13.07.2015 Views

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN - idb4

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN - idb4

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN - idb4

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2<strong>ANALISIS</strong> <strong>SISTEM</strong> <strong>PENGENDALIAN</strong> <strong>INTERN</strong>PENGGAJIAN KARYAWAN PADABMT AL IKHLAS YOGYAKARTASkripsiDiajukan Untuk Memenuhi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi IslamDisusun oleh :IKA HARIPRATIWINIM. 30.02.2.5.003Surakarta, 08 Agustus 2006Disetujui dam DisahkanOleh :Dosen Pembimbing SkripsiMarita Kusuma Wardani, SE.NIP. 150314657


10BAB IIIBAB IVBAB VMETODOLOGI PENELITIANA. Waktu dan Wilayah Penelitian ..................................................... 35B. Metode Penelitian ........................................................................ 35C. Data dan Sumber Data ................................................................ 35D. Teknik Analisis Data .................................................................... 37ANALISA DATA DAN PEMBAHASANA. Profil Obyek Penelitian ................................................................ 391. Sejarah dan Perkembangan BMT Al Ikhlas Yogyakarta ......... 392. Susunan Kepengurusan BMT Al Ikhlas Yogyakarta ............... 443. Visi dan Misi BMT Al Ikhlas Yogyakarta ................................. 454. Sumber Daya Insani .............................................................. 475. Produk BMT Al Ikhlas Yogyakarta .......................................... 476. Pembayaran Gaji Pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta ................ 50B. Pengujian dan Hasil Analisis Data ............................................... 511. Prosedur Sistem Penggajian Karyawan diBMT Al Ikhlas Yogyakarta ...................................................... 532. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem PenggajianKaryawan ............................................................................... 58C. Pembahasan Hasil Analisis1. Penilaian terhadap Fungsi-fungsi yang Terkait dalamSistem Penggajian Karyawan BMT Al Ikhlas Yogyakarta ....... 602. Penilaian terhadap Jaringan Prosedur Sistem PenggajianKaryawan BMT Al Ikhlas Yogyakarta ..................................... 623. Penilaian terhadap Sistem Pengendalian Intern dalam SistemPenggajian Karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakarta ............... 64D. Jawaban Atas Pertanyaan dalam Perumusan Masalah ............... 66PENUTUPA. Kesimpulan .................................................................................. 76B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 77C. Saran-saran ................................................................................. 77DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN


11DAFTAR GAMBARGambar 1 : Flowchart Prosedur Pencatatan Waktu Hadir............................. 22Gambar 2 : Flowchart Prosedur Pembuatan Daftar Gaji ............................... 23Gambar 3 : Flowchart Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar .................... 24Gambar 4 : Flowchart Prosedur Pembayaran Gaji ....................................... 25Gambar 5 : Flowchart Prosedur Distribusi Biaya Gaji ................................... 26Gambar 6 : Grafik Perkembangan Usaha BMT Al Ikhlas Yogyakarta ........... 42Gambar 7 : Grafik Perkembangan Laba BMT Al Ikhlas Yogyakarta ............. 43Gambar 8 : Prosedur Penggajian Karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakarta ... 57Gambar 9 : Prosedur Pencatatan Presensi BMT Al Ikhlas Yogyakarta ........ 67Gambar 10 : Prosedur Administrasi Personalia BMT Al Ikhlas Yogyakarta .... 68Gambar 11 : Prosedur Penggajian BMT Al Ikhlas Yogyakarta ....................... 69Gambar 12 : Prosedur Pembayaran Gaji BMT Al Ikhlas Yogyakarta .............. 70


12A. DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 : Pedoman WawancaraLampiran 2 : Kuisioner Sistem Pengendalian InternLampiran 3 : Struktur Organisasi BMT Al Ikhlas YogyakartaLampiran 4 : Ketentuan Penggajian Karyawan BMT Al Ikhlas YogyakartaLampiran 5 : Struktur Gaji Karyawan ISESLampiran 6 : Struktur Gaji Karyawan BMT Masa TrainingLampiran 7 : Struktur Gaji Karyawan BMT Masa TrainingLampiran 8 : Surat Pernyataan Kesediaan ( Aqad )Lampiran 9 : Contoh Rekap Presensi KaryawanLampiran 10: Surat Ijin PenelitianLampiran 11: Surat Keterangan Penelitian


13BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuanperusahaan, merupakan salah satu faktor penentu yang mempunyai andilbesar dalam kinerja ke depan suatu perusahaan. Sumber daya manusiatersebut diartikan sebagai karyawan pengelola dan pelaksana suatuperusahaan yang dipercaya oleh perusahan dalam melaksanakan tugaskegiatan. Perusahaan mempunyai kesempatan yang baik untuk bertahandan maju jika mempunyai karyawan yang tepat, sehingga membutuhkanusaha yang terus-menerus untuk mencari, memilih, dan melatih calon ataukaryawan. Sebaliknya, karyawan membutuhkan perusahaan sebagai tempatuntuk mencari nafkah. Karyawan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhanhidupnya. Oleh karenanya karyawan berhak untuk mendapatkan gaji yangsesuai dengan kualitasnya. Gaji yang diterima oleh karyawan seharusnyaberupa gaji yang wajar.Masalah gaji mungkin merupakan masalah manajemen kepegawaianyang paling kompleks dan merupakan salah satu aspek yang paling berarti,baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Gaji merupakan kontraprestasi yang diberikan pemberi kerja pada karyawan berkenaan denganpenggunaan tenaga manusia pada kegiatan perusahaan. Gaji adalah bentukkompensasi atas prestasi karyawan yang bersifat finansial yangmenimbulkan kepuasan kerja. Menurut T. Hani Handoko kompensasimerupakan pemberian pembayaran kepada karyawan sebagai balas jasa


14untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator pelaksanaankegiatan di waktu yang akan datang. 1 Karyawan akan merasa puas apabilabesarnya gaji yang diterimanya sesuai dengan keahlian dan jabatannya.Sehingga karyawan akan terdorong untuk semaksimal mungkin bekerjasesuai dengan kemampuannya.Gaji mempunyai arti penting bagi karyawan sebagai individu karenabesarnya gaji mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara parakaryawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Tingkat pendapatan absolutkaryawan akan menentukan skala kehidupannya, dan pendapatan relatifmereka menunjukkan status, martabat dan harganya. 2Akibatnya, apabilakaryawan memandang gaji yang mereka terima tidak memadai, makaprestasi kerja, semangat, dan motivasi mereka bisa turun.Umumnya departemen kepegawaian (personalia) merancang danmengadministrasikan gaji karyawan, sehingga perusahaan seharusnyamempunyai suatu sistem penggajian yang baik. Pengembangan sistempenggajian merupakan salah satu cara yang ditempuh dalam pengelolaansumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Penggajianseharusnya dikelola secara profesional untuk menghindari terjadinyamanipulasi gaji oleh pihak-pihak tertentu. Pengelolaan gaji yang tidak sesuaidengan prosedur yang telah ditetapkan akan mengakibatkan kekecewaanpada karyawan, hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitaskaryawan. Fakta yang kita temui atau yang sering kita lihat adalahdemonstrasi para karyawan yang menuntut kenaikan gaji serta perbaikankesejahteraan karyawan.1 T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, BPFE Yogyakarta, 1999, hal: 2182 T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi 2, BPFE Yogyakarta, 1999, hal: 245


15Sistem pengendalian intern sangat diperlukan untuk melakukanpengecekan terhadap sistem akuntansi penggajian. BMT Al Ikhlasmerupakan lembaga keuangan syariah yang memberikan layanan simpananmaupun produk pembiayaan. Perkembangan BMT Al Ikhlas yang cukuppesat dengan memiliki beberapa kantor cabang sangat memerlukan suatupengawasan yang baik. BMT Al Ikhlas seharusnyamemiliki sistempengendalian intern yang baik dalam sistem penggajian yang dimiliki agartujuan perusahaan dapat tercapai. Keharusan perusahaan untukmenerapkan sistem pengendalian intern untuk mencegah terjadinyapenyelewengan dan tindak kecurangan-kecurangan yang merugikan, sertapenerapan sistem pengendalian intern secara baik diharapkan dapatmeningkatkan kinerja karyawan.Atas dasar pemikiran tersebut dan pentingnya sistem pengendalianintern dalam setiap kegiatan perusahaan, mendorong penulis untukmelakukan penelitian tentang sistem akuntansi penggajian denganmengambil judul “Analisis Sistem Pengendalian Intern PenggajianKaryawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta”.B. Identifikasi MasalahPimpinan perusahaan sangat berkepentingan dengan informasi yangdihasilkan dari sistem penggajian tersebut, misalnya informasi tentang jumlahbiaya gaji yang menjadi tanggungan perusahaan. Penerapan sistempengendalian intern penggajian yang memadai akan berguna bagi pimpinansebagai dasar untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam penggajian


16karyawan, pengelolaan gaji yang sesuai dengan prosedur yang telahditetapkan untuk menghindari timbulnya kecurangan-kecurangan.Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikanmasalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pengendalian internpenggajian karyawan sebagai berikut:1. Adanya gaji yang diterima tidak memadai menyebabkan menurunnyaprestasi kerja, semangat, motivasi dan mempengaruhi kepuasankaryawan.2. Ketidaksesuaian pelaksanaan prosedur penggajian dengan proseduryang telah ditetapkan dapat menyebabkan terjadinya manipulasi gajidan kekecewaan pada karyawan.3. Penerapan sistem pengendalian intern yang tidak memadaimenyebabkan timbulnya penyelewengan dan tindak kecurangankecurangandalam pengelolaan gaji karyawan.C. Batasan MasalahTerkait dengan luasnya lingkup, permasalahan dan waktu sertaketerbatasan dalam penelitian yang dilakukan berkaitan dengan sistempenggajian, maka penelitian dibatasi pada pelaksanaan prosedur penggajiandan penerapan sistem pengendalian intern dalam penggajian karyawan padaBMT Al Ikhlas Yogyakarta.


17D. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yangdiajukan dalam penelitian ini adalah :1. Bagaimanakah prosedur penggajian karyawan di BMT Al IkhlasYogyakarta ?2. Bagaimanakah penerapan sistem pengendalian intern dalam penggajiankaryawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta ?E. Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:1. Untuk menganalisis prosedur penggajian karyawan di BMT Al IkhlasYogyakarta sudah dilaksanakan dengan baik atau belum.2. Untuk menganalisis penerapan sistem pengendalian intern dalampenggajian di BMT Al Ikhlas Yogyakarta.F. Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:1. AkademisiPenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmupengetahuan khususnya wacana tentang sistem pengendalian interndalam penggajian karyawan.2. PraktisiHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagimanajemen BMT Al Ikhlas Yogyakarta dalam perbaikan sistempengendalian intern penggajian karyawan.


18G. Sistematika Penulisan PenelitianBAB IPENDAHULUANBab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, batasandan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,sistematika penulisan.BAB IILANDASAN TEORIBab ini mengemukakan tentang teori-teori yang mendukungpenelitian yaitu menerangkan tentang : pengertian sistempengendalian intern, tujuan, unsur-unsur, dan prinsip-prinsipsistem pengendalian intern. Kemudian sistem akuntansipenggajian yang mengulas tentang pengertian, perbedaan sistemdan prosedur, pengertian gaji. Penjelasan prosedur penggajian,meliputi fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian,catatan akuntansi dan bukti transaksi yang digunakan, gajimenurut pandangan Islam. Selanjutnya sistem pengendalianintern dalam sistem akuntansi penggajian yang menjelaskanmengenai organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan danpraktik yang sehat.BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANBab ini menjelaskan tentang waktu dan lokasi penelitian, metodepenelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi, yangmemuat tentang : jenis penelitian, sumber data, teknikpengumpulan data, serta teknik analisis data.


19BAB IV<strong>ANALISIS</strong> DATA DAN PEMBAHASANDalam bab ini menguraikan tentang sejarah dan perkembangan,struktur organisasi, personalia, sistem dan prosedur penggajian diBMT Al Ikhlas Yogyakarta. Analisis data mencakup tentang :analisis terhadap prosedur penggajian karyawan, analisispenerapan sistem pengendalian intern dalam penggajian yangmeliputi organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan danpraktik yang sehat dalam pembayaran gaji.BAB VPENUTUPBab ini memuat tentang kesimpulan dan saran maupunrekomendasi atas penelitian yang telah dilakukan.


