Company Profile SAMRO by Elwin - Fortuga.com
Company Profile SAMRO by Elwin - Fortuga.com
Company Profile SAMRO by Elwin - Fortuga.com
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MENJADIKAN ALAM INDONESIA LEBIH BAIK<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA<br />
COMPANY PROFILE<br />
2012
PRODUK KONSERVASI LINGKUNGAN<br />
BIOREMEDIASI<br />
FITOREMEDIASI<br />
SILVIKULTUR<br />
AGRO INDUSTRI<br />
PRODUK KONSERVASI PERTANIAN<br />
PUPUK HAYATI<br />
PUPUK ORGANIK<br />
PESTISIDA HAYATI<br />
PESTISIDA ORGANIK
PRAKATA<br />
Sebagai anak bangsa saat ini turut prihatin akibat banyak bencana dan kurangnya perhatian<br />
terhadap Konservasi Lingkungan dan Sumber Daya Air, khususnya kerusakan lingkungan yang terjadi<br />
namun sangat minim penanganan. Mininimnya penanganan dapat saja diakibatkan berbagai faktor,<br />
faktor internal ataupun eksternal.<br />
Sebagai seorang yang lama berkecimpung sebagai Konsultan Manajemen Teknologi pada Industri<br />
Migas dan Petrokimia, serta pengalaman di bidang Agro Bisnis dan terakhir sebagai Tim Ahli di<br />
Kementerian Pekerjaan Umum untuk masalah Konservasi Lingkungan, Sumber Daya Air serta<br />
Penanganan Bencana. Permasalahan kerusakan lingkungan sebenarnya permasalahan yang dapat<br />
ditanggulangi dan dipecahkan asalkan jembatan teknologi dan pengetahuan terjadi.<br />
Beberapa kejadian bencana banyak diakibatkan rusak dan berkurangnya daya dukung lingkungan<br />
serta sumber daya air. Seperti halnya pada keruskan lingkungan akibat pertanian, dimana erosi<br />
tanah longsor dan sedimentasi di bagian hilir sungai terjadi akibat penggunaan pupuk kimia dan<br />
pestisida kimia secara masif sehingga terjadi debgdasui kualitas lingkungan dan tanah. Penggunaan<br />
pupuk kimia dan pestisida kimia secara berlebihan mengakibatkan bahyak jasad renik yang bersifat<br />
mengikat tanah dan air mati sehingga daya ikat butiran tanah dan daya ikat air hilang<br />
mengakibatkan erosi dan hilanganya kemampuan penyerapan air ke dalam tanah.<br />
Kondisi ini dapat dibenahi apabila teknologi dan produk pengganti pestisida kimia tersedia seperti<br />
pestisida hayati dan organik dimana pestisida ini akan mudah terurai dan ramah lingkungan.<br />
Demikian juga pupuk kimia dapat digantikan dengan pupuk hayati dan pupuk organik, karena pada<br />
dasarnya tanaman hidup bukan karena pupuk kimia tapi ketersediaan nutrisi yang di hasilkan oleh<br />
jasad renik dengan kemampuan membantu proses KTK (Kapasitas Tukar Kation) serta kemampuan<br />
jasad renik sebagai penghambat hama dan penyakit.<br />
Kerusakan lingkungan dan Sumber Daya Air akibat aktifitas industri termasuk industri<br />
pertambangan, dapat disebabkan pula oleh beberapa hal seperti kuranganya pengetahuan,<br />
kurangnya fasilitas, kurangnya kesempatan industri untuk mengambil tindakan dan tidak tersedianya<br />
teknologi dan produk untuk pemulihan lingkungan.<br />
Harapannya <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA menjadi jawaban dan solusi dalam penanganan<br />
permasalahahn Konservasi Lingkungan dan Sumber Daya Air serta penanganan limbah industri.<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA memfokuskan diri pada<br />
1. Agro Industri<br />
2. Pupuk hayati, Pupuk Organik, Pestisida Hayati dan Pestisida Organik<br />
3. Konservasi Lingkungan dan Sumber Daya Air, Penanganan Bencana dan Penanganan Limbah<br />
Industri<br />
4. Survey, Pemetaan, Citra Satelit dan Sistem Informasi<br />
5. Konsultan Manajemen dan Teknik Industri Terintegrasi<br />
Sebagai badan usaha yang berbasis pada R & D (Penelitian dan Pengembangan) maka kami berusaha<br />
untuk memberikan layanan jasa dan produk solusi yang terbaik bagi pemenuhan kebutuhan solusi<br />
klien dan konsumen kami.<br />
A. Lesto P. Kusumo<br />
Direktur<br />
Halaman 1<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
Bencana Tanah Longsor<br />
Reklamasi lahan<br />
Halaman 2<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
TENTANG <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA pada awalnya merupakan SBU (Strategic Business Unit) Agro<br />
Industri, Lingkungan dan CSR (AIL-CSR) dari PT. PRABHANDARU WIDYA MANDIRI. SBU ini bergerak<br />
