02.01.2015 Views

Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi

Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi

Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Sistem</strong> <strong>Manajemen</strong> <strong>Layanan</strong><br />

<strong>Teknologi</strong> <strong>Informasi</strong><br />

<strong>Layanan</strong> Pengadaan Secara Elektronik<br />

Selamet Budiharto<br />

Kasubdit Pengelolaan dan Pembinaan LPSE<br />

Direktorat e-Procurement - LKPP<br />

ISO 20000, Management Training LPSE, 2013


Obyektif<br />

• Latar Belakang <strong>Sistem</strong> <strong>Manajemen</strong><br />

<strong>Layanan</strong><br />

• Pentingnya Implementasi <strong>Sistem</strong><br />

<strong>Manajemen</strong> <strong>Layanan</strong><br />

• Framework <strong>Sistem</strong> <strong>Manajemen</strong><br />

<strong>Layanan</strong>


Latar Belakang<br />

Jika penyelenggara penerbangan<br />

tidak menggunakan <strong>Sistem</strong><br />

<strong>Manajemen</strong> modern, siapa yang<br />

berani naik pesawat<br />

Jika pengembangan pesawat<br />

tidak Secara <strong>Sistem</strong>atik<br />

bagaimanakah bentuk pesawat<br />

saat ini


Latar Belakang<br />

• Setiap orang secara langsung atau<br />

tidak langsung berpengaruh pada<br />

pencapaian tujuan<br />

• Setiap kegiatan secara langsung<br />

atau tidak langsung berpengaruh<br />

pada pencapaian tujuan<br />

• Konsistensi produk/layanan hanya<br />

dimungkinkan oleh aktifitas yang<br />

sistematik dan berbasis proses<br />

• Begitu banyaknya komponen yang<br />

harus dikelola<br />

• Pentingnya pengelolaan resiko<br />

<strong>Sistem</strong>atika<br />

Kerja<br />

Tujuan<br />

Organis<br />

asi


Latar Belakang<br />

• Saat ini adalah abad informasi, TI menjadi tulang punggungnya<br />

• TI tumbuh begitu cepat dan semakin cepat<br />

• Semakin banyak sendi kehidupan yang diserahkan pada TI<br />

• Kompleksitas infrastruktur TI semakin tinggi<br />

• Masalah pada TI menjadi hal biasa, berdampak besar jika tidak dikelola<br />

• Kesenjangan digital dan manajemen<br />

• Personal TI tidak paham manajemen<br />

• Personel manajemen tidak paham TI<br />

• Masalah “Cost Accountability” pada investasi TI<br />

• Masalah keamanan informasi<br />

• Dll


Tata Kelola <strong>Sistem</strong> <strong>Manajemen</strong> TI<br />

• Membangun framework tata kelola sistem manajemen TI<br />

• Mencontek dari tempat lain<br />

• Menggunakan framework standar sistem manajemen TI<br />

Penggunaan framework standar<br />

• Praktis, langsung jadi<br />

• Kompatibilitas dengan pihak lain<br />

• Salah satu cara mengelola<br />

kepercayaan pengguna dengan<br />

sertifikasi


Integrated Frameworks<br />

Business and IT Alignment<br />

Drivers<br />

PERFORMANCE<br />

(Fiduciary Goals)<br />

COMPLIANCE<br />

(SLA, Regulasi)<br />

Enterprise Governance<br />

Balanced Score Card<br />

COSO<br />

IT Governance<br />

COBIT, INDEX KAMI<br />

Best Practice<br />

and Standards<br />

ISO 9001<br />

SNI 27001 , ISO<br />

27001, BS 17799<br />

ISO 20000, ITIL<br />

BS 25999, ISO<br />

22301<br />

Processes<br />

and Procedures<br />

QA Security Service Delivery BCM


Framework Tata Kelola<br />

<strong>Sistem</strong> <strong>Manajemen</strong><br />

ISO 20000<br />

vs<br />

ITIL<br />

ISO 20000<br />

• Compliance certification<br />

• Mandatory requirements<br />

• Auditable<br />

• Talk about “What”<br />

ITIL<br />

• Best practice<br />

• Set of guidelines<br />

• Non Auditable<br />

• Talk about “What” and “How”<br />

No<br />

Wrong<br />

No<br />

Right


ITIL Framework<br />

(IT Infrastructure Library)


