14.01.2015 Views

Pedoman FLS2N 2014 SMA

Pedoman FLS2N 2014 SMA

Pedoman FLS2N 2014 SMA

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PEDOMAN<br />

FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL<br />

(<strong>FLS2N</strong>)<br />

TAHUN <strong>2014</strong><br />

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN<br />

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH<br />

DIREKTORAT PEMBINAAN <strong>SMA</strong><br />

3


KATA PENGANTAR<br />

Bangkitnya industri kreatif dan budaya, serta bergesernya kekuatan<br />

ekonomi dunia ke Benua Asia merupakan tantangan masa depan<br />

Bangsa Indonesia. Kondisi-kondisi tersebut akan melahirkan<br />

konsekuensi yang antara lain harus diimbangi dengan peningkatan<br />

kompetensi generasi muda sebagai human capital yang akan<br />

menjalani dan mengembangkan seluruh asset bangsa secara baik<br />

dan benar hingga bermanfaat bagi generasi selanjutnya.<br />

Salah satu wujud peningkatan kompetensi yang dapat dilakukan<br />

secara sederhana adalah dengan mejadikan keterampilan<br />

berkomunikasi melalui berbagai media sebagai kekuatan<br />

yang harus ditingkatkan di abad 21 dan selanjutnya seni akan<br />

menjadi alat ekspresi di dalam tataran komunikasi sosial untuk<br />

mendukungnya. Seni dalam konteks ini menjadi penting, karena<br />

seni yang merupakan bagian dari kebudayaan menjadi salah satu<br />

wadah untuk membangun sistem kemasyarakatan yang beradab<br />

dan beretika.<br />

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat<br />

siswa terhadap seni dan budaya di sekolah, Direktorat Pembinaan<br />

Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan<br />

Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah<br />

memprogramkan 8 (delapan) cabang seni di dalam kegiatan<br />

Festival dan Lomba Seni Siswa (<strong>FLS2N</strong>) yang seleksinya<br />

diharapkan dilakukan secara berjenjang di setiap provinsi di<br />

Indonesia, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga<br />

nasional. Khusus untuk cabang lomba tertentu, pemenang akan<br />

dikirim ke festival seni tingkat internasional.<br />

5i


<strong>Pedoman</strong> ini disusun sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang<br />

membutuhkan informasi dan gambaran mengenai petunjuk umum<br />

masing-masing bidang lomba pada pelaksanaan <strong>FLS2N</strong> tingkat<br />

<strong>SMA</strong> tahun <strong>2014</strong>. Nuansa baru pada pelaksanaan <strong>FLS2N</strong> <strong>2014</strong><br />

diharapkan mampu menjadi semangat semua pihak untuk terus<br />

berkarya, berinovasi dalam menjadikan budaya sebagai kekuatan<br />

bangsa menuju generasi muda Indonesia yang berkarakter dan<br />

beretika.<br />

Jakarta, 10 Januari <strong>2014</strong><br />

Direktur Pembinaan <strong>SMA</strong><br />

DIREKTORAT<br />

JENDERAL<br />

PENDIDIKAN MENENGAH<br />

Harris Iskandar, Ph.D<br />

NIP. 196204291986011001<br />

ii 6


Daftar isi<br />

Kata Pengantar............................................................................i<br />

Daftar Isi..................................................................................... iii<br />

BAB I PENDAHULUAN<br />

A. Latar Belakang....................................................................1<br />

B. Visi Misi dan Tema <strong>FLS2N</strong> Tingkat <strong>SMA</strong>.............................4<br />

C. Dasar Hukum......................................................................5<br />

D. Tujuan ................................................................................6<br />

E. Hasil yang Diharapkan........................................................6<br />

BAB II MEKANISME PENYELENGGARAAN FESTIVAL<br />

DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (<strong>FLS2N</strong>)<br />

A. Cabang Seni yang Dilombakan dan Jumlah Peserta/<br />

Provinsi...............................................................................7<br />

B. Kriteria Peserta...................................................................8<br />

C. Kriteria dan Tugas/Fungsi Pendamping..............................8<br />

D. Kriteria Juri..........................................................................9<br />

E. Jadwal Pelaksanaan...........................................................9<br />

F. Pembiayaan......................................................................10<br />

G. Penilaian...........................................................................10<br />

H. Pemenang.........................................................................12<br />

I. Ketentuan Hasil Karya......................................................13<br />

iii 7


BAB III PEDOMAN LOMBA MASING-MASING BIDANG<br />

YANG DILOMBAKAN DALAM <strong>FLS2N</strong> <strong>2014</strong><br />

A. Lomba Seni Baca Puisi....................................................14<br />

B. Lomba Tari Berpasangan ...............................................18<br />

C. Lomba Drama/Teater........................................................22<br />

D. Lomba Seni Solo Vokal.....................................................25<br />

E. Lomba Seni Cipta Puisi.....................................................32<br />

F. Film Pendek......................................................................35<br />

G. Lomba Desain Poster........................................................41<br />

H. Lomba Seni Kriya..............................................................46<br />

BAB IV PENUTUP..................................................................56<br />

iv 8


BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

A. Latar Belakang<br />

1. Pengertian<br />

a. Kebudayaan<br />

Kebudayaan adalah suatu sistem tata nilai yang<br />

disepakati oleh sebuah komunitas atau masyarakat<br />

tertentu. Produk kebudayaan dapat berupa benda dan<br />

takbenda (fisik dan nonfisik). Kedua produk tersebut<br />

merupakan acuan bagi kelompok tersebut sekaligus<br />

panduan dalam berperilaku. Produk kebudayaan dapat<br />

berupa ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial,<br />

dan seni.<br />

b. Seni<br />

Seni adalah bagian dari kebudayaan yang memegang<br />

peranan penting dalam membangun sistem<br />

kemasyarakatan yang beradab dan beretika. Seni<br />

sebagai alat ekspresi di dalam tataran komunikasi dan<br />

sosial bertujuan untuk memperhalus rasa sehingga<br />

terbangun kebudayaan yang tinggi dan manusiawi.<br />

c. Klasifikasi Seni yang Dilombakan<br />

Bertolak dari pandangan di atas, Direktorat Pembinaan<br />

<strong>SMA</strong>, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,<br />

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik<br />

Indonesia menyelenggarakan Festival dan Lomba Seni<br />

Siswa Nasional (<strong>FLS2N</strong>) dengan kategori sebagai berikut.<br />

1


c.1. Pertunjukan<br />

Seni Pertunjukan adalah seni yang melibatkan<br />

aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu<br />

tertentu. Seni pertunjukan melibatkan empat unsur,<br />

yaitu waktu, ruang, seniman, dan penonton. Dalam<br />

<strong>FLS2N</strong> di tingkat <strong>SMA</strong>, materi seni pertunjukan<br />

dapat dipersiapkan di provinsi masing-masing.<br />

Bidang yang dilombakan adalah baca puisi, tari<br />

berpasangan, drama, dan vokal solo.<br />

c.2. Penciptaan<br />

Penciptaan Karya Seni berupa ekspresi yang<br />

berunsurkan keindahan yang diungkapkan<br />

melalui media yang bersifat nyata dan dapat<br />

dinikmati oleh indera. Pada <strong>FLS2N</strong> di tingkat <strong>SMA</strong>,<br />

pengetahuan, wawasan, bahan, dan peralatan<br />

peserta dipersiapkan di masing-masing provinsi<br />

sesuai dengan tema yang tertera pada buku<br />

pedoman. Soal akan diberikan pada saat lomba.<br />

Bidang yang dilombakan adalah desain poster,<br />

kriya, penulisan puisi, dan film pendek.<br />

2. Landasan Pemikiran<br />

Undang Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa<br />

setiap orang berhak mengembangkan diri untuk memenuhi<br />

kebutuhan dasarnya. Setiap orang juga berhak mendapatkan<br />

pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,<br />

seni, dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan<br />

kesejahteraannya, termasuk daya saing di bidang prestasi<br />

akademik dan nonakademik.<br />

2


Prestasi akademik dan nonakademik yang diraih melalui<br />

pendidikan yang bermutu memerlukan pengembangan<br />

kecerdasan secara komprehensif dan bermakna. Aspekaspeknya<br />

meliputi: (1) olah hati (cerdas spiritual) untuk<br />

memperteguh keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan<br />

akhlak mulia, budi pekerti atau moral, membentuk<br />

kepribadian yang unggul, membangun kepemimpinan dan<br />

entrepreneurship, (2) olah pikir (cerdas intelektual), untuk<br />

membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan<br />

dan teknologi, (3) olah rasa (cerdas emosional dan sosial)<br />

untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya<br />

kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya, dan (4) olah<br />

raga (cerdas kinestetis) untuk meningkatkan kesehatan,<br />

kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik, dan keterampilan<br />

kinestetis.<br />

Penjelasan atas Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003<br />

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37, ayat (1),<br />

menyebutkan bahwa tujuan kajian seni dan budaya adalah<br />

membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang<br />

memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.<br />

Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005<br />

tentang Standar Nasional Pendidikan, pada komponen<br />

Standar Isi, Pasal 6, ayat (1), butir (d) disebutkan<br />

bahwa kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan<br />

melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni budaya,<br />

keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. Selanjutnya,<br />

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19<br />

Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh<br />

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, bidang kegiatan<br />

3


kesiswaan adalah melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler<br />

dan kurikuler untuk para peserta didik. Implementasinya<br />

diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor<br />

39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.<br />

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta<br />

minat siswa terhadap Seni dan Budaya di sekolah sesuai<br />

amanat tersebut di atas, Direktorat Pembinaan Sekolah<br />

Menengah Atas telah memprogramkan 8 (delapan) cabang<br />

seni di dalam kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa<br />

(<strong>FLS2N</strong>) yang seleksinya diharapkan dilakukan secara<br />

berjenjang di setiap provinsi di Indonesia, mulai dari tingkat<br />

kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Khusus untuk<br />

cabang lomba tertentu, pemenang akan dikirim ke festival<br />

seni tingkat internasional.<br />

Sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan dimaksud<br />

disusunlah <strong>Pedoman</strong> Penyelenggaraan Festival dan Lomba<br />

Seni Siswa Nasional (<strong>FLS2N</strong>) Tahun <strong>2014</strong> .<br />

B. Visi Misi dan Tema <strong>FLS2N</strong> Tingkat <strong>SMA</strong><br />

Visi:<br />

Terwujudnya Siswa <strong>SMA</strong> yang cerdas dan berkarakter melalui<br />

penghayatan dan penguasaan seni budaya bangsa sehingga<br />

memiliki eksistensi di tingkat dunia.<br />

Misi:<br />

• Meningkatkan kualitas siswa <strong>SMA</strong> yang mampu<br />

mengembangkan potensi dan karakter melalui penghayatan<br />

dan penguasaan seni budaya;<br />

4


• Memberikan kesempatan yang sama bagi siswa <strong>SMA</strong> untuk<br />

meningkatkan pemahaman dan keahlian berkesenian<br />

melalui kompetisi seni pertunjukan dan seni penciptaan<br />

yang berakar pada kearifan lokal sehingga memiliki<br />

eksistensi di tingkat global.<br />

Untuk mewujudkan visi misi tersebut, <strong>FLS2N</strong> tingkat <strong>SMA</strong><br />