dibidang penelitian dan pengembangan Agro Industri, Lingkungan dan CSR pasca bencana. Sebagai<br />
SBU yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan maka dimulai dengan penelitian<br />
masalah hama dan penyakit tanaman serta pengembangan pertanian dan perkebunan berbasis<br />
organik.<br />
Dalam perkembangannya SBU AIL-CSR ini mengembangkan penanggulangan hama dan penyakit<br />
tanaman berbasis hayati (mikroorganisme) dan organik (nabati). Produk yang dihasilkan adalah<br />
Pupuk Hayati, Pupuk Organik dan Pestisida Organik. Bersamaan dengan dihasilkannya produkproduk<br />
berbasis hayati dan organik juga dikembangkan teknologi untuk melakukan pemulihan<br />
lingkungan akibat kerusakan yang dilakukan oleh aktifitas alam (lahan kritis, kemarau, bencana alam<br />
dan degeradasi lingkungan), aktivitas manusia (pertanian dan perkebunan yang intensif dengan<br />
pupuk kimia dan pestisida kimia) dan industri (pertambangan, limbah industri dan kebocoran bahan<br />
pencemar lingkungan).<br />
Sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan profesionalisme maka SBU AIL-CSR dipisahkan dari<br />
PT. PRABHANDARU WIDYA MADIRI dengan membentuk badan usaha yang terpisah dan mandiri<br />
benama <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA . <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA memiliki fokus<br />
bidang usaha utama pada:<br />
1. Agro Industri<br />
2. Pupuk hayati, Pupuk Organik, Pestisida Hayati dan Pestisida Organik<br />
3. Konservasi Lingkungan dan Sumber Daya Air, Penanganan Bencana dan Penanganan Limbah<br />
Industri<br />
4. Survey, Pemetaan, Citra Satelit dan Sistem Informasi<br />
5. Konsultan Manajemen dan Teknik Industri Terintegrasi<br />
VISI <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA<br />
1. Meningkatkan kualitas kehidupan manusia Indonesia yang lebih baik melalui teknologi yang<br />
berbasis lingkungan.<br />
2. Memperbaiki dan menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya air yang<br />
berkesinambungan.<br />
3. Memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk mendapatkan teknologi dan<br />
pengetahuan berbasis lingkungan.<br />
4. Mengurangi dampak negatif dan potensi resiko terhadap bencana dan kerusakan lingkungan<br />
hidup.<br />
MISI <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA<br />
1. Mengembangkan teknologi yang berbasis lingkungan.<br />
2. Mengembangkan teknologi berbasis hayati dan organik.<br />
3. Memberikan layanan jasa dan teknologi solusi penanganan lingkungan dan sumber daya air.<br />
4. Memberikan layanan pengurangan resiko dan bahaya terhadap bencana dan kerusakan<br />
lingkungan.<br />
5. Memberikan layanan penanggulangan bencana.<br />
Halaman 3<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
LAYANAN SOLUSI YANG DIBERIKAN<br />
1. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Perencanaan Konservasi Lingkungan dan<br />
Sumber Daya Air<br />
2. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Penanganan Bencana<br />
3. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Penanganan Limbah Industri<br />
4. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Pengelolaan dan Pengendalian Sedimen<br />
5. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Sungai dan Sumber Daya Air<br />
6. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Pengembangan Agro Industri yang<br />
terintergrasi serta berbasis lingkungan<br />
7. Layanan penyediaan Pupuk hayati, Pupuk Organik, Pestisida Hayati dan Pestisida Organik<br />
8. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Survey, Pemetaan, Citra Satelit dan Sistem<br />
Informasi<br />
9. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Pemantauan Area dan Wilayah dengan<br />
Telemetri dan Sistem Informasi Terpadu<br />
10. Layanan Jasa Konsultasi Teknologi dan Manajemen Industri Terintegrasi<br />
LAYANAN KERAHASIAAN IDENTITAS, DATA DAN INFORMASI<br />
Klien dan konsumen kami adalah hal penting dan pokok, untuk itu kami memberikan pelayanan<br />
secara penuh dan khusus apabila dibutuhkan. <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA sangat menghargai<br />
kepentingan dan privacy klien dan konsumen, untuk itu kami sangat menjaga kerahasiaan data dan<br />
