Banjarmasin Post Sabtu, 15 November 2014

Banjarmasin Post
22 SABTU 15 NOVEMBER 2014
Inah Tetap Akan Menjual Cinta
Sambungan hal 1
kembali. Bubuk talipuk kemudian
digiling hingga menjadi
tepung.
Beberapa orang ragu memakan
kue cinta karena bahannya
dari teratai, tempat
cacing boski biasa hidup. Namun
sebenarnya kekhawatiran
tak perlu ada karena
cacing boski lebih banyak tumbuh
di batang. Sedangkan di
kelopak bunga atau bijinya
sangat jarang.
Selain itu proses penjemuran
yang berulang-ulang
membuat cacing tersebut tak
bakal hidup di tepung talipuk.
Jika tepung telah siap, barulah
masuk ke proses pem-
Penyamaran dan Kamuflase
Sambungan hal 1
Korps Brimob, Kelapadua,
Depok, Jawa Barat, Jumat (14/
11) pagi.
Pada upacara itu, Kapolri
dan para petinggi Polri lainnya
juga mengenakan seragam
loreng. Sedangkan penutup
kepalanya adalah baret
warna biru yang selama ini
merupakan baret khas Brimob.
Seragam terdiri atas celana
panjang dan baju lengan
panjang yang digulung hingga
dekat siku.
Seragam loreng milik Brimob
bercorak daun. Corak
berukuran besar berwarna
hijau dan cokelat. Sedangkan
corak yang lebih kecil berwarna
hijau seperti warna
cangkang telur asin dan hijau
mendekati kuning. Sedangkan
nama personil, tandatanda
kesatuan dan kepangkatan,
seluruhnya berwarna
hitam.
Dua Tahun Tak Ada Kabar
Sambungan hal 1
data di desa belum ada yang
jadi,” ujarnya.
Tak cuma Kepala Desa
yang puyeng melayani warga
yang terus menanyakan KTP
barunya. Para camat pun ikut
terkena getah.
“Cetak fisik KTP-Eelktronik
kan diproses di pusat. Kecamatan
hanya proses rekam
dan kirim data. Nah, di sini
masih empat ribu nama yang
belum terima cetak fisik kartu
e-KTP,” kata Camat Banjarbaru
Utara, Abdul Basid.
PROYEK e-KTP yang sudah berjalan
cukup lama ternyata tak
kunjung rampung. Masih banyak
warga belum memili e-KTP.
Apa pendapat Anda?
Ma Niz
Mungkin Perlu
Menghimbau
Kembali Warga
yang belum Mengurus
E-KTP atau
belum mengambil E-KTP.
Shine Ney
Heran emangnya
apa sih yg bikin
sulit dr pmbuatan
e-ktp.jd msti nunggu
lama bru slsai.ap
e-ktpx tbuat
dr baja jd lm ru slsai.
Komentar lain di hal 4
“Berdasarkan keputusan
Kapolri, penggunaan pakaian
dinas lapangan PDL bermotif
loreng secara resmi digunakan
kembali,” ujar Sutarman.
Penggunaan seragam loreng
akan diatur lebih lanjut
oleh Komandan Korps Brimob
Irjen Roby Kaligis. “Nanti
akan diatur Komandan
Korps Brimob. Mungkin seragam
ini untuk penugasan
khusus. Kalau penugasan di
kota, anggota Brimob memakai
pakaian yang mencerminkan
identitas Polri,” katanya.
Irjen Roby Kaligis mengatakan
bahwa pakaian bukanlah
hal yang hendak dicapai
Brimob. Tujuan akhir
Brimob, katanya, terwujudnya
kepentingan nasional
seperti amanat pembukaan
UUD 1945.
Seragam loreng pernah
dikenakan Brimob ketika Polri
Soal lain, kadang ada saja
warga yang sudah menerima
fisik kartu e-KTP, namun kemudian
kartunya hilang. “Ini
juga membuat bingung kami.
Karena permohonan cetak
KTP-El hanya bisa satu kali,”
kata dia.