Tahun <strong>2014</strong> mengambil tema:<br />

Budaya sebagai Kekuatan Bangsa dalam Membangun<br />

Generasi Muda yang Berkarakter dan Beretika<br />

C. Dasar Hukum<br />

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem<br />

Pendidikan Nasional.<br />

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 34 Tahun 2006<br />

tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki<br />

Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.<br />

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun<br />

2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan dan Satuan<br />

Pendidikan Dasar dan Menengah.<br />

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia<br />

Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.<br />

5. Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010—<br />

<strong>2014</strong>.<br />

6. DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Program<br />

Penyediaan dan Layanan Pendidikan Sekolah Menengah<br />

Atas Tahun <strong>2014</strong>.<br />

5


D. Tujuan<br />

1. Memberikan pengalaman berkompetisi dengan menjunjung<br />

tinggi nilai kejujuran untuk mencapai prestasi tertinggi di<br />

bidangnya.<br />

2. Membina dan meningkatkan kreativitas dan apresiasi siswa<br />

terhadap bidang seni yang berakar pada budaya bangsa.<br />

3. Mempererat persahabatan, persatuan, dan kesatuan<br />

bangsa sesama siswa Indonesia yang berasal dari berbagai<br />

karakter dengan tingkat keterampilan dan budaya yang<br />

berbeda.<br />

4. Turut berkontribusi terhadap pengembangan industri<br />

pariwisata dan ekonomi kreatif.<br />

E. Hasil yang Diharapkan<br />

1. Adanya pengalaman berkompetisi yang sehat dengan<br />

menjunjung tinggi nilai kejujuran untuk mencapai prestasi<br />

tertinggi di bidangnya.<br />

2. Terbinanya dan meningkatnya kreativitas dan apresiasi<br />

siswa terhadap bidang seni yang berakar pada budaya.<br />

3. Terciptanya persahabatan, persatuan, dan kesatuan<br />

bangsa sesama siswa Indonesia yang berasal dari berbagai<br />

karakter dengan tingkat keterampilan dan budaya yang<br />

berbeda.<br />

4. Adanya kontribusi terhadap pengembangan industri<br />

pariwisata dan ekonomi kreatif.<br />

6


BAB II<br />

MEKANISME PENYELENGGARAAN<br />

FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (<strong>FLS2N</strong>)<br />

A. Cabang Seni yang Dilombakan dan Jumlah Peserta/<br />

Provinsi<br />

NO CABANG SENI PESERTA/PROV JUMLAH<br />

Putera Puteri (33 prov)<br />

PERTUNJUKAN<br />

1 Baca Puisi 1 33<br />

2 Tari Berpasangan 2 66<br />

3 Teater/Drama 6 198<br />

4 Solo Vokal 1 1 66<br />

PENCIPTAAN<br />

5 Cipta Puisi 1 33<br />

6 Film Pendek 2 66<br />

7 Desain Poster 1 1 66<br />

8 Kriya 1 1 66<br />

PENDAMPING 2 66<br />

Jumlah 20 660<br />

Jumlah peserta dan pendamping per provinsi:<br />

Jumlah peserta : 18 orang<br />

Jumlah pendamping : 2 orang<br />

Jumlah : 20 orang<br />

7


Keterangan:<br />

Setiap provinsi diwajibkan mengikuti 8 (delapan) jenis lomba<br />

seni di atas dengan 18 (delapan belas) orang siswa juara/<br />

perwakilan provinsi dan 2 (dua) orang pendamping (1 orang<br />

laki-laki dan 1 orang perempuan) sesuai kriteria yang telah<br />

ditentukan. Untuk tahun <strong>2014</strong>, provinsi yang berpartisipasi<br />