ISO 20000 Framework<br />

ITIL<br />

Adoption


ISO 20000<br />

Service <strong>Manajemen</strong> System<br />

• Merupakan persyaratan<br />

Plan<br />

• 18 Proses utama<br />

dengan siklus P-D-C-A<br />

• Fokus pada manajemen<br />

proses bisnis<br />

Do<br />

Service Management<br />

System (SMS)<br />

Service Management<br />

Process<br />

Services<br />

Act<br />

Check


ISO 20000<br />

1. Management Responsibility<br />

2. Process operated by other parties<br />

3. Documentation Management<br />

4. Resources Management<br />

5. Establish SMS<br />

6. Service Level Management<br />

7. Service Reporting<br />

8. Service Continuity and Availability<br />

Management<br />

9. Budget and Accounting for IT<br />

Services<br />

10.Capacity Management<br />

11.Information Security Management<br />

12.Business Relationship Management<br />

13.Supplier Management<br />

14.Incident and Service Request<br />

Management<br />

15.Problem Management<br />

16.Configuration Management<br />

17.Change Management<br />

18.Release and Deployment<br />

Management


1. Management Responsibility<br />

• <strong>Manajemen</strong> harus mampu menunjukkan komitmen terhadap<br />

implementasi SMS yang dapat dibuktikan.<br />

• Komitmen <strong>Manajemen</strong><br />

• Menetapkan cakupan, kebijakan dan tujuan SMS<br />

• Memastikan bahwa sistem dibuat, diimplementasikan dan dipelihara<br />

• Mengkomunikasikan pentingnya pencapaian persyaratan layanan<br />

• Mengkomunikasikan pentingnya patuh terhadap aturan perundangan<br />

maupun persyaratan lainnya<br />

• Memastikan kecukupan sumber daya (SDM, Teknis, Keuangan, dll)<br />

• Menyelenggarakan tinjauan manajemen yang rutin<br />

• Memastikan bahwa resiko dikelola dengan baik


2. Process Operated by Other Parties<br />

• Untuk setiap proses layanan (manajemen perubahan,<br />

manajemen problem, manajemen insiden, dll) yang dikelola<br />

pihak lain harus dikendalikan dengan cara:<br />

• Akuntabilitas terhadap proses harus ditentukan<br />

• Proses yang dikelola pihak lain didefinisikan bersama-sama,<br />

interaksinya juga harus ditentukan<br />

• Persyaratan kinerja dan kepatuhan terhadap proses harus ditentukan<br />

• Apabila yang dilakukan outsource hanya sebagian, maka<br />

cukup dikendalikan melalui klausul “Pengendalian<br />

Pemasok/Penyedia”


3. Documentation Management<br />

• Dokumentasi terdiri dari:<br />

• Dokumen adalah satu set informasi yang disusun melalui proses baku<br />

(metode penyusunan, rilis dan perubahan, validasi, verifikasi, dll) yang<br />

digunakan sebagai salah satu sumber daya untuk melakukan proses,<br />

misalnya aturan, kebijakan, kontrak, dll<br />

• Rekaman adalah satu set informasi yang dihasilkan dari suatu proses,<br />

misalnya notulensi rapat, kwitansi, form pendaftaran ,dll<br />

• Harus ada prosedur pengelolaan dokumentasi<br />

• Prosedur pengelolaan dokumen dan rekaman dalam ISO 20000 = ISO<br />

9001 dan ISO 27001


4. Resources Management<br />

• Sumber daya adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk<br />

melakukan suatu proses dengan baik<br />

• Sumberdaya dalam ISO 20000: SDM, Teknis, <strong>Informasi</strong> dan<br />

Keuangan<br />

• Sumber daya harus cukup (kualitas dan kuantitas)<br />

• Bukti kecukupan sumber daya harus terdokumentasi<br />

• SDM harus mendapatkan perhatian khusus, seperti:<br />

• Standar kompetensi, analisa kebutuhan training, pelaksanaan training,<br />

evaluasi efektifitas training, dll.<br />

• Mendapatkan sosialisasi, awareness dll.


