16.01.2015 Views

arianaaisa_21030112130102_rabupagi - Teknik Kimia UNDIP

arianaaisa_21030112130102_rabupagi - Teknik Kimia UNDIP

arianaaisa_21030112130102_rabupagi - Teknik Kimia UNDIP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Senyawa Koordinasi<br />

Terdiri dari atom pusat (kation logam transisi), ligan(molekul yang terikat pada ion kompleks)<br />

dan di netralkan dengan bilangan koordinasi.<br />

Dari gambar [Co(NH 3 )6]CI 3 , 6 molekul NH3 diikat oleh atom pusat Co 3+ dan berikatan<br />

dengan ion 3 Cl - diatas atom pusat dikelilingi oleh 6 ligan, dari 6 ligan yang mengelilinginya<br />

sehingga membentuk geometri octahedral. Sehingga 1 mol [Co(NH 3 )6]CI 3 menjadi 1 mol<br />

[Co(NH 3 )6]3+ dan 3 mol of Cl- ions.<br />

Ion kompleks memiliki ciri khas yaitu bilangan koordinasi, geometri, dan donor atom:<br />

• Bilangan koordinasi mengikat secara langsung dengan logam atom pusat<br />

• Geometri bentuk dari ion kompleks yang sesuai dengan bilangan koordinasi dan ion<br />

logam


• Donor atom , ligan ion kompleks masing-masing memberikan electron untuk membentuk<br />

ikatan kovalen.<br />

Gambar diatas adalah penggunaan bersama ligan, ligan yang kekurangan akan diberikan<br />

electron.<br />

ion logam yang stabil.<br />

gambar disamping pemberian 6 atom EDTA 4- akan membentuk<br />

Rumus dan Pemberian nama senyawa kompleks<br />

dibawah ini ada tiga peraturan penulisan senyawa kompleks<br />

• Kation ditulis sebelum anion<br />

• Muatan kation di seimbangkan dengan muatan anion<br />

• Pada ion kompleks ligan netral ditulis sebelum ligan anion, dan rumus ion yang penuh<br />

ditempatkan pada kurung<br />

Contohnya: K 2 [Co(NH 3 )CI 4 ] , 2K + ion lain diseimbangkan dengan ion kompleks [Co(NH 3 ) 2 CI 4<br />

2-<br />

dengan 2 senyawa NH 3 dan 4 ion Cl - sebagai ligan. NH 3 bermuatan netral, sedangkan 4 ion Cl -<br />

bermuatan -4, serta ion kompleksnya bermuatan -2.<br />

Muatan ion kompleks=muatan ion logam+total muatan ligan


-2=muatan ion logam+(2*0)+(-4*1)<br />

Muatan ion logam=-4-2<br />

Muatan ion logam=-2<br />

Pemberian nama senyawa kompleks:<br />

• Pemberian nama kation sebelum penamaan anion. [Co(NH3) 4 Cl 2 ]Cl , penamaan<br />

[Co(NH3) 4 Cl 2 ] + sebelum penamaan Cl - , sehingga menjadi<br />

tetraamminedichlorocobalt(lII) chloride , diberikan jarak antara penamaan anion dengan<br />

kation<br />

• Nama yang diberikan terlebih dahulu adalah ligan, ion kompleks baru setelah itu ion<br />

logam<br />

• Secara umum ligan netral memiliki nama molekul, dengan pengecualian<br />

• Awalan menunjukan jumlahnya ligan, tetraamminedichlorocobalt tetraamin lebih dulu<br />

dibanding dichloro karena, yang dilihat nama ligannya, bukan jumlahnya<br />

• Dalam keadaan oksidasi ion logam pusat diberikan angka romawi, digunakan untuk yang<br />

memiliki lebih dari 1<br />

• Apabila akhiran dari pemberian nama termasuk logam diberi akhiran –ate,<br />

K[Pt(NH 3 )CI 5 ]<br />

potassium amminepemachloroplatinate(IV)