informasi klien dan konsumen kami. Kami tidak akan membuka ataupun menyebutkan identitas,<br />
data dan informasi klien dan konsumen yang menggunakan jasa teknologi dan solusi kami apabila<br />
sejak awal disepakati oleh klien dan konsumen kami untuk memanfaatkan fasilitas kerahasiaan ini.<br />
Semua data dan dan informasi dalam sistem kami akan dienskripsi dan disamarkan dengan kode<br />
tertentu demi kenyamanan klien dan konsumen kami.<br />
Segala perkembangan data dan informasi akan kami informasikan melalui sistem yang disepakati<br />
antara <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA dengan klien dan konsumen.<br />
Halaman 4<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
Teknologi Pemantauan Cuaca Real Time yang dibuat <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA untuk<br />
Kementerian Pekerjaan Umum<br />
Teknologi Pemantauan Aktifitas Geologi Tektonik Real Time yang dibuat <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY<br />
INDONESIA untuk Kementerian Pekerjaan Umum<br />
Halaman 5<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
MENJAGA LINGKUNGAN DENGAN PENANGANAN LIMBAH<br />
YANG BAIK<br />
Pengelolaan lingkungan industri merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar industri tetap<br />
berjalan dan berkelanjutan. Lingkungan sebagai salah satu pilar dari tiga pilar pembangunan<br />
berkelanjutan mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan industri. Pembangunan industri<br />
berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkungan (Environment), ekonomi (Economy) dan sosial/<br />
kesempatan yang sama bagi semua orang (Equity) dikenal sebagai 3E. Aspek lingkungan tidak berdiri<br />
sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. Dalam kegiatan internal industri peluang<br />
untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar, tergantung bagaimana cara<br />
mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. Faktor sosial yang sebagian besar<br />
menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri juga sangat terkait dengan pengelolaan<br />
lingkungan.<br />
Kaitan lingkungan dengan ekonomi dan sosial dalam suatu kegiatan industri mencakup beberapa hal,<br />
di antaranya adalah biaya pengelolaan, bisnis, investasi, citra perusahaan, perdagangan, serta<br />
kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar.<br />
Terkait dengan hal dimaksud, Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)<br />
No.7/2/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, yang mengatur bahwa penilaian<br />
terhadap prospek usaha sebagai unsur kualitas kredit, meliputi penilaian terhadap upaya yang<br />
dilakukan debitur dalam rangka memelihara lingkungan hidup. Pada Pasal 10 mengenai Kualitas<br />
Kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian sebagai berikut: a. prospek usaha; b. Kinerja<br />
(performance) debitur; dan c. kemampuan membayar. Pasal 11 ayat (1) menyebutkan bahwa<br />
Penilaian terhadap prospek usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a meliputi penilaian<br />
terhadap komponen-komponen sebagai berikut: a. potensi pertumbuhan usaha; b. kondisi pasar dan<br />
posisi debitur dalam persaingan; c. kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja; d.<br />
dukungan dari grup atau afiliasi; dan e. upaya yang dilakukan debitur dalam rangka memelihara<br />
lingkungan hidup.<br />
Pengelolaan lingkungan industri sebgaimana Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang :<br />
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar<br />
industri tetap berjalan dan berkelanjutan salah satunya dengan pengelolaan limbah. Limbah bahan<br />
berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang<br />
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya<br />
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau<br />
merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,<br />
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Pengelolaan Limbah B3 bertujuan untuk<br />
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan<br />
oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai<br />