BAB IILANDASAN TEORIA. Kajian Teori1. Pengertian Sistem Pengendalian InternPengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi olehdewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yangdirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuandalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian denganundang-undang, dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensioperasi. 3 Sedangkan Mulyadi menyebutkan bahwa sistem pengendalianintern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yangdikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitiandan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorongdipatuhinya kebijaksanaan manajemen. 4Pengertian sistem pengendalian intern menurut AICPA ( AmericanInstitute of Certified Public Accountants ) yang dikutip oleh BambangHartadi menyebutkan, sistem pengendalian intern meliputi strukturorganisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasiyang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan,memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya3 Al Haryono Jusup, Auditing (Pengauditan), Buku 1, Yogyakarta, BP STIE YKPN, 2001, hal: 2524 Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi 3, Yogyakarta, BP STIE YKPN, 1997, hal: 16520


21meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakanperusahaan yang telah diterapkan. 5Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, dapatdipahami bahwa pengendalian intern adalah suatu sistem yang terdiri dariberbagai unsur dan tidak terbatas pada metode pengendalian yang dianutoleh bagian akuntansi dan keuangan, tetapi meliputi pengendaliananggaran, biaya standar, program pelatihan pegawai dan staf pemeriksaintern.2. Tujuan Sistem Pengendalian InternAlasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian internadalah untuk membantu pimpinan agar perusahaan dapat mencapaitujuan dengan efisien. Tujuan pengendalian intern adalah untukmemberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan:keandalan informasi keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturanyang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi. 6Menurut Mulyadi tujuan pengendalian intern akuntansi adalahsebagai berikut: 7a. Menjaga kekayaan perusahaan:1) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasiyang telah diterapkan2) Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatatdibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada5 Bambang Hartadi, Auditing : Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Tahap Pendahuluan, Edisi 1, BPFEYogyakarta, 1987, hal: 1216 Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, Auditing, Edisi 5, Buku 1, Jakarta, Salemba Empat, 1998, hal:1727 Mulyadi, op.cit, hal: 180


22b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi:1) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan2) Pencatatan transaksi yang telah terjadi dalam catatan akuntansiTujuan tersebut dirinci lebih lanjut sebagai berikut:a. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yangtelah ditetapkan:1) Pembatasan akses langsung terhadap karyawan2) Pembatasan akses tidak langsung terhadap karyawanb. Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkandengan kekayaan yang sesungguhnya ada:1) Pembandingan secara periodik antara catatan akuntansi dengankekayaan yang sesungguhnya ada2) Rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang diselenggarakanc. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan:1) Pemberian otorisasi oleh pejabat yang berwenang2) Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan olehpejabat yang berwenangd. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi:1) Pencatatan semua transaksi yang terjadi2) Transaksi yang dicatat adalah benar-benar terjadi3) Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar4) Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya5) Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya6) Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti


233. Unsur-unsur Sistem Pengendalian InternMenurut Mulyadi untuk menciptakan sistem pengendalian internyang baik dalam perusahaan maka ada empat unsur pokok yang harusdipenuhi antara lain: 8a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsionalsecara tegasb. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikanperlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatandan biayac. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiapunit organisasid. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnyaSistem pengendalian intern yang memadai bagi perusahaanmempunyai persyaratan yang berbeda-beda, tergantung dari sifat sertakeadaan masing-masing perusahaan. Dalam artian tidak ada sistempengendalian intern yang bersifat universal yang dapat dipakai olehseluruh perusahaan.4. Prinsip-prinsip Sistem Pengendalian InternUntuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatusistem harus memenuhi enam prinsip dasar pengendalian intern yangmeliputi: 9a. Pemisahan fungsiTujuan utama pemisahan fungsi untuk menghindari danpengawasan segera atas kesalahan atau ketidakberesan. Adanya8 Mulyadi, op.cit, hal: 1669 Bambang Hartadi, op.cit, hal: 130


24pemisahan fungsi untuk dapat mencapai suatu efisiensipelaksanaan tugas.b. Prosedur pemberian wewenangTujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telahdiotorisir oleh orang yang berwenang.c. Prosedur dokumentasiDokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistempengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberi dasarpenetapan tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatanakuntansi.d. Prosedur dan catatan akuntansiTujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya catatancatatanakuntansi yang yang teliti secara cepat dan data akuntansidapat dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepatwaktu.e. Pengawasan fisikBerhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis danelektronis dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi.f. Pemeriksaan intern secara bebasMenyangkut pembandingan antara catatan asset dengan assetyang betul-betul ada, menyelenggarakan rekening-rekeningkontrol dan mengadakan perhitungan kembali gaji karyawan. Inibertujuan untuk mengadakan pengawasan kebenaran data.5. Sistem Akuntansi Penggajiana. Pengertian Sistem, Prosedur, dan Sistem Akuntansi


25Definisi sistem dan prosedur menurut W. Gerald Cole sepertiyang dikutip oleh Zaki Baridwan yaitu sistem adalah suatu kerangkadari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuaidengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatukegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. 10 Prosedur adalah suatuurut-urutan pekerjaan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orangdalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanyaperlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaanyang sering terjadi. 11Sedangkan Steven A. Moscove seperti yang dikutip ZakiBaridwan mendefinisikan sistem adalah suatu kesatuan (entity) yangterdiri dari bagian-bagian (disebut subsistem) yang saling berkaitandengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 12SelanjutnyaZaki Baridwan yang mengutip definisi Howard F. Stettler memberikanpengertian sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan,prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah datamengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untukmenghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yangdiperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagipihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham,kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasiloperasi. 13b. Dokumen dan Catatan yang Digunakan10 Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi 5, BPFE Yogyakarta, 2002, hal: 311 Ibid12 Ibid, hal: 413 Ibid


26Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajianadalah: 14a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upahb. Kartu jam hadirc. Kartu jam kerjad. Daftar gaji dan daftar upahe. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upahf. Surat pernyataan gaji dan surat pernyataan upahg. Amplop gaji dan upahh. Bukti kas keluarCatatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji antara lain: 15a. Jurnal umumDalam pencatatan gaji, jurnal umum digunakan untuk mencatatdistribusi biaya tenaga kerja ke dalam tiap departemen dalamperusahaan.b. Kartu harga pokok produkDigunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yangdigunakan untuk pesanan tertentu.c. Kartu biayaDigunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung danbiaya tenaga kerja non produksi tiap departemen dalamperusahaan.d. Kartu penghasilan karyawan14 Mulyadi, op.cit. hal: 37815 Mulyadi, op.cit. hal: 386


27Digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagaipotongannya yang diterima oleh setiap karyawan.c. Pengertian GajiGaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa olehkaryawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan dibayarkantetap setiap bulan, sedangkan upah merupakan pembayaran ataspenyerahan jasa oleh karyawan pelaksana (buruh) yang dibayarkanberdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yangdihasilkan oleh karyawan. 16 Jadi dapat disimpulkan bahwa gaji padadasarnya diterima oleh karyawan selain buruh (pelaksana) dandibayarkan setiap bulan. Para manajer, pegawai administrasi danpegawai penjualan biasanya mendapat gaji dari perusahaan yangjumlahnya tetap. 176. Prosedur Penggajiana. Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penggajian1) Fungsi KepegawaianBertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calonkaryawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuatsurat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dangolongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.2) Fungsi Pencatat WaktuBertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadirbagi semua karyawan perusahaan.3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji16 Mulyadi, op.cit. hal: 37817 Al Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi, Edisi 5, Jilid 2, Yogyakarta, BP STIE YKPN, 1999, hal: 239


28Bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji yang berisipenghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yangmenjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayarangaji.4) Fungsi AkuntansiBertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalamhubungannya dengan pembayaran gaji karyawan ( misalnya utanggaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).5) Fungsi KeuanganBertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji danmenguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudiandimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, selanjutnyadibagikan kepada karyawan yang berhak.b. Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penggajian1) Prosedur pencatatan waktu hadirUraian kegiatan yang dilakukan oleh bagian pencatat waktu adalahsebagai berikut:a) Bagian pencatat waktu mengawasi setiap karyawan yangmemasukkan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktupada waktu masuk dan pulangb) Membuat daftar hadir karyawan berdasarkan kartu jam hadirc) Menyerahkan daftar hadir karyawan dan kartu hadir karyawanke bagian gaji dan upah


292) Prosedur pembuatan daftar gajiUraian kegiatan yang dilakukan oleh bagian gaji dan upah adalahsebagai berikut:a) Bagian gaji dan upah menerima daftar hadir dan kartu jam hadirkemudian diarsipkan berdasarkan tanggalb) Membuat daftar gaji (DG) rangkap 2 berdasarkan dokumendaftar gaji dan kartu jam hadirc) Membuat rekap daftar gaji rangkap 2 dan surat pernyataan gajid) Mencatat penghasilan karyawan pada kartu penghasilankaryawan berdasarkan daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gajirangkap 2, dan surat pernyataan gajie) Menyerahkan daftar gaji rangkap 2, rekap gaji rangkap 2, suratpernyataan gaji, dan kartu penghasilan karyawan ke bagianutangf) Bagian gaji dan upah menerima bukti kas keluar (BKK) lembar ke-3, daftar gaji (DG) lembar ke-2, dan kartu penghasilankaryawan dari bagian kasag) Mengarsipkan BKK lembar ke-3 dan DG lembar ke-2berdasarkan tanggal serta kartu penghasilan karyawanberdasarkan abjad3) Prosedur pembuatan bukti kas keluarProsedur ini dilakukan oleh bagian utang dengan uraian kegiatansebagai berikut:a) Bagian utang menerima daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gajirangkap 2 , SPG dan KPK dari bagian gaji dan upah


30b) Membuat bukti kas keluar rangkap 3c) Mencatat kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar (BKK)lembar ke-1d) Menyerahkan bukti kas keluar (BKK) lembar ke-2 dan rekapdaftar gaji (RDG) lembar ke-1 ke bagian jurnale) Menyerahkan BKK lembar ke-2 dan rekap daftar gaji lembar ke-1 ke bagian jurnalf) Bagian utang menerima BKK lembar ke-1, DG lembar ke-1, danRDG lembar ke-2 dari bagian kasa. Mencatat nomor cek padaregister bukti kas keluarg) Menyerahkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembarke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian jurnal4) Prosedur pembayaran gajiProsedur ini dilakukan oleh bagian kasa dengan uraian kegiatansebagai berikut:a) Bagian kasa menerima bukti kas keluar lembar ke-1 dan ke-3,daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji lembar ke-2, suratpernyataan gaji dan kartu penghasilan karyawan dari bagianutangb) Mengisi cek dan memintakan tanda tangan atas kepada kepalabagian keuanganc) Menguangkan cek ke bank dan memasukkan uang ke amplop gajid) Membayarkan gaji kepada karyawan dan meminta tandatangan atas kartu penghasilan karyawan


31e) Membubuhkan cap lunas pada bukti dan dokumenpendukungnyaf) Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gajilembar ke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian utangg) Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-3, daftar gajilembar ke-2, dan kartu penghasilan karyawan ke bagian gajidan upahh) Surat pernyataan gaji dimasukkan ke dalam amplop gajibersama dengan pemasukan uang gaji5) Prosedur distribusi biaya gajiProsedur ini dilakukan oleh bagian jurnal dan bagian kartu biayadengan uraian kegiatan sebagai berikut:a) Bagian jurnal menerima dokumen bukti kas keluar lembar ke-2dan rekap daftar gaji lembar ke-1 dari bagian utangb) Bagian jurnal membuat bukti memorialc) Bagian jurnal membuat jurnal umum berdasarkan dokumen buktimemorial, rekap daftar gaji lembar ke-1, dan bukti kas keluarlembar ke-2Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam tiga tahap yaitu:Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembarke-2, dicatat oleh bagian utang pada kewajiban gaji ke dalambukti kas keluar sebagai berikut:Gaji dan upahRp xxxBukti Kas Keluar yang Akan DibayarRp xxx


32Tahap kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnalmencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagaiberikut:Biaya Overhead Pabrik SesungguhnyaBiaya Administrasi dan UmumBiaya PemasaranRp xxxRp xxxRp xxxGaji dan UpahRp xxxTahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yangtelah dicap “lunas” oleh fungsi keuangan, bagian jurnalmencatat pembayaran gaji ke dalam register cek sebagaiberikut:Bukti Kas Keluar yang Akan DibayarRp xxxKasRp xxxd) Bagian kartu biaya menerima dokumen bukti memorial, rekapdaftar gaji lembar ke-1, dan bukti kas keluar lembar ke-2 daribagian jurnale) Bagian kartu biaya mencatat distribusi biaya tenaga kerja kedalam kartu biaya berdasarkan dokumen bukti memorial yangdilampiri rekap daftar gaji lembar ke-1f) Bagian kartu biaya mengarsipkan dokumen dari bagian jurnalberdasarkan nomor urutg) Bagian jurnal menerima bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gajilembar ke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2


33h) Mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek berdasarkanbukti kas keluar lembar ke-1 yang telah dicap lunas oleh bagiankasai) Mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembarke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2 menurut nomor urut.Selesai.