Jadi, kika ada orang yang
kehilangan KTP-nya, kecamatan
tidak bisa melayani
penggantian karena memang
tidak bisa diproses ke pusat.
“Kami pun terpaksa menyarankan
cetak KTP manual ke
Disdukcapil setempat,” tambahnya.
Seorang warga Kabupaten
Kotabaru, hingga kini hanya
mengantongi identitas sementara
setelah dia dan warga lainnya
mendaftar dan datanyanya
direkam di kecamatan. “Ini
dibuatkan Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil,” kata
Riski, warga tersebut.
Ia menambahkan, masa
laku identitas kependudukan
sementara ini pun sudah mendekati
habis. “Akhir Desember
2014 ini sudah habis. Jika
habis berlakunya terpaksa
diperpanjang lagi, bila KTP
yang asli belum juga keluar,”
ucapnya.
Hal senada dialami Wahyu.
Warga Pulaulaut Utara, Kotabaru
ini bingung karena
sejak melakukan perekaman
hingga sekarang, hanya memegang
KTP sementara.
Kesulitannya, saat dia bepergian
ke luar kota atau ke
Tukang Tambal Ban
Sambungan hal 1
Palui baalih gawian. Imbah
cukup mangumpulakan duit,
maka Palui manukar alat alat
nangkaya pompa, lem wan
sabagainya gasan mambuka
tambal ban.
Isuknya inya mulai manajak
papan pangumumannya.
“Ui Lui,napa digawi pina
sibuk banar?” ujar Garbus.
“Gawian nang biasa jua,” sahut
Palui.
“Oooooo....... sakalinya
ikam manulis pangumumanlah?”
ujar Garbus.
“Ini lain pangumuman Bus
ai tapi iklan gasan usahaku.
Ujar habar usaha bisa maju
bila ada iklannya. Karna aku
kada baduit mamasang iklan
di surat kabar atawa di radiu
maka kutulis di ban mutur ini
haja,” ujar Palui sambil malihatakan
tulisan ganal di ban
mutur.
“Di sini Tambal Ban,” ujar
Garbus mambaca tulisan Palui
itu.
“Paham kalu maksudnya
Bus,” ujar Palui mahimati.
“Aku paham haja tulisan
ikam itu, tapiiii...... manurut
pandapatku Lui ai biarpun
kadada batulisan napa napa,
urang sa kampungan sudah
tahu haja bahwa gawian ikam
adalah tukang tambal ban,”
ujar Garbus mamuji.
“Kalu gawian ikam sudah
maju kaina maka kuanjurakan
jangan lagi ikam ma akal
mahambur paku di jalanan
supaya urang tapaksa batambal
ban wan ikam,” ujar Garbus.
“Huusss......... jangan nyaring
Bus bapander kaina kadangaran
urang rahasiaku,”
ujar Palui takutan dikatahui
urang akal jahatnya.
“Lui... Lui, itu nah mamarina
Tulamak nang bangaran
julak Sungar ba ampah kasini.
Sidin pina manggulinding
ban mutur. Mungkin sidin
handak minta tambalakan
ban,” ujar Garbus manunjuk.
“Ui Lui, minta tulunglah tambalakan
banku ini. Tadi ban ini
wawah sampai batangah kilan
takana wasi jambatan,” ujar
julak Sungar pina manyanyarik.
Palui maitihi dan manjapai
ban nang rabit itu lalu baucap:
“Ampun maaf julak ai, ulun
tarus terang haja kada kawa
mambantu manambalikakan
ban pian nang wawah ini,”
ujar Palui.
buatan. Bahan tambahan
yang diperlukan adalah gula,
telur, garam dan sedikit tepung
gandum. “Bahan dicampur
dan diaduk merata dengan
air,” ungkapnya.
Mulanya adonan dibentuk
bulat, baru dilubangi di tengahnya.
Ini seperti membuat donat
namun dalam ukuran kecil.
Inah membawa ke pasar
Amuntai dalam bentuk adonan.
Selanjutnya dia menggorengnya
di tempat berjualan. Ini agar
pembeli bisa mendapatkan kue
cinta yang masih panas.
