

6 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

68<br />

12<br />

10<br />

75,56 %<br />

13,33 %<br />

11,11 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

110


Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 75,56 % siswa<br />

merasa tidak bosan saat pembelajaran berlangsung, dan sebanyak<br />

13,33 % hanya kadang-kadang merasa bosan dan ada 11,11 % siswa<br />

menyatakan tidak pernah.<br />

Tabel XIII<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, apakah membuat anda<br />

lebih mudah memahami pelajaran yang telah disampaikan ?.<br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

7 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

70<br />

12<br />

8<br />

77,78 %<br />

13,33 %<br />

8,89 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 77,78 % siswa<br />

menyatakan dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, siswa menjadi lebih<br />

mudah memahami pelajaran atau 13,33 % siswa menyatakan kadangkadang<br />

dan 8,89 % siswa menyatakan tidak pernah.<br />

Tabel XIV<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Apakah anda selalu mengamalkan hasil belajar anda <strong>dalam</strong><br />

kehidupan sehari-hari ?.<br />

111


No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

8 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

74<br />

10<br />

6<br />

82,22 %<br />

11,11 %<br />

6,67 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Hampir 82,22 % siswa lebih mudah memahami atau selalu<br />

megamalkan hasil belajar <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari, 11,11 %<br />

mengatakan kadang-kadang dan ada 6,67 % siswa mengatakan tidak<br />

pernah.<br />

Tabel XV<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Apakah dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> anda menjadi lebih<br />

bebas mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran ?.<br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

9 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

79<br />

7<br />

4<br />

87,77 %<br />

7,78 %<br />

4,45 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Dari tabel di atas 87,77 % siswa menyatakan dengan <strong>strategi</strong><br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, membuat mereka lebih bebas mengeluarkan<br />

pendapat dan 7,78 % menyatakan kadang-kadang dan ada 4,45 %<br />

menjawab tidak pernah.<br />

112


<strong>Quotient</strong> ?.<br />

Tabel XVI<br />

Jawaban siswa-siswi tentang :<br />

Apakah anda merasa senang dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

No Alternatif Jawaban N F P<br />

(1) (2) (3) (4) (5)<br />

10 a. Ya<br />

b. Kadang-kadang<br />

c. Tidak pernah<br />

88<br />

2<br />

8<br />

88,89 %<br />

2,22 %<br />

8,89 %<br />

Jumlah 90 90 100 %<br />

Hampir semua siswa diketahui bahwa 88,89 % mendapatkan<br />

wawasan yang lebih luas dan 2,22 % siswa menjawab kadang-kadang<br />

dan ada 8,89 % menjawab tidak pernah.<br />

Setelah mendata jumlah bobot jawaban A, maka untuk<br />

mengetahui <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, kita lakukan<br />

perhitungan dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :<br />

P = N<br />

F<br />

P =<br />

88 ,89 + 86,68 + 88,89 + 78,89 + 70,00 + 75,56 + 77,78 + 82,22 + 87,77 + 88,89<br />

10<br />

P =<br />

825,57<br />

10<br />

P = 82,55 %<br />

113


Dari hasil prosentase tiap-tiap item pertanyaan dapat<br />

ditemukan bahwa prosentase alternatif jawaban yang terbanyak<br />

adalah (a) skor ideal dengan prosentase sebesar 82,55 %, hasil<br />

prosentase tersebut dihargai dengan standar prosentase 82,55 %<br />

terletak antara (76 % - 100 %).<br />

Berikut ini kami sajikan rekapitulasi data raport tentang<br />

prestasi belajar siswa.<br />

Tabel XVII<br />

Data nilai prestasi siswa yang menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar.<br />