34Gambar 1Prosedur Pencatatan Waktu HadirBagian Pencatat WaktuMulaiMencatat jamhadir karyawanKartu jamhadirMembuatdaftar hadirKJHDaftar hadirkaryawan1Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi, 1997, hal. 397


35Gambar 2Prosedur Pembuatan Daftar GajiBagian Gaji dan Upah18KJHDaftar hadirKPKDaftar Gaji 2Bukti Kas 3KeluarMembuatdaftar gajiTTAMembuatrekap daftargaji dan SPGSPG2RDG 12Daftar Gaji 1KartuPenghasilanKaryawan 2KJHKPKRDGSPGTA= Kartu Jam Hadir= Kartu Penghasilan Karyawan= Rekap Daftar Gaji= Surat Pernyataan Gaji= Diarsipkan Menurut Tanggal= Diarsipkan Menurut AbjadSumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi, 1997, hal. 39


36Gambar 3Prosedur Pembuatan Bukti Kas KeluarBagian Utang27KPKSPGRDG 12Daftar Gaji 12RDG 2DG 1Bukti Kas 1KeluarMembuatBukti KasKeluarSPGKPK92RDG 1Bukti Kas 1KeluarDG 1232Mencatat nomorCek pada registerBukti kas keluar3 4RegisterBukti KasKeluarDG= Daftar GajiSumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi, 1997, hal. 398


37Gambar 4Prosedur Pembayaran GajiBagian Kasa46SPGKPKRDG 2SPGKPKRDG 2DG 1Bukti Kas 1Keluar32Bukti 1Kas KeluarDG 132Dimasukkan kedalam amplopgaji bersamadenganpemasukan uanggajiMengisi cek &memintakan ttd.atas cekMenguangkancek ke bank &memasukkanuang keamplop gaji78Membayarkan gajikpd karyawan &meminta ttd. ataskartu penghasilankaryawanMembubuhkancap lunas padabukti &dokumenpendukungnya6Sumber: Mulyadi, Sistem Akuntansi, 1997, hal. 399


38Gambar 5Prosedur Distribusi Biaya GajiBagian JurnalBagian Kartu Biaya395RDG 1RDG 2BKK 2BKK 2MembuatbuktimemorialDaftar 1GajiBukti Kas 1KeluarRDG 1BuktiMemorialBKK 2RegistercekNKartu BiayaNRDG 1BuktiMemorialSelesaiJurnalUmum5BKKN= Bukti Kas Keluar= Diarsipkan Menurut Nomor UrutSumber: Mulyadi, Sistem Akuntansi, 1997, hal.400


397. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian 18a. Aspek Organisasi1) Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsipengeluaran kas2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasib. Aspek Sistem Otorisasi1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upahharus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawanperusahaan yang ditandatangani oleh direksi2) Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahanpangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harusdidasarkan pada surat keputusan direksi3) Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajakpenghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji danupah yang diotorisasi oleh kepala fungsi kepegawaian4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemenkaryawan yang bersangkutan6) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala fungsikepegawaian7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harusdiotorisasi oleh kepala fungsi akuntansic. Aspek Prosedur Pencatatan1) Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasidengan daftar gaji dan upah karyawan18 Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, Edisi 3, Yogyakarta, BP STIE YKPN, 1990, hal: 295


402) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja diverifikasiketelitiannyan oleh fungsi akuntansid. Aspek Praktik Yang Sehat1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerjasebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusibiaya tenaga kerja langsung2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktuharus diawasi oleh fungsi pencatat waktu3) Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran danketelitian perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluarsebelum dilakukan pembayaran4) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengankartu penghasilan karyawan5) Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftargaji dan upah8. Konsep Islam tentang Pembayaran Upah, GajiUpah menurut Islam adalah imbalan yang diterima seseorang ataspekerjaannya dalam bentuk imbalan materi di dunia ( adil dan layak ) dandalam bentuk imbalan pahala di akhirat ( imbalan yang lebih baik ). 19 Daripengertian tersebut dapat diuraikan bahwa:1) Islam melihat upah sangat besar kaitannya dengan konsep moral2) Upah dalam konsep Islam tidak hanya sebatas materi ( kebendaanatau keduniaan ) tetapi menembus batas kehidupan, yakni berdimensiakhirat yang disebut dengan pahala19 Hendri Tanjung, Konsep Manajemen Syariah Dalam Pengupahan Karyawan Perusahaan, www.uikabogor.ac.id/jur03.htm,2006


413) Upah diberikan berdasarkan prinsip keadilan ( justice ) dan prinsipkelayakan ( kecukupan )Seseorang yang bekerja pada suatu badan usaha ( perusahaan )dapat dikategorikan sebagai amal saleh, dengan syarat perusahaannyatidak memproduksi/ menjual atau mengusahakan barang-barang yangharam. Dengan demikian, maka seorang karyawan yang bekerja denganbenar akan menerima dua imbalan yaitu imbalan di dunia dan imbalan diakhirat. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah:إِن َّ ال َّذِين آمنوا وعمِل ُوا الصالِحاتِ‏ إِنا لا َ نضِيع أ َجر من أ َحسن عم ًلاArtinya:“Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh tentulah Kamitidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakanamalan(nya) dengan baik”. ( QS. Al Kahfi: 30) 20Organisasi yang menerapkan prinsip keadilan dalam pengupahanmencerminkan organisasi yang dipimpin oleh orang-orang bertaqwa.Konsep adil ini merupakan ciri-ciri organisasi yang bertaqwa.Dimensi upah di dunia dicirikan oleh dua hal, yaitu adil dan layak.Adil bermakna bahwa upah yang diberikan harus jelas, transparan, danproporsional. Layak bermakna bahwa upah yang diberikan harusmencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan serta tidak jauhberada di bawah pasaran. Untuk menerapkan upah dalam dua dimensidunia, maka konsep moral merupakan hal yang sangat penting agarpahala dapat diperoleh sebagai dimensi akhirat dari upah tersebut. Jikamoral diabaikan maka dimensi akhirat tidak akan tercapai. Konsep moral20 Nazri Adlany, Hanafie Tamam, Faruq Nasution, Al Qur’an Terjemah Indonesia, Jakarta, PT.Sari Agung, hal:557


42diperlukan untuk menerapkan upah dimensi dunia agar upah dimensiakhirat dapat tercapai.Prinsip utama keadilan terletak pada kejelasan aqad ( transaksi )dan komitmen melakukannya. Aqad dalam perburuhan merupakan aqadyang terjadi antara pekerja dengan pengusaha. Sebelum pekerjadipekerjakan, harus jelas dulu bagaimana upah yang akan diterima olehpekerja. Upah tersebut meliputi besarnya upah dan tata cara pembayaranupah. Dalam hal cara pembayaran upah Rasulullah bersabda:عن عبدِ‏ االلهِ‏ بنِ‏ عمر ق َا َل :ق َال َ رسول ُ االلهِ‏ صل َى االلهُ‏ عل َيهِ‏ وسل َّ ما ُعط ُوا الا َّجِير ا َجره ق َب َلأ َن ْ يجِف عرق ُهArtinya:“Dari Abdillah bin Umar, Rasulullah saw. Bersabda: Berikanlah upahorang upahan sebelum kering keringatnya”. ( HR.Ibnu Majah dan ImamThabrani ) 21Nabi juga bersabda:ا ُعط ُوا الا َّجِير ا َجره ق َبل َ أ َن ْ يجِف عرق ُه‏,‏ واعل َموه َأجره و هو فِي عملِِهArtinya:“Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, danberitahukan ketentuan gajinya, terhadap apa yang dikerjakan”. ( HR.Baihaqi ) 22Sebelum seseorang bekerja, hendaknya terlebih dahulumengadakan perjanjian kerja, agar ada kejelasan pekerjaan yang akandilaksanakan. Adapun syarat sahnya perjanjian kerja antara lain: 2321 Shaleh, Mausu ah al-Hadists asy-Syarif Kutubus Sittah Ibnu Majah Kitab ar-Ruhun, Bab 4, hal: 262322 As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimiy, Tarjamah Mukhtarul Ahaadits, Bandung, PT. Maarif, 1996, hal: 55223 Chairuman Pasaribu, Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta, Sinar Grafika, 2004, hal:155


431) Pekerjaan yang diperjanjikan termasuk jenis pekerjaan yang mubahatau halal menurut ketentuan syara’, berguna bagi perorangan ataumasyarakat2) Manfaat kerja yang diperjanjikan dapat diketahui dengan jelas,dengan adanya pembatasan waktu atau jenis pekerjaan yang harusdilakukan.3) Upah sebagai imbalan pekerjaan harus diketahui dengan jelas,termasuk jumlahnya, ujudnya, dan juga waktu pembayarannyaSesungguhnya seorang pekerja hanya berhak atas upahnyahanya jika ia telah menunaikan pekerjaannya dengan semestinya dansesuai dengan kesepakatan, karena umat Islam terikat dengan syaratsyaratantar mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal ataumenghalalkan yang haram. Namun, jika ia membolos bekerja tanpaalasan yang benar atau sengaja menunaikannya dengan tidaksemestinya, maka sepatutnya hal itu diperhitungkan atasnya ( dipotongupahnya ) karena setiap hak dibarengi dengan kewajiban. Selama iamendapatkan upah secara penuh, maka kewajibannya juga harusdipenuhi.Gaji atau upah merupakan hak karyawan selama karyawantersebut bekerja dengan baik. Jika pekerja tersebut tidak benar dalambekerja, maka gajinya dapat dipotong atau disesuaikan. Hal inimenjelaskan bahwa, selain hak karyawan memperoleh upah atau gajiatas apa yang diusahakannya, juga merupakan hak perusahaan untukmemperoleh hasil kerja dari karyawan dengan baik. Tentang waktupembayaran upah, hendaknya memperhatikan hadits-hadits yang telah


44disebutkan sebelumnya. Keterlambatan pembayaran upah dikategorikansebagai perbuatan zalim dan orang yang tidak membayar upah parapekerjanya termasuk orang yang dimusuhi Nabi saw. pada hari kiamat.Dalam hal ini Islam sangat menghargai waktu dan sangat menghargaitenaga seorang karyawan.Faktor layak, dalam konsep Islam menjadi pertimbangan dalammenentukan berapa upah yang akan diberikan. Kelayakan upah yangditerima oleh pekerja dilihat dari tiga aspek yaitu: pangan ( makanan ),sandang ( pakaian ), dan papan ( tempat tinggal ). Islam tidakmembenarkan seseorang merugikan orang lain, dengan cara mengurangihak-hak yang seharusnya diperolehnya. Secara tegas Allah berfirman:ولا َ تبخسوا الناس أ َشيآءَهم ولا َ تعث َوا فِي ا ْلا َرضِ‏ مف ْسِدِينArtinya:“Dan janganlah kamu merugikan manusia akan hak-haknya dan janganlahkamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan”. (QS.Asy-Syu’ara:183) 24B. Hasil Penelitian yang RelevanHasil penelitian terdahulu dari beberapa karya tulis yang memuattentang berbagai analisis sistem pengendalian intern terhadap sistempenggajian diantaranya adalah :1. Berdasarkan penelitian Mujiatun (2000) yang mengambil judul tentang“Sistem Penggajian Karyawan pada PT. Djitoe ITC” menyatakanbahwasannya sistem penggajian di perusahaan tersebut sudah dapatdikatakan baik ditinjau dari prosedur dan pengendalian internnya.Namun terdapat kelemahan pada penggunaan dokumen pendukung24 Nazri Adlany, op.cit. hal: 726