diharapkan berjumlah 33 provinsi.<br />

B. Kriteria Peserta<br />

1. Peserta adalah siswa <strong>SMA</strong> negeri maupun swasta kelas<br />

X atau XI pada tahun pelajaran 2013/<strong>2014</strong>, termasuk<br />

sekolah Indonesia di luar negeri.<br />

2. Peserta belum pernah mengikuti kompetisi nasional <strong>FLS2N</strong><br />

tingkat <strong>SMA</strong>.<br />

3. Peserta adalah pemenang tingkat provinsi yang dibuktikan<br />

dengan Surat Keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi<br />

masing-masing, serta menunjukkan sertifikat pemenang<br />

seleksi tingkat Provinsi.<br />

4. Sehat jasmani rohani.<br />

C. Kriteria dan Tugas/Fungsi Pendamping<br />

Kriteria Pendamping<br />

1. Pendamping adalah perwakilan dari provinsi yang memiliki<br />

minat dan wawasan di bidang seni.<br />

2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.<br />

3. Memiliki komitmen dan integritas yang tinggi.<br />

4. Sehat jasmani rohani.<br />

8


Tugas/Fungsi Pendamping<br />

1. Mengkoordinir siswa yang didampingi selama kegiatan<br />

<strong>FLS2N</strong>.<br />

2. Memantau siswa yang didampingi pada kedelapan bidang<br />

lomba.<br />

3. Menjadi mediator antara siswa dan panitia.<br />

4. Memfasilitasi kebutuhan peserta dari provinsinya yang<br />

berkaitan dengan pelaksanaan <strong>FLS2N</strong>.<br />

D. Kriteria Juri<br />

1. Terdiri atas unsur akademisi dan/atau praktisi.<br />

2. Memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.<br />

3. Berpengalaman menjadi juri tingkat nasional sesuai bidangnya.<br />

4. Mampu bersikap adil dan tidak berpihak.<br />

5. Bertanggung jawab terhadap keputusannya.<br />

6. Tidak diperkenankan menjadi pembimbing peserta <strong>FLS2N</strong>.<br />

7. Bersedia menandatangani pakta integritas sebagai juri <strong>FLS2N</strong>.<br />

E. Jadwal Pelaksanaan<br />

Jadwal pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional<br />

(<strong>FLS2N</strong>) tahun <strong>2014</strong> sebagai berikut:<br />

No<br />

Kegiatan<br />

Waktu<br />

Pelaksanaan<br />

Tempat<br />

Pelaksanaan<br />

1. Tingkat Sekolah Minggu ke-3 (tiga)<br />

bulan Februari <strong>2014</strong><br />

Ditentukan<br />

sekolah<br />

2. Tingkat Kab/Kota 1 s.d. 6 April <strong>2014</strong> Ibukota Kab/Kota<br />

9


No<br />

Kegiatan<br />

Waktu<br />

Pelaksanaan<br />

Tempat<br />

Pelaksanaan<br />

3. Tingkat Provinsi 29 April s.d. 4 Mei<br />

<strong>2014</strong><br />

Ibukota Provinsi<br />

4. Tingkat Nasional 1 s.d. 7 Juni <strong>2014</strong> Jawa Tengah<br />

F. Pembiayaan<br />

1. Penyelenggaraan seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa<br />

di Tingkat Sekolah dibiayai melalui APBS atau dana lain<br />

yang sah dan tidak mengikat.<br />

2. Penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa di<br />

Tingkat Kabupaten/Kota bersumber dari dana APBD atau<br />

dana lain yang sah dan tidak mengikat.<br />

3. Penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa di Tingkat<br />

Provinsi dari dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja<br />

Daerah) atau dana lain yang sah dan tidak mengikat.<br />

4. Penyelengaraan Festival dan Lomba Seni Siswa di Tingkat<br />

Nasional Tahun <strong>2014</strong> dibiayai dengan dana APBN atau<br />

dana lain yang sah dan tidak mengikat.<br />

G. Penilaian<br />

Dalam Seni Pertunjukan, penilaian ditentukan oleh kualitas<br />

penampilan. Dalam Seni Penciptaan, penilaian ditentukan oleh<br />

kualitas karya yang direpresentasikan melalui rentang nilai<br />

sebagai berikut:<br />

10


Rentang Nilai<br />

90 – 100 Sangat baik<br />

80 – 89 Baik<br />

70 – 79 Cukup<br />

60 – 69 Kurang<br />

Kualitas<br />

Format Rekapitulasi Penjurian Masing-masing Bidang Lomba<br />

BIDANG LOMBA:<br />

……………………………………………………………..<br />

NOMOR<br />

NAMA PESERTA<br />

L/P<br />

JUMLAH<br />

NILAI TIAP<br />

JURI<br />

JUMLAH<br />

NILAI<br />

KET<br />

URUT PST 1 2 3<br />

1<br />

2<br />

3<br />

dst<br />

34<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri I<br />

Juri II<br />

Juri III<br />

(………...……...)<br />

(………...……...)<br />

(………...……...)<br />

11


H. Pemenang<br />

NO<br />

1. Lomba Seni Perorangan<br />

CABANG SENI<br />

JUARA HARAPAN JUMLAH<br />

I II III I (Orang)<br />

1 • Penulisan Puisi 1 1 1 1 4<br />

2 • Baca Puisi 1 1 1 1 4<br />

Putera/Puteri<br />

3 Vokal Solo 2 2 2 2 8<br />

4 Desain Poster 2 2 2 2 8<br />

5 Kriya 2 2 2 2 8<br />

Jumlah 8 8 8 8 32<br />

NO<br />

2. Lomba Seni Berkelompok<br />

CABANG SENI<br />

JUARA HARAPAN JUMLAH<br />

I II III I (Orang)<br />

1 Tari Berpasangan 2 2 2 2 8<br />

2 Teater/Drama 6 6 6 6 24<br />

3 Film Pendek 2 2 2 2 8<br />

Jumlah 10 10 10 10 40<br />

12


I. Ketentuan Hasil Karya<br />

1. Hak cipta karya seni menjadi milik Kementerian Pendidikan<br />

dan Kebudayaan.<br />

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhak<br />

menggunakan dan memperbanyak semua karya seni yang<br />

masuk untuk kepentingan pendidikan.<br />

3. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.<br />

13


BAB III<br />

PEDOMAN LOMBA MASING-MASING BIDANG YANG DILOMBAKAN<br />

DALAM <strong>FLS2N</strong> <strong>2014</strong><br />

I. SENI PERTUNJUKAN<br />

A. Lomba Seni Baca Puisi<br />

1. Pengertian<br />

Seni Baca Puisi adalah seni membaca (melisankan,<br />

mengomunikasikan, dan mengekspresikan) puisi di<br />

panggung.<br />

2. Tema<br />

Dengan Puisi Kita Ekspresikan Perasaan dan Gagasan<br />

yang mencerminkan Karakter Bangsa<br />

3. Ketentuan Umum<br />

a. Setiap provinsi mengirimkan 1 (satu) peserta untuk<br />

mengikuti lomba baca puisi.<br />

b. Peserta lomba baca puisi tidak diperbolehkan mengikuti<br />

lomba cipta puisi atau lomba-lomba lain.<br />

c. Peserta tidak ditentukan berdasarkan jenis kelamin<br />

(peserta boleh laki-laki atau perempuan).<br />

d. Peserta mengenakan seragam sekolah saat<br />

membacakan puisi.<br />

14


4. Ketentuan Khusus<br />

a. Peserta membacakan satu puisi dari Puisi Penyisihan<br />

(daftar puisi untuk babak Penyisihan dan puisi untuk<br />

final terlampir) pada babak penyisihan.<br />

b. Peserta yang masuk babak final membacakan satu puisi<br />

dari Puisi Final.<br />

c. Pembacaan puisi dari awal hingga akhir sepenuhnya<br />

dilakukan di panggung.<br />

d. Peserta tidak diperbolehkan menambahkan, dalam<br />

bentuk nyanyian dan/atau pengulangan larik/bait<br />

tertentu, atau mengurangi puisi yang dibacakan.<br />

e. Peserta tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu<br />

apa pun, baik berupa iringan musik maupun alat bantu<br />

lainnya, seperti topeng atau kostum.<br />

f. Hal-hal teknis yang belum tercantum dalam <strong>Pedoman</strong><br />

akan disampaikan dalam acara rapat teknis (technical<br />

meeting).<br />

5. Penentuan Juara<br />

Penentuan juara didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh<br />

pada setiap aspek penilaian yang menghasilkan 10 besar<br />

untuk Baca Puisi yang akan menjadi Juara I, II dan III, dan<br />

juara harapan I. Keputusan Juri mutlak dan tidak dapat<br />

diganggu gugat.<br />

15


Kriteria Penilaian dan Format Penjurian Seni Baca Puisi<br />

NO<br />

ASPEK YANG<br />

DINILAI<br />

RENTANG<br />

NILAI<br />

URAIAN<br />

1 Penafsiran 60—100 • Pemahaman isi<br />

puisi<br />

2 Penghayatan 60—100 • Ketepatan emosi<br />

pembaca dengan<br />

puisi yang<br />

dibacakan.<br />

• Daya konsentrasi<br />

• Ekspresi<br />

3 Vokal 60—100 • Kejelasan artikulasi<br />

membaca<br />

• Penguasaan tempo<br />

membaca<br />

• Penguasaan<br />

dinamika membaca<br />

• Penguasaan ritme<br />

membaca<br />

4 Penampilan 60—100 • Totalitas<br />

• Keutuhan<br />

penampilan<br />

KET<br />

16


Format Penjurian Lomba Seni Baca Puisi<br />

NOMOR<br />

NAMA PESERTA<br />

L/<br />

P<br />

JUMLAH NILAI<br />

JUMLAH<br />

NILAI<br />

KET<br />

URUT<br />

PST<br />

1 2 3 4<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

dst<br />

33<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri<br />

(....................................)<br />

17


B. Lomba Tari Berpasangan<br />

1. Pengertian<br />

Tari Berpasangan merupakan tarian yang dikembangkan<br />

dari akar budaya daerah di Indonesia dan dibawakan<br />

secara berpasangan, dapat berpasangan sejenis (laki-laki<br />

dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan) atau<br />

berpasangan campuran laki- laki dengan perempuan.<br />

Dalam tarian ini terdapat interaksi antara penari satu dan<br />

penari lain sesuai tema tari.<br />

2. Tema<br />

Menggali, melestarikan, mengembangkan, dan<br />

memanfaatkan potensi budaya daerah sebagai identitas<br />

bangsa.<br />

3. Ketentuan<br />

a. Umum<br />

Judul dan sinopsis tari diserahkan kepada panitia pada<br />

saat mendaftar ulang.<br />

b. Ketentuan Khusus.<br />

1) Penampilan akan dilaksanakan satu hari, sesuai<br />

nomor urut undian.<br />

a) Babak Penyisihan<br />

Materi yang ditampilkan adalah tari berpasangan<br />

yang berakar pada budaya daerah setempat<br />

(lokal). Jumlah peserta tiap provinsi 2 (dua)<br />

orang. Setiap peserta terdiri atas pasangan<br />

sejenis atau campuran.<br />

18


) Babak Final<br />

Materi yang ditampilkan adalah:<br />

(1) bukan tarian yang ditampilkan pada saat<br />

babak penyisihan,<br />

(2) tari berpasangan dan/atau duo (berdua) yang<br />

berakar pada budaya daerah setempat, atau<br />

(3) tari berpasangan yang berasal dari budaya<br />

daerah lain di Indonesia.<br />

2) Tim juri akan menentukan sepuluh penampil terbaik<br />

pada babak penyisihan. Di babak final tim juri akan<br />

menentukan lima pemenang, yaitu Juara I, Juara II,<br />

Juara III, dan Juara Harapan I.<br />

3) Durasi pertunjukan setiap peserta 5 s.d. 7 menit.<br />

4) Musik menggunakan kaset atau CD yang disediakan<br />

oleh peserta.<br />

5) Kostum dan rias disediakan oleh peserta.<br />

6) Setiap penampilan peserta akan dipanggil sebanyak<br />

3 (tiga) kali. Jika pada panggilan ketiga peserta<br />

belum tampil, maka yang bersangkutan dianggap<br />

mengundurkan diri (gugur sebagai peserta lomba).<br />

7) Juri berwenang meminta setiap peserta untuk<br />

mengulang penampilannya jika dianggap perlu<br />

(terdapat gangguan teknis).<br />

3. Ketentuan Teknis<br />

a. Pertemuan teknis akan dilaksanakan satu hari sebelum<br />

acara lomba dilaksanakan.<br />

b. Pertemuan teknis akan dihadiri oleh panitia, tim juri,<br />

pendamping dan peserta.<br />

c. Materi pertemuan teknis antara lain: teknis pelaksanaan<br />

lomba dan pengambian nomor undian.<br />

19


4. Pengenalan Pentas<br />

a. Pengenalan pentas akan dilakukan setelah pertemuan<br />

teknis dan atau satu hari menjelang pelaksanaan.<br />

b. Pengenalan pentas disesuaikan dengan nomor urut<br />

undian.<br />

c. Pada saat pengenalan pentas setiap peserta diharapkan<br />

dapat memanfaatkan sebaik-baiknya areal pentas,<br />

check sound, penyesuaian tata cahaya dan keluar<br />

masuk pentas.<br />

d. Setelah melakukan pengenalan pentas semua peserta<br />

dianggap sudah siap untuk tampil dan tidak ada<br />

pengulangan orientasi pentas.<br />

5. Penilaian<br />

a. Aspek Penilaian dan Rentang Nilai Tari<br />

Berpasangan<br />

NO<br />

ASPEK YANG<br />

DINILAI<br />

RENTANG<br />

NILAI<br />

URAIAN<br />

KET<br />

1 Wiraga 60—100 Teknik kualitas dalam<br />

menari<br />

2 Wirama 60—100 Keserasian gerak<br />

dengan musik tari.<br />

3 Wirasa 60—100 Penghayatan dalam<br />

menari.<br />

4 Penampilan 60—100 Keserasian : gerak,<br />

musik tari, busana, rias,<br />

penguasaan ruang.<br />

berpentas<br />

20


. Format Penjurian Lomba Tari Berpasangan<br />

NOMOR<br />

NAMA PESERTA<br />

ASPEK<br />

PENILAIAN<br />

URUT UNDIAN 1 2 3 4<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

dst<br />

33<br />

JUMLAH<br />

KET<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri<br />

(....................................)<br />

21


C. Lomba Drama/Teater<br />

1. Pengertian<br />

TEATER asal kata dari theatron yanrg artinya Teater<br />

(bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis<br />

théâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa<br />

Yunani, yang berarti “tempat untuk menonton”). Teater<br />

adalah istilah lain dari drama. Akan tetapi, dalam pengertian<br />

yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks<br />

atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian atau<br />

pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari<br />

public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton,<br />

pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama<br />

ke teater disebut proses teater atau disingkat berteater.<br />

Teater dapat diartikan dengan dua cara, yaitu dalam<br />

arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit<br />

adalah drama (kisah hidup dan kehidupan manusia yang<br />

diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan<br />

didasarkan pada naskah baik tidak tertulis maupun yang<br />

tertulis). Dalam arti luas teater adalah segala tontonan yang<br />

dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang<br />

orang, ketoprak, ludruk, dan lain-lain. Dalam arti luas teater<br />

adalah segala pertunjukan yang ditonton orang banyak.<br />

Unsur-unsurnya antara lain naskah atau cerita, aktor dan<br />

aktris, sutradara, penata panggung, penata cahaya, penata<br />

rias, penata kostum.<br />

Sebuah pertunjukan teater membutuhkan waktu yang tidak<br />

singkat. Akan tetapi, dalam Festival Teater <strong>FLS2N</strong> ini, waktu<br />

