1. sosialisasi alfakes
1. sosialisasi alfakes
1. sosialisasi alfakes
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SOSIALISASI ALFAKES<br />
(Asosiasi Perusahaan Laboratorium Pengujian dan<br />
Kalibrasi Fasilitas Kesehatan Indonesia)<br />
Oleh :<br />
PENGURUS GAKESLAB PUSAT<br />
Ketua Bidang Purnajual<br />
RD Kartono Dwidjosewojo<br />
21 Mei 2013
BAB IV<br />
PERSYARATAN SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN RUMAH SAKIT<br />
Sesuai UU RI No 44 Tahun 2009<br />
Bagian kesatu<br />
Umum<br />
Pasal 7<br />
Rumah Sakit<br />
harus memenuhi persyaratan<br />
lokasi, bangunan, sarana, prasarana,<br />
sumber daya manusia,<br />
keselamatan dan peralatan<br />
Bagian ketujuh<br />
Peralatan<br />
Pasal 17<br />
Rumah Sakit<br />
yang tidak memenuhi persyaratan<br />
sebagaimana dimaksud dalam<br />
pasal 7, pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 11,<br />
pasal 12, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 16,<br />
tidak diberikan izin mendirikan,<br />
dicabut atau tidak diperpanjang<br />
izin operasional Rumah Sakit
UU No 44 Tahun 2009 Tentang RUMAH SAKIT
UU No 44 Tahun 2009 Tentang RUMAH SAKIT<br />
Keterangan :<br />
Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan = BPFK (Jakarta, Surabaya, Medan dan Makasar)<br />
Institusi fasilitas kesehatan yang berwenang = Lab Uji/Kalibrasi Alat Kesehatan Swasta<br />
(mendapat Izin Penyelenggaraan dari Dinas Kesehatan dan Terakreditasi ISO-17025<br />
dari KAN)
PERMENKES 363/MENKES/PER/IV/1998<br />
BAB II<br />
ALAT KESEHATAN YANG WAJIB DIUJI DAN DIKALIBRASI<br />
<strong>1.</strong> Setiap alat kesehatan wajib dilakukan pengujian dan/atau kalibrasi untuk menjamin<br />
kebenaran nilai keluaran atau kinerja dan keselamatan pemakaian.<br />
2. Pengujian dan/atau kalibrasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan pada alat<br />
kesehatan yang dipergunakan di sarana pelayanan kesehatan dengan kriteria :<br />
a. Belum mempunyai sertifikat dan/atau tanda<br />
b. Sudah berakhir jangka waktu sertifikat dan/atau tanda<br />
c. Diketahui penunjukkannya atau keluarannya atau kinerjanya (performance) atau<br />
keamanannya (safety) tidak sesuai lagi walaupun sertifikat dan/atau tanda masih<br />
berlaku<br />
d. Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan/atau tanda masih berlaku<br />
e. Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun sertifikat dan/atau<br />
tanda masih berlaku.
PERMENKES 363/MENKES/PER/IV/1998<br />
BAB II<br />
ALAT KESEHATAN YANG WAJIB DIUJI DAN DIKALIBRASI<br />
3) Pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan dilakukan oleh Institusi Penguji<br />
secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.<br />
4) Institusi Penguji alat kesehatan sebagaimana dimaksud dapat diselenggarakan<br />
oleh pemerintah atau swasta.