Saat itu tekstur cinta masih
lembut. Sedang jika dingin
akan sedikit mengeras.
Rasa manis dan tekstur
yang sedikit kasar cocok dibuat
cemilan dipadu dengan
teh panas. Bisa juga dicelupkan
ke teh agar lebih lembut.
Untuk satu kilogram talipuk
bisa jadi 150 buah. Setiap
25 buah dijual dengan harga
Rp 10.000.
“Dalam sehari saya bisa
menjual tiga kilogram talipuk.
Itu pun sudah yang paling
laris,” ujar Inah.
Keuntungan memang tak
terlalu besar namun cukup
untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
Inah mengaku akan tetap
menjual talipuk saat masih ada
tenaga. Dia juga telah mengajarkan
ke anaknya. Inah
selalu berharap kuecinta buatannya
laris setiap hari. (nia)
masih berada di bawah Angkatan
Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI). Seiiring
pemisahan Polri dari TNI, di
tahun-tahun pertama era reformasi,
Brimob menanggalkan
seragam loreng.
Namun, belakangan muncul
pemikiran Brimob juga
memerlukan seragam untuk
kamuflase.
Sutarman mengatakan, seragam
loreng diperlukan untuk
pelaksanaan tugas-tugas
tertentu. Misalnya menghadapi
gerombolan sparatis
yang bersembunyi di hutan.
Pakaian loreng, menurut Sutarman,
sangat efektif untuk
penyamaran di hutan.
Menurut Sutarman, Brimob
terakhir menggunakan
pakaian loreng di masa awal
reformasi. Sutarman penggunaan
kembali seragam loreng
oleh Brimob juga memiliki
tujuan menjaga tradisi dan
sejarah.(tribunnews)
luar daerah. “Ya terpaksa menggunakan
kantu PNS,” ujar
karyawan Pemda ini. Kesulitan
serupa, dialami oleh
warga daerah-daerah lain.
Kepala Bidang Kependudukan
Disdukcapil Banjarmasin,
M Yusuf Effendi mengatakan,
banyaknya KTP
yang belum selesai dicetak
membuat pihaknya kerap
mendapat keluhan.
Warga khawatir tak bisa
melakukan berbagai transaksi
dengan perbankan atau lainnya
karena tak punya KTP
meskipun diberi surat keterangan
KTP dalam proses.
Sementara di Marabahan,
Kepala Disdukcapil Batola
Drs Jakuinuddin, hanya bisameminta
warga bersabar.
Sampai awal Nopember 2014
ini blangko KTP-El belum
tiba. “Kita tinggal menunggu
blangko saja, semuanya sudah
siap,” katanya. (ire/sah/
sar/ee/don)
“Bungul ikam,” ujar julak
Sungar. “Ikam mangaku tukang
tambal ban nang harat
di kampung kita ini tapi
nyatanya kada bisa manambaliakan
banku ini. Kalu
kaya itu napa gunanya
ikam maandak tulisan “Palui
tukang tambal ban” nang
ganal itu, kalu nyatanya
kada bisa,” ujar julak Sungar
makin sarik.
“Mungkin ban sampiyan
ini rabitnya ganal banar jadi
ngalih ditambal,” ujar Garbus
umpat malawanakan Palui.
“Ampun maaflah julak Sungkar,
ulun ini sabujurnya
hanya bisa manambal ban
dalam nang miris,” ujar Palui
pina takutan.
“Tapi kanapa maka disitu
ditulis ‘Ahli Tambal Ban’ artinya
ikam ahli wan bisa manambal
ban dalam atawa ban
luar,” ujar julak Sungkar mangarasi
sambil mamacul dan
mambuang tulisan nang dipasang
Palui itu.