Sejarah<br />

Ditemukan oleh warga kebangsaan swiss yaitu Alfred Werner pada tahun 1890an. Sebelum ide<br />

orbital atom diusulkan,tidak ada teori struktural yang dapat menjelaskan bagaimana senyawa<br />

yang sama, identik, memiliki rumus yang berbeda. Kemudian gagasan Werner senyawa<br />

koordinasi adanya ion logam pusat yang dikelilingi oleh jumlah molekul ikatan kovalen atau<br />

anion. Senyawa koordinasi bisa dalam keadaan netral atau bermuatan, akan bermuatan bila di<br />

kombinasikan dengan donor atom lain.<br />

Isomer dalam Senyawa Koordinasi<br />

Isomer adalah senyawa dengan rumus kimia yang sama, tetapi sifat yang berbeda.<br />

• Isomer koordinasi terjadi ketika komposisi ion kompleks berubah, tetapi tidak terjadi<br />

pada senyawa<br />

• Sambungan isomer terjadi ketika komposisi ion kompleks tetap sama, tetapi pengikatan<br />

ligan donor atom berubah<br />

Stereoisomers : perbedaan ruang dari susunan atom<br />

Stereoisomers adalah senyawa yang memiliki hubungan atom yang sama, tetapi berbeda<br />

penyusunan ruang atomnya. Ada dua senyawa isomer yaitu<br />

• Isomer geometri (juga disebut cis,trans kadang disebut juga diastereomers) terjadi ketika<br />

atom atau kelompok atom disusun relatif berbeda terhadap ion logam pusat ruang.<br />

• Isomer optical (juga disebut enantiomers), terjadi ketika molekul dan bayangan tidak<br />

menumpuk, Tidak seperti jenis isomer yang memiliki sifat fisik yang berbeda, optik<br />

isomer secara fisik identik dalam segala hal kecuali satu: arah di mana mereka memutar<br />

bidang cahaya terpolarisasi.


Senyawa Koordinasi terdiri dari ion kompleks dan ion yang bermuatan seimbang. Ion<br />

kompleks memiliki ion logam pusat terikat ligan netral dan atau anionik, yang memiliki satu<br />

atau lebih atom donor yang masing-masing memberikan pasangan elektron mandiri.<br />

Geometri yang paling umum adalah oktahedral (enam ligan ikatan atom). Rumus dan nama<br />

senyawa koordinasi mengikuti aturan yang sistematis. Werner mendirikan dasar struktural<br />

dari senyawa koordinasi. Senyawa ini dapat menunjukkan isomerisme konstitusi (koordinasi<br />

dan linkage) dan stereoisomerism (geometris dan optik).<br />

Teori dasar untuk ikatan dan senyawa<br />

• Aplikasi teori ikatan valensi untuk ion kompleks<br />

Teori ikatan valensi, menjelaskan Ligan (basa Lewis) menyumbangkan pasangan electron<br />

dan ion logam (asam Lewis) menerimanya untuk membentuk salah satu ikatan kovalen dari<br />

ion kompleks (Lewis aduk). Contohnya kombinasi orbital, seperti octahedral, square planar,<br />

and tetrahedral geometries.<br />

1. Octahedral complexes<br />

Dari gambar diatas enam dari energy terendah yang kosong dari 3d berpindah, kemudian<br />

bergabung menjadi setara enam d 2 sp 3 orbital hibrida menuju titik octahedron.<br />

2. Square Planar Complexes, ion logam yang biasanya memiliki konfigurasi d 8 biasanya muliki<br />

bentuk square planar complexes


Dari gambar diatas [Ni(CN) 4 ] 2 orbital dari Ni 2+ satu dari 3d, satu dari 4s, dan dua dari 4p<br />

bergabung dan membentuk dsp 2 yang menuju sudut bentuk square dan menerima satu pasang<br />

elektron dari masing-masing empat ligan CN - .<br />

3. Tetrahedral Complexes<br />

Ion logam yang diisi dengan subkulit d seperti Zn 2+ ([Ar] 3d 10 ), sering membentuk kompleks<br />