pertunjukan dipersingkat hingga kita lebih tepat memberikan<br />

nama drama pendek, yaitu dengan menggunakan naskah<br />

22


pendek dengan struktur naskah yang simpel dan sederhana<br />

namun memiliki pesan yang akan disampaikan.<br />

2. Tema<br />

Membangun generasi muda yang berkarakter dan beretika<br />

melalui pemahaman budaya lokal.<br />

3. Mekanisme Lomba Bagi Peserta<br />

a. Peserta dibebaskan memilih sebuah naskah (cerita),baik<br />

naskah yang ditulis sendiri atau pun naskah jadi yang<br />

sesuai dengan kandungan tema yang diberikan panitia<br />

b. Waktu yang diberikan 15 menit untuk satu grup peserta<br />

atau sekali pentas,tanpa babak penyisihan, dengan<br />

penambahan 5 menit persiapan pentas.<br />

c. Panitia akan memberikan tanda atau kode yang terdengar<br />

oleh peserta apabila pertunjukan sudah berlangsung 15<br />

menit, Jika pertunjukan sudah melebihi dari 15 menit<br />

maka peserta akan didiskualifikasi atau gugur.<br />

d. Peserta dipersilahkan memberikan kebutuhan pentas<br />

baik berupa cd/dvd musik,properti kepada panitia<br />

sebelum penampilan grupnya masing masing.<br />

e. Naskah yang akan dipentaskan wajib dikirim kepada<br />

panitia selambat lambatnya tiga hari sebelum<br />

pertunjukan, dapat diemail ke F.conge@yahoo.com<br />

4. Kriteria Penjurian<br />

Aspek Penilaian<br />

a. Kesesuaian isi cerita dengan kandungan tema yang<br />

diberikan panitia.<br />

23


. Ketepatan waktu yang diberikan panitia.<br />

c. Pemeranan.<br />

d. Penjiwaan peran (akting), vokal, artikulasi, intonasi,<br />

proyeksi, kreativitas, dan improvisasi.<br />

e. Penyutradaraan.<br />

f. Bloking (komposisi), pengadeganan, motivasi, meramu<br />

keutuhan konsep, irama dan ensamble pemain<br />

g. Artistik<br />

h. Setting, kostum, make up<br />

i. Kemasan pertunjukan, konsep,<br />

j. Kerapihan (keutuhan), kedisiplinan<br />

k. Dari keseluruhan peserta, hanya dipilih tiga terbaik,<br />

yaitu Terbaik I, Terbaik II, Terbaik III, serta HarapanI<br />

dan Harapan II.<br />

l. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat<br />

Contoh tabel penjurian:<br />

NO PROVINSI ASPEK PENILAIAN RENTANG<br />

NILAI<br />

1 DKI Tema Cerita 60-100<br />

Pemeranan 60-100<br />

Penyutradaraan 60-100<br />

Artistik 60-100<br />

Kemasan<br />

Pertunjukan 60-100<br />

Kedisiplinan 60-100<br />

JUMLAH<br />

KET.<br />

24


D. Lomba Seni Solo Vokal<br />

1. Pengertian<br />

Menyanyi Solo Vokal adalah bernyanyi seorang diri dengan<br />

berekspresi, berimprovisasi, berapresiasi sesuai dengan<br />

karakteristik lagu dengan teknik dan nada yang sesuai.<br />

2. Tema<br />

Bangga karya Indonesia<br />

Kita dapat bangga dengan hasil karya anak bangsa,<br />

bangga menjadi anak Indonesia yang membangun seni<br />

dan budaya dengan menatap masa depan dan belajar dari<br />

tradisi kebangsaan Indonesia.<br />

3. Ketentuan<br />

a. Peserta diharapkan memakai corak atau ciri kedaerahan<br />

namun bukan memakai baju daerah, misalnya batik/<br />

tenun/songket, assesories berciri khas daerah masingmasing,<br />

didesain jadi pakaian anak sekarang, pakaian<br />

modern namun ciri khas kedaerahan Indonesia<br />

tetap terjaga,dengan tetap menjaga kesopanan dan<br />

estetika (desain baju tidak membatasi ruang gerak dan<br />

penampilan vokal).<br />

b. Peserta melalui dua pemilihan, semifinal, dan final<br />

dengan memilih lagu yang sudah ditentukan oleh dewan<br />

juri dan panitia.<br />

c. Dari seluruh peserta, akan dipilih 10 orang penyanyi<br />

putera dan puteri untuk menuju final.<br />

25


4. Teknis<br />

Babak Semifinal<br />

Peserta membawakan 1 (satu) lagu pilihan yang sudah<br />

disiapkan peserta dan iringan disiapkan sendiri dalam<br />

bentuk compact disk (CD) atau flash disk (USB) durasi<br />

5 (lima) menit tidak boleh lebih.<br />

Lagu Pilihan untuk Babak Penyisihan<br />

Pilihan Lagu Putera<br />

1. Bukan Cinta Biasa (Afghan) 4:05<br />

2. Takkan Terganti (Marcel) 4:13<br />

3. Lebih Indah (Adera) 2:26<br />

4. Symphony yang Indah (Once) 5:00<br />

Pilihan Lagu Puteri<br />

1. Apalah Arti Menunggu (Raisa) 3:38<br />

2. Aku Memilih Setia (Fathin S) 4:41<br />

3. Pelan-pelan Saja (Kotak) 3:48<br />

4. Cinta Datang Terlambat (OST REFRAIN-Maudy<br />

Ayunda) 4:16<br />

Babak Final<br />

Peserta membawakan 2 lagu:<br />

a. Lagu pilihan (yang sudah ditentukan) tidak boleh lebih<br />

dari 5 menit.<br />

b. Lagu daerah pilihan peserta tidak boleh lebih dari 5<br />

menit.<br />

c. Lagu pilihan peserta menyiapkan pengiring berupa<br />

minus one dalam bentuk compact disk (CD) atau flash<br />

disk (USB), durasi tidak boleh lebih dari 5 menit<br />

26


d. Lagu daerah dipilih oleh peserta dengan durasi tidak<br />

boleh lebih dari 5 menit, dan iringan disiapkan sendiri<br />

dalam bentuk compact disk (CD) atau flash disk (USB).<br />

Lagu Pilihan untuk Babak Final<br />

Lagu Pilihan Putera Final<br />

1. Harus Terpisah (Cakra Khan) 3:54<br />

2. Malam Biru (Sandhy Sondoro) 2:48<br />

3. Bukan Dia Tapi Aku (Judika) 4:37<br />

4. Sedang Apa dan Dimana (Sammy Simorangkir)<br />

4:09<br />

Lagu Daerah<br />

Satu lagu daerah masing-masing durasi 5 menit<br />

Pilihan Lagu Puteri:<br />

1. Sampai Habis Air Mata (Novita Dewi) 4:06<br />

2. Janji setia (OST Habibie dan Ainun - Bunga Citra<br />

Lestari) 4:58’<br />

3. Karena Kusanggup (Agnes Monika) 4:54<br />

4. Lumpuhkan Ingatanku (Geisha) 4:15<br />

Lagu Daerah<br />

Satu lagu daerah masing-masing durasi 5 menit.<br />

5. Durasi Waktu<br />

Penampilan setiap peserta maksimal 5 menit di setiap<br />

lagu.<br />

6. Tata Tertib<br />

a. Peserta datang 30 menit sebelum tampil.<br />

b. Peserta akan dipanggil 3 kali jika pada panggilan ke-3<br />

belum tampil akan dianggap gugur.<br />

27


c. Peserta lain, pendamping, dan penonton diharap<br />

tertib, tidak bertepuk tangan, dan gaduh saat penyanyi<br />

sedang tampil<br />

7. Pertemuan Teknis<br />

a. Pertemuan teknis diadakan satu hari sebelum acara<br />

dan dihadiri oleh panitia, juri, serta pendamping peserta.<br />

b. Akan dilaksanakan lokakarya (workshop) yang dihadiri<br />

oleh dihadiri oleh juri, peserta, dan pembimbing. Tujuan<br />

lokakarya adalah untuk menyatukan visi dan misi untuk<br />

pengembangan bidang seni vokal di kemudian hari.<br />

c. Pengambilan nomor undian akan dilakukan pada saat<br />

lokakarya oleh panitia pelaksana.<br />

d. Sound check dilakukan oleh panitia bersama dengan<br />

sound engineer<br />

e. Juri akan memberikan kesempatan kepada peserta<br />

untuk mengulangi penampilan apabila terdapat<br />

kesalahan teknis pada saat tampil .<br />

8. Penghargaan<br />

a. Tahap grand final akan diambil 20 peserta yang terdiri<br />

atas 10 puteri dan 10 putera.<br />

b. Pemenang <strong>FLS2N</strong> bidang vokal terdiri atas pemenang<br />

I, II, III, dan harapan I. Penghargaan yang diberikan<br />

berupa medali emas, perak, perunggu, tropi kejuaraan<br />

(untuk harapan I dan II), dan bantuan pendidikan.<br />

c. Keputusan juri mengenai penetapan pemenang adalah<br />

mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.<br />

28


9. Unsur Penilaian<br />

a. Teknik Solo Vokal<br />

1. Kontrol Nada<br />

2. Pernafasan, yang terdiri atas pernafasan<br />

diagphragma dan kontrol nafas.<br />

3. Penggunaan register vokal yang terdiri dari perut,<br />

dada, tenggorokan, dan kepala.<br />

4. Ketepatan tempo dan penguasaan rhythm.<br />

5. Pemenggalan kalimat bahasa.<br />

6. Vibrasi, yaitu fluktuasi titi nada yang diinginkan sesuai<br />

dengan kebutuhan lagu, berupa gelombang kecil<br />

menuju sedang. Gelombang besar harus dihindari<br />

karena cenderung akan turun di ujung lagu. Fungsi<br />

vibrasi adalah untuk estetika dan mempertahankan<br />

nada.<br />

7. Tenik mic, berupa:<br />

7.1. Jarak/posisi mic (jarak dan posisi mic yang<br />

baik adalah 15 derajat horizontal sejajar di<br />

bawah mulut).<br />

7.2. Jari tangan tidak boleh menutup penampang<br />

mic karena dapat menimbulkan suara menjadi<br />

tidak jernih.<br />

b. Kualitas Solo Vokal<br />

1. Warna suara: dark, bright, neutral (gelap, terang,<br />

netral)<br />

2. Range Vocal (Wilayah Nada)<br />

c. Harmoni<br />

1. Kesesuaian vokal dengan musik pengiring.<br />

2. Improvisasi (kemampuan untuk memberikan<br />

29


ornamen dalam alur melodi lagu tanpa mengubah<br />

struktur lagu, tetapi hanya sebagai aksentuasi dalam<br />

nilai estetika. Biasanya atau disarankan dilakukan<br />

pada bagiga/bait dua setelah reff. saat pengulangan<br />

lagu, sehingga originalitas sebuah lagu tetap terjaga.<br />

3. Dinamika: keras, lembut, atau tipis tebalnya suara/<br />

vokal dalam sebuah melodi lagu. Penekanan<br />