45perubahan gaji. Dokumen pendukung perubahan gaji yang digunakanoleh PT. Djitoe ITC antara lain, surat penempatan karyawan, suratketetapan tarif, surat pengembalian karyawan, memo penempatantugas, dan surat ketetapan tarif. Pada waktu ada kenaikan jabatanuntuk karyawan tertentu bagian personalia hanya memberikan parafpada daftar gaji karyawan yang bersangkutan. Hali ini kurang kuatsebagai dasar pengeluaran biaya tenaga kerja yang disebabkankarena adanya kenaikan jabatan.2. Penelitian dari Rani Pramawanti (2003) yang berjudul “Analisis SistemAkuntansi Penggajian dan Pengupahan Karyawan pada PT.Supersonic Chemical Industry Gunungkidul” dapat disimpulkan bahwapengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajiandanpengupahan karyawan sudah berjalan dengan baik, sistem akuntansipenggajian dan pengupahan karyawan pada PT. Supersonic ChemicalIndustry juga menunjukkan bahwa perusahaan telah memisahkansetiap fungsi yang berhubungan dengan penggajian dan pengupahankaryawan, jaringan prosedur yang digunakan oleh PT. SupersonicChemical Industry dalam sistem akuntansi penggajian danpengupahan karyawan yang ada sudah sesuai dengan ketentuan yangberlaku.3) Sedangkan menurut Agus Setyadi (2005) dalam skripsinya yangberjudul “Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Intern TerhadapProsedur Penggajian Studi Kasus Pada PT. KAI Daop VI Yogyakarta”yang menganalisis tentang kebijakan penerapan sistem pengendalianintern dan prosedur penggajian pada PT. KAI Daop VI Yogyakarta,


46dari hasil penelitiannya tersebut menjelaskan bahwa sistempengendalian terhadap prosedur penggajian di PT. KAI Daop VIYogyakarta telah diterapkan dengan baik ditunjukkan dengan adanyalingkungan pengendalian yang diciptakan seperti sistem akuntansisebagai sarana infomasi dalam mengambil keputusan dan penerapanpraktik yang sehat di dalam melaksanakan tugas pada setiap fungsiorganisasi, yang terlihat dari adanya perlakuan bentuk tanggungjawabdi setiap departemen atau fungsi yang terkait pada pelaksanaanprosedur penggajian.Bahwasannya penelitian yang mengambil judul “Analisis SistemPengendalian Intern Penggajian Karyawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta”ini berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu. Perbedaannya terletak padalokasi penelitian yang mengambil tempat di BMT, yaitu lembaga keuangansyariah yang kegiatan operasionalnya berdasarkan pada prinsip-prinsipsyariah. Sedangkan penelitian terdahulu kebanyakan mengambil lokasi diPerseroan Terbatas (PT) yang tidak berdasar prinsip syariah. Berdasarkanhasil penelitian ini ditemukan bahwa jaringan prosedur sistem penggajiankaryawan yang ada si BMT Al Ikhlas ternyata sangat sederhana dan simpel,dan penerapan sistem pengendalian intern ditunjukkan dengan prosentase80 % yang berarti pengendalian internnya baik, hal ini juga membedakandengan penelitian terdahulu.


BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Waktu dan Wilayah PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di BMT Al Ikhlas Yogyakarta Yangberalamatkan di Jalan Prof. Herman Yohanes 103 E Sagan Yogyakarta,sedangkan waktu penelitiannya pada bulan Juli sampai dengan Agustus2006.B. Metode PenelitianBerdasarkan sifatnya penelitian ini dikategorikan sebagai penelitianstudi lapangan karena penelitian ini hanya mengumpulkan data, mencarifakta, kemudian menjelaskan dan menganalisis data yaitu dengan carapengumpulan dan penyusunan data, selanjutnya dianalisis dandiinterpretasikan berdasarkan landasan teori yang ada.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaansistem pengendalian intern penggajian karyawan pada BMT Al IkhlasYogyakarta yang berkaitan dengan sistem, prosedur, serta pengendalianinternnya. Dari penelitian ini dapat diketahui apakah sistem penggajiankaryawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta sudah sesuai dengan proseduryang berlaku atau belum.C. Data dan Sumber Data1. Sumber Dataa. Data Primer47


48Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung darisumber asli ( tidak melalui media perantara ), dapat berupa opini subyek( orang ) secara individual atau kelompok, hasil observasi, dalam hal iniketerangan-keterangan dari pihak pelaksana penggajian BMT Al Ikhlasmengenai prosedur penggajian karyawan, dan sistem pengendalianintern penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas.b. Data SekunderMerupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidaklangsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihaklain). Data sekunder dapat berupa bukti, dokumen, catatan atau laporanhistoris baik yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan, bukubukuteks literatur mengenai sistem pengendalian intern dalam sistemakuntansi penggajian karyawan.2. Teknik Pengumpulan Dataa. Teknik wawancaraYaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada responden atau pihakyang terkait dalam perusahaan. Metode ini digunakan untukmemperoleh data tentang gambaran umum perusahaan, sistem danprosedur penggajian karyawan, serta unit-unit organisasi yang terkaitdengan sistem penggajian.b. Teknik dokumentasiYaitu pengumpulan data yang diperoleh dari catatan-catatan yangdimiliki perusahaan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh datatentang dokumen, catatan, prosedur, dan pengendalian intern dalamsistem akuntansi penggajian karyawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta.


49c. Teknik kepustakaanPengumpulan data dengan membaca buku, mencari literatur danlaporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian.d. Teknik KuisionerYaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkatpertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden dalam hal inipelaksana penggajian supaya responden menjawab tentangpelaksanaan sistem penggajian, apakah sudah memadai atau belum.D. Teknik Analisis DataPengolahan data hasil penelitian inimenggunakan alat analisisdeskriptif kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan melalui perhitungan denganmenggunakan logika untuk menarik kesimpulan yang logis mengenai datadatayang dianalisis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa analisisdeskriptif ini dimaksudkan untuk menguraikan atau memaparkan hasilpenelitian untuk kemudian diadakan interpretasi berdasarkan landasan teoriyang telah disusun. Hal ini digunakan untuk mengetahui penerapan prosedursistem akuntansi penggajian dan sistem pengendalian intern yang dilakukan,sehingga dapat diketahui apakah masih perlu atau tidak diadakan perbaikanperbaikandalam meningkatkan sistem pengendalian intern penggajiankaryawan.Penilaian prosedur penggajian karyawan dilakukan dengan metodewawancara langsung dengan responden yaitu pihak pelaksana penggajiansehingga diperoleh jawaban berkaitan dengan pokok penelitian. Disampingitu proses dan analisa data menggunakan langkah editing, yang merupakanlangkah meneliti ulang kelengkapan dan kebenaran jawaban yang diperoleh


50dari responden melalui wawancara sehingga data yang diperoleh akan sesuaidengan pokok penelitian.Penilaian terhadap kondisi sistem pengendalian intern dalam sistempenggajian dilakukan dengan metode kuisioner. Metode ini dilakukan denganmembuat pertanyaan dengan menambah kata tanya “apakah” pada tiapelemen sistem pengendalian intern dalam sistem penggajian. Sehinggakemungkinan jawaban yang diperoleh adalah “Ya” dan “Tidak”. Jawaban“Ya” berarti sistem pengendalian intern adalah baik, jawaban “Tidak” berartisebaliknya.Berdasarkan pertanyaan yang mendapat jawaban “Ya” selanjutnyadicari skornya dengan perhitungan sebagai berikut:Nilai Relatif =∑butir yang mendapat jawaban " ya"∑butir yang diterapkanx 100 %= ? %Selanjutnya, nilai relatif hasil dari perhitungan yang diperoleh melaluiskoring, dideskripsikan dengan berdasarkan kriteria penilaian sebagaiberikut: 25Skor 0 % - 39,99 % dikategorikan tidak memadai40,00 % - 59,99% dikategorikan kurang memadai60,00 % - 79,99% dikategorikan cukup memadai80,00 % - 89,99% dikategorikan memadai90,00 % - 100% dikategorikan sangat memadai25Jaka Mujihana, Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Dalam Penjualan Kredit Barang jadi, Skripsi,Yogyakarta, FPIPS UNY, 1998, hal. 39.


51BAB IV<strong>ANALISIS</strong> DATA DAN PEMBAHASANA. Profil Obyek Penelitian1. Sejarah dan Perkembangan BMT Al Ikhlas YogyakartaBaitul Mal wat Tamwil (BMT) lahir sebagai salah satu solusialternatif di kalangan masyarakat muslim karena adanya pertentanganmengenai bunga atau riba. Kehadiran BMT diharapkan mampu membantumasyarakat muslim terbebas dari praktik bunga atau riba yang dilakukanoleh bank-bank konvensional. Dalam operasinya BMT tidak menggunakansistem bunga atau riba dalam pembagian keuntungannya tetapimenggunakan sistem bagi hasil yang berdasarkan keadilan.BMT Al Ikhlas adalah suatu lembaga keuangan syariah yang sistemoperasionalnya berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Ide untukmendirikan BMT ini muncul setelah adanya pendidikan dan pelatihan(diklat) Manajemen Zakat dan Ekonomi Syariah (MZES) angkatan ke tigayang diadakan oleh Dompet Dhuafa pada awal November 1994. Waktu itudiklat tersebut dihadiri oleh Bapak Sumiyanto. Kepahaman akan sistemsyariah dan tuntutan keadaan pada waktu itu membuat beliau mulaiberfikir untuk merealisasikan semua ide yang baru sampai pada tahappemikiran saja. Dengan dukungan beberapa orang teman yang punyaketertarikan yang sama, akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan BMTdengan persiapan yang sangat sederhana dan modal awal yang bisadikatakan jauh dari cukup dan BMT tersebut mereka beri nama BMT AlIkhlas.39


52BMT Al Ikhlas didirikan pada tanggal 1 Februari 1995 oleh timYayasan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Umat (YP2SU)yang terdiri dari empat orang. Tim inilah yang menjadi pendiri danpengurus BMT Al Ikhlas. Tim tersebut tediri dari:1. Bapak Arief Budiman.2. Bapak Eko Novianto.3. Bapak Sumiyanto.4. Bapak Abdul Aziz.Menurut peraturan yang ada untuk mendirikan sebuah BMT yangideal harus dimulai dengan modal awal sebanyak Rp 5.000.000.Sementara BMT Al Ikhlas memulai usahanya dengan dukungan modal alakadarnya dan semangat yang tinggi. Pada awalnya BMT Al Ikhlas hanyamempunyai modal mandiri sebanyak Rp 500.000 ditambah dana dariDompet Dhuafa Republika sebesar Rp 1.000.000 serta seperangkat alatkomputer. Waktu itu BMT Al Ikhlas beralamatkan di Pogung Baru Blok A-17 Yogyakarta. Alasan pemilihan lokasi ini karena ingin memberikanpelayanan yang lebih baik bagi nasabah potensial mereka yaitu paramahasiswa terutama untuk nasabah tabungannya, karena memangdaerah ini dan sekitarnya mayoritas dihuni oleh para mahasiswa., tetapibukan berarti BMT Al Ikhlas nasabahnya hanya para mahasiswa tapimasyarakat umum juga ada.Pada bulan April 1995BMT Al Ikhlas mulai menginduk padaDompet Dhuafa Republika lewat Forum Ekonomi Syariah Yogyakarta(FESY). Kemudian pada tanggal 21 April 1995 beserta 19 BMT lainnyaBMT Al Ikhlas diresmikan secara kolektif oleh Prof. DR. Ing. B.J. Habibie