Tetrahedral<br />

Contohnya pada teori ikatan valensi mengusulkan bahwa yang terendah pada orbital Zn 2+ satu 4s<br />

dan tiga 4p bergabung menjadi orbital hibrida sp 3 menuju sudut tetrahedron dan menempati<br />

empat pasangan sendiri salah satu dari masing-masing ligan OH - .<br />

Teori medan Kristal<br />

Teori medan kristal memberikan wawasan sedikit tentang ligan ikatan logam tetapi menjelaskan<br />

warna dan magnet dengan jelas.<br />

Apa itu warna Cahaya putih adalah radiasi elektromagnetik yang terdiri dari semua panjang<br />

gelombang (λ) dalam batas terlihat. Sebuah objek memiliki warna tertentu untuk salah satu dari<br />

dua alasan:<br />

• Ini mencerminkan (atau mentransmisikan) cahaya warna itu. Dengan demikian, jika<br />

sebuah objek menyerap semua panjang gelombang kecuali hijau, cahaya (atau<br />

ditransmisikan) tercermin memasuki mata kita dan ditafsirkan sebagai hijau.


• Ini menyerap cahaya dari warna komplementer. Dengan demikian, jika objek hanya<br />

menyerap merah, hijau pelengkap, campuran sisa tercermin (atau mengirimkan)<br />

panjang gelombang masuk keluar mata dan ditafsirkan sebagai hijau juga.<br />

Pemisahan dari orbital d dalam medan ligan octahedral: Model ini berasumsi bahwa bentuk ion<br />

kompleks, adalah hasil dari daya tarik electrostatic dengan kation logam dan ligan bermuatan<br />

negatif.<br />

Menjelaskan Warna Logam Transisi: beragamnya warna senyawa kompleks ditentukan dari<br />

perbedaan energy antara t 2g and e g . Ingat bahwa perbedaan antara dua tingkat energi elektronik di<br />

ion adalah sama dengan energi (dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang) dari foton<br />

diserap:<br />

∆E electron =∆Ephoton=hv=hc/λ<br />

Perbedaan energy antara orbital t 2g and e g ini sesuai dengan energi foton yang mencakup<br />

jangkauan hijau dan kuning. Ketika cahaya putih bersinar pada larutan, warna-warna itu diserap<br />

dan melompat elektron ke salah satu orbital misalnya. Merah, biru, dan ungu terang<br />

ditransmisikan, sehingga solusinya muncul ungu.<br />

Menjelaskan Sifat magnetik dari Kompleks Logam Transisi<br />

Pemisahan tingkat energi mempengaruhi sifat magnetik dengan mempengaruhi jumlah elektron<br />

tidak berpasangan di orbital logam d ion. Ketika semua orbital energi yang lebih rendah yang<br />

setengah penuh. elektron berikutnya dapat:<br />

• memasukkan setengah penuh dan orbital berpasangan dengan mengatasi pasangan energi<br />

mundur (Perbaikan)<br />

• memasukkan energi, kosong lebih tinggi dari orbital dengan mengatasi pemisahan medan<br />

Kristal<br />

penempatan orbital dipengaruhi oleh ligan dalam satu dari dua cara:<br />

• lemahnya medan ligan dan tingginya kompleks, jumlah elektron tidak berpasangan dalam<br />

ion kompleks adalah sama seperti dalam ion bebas.


• kuatnya medan ligan dan rendahnya kompleks, jumlah elektron tidak berpasangan dalam<br />

ion kompleks kurang dari dalam ion bebas<br />

Teori medan kristal menjelaskan warna dan magnet kompleks. Besarnya energi ini membelah<br />

medan kristal (∆) tergantung pada muatan ion logam dan kekuatan medan kristal ligan. Ligan<br />

Strongfield membuat ∆ besar dan menghasilkan low-spin kompleks yang menyerap cahaya<br />

energi yang lebih tinggi (lebih pendek A), sebaliknya adalah benar lemah-medan ligan. Logam<br />

transisi beberapa, seperti besi dan seng, merupakan elemen penting yang berfungsi dalam<br />

kompleks protein dalam.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!