fungsinya kembali. Pengelolaan limbah B3 dapat dilakukan dengan Pengolahan limbah B3 yaitu<br />
proses untuk mengubah karakeristik dan komposisi limbah B3 untuk menghilangkan dan/atau<br />
mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat racun.<br />
Halaman 6<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
Kolong Kace Belitung, bekas penambangan timah<br />
Inspeksi pipa dan pompa pengolahan limbah cair antisipasi kebocoran<br />
Halaman 7<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
PERANAN <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA DALAM<br />
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI<br />
Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal, stabilisasi dan solidifikasi, secara fisika,<br />
kimia, biologi dan/atau cara lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi. Dalam hal ini <strong>SAMRO</strong><br />
TECHNOLOGY INDONESIA memperkenalkan produk dan teknologi pengolahan Limbah B3 dengan<br />
menggunakan Bioteknologi yaitu:<br />
1. Bioremediasi<br />
2. Fitoremediasi<br />
3. Pengelolaan Lingkungan<br />
a. Silvikultur<br />
b. Agro Industri<br />
Disamping itu <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA juga menggunakan teknologi yang sudah diakui<br />
oleh internasional untuk Konservasi Lingkungan dan Sumber Daya Air yaitu Teknologi SABO.<br />
Teknologi SABO pada awalnya merupaakan teknologi untuk mengendalikan aliran lahar gunung<br />
berapi. Namun dengan perluasan dan perkembangan teknologi maka teknologi dberkebnag menjadi<br />
teknologi konservasi Lingkungan dan Sumber Daya Air khususnya pada daerah Catchment Area<br />
(Daerah Tangkapan Air) untuk mengurangi bahaya dan bencana. Dengan memperhitungkan pola<br />
area tangkapan air maka dapat diketahui potensi kebocoran dan penanganan limbah secara<br />
signifikan dan effektif.<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA juga mengembangkan teknologi pemantauan aktifitas geologi<br />
dan cuaca secara real time. Untuk daerah-daerah yang membutuhkan pantauan secara khusus maka<br />
dapat dikembangan teknologi telemetri atau pemantauan jaraka jauh . Sensor-sensor getara, aliran<br />
sungai, tinggi muka air serta indikator-indikator atau parameter-parameter lain dapat dipantau dari<br />
tempat yang jauh sehingga meningkatkan nilai effektifitas atau keamanan.<br />
Sebagai badan usaha yang berbasis pada penelitian dan pengembangan maka <strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY<br />
INDONESIA berusaha mengembangkan teknologi dan solusi yang paling tepat bagi situasi dan<br />
kondisi dimana industri membutuhkan. Kondisi Indonesia yang yang sangat kompleks tentunya juga<br />
membutuhkan penanganan secara khusus dan mendalam agar di dapat hasil yang paling optimal<br />
dan sesuai dengan kondisi setempat.<br />
Limbah Industri yang dapat ditangani melalui layanan Teknologi dan Solusi Produk <strong>SAMRO</strong><br />
TECHNOLY INDONESIA<br />
1. Limbah Industri Hulu dan Hilir Migas<br />
2. Limbah Industri Pembangkit Listrik (Batubara/Gas/Solar/Panas Bumi)<br />
3. Limbah Industri Petrokimia<br />
4. Limbah Industri Pulp and Paper<br />
5. Limbah Industri Pertambangan<br />
6. Limbah Industri Pengolahan Logam<br />
7. Limbah Industri Kelapa Sawit<br />
8. Limbah Industri Perakitan<br />
9. Limbah Industri Pengalengan Makanan<br />
10. Limbah Industri Rumah Sakit<br />
11. Limbah Industri Perhotelan<br />
12. Limbah Industri Peternakan<br />
Halaman 8<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
Penjelasan Kepada Anggota DPR RI<br />
Kunjungan Tim Ahli dari Salah satu Perusahaan Australia<br />
Halaman 9<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
BIOREMEDIASI<br />
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan.<br />
Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan<br />
beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut<br />
biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan<br />
beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang<br />
tidak berbahaya dan tidak beracun.<br />
Keberhasilan proses bioremediasi harus didukung oleh disiplin ilmu lain seperti fisiologi mikroba,<br />
ekologi, kimia organik, biokimia, genetika molekuler, kimia air, kimia tanah, dan juga teknik. Mikroba<br />