No Nama Siswa Kelas Nilai Prestasi<br />

(1) (2) (3) (4)<br />

1. Agustiya Puspita Sari 8 A 8<br />

2. Ainur Rochman 8 A 8<br />

3. Angga Wahyu Aditya 8 A 7<br />

4. Anis Hermawati 8 A 7<br />

5. Ayu Aprilliyanti 8 A 8<br />

6. Ayu Listiyo Rini 8 A 7<br />

7. Deny Oktavianto 8 A 6<br />

8. Dene Wirawan 8 A 8<br />

9. Diah Intan Agustriyani 8 A 7<br />

10. Dwi Putri Wahyu Retno Sari 8 A 8<br />

11. Efnu Nur Huda 8 A 6<br />

12. Eka Puspita Sari 8 A 8<br />

13. Etwin Nugroho Rahman 8 A 7<br />

14. Gloria Patri Lendyta 8 A 7<br />

15. Farida Nila Afgasi 8 A 8<br />

16. Hana Nafilah 8 A 8<br />

17. Hesti Rovania 8 A 7<br />

18. Iffa Fitri Shofiati 8 A 7<br />

19. Ig Agung Intan Kusumasari 8 A 7<br />

20. Indah Tri Kumalasari 8 A 8<br />

114


21. Juandi Istiawan 8 A 8<br />

22. Kurniawati 8 A 8<br />

23. Martha Fitrya 8 A 8<br />

24. Megawati Hari Putri 8 A 7<br />

25. Nugraha Syam Alam 8 A 7<br />

26. Nurul Izzah 8 A 7<br />

27. Onny Ayu Nidyasari 8 A 8<br />

28. Phyton Ardi Atmajaya 8 A 8<br />

29. Rizal Prasetyo 8 A 8<br />

30. Rully Haryani 8 A 6<br />

31. Shebti Dwi Hartini 8 A 6<br />

32. Sholihatuddiniyah 8 A 7<br />

33. Siti Nurjannah 8 A 6<br />

34. Sri Rahayu 8 A 6<br />

35. Tri Wahyu Agustina 8 A 9<br />

36. Zulia Indah Mufidah 8 A 8<br />

37. Alfi Fuadi 8 B 8<br />

38. Amri Rosidi 8 B 8<br />

39. Aris Adiatma 8 B 7<br />

40. Cyntia Tri Handayani 8 B 8<br />

41. Deni Firmansyah 8 B 8<br />

42. Desy Wahyu Yolanda Sari 8 B 8<br />

43. Doni Darmawan Sunardi 8 B 7<br />

44. Fani Dwi Safitri 8 B 8<br />

45. Fatimatun Khilmi 8 B 9<br />

46. Fitri Normei Andriani 8 B 8<br />

47. Galang Dian Harlambang 8 B 8<br />

48. Indi Ayu Choirul Sektiati 8 B 7<br />

49. Irzat Muttakin 8 B 8<br />

50. Isnina Aryani Hasanah 8 B 9<br />

51. Kemas Angga Putra. P 8 B 9<br />

52. Lola Anggarda Meyrill 8 B 8<br />

53. Lusi Diana Eka Wati 8 B 7<br />

54. Masdinia Septiana 8 B 8<br />

55. Masitho Arini 8 B 8<br />

56. Mei Wulandari 8 B 9<br />

57. Moch. Choirul Umam 8 B 8<br />

58. Muhammad Guntur faizal Dwi 8 B 9<br />

59. Nicha Oktaviana Firyanda 8 B 9<br />

60. Nur Diah Puji Astutik 8 B 8<br />

61. Nur Fitri Yani 8 B 8<br />

115


62. Oki Maulana Aji Wigara 8 B 6<br />

63. Rama Duana Prito Nugroho 8 B 7<br />

64. Ratna Afiratul Mufarida 8 B 8<br />

65. Ricky Fatkhur Rozy 8 B 9<br />

66. Ringgit Irawan 8 B 9<br />

67. Rohmanur Izzani 8 B 8<br />

68. Sekar Harum Nur Asih 8 B 8<br />

69. Setevany Sugianto 8 B 7<br />

70. Siti Komariyah 8 B 8<br />

71. Siti Lusiana 8 B 8<br />

72. Tri Ayu Wundari 8 B 8<br />

73. Yunita Lies Stiyowati 8 B 7<br />

74. Zaenal Arifin 8 B 9<br />

75. Alfian Nasrullah 8 C 8<br />

76. Arum Wahyu Nita 8 C 8<br />

77. Bagus Diovani 8 C 7<br />

78. Dewi Kusumawardani 8 C 8<br />

79. Dian Fibri Triana 8 C 9<br />

80. Erika Ardilla 8 C 8<br />

81. Feri Pratama Yuliono 8 C 8<br />

82. Fira Aryanti 8 C 7<br />

83. Fredy Bayu Sanjaya 8 C 7<br />

84. Gadis Dwi Cahyani 8 C 6<br />

85. Haris Mahmudi 8 C 7<br />

86. Intaha Anggraini 8 C 8<br />

87. Irfan Febrianto 8 C 8<br />

88. Ismatul Kholifah 8 C 8<br />

89. Kelvin Nurniawan 8 C 9<br />

90 Laela Fauziah 8 C 8<br />

2). Data tentang prestasi belajar siswa.<br />

Untuk prestasi belajar siswa menggunakan pengkatagorian<br />

tinggi dan rendah, pengkatgorian ini menggunakan rumus rata-rata<br />

atau mean yang jumlah nilai dan rata-rata tersebut dibagi dengan<br />

jumlah responden.<br />

Adapun rumusnya adalah :<br />

116


M y = Ν<br />

Σy<br />

Keterangan :<br />

M y<br />

Σ y<br />

N<br />

= Mean yang dicari.<br />

= Jumlah skor-skor (nilai) yang ada.<br />

= Number of case.<br />

Banyaknya skor-skor itu sendiri. 68<br />

Jadi =<br />

M y<br />

= Ν<br />

Σy<br />

714<br />

= = 7,94. 90<br />

kriteria penilaian yang ditentukan <strong>dalam</strong> raport antara lain :<br />

Nilai 10 : Istimewa Nilai 5 : Hampir<br />

Nilai 9 : Amat baik Nilai 4 : Kurang<br />

Nilai 8 : Baik Nilai 3 : Kurang sekali<br />

Nilai 7 : Cukup baik Nilai 2 : Buruk<br />

Nilai 6 : Cukup Nilai 1 : Buruk sekali<br />

68 Anas Sujiono, Pengantar Statistik….. , 77.<br />

117


3). Analisis data tentang <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> dan prestasi belajar<br />

siswa.<br />

Untuk mengetahui <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong><br />

<strong>meningkatkan</strong> prestasi belajar pendidikan Agama Islam siswa di SMP<br />

Negeri 3 Taman Sidoarjo, digunakan rumus product moment.<br />

Adapun langkah-langkah untuk mengaplikasikan rumus<br />

tersebut adalah :<br />

1). Menyiapkan tabel<br />

Perhitungan korelasi product moment antara pengguna <strong>strategi</strong><br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> dan prestasi pendidikan Agama Islam siswa di<br />