“Nah Lui........... sapipintarnya
ikam bapander dan
bisa mambunguli urang nyatanya
kawa dikalahakan julak
Sungar,” ujar Garbus manumpalak
Palui imbah julak
Sungar bajauh. (rep/emhati)
Guru Besar dan Mahasiswi Nyabu
Sambungan hal 1
pesta sabu di lokasi itu. Petugas
langsung melakukan
penggerebekan ke Hotel G-
rand Maliba, sekitar pukul
03.00 Wita.
Di dalam kamar 312, petugas
mendapati Musakkir
dan Ismail sedang nyabu bersama
seorang mahasiswinya
bernama Nilam, warga Jalan
Mawar, Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan. Dalam penggerebekan
itu, polisi menyita
dua paket sabu, lengkap
dengan alat isapnya.
Berdasarkan pengakuan
ketiganya, masih ada rekan
mereka yang juga menggelar
pesta sabu di kamar lain di
hotel tersebut. Polisi pun
langsung bergerak menuju
kamar yang dimaksud dan
menemukan Andi Syamsuddin,
alias Ancu (44), warga
BTN Ara Keke, Kabupaten
tingkat internasional maupun
regional. Saat menjadi wasit
karate, dia pernah terpilih
menjadi wasit teladan.
Nama Musakkir juga kerap
menghiasi media massa lewat
berbagai jabatan eksternal
yang disandangnya. Antara
lain, sebagai Sekretaris Umum
PB Forki Sulsel. Ia juga men-
Peluang 4 Debutan
Sambungan hal 1
tantangan berat.
Satu hal sudah dirasakannya,
yakni kekalahan dari Slovakia
di fase grup kualifikasi
Piala Eropa 2016 (9/10). Del
Bosque mengakui, tak mudah
untuk menghadapi masa transisi
seperti sekarang. Rasa
gundah itu pula yang menghantui
ketika armadanya
menjamu Belarusia pada Matchday
4 Grup C Kualifikasi
Euro 2016, di Estadio Nuevo
Colombino, Huelva, Minggu
(16/11) dini hari.
Maklum, meski berstatus
tim semenjana, bukan pekerjaan
mudah untuk menaklukkan
tim tamu. Setidaknya,
mereka masih punya beberapa
pemain berkualitas tinggi seperti
Sergey Krivets (Metz),
duo BATE Borisov, Illya Aleksiyevich
dan Mikhail Gordeichuk
serta striker kenyang pengalaman,
Sergei Kornilenko.
Semua itu ditambah dengan
dorongan kuat untuk
meraih tiga angka, agar kesempatan
bersaing dengan
tim lain tetap terbuka. “Kami
Keluarga Tuntut Denda Adat Dayak Meratus
Sambungan hal 1
Bantaeng, bersama seorang
mahasiswi, Ainum Nakiyah
(18), warga Jalan Pelita, Makassar.
Di kamar kedua ini, polisi
menyita sabu seberat 1 gram,
2 butir ekstasi, dan alat pengisap
sabu (bong). Berdasarkan
pengakuan Ancu, barang
haram tersebut diperoleh
dari teman mereka yang
berada di kamar 205.
Tidak menunggu lama, polisi
langsung melakukan penggerebekan
dan berhasil
menangkap Harianto alias Ito
(32), yang merupakan staf
Zona Cafe, warga Jalan Kapasa
Raya, Daya, Makassar. Di
dalam kamar itu, polisi juga
menyita satu paket sabu sisa
pakai.
“Jadi, ada tiga kamar yang
digerebek di Hotel Grand Malibu.
Total enam orang. Kasus
ini masih dikembangkan,”
kata Syamsu. Dia mengatakan,
Musakkir Sosok Fenomenal
Sambungan hal 1
perundingan.
Dalam pertemuan terungkap
kedatangan keluarga
yang membawa serta mayat
korban karena ingin mempertanyakan
apa yang telah menimpa
Yanto. Sebab saat diantar
ke pihak keluarga, mereka
mengaku tidak ada mendapatkan
penjelasan. Selain
itu melihat jenazah korban
yang ada bekas sayatan mereka
juga mempertanyakan
hal tersebut.
Pihak keluarga juga menyampaikan
karena kematian
korban tidak wajar, maka
harus ada ritual adat untuk
memalas.