53yang disponsori oleh Asosiasi BPR Syariah Indonesia, Dompet DhuafaRepublika, dan Forum Ekonomi Syariah Yogyakarta.Tujuh bulan setelah beroperasi, pada bulan September 1995setelah mengadakan studi kelayakan akhirnya BMT Al Ikhlas pindah keSagan tepatnya di Jl. Prof. Ir. Herman Yohanes No. 103 E Yogyakarta.Berbeda dengan lokasi lama kawasan ini terhitung di tengah kota denganfasillitas yang cukup layak. Sebagai suatu bentuk peningkatan pelayananBMT Al Ikhlas menyediakan fasilitas Direct BMT Al Ikhlas bagi nasabahpenabung, dimana nasabah kalau ingin menyimpan uang tidak perlu jauhjauhdatang ke BMT tetapi cukup dengan menelpon maka petugas akandatang untuk mengambil tabungan nasabah. Sedangkan bagi nasabahpembiayaan (kredit) disediakan pelayanan Jemput Bola atau door to door,dimana apabila nasabah ingin membayar angsuran pinjamannya danmereka tidak punya waktu atau berhalangan maka petugas BMT akandatang ke rumah mereka untuk mengambil uang angsurannya.Seiring dengan kemajuan BMT dan perkembangan masyarakat disekitarnya, maka pihak BMT Al Ikhlas perlu dan sudah saatnya untukmelebarkan usahanya. Akhirnya pada bulan Juni 1996 dibukalah kantorcabang BMT Al Ikhlas di Jl. Godean KM 4,5 Kajor Sleman Yogyakarta.Dalam perjalanannya BMT Al Ikhlas mulai membentuk sektor riil GrosirKaset bernuansa Islam yang diberi nama “NADA NURANI” dengan modalawal kurang lebih dari Rp 7.000.000, tepat pada bulan Juni 1996 yangbermula dari seorang nasabah pembiayaan yang bernama Toni Suhartonoyang mengalihkan bisnisnya ke rental komputer, maka bisnis sebelumnya


54berupa distributor kaset dilimpahkan ke BMT Al Ikhlas untukdikembangkan.Tahun demi tahun terus berjalan dan BMT Al Ikhlas telahmengalami perkembangan yang cukup pesat. Sampai sekarang BMT AlIkhlas masih terus beroperasi melayani para nasabahnya dan telahmengalami peningkatan aset yang cukup menggembirakan.Gambar 6Perkembangan Usaha BMT Al IkhlasPerkembangan ASSET, DP3,OutstandingBMT AL IKHLAS YOGYAKARTA9.000.000.0008.000.000.0007.000.000.0006.000.000.000R u p ia h5.000.000.0004.000.000.0003.000.000.0002.000.000.0001.000.000.000-1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Jun-06TahunAsset Dana Pihak Ke-3 OutstandingSumber : BMT Al Ikhlas Yogyakarta


55Gambar 7Perkembangan Laba BMT Al IkhlasPerkembangan Keuntungan BersihBMT AL IKHLAS YOGYAKARTA140.000.000120.000.000100.000.00080.000.000R u p ia h60.000.00040.000.00020.000.000-(20.000.000)1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Jun-06(40.000.000)(60.000.000)(80.000.000)TahunKeuntungan bersihSumber : BMT Al Ikhlas YogyakartaSaat ini BMT Al Ikhlas memiliki beberapa kantor cabang diantaranya :a. Kantor Prambanan :Jl. Yogya – Solo km-17 Kios Sidodadi No. 32 Tlogo, PrambananTelp. 0274- 748-4347b. Kantor Bantul :Jl. Parangtritis km. 3,5 Kompleks Ruko Griya Perwita Regency B/4Sewon Bantul Telp. 0274- 411-830c. Kantor Sleman :Jl. Raya Magelang km-5 no. 119, Sleman Telp. 0274- 625-945


56d. Kantor GodeanJl. Godean Km 7 Sidokarto Godean , Sleman Telp. 0274- 797-1392. Susunan Kepengurusan BMT Al Ikhlas Yogyakartaa. Dewan PendiriSaat didirikan, BMT Al Ikhlas terdiri dari 4 orang pengurus yaitu;1) Bapak Arief Budiman.2) Bapak Eko Novianto.3) Bapak Ahmad Sumiyanto.4) Bapak Abdul Aziz.b. Susunan KepengurusanBMT Al Ikhlas berdasar hukum koperasi, jadi seluruh operasionalnyamerujuk kepada undang-undang koperasi. Berdasarkan hasil RapatAnggota Tahunan Koperasi BMT AL Ikhlas pada tanggal Januari 2006,ditetapkan Pengurus Koperasi BMT Al Ikhlas masa kerja 2006 – 2011adalah sebagai berikut:Dewan Pengawas1) Dr. Yunahar Ilyas. Lc. MA2) Dr. Muhammad. M. Ag3) Ir. Arief BudionoPengurus1) Ketua : Ahmad Sumiyanto, SE, MSI2) Sekretaris : Edi Susilo, SE3) Bendahara : Muh. Nurudin Susanto, SE


573. Visi dan Misi BMT Al lkhlas Yogyakartaa. VisiMemberikan layanan keuangan dengan pola syariah, sertapelayanan pengelolaan ziswaf kepada masyarakat, sehingga berperandalam peningkatan kualitas usaha kecil dan menengah denganprofesional, berdasarkan prinsip keadilan dan saling menguntungkan.Beroperasi dengan badan hukum koperasi, yang menjunjungtinggi citra BMT sebagai sebuah lembaga kepercayaan masyarakat,yang beroperasi di DIY dan sekitarnya.Kami bertekad untuk mengembangkan diri agar dapat menjadiBMT unggulan dan menjadi uswah bagi lembaga keuangan syariah lain.b. Misi1) Mensosialisasikan sistem lembaga keuangan syariah secarakomprehensif, dengan menawarkan produk-produk yang disesuaikandengan kebutuhan masyarakat.2) Secara sistematis dan berkesinambungan melakukanpenyempurnaan dalam pengelolaan produk untuk pencapaianpelayanan yang berkualitas dan bernilai syariah.3) Mengembangkan sumber daya insani yang berkualitas dengan etoskerja dan integritas tinggi, disiplin, dinamis, didukung penguasaanteknologi informasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.4) Melaksanakan bisnis dengan pendampingan dan pemberdayaanusaha kecil dan menengah yang berbasis komunitas untukmeningkatkan kualitas dan kuantitas usaha.


585) Melaksanakan sosialisasi akan pentingnya zakat, infak, shodaqohdan wakaf, sekaligus menjadi pengelolanya.c. Budaya Kerja yang Dikembangkan1) Di dalam kantorHal-hal yang harus mendapat perhatian meliputi:a) Tampilan bangunan kantor dari luar sampai dengan keleluasaandan keamanan tempat parkir kendaraan.b) Kebersihan, kerapihan dan tata ruang kantor khususnya ruangpelayanan nasabah. Mulai dari ruang tunggu, counter teller, mejacustomer service hingga meja-meja lainnya yang terjangkau olehpandangan nasabah.c) Sikap para karyawan front liner, sapaan (bahasa, intonasi suaradan cara berpakaian) sampai dengan pemberian penjelasan atasproduk dan masalah yang dihadapi nasabah, disampaikan denganringkas, jelas dan padat hingga memberikan rasa puas nasabah.d) Kecepatan dan ketepatan pelayanan.e) Kualitas dan tampilan voucer, tiket dan dokumen transaksi lainnyaserta kelengkapan informasi dari seluruh produk yang ditawarkan.2) Di luar kantorHal-hal yang diperhatikan meliputi:a) Sikap para karyawan lapangan, sapaan (bahasa, intonasi suaradan cara berpakaian) sampai dengan pemberian penjelasan atasproduk dan masalah yang dihadapi nasabah, disampaikan denganringkas, jelas dan padat hingga memberikan rasa puas nasabah.b) Kecepatan dan ketepatan pelayanan.


59c) Slogan 5 keunggulan produk simpanan BMT Al Ikhlas terusmenjadi pendorong semangat saat mencari nasabah: Aman,Bebas Riba, Bagi Hasil Kompetitif, Ramah Bersahabat Cepat,Fasilitas Antar Jemput.d) Menyusun, mempelajari dan menindaklanjuti SWOTe) Kreatif, inovatif dan visiner4. Sumber Daya Insania. Jumlah Karyawan BMT AI Ikhlas saat ini terdiri dari :1) Unit finance : 41 orang2) Unit-unit afiliasi : 26 orangb. Pendidikan Unit Finance1) S 1 : 72 %2) Diploma : 20 %c. Jam kerja karyawan BMT Al Ikhlas adalah dari hari Senin sampaidengan Jum’at, dan setiap hari mempunyai jam kerja mulai jam 07.30sampai dengan jam 15.005. Produk BMT Al Ikhlasa. Simpanan Berjangka “Deposito Muamalah Mizan”Adalah simpanan yang penyetorannya dilakukan sekali danpenarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurutperjanjian antara penyimpan dengan BMT Al Ikhlas. Ketentuannya :1) Simpanan Berjangka “Deposito Muamalah Mizan” memiliki jangkawaktu 1, 3, 6 dan 12 bulan2) Setoran minimal Rp. 500.000,00


603) Nisbah bagi hasil 30 % (1 bulan), 45% (3 bulan), 50% (6 bulan),atau 55% (12 bulan) dari pendapatan BMTb. Simpanan Siswa BenpinterAdalah simpanan bagi siswa untuk menyiapkan dan merencanakanpendidikan sejak dini. Untuk playgroup, TPA, TKIT/ TK, SDIT/SD, MI/MTs/ SMP. Simpanan ini tidak diambil, kecuali untuk kepentinganpendidikan siswa selama berada dibangku sekolah. Transaksi kerjasamanya adalah pihak sekolah yang menghimpun dana dari siswa ,kemudian diserahkan sepenuhnya ke BMT Al Ikhlas sebagai Mudharib(pengelola) untuk diinvestasikan kepada hal-hal yang produktif dantidak melanggar ketentuan syariah. Nisbah bagi hasil yang diberikansebesar 18% dari pendapatan rata-rata BMT.c. Simpanan Haji Al MabrurSimpanan Haji adalah simpanan bagi umat Islam yang berencanamenunaikan ibadah haji atau umroh, yang dikelola berdasarkan prinsipmudharabah mutlaqah. Fasilitas yang diperoleh yaitu setoranringan.Setoran awal minimal Rp. 300.000,- dan setoran selanjutnyaminimal Rp. 100.000,- Bebas biaya administrasi, terdaftar diDepartemen Agama, penabung akan terdaftar pada SISKOHATsebagai kepastian memperoleh kursi, dan on-line antar cabang yaitusetoran tunai dapat dilakukan di semua cabang.d. Manajemen Renumerasi Karyawan Berbasis BMTManajemen Renumerasi Karyawan adalah salah satu bentuk kerjaantar lembaga (sekolah dan BMT) dalam hal pengelolaan keuanganlembaga mitra oleh BMT khususnya yang berkaitan dengan sistem dan


61prosedur penggajian karyawan. Bentuk kerjasamanya adalah pihaklembaga mitra menghimpun dana kemudian menyerahkan sepenuhnyadana tersebut kepada BMT Al Ikhlas melalui satu rekening untukdiinvestasikan kepada usaha produktif yang tidak melanggar ketentuansyariah, semua karyawan terdaftar dalam keanggotaan yangselanjutnya mendapatkan nomor keanggotaan dan buku simpanansebagai sarana transaksi, nisbah bagi hasil yang diberikan sebesar18% dari pendapatan rata-rata BMT.e. Simpanan MudharabahSimpanan yang dikelola dengan prinsip syari’ah mudharabah almuthlaqah,dimana dana yang disimpan oleh anggota akan digunakanBMT secara mutlak sepenuhnya untuk diinvestasikan pada usahaproduktif dan halal. Keunggulannya antara lain : dana yang disimpandijamin keamanannya, penarikan dana dapat dilakukan setiap saat dansewaktu-waktu serta di setiap kantor pelayanan BMT Al Ikhlas terdekat,fasilitas antar jemput baik saat penyimpanan maupun penarikan, bagihasil kompetitif, bebas biaya administrasi bulanan, penyaluran danauntuk pengembangan usaha kecil dan menengah.f. Produk-produk Pada Sektor RiilDalam menyebarkan produk-produknya, BMT jugamelengkapinya dengan pengadaan usaha mandiri yang lebih seringdisebut sektor riil. Adapun sektor riil BMT adalah :