dilakukan pada titik-titik nada dan kata tertentu<br />

sehingga pesan lagu tersebut lebih jelas.<br />

d. Penjiwaan<br />

Penjiwaan terdiri atas:<br />

• Pemahaman isi lirik lagu.<br />

• Mengekspresikan lagu dengan baik.<br />

• Membawakan lagu sesuai kebutuhan lagu.<br />

• Membawakan lagu sesuai dengan umur dan<br />

karakter vokal, sehingga akan menjadikan ciri khas<br />

yang dibutuhkan seorang penyanyi.<br />

e. Penampilan<br />

Penampilan berupa:<br />

• penguasaan panggung,<br />

• keserasian gerak sesuai dengan lagu dan tetap<br />

dalam etika bangsa Indonesia,<br />

• keserasian rambut dan make up sesuai umur remaja<br />

• keserasian berpakaian yang tetap menjunjung ciri<br />

dan corak kedaerahan (modifikasi) namun jangan<br />

mempersulit gerak dan vokal penyanyi.<br />

30


FORM PENJURIAN<br />

No<br />

Pst<br />

Nama<br />

Peserta<br />

L/<br />

P<br />

Aspek Penilaian<br />

Teknik &<br />

Kualitas<br />

Vocal<br />

Harmonisasi<br />

&<br />

Interpretasi<br />

Penguasaan<br />

Jumlah<br />

Nilai<br />

Panggung<br />

Ket<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

dst<br />

33<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri<br />

(....................................)<br />

31


II. SENI PENCIPTAAN<br />

E. Lomba Seni Cipta Puisi<br />

1. Pengertian<br />

Seni Cipta Puisi adalah seni mengungkapkan perasaan<br />

dan gagasan dalam bentuk puisi berbahasa Indonesia.<br />

2. Tema<br />

“Dengan Puisi Kita Ekspresikan Perasaan dan Gagasan<br />

yang Mencerminkan Karakter Bangsa”<br />

Peserta dapat membuat subtema dari tema tersebut sesuai<br />

dengan minat dan pilihan masing-masing. Hakikatnya,<br />

puisi yang ditulis masih dalam lingkup tema tersebut.<br />

3. Ketentuan Umum<br />

a. Setiap provinsi mengirimkan 1 (satu) peserta untuk<br />

mengikuti lomba cipta puisi.<br />

b. Peserta lomba cipta puisi tidak diperbolehkan mengikuti<br />

lomba baca puisi atau lomba-lomba lain.<br />

c. Peserta tidak ditentukan berdasarkan jenis kelamin<br />

(peserta boleh laki-laki atau perempuan).<br />

d. Peserta mengenakan seragam sekolah masing-masing<br />

saat mengikuti lomba Cipta Puisi.<br />

4. Ketentuan Khusus<br />

a. Lomba berlangsung dalam dua jam (120 menit) di<br />

tempat yang ditentukan panitia.<br />

32


. Isi puisi sesuai dengan tema yang ditentukan juri sesaat<br />

sebelum lomba dimulai serta tidak mengandung unsur<br />

pornografi dan SARA.<br />

c. Puisi ditulis dengan huruf yang jelas dan terbaca dalam<br />

bahasa Indonesia yang sesuai dengan laras bahasa<br />

sastra, khususnya puisi.<br />

d. Panjang puisi 1—2 halaman folio bergaris.<br />

e. Kebutuhan peserta yang terkait dengan lomba, seperti<br />

kertas dan alat-alat tulis difasilitasi panitia.<br />

f. Hal-hal teknis yang belum tercantum dalam <strong>Pedoman</strong><br />

akan disampaikan dalam acara rapat teknis (technical<br />

meeting).<br />

5. Penentuan Juara<br />

Penentuan juara didasarkan pada jumlah nilai yang<br />

diperoleh pada setiap aspek penilaian yang menghasilkan<br />

10 besar untuk Cipta dan Baca Puisi yang akan menjadi<br />

Juara I, II dan III, dan juara harapan I. Keputusan Juri<br />

mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.<br />

Kriteria Penilaian dan Format Penjurian Lomba Seni<br />

Cipta Puisi<br />

NO ASPEK YANG DINILAI RENTANG SKOR KET<br />

1 Kesesuaian isi dengan tema 60 - 100<br />

2 Kreativitas dan originalitas 60 - 100<br />

3 Keindahan/estetika 60 - 100<br />

33


Format Penjurian Lomba Seni Cipta Puisi<br />

NOMOR<br />

URUT PST<br />

NAMA PESERTA<br />

L/<br />

P<br />

JUMLAH<br />

NILAI<br />

1 2 3<br />

JUMLAH<br />

NILAI<br />

KET<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

dst<br />

33<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri<br />

(.....................................)<br />

34


F. Film Pendek<br />

1. Definisi<br />

Film pendek adalah sebuah karya audio-visual yang<br />

berdurasi pendek yang dapat dijadikan laboratorium<br />

eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok<br />

orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang.<br />

Film tersebut bersifat insidental dan menekankan kepada<br />

kesan (impresi) terhadap suatu ide atau gagasan.<br />

Film Pendek<br />

Film Drama (fiksi) dikenal sebagai film yang memiliki alur<br />

cerita dan mewakili sudut pandang pembuatnya.<br />

Film Nondrama (dokumenter) menyajikan realita melalui<br />

berbagai cara dan tujuan. Film dokumenter berpijak pada<br />

hal-hal yang nyata.<br />

2. Tema Lomba<br />

Pendidikan sebagai kekuatan bangsa dalam usaha<br />

membangun generasi muda yang berkarakter dan beretika<br />

3. Tujuan Lomba<br />

1. Menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya<br />

pendidikan menengah atas bagi kemajuan bangsa<br />

melalui media film.<br />

2. Menggugah masyarakat, terutama generasi muda, agar<br />

kritis terhadap pentingnya pendidikan menengah atas<br />

sebagai pilar kemajuan bangsa melalui media film.<br />

35


4. Ketentuan Isi Film<br />

1. Berisi saran, imbauan, seruan, dan solusi sesuai dengan<br />

tema lomba.<br />

2. Isi film harus menarik, komunikatif, dan inspiratif.<br />

3. Bebas tetapi sopan, tidak menyinggung SARA, dan<br />

tidak mengandung unsur pornografi.<br />

4. Menekankan ide atau gagasan dengan tetap<br />

mempertimbangkan unsur keindahan dari sudut teknis,<br />

baik kamera, artistik, pengadeganan, musik, dan editing.<br />

5. Ketentuan Lomba Film Pendek<br />

f. Dibuat oleh sebuah tim produksi.<br />

g. Anggota tim produksi dua orang.<br />

h. Anggota tim adalah siswa yang memiliki kemampuan<br />

membuat film.<br />

i. Peserta adalah wakil dari provinsi.<br />

j. Film dibuat dengan memanfaatkan teknologi digital.<br />

k. Setiap peserta diharuskan berkarya dengan tertib,<br />

tenang, dan tidak merusak fasilitas lingkungan maupun<br />

lokasi pengambilan gambar.<br />

l. Tidak menggunakan footage dan stockshot gambar<br />

yang dibuat oleh orang lain.<br />

m. Karya dikumpulkan menggunakan media flash disk<br />

masing-masing peserta.<br />

n. Setiap peserta dilarang membantu dan dibantu oleh<br />

peserta atau pihak manapun.<br />

o. Setiap peserta diharuskan berkarya di tempat yang<br />

disediakan panitia.<br />

36


p. Setiap peserta wajib mempersiapkan laptop dengan<br />

spesifikasi minimal: 14 inci, core 2 duo, intel, RAM 2 gb,<br />

dan HD 80 gb.<br />

q. Setiap peserta membawa media rekam dalam format<br />

digital.<br />

r. Apabila peserta melanggar ketentuan yang sudah<br />

ditetapkan, karya akan dianulir dan/atau dibatalkan<br />

penghargaannya.<br />

6. Persayaratan teknis<br />

- Durasi: maksimal 7 (tujuh) menit<br />

- Kamera:<br />

1. Kamera Digital: DSLR, Handycam, Gopro<br />

2. Handphone jenis apapun dengan format HD (High<br />

Definition)<br />

- Hasil Ahir:<br />

Dalam bentuk data berupa:<br />

1. Quicktime Movie<br />

H264, DV Pal.<br />

Sound rate 48.000 khz, size 16 bit. 24 atau 25 Fps.<br />

2. AVI<br />

Compresion type DV Pal, key frame 24 atau 25 Fps.<br />

Depth: Million of Colours<br />

Quality: Best<br />

Audio: Rate 48.000 khz, size 16 bit, use stereo.<br />

3. Mpeg 4 (Mp 4)<br />

Video format: Mpeg-4 basic<br />

Image size 1920x1080 HD, 1280x720 HD, 768x576 SD<br />

37


Key frames 24 atau 25 Fps<br />

Audio: Rate 48000 khz size 16 bit<br />

Aspec Ratio yang dipergunakan dalam karya film pendek<br />

adalah:<br />

1. 1920x1080 (16:9)<br />

2. 720x576 (4:3)<br />

7. Lokasi Shooting<br />

Lokasi shooting akan ditetapkan oleh panitia penyelenggara<br />

dan diberitahukan pada saat lomba dilaksanakan.<br />

8. Persyaratan tertulis<br />

1. Ide Pokok: satu kalimat yang berisi gagasan dasar yang<br />

ingin disampaikan pembuat film kepada penontonnya.<br />

2. Sinopsis<br />

3. Skenario<br />

9. Kerangka Program<br />

1. Starting<br />

- Logo Sekolah<br />

2. Opening<br />

- Main Title (Judul, nama-nama team produksi, pemain<br />

dll.)<br />

3. Content<br />

4. Ending<br />

- Fade Out<br />

5. Closing<br />

- Credit title<br />

- Imposing Copyright<br />

- Blank<br />

38


10. Penjurian<br />

1. Penilaian dilakukan dengan melihat kekuatan kesan<br />

pada pesan yang ingin disampaikan mengenai dunia<br />

pendididkan.<br />

2. Dewan Juri tidak melakukan penilaian terhadap<br />

komponen-komponen yang bersifat teknis, seperti<br />

pemeran, penyutradaraan, penyuntingan, dan<br />

sebagainya.<br />

3. Film mampu menginspirasi masyarakat.<br />

11. Penentuan Juara<br />

Penentuan juara didasarkan pada jumlah nilai yang<br />

diperoleh pada setiap aspek penilaian. Penilaian tersebut<br />

akan menghasilkan 10 besar untuk kemudian diseleksi<br />