Salah seorang paman korban
Feri, mengatakan, kedatangan
mereka juga didampingi
tokoh adat dan tokoh
masyarakat.
“Anak kami, anak kemanakan
kami masuk di LP sehat
walafiat pulang jadi mayat,
jadi kami minta kejelasan apa
yang terjadi,” kata seraya
menambahkan karena itulah
mayat korban juga dibawa.
Selain meminta kejelasan,
pihaknya juga menginginkan
ada penyelesaian yang sesuai
dengan hukum adat Dayak
Meratus.
Feri juga mengakui orangtua
korban memang sudah
ada menceritakan apa yang
terjadi tetapi pihaknya tetap
ingin langsunhg menerima
penjelasan dari kapolres.
Kapolres Tabalong, AKBP
Riko Sunarko dalam pertemuan
mengatakan, memang
ada dilakukan otopsi karena
menemukan ada dugaan terjadi
tindak pidana dari kematian
napi di Lapas Tanjung.
“Kita minta persetujuan pihak
keluarga untuk kasus ini kita
proses,” kata Riko
Selanjutnya untuk bisa mengetahui
penyebab kematian
maka diminta keterangan
dokter dan dibawa ke rumah
sakit Banjarmasin untuk dilakukan
otopsi.
Berkaitan dengan proses
secara adat, imbuh kapolres,
pihaknya tidak bisa memutuskan
dan berikan janji karena
pihaknya tidak mewakili
dari pihak masing-masing
orang yang saat ini diperiksa
sebagai saksi.
“Saya gak berani. Nanti saya
janji ini, janji itu tapi yang
bersangkutan tidak menyanggupi
nanti salah lagi,” kata
Riko.
Terpisah Kalapas Tanjung,
Sugito, mengatakan, akan
mengkonsultasikan persoalan
ini jajarannya. “Kita akan
konsultasikan dulu,” katanya.
jabat Wakil Ketua Pembinaan
dan Prestasi KONI Sulsel.
Sebagai pakar hukum pidana,
ia kerap dipanggil menjadi
saksi ahli dalam kasuskasus
di pengadilan. Di media,
ia banyak berbicara mengenai
perlunya pendekatan
keadilan restoratif.
Pendekatan restoratif pula
yang menjadi tema utama
orasinya saat menerima pengukuhan
gelar guru besar
Unhas pada 12 Juli 2011.
Musakkir menyelesaikan
pendidikan S1 di Fakultas
HukumUnhas (1989), S2 di
UGM (1996), dan S3 di Unhas
(2005).
Pria yang beristrikan Ratnawati
SH MH ini dikaruniai
dua anak, Achmad Dzulfikar
Musakkir dan Achmad Dzaki
Fikri Musakkir.
semua tersangka kini ditahan
di Polrestabes Makassar
Kepala Polrestabes Makassar
Komisaris Besar Pol Fery
Abraham mengungkapkan,
Prof Masakkir yang ditangkap
nyabu bareng mahasiswinya
memang sudah lama menjadi
incaran polisi.
“Sudah lama itu menjadi
incaran polisi dan baru kali ini
tertangkap,” kata Fery, Jumat
(14/11).
Kepala Polda Sulselbar Inspektur
Jenderal Pol Anton
Setiadji juga mengatakan,
kasus narkoba yang membelit
Guru Besar Unhas masih
dalam proses penyidikan.
“Masih diselidiki. Kita upayakan
penyidikan cepat tuntas.
Urine para tersangka sudah
dikirim Pusat Laboratorium
Forensik (Puslabfor).
Kita tunggu hasilnya,” ungkap
Anton, Jumat siang.
Sementara itu, Rektor Unhas
Dwia Ariestina Pulubuhu
belum bisa dikonfirmasi karenaponselnya
tidak aktif.
Hancurkan Bong
Ketua LBH Unhas, Acram
Mappaona Azis, mengatakan
pihaknya mengetahui penangkapan
Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Unhas,
Prof Dr Musakkir, dalam kasus
dugaan pesta sabu pada
Jumat , (14/11)
Menurut Acram, Musakkir
ke hotel untuk mengerjakan
karya ilmiah dan dia hanya
sendiri. Kemudian sekitar pukul
02.00 Wita datang dua orang
rekannya dan mahasiswi.