621) Distributor kaset dan VCD Islami.Berdiri sejak tahun 1997, dengan nama NADA NURANI. Kemudiansejak tahun 2001 NADA NURANI mulai masuk pada penjualan danpersewaan VCD Islami.2) Debeta (Percetakan dan Sablon)Dinamika kota Yogyakarta yang sedemikian komplek serta suasanadan nuansa pendidikan dan bisnis yang relatif dinamismenghajatkan BMT Al Ikhlas untuk mempunyai percetakan sendiriyang memiliki peluang bisnis prospektif. Mulai akhir Desenber 2003,berdirilah sebuah percetakan dengan Debeta yang berlokasi di Jl.Magelang No. 119 Yogyakarta.6. Pembayaran Gaji Pada BMT Al Ikhlas YogyakartaUpaya BMT Al Ikhlas Yogyakarta sebagai lembaga keuangansyariah untuk menegakkan prinsip-prinsip syariah ditunjukkan dengan :a) Adanya aqad perjanjian kerja atau surat pernyataan kesediaan,sebelum karyawan mulai bekerja mereka harus menandatangani aqadperjanjian kerja yang berkaitan dengan kejelasan pekerjaannya. Mulaidari karyawan training, sampai perekrutan ini ada SK yang di dalamnyamemuat hak-hak apa saja dan kewajiban apa saja bagi karyawan,kemudian memuat pula lampiran gaji yang akan diterima olehkaryawan.b) Apabila jumlah gaji yang diberikan kepada karyawan ini telah mencapaibatas nishab maka akan dikenakan zakat. Batas nishab yangditentukan kurang lebih Rp. 1100000,- sedangkan untuk gaji yang


63belum mencapai batas nishab akan diberikan kelonggaran untukberinfak saja, tidak ada ketentuan batas infak yang diberlakukan.c) BMT Al Ikhlas juga mempunyai kebijakan lain apabila ternyata didapatikaryawan yang membolos kerja maka konsekuensinya adalahdilakukan pemotongan gaji.d) Mengenai standar gaji, BMT Al Ikhlas Yogyakarta menjadikan UpahMinimum Regional ( UMR ) sebagai standar gaji pokok. Artinya gajiyang diberikan tidak berada jauh di bawah pasaran. Kemudian dari gajipokok tersebut ditambahkan dengan berbagai tunjangan yangpenentuan besarnya tunjangan itu didasarkan atas masa kerja danlevel jabatan karyawan.e) Pembayaran gaji karyawan dilakukan secara tepat waktu, yaituditentukan setiap tanggal 1 karyawan memperoleh hak gaji mereka.Apabila ternyata pada tanggal 1 tersebut merupakan hari libur, makaBMT Al Ikhlas mengambil kebijakan pembayaran gaji diundur ataudiajukan.B. Pengujian dan Hasil Analisis Data.Penggajian bagi para karyawan di BMT Al Ikhlas didasarkan padaUpah Minimum Regional ( UMR ) sebagai standar gaji pokoknya, kemudiantunjangan tetap dan tunjangan variabel, selanjutnya dikurangi denganpotongan-potongan gaji. Ketentuan besarnya tunjangan yang diberikankepada karyawan ini diperhitungkan berdasar masa kerja karyawan serta leveljabatan karyawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam hal fasilitas bagikaryawan seperti misalnyasepeda motor ini dasarnya adalah waktu dan


64jabatan. BMT Al Ikhlas memberikan tunjangan atau jaminan sosial kepadakaryawannya dalam rangka usaha pemeliharaan tenaga kerja. Adapuntunjangan yang diberikan adalah sebagai berikut:Tunjangan tetap yang terdiri dari :a. Tunjangan jabatanb. Tunjangan masa kerjac. Tunjangan pengurusd. Tunjangan istrie. Tunjangan anakf. THRTunjangan variabel yang terdiri dari :a. Tunjangan makanb. Tunjangan kehadiranc. Tunjangan transportd. Tunjangan pulsae. Sewa dan pemeliharaan kendaraanf. Tunjangan dana teknisPotongan yang dibebankan atas gaji karyawan antara lain :a. Dana taawunb. Asuransi kesehatanc. Asuransi hari tuad. Pajak penghasilane. Potongan hutang gajif. Angsuran pembiayaang. Zakat


65Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedurpenggajian karyawan di BMT Al Ikhlas terdiri dari : SK ( Surat Keputusan )pengangkatan karyawan ( training, kontrak, tetap ), masa kerja karyawan,jabatan karyawan dan level, presensi karyawan, struktur gaji karyawan.1. Prosedur Sistem Penggajian Karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakartaa. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian1) Fungsi pencatatan presensiFungsi ini bertanggungjawab atas penyelenggaraan catatanwaktu hadir bagi semua karyawan BMT Al Ikhlas, baik di kantorcabang maupun kantor pusat. Pencatatan waktu hadirdiselenggarakan dengan menggunakan sistem software yangditangani oleh bagian akunting, berisi catatan hari, tanggal, waktukedatangan, waktu kepulangan, dan menit kerja. Penyelenggaraanpencatatan waktu hadir ini untuk menentukan gaji karyawan, apakahkaryawan berhak mendapatkan gaji penuh atau harus dipotongakibat ketidakhadiran mereka.2) Fungsi administrasi personaliaFungsi ini bertanggungjawab membuat rekap catatan presensikaryawan dari masing-masing kantor cabang, sehubungan dengancatatan karyawan masuk, karyawan ijin, cuti dan sebagainya. Fungsiadministrasi personalia ini berada di kantor pusat dan fungsi inidihandle langsung oleh manajemen pusat.


663) Fungsi penggajian ( manajer SDM )Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji yangberisi gaji kotor yang menjadi hak masing-masing karyawan sertapotongan yang dibebankan pada setiap karyawan selama jangkawaktu pembayaran gaji, berdasarkan laporan presensi dari manajermasing-masing kantor cabang. Data yang dipakai sebagai dasaruntuk pembuatan daftar gaji karyawan adalah Surat Keputusanmengenai pengangkatan karyawan, daftar presensi karyawan, masakerja karyawan, jabatan karyawan, level karyawan. Selanjutnya hasilrekap struktur gaji karyawan diteruskan ke kantor cabang, olehmanajer cabang didistribusikan ke bagian keuangan dan teller.4) Fungsi tellerFungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek gunapembayaran gaji. Teller melakukan entry gaji ke rekening tabunganmasing-masing karyawan.b. Jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian karyawan BMT Al IkhlasYogyakarta1) Prosedur pencatatan presensiProsedur ini dilakukan dengan sistem software yang dipegang olehbagian akunting dengan uraian kegiatannya sebagai berikut :a) Bagian pencatatan waktu mengawasi setiap karyawan yangmengisi presensi yang dicatat menggunakan sistem softwarepada waktu datang dan pulangb) Membuat presensi karyawan berdasarkan catatan yang adadalam software


67c) Menyerahkan daftar presensi karyawan cabang ke bagianadministrasi personalia kantor pusat2) Prosedur administrasi personaliaProsedur ini dilakukan oleh bagian personalia kantor pusat denganuraian kegiatannya sebagai berikut :a) Bagian administrasi personalia kantor pusat menerima daftarpresensi karyawan dari kantor cabangb) Membuat rekap daftar presensi berdasarkan catatan presensikaryawan dari masing-masing kantor cabang dan diarsipkanc) Menyerahkan rekap daftar presensi ke bagian penggajian( manajer SDM )3) Prosedur penggajian ( manajer SDM )Prosedur ini dilakukan oleh manajer SDM pusat dengan uraiankegiatannya sebagai berikut :a) Manajer SDM menerima rekap daftar presensi karyawan daribagian administrasi personaliab) Membuat daftar gaji berdasarkan dokumen SK pengangkatankaryawan, masa kerja karyawan, jabatan karyawan, levelkaryawanc) Membuat rekap daftar gaji untuk masing-masing kantor cabangdan kantor pusatd) Mencatat penghasilan karyawan ke dalam struktur gaji karyawane) Bagian akunting mencatat biaya gajif) Membuat bukti kas keluar


68g) Menyerahkan hasil rekap struktur gaji karyawan ke masingmasingmanajer kantor cabang4) Prosedur pembayaran gajiProsedur ini dilakukan oleh bagian keuangan dan teller dengan uraiankegiatannya sebagai berikut :a) Menerima hasil rekap struktur gaji karyawan dari manajerb) Bagian keuangan mengeluarkan gaji karyawanc) Entry gaji ke rekening masing-masing karyawand) Strook gaji diserahkan ke karyawan sebagai bukti bahwa gaji telahmasuk ke rekening tabungan masing-masing karyawan


69Gambar 8Prosedur Penggajian Karyawan di BMT Al Ikhlas YogyakartaPRESENSI KANTORCABANG DAN PUSATADMINISTRASI PERSONALIAKANTOR PUSATBAGIAN PENGGAJIAN( MANAJER SDM ) KANTOR PUSATTELLER KANTORCABANGKARYAWANSumber : BMT Al Ikhlas Yogyakarta


702. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian KaryawanUnsur-unsur pengendalian intern penggajian karyawan BMT AlIkhlas Yogyakarta meliputi :a. Aspek organisasiStruktur organisasi yang memisahkan tugas dan tanggungjawabfungsional secara tegas merupakan bagian penting perusahaan untukmelakukan kegiatan pokok perusahaan. Pemisahan fungsi yang jelaspada masing-masing bagian bertujuan untuk mengetahui secara jelasdan pasti sesuai dengan kedudukannya di dalam struktur organisasi.Organisasi yang telah memisahkan tanggungjawab sertamemberikan kewenangan terhadap masing-masing bagian terkaitdengan proses pelaksanaan prosedur penggajian pada BMT Al IkhlasYogyakarta ditunjukkan dengan adanya :1) Pemisahan fungsi pembuat daftar gaji dari fungsi keuangan,2) Pemisahan fungsi pencatatan waktu hadir dari fungsi pembuat daftargaji.Fungsi pembuat daftar gaji dipegang oleh bagian penggajianyaitu manajer SDM pusat, fungsi keuangan dipegang oleh bagiankeuangan, fungsi pencatatan waktu hadir yang menggunakan sistemsoftware dipegang oleh bagian akunting.b. Aspek sistem otorisasiSistem otorisasi yang berlaku pada BMT Al lkhlas Yogyakarta adalah :1) Presensi sebagai pedoman pembuatan daftar gaji diotorisasi olehfungsi pencatat waktu yang dipegang oleh bagian akunting


712) Dalam daftar gaji karyawan harus memiliki SK pengangkatansebagai karyawan BMT Al Ikhlas, ditandatangani oleh pejabat yangberwenang dalam hal ini ketua pengurus BMT Al Ikhlas Yogyakarta3) Setiap perubahan gaji karyawan atau perubahan unsur yang dipakaisebagai dasar untuk menghitung penghasilan karyawan diotorisasioleh yang berwenang dalam hal ini manajer SDM pusat4) Setiap potongan gaji selain dari pajak penghasilan karyawandidasarkan atas surat potongan gaji dan diotorisasi oleh fungsikeuangan5) Daftar gaji tidak diotorisasi oleh fungsi personalia6) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh fungsiakuntansic. Aspek prosedur pencatatanProsedur pencatatan yang berlaku pada BMT Al Ikhlas Yogyakartaadalah :1) Adanya perubahan data yang tercantum dalam catatan penghasilankaryawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan2) Tarif gaji yang tercantum dalam kartu penghasilan diverifikasiketelitiannya oleh fungsi akuntansid. Aspek praktik yang sehatPraktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unitorganisasi pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta ditunjukkan dengan :1) Fungsi pencatatan waktu yang dipegang oleh bagian akuntingmengawasi sistem software pencatatan presensi karyawan