5. Establish<br />

Service Management System (SMS)<br />

• Definisikan cakupan implementasi termasuk batasanbatasannya<br />

• Buat dokumen “Service Management Plan” P<br />

• Jalankan “Service Management Plan” D<br />

• Alokasi sumber daya<br />

• Asesmen resiko<br />

• Menentukan tugas dan tanggung jawab organisasi<br />

• Kelola dan pantau “Service Management Processes”<br />

• Lakukan proses pemeriksanan jalannya SMS C<br />

• Lakukan proses perbaikan A<br />

• Ditetapkan dalam “Continual Improvement Policy”<br />

• Perbaikan meliputi corrective action, preventive action, dll


6. Service Level Management<br />

• Dokumentasikan katalog layanan<br />

• Buat Service Level Agreement (SLA) untuk semua layanan yang<br />

ada dalam katalog<br />

• SLA harus mencakut persetujuan terkait target, karakteristik<br />

beban dan pengecualian-pengecualian<br />

• Lakukan review pencapaian SLA secara rutin<br />

• Semua perubahan terkait katalog layanan dan SLA harus<br />

melalui proses manajemen perubahan<br />

• Apabila terdapat layanan yang dikelola oleh pihak lain, maka<br />

harus didefinisikan dan disetujui tanggung jawab masingmasing<br />

pihak


7. Service Reporting<br />

• Kinerja layanan harus dilaporkan secara terdokumentasi<br />

kepada pihak-pihak terkait<br />

• Laporan layanan termasuk kinerja vs target, informasi terkait<br />

major events, karakteristik beban kerja, ketidaksesuaian yang<br />

terjadi, informasi terkait trend, hasil pengukuran kepuasan<br />

pengguna


8. Service Continuity<br />

and Availability Management<br />

• Service availability berarti penjaminan ketersediaan layanan<br />

pada berbagai kondisi yang disepakati dengan pihak-pihak<br />

terkait.<br />

• Service continuity adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk<br />

recovery akibat terjadinya kondisi di luar normal.<br />

• Persyaratan service availability dan continuity harus<br />

ditetapkan oleh penyedia layanan dan pihak-pihak terkait.<br />

• Rencana service availability dan continuity harus<br />

didokumentasikan dan dipantau.<br />

• Kesiapan organisasi, sumber daya dan infrastruktur terkait<br />

service availability dan continuity harus harus terus dipantau.


9. Budget<br />

and Accounting for IT Services<br />

• Antar muka yang menjebatani antara proses penganggaran<br />

dan akunting organisasi dengan proses penggaran dan<br />

akunting layanan harus ditetapkan.<br />

• Kebijakan dan prosedur yang terdokumentasi harus<br />

ditetapkan terkait:<br />

• Mekanisme penganggaran dan akunting untuk komponen layanan.<br />

• Mekanisme pembebanan biaya langsung dan biaya tidak langsung<br />

yang diperlukan untuk setiap layanan.<br />

• Proses-proses persetujuan dan pemantauan realisasi anggaran.


10. Capacity Management<br />

• Kapasitas dan kinerja layanan (teknis dan nonteknis) harus<br />

disetujui dengan pengguna (dapat dituangkan dalam SLA).<br />

• Capacity Plan untuk sumber daya harus ditetapkan, mencakup<br />

identifikasi kinerja/kapasitas saat ini, peramalan<br />

kinerja/kapasitas, prediksi dampak, skala waktu, treshold,<br />

biaya, dampak potensial terkait teknologi baru dan<br />

metodologi/prosedur untuk analisis prediktif.


11. Information Security<br />

Management<br />

• Pengelolaan keamanan informasi mengikuti ISO 27001<br />

• Harus didusun sebuah Kebijakan Keamanan <strong>Informasi</strong> yang<br />

berisi aturan ketentuan dan prinsip pengendalian terkait<br />

keamanan informasi sesuai hasil penilaian risikonya.<br />

• Prosedur keamanan informasi dan pengendalian teknis<br />

lainnya mungkin diperlukan guna memastikan pengendalian<br />

yang ditetapkan dalam Kebijakan Keamanan <strong>Informasi</strong> dapat<br />

dilakukan secara efektif.