Saat datang kedua orang
itu, kata Arcam, Musakkir
melihat ada alat yang dipakai
nyabu dibawa kedua orang
itu. Sehingga, Musakkir menghancurkannya.
Musakkir
kemudian mengatakan jangan
bermain dengan alat
seperti itu. kps/tt/trn/tmp)
Dalam curriculum vitae
Musakkir, tercatat sejumlah
prestasi yang mengagumkan.
Di antaranya, mahasiswa
teladan Fakultas Hukum
Unhas 1988, mahasiswa perprestasi
terbaik I Angkatan
1984 di Tahun 1987. Ia juga
peserta terbaik dalam Penataran
Dosen Sosiologi Hukum
Se-Indonesia pada 1992
di Jakarta. (asm/tt)
Gelar Profesor Terancam Dicabut
INSPEKTUR Jenderal (Irjen)
Kemendiknas, Haryono
Umar memastikan langsung
menerjunkan tim ke Universitas
Hasanuddin (Unhas) untuk
menyelidiki lebih jauh
penangkapan Guru Besar Unhas,
Prof Dr Musakkir SH MH.
“Kami pasti turunkan tim
untuk kesana (Unhas),” kata
Haryono kepada Tribunnews.com,
Haryono menyayangkan
terjadinya peristiwa tersebut.
Apalagi yang ditangkap adalah
seorang guru besar dan
dosen yang harusnya menurut
dia menjadi panutan
bagi mahasiswanya. “Kami
sangat meyayangkan kasus
ini,” tegas mantan Wakil Ketua
KPK tersebut.
Peristiwa tersebut kata dia
juga bisa merusak citra pendidikan
di tanah air. Terlebih
peritiwa tersebut sudah masuk
dalam ranah hukum pidana.
“Kasus hukum ini kan
yang paling atas, kalau terbukti
(pesta sabu), si dosen
tentu sudah melakukan pelanggaran
etika dan sebagainya.,”
imbuhnya.
Hayono kemudian mengungkapkan,
Gelar profesor
atau guru besar yang dimiliki
Pendam Hasrat
Sambungan hal 1
ke jenjang S3.
Namun demikian, Dian
masih meredam keinginannya
itu. Niat mengambil program
doktoral ini tak ingin
segera mewujudkan niatanya
untuk kembali kuliah dalam
waktu dekat.
Naluri keibuannya mengalahkan
hasratnya itu. Dian
memilih membesarkan buah
hati dan mengurus suami tercintanya.
Jika kelak, anakanaknya
sudah besar barulah
ia meneruskan kuliah.
“Saat ini saya sibuk urus
Musakkir bisa saja dicabut.
“Bisa saja (dicabut), tentu ada
mekanismenya (soal pencabutan
gelar tersebut). Karena
kasus hukum memang yang
tertinggi, berarti sebelumnya
sudah melakukan pelanggaran-pelanggaran
etika pengajar
kan,” kata Inspektur
Jenderal Kemendiknas Haryono
Umar. (tribun/edwin/
kcm)
tahu Spanyol masih dalam
masa awal lagi setelah gagal
total di Brasil. Itu benefit yang
harus kami manfaatkan,” tegas
Andrei Zygmantovich,
caretaker pelatih Belarusia, di
www.uefa.com, kemarin.
Walhasil, kali ini di jajaran
skuat utama Del Bosque terdapat
empat pemain debutan,
diluar kiper Kiko Casilla. Empat
pemain tersebut memang
tengah moncer bersama timnya
masing-masing di liga
domestik. Kuartet anyar tersebut
antara lain lain gelandang
Malaga, Ignacio Camacho,
penyerang Napoli José
Callejón, Nolito asal Celta
Vigo dan Alvaro Morata, yang
kini berkostum Juventus.