722) Pembuatan daftar gaji diverifikasi kebenaran dan ketelitianperhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukanpembayaran3) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftargaji yang dipegang oleh manajer SDM pusatC. Pembahasan Hasil Analisis1. Penilaian terhadap Fungsi-fungsi yang Terkait dalam SistemPenggajian Karyawan BMT Al Ikhlas YogyakartaFungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penggajian karyawan diBMT Al Ikhlas antara lain fungsi pencatatan presensi, fungsi administrasipersonalia, fungsi penggajian, dan fungsi teller. Hasil analisis yangdidapat menunjukkan bahwa BMT Al Ikhlas telah memisahkan tugas dantanggungjawab fungsional pada masing-masing bagian. Secara sistempengembangan, fungsi personalia dihandle langsung oleh manajemenpusat. Fungsi penggajian dipegang langsung oleh manajer SDMmengingat bentuk struktur organisasi BMT yang simpel. Hal tersebutmemudahkan manajer untuk melakukan kontrol terhadap masing-masingfungsi yang berkaitan dengan penggajian.a. Fungsi pencatatan presensiPencatatan atas kehadiran semua karyawan di BMT Al IkhlasYogyakarta dilakukan dengan menggunakan sistem software.Pencatatan ini meliputi hari, tanggal, waktu kedatangan, waktukepulangan, menit kerja. Fungsi pencatatan presensi ini terpisahdarifungsi pembuat daftar gaji. Fungsi pencatatan presensi yang ada di


73BMT Al Ikhlas Yogyakarta dinilai baik dan telah sesuai denganprosedur. Sistem software yang digunakan dalam pencatatan presensimempermudah bagian penggajian untuk melakukan pemantauankehadiran yang akan mempermudah dalam menentukan perhitungangaji karyawan yang akan diberikan. Sistem software yang ada diawasioleh bagian akunting. Fungsi pencatatan presensi merupakan kuncidari fungsi-fungsi selanjutnya karena dari fungsi ini akan menentukanberapa gaji yang seharusnya diperoleh karyawan , dan dari pencatatanpresensi ini akan diketahui catatan atas karyawan yang tidak hadiryang nantinya akan mempengaruhi potongan gaji karyawan.b. Fungsi administrasi personaliaFungsi administrasi personalia BMT Al Ikhlas Yogyakarta dihandlelangsung oleh manajemen pusat. Setelah presensi karyawan yangtercatat dalam sistem software diketahui, tugas fungsi administrasipersonalia adalah membuat rekap daftar presensi seluruh karyawandari masing-masing kantor cabang. Melakukan pencatatan yang antaralain berkaitan dengan catatan karyawan masuk, adanya karyawanyang ijin, karyawan yang cuti dan sebagainya yang dicatat untuk tiaptiapkaryawan kantor cabang dan pusat. Secara prosedur, fungsi inisudah baik, artinyafungsi administrasi personalia ini terpisah darifungsi-fungsi pencatatan presensi dan fungsi penggajian yang ada.c. Fungsi penggajianDaftar gaji dibuat oleh bagian penggajian yang ditangani oleh manajerSDM kantor pusat dan pelaksana penggajian atas dasar suratkeputusan pengangkatan karyawan, maupun peraturan-peraturan


74penggajian, catatan masa kerja karyawan, jabatan dan level karyawan,daftar presensi karyawan berdasarkan laporan dari manajer masingmasingkantor cabang yang digunakan sebagai acuan untukpenyusunan daftar gaji. Penghasilan karyawan ini dihitung dalam satuperiode pembayaran gaji, dengan daftar gaji yang berisi jumlahpenghasilan gaji kotor hak setiap karyawan dan perhitungan potonganatas gaji yang dibebankan ada masing-masing karyawan selamajangka waktu pembayaran gaji. Fungsi penggajian ini mempunyai hakuntuk mengeluarkan gaji kemudian dibantu akunting untuk melakukanpencatatan kewajiban yang timbul dalam hubungannya denganpembayaran gaji. Selanjutnya bagian penggajian mencatat struktur gajikaryawan, dan menyerahkan hasil rekap struktur gaji karyawan kemanajer kantor cabang.d. Fungsi tellerBerdasarkan rekap struktur gaji karyawan dari manajer masing-masingkantor cabang, bagian keuangan mengeluarkan gaji karyawan, mengisicek guna pembayaran gaji, dan teller melakukan entry gaji ke rekeningtabungan masing-masing karyawan.2. Penilaian terhadap Jaringan Prosedur Sistem Penggajian KaryawanBMT Al Ikhlas YogyakartaBMT Al Ikhlas Yogyakarta hanya menggunakan jaringan proseduryang membentuk sistem penggajian. Jaringan prosedur penggajiannyaterdiri dari prosedur pencatatan presensi karyawan, prosedur administrasipersonalia, prosedur penggajian oleh manajer SDM, prosedur pembayarangaji. Hasil analisis jaringan prosedur penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas


75Yogyakarta menunjukkan bahwa prosedur penggajian yang ada sangatsederhana.a. Prosedur pencatatan presensiPencatatan daftar hadir karyawan menggunakan sistem software sangatmenunjang proses pencatatan waktu hadir karyawan. Bagian akuntingtinggal mengawasi setiap karyawan yang memasukkan passwordnyake dalam komputer sebagai tanda presensi, sehingga daftar hadirmanual tidak diperlukan lagi . Prosedur ini terpisah dari prosedurpenggajian dan prosedur administrasi personalia, dan prosedurpencatatan presensi di BMT Al Ikhlas sudah sesuai dengan sistemakuntansi yang baik karena mudah dipahami dan mempercepat prosespresensi.b. Prosedur administrasi personaliaProsedur administrasi yang ditangani langsung oleh Support SystemOfficer kantor pusat ini melakukan kegiatan pencatatan dan pengarsipandaftar presensi karyawan yang digunakan sebagai dasar untukpembuatan daftar gaji oleh manajer SDM. Prosedur administrasipersonalia BMT Al Ikhlas Yogyakarta sudah sesuai dengan sistemakuntansi yang baik, sesuai dengan urutan kegiatan proses penggajian.c. Prosedur penggajianProsedur penggajian yang dipegang langsung oleh manajer SDM pusatini bertugas untuk membuat daftar gaji karyawan berdasar dokumen SKkaryawan, masa kerja, jabatan, level karyawan, mencatat penghasilankaryawan ke dalam struktur gaji karyawan. Secara manual manajeryang menyusun pembuatan daftar gaji dan membuat bukti kas keluar,


76kemudian secara teknis dibantu oleh akunting dilakukan posting danpencatatan biaya gaji. Prosedurnya juga dinilai sesuai dengan sistemakuntansi yang baik.d. Prosedur pembayaran gajiBerdasar laporan dan rekap struktur gaji karyawan dari manajer, bagiankeuangan mengeluarkan gaji karyawan. Selanjutnya teller melakukanentry gaji. Prosedur pembayaran gaji ini tidak melalui proses yangpanjang, dan prosedur yang ada sesuai dengan sistem yang baik,mudah dipahami.Prosedur penggajian yang ada dinilai sesuai dengan sistemakuntansi yang baik. Prosedur penggajian di BMT Al Ikhlas juga sudahditunjang dengan sistem informasi akuntansi yang memadai.Pembayaran gaji kepada karyawannya juga sudah melewati rekening bank,sehingga gaji yang diterima karyawan setiap bulannya tidak berupa uangkas tetapi dalam bentuk rekening.3. Penilaian terhadap Sistem Pengendalian Intern dalam SistemPenggajian Karyawan di BMT Al Ikhlas YogyakartaPenilaian untuk mengetahui memadai atau tidaknya sistempengendalian intern dalam sistem penggajian karyawan di BMT Al IkhlasYogyakarta, dilakukan dengan membandingkan antara kenyataan yangada dengan teori. Metode yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan kuisioner dengan mengajukan daftar pertanyaan mengenaielemen-elemen unsur sistem pengendalian intern penggajian kepadapihak pelaksana penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakartadengan format seperti dalam lampiran.


77Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan disusun sedemikian rupasehingga kemungkinan jawaban yang diperoleh hanya terdiri dari “Ya” dan“ Tidak” dengan butir-butir pertanyaan sebanyak 15 butir. Baik tidaknyapengendalian intern penggajian karyawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakartadapat dilihat dalam jawaban kuisioner. Jawaban “ Ya” menunjukkan sistempengendalian intern adalah baik, sedangkan jawaban “ Tidak” berartisebaliknya. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan terdapat 12 jawaban“Ya” dan untuk jawaban “Tidak” terdapat 3 buah jawaban. Pertanyaanyang mendapat jawaban “ Ya” selanjutnya dicari skornya denganperhitungan :Nilai Relatif =∑butir yang mendapat jawaban " ya"∑butir yang diterapkanx 100 %12= x 100 % 15= 80 %Hasil perhitungan melalui skoring menunjukkan bahwa nilai relatifpenerapan sistem pengendalian intern penggajian karyawan di BMT AlIkhlas Yogyakarta sebesar 80 %. Selanjutnya nilai relatif tersebutdidiskripsikan berdasar kriteria penilaian :Skor 0 % - 39,99 % dikategorikan tidak memadai40,00 % - 59,99% dikategorikan kurang memadai60,00 % - 79,99% dikategorikan cukup memadai80,00 % - 89,99% dikategorikan memadai90,00 % - 100% dikategorikan sangat memadai


78Berdasar jawaban yang diperoleh atas pertanyaan yang diajukankepada BMT Al Ikhlas Yogyakarta dalam hal penerapan sistempengendalian intern penggajian termasuk dalam kategori memadai.Keadaan ini mencerminkan sistem pengendalian intern penggajian BMT AlIkhlas sudah berjalan dengan baik. Artinya sudah ada pemisahan tugasdan tanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi danprosedur pencatatan yang baik, dan praktik yang sehat dalammelaksanakan fungsi tiap unit organisasi. BMT Al Ikhlas juga sudahmemanfaatkan Koperasi Jasa Audit sebagai eksternal auditor untukmemeriksa data keuangan yang ada.D. Jawaban Atas Pertanyaan dalam Perumusan Masalah1. Bagaimanakah prosedur penggajian karyawan di BMT Al IkhlasYogyakarta ?Berdasarkan pelaksanaan prosedur penggajian karyawan di BMT AlIkhlas Yogyakarta dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembayarangaji ini dikatakan sesuai dengan prosedur dan sistem yang ada, fungsifungsiyang berkaitan dengan prosedur penggajian telah memisahkantanggungjawab dan tugas masing-masing. Prosedur penggajian yang adadi BMT Al Ikhlas ini sederhana, fungsi-fungsi personalia yang ada dihandlelangsung oleh manajemen dan BMT Al Ikhlas sehingga struktur organisasiyang ada juga simpel. Pembayaran gaji karyawan di BMT Al Ikhlas tidakdilakukan dalam bentuk uang kas yang diberikan langsung kepadakaryawan, melainkan gaji dibayarkan oleh bagian keuangan dan tellerdengan entry gaji ke rekening masing-masing karyawan. Tahapan


79prosedurpenggajian karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakarta dapatdijelaskan dengan bagan alir sistem (flowchart) sebagai berikut :Gambar 9Prosedur Pencatatan PresensiBagian Pencatatan PresensiMulaiMengawasipresensiPresensi denganSistem softwareMembut daftarpresensiDaftar presensikaryawan1Sumber : BMT Al Ikhlas Yogyakarta


80Gambar 10Prosedur Administrasi PersonaliaBagian Administrasi Personalia1Daftar presensikaruyawanMembuatrekapDaftarpesensiRekap daftarpresensi2Sumber : BMT Al Ikhlas Yogyakarta


81Gambar 11Prosedur PenggajianBagian Penggajian ( Manajer SDM )26rekap daftarpresensikaryawanMencatatBiayagajiMembuatdaftargajiMembuatrekap daftargaji untukkantor cabangRDGDaftar gajiMencatatpenghasilankaryawanStrook gajikaryawanMembuatbukti kaskeluarBKK 7Sumber : BMT Al Ikhlas Yogayarta