12. Business<br />

Relationship Management<br />

• Harus ada manajemen hubungan bisnis untuk mengatur<br />

hubungan antara penyedia layanan dan pengguna<br />

• Mekanisme tersebut harus meliputi:<br />

• PIC yang bertanggung jawab<br />

• Komunikasi dengan pengguna untuk menangkap kebutuhan pengguna<br />

• Pemantauan pencapaian tingkatan performa layanan<br />

• Kepuasan pengguna harus diukur sesuai dengan kesepakatan<br />

dengan pengguna, termasuk waktu, cara dan ukuran<br />

pemantauan.<br />

• Definisi dan prosedur penanganan komplain harus ditetapkan<br />

dan disetujui bersama


13. Supplier Management<br />

• Pengelolaan kontrak bagi setiap penyedia meliputi:<br />

• PIC untuk komunikasi<br />

• Persyaratan dan SLA<br />

• Jadwal/jangka waktu kaji ulang kontrak (minimal per tahun)<br />

• Jika ada sub-kontraktor:<br />

• Patikan penyedia memiliki dokumentasi dengan sub-kontraktor,<br />

termasuk hubungan antar penyedia dan sub-kontraktornya<br />

• Prosedur jika ada dispute terhadap kontrak yang disepakati<br />

dengan penyedia


14. Incident and<br />

Service Request Management<br />

• Prosedur pengelolaan insiden (termasuk insiden kemanan<br />

informasi) dan permintaan layanan sebaiknya dipisahkan<br />

(umumnya melalui jalur yang sama), serta disepakati dengan<br />

pengguna.<br />

• Pengelolaan insiden dan permintaan layanan harus memiliki:<br />

• Pencatatan, penentuan prioritas ,klasifikasi, tindak lanjut, eskalasi, dan<br />

penutupan (closure)<br />

• Prosedur penggunaan informasi, misalnya CMDB, Known Error, katalog<br />

layanan, dll.<br />

• Prioritas pengelolaan insiden dan permintaan layanan harus<br />

mempertimbangkan dampak terhadap layanan.


15. Problem Management<br />

• Prosedur pengelolaan problem harus terdokumentasi meliputi<br />

identifikasi, pencatatan, penentuan prioritas, klasifikasi,<br />

tindak lanjut, eskalasi, dan penutupan (closure)<br />

• <strong>Informasi</strong> insiden dan problem harus dianalisis untuk<br />

menemukan penyebab utama dan langkah untuk<br />

perbaikannya.<br />

• Penyebab utama yang belum ada solusi permanen, dicari<br />

pemecahan sementara dan dicatat dalam Known Error<br />

Database, kemudian problem ditutup jika sudah ada solusi<br />

permanennya.<br />

• Perbaikan permanen problem dilakukan melalui manajemen<br />

perubahan termasuk jika ada perubahan Configuration Item<br />

(CI).


16. Configuration Management<br />

• <strong>Manajemen</strong> konfigurasi harus memiliki dokumentasi atas:<br />

• Deskripsi Configuration Item (CI)<br />

• Relasi antar CI,<br />

• Relasi CI dengan komponen layanan, status, versi, lokasi, hubungan<br />

dengan permintaan perubahan, problem dan known error<br />

• CI tersimpan secara unik di dalam ”Configuration<br />

Management Database” (CMDB), serta secara berkala diaudit<br />

dan jika ada perbedaan perlu dilakukan tindak lanjut<br />

perbaikannya.<br />

• CI harus memiliki baseline dan setiap perubahan harus dapat<br />

di telusuri agar integrasinya terjaga.<br />

• <strong>Informasi</strong> dalam CMDB harus terjaga, namun tetap dapat<br />

diakses


17. Change Management<br />

• Kebijakan manajemen perubahan harus terdokumentasi meliputi<br />

• CI yang dikontrol oleh manajemen perubahan<br />

• Kriteria perubahan major yang mempengaruhi layanan<br />

• Penghapusan atau pemindahan suatu layanan termasuk dalam<br />

kriteria perubahan major.<br />

• Prosedur manajemen perubahan harus meliputi:<br />

• Pencatatan, pengklasifikasian, pengkajian permintaan<br />

perubahan<br />

• Persetujuan permintaan perubahan<br />

• Perubahan darurat terhadap CI harus terdefinisi dan memiliki<br />

prosedur<br />

• Perubahan CI termasuk dalam lingkup manajemen perubahan<br />

• CMDB harus diperbaharui setelah perubahan berhasil diterapkan


18. Release and<br />

Deployment Management<br />

• Rilis harus diuji terlebih dahulu dalam lingkungan pengujian<br />

serta dipastikan memenuhi kriteria pengujian<br />

• Langkah-langkah untuk mengembalikan jika terjadi kegagalan<br />

rilis harus didefinisikan sebelum rilis dijalankan<br />

• Keberhasilan maupun kegagalan proses rilis harus dipantau<br />

dan dianalisis<br />

• <strong>Informasi</strong> keberhasilan, kegagalan serta rencana rilis dimasa<br />

mendatang harus disiapkan bagi proses lain seperti proses<br />

manajemen perubahan dan manajemen insiden dan<br />

permintaan layanan


Terimakasih

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!