Laporan Harian 19 Maret 2009 - BNPB
Laporan Harian 19 Maret 2009 - BNPB
Laporan Harian 19 Maret 2009 - BNPB
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA<br />
( B N P B )<br />
JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia<br />
Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500<br />
Email : posko@bnpb.go.id<br />
Website : http://www.bnpb.go.id<br />
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS <strong>BNPB</strong><br />
Kamis, <strong>19</strong> <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong><br />
No<br />
Pada hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, <strong>19</strong> <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB,<br />
dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops <strong>BNPB</strong><br />
sebagai berikut :<br />
I. Bencana Banjir Provinsi Jawa Timur (<strong>Laporan</strong> Perkembangan)<br />
A. Kejadian<br />
NO KAB./KOTA WAKTU LOKASI PENYEBAB<br />
1 Kab. Tuban 23 Februari <strong>2009</strong><br />
2<br />
Kab.<br />
Lamongan<br />
B. Kondisi Mutakhir<br />
• Korban<br />
NO<br />
KAB./KOTA<br />
26 Februari <strong>2009</strong><br />
Meninggal<br />
Terjadi 47 desa di 5 kecamatan (Kec.<br />
Soko, Rengel, Plumpang, Widang dan<br />
Parengan)<br />
Terjadi 89 Desa di 10 Kecamatan (Kec.<br />
Laren, Kalitengah, Karangbinangun,<br />
Gelagah, Deket, Turi dan<br />
Karanggeneng)<br />
Korban<br />
Menderita<br />
Luka<br />
(/jiwa)<br />
Pengungsi<br />
(kk/jiwa)<br />
1 Kab. Tuban 1 - 531 -<br />
2 Kab. Lamongan - - 51.613 24/96<br />
Sub Total 1 - 52.144 24/96<br />
Keterangan: informasi korban meninggal dari Satlak PB dan PPK Depkes<br />
KAB./KOTA<br />
• Kerusakan<br />
Rumah<br />
Terendam<br />
Pendidikan<br />
Sarana Umum Terendam<br />
Kesehatan<br />
Tempat<br />
Ibadah<br />
Lahan Pertanian/<br />
perkebunan<br />
1 Kab. Tuban 3.935 35 - 97 1.702 Ha<br />
2<br />
Kab.<br />
Lamongan<br />
11.374 108 7 77 1.807 Ha<br />
Sub Total 15.309 143 7 174 3.509 Ha<br />
Akibat meluapnya<br />
Sungai bengawan Solo<br />
Akibat meluapnya<br />
Sungai bengawan Solo<br />
Keterangan<br />
Kondisi banjir masih menggenangi<br />
di Kec. Widang dengan ketinggian<br />
air ± 10 cm.<br />
Kondisi banjir masih menggenangi<br />
di 6 Kecamatan dengan ketinggian<br />
air ± 10 - 30 cm.<br />
Lain-lain<br />
Tanggul di Desa Tegalsari Kec. Widang jebol.<br />
Ketinggian sekitar 50-100 cm, jembatan 34<br />
unit, 3.250 m jalan Kabupaten, 30.250 meter<br />
jalan poros dan 42.420 meter jalan lingkungan<br />
5.996 Ha tambak terendam, tanggul negara di<br />
Kec widang putus, 7 titik tanggul desa putus<br />
1
C. Upaya Penanganan :<br />
1. <strong>BNPB</strong> telah mengaktifkan posko Aju untuk aliran Sungai Bengawan Solo di Bakorwil<br />
Bojonegoro Prov. Jawa Timur Telp. 0353 – 893.454, Fax. 0353 - 893.453 dan di Bakorwil<br />
Surakarta Prov. Jawa Tengah Telp. 0271 - 646.810, Fax. 0271 – 646.810<br />
2. Pemantauan juga di lakukan di Jawa Tengah yaitu di wilayah sepanjang aliran sungai<br />
bengawan solo oleh TIM TRC <strong>BNPB</strong> dan BPBD Jawa Tengah.<br />
3. Satkorlak PB Prov. Jawa Timur dan Jawa Tengan masih tetap melakukan pemantauan<br />
untuk antisipasi ancaman bencana banjir.<br />
4. Satlak PB Kab. Lamongan masih mendirikan posko pengungsi di Kec. Laren, berhubung<br />
masih ada sejumlah pengungsi, sementara untuk wilayah yang lainnya, warga yang<br />
sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing karena kondisi genangan<br />
sudah normal kembali/surut.<br />
5. Satlak PB dari masing-masing Kabupaten dibantu dengan TNI dan masyarakat masih<br />
melakukan kerja bakti untuk melakukan pembersihan lumpur, kotoran-kotoran ataupun<br />
sampah dari sisa banjir yang menyumbat parit-parit atau selokan sehingga air mengalir<br />
dengan lancar.<br />
Sumber : Posko Satkorlak PBP Prov. Jawa Timur, Satlak PB Tuban, Kodim Tuban dan PPK Depkes.<br />
II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
A. Kondisi Terkini<br />
1. Hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> terpantau adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan<br />
Kalimantan. kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan<br />
sebagai berikut :<br />
Daerah Jumlah Hot Spot *) Kondisi Cuaca **)<br />
SUMATERA<br />
Sumatera Utara 3 Hujan sedang<br />
Riau 26 Hujan ringan<br />
Jambi 2 Hujan ringan<br />
Sumatera Selatan 8 Hujan ringan<br />
KALIMANTAN<br />
Kalimantan Barat - Hujan ringan<br />
Kalimantan Selatan - Berawan<br />
Kalimantan Tengah - Hujan ringan<br />
Kalimantan Timur - Hujan sedang<br />
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)<br />
**) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)<br />
2. Hotspot (titik panas) juga terpantau di wilayah, Bangka Belitung 2 titik, NAD 1 titk dan<br />
Bengkulu 1 titk.<br />
3. Jarak pandang (visibility) pada hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> dibeberapa kota di Sumatera<br />