82Gambar 12Prosedur Pembayaran GajiBagian Keuangan dan Teller7Rekap struktur gaji4Mengeluarkan gajikaryawanEntry gaji kerekeningkaryawanStrook gajidiserahkan kekaryawanselesaiSumber : BMT Al Ikhlas Yogyakarta


83a) Prosedur pencatatan presensiProsedur ini dilakukan dengan sistem software yang dipegang olehbagian akunting dengan uraian kegiatannya sebagai berikut :1) Bagian pencatatan waktu mengawasi setiap karyawan yangmengisi presensi yang dicatat menggunakan sistem softwarepada waktu datang dan pulang2) Membuat presensi karyawan berdasarkan catatan yang ada dalamsoftware3) Menyerahkan daftar presensi karyawan cabang ke bagianadministrasi personalia kantor pusatb) Prosedur administrasi personaliaProsedur ini dilakukan oleh bagian personalia kantor pusat denganuraian kegiatannya sebagai berikut :1) Bagian administrasi personalia kantor pusat menerima daftarpresensi karyawan dari kantor cabang2) Membuat rekap daftar presensi berdasarkan catatan presensikaryawan dari masing-masing kantor cabang dan diarsipkan3) Menyerahkan rekap daftar presensi ke bagian penggajian (manajer SDM )c) Prosedur penggajian ( manajer SDM )Prosedur ini dilakukan oleh manajer SDM pusat dengan uraiankegiatannya sebagai berikut :1) Manajer SDM menerima rekap daftar presensi karyawan daribagian administrasi personalia


842) Membuat daftar gaji berdasarkan dokumen SK pengangkatankaryawan, masa kerja karyawan, jabatan karyawan, levelkaryawan3) Membuat rekap daftar gaji untuk masing-masing kantor cabangdan kantor pusat4) Mencatat penghasilan karyawan ke dalam struktur gaji karyawan5) Bagian akunting mencatat biaya gaji hasil rancangan manajerSDM6) Manajer membuat bukti kas keluar, tiap kantor cabang 1 lembar7) Menyerahkan hasil rekap struktur gaji karyawan ke masing-masingmanajer kantor cabangd) Prosedur pembayaran gajiProsedur ini dilakukan oleh bagian keuangan dan teller dengan uraiankegiatannya sebagai berikut :1) Menerima hasil rekap struktur gaji karyawan dari manajer2) Bagian keuangan mengeluarkan gaji karyawan3) Entry gaji ke rekening masing-masing karyawan4 )Strook gaji diserahkan ke karyawan sebagai bukti bahwa gaji telahmasuk ke rekening tabungan masing-masing karyawan2. Bagaimanakah penerapan sistem pengendalian intern dalam penggajiankaryawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta ?a. Aspek struktur organisasiSudah ada pembagian tugas dan wewenang dari masing-masingunit organisasi sehingga penentuan proses tanggungjawab menjadijelas. BMT Al Ikhlas Yogyakarta mempunyai struktur organisasi yang


85tidak terlalu rumit karena tidak melibatkan banyak bagian di dalamnya.Organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional pada BMT AlIkhlas Yogyakarta yaitu dengan adanya pemisahan fungsi :1) Fungsi pencatatan presensi dipegang oleh bagian akunting2) Fungsi administrasi personalia dihandle langsung oleh manajemendi kantor pusat3) Fungsi penggajian dipegang oleh manajer SDM4) Fungsi teller dipegang oleh bagian keuangan dan tellerb. Aspek sistem otorisasiSistem wewenang dalam suatu organisasi merupakan alat bagimanajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap kegiatan yangterjadi dan untuk menghindari tindak kecurangan yang mungkin bisaterjadi. BMT Al Ikhlas telah menyelenggarakan sistem otorisasi yangcukup baik.Presensi sebagai dasar bagi manajemen untuk meneNtukanbesarnya gaji karyawan diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu dalamhal ini di bawah pengawasan bagian akunting. Dengan adanya otorisasitersebut dapat menghindarkan manipulasi presensi karyawan. Setiapkaryawan harus memiliki SK pengangkatan apakah dia training, kontak,tetap yang diotorisasi oleh Ketua Pengurus BMT Al Ikhlas setelahmelalui proses musyawarah antara manajemen dan koordinatorcabang. Peraturan gaji yang dimuat dalam peraturan kepegawaiansebagai dasar perhitungan atas perubahan gaji karyawan diotorisasioleh manajer SDM. Bukti kas keluar atas pembayaran gaji diotorisasifungsi akuntansi dengan persetujuan manajer SDM. Sistem otorisasi ini


86dikatakan memadai dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalianintern yang baik yang dapat memberikan perlindungan terhadapkekayaan BMT. Hanya saja kekurangan yang ada yaitu daftar gaji tidakdiotorisasi oleh fungsi personalia.c. Aspek prosedur pencatatanProsedur pencatatan dilakukan oleh bagian-bagian yangberkaitan dengan tugas dan tanggungjawab tiap bagian. Bagianakunting bertanggungjawab melakukan pengawasan pencatatan ataspresensi karyawan dan mencatat adanya biaya gaji karyawan sertapembuatan bukti kas keluar. Bagian administrasi personaliamenyelenggarakan rekap daftar presensi karyawan yang selanjutnyadilaporkan kepada manajer SDM. Bagian keuangan dan tellermengeluarkan gaji karyawan. Catatan yang digunakan dalampenggajian karyawan adalah daftar presensi karyawan, SKpengangkatan karyawan, struktur gaji karyawan.Setiap perubahan data dalam catatan penghasilan karyawandirekonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. Secara teknis, pencatatanpencatatanterkait pembayaran gaji dilakukan oleh akunting. Prosedurpencatatan di BMT Al Ikhlas sudah memadai artinya catatan-catatanakuntansi dapat disiapkan dan setiap saat dapat dilaporkan kepadapihak yang menggunakan.d. Aspek praktik yang sehatPraktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap unitorganisasi bertujuan agar pelaksanaan tugasnya sesuai denganprosedur yang telah ditetapkan seperti, pembuatan daftar gaji harus


87diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsiakuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. Dengan demikianunsur sistem pengendalian intern ini menjamin bukti kas keluar dibuatatas dasar dokumen pendukung yang andal. Kemudian catatanpenghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji, hal iniberfungsi sebagai tanda telah diterimanya gaji oleh karyawan yangberhak. Praktik yang sehat dalam penggajian di BMT Al Ikhlasditunjukkan dengan fungsi pencatatan waktu dipegang oleh bagianakunting, pembuatan daftar gaji diverifikasi perhitungannya oleh fungsiakuntansi sebelum dilakukan pembayaran gaji, menciptakan sistemseada mungkin, catatan penghasilan karyawan disimpan fungsipenggajian yang dipegang oleh manajer SDM.


88BAB VPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap sistempengendalian intern penggajian karyawan pada BMT Al Ikhlas Yogyakartadapat disimpulkan sebagai berikut :1. BMT Al Ikhlas Yogyakarta telah memisahkan tugas dan tanggungjawabfungsional pada masing-masing bagian yang berhubungan denganpenggajian karyawan. Jaringan prosedur sistem penggajian karyawanBMT Al Ikhlas Yogyakarta terdiri dari prosedur pencatatan presensi,prosedur administrasi personalia, prosedur penggajian dan prosedurpembayaran gaji. Manajemen pusat BMT Al Ikhlas menghandle langsungfungsi-fungsi personalia. Prosedur sistem penggajian yang ada di BMT AlIkhlas Yogyakarta sederhana. Meski jaringan prosedurnya sederhanaprosedur tersebut dikatakan baik karena mudah dipahami dan dapatmemperlancar proses penggajian karyawan.2. Hasil analisis terhadap jawaban kuisioner pengendalian intern untukmenilai penerapan sistem pengendalian intern penggajian karyawan padaBMT Al Ikhlas Yogyakarta menunjukkan bahwa pengendalian internnyabaik dan dikategorikan memadai. Sudah ada pemisahan tugas dantanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi danprosedur pencatatan yang baik, serta praktik yang sehat dalammelaksanakan fungsi tiap unit organisasi.76


89B. Keterbatasan Penelitian1. Perolehan data yang diinginkan peneliti belum maksimal, hal tersebutberkaitan dengan kebijakan perusahaan, pertimbangan rahasiaperusahaan. Contoh data yang belum diperoleh adalah data gajikaryawan.2. Dalam penelitian ini penulis tidak diijinkan untuk melihat secara langsungdokumen-dokumen gaji, bukti transaksi gaji, dan laporan keuangannyakarena bersifat rahasia. Oleh karena itu dalam melakukan analisisterhadap sistem penggajian hanya berdasarkan teori dan hasil jawabankuesioner elemen pengendalian intern sistem penggajian.C. Saran-saran1. Penggunaan sistem software dalam pencatatan presensi karyawan diBMT Al Ikhlas Yogyakarta sudah baik, untuk kinerja ke depannyadiharapkan dapat meminimalkan pencatatan dokumen secara manualagar kinerja menjadi lebih cepat.2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar menambah deskripsi teorinya,memilih bahasan dan cakupan penggajian karyawan yang lebih luassehingga benar-benar memahami sistem pengendalian intern penggajiandan agar tidak memakai kuisioner pengendalian intern saja, namun lebihbaik menggunakan metode attribute sampling untuk menilai pengendalianintern perusahaan agar objektivitas hasil evaluasi terhadap objek yangdiperiksa lebih terjamin, dan mendapatkan hasil yang lebih valid.


90DAFTAR PUSTAKAAdlany, Nazri &Tamam, Hanafie & Nasution, Faruq, Al Qur’an TerjemahIndonesia, PT. Sari Agung, Jakarta.Ahmad, As-Sayyid Al-Hasyimiy, Tarjamah Mukhtarul Ahaadits, 1996, PT. Maarif,Bandung.Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi 5.2002, BPFE Yogyakarta.Handoko,T. Hani, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, 1999,BPFE Yogyakarta.________, Manajemen, Edisi 2,1999, BPFE Yogyakarta.Hartadi, Bambang, Auditing: Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi TahapPendahuluan, Edisi 1, 1987, BPFE Yogyakarta.Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, Metodologi Penelitian Bisnis UntukAkuntansi dan Manajemen, Edisi 1, 1999, BPFE Yogyakarta.Jusup, Al Haryono, Auditing ( Pengauditan ), Buku 1, 2001, Penerbitan STIEYKPN Yogyakarta.________, Dasar-dasar Akuntansi, Edisi 5, Jilid 2, 1999, BP STIE YKPNYogyakarta.________,& Ashari, Sidiq & Krismiaji, Praktik Auditing, 1998, Penerbitan AAYKPN Yogyakarta.Mujiatun, “Sistem Penggajian Karyawan Pada PT. Djitoe ITC”, Tugas Akhir,2000, UNS Solo.Mujihana, Jaka, “ Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Dalam Penjualan KreditBarang Jadi”, Skripsi, 1998, FPIPS UNY Yogyakarta.Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, Edisi 3, 1990, BP STIE YKPN Yogyakarta.________, Sistem Akuntansi, Edisi 3, 1997, BP STIE YKPN Yogyakarta.________, & Puradiredja, Kanaka, Auditing, Edisi 5, Buku 1, 1998, SalembaEmpat, Jakarta.Pasaribu, Chairuman & K. Lubis, Suhrawardi, Hukum Perjanjian Dalam Islam.2004, Sinar Grafika Jakarta.


91Pramawanti, Rani, “Analisis Sistem Akuntansi Penggajian dan PengupahanKaryawan pada PT. Supersonic Chemical Industry Gunungkidul”.Skripsi, 2003, UNY Yogyakarta.Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam ( Terjemahan ), Jilid 1, 1995, PT. DanaBhakti Wakaf Yogyakarta.Setyadi, Agus, “Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Intern TerhadapProsedur Penggajian Studi Kasus Pada PT. KAI Daop VI Yogyakarta”.Skripsi, 2005, JEI STAIN- SEM Institute Yogyakarta.Tanjung, Hendri, Konsep Manajemen Syariah Dalam Pengupahan KaryawanPerusahaan, www.uika-bogor.ac.id/jur03.htm, 17 Juni 2006.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!