SMP Negeri 3 Taman Sidoarjo.<br />

No x y x y Xy x 2 y 2<br />

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)<br />

1. 24 8 3,4 -0,1 -0,34 11,56 0,01<br />

2. 25 8 2,4 -0,1 -0,24 5,76 0,01<br />

3. 26 7 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />

4. 26 7 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />

5. 26 8 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />

6. 26 7 1,4 -0,1 -0,14 1,96 0,01<br />

7. 27 6 0,4 1,9 0,76 0,16 0,81<br />

8. 24 8 3,4 -0,1 -0,34 11,56 0,01<br />

9. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />

10. 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />

11 24 6 3,4 1,9 6,46 11,56 0,81<br />

12. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

13. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />

14. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />

15 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />

16. 25 8 2,4 -0,1 -0,24 5,76 0,81<br />

17. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />

18 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />

118


19. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />

20. 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />

21 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />

22. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

23. 26 7 1,4 0,9 1,26 1,96 0,81<br />

24. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />

25. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />

26. 24 8 3,4 -0,1 -3,4 11,56 0,01<br />

27. 29 8 -1,6 -0,1 0,16 -2,56 0,01<br />

28. 23 8 4,4 -0,1 -0,44 19,36 0,01<br />

29. 23 6 4,4 1,9 8,36 19,36 0,81<br />

30. 21 6 6,4 1,9 12,16 40,96 0,81<br />

31. 27 7 0,4 0,9 0,36 0,16 0,81<br />

32. 23 6 4,4 1,9 8,36 19,36 0,81<br />

33. 22 6 5,4 1,9 10,26 29,16 0,81<br />

34. 26 9 1,4 -0,1 0,14 1,96 0,01<br />

35. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,81<br />

36. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

37. 22 8 5,4 -0,1 0,54 29,16 0,01<br />

38. 26 7 1,6 0,9 1,44 2,56 0,81<br />

39. 23 8 4,4 -0,1 -0,44 19,36 0,01<br />

40. 23 8 4,4 -0,1 0,24 19,36 0,01<br />

41. 25 8 2,4 -01 2,16 5,76 0,01<br />

42. 24 7 3,4 0,9 -3,4 11,56 0,81<br />

43. 28 8 2,4 -0,1 2,16 5,76 0,01<br />

44. 27 9 0,4 -0,1 0,04 0,16 0,01<br />

45. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

46. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />

47. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

48. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

49. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

50. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />

51. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

52. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

53. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

54. 23 9 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />

55. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />

56. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

57. 23 6 4,4 1,9 0,36 19,36 3,61<br />

58. 25 7 2,4 0,9 2,16 5,76 0,81<br />

59. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />

119


60. 22 9 5,4 -0,1 0,54 29,16 0,01<br />

61. 24 9 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

62. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

63. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />

64. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

65. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

66. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

67. 26 7 1,6 0,9 1,44 2,56 0,81<br />

68. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

69. 25 9 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

70. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />

71. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />

72. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />

73. 23 9 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />

74. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />

75. 23 9 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />

76. 24 7 3,4 0,9 3,06 11,56 0,81<br />

77. 22 8 5,4 -0,1 0,54 29,16 0,01<br />

78. 26 9 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />

79. 24 8 3,4 -0,1 0,34 11,56 0,01<br />

80. 26 8 1,6 -0,1 0,16 2,56 0,01<br />

81. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />

82. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />

83. 22 6 5,4 1,9 10,26 29,16 3,61<br />

84. 26 7 1,6 0,9 1,44 2,56 0,81<br />

85. 23 7 4,4 0,9 3,96 19,36 0,81<br />

86. 25 8 2,4 -0,1 0,24 5,76 0,01<br />

87. 20 8 7,4 -0,1 0,74 54,76 0,01<br />

88. 23 8 4,4 -0,1 0,44 19,36 0,01<br />

89. 20 9 7,4 -0,1 0,74 54,76 0,01<br />

90. 24 8 3,4 -0,1 0,31 11,56 0,01<br />

N : 90 2463 714 142,3 1095,8 34,5<br />

2). Mencari angka indeks korelasi “r” product moment antara<br />

variabel x dan variabel y (yaitu r xy ) dengan rumus :<br />

r xy =<br />

Σxy<br />

2 2<br />

( ) ⎜<br />

⎛<br />

⎟<br />

⎞<br />

⎠<br />

x<br />

⎝<br />

y<br />

120


=<br />

=<br />

142,3<br />

( 1095,8)( 34,5)<br />

142,3<br />

37805,1<br />

=<br />

142,3<br />

194,5<br />

= 0,74<br />

Untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi atau tinggi rendahnya<br />

korelasi. Maka antara variabel x “Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>”<br />

dengan variabel y ”Prestasi belajar siswa”. Maka nilai bila<br />

dikonsultasikan atau dibandingkan dengan cara yang kasar ke<br />

<strong>dalam</strong> tabel interpretasi “Product moment” sebagai berikut :<br />

Tabel XVIII<br />

Interpretasi product moment<br />

Besarnya Nilai<br />

0,00 – 0, 20<br />

0,20 – 0,40<br />

0,40 – 0,70<br />

0,70 – 0,90<br />

0,90 – 1,00<br />

Interpretasi<br />

Korelasi yang rendah sekali<br />

Korelasi yang rendah tetapi ada<br />

Korelasi sedang<br />

Korelasi tinggi<br />

Korelasi yang tinggi sekali<br />

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi<br />

antara variabel x “Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>” dengan variabel y<br />

“Prestasi belajar PAI siswa” sebab nilai r xy = 0,74 yaitu terletak<br />

antara 0,70 – 0,90 interpretasinya adalah “korelasi yang tinggi”.<br />

121


3). Merumuskan hipotesis alternatif (Ha).<br />

Adapun untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif (Ha) yang<br />

menyatakan ada <strong>pengaruh</strong> diterima atau ditolak dan atau<br />

sebaliknya. Apakah hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan tidak<br />

ada <strong>pengaruh</strong> diterima atau ditolak, maka <strong>dalam</strong> hal ini harus<br />

diadakan perbandingan “r” yaitu dengan mencari “df” atau “db”.<br />

Adapun rumusnya sebagai berikut:<br />

df = N – nr<br />

keterangan :<br />

df : Degres of freedom.<br />

N : Nomber of cases.<br />

nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan.<br />

df = N – nr<br />

df = 90 – 2<br />

= 88<br />

berkonsultasi pada “r” product moment dengan melihat tabel nilai<br />

“r” product moment, maka dapat kita ketahui bahwa dengan df<br />

sebesar 88 diperoleh “r” product moment pada taraf signifikansi<br />

5% : 0, 444 dan pada taraf signifikansi 1% = 0, 561<br />

r 1 pada t.s. 5% = 0, 444<br />

r 1 pada t.s. 1% = 0, 561<br />

122


membandingkan besarnya “rxy” atau r o dengan r 1 seperti<br />

diketahui, ro yang kita peroleh adalah = 0, 74, sedangkan r 1<br />

masing-masing sebesar 0,444 dan 0, 561, ternyata rxy lebih besar<br />

dari r 1 (baik <strong>dalam</strong> taraf signifikan si 5% maupun 1%), maka<br />

hipotesis alternatif (Ha) ada <strong>pengaruh</strong> penggunaan <strong>strategi</strong><br />

<strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar PAI siswa<br />

diterima, sedangkan hipotesis nihil (Ho) tidak ada <strong>pengaruh</strong><br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar PAI siswa<br />

ditolak, dari perhitungan itu menunjukkan bahwa ada <strong>pengaruh</strong><br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar PAI<br />

siswa. Hal ini termasuk <strong>dalam</strong> kategori tinggi.<br />

Jadi kesimpulannya adalah <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong><br />

<strong>meningkatkan</strong> belajar PAI siswa pada mata pelajaran PAI siswa di<br />

SMPN 3 Taman Sidoarjo.<br />

123


BAB V<br />

PENUTUP<br />

A. Kesimpulan.<br />

Dari uraian dan pembahasan <strong>dalam</strong> skripsi yang berjudul “ Pengaruh<br />

Penggunaan Strategi <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> Dalam Meningkatkan Belajar PAI Siswa<br />

Pada Mata Pelajaran PAI Siswa Di SMPN 3 Taman Sidoarjo”. Maka dapat<br />

disimpulkan bahwa:<br />

1. Bahwa penggunaan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar<br />

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 3 Taman Sidoarjo<br />

tergolong baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata meannya 82,55.<br />

2. Adapun mengenai prestasi belajar siswa pada pada mata pelajaran PAI di<br />

SMPN 3 Taman Sidoarjo khususnya pada kelas 8 tergolong tinggi, hal ini<br />

ditunjukkan dengan nilai rata-rata 7,9 yang diambil dari nilai raport yang<br />

dimodifikasikan dengan nilai tugas, hafalan serta ulangan harian serta nilai<br />

semester yang dikonsultasi.<br />

3. Ada <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> <strong>meningkatkan</strong> belajar<br />

Pendidikan Agama Islam siswa pada mata pelajaran PAI siswa di SMPN 3<br />

Taman Sidoarjo. Hal ini terbukti dengan hasil analisa data statistik “product<br />

moment” sebesar 0,74 yang mana jika hasil tersebut dikonsultasikan dengan<br />

nilai “r 1 " maka tara signifikansi 5% sebesar : 0, 444 dan taraf signifikansi 1%<br />

110<br />

124


sebesar 0,561 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rxy lebih besar dari<br />

nilai r 1 baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Hal ini termasuk <strong>dalam</strong><br />

kategori tinggi.<br />

B. Saran.<br />

1. Dengan hasil yang sangat baik, seyogyanya para guru SMPN 3 Taman<br />

Sidoarjo khususnya bidang study PAI tetap memperhatikan penggunaan<br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> pada materi hafalan <strong>dalam</strong> proses kegiatan belajar<br />

mengajar, karena <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ini tidak hanya meliputi satu<br />

kecerdasan saja melainkan banyak kecerdasan, mulai dari intelektual (IQ),<br />

kecerdasan emosional (EQ), dan spiritual (SQ).<br />

2. Mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI yang menggunakan<br />

<strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> <strong>dalam</strong> porses belajar mengajar untuk menghasilkan<br />

nilai yang sangat baik. Hal dapat dijadikan motivasi atau dorongan bagi guru<br />

lainnya yang jarang dan bahkan belum menggunakan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong><br />

<strong>Quotient</strong> pada materi hafalan <strong>dalam</strong> proses belajar mengajar.<br />

125


DAFTAR PUSTAKA<br />

Ahmadi Abu, ct, al, 1991, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta).<br />

Ahmadi Abu, Widodo Supriyono, 1991, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta).<br />

Arifin M, 1993, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara).<br />

Arifin Zainal, 1991, Evaluasi Instruksioanl Prinsip -Teknik-Prosedur, (Bandung: PT.<br />

Remaja Rosdakarya).<br />

Arikunto Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakhtek, (Jakarta:<br />

Rineka Cipta).<br />

Darojat Zakiyah, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara).<br />

Depdiknas, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).<br />

Departemen Agama RI, 1989, al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha<br />