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN<br />
INSTITUSI PENGUJI ALKES<br />
(SK. 394/MENKES-SOS/SK/V/2001)<br />
• Institusi Penguji Pemerintah Atau Swasta Yang Berfungsi<br />
Melaksanakan Pengujian Dan / Atau Kalibarasi Alat<br />
Kesehatan Yang Dipergunakan Di Sarana Kesehatan.<br />
• Institusi Penguji Milik Swasta Dapat Berbentuk Yayasan Atau<br />
Badan Hukum
VISI ALFAKES INDONESIA<br />
PARADIGMA BARU TAHUN 2017<br />
(1)AMAN<br />
(2)TERPERCAYA<br />
(3)MEMUASKAN<br />
(4)BERDAYASAING<br />
: SAFETY<br />
: TRUSTED<br />
: SATISFIED<br />
: KOMPE T I T I F
MISI ALFAKES INDONESIA<br />
• Memberdayakan Pengusaha dibidang Jaminan Purna Jual Fasilitas<br />
Kesehatan menjadi pelaku Ekonomi yang tangguh dan profesional<br />
dengan semangat kerakyatan.<br />
• Meningkatkan peranan Pengusaha Anggota ALFAKES dalam<br />
menunjang kegiatan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, aman dan<br />
Efisien di indonesia.<br />
• Mengembangkan lembaga-lembaga kesehatan yang bergerak di<br />
Bidang Metrologi Kesehatan serta menciptakan iklim yang kondusif<br />
bagi sarana pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas,<br />
Klinik, Laboratorium Klinik dan sarana pelayanan Kesehatan lainya.
NILAI<br />
• KETERBUKAAN<br />
• KREATIF INKLUSIF<br />
• KEBERSAMAAN<br />
• PROFESIONALISME
TUJUAN ALFAKES<br />
5 TAHUN KEDEPAN (2012 – 2017)<br />
• Meningkatkan kemampuan SDM dan institusi perusahaan dalam<br />
layanan metrologi melalui pemberdayaan pelaku usaha Pemeliharaan,<br />
Perbaikan, Pengujian dan Kalibrasi Fasilitas Kesehatan dalam<br />
pemanfaatan tekhnologi sesuai potensi yang dimiliki.<br />
• Mengembangkan keunggulan komoditas dan produktifitas berdaya<br />
saing tinggi dibidang metrologi kesehatan dan jaminan purna jual<br />
Fasilitas Kesehatan.<br />
• Menjadi penggerak pengusaha dalam melakukan usaha jasa jaminan<br />
purna jual di sektor kesehatan yang bernilai tambah tinggi dan<br />
mampu berdaya saing.<br />
• Mengembangkan dukungan infrastruktur layanan kesehatan bermutu<br />
di Indonesia dengan peningkatan mutu, keamanan dan efisiensi<br />
dalam pemerataan fasilitas kesehatan.
SASARAN ALFAKES<br />
5 TAHUN KEDEPAN (2012 – 2017)<br />
• Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan institusi<br />
perusahaan dalam pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi<br />
fasilitas kesehatan dan pemanfaatan teknologi sesuai potensi yang<br />
dimiliki.<br />
• Terwujudnya keunggulan komoditas dan produktifitas berdaya saing<br />
tinggi dalam melakukan usaha metrologi kesehatan dan jaminan purna<br />
jual fasilitas kesehatan.<br />
• Terwujudnya penggerak dalam melakukan usaha jasa jaminan purna<br />
jual disektor kesehatan yang bernilai tambah tinggi dan mampu<br />
berdaya saing.<br />
• Berkembangnya dukungan infrastruktur layanan kesehatan bermutu di<br />
Indonesia dengan peningkatan mutu, keamanan dan efisiensi dalam<br />
pemerataan fasilitas kesehatan.