Menurut Del Bosque, Mereka
punya syarat utama untuk
masuk ke timnas, dan bisa
saja akan menjalani debut
kontra Belarusia. Deretan
pemain tersebut berstatus
pribadi berkualitas, dan sudah
menunjukkan diri mampu tampil
menonjol, minimal dalam
sebulan terakhir, di level klub.
“Jadi tak ada alasan untuk
gagal memanggil empat pemain
tersebut. Ignacio makin
dewasa, begitu juga dengan
ketajaman Callejon, Nolito
dan Alvaro Morata. Saya pikir
beberapa di antara mereka
akan merasakan debut pekan
ini,” tutur Del Bosque, di Marca.com.
Catatan mengesankan
memang menempel di mereka.
Callejon misalnya, musim
ini sangggup mengimbangi
permainan Gonzalo
Higuain di Napoli. Di Serie
A, kini mantan bomber Real
Madrid ini mampu mengoleksi
delapan gol, setara Carlos
Tevez dari Juventus. Hebatnya,
level prolifik pria
berusia 27 tahun ini juga sedang
mentereng. (Tribunnews.com/bud)
suami dan anak kalau sudah
agak besar baru saya mau
lanjut kuliah lagi,” katanya di
jakarta, Jumat (14/11).
Pemeran Cinta dalam Ada
Apa Dengan Cinta (AADC) ini
menuturkan bahwa dia akan
melanjutkan studi jika anaknya
sudah duduk di jenjang
pendidikanSMA atau S1. Baru
setelah itu dirinya akan melanjutkan
kuliah lagi.
“Saya mau lanjut S3 tapi
belum tau mau ambil apa.
mungkin nanti kalau anak
saya udah SMA atau Sarjana.
baru saya mau lanjut kuliah
lagi,” katanya.(tribunnews)
Dirinya selaku pimpinan
lapas juga menyampaikan
permohonan maaf atas apa
yang telah terjadi. Terkait upaya
pengungkapan, lanjut Sugito,
pihaknya sudah melakukan
koordinasi dengan pihak
polres dan juga telah berusaha
membawa Yanto ke
rumah sakit.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM
Kalsel, Junaedi, berekasi atas
makin kuatnya dugaan oknum
sipir yang menewaskan
satu di antara wargaa binaan
di Lapas Kelas III A Tanjung.
Usai mengetahui ada indikasi
mengarah ada kesalahan
oknum Lapas, maka Junaedi
langsung memerintahkan Kalapas
Tanjung untuk memberikan
taliasih kepada keluarga
korban, selain memerintahkan
tim investigasi dari Divisi
Pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan HAM Kalsel.
(dny/lis)
Santunan Anak
MENGENAI tuntutan adat yang diajukan keluarga antara
lain, untuk mamalas karena ada luka darah berupa 1 ekor babi,
3 ayam jago, 5 blek baras lakatan, 5 blek baras biasa, 2 kg gula
habang, 10 biji nyiur, 5 biji untuk manurun tanah, maniga
telur kampung.
hari dan transportasi.
Kemudian untuk denda a- “Jadi yang belum mulai
dat berupa 5 buah piring malawen
dan 5 buah gong atau denda adat dan untuk ritual
manujuh hari sampai haul,
diganti nilai uang.
mamalas,” katanya.
“Karena dia (korban) mualaf
maka juga dilakukan acara pihaknya juga meminta ada
Selain tuntutan tersebut
sesuai syariat Islam, mulai dari santunan untuk anak semata
menurun tanah, maniga hari, wayang korban yang masih
menujuh hari, manyalawi, berumur 3 tahun dengan
matang puluh, manyaratus memberikan uang sekolah
dan haul tiga kali,” jelasnya. dari SD hingga SMA.
Untuk acara sesuai syariat Serta ada uang santunan
Islam inilah uang santunan Rp. untuk keluarga dalam hal ini
25 juta yang ternyata sudah isteri korban, santunan bisa
diberikan pihak lapas, dikatakan
Feri sudah habis terpakai dal
diberikan dalam bentuk mo-
usaha.(dny)