kembali sehingga menghasilkan Juara I, Juara II, Juara III,<br />

dan Juara Harapan I. Keputusan Dewan Juri mutlak dan<br />

tidak dapat diganggu gugat.<br />

Format Penilaian<br />

Format Penilaian Lomba Film Pendek<br />

(Drama dan Nondrama)<br />

NO ASPEK YANG DINILAI RENTANG SKOR KET<br />

1 Kesesuaian isi dengan tema 60—100<br />

2 Kreativitas dan originalitas 60—100<br />

3 Keindahan/estetika 60—100<br />

4 Kerja sama tim 60—100<br />

39


NOMOR<br />

Format Penjurian Lomba Film Pendek<br />

NAMA PESERTA<br />

(Drama dan Nondrama)<br />

L/<br />

P<br />

JUMLAH NILAI<br />

JURI<br />

URUT PST 1 2 3 4<br />

JUMLAH<br />

NILAI<br />

KET<br />

1<br />

2<br />

3<br />

dst<br />

33<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri<br />

(.....................................)<br />

40


G. Lomba Desain Poster<br />

1. Pengertian<br />

Poster adalah media informasi untuk mengomunikasikan<br />

suatu pesan, baik dalam konteks mempersuasikan pesan<br />

sosial, kultural, dan edukasi ataupun mempromosikan<br />

produk berupa barang dan jasa. Poster dipasang di tempattempat<br />

strategis, baik di dalam maupun di luar ruangan,<br />

berbentuk lembaran kertas atau bahan lainnya. Pada<br />

dasarnya, poster berfungsi untuk mempersuasi/membujuk/<br />

merayu khalayak sasaran agar bersikap dan bertindak<br />

sesuai isi pesan yang disampaikan. Isi pesan poster diolah<br />

dalam gagasan yang kreatif, inovatif, unik, dan relevan yang<br />

disampaikan melalui bahasa verbal (teks) dan/atau visual<br />

(gambar) yang di tata dalam kaidah desain yang tepat agar<br />

mampu menarik perhatian khalayak sasaran dalam waktu<br />

yang relatif singkat.<br />

2. Tema Lomba<br />

Persoalan generasi muda, berkaitan dengan perilaku<br />

negatif yang kontraproduktif dalam membangun karakter<br />

bangsa. (detil soal akan diberikan pada saat lomba)<br />

3. Tujuan Lomba Desain Poster<br />

a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam<br />

menyampaikan gagasan, daya nalar kritis melalui<br />

bahasa visual dan verbal yang efektif, komunikatif, dan<br />

estetik dalam menyampaikan pesan sosial.<br />

b. Meningkatkan apresiasi peserta didik dalam memahami<br />

medium poster sebagai sarana komunikasi publik.<br />

41


c. Mengembangkan kemampuan kreatif dan ketrampilan<br />

teknis dalam membuat Desain Poster.<br />

d. Memperkuat jati diri generasi muda bangsa melalui<br />

pemahaman dan penerapan medium komunikasi visual<br />

berwawasan ke Indonesiaan.<br />

4. Ketentuan Isi Poster<br />

a. Berisi saran/imbauan/seruan sesuai dengan tema<br />

lomba.<br />

b. Isi poster harus menarik perhatian, komunikatif, dan<br />

persuasif.<br />

c. Poster dirancang secara bebas tetapi sopan, tidak<br />

menyinggung SARA, mendiskreditkan golongan atau<br />

kelompok tertentu.<br />

5. Ketentuan Lomba Desain Poster:<br />

a. Peserta diharuskan berkarya dengan tertib, tenang, dan<br />

tidak merusak fasilitas lingkungan tempat lomba.<br />

b. Waktu yang ditetapkan untuk lomba 480 menit (8 jam).<br />

c. Peserta dilarang membantu dan/atau dibantu oleh<br />

peserta atau pihak mana pun.<br />

d. Peserta diharuskan berkarya di tempat yang disediakan<br />

panitia.<br />

e. Poster dibuat dengan memadukan teknik visualisasi<br />

secara manual dan/atau teknik digital.<br />

f. Setiap peserta harus menguasi teknik menggambar<br />

manual, yakni pinsil, cat air, cat poster, crayon, dan<br />

lain sebagainya, serta perangkat lunak Photoshop dan<br />

Corel Draw.<br />

42


g. Peserta wajib memanfaatkan laptop dengan spesifikasi<br />

minimum: 14 inci, core 2 duo, intel, RAM 2 gb, HD<br />

80 gb, yang telah di install software Corel Draw dan<br />

Photoshop .<br />

h. Peserta membawa flashdisk yang tidak terkontaminasi<br />

jenis virus apa pun sebagai lalu lintas data.<br />

i. Peserta membawa digital camera lengkap dengan<br />

cable data untuk memindahkan foto ke laptop masingmasing.<br />

j. Peserta wajib mempersiapkan peralatan gambar (pinsil<br />

warna, oil crayon, cat poster, cat air, kuas, palet, tempat<br />

air dan tisu/lap).<br />

k. Kertas gambar, photo paper, printer, scanner, crescent<br />

board, panel untuk display pameran disediakan panitia.<br />

l. Poster dicetak pada kertas berukuaran A2, yakni 420 x<br />

594 mm (dilakukan oleh panitia lomba).<br />

m. Teknis dan gaya visualisasi bebas sesuai dengan<br />

kebutuhan desain poster, kesukaan dan kemampuan,<br />

buatan sendiri, bukan tiruan/jiplakan dan tidak<br />

melanggar karya cipta orang lain.<br />

n. Apabila ada pembuktian pelanggaran ketentuan ini, karya<br />

akan dianulir dan/atau dibatalkan penghargaannya.<br />

o. Menandatangani surat pernyataan bahwa karya yang<br />

dibuat adalah karya asli yang secara khusus hanya<br />

dibuat untuk keperluan <strong>FLS2N</strong>. Surat pernyataan<br />

disediakan oleh Panitia.<br />

43


6. Agenda Lomba<br />

a. Hari ke-1: Perkenalan, technical meeting, dan<br />

pembekalan untuk menyamakan persepsi dan<br />

pemahaman tentang desain poster (workshop).<br />

b. Hari ke-2: Berkarya berdasarkan padasoal yang<br />

diberikan panitia.<br />

c. Hari ke-3: Penilaian, dan pameran karya peserta.<br />

7. Aspek yang dinilai<br />

a. Gagasan (bobot 60%):<br />

(1) kesesuaian dengan tema (relevan),<br />

(2) orisinalitas (mengandung kebaruan), dan<br />

(3) kreativitas (unik dan tidak umum).<br />

b. Keterampilan (bobot 40%):<br />

(1) visualisasi (gambar, huruf, warna, dan komposisi),<br />

(2) penguasaan teknik visualisasi, dan<br />

(3) penampilan karya.<br />

44


8. Format Penilaian<br />

a. Format Penjurian<br />

NOMOR<br />

NAMA L/<br />

ASPEK PENILAIAN<br />

URUT PST PESERTA P Gagasan Keteram<br />

pilan<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

Dst<br />

34<br />

JUMLAH<br />

NILAI<br />

KET<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri<br />

( …………………….)<br />

45


H. Lomba Seni Kriya<br />

1. Pengertian<br />

Kriya merupakan metoda kerja untuk aktifitas medesain<br />

sekaligus juga aktifitas ekspresi ungkap senirupa. Praktika<br />

Kriya selain dari dua aktifitas tersebut, juga lebih ditekankan<br />

pada cara kerja, teknik keterampilan, kemahiran berbuat<br />

yang lebih mengutamakan segi keunikan.<br />

Keunikannya dapat muncul dari pencitraan baik dari<br />

pemilihan material, ukuran, teknik pengerjaan (craftmanship),<br />

maupun penyatuannya dengan berbagai material lainnya.<br />

Disamping itu juga pentingnya pengetahuan perancangan<br />

(konsep) seperti fungsi keseharian, tema dan bentuk.<br />

Pengenalan unsur rupa (warna, tekstur, garis, bidang, dan<br />

titik) adalah penting dalam pembuatan karya Kriya demi<br />

sebuah kualitas yang lebih baik untuk dapat dinikmati oleh<br />

sense (indra) manusia seperti penglihatan, perabaan bila<br />

perlu pendengaran dan penciuman.<br />

Pemahaman prinsip-prinsip pengolahan rupa seperti<br />

proporsi, keseimbangan, efek-efek irama, kesan<br />

kedalaman, penonjolan salah satu objek utama (aksen) dan<br />

olahan visual lainnya dalam pembuatan dan proses kreasi<br />

merupakan modal dasar dalam pembuatan dan proses<br />

penciptaan produk Kriya, sehingga tampilan karya menjadi<br />

sempurna serta mempunyai nilai fungsi yang tinggi.<br />

Dalam proses kreasi karya kriya sebaiknya diawali dengan<br />

tahap eksplorasi melalui latihan keterampilan tangan dan<br />

berbagai pendekatan dalam pengolahan material serta<br />

46


diselaraskan juga dengan filosofi, makna dan pemecahan<br />

masalah. Sehingga produk yang dihasilkan dapat sejalan<br />

dengan tema yang diinginkan dan dapat menjawab<br />

kebutuhan akan perkembangan kriya di masyarakat.<br />

Dalam kondisi terkini kebutuhan masyarakat terhadap<br />

karya Kriya terutama dalam hal olah bentuk aksesoris<br />

khas Indonesia, cukup tinggi namun penyediaannya masih<br />

sangat terbatas dari segi kualitas maupun kuantitas,<br />

sehingga sangat sulit untuk memenuhi permintaan pasar.<br />

Mengacu dari permasahalahan tersebut maka perlu<br />

dilakukan terobosan dan inovasi baru di bidang Kriya.<br />

Untuk pengembangannya tidak hanya membutuhkan<br />

keterampilan khusus dan penguasaan teknis namun juga<br />

perumusan konsep rupa sehingga produk yang dihasilkan<br />

bernilai jual tinggi dan dapat bersaing dipangsa pasar lokal<br />

dan internasional baik sekarang maupun mendatang.<br />

Penciptaan, desain, bentuk, dan estetika Kriya hendaknya<br />

tidak lagi terpisah-pisah per etnik daerah atau provinsi<br />

namun lebih berani memunculkan identitas nasional<br />

Indonesia, namun tetap berbasis kekhasan daerah<br />

masing-masing. Sehingga sentuhan kearifan lokal justru<br />