Putra).<br />

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI,<br />

(Jakarta: TP).<br />

Djamarah Saiful Bahri, 1994, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru, (Surabaya:<br />

Usaha Nasional).<br />

Gpttman John, 1998, Kecerdasan Emosional : Kiat-Kiat Membesarkan Anak Yang<br />

Memiliki Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia).<br />

Goleman Daniel, 2000, Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama).<br />

Hasan Fuad, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta).<br />

Higbee Kenneth L, 2003, Your Memory, (Semarang: Dahara Prize).<br />

Ihsani Hamdani dan Fuad Hasan, 2001, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:<br />

Pustaka Setia).<br />

126


Imron Ali, 1996, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya).<br />

Maja Hidayat Nafaat, 2001, Intelegensi Spritual, (Parenial Press).<br />

Markowith Karen, Eric Jensen, 2002, Otak Sejuta Bigabyte, (Bandung: Kaita).<br />

Merdalis, 1989, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi<br />

Aksara).<br />

Muchlis M, 1993, Metode Kuantitatif, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI).<br />

Munandar Utami S.C, 2002, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, (Jakarta:<br />

Gramedia Pustaka Utama).<br />

Nggermanto Agus IR, 2005, <strong>Quantum</strong> Quatient (QQ) Kecerdasan <strong>Quantum</strong>,<br />

(Bandung: Nuansa).<br />

Nicholl Colin Rose Malcolm S, 2003, Accelered Learning, (Bandung: Penerbit<br />

Nuansa).<br />

Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: DN, Balai Pustaka<br />

1987).<br />

Purwanto Ngalim, 1990, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).<br />

Poerwadarminto Wjs, 1976, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).<br />

Rose Colin, 2002, Kuasai Lebih Cepat, (Bandung: Kaifa).<br />

Shihab Quraish, 1997, Tafsir al-Qur'an al-Karim, (Pustaka Hidayah).<br />

Stine Jean Marie, 1997, Mengoptimalkan Daya Pikir, (Jakarta: Pustaka Delapratasa).<br />

Sudjana Nana, 1990, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.<br />

Remaja Rosdakarya).<br />

Syah Muhibbin, 2004, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada).<br />

Syah Muhibbin dkk, 1996, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya<br />

Anak Bangsa).<br />

127


Sudjana Nana, 1993, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara).<br />

Tirtonegoro Sutratina, 1984, Anak Supernormal dan Program Pendidikan, (Jakarta:<br />

Bumi Aksara).<br />

Usman Uzer Moh, Lilis Setiawati, 1995, Upaya optimalisasi Belajar Mengajar,<br />

(Bandung: Remaja Rosdakarya).<br />

Winkel, 1987, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia).<br />

Winkel WS, S.J. M, 1991, Psikologi Pengajaran, (Jogiakarta: Media Abadi).<br />

ANGKET<br />

Nama : ……………………….<br />

Kelas : ……………………….<br />

Petunjuk Pengisian.<br />

Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar sesuai<br />

dengan pengalaman anda.<br />

1. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan intelektual,<br />

emosional dan spiritual, apakah anda dan teman-teman anda menjadi aktif di<br />

<strong>dalam</strong> kelas ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

2. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan intelektual,<br />

emosional dan spiritual, apakah membuat anda berani bertanya ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

3. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> yang meliputi kecerdasan intelektual,<br />

emosional dan spiritual, apakah membuat anda berusaha mengaktualisasikan<br />

gagasan saat proses pembelajaran dilakukan ?.<br />

128


a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

4. Ketika teman anda mengeluarkan pendapatnya, apakah anda juga<br />

mempertanyakan pendapat kepada teman-teman anda ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

5. Apakah dengan <strong>strategi</strong> tersebut anda mampu menjelaskan kembali hasil diskusi<br />

di depan kelas ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

6. Apakah dengan <strong>pengaruh</strong> <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, membuat anda tidak<br />

merasa bosan saat pembelajaran berlangsung ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

7. Dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong>, apakah membuat anda lebih mudah<br />

memahami pelajaran yang telah disampaikan ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

8. Apakah anda selalu mengamalkan hasil belajar anda <strong>dalam</strong> kehidupan sehari-hari<br />

?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

9. Apakah dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> anda menjadi lebih bebas<br />

mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

10. Apakah anda merasa senang dengan <strong>strategi</strong> <strong>Quantum</strong> <strong>Quotient</strong> ?.<br />

a. Ya. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.<br />

129

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!