Ditjen BUK<br />
Ditjen Bina<br />
Kefarmasian &<br />
Alat Kesehatan<br />
Peran yang diharapkan dalam mendukung Implementasi kebijakan Kemkes<br />
Healthcare Technology Life Cycle<br />
Distribution<br />
Marketing<br />
Transfer<br />
Manufacturing<br />
Testing<br />
Development<br />
Research<br />
PROVISION<br />
Ass. Of Need<br />
Tech.<br />
Assessment<br />
ACQUISITION<br />
Evaluation<br />
Planning<br />
Procurement<br />
Installation<br />
Operation<br />
Commissioning<br />
De-commissioning<br />
Maintenance<br />
Training<br />
UTILIZATION
Dasar Hukum Operasional<br />
ASPAKI :<br />
Permenkes No. 1189 Tahun 2010 Tentang Produksi Alat Kesehatan<br />
GAKESLAB :<br />
• Permenkes No. 1190 Tahun 2010 Tentang Registrasi dan Izin Edar<br />
Alat Kesehatan<br />
• Permenkes No. 1191 Tahun 2010 Tentang Penyalur Alat Kesehatan<br />
ALFAKES :<br />
• Permenkes No. 394 Tahun 2001 Tentang Institusi Penguji Alat<br />
Kesehatan<br />
• Permenkes No. 363 Tahun 1998 Tentang Uji dan Kalibrasi Alat<br />
Kesehatan
Beban Tugas Kesuksesan Uji Kalibrasi<br />
Alat Kesehatan<br />
Uji Tipe :<br />
Jumlah Jenis Hasil Prototipe yang akan dijukan untuk<br />
diproduksi di Indonesia<br />
Uji Produk :<br />
Uji produk baru untuk alat kesehatan dalam negeri<br />
Indonesia guna mendapatkan Izin Edar dan daya saing<br />
pasar<br />
Uji Kesesuaian :<br />
Uji/Kalibrasi terhadap produk yang telah beredar untuk<br />
mengetahui kesesuaian terhadap standar pabrik baik di<br />
gudang penyalur maupun di Institusi Pelayanan<br />
Kesehatan dalam rangka pengamanan pada siklus pakai
Permasalahan<br />
<strong>1.</strong> Cakupan kemampuan uji / kalibrasi oleh BPFK maupun Institusi<br />
Penguji Alat Kesehatan Swasta masih dibawah 140 jenis alat<br />
kesehatan sedangkan Alat kesehatan yang harus diuji/kalibrasi<br />
sesuai nomenclature WHO sekitar 400 jenis.<br />
2. Beban kerja uji/kalibrasi secara nasional terdiri dari 20 RSUP<br />
dibawah Kemkes, 1623 RS Pemerintah / Swasta / TNI Polri, dan<br />
9096 Puskesmas menjadi pekerjaan rumah ALFAKES.<br />
3. Institusi penguji swasta berjumlah 14 di Jakarta dan 1 di Bandung<br />
serta BPFK ada 4 untuk melayani kebutuhan Uji/Kalibrasi seluruh<br />
Indonesia<br />
4. Geografi Republik Indonesia menjadi permasalahan tersendiri<br />
dalam investasi dibidang uji/kalibrasi alat kesehatan.<br />
5. Regulasi dibidang hierarki kebijakan, standardisasi, satuan ukuran<br />
dan kelembagaan serta tarif dibidang uji kalibrasi alat kesehatan<br />
masih kurang
Kesimpulan<br />
<strong>1.</strong> Perlu harmonisasi regulasi global tentang Kebijakan<br />
Obat, makanan, minuman dan Alat kesehatan di<br />
Indonesia guna payung pelaksanaan teknis yang<br />
representatif.<br />
2. Perlu harmonisasi standar pada siklus riset, produksi,<br />
edar dan siklus pakai alat kesehatan di Indonesia.<br />
3. Perlu penjabaran regulasi, standar maupun petunjuk<br />
teknis baik secara internasional, nasional, tingkat<br />
provinsi maupun kabupaten/Kota guna mendukung<br />
berkembangnya institusi pelaksana secara merata di<br />
seluruh Indonesia
Saran<br />
<strong>1.</strong> Diusulkan disetiap Provinsi didirikan Lab Uji/Kalibrasi<br />
Swasta, untuk itu perlu didorong untuk mendirikan<br />
institusi Lab Uji/Kalibrasi Swasta serta pihak swasta<br />
berinvestasi di bidang ini.<br />
2. Diusulkan BPFK menjadi Institusi Uji/Kalibrasi tingkat<br />
nasional disubsidi untuk mempunyai kemampuan<br />
mengkalibrasi Lab Uji/Kalibrasi swasta secara nasional<br />
sehingga unit cost dan tarif Lab Uji/Kalibrasi swasta<br />
menjadi rasional.
TERIMA KASIH <br />
GAKESLAB & ALFAKES