digunakan untuk memunculkan kekuatan Nusantara dalam<br />

mengekspresikan karakter bangsa.<br />

2. Tema:..............................................<br />

Kriya sebagai aktualisasi dan kekuatan nilai karakter<br />

bangsa salah satunya melalui penciptaan olah rupa baru<br />

produk aksesoris baik untuk memenuhi kebutuhan pasar<br />

local maupun internasional.<br />

47


Aksesoris adalah atribut yang dapat digunakan sebagai<br />

pelengkap produk busana. Selain memiliki fungsi<br />

dasar, aksesoris juga dapat memberi nilai tambah bagi<br />

pemakainya. Aksesoris tidak terbatas pada perhiasan<br />

seperti gelang, kalung ataupun perhiasan lainnya, namun<br />

juga dapat berupa produk lain seperti alas kaki, ikat<br />

pinggang, taskecil (clutch), tastangan (handbag) dan<br />

lainnya.<br />

Berdasarkan penjelasan tema di atas, pada saat lomba<br />

akan diberikan soal yang harus dijawab oleh peserta dalam<br />

bentuk karya Kriya (konsep produk dan presentasi). Dengan<br />

demikian karya yang dihasilkan haruslah orisinalitas yang<br />

dibuat oleh peserta pada saat lomba berlangsung.<br />

3. Material:<br />

Material yang digunakan dalam kegiatan lomba dapat berupa:<br />

a. Material yang tersedia di masing-masing daerah.<br />

b. Material berupa limbah yang terdiri dari barang sisa dan<br />

barang bekas.<br />

c. Material alami seperti kayu, serat, daun, biji-bijian dan<br />

jenis alam lainnya.<br />

Material tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku<br />

utama dan bahan pendukung.<br />

4. Ukuran:<br />

Ukuran maksimal 17 x 17 x 30cm (setara dengan<br />

volumenya), dalam keadaan dikemas/tertutup rapih dan<br />

layak pamer. Kemasan terbuat dari material keras. Kemasan<br />

tidak boleh menggunakan material kaca kecuali flexiglass<br />

48


ening, contoh material kemasan yang dapat digunakan:<br />

box berwarna hitam, bambu, kayu, dsb.<br />

5. Pembagian Waktu:<br />

a. Hari ke-1 : Pembekalan dan pemberian soal dari<br />

timjuri (workshop) kemudian pembuatan<br />

konsep oleh peserta.<br />

b. Hari ke-2 : Proses berkarya yang mengacu kepada<br />

soal yang diberikan panitia.<br />

c. Hari ke-3 : Presentasi, penilaian, dan pameran.<br />

6. Ketentuan Lomba yang wajib dipatuhi oleh peserta:<br />

No.<br />

Uraian<br />

1 Peserta wajib hadir di tempat lomba 45 menit sebelum<br />

waktu acara dimulai.<br />

2 Peserta lomba wajib mendaftar ulang kepada panitia<br />

untuk mendapatkan nomor lomba.<br />

3 Lomba dimulai sesuai dengan waktu yang telah<br />

ditentukan.<br />

4 Peserta merupakan perwakilan dari provinsi masingmasing,<br />

berdasarkan hasil seleksi (lomba) di tingkat<br />

provinsi, dengan menunjukkan bukti sertifikat/surat<br />

keterangan juara lomba dan belum pernah mengikuti<br />

lomba kriya FSL2N tingkat nasional.<br />

5 Peserta menunjukan perilaku dan berbusana yang baik<br />

dan sopan.<br />

49


No.<br />

Uraian<br />

6 Material dan peralatan yang digunakan disediakan oleh<br />

masing-masing peserta.<br />

7 Peserta dapat melengkapi busana kerja sesuai dengan<br />

standar keamanan dan keselamatan.<br />

9 Selama proses lomba peserta bertanggungjawab<br />

terhadap keutuhan dan keamanan karyanya masingmasing.<br />

10 Waktu pembuatan konsep perancangan maksimal 120<br />

menit (2 jam). Waktu berkarya maksimal 300 menit (5<br />

jam).<br />

11 Setiap peserta diwajibkan:<br />

a. Membuat konsep perancangan.<br />

b. Berkarya.<br />

c. Apresiasi/ presentasi pameran<br />

11 Lomba dilaksanakan secara langsung, dan terbuka<br />

dapat dilihat oleh umum dari jarak tertentu.<br />

12 Selama berlangsungnya lomba “pendamping” tidak<br />

boleh berada di dekat peserta.<br />

13 Setiap peserta diwajibkan membuat konsep desain,<br />

yang secara teknis kertas disediakan oleh panitia.<br />

14 Setiap peserta diwajibkan dapat menyampaikan konsep<br />

desain kepada juri.<br />

15 Semua proses pembuatan Kriya dilaksanakan di lokasi<br />

lomba, sesuai waktu yang disediakan dalam lomba<br />

tersebut.<br />

50


No.<br />

Uraian<br />

16 Peserta wajib mempresentasikan hasil karya Kriyanya<br />

di depan juri pada saat penilaian.<br />

17 Setiap peserta dianjurkan memakai bahan dan alat,<br />

yang disesuaikan dengan waktu dan kebutuhan teknis.<br />

18 Setiap peserta dianjurkan untuk menciptakan inovasi<br />

baru, unik, dan orisinal.<br />

19 Karya kriya yang dibuat haruslah aman, tidak mudah<br />

rusak, tidak rentan terhadap sentuhan/guncangan.<br />

20 Karya kriya/kerajinan dapat mempunyai arti, dan makna<br />

sebagai aktualisasi nilai karakter Bangsa Indonesia.<br />

21 Hasil karya lomba wajib dikemas kedalam bentuk kotak<br />

sesuai dengan ukuran karyanya. Kotak tersebut terbuat<br />

dari tripleks tertutup, yang diwarnai hitam dove (tidak<br />

mengkilat), dan dipersiapkan dari rumahnya masingmasing.<br />

22 Nomor dan nama peserta ditempelkan di bawah karya<br />

Kriya peserta. Data lengkap peserta ditempelkan pada<br />

kotak sebagai berikut:<br />

Nomor : ..............................<br />

Nama : ..............................<br />

Asal Provinsi : ..............................<br />

Judul Karya : ..............................<br />

23 Karya kriya yang dinyatakan sebagai juara menjadi<br />

milik panitia dan berhak dipublikasikan kedalam bentuk<br />

apapun sesuai dengan program pendidikan dan inovasi<br />

lanjutan.<br />

51


No.<br />

Uraian<br />

24 Bagi peserta yang dating terlambat tidak diberikan<br />

kompensasi waktu tambahan.<br />

25 Keterlambatan penyerahan karya dapat mengurangi nilai.<br />

26 Peserta tidak diperkenankan membantu peserta<br />

lain atau mendapat bantuan dari pihak manapun<br />

(pendampingpeserta).<br />

27 Peserta diharapkan berkarya di tempat yang telah<br />

disediakan panitia dan tidak berpindah-pindah (kecuali<br />

dalam kondisi tertentu).<br />

28 Peserta diharapkan berkarya dengan tertib, tenang,<br />

aman dan tidak merusak fasilitas lingkungan tempat<br />

lomba dan bertanggung jawab terhadap keutuhan dan<br />

kebersihan tempat lomba.<br />

29 Apa bila terdapat pembuktian pelanggaran ketentuan ini,<br />

karya akan dianulir dan atau dibatalkan penghargaannya.<br />

30 Apabila ada ketentuan lain bersifat teknis dan hal yang<br />

tidak terduga, maka akan diberitahukan sebelum atau<br />

saat lomba berlangsung.<br />

7. Penentuan Juara<br />

a. Penentuan Juara/pemenang berdasarkan perolehan<br />

nilai maksimal criteria penilaian penjurian lomba.<br />

b. Penentuan peserta juara dikelompokan berdasarkan<br />

Juara Putera dan Juara Puteri. Masing-masing terdiri<br />

atas Juara I, II, III; juara harapan I dan II.<br />

c. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.<br />

52


8. Penilaian Karya<br />

Penilaian karya seni berdasarkan pada:<br />

a. Penilaian konsep perancangan dan pemaparan= 20%<br />

b. Penilaian proses desain dan pengerjaan = 30 %<br />

c. Penilaian hasil akhir (produk) = 50 %<br />

9. Kriteria Penilaian<br />

No. Aspek Penilaian Uraian Ket<br />

1 Konsep Karya • Ketertarikan memilih karya.<br />

• Penuangan ide dasar ke<br />

dalam tema;<br />

• Bentuk dan estetika;<br />

• Fungsi/kegunaan karya.<br />

2 Proses Desain<br />

dan Pengerjaan<br />

• Penuangan konsep ke<br />

dalam bentuk;<br />

• Penguasaan bahan dan<br />

alat,<br />

• Sistematika kerja;<br />

• Eksperimen dan<br />

eksplorasi;<br />

• Penyatuan berbagai<br />

material;<br />

• Penyempurnaan (finishing<br />

touch).<br />

3 Hasil Akhir<br />

(produk)<br />

• Penyelesaian Karya.<br />

• Presentasi.<br />

53


10. Bobot Penilaian<br />

No Rentang Nilai Keterangan<br />

1 90 – 100 Sangat Baik<br />

2 80 – 89 Baik<br />

3 70 – 79 Cukup<br />

4 60 – 69 Kurang<br />

11. Format Penjurian<br />

No<br />

Urut<br />

Propinsi<br />

No.<br />

Pst.<br />

Nama<br />

Peserta<br />

L/<br />

P<br />

Aspek<br />

1 2 3 Jml<br />

Ket.<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

dst<br />

33<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri<br />

( ……………………… )<br />

54


12. Format Rekapitulasi Penjurian<br />

Nomor<br />

L/ Nilai Juri<br />

Nama Peserta<br />

Urut Undian P 1 2 3<br />

1<br />

Jumlah<br />

Nilai<br />

Ket.<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

dst<br />

33<br />

Semarang, Juni <strong>2014</strong><br />

Juri I<br />

Juri II<br />

Juri III<br />

(.........................)<br />

(.........................)<br />

(.........................)<br />

55


BAB IV<br />

PENUTUP<br />

Mekanisme baru pada pelaksanaan Festival dan Lomba Seni<br />

Siswa Nasional (<strong>FLS2N</strong>) Siswa <strong>SMA</strong> tahun <strong>2014</strong> diharapkan dapat<br />

