28.11.2014 Views

Laporan Harian 10 November 2009 - BNPB

Laporan Harian 10 November 2009 - BNPB

Laporan Harian 10 November 2009 - BNPB

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

.<br />

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA<br />

( B N P B )<br />

JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta <strong>10</strong>120 Indonesia<br />

Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500<br />

Email : posko@bnpb.go.id<br />

Website : http://www.bnpb.go.id<br />

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS <strong>BNPB</strong><br />

Selasa , <strong>10</strong> <strong>November</strong> <strong>2009</strong><br />

Hari Senin, 09 <strong>November</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, <strong>10</strong> <strong>November</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00<br />

WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops<br />

<strong>BNPB</strong> sebagai berikut :<br />

I. Gempa Bumi di Raba Provinsi NTB<br />

A. Kejadian<br />

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik<br />

2. Waktu Kejadian : Senin, 09 <strong>November</strong> <strong>2009</strong> pukul 02:41:46 WIB<br />

3. Lokasi Kejadian : Kota Bima dan Kab. Bima, Provinsi NTB<br />

4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 6,7 SR dengan pusat gempa di kedalaman 25 Km<br />

pada koordinat 8.24 LS–118.19 BT ( 28 km Barat Laut Raba - Nusa<br />

Tenggara Barat ). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.<br />

1


B. Kondisi Mutakhir<br />

Dampak<br />

No Kab./ Kota<br />

Korban<br />

Rumah Sekolah Kantor Tmp ibadah Sar. Kes<br />

MD LB LR RB RR RB RB RB<br />

1 Kota Bima 1 27 7 717 1.961 5 3<br />

2 Kab. Bima 29 30 242 200 4 3 1 1<br />

Jumlah 1 56 37 959 2161 9 6 1 1<br />

Sumber : BPBD Kota Bima, 9 <strong>November</strong> <strong>2009</strong> pukul 16.17 Wita dan Dinas Sosial kab. Bima Pukul 21.00 Wita<br />

C. Upaya Penanganan<br />

1. Muspida dan Satlak PB melakukan pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban.<br />

2. <strong>BNPB</strong> mengerahkan Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari petugas Departamen Sosial,<br />

Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Dalam Negeri telah<br />

tiba di kota Bima, untuk melakukan assesment/kajian secara cepat agar lebih fokus dalam<br />

penanganan. Tim Tanggap darurat dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat <strong>BNPB</strong><br />

dengan membawa bantuan dana dukungan operasional sebesar Rp. 200 juta.<br />

3. Posko <strong>BNPB</strong> terus memantau perkembangan dampak dan operasi penanganan bencana.<br />

Sumber : TRC <strong>BNPB</strong>, BPBD Kopta Bima, Dinas Sosial Kab. Bima.<br />

II.<br />

Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan<br />

A. Kondisi Terkini<br />

1. Hari Senin, 09 <strong>November</strong> <strong>2009</strong> posko <strong>BNPB</strong> tidak menerima data informasi adanya titik<br />

panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot /<br />

titik panas pada hari Jum’at tanggal 6 <strong>November</strong> <strong>2009</strong> dan kondisi cuaca secara umum :<br />

Daerah Jumlah Hot Spot *) Kondisi Cuaca **)<br />

SUMATERA<br />

Sumatera Utara - Hujan Ringan<br />

Riau - Hujan Ringan<br />

Jambi - Hujan Ringan<br />

Sumatera Selatan 2 Hujan Ringan<br />

KALIMANTAN<br />

Kalimantan Barat - Hujan Sedang<br />

Kalimantan Selatan 3 Hujan Ringan<br />

Kalimantan Tengah <strong>10</strong> Hujan Ringan<br />

Kalimantan Timur 3 Berawan<br />

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)<br />

** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)<br />

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 09 <strong>November</strong> <strong>2009</strong> di beberapa kota di Sumatera<br />

dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:<br />

Nama Kota 07:00 <strong>10</strong>:00 13:00 16.00<br />

SUMATERA<br />

Medan 5.000 m 8.000 m 5.000 m 6.000 m<br />

Pekanbaru 9.000 m - 9.000 m 7.000 m<br />

Jambi 3.000 m 12.000 m 13.000 m 15.000 m<br />

Palembang 1.500 m <strong>10</strong>.000 m 6.000 m <strong>10</strong>.000 m<br />

2


KALIMANTAN<br />

Pontianak 7.000 m <strong>10</strong>.000 m <strong>10</strong>.000 m <strong>10</strong>.000 m<br />

Banjarmasin 6.000 m 8.000 m <strong>10</strong>.000 m <strong>10</strong>.000 m<br />

Palangkaraya 7.000 m <strong>10</strong>.000 m 7.000 m 9.000 m<br />

Samarinda 8.000 m <strong>10</strong>.000 m <strong>10</strong>.000 m 7.000 m<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />

3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 08 – <strong>10</strong> <strong>November</strong> <strong>2009</strong>, wilayah Sumatera dan<br />

Kalimantan diperkirakan mempunyai :<br />

a. Potensi kebakaran Tinggi terdapat di wilayah Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel,<br />

Bengkulu, Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel.<br />

b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi terdapat di Sumbar, Babel, Jambi,<br />

Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan tidak ada.<br />

4. Prakiraan penjalanan asap pada level ketinggian 50 meter dan prakiraan penjalaran asap<br />

sampai dengan tanggal <strong>10</strong> <strong>November</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00 WIB, di wilayah Kaltim<br />

arahnya menuju Timur Laut – Tenggara sampai ke Kaltim dan Selat Makasar, di wilayah<br />