dilaporkan sebagai berikut :<br />
Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />
Medan 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
Pekanbaru 6.000 m 8.000 m 10.000 m 12.000 m<br />
Jambi 5.000 m 12.000 m 13.000 m 12.000 m<br />
Palembang 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
4. Jarak pandang (visibility) pada hari rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> di beberapa Kota di Kalimantan<br />
dilaporkan sebagai berikut :<br />
Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />
Pontianak 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
Palangkaraya 7.000 m 9.000 m 10.000 m 8.000 m<br />
Samarinda 8.000 m 5.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
Banjarmasin 9.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter<br />
2
5. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal <strong>19</strong> - 20 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong>, wilayah yang<br />
mempunyai Potensi Kebakaran Tinggi sebagian di wilayah Sumatera terdapat di wilayah<br />
NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Sumsel dan Lampung. Sedangkan di<br />
wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kaltim dan Kalsel.<br />
Potensi Kebakaran Sangat Tinggi sebagian wilayah Sumatera terdapat di Riau dan<br />
Sumbar. Sebagian kecil di wilayah Riau, Sumut, Sumbar dan Lampung. Sedangkan di<br />
wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng.<br />
6. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00 WIB, di<br />
wilayah Sumatera Utara diasumsikan arahnya menuju Selatan – Barat ke arah Samudera<br />
Hindia, di wilayah Kalimantan Utara arahnya menuju Selatan – Barat Daya sampai ke<br />
wilayah Kalbar dan di wilayah Kalimantan Selatan arahnya menuju Timur Laut - Utara<br />
sampai ke wilayah Kalteng.<br />
Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika<br />
B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
1. <strong>BNPB</strong> senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi<br />
Kalimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak<br />
pandang (visibility) setiap hari.<br />
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan<br />
instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi<br />
titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah<br />
Sumatera dan Kalimantan.<br />
3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina<br />
masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.<br />
4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya<br />
untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini<br />
dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.<br />
Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH<br />
III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia<br />
Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III)<br />
diantaranya :<br />
1. Gunung Api Semeru di Kab. Lumajang dan Malang Prov. Jawa Timur (<strong>Laporan</strong><br />
Perkembangan)<br />
Hingga hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam<br />
keadaan Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 00.00 –<br />
06.00 WIB terjadi 3 kali Gempa Letusan dan 3 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ). Secara visual<br />
pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 25° C, Gunung tampak<br />
jelas, asap kawah tidak teramati dan sinar api tidak teramati.<br />
2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (<strong>Laporan</strong> pekembangan)<br />
Hingga hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih<br />
dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul<br />
00.00 – 06.00 WITA terjadi 5 kali Gempa Tremor, 6 kali Gempa Hembusan, 10 kali gempa<br />
Tektonik Jauh (TJ) dan 1 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA ). Secara visual pada pukul 00.00 -<br />
06.00 WITA, cuaca berawan, angin tenang, Kawah utama warna asap putih tipis kebiruan,<br />
tinggi asap lk 50 m, sinar api samar-samar dan kawah II warna asap putih tipis, tinggi asap lk<br />
25 m.<br />
3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (<strong>Laporan</strong> pekembangan)<br />
Hingga hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam<br />
keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Rabu, 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 00.00 –<br />
06.00 WITA terjadi 38 kali Gempa Letusan, 20 kali Gempa Hembusan dan 3 kali Gempa<br />
Tektonik Jauh (TJ). Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca cerah - mendung,<br />
angin tenang, gunung tertutup kabut pada saat gunung jelas teramati asap putih kelabu<br />
sedang tinggi 200 - 400 m .<br />
3
Rekomendasi :<br />
1. Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap<br />
tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti<br />
arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.<br />
2. Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar<br />
lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai<br />
alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang<br />
melebihi wilayah Kalimanti.<br />
3. Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu<br />
letusan.<br />
4. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati<br />
G. Api Ibu dalam radius 2 km.<br />
5. Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m<br />
dari permukaan laut.<br />
6. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup<br />
hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran<br />
pernafasan.<br />
7. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional<br />
Penanggulangan Bencana (<strong>BNPB</strong>) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau<br />
perkembangan kegiatan gunung api tersebut.<br />
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi<br />
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK<br />
Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Kamis, <strong>19</strong> <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> dilaporkan<br />
sebagai berikut :<br />
NO<br />
L0KASI<br />
Pagi<br />
(00.05 – 12.00)<br />
C U A C A<br />
Siang<br />
(12.05 – 18.00)<br />
Malam<br />
(18.05 – 24.00)<br />
1 JAKARTA PUSAT Berawan Berawan Berawan<br />
2 JAKARTA UTARA Berawan Berawan<br />
3 JAKARTA SELATAN Berawan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
sedang<br />
4 JAKARTA TIMUR Berawan Berawan<br />
5 JAKARTA BARAT Berawan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
sedang<br />
6 KEP. SERIBU Berawan Berawan<br />
7 BOGOR Berawan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
sedang<br />
8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan ringan<br />
9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan ringan<br />
10 BEKASI Berawan Berawan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Berawan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Berawan dan hujan ringan<br />
Keterangan :<br />
- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari<br />
- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari<br />
- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari<br />
- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari<br />
Peringatan dini: Hati – hati potensi hujan dengan intensitas ringan – sedang yang disertai<br />
kilat/petir serta angin kencang antara sore dan menjelang malam hari terutama<br />
di wilayah Jakarta Selatan dan Barat<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />
4
V. Prakiraan Gelombang Tinggi<br />
Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong>, pukul 07:00 WIB<br />
sampai dengan tanggal <strong>19</strong> <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul 07:00 sebagai berikut :<br />
• 2.0 - 3.0 m : Perairan selatan Jawa hingga Bali, Laut Natuna, Perairan barat Kalimantan<br />
Barat, Perairan timur Kep. Riau, Perairan Sangihe Talaud, Perairan utara<br />
Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua yang berbahaya bagi perahu<br />
nelayan dan tongkang<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />
VI. Lain-lain<br />
1. Bencana Tanah Longsor di Kota Jayapura Prov. Papua<br />
Telah terjadi bencana tanah longsor akibat hujan deras pada tanggal 18 <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong> pukul<br />
04.30 WIB di 2 daerah (Desa Angkasa dan Pelabuhan Jayapura). Bencana tersebut<br />
mengakibatkan korban jiwa 4 orang meninggal dan 2 unit rumah rusak berat.<br />
Pemda dan TNI telah mengevakuasi korban yang tertimbun dan menyerahkan korban kepada<br />
keluarganya untuk di makamkan.<br />
Sumber: Kodim 1701/Jayapura<br />
2. Gempa Bumi tektonik<br />
- Pada hari Kamis, <strong>19</strong> <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong>, pukul 00:08:49 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik<br />
dengan kekuatan 5.3 SR berkedalaman 91 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat<br />
0.08 LS - 123.61 BT (91 km Tenggara Gorontalo - Gorontalo). Gempa tersebut tidak<br />
berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya dari dampak gempa terhadap<br />
lingkungan ataupun korban jiwa.<br />
- Telah terjadi kembali gempa bumi tektonik pada pukul 06:09:23 WIB dengan kekuatan 5.1<br />
SR berkedalaman 89 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 3.03 LU – 126.49 BT<br />
(109 Barat Daya Melonguane – Sulut). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan<br />
belum diperoleh informasi adanya dari dampak gempa terhadap lingkungan ataupun<br />
korban jiwa.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />
Pengawas,<br />
Jakarta, <strong>19</strong> <strong>Maret</strong> <strong>2009</strong><br />
Perwira Jaga,<br />
Irawan Wisnoebroto, S.E.<br />
Husni Rizal Rambe, S.T.<br />
5