memberi warna bagi seluruh unsur yang terlibat di dalamnya.<br />

Perbaikan demi perbaikan yang diperoleh melalui evaluasi<br />

kegiatan yang sama pada tahun sebelumnya terus diupayakan<br />

dalam mencapai kesempurnaan dan optimalisasi pencapaian hasil<br />

sesuai dengan visi dan misi kegiatan.<br />

<strong>Pedoman</strong> yang telah disusun oleh para nara sumber yang<br />

berkompeten di bidangnya ini kami harapkan dapat membantu<br />

menjadi referensi dan petunjuk pelaksanaan bagi pihak-pihak<br />

yang membutuhkan.<br />

Pada akhirnya, harmonisasi dari berbagai unsur merupakan syarat<br />

mutlak terimplementasikannya budaya sebagai kekuatan bangsa<br />

dalam membangun generasi muda yang berkarakter dan beretika<br />

melalui Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional.<br />

.<br />

56


LAMPIRAN<br />

KUMPULAN PUISI<br />

<strong>FLS2N</strong> <strong>2014</strong><br />

57


D. Kemalawati<br />

DAHAGA LAUT<br />

Kami anak nelayan<br />

Debur ombak adalah zikir<br />

Pasir putih adalah sajadah kami<br />

Air laut adalah perut kami<br />

Dahaga kami<br />

Lapar kami<br />

Kenapa ombak tiba-tiba menjulang<br />

Mengukir gunung dalam sekejap<br />

Lalu pecah terdorong dahsyat<br />

Menerjang gubuk-gubuk reot kami<br />

Menggulung ibu yang sedang menjemur kain di halaman<br />

Menggamit tubuh kecil kami yang sedang membantu ayah<br />

Memungut ikan-ikan yang terdampar itu<br />

Terbayang ayah tak perlu melaut esok hari<br />

Tak perlu membiarkan kami terjaga di waktu subuh<br />

Membaui aroma laut di tubuhnya<br />

Ikan-ikan yang terdampar itu<br />

Akan kami tukarkan dengan jala baru<br />

Menggantikan jala using yang berlubang<br />

Hanya sekali itu<br />

Hanya sekali itu saja ombak menjulang<br />

Menggulung tubuh kami dalam larva kelam<br />

Lihatlah leher ibu yang berdarah<br />

Atap rumah yang terseret arus melukainya<br />

Lalu lumpur hitam yang pekat menutup rapat tubuhnya<br />

58


Masya Allah, bayi itu lepas dari pelukan ibunya<br />

Terlempar ribuan meter<br />

Tangisnya hilang bersama detak jantungkan<br />

Ya Allah, terlalu cepat ia berlalu tanpa sempat menyentuh<br />

tangannya<br />

Yang menggapai-gapai itu, pandangan yang redup hilang dalam<br />

sekejap<br />

Wahai, Di manakah dermagamu<br />

Ombak itu terus berlari bagai bala tentara yang maha ganas<br />

Mengejar kami yang berlarian tak tentu arah<br />

Membungkam jerit anak-anak yang ketakutan<br />

Zikir yang tertahan, azan yang terpenggal<br />

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun<br />

Beribu-ribu kami yang terkapar<br />

Karam bagai kapal kertas<br />

Jiwa kami melayang<br />

Bagai kapas dihempas badai<br />

Ya, hanya sekali itu<br />

Dalam hitungan menit ombak itu kembali pulang<br />

laut tenang<br />

tinggallah nyeri yang berenang-renang di darat ini<br />

di hati jutaan kami<br />

Kami anak nelayan, hari-hari menghitung ombak<br />

Melukis purnama dalam pasang yang purba<br />

Mengintip penyu menitipkan telurnya<br />

Membangun rumah-rumah pasir sambil<br />

membayangkan ayah ibu menghabiskan senjanya di sana<br />

59


kini kami menyepi di tenda-tenda<br />

sunyi dari deburan ombak<br />

Kami anak nelayan<br />

debur ombak adalah zikir kami<br />

pasir putih adalah sajadah kami<br />

air laut adalah perut kami<br />

lapar kami<br />

dahaga kami<br />

o lihatlah perahu-perahu itu menuju<br />

jejak kampung kami yang senyap tanpa canda<br />

pesisir yang wangi oleh cemara<br />

desah nafas kami terkurung di sini<br />

biarkan kami mendekat<br />

memungut kayu-kayu yang berserakan<br />

untuk tiang gubuk kami yang baru<br />

Banda Aceh, 18 Februari 2005<br />

60


Acep Zamzam Noor<br />

CEMARA LAUT<br />

Buat D. Zawani Imron<br />

Langit semerah saga<br />

Membayang pada pasir pantai<br />

Ketika rumpun-rumpun cemara<br />

Menjadi pertapa<br />

Di pantai terlarang<br />

Ketika bongkahan karam hitam<br />

Tak lekang<br />

Tapi juga tak kenal<br />

Cemara menyimpan warna bulan<br />

Di rumpun-rumpunnya yang rimbun<br />

Seperti ingin menciptakan hutan lambing<br />

Tapi keheningan tak lahir begitu saja<br />

Dari ombak pasang<br />

Keheningan harus dituliskan<br />

Pada pasir<br />

Atau lokan kerontang<br />

Perahu-perahu telah bertiup<br />

Meninggalkan perkampungan garam<br />

Mereka akan terus bertiup<br />

Ke tengah<br />

Meninggalkan para pertapa yang khusyuk<br />

Dan bongkahan karang hitam<br />

Di tebing-tebing<br />

Pantai curam<br />

61


Para pertapa<br />

Bongkahan karang yang bersila<br />

Adalah keheningan<br />

Yang surut dan kadang meluap<br />

Seperti ombak atau waktu<br />

Akar-akarnya mengembara<br />

Jauh ke tubuh bumi<br />

Menyusuri urat darah tanah<br />

Akar-akarnya<br />

Airmata yang terus memanjang<br />

Berliku-liku dan kembali merambat naik<br />

Mengirimkan kesedihan pada batang dan daun<br />

Akar-akarnya adalah doa<br />

Yang menjadi embun<br />

Dilepaskan ujung-ujung daun<br />

Ke udara<br />

1996<br />

62


Hanna Fransisca<br />

MIMPI CAMAR<br />

Awan petang merangkai kembang,<br />

si gadis mayang bergaun sayang.<br />

Di arak jingga,<br />

tubir laut beranting senja.<br />

Sebutir debu meleleh di tepi ombak<br />

terbayang dari pasir menuju gelora<br />

Karang kemarang tegak,<br />

angin memiuh serupa kapas.<br />

Alangkah jauh menyemat mimpi<br />

di cakrawala, mengayuh perahu<br />

menuju matahari.<br />

Gadis mayang melompat sayang,<br />

menulis duka di atas dermaga.<br />

Bukit-bukit dahaga,<br />

cinta senja dan air mata.<br />

Alangkah jauh laut dan segara,<br />

ribuan tapak di pulau rantau.<br />

Mengenang dikau cinta aduhai,<br />

patahkan sayap munuju surga.<br />

Batu karang batu muara,<br />

tanam hatiku di dasar samudera.<br />

Pinguin, 21 Juli 2009<br />

63


Piek Ardijanto Soeprijadi<br />

PELABUHAN MALAM<br />

kelam berkepak kelam<br />

hinggap di pelabuhan<br />

bintang bercahaya lembut<br />

berguguran ke laut<br />

ubur–ubur menyambut bulan<br />

ikan berkejaran memburu bayangan<br />

angin mendarat mengantar ombak menepi<br />

tongkang bertambat bercanda dengan tali<br />

di geladak ada kelakar<br />

kelasi bermain gitar<br />

lagu rindu dalam sepi<br />

menanti malam memekarkan mimpi<br />

di ujung mercusuar ada cahaya<br />

padam nyala berirama<br />

bicara pada kapal di kejauhan<br />

di sini pelabuhan<br />

di pangkal mercusuar ada selingkar kelam<br />

wilayah bunga malam mengembang<br />

sumber bisa madu melegam<br />

mengundang lelaki jalang<br />

oi kepadaku panahtawaran dilepaskan<br />

kutangkis dengan perisai iman<br />

oi bunga malam bertiarap di gundukan kelam<br />

patah harap kepadaku menembakkan dendam<br />

64


Isbedy Stiawan ZS<br />

PANORAMA DARI PANTAI PANJANG<br />

matahari merah di atas gelombang<br />

menerbangkan pasir hitam<br />

ke wajahku yang gagu memandang ketinggian-Mu<br />

ini pantai amat panjang<br />

membuatku lelah menyisir perjalanan<br />

aku telah jadi kanak-kanak kembali<br />

bermimpi tentang pelayaran<br />

atau bercanda dengan ketajaman ombak<br />

yang menikam tangga usiaku<br />

dari pohon-pohon cemara itu<br />

kusaksikan wajahku sendiri yang menarik<br />

bagi bungakarang di laut-Mu<br />

di pantai panjang ini<br />

betapa sulit kueja langkahku<br />

bahkan pada surya yang mulai ke peraduan<br />

kualiri saja mimpiku<br />

dan berlayar …<br />

Bengkulu, 1995<br />

65


Zaenak Hakim<br />

CERITA BUAT DIEN TAMAELA*<br />

Beta Pattiradjawane<br />

Yang dijaga datu-datu<br />

Cuma satu.<br />

Beta Pattiradjawane<br />

Kikisan laut<br />

Berdarah laut.<br />

Beta Pattiradjawane<br />

Ketika lahir dibawakan<br />

Datu dayung sampan.<br />

Beta Pattiradjawane, penjaga hutan pala<br />

Beta api dipantai. Siapa mendekat<br />

Tiga kali menyebut beta punya nama.<br />

Dalam sunyi malam ganggang menari<br />

Menurut beta punya tifa<br />

Pohon pala, badan perawan jadi<br />

Hidup sampai pagi tiba.<br />

Mari menari!<br />

Mari beria!<br />

Mari berlupa!<br />

Awas! jangan bikin marah beta<br />

Beta bikin pala mati, gadis kaku<br />

Beta kirim datu-datu!!<br />

Beta ada di malam, ada di siang<br />

Irama ganggang dan api membakar pulau ….<br />

66


Beta Pattiradjawane<br />

Yang dijaga batu-batu<br />

Cuma satu.<br />

Jakarta, 1946<br />

67


Sitor Situmorang<br />

SI ANAK HILANG<br />

Pada terik tengah hari<br />

Titik perahu timbul di danau<br />

Ibu cemas ke pantai berlari<br />

Menyambut anak lama ditunggu<br />

Perahu titik menjadi nyata<br />

Pandang berlinang air mata<br />

Anak tiba dari rantau<br />

Sebaik turun dipeluk ibu<br />

Bapak duduk di pusat rumah<br />

Seakan tak acuh menanti<br />

Anak di sisi ibu gundah<br />

- Laki-laki layak menahan hati -<br />

Anak disuruh duduk bercerita<br />

Ayam disembelih nasi dimasak<br />

Seluruh desa bertanya-tanya<br />

Sudah beristeri sudah beranak<br />

Si anak hilang kini kembali<br />

Tak seorang dikenalnya lagi<br />

Berapa kali panen sudah<br />

Apa saja telah terjadi<br />

Seluruh desa bertanya-tanya<br />

Sudah beranak sudah berapa<br />

Si anak hilang berdiam saja<br />

Ia lebih hendak bertanya<br />

68


Selesai makan ketika senja<br />

Ibu menghampiri ingin disapa<br />

Anak memandang ibu bertanya<br />

Ingin tahu dingin Eropa<br />

Anak diam mengenang lupa<br />

Dingin Eropa musim kotanya<br />

Ibu diam berhenti berkata<br />

Tiada sesal hanya gembira<br />

Malam tiba ibu tertidur<br />

Bapak lama sudah mendengkur<br />

Di pantai pasir desir gelombang<br />

Tahu si anak tiada pulang<br />

1955<br />

69

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!