Kalsel arahnya menuju Barat Daya – Barat sampai ke Kalteng dan Pesisir Selatan Kalbar<br />

serta di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Daya – Barat Laut sampai ke Pesisir Selatan<br />

Kalbar, Laut Jawa dan Selat Karimata.<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />

B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan<br />

1. Sampai saat ini Tim <strong>BNPB</strong> tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG,<br />

BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik<br />

panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap<br />

upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus <strong>2009</strong>.<br />

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian<br />

dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan<br />

kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di<br />

wilayah Sumatera dan Kalimantan.<br />

3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya<br />

untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini<br />

dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.<br />

4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api.<br />

5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah<br />

memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan<br />

Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten<br />

Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1<br />

pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah<br />

Komandan Korem, dan poskonya terdapat di Bandara Cilik Riwut.<br />

6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan<br />

upaya antara lain :<br />

- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi<br />

dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat diambil tindakan yang cepat<br />

dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial attack).<br />

- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan<br />

dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam<br />

wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat<br />

dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.<br />

- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di<br />

Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan<br />

pengawasan/potroli.<br />

- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi<br />

Lapangan dalam rangka pemadaman api.<br />

- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan<br />

pemantauan lokasi kebakaran dan hotspot / titik panas<br />

- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang<br />

tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, Pos Kab. Ketapang, dan shelter SAR Pontianak.<br />

7. Satkorlak PB Prov. Kalimantan Tengah telah mendirikan posko-posko Pasukan<br />

Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14<br />

Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel<br />

(Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14<br />

Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit<br />

3


dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di<br />

Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K.<br />

Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu<br />

di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau).<br />

Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC <strong>BNPB</strong><br />

dan Meneg LH.<br />

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia<br />

Saat ini ada 3 (tiga) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :<br />

A. Status Gunung Berapi<br />

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara<br />

Terjadi peningkatan aktifitas Gempa Vulkanik disertai peningkatan jarak luncur guguran<br />

lava pijar ke arah Kali Keting maksimum sejauh 2.000 m mulai tanggal 2 <strong>November</strong> <strong>2009</strong>.<br />

Walaupun terjadi peningkatan aktifitas hingga hari Minggu, 08 <strong>November</strong> <strong>2009</strong>, pukul<br />

06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan tetap ”Siaga”<br />

(Level III).<br />

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara<br />

Sejak tanggal 5 Agustus <strong>2009</strong> hingga hari Jum’at, 06 <strong>November</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIT<br />

status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan tetap ”Siaga” (Level III).<br />

3. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat<br />

Sejak tanggal 17 Agustus <strong>2009</strong> hingga hari Minggu, 08 <strong>November</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB<br />

status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan tetap”Siaga” (Level III).<br />

B. Rekomendasi<br />

1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau G. Ibu, G. Karangetang dan<br />

G. Talang dalam radius 2 km dari kawah gunung.<br />

2. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup<br />

hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.<br />

3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan<br />

<strong>BNPB</strong>, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung<br />

api tersebut.<br />

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.<br />

IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK<br />

Data informasi prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK hari Senin, 09 <strong>November</strong> <strong>2009</strong><br />

dilaporkan sebagai berikut :<br />

C U A C A<br />

NO LOKASI<br />

Pagi<br />

(00.05 – 12.00)<br />

Siang<br />

(12.05 – 18.00)<br />

Malam<br />

(18.05 – 24.00)<br />

1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan<br />

2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan<br />

3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan Hujan ringan<br />

4 Jakarta Timur Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan<br />

5 Jakarta Barat Berawan Berawan dan hujan ringan Hujan ringan<br />

6 Kep. Seribu Berawan Berawan Hujan ringan<br />

7 Bogor Berawan Hujan sedang Hujan ringan<br />

8 Tangerang Berawan Hujan ringan Hujan ringan<br />

9 Depok Berawan Hujan ringan Berawan<br />

<strong>10</strong> Bekasi Berawan Berawan Berawan<br />

Keterangan :<br />

- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari<br />

- Hujan Sedang : 5.0 – <strong>10</strong> mm/jam 20 – 50 mm/hari<br />

4


- Hujan Lebat : <strong>10</strong> – 20 mm/jam 50 – <strong>10</strong>0 mm/hari<br />

- Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > <strong>10</strong>0 mm/hari<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />

V. Prakiraan Gelombang Tinggi<br />

Prakiraan gelombang tinggi berlaku hari Senin dan Selasa, tanggal 09 - <strong>10</strong> <strong>November</strong> <strong>2009</strong> pukul<br />

07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, sebagai berikut :<br />

• 2.0 – 3.0 m : Perairan barat Mentawai hingga Lampung, Selatan Sunda bagian Selatan<br />

Jawa, perairan Kep. Masalima, Perairan utara Papua, Laut Arafuru.<br />

• 3.0 – 4.0 m : Perairan Merauke.<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />

VI. Lain – lain<br />

- Telah terjadi tanah longsor pada hari Minggu, 08 <strong>November</strong> <strong>2009</strong>. Lokasi kejadian di Kelurahan<br />

Batang, Kec. Batang Barat, korban jiwa 13 orang tertimbun tanah longsor, 8 orang meninggal<br />

sudah ditemukan dan 5 orang masih dalam pencarian. Upaya yang dilakukan: Pemda Kab.<br />

Palopo, Kodim dan instansi terkait sudah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi pencarian<br />

korban.<br />

Sumber : Kesbang Linmas Prov. Sulawesi Selatan.<br />

Pengawas,<br />

Jakarta, <strong>10</strong> <strong>November</strong> <strong>2009</strong><br />

Ketua Kelompok Piket,<br />

Drs. Mulatno, MSi<br />

Ir. Neulis Zuliasri, MSi<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!