yang sering digunakan dalam proses bioremediasi adalah bakteri, jamur, ragi, dan alga.<br />
Degradasi senyawa kimia oleh mikroba di lingkungan merupakan proses yang sangat penting untuk<br />
mengurangi kadar bahan-bahan berbahaya di lingkungan, yang berlangsung melalui suatu seri reaksi<br />
kimia yang cukup kompleks. Dalam proses degradasinya, mikroba menggunakan senyawa kimia<br />
tersebut untuk pertumbuhan dan reproduksinya melalui berbagai proses oksidasi.<br />
Strategi yang digunakan pada Bioremediasi adalah:<br />
1. Bioremediasi In Situ<br />
Merupakan metode dimana mikroorganisme diaplikasikan langsung pada tanah atau air dengan<br />
kerusakan yang minimal. Bioremediasi (In situ bioremediation) juga terbagi atas:<br />
• Biostimulasi/Bioventing: dengan penambahan nutrient (N, P) dan aseptor elektron (O2)<br />
pada lingkungan pertumbuhan mikroorganisme untuk menstimulasi pertumbuhannya.<br />
• Bioaugmentasi: dengan menambahkan organisme dari luar (exogenus microorganism)<br />
pada subpermukaan yang dapat mendegradasi kontaminan spesifik.<br />
• Biosparging: dengan menambahkan injeksi udara dibawah tekanan ke dalam air<br />
sehingga dapat meningkatkan konsentrasi oksigen dan kecepatan degradasi.<br />
2. Bioremediasi Ex Situ<br />
Merupakan metode dimana mikroorganisme diaplikasikan pada tanah atau air terkontaminasi<br />
yang telah dipindahkan dari tempat asalnya. Teknik ek situ terdiri atas:<br />
• Landfarming: teknik dimana tanah yang terkontaminasi digali dan dipindahkan pada<br />
lahan khusus yang secara periodik diamati sampai polutan terdegradasi.<br />
• Composting: teknik yang melakukan kombinasi antara tanah terkontaminasi dengan<br />
tanah yang mengandung pupuk atau senyawa organik yang dapat meningkatkan<br />
populasi mikroorganisme.<br />
• Biopiles: merupakan perpaduan antara landfarming dan <strong>com</strong>posting.<br />
• Bioreactor: dengan mengunakan aquaeous reaktor pada tanah atau air yang<br />
terkontaminasi.<br />
3. Bioremediasi Absorbing<br />
Merupakan metode yang dapat digunakan secara In Situ ataupun Ex Situ khususnya pada<br />
polutan yang bersifat cair ataupun semi cair. Polutan ditambahkan bahan yang bersifat<br />
penyerap atau absorber dimana bahan penyerap tersebut memiliki mikroorganisme yang akan<br />
melaksanakan biotransformasi.<br />
Halaman 10<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
JENIS POLUTAN YANG DAPAT DITANGANI DENGAN<br />
TEKNOLOGI BIOREMEDIASI<br />
Jenis polutan yang dapat dilakukan Bioremediasi yaitu:<br />
1. Polutan Hidrokabon dan Plastik<br />
a. Degradasi Hidrokarbon Alifatik<br />
b. Degradasi Hidrokarbon Aromatik<br />
c. Degradasi Hidrokarbon Alifatik Terklorinasi<br />
2. Polutan dengan kandungan Logam Ringan<br />
3. Polutan dengan kandungan Logam Berat<br />
4. Polutan dengan kandungan Asam<br />
5. Polutan dengan kandungan Zat Berbahaya<br />
6. Polutan dengan kandungan Lignin<br />
Bioremediasi dapat dilakukan pada industri yang memiliki limbah dengan kadungan polutan di atas<br />
serperti pada:<br />
1. Limbah Industri Hulu Migas: Sisa Lumpur Pemboran, Bocoran Air Formasi, Bocoran Minyak Bumi,<br />
Sisa atau bocoran Semen Sumur, Sisa atau bocoran Bahan Work Over (Acidizing dan Fracturing),<br />
Sisa atau Limbah Surfactant<br />
2. Limbah Industri Hilir Migas: Bocoran Penampungan Minyak, Sisa atau Limbah Kilang minyak<br />
3. Limbah Industri Pembangkit Listrik (Batubara/Gas/Solar/Panas Bumi): Sisa atau bocoran HSD,<br />
Limbah Batubara, Abu Batubara, Limbah Surfactant, Limbah Air Formasi, Limbah Padat Hasil<br />
Panas Bumi, Limbah Cair Hasil Panas Bumi<br />
4. Limbah Industri Petrokimia: Sisa atau Limbah Kilang, Sisa atau bocoran HSD, Limbah Batubara,<br />
Abu Batubara, Limbah Surfactant, Limbah Air Buangan, Sludge<br />
5. Limbah Industri Pulp and Paper: Limbah Lignin, Limbah Padat, Limbah Padat dengan Kandungan<br />
Logam Ringan dan Berat, Sisa atau bocoran HSD, Limbah Batubara, Limbah Abu Batubara,<br />
Limbah Air Buangan, Sludge, Slag<br />
6. Limbah Industri Pertambangan: Limbah Padat Pertambangan, Limbah Cair Pertambangan,<br />
Sludge, Slag, Tailing<br />
7. Limbah Industri Pengolahan Logam: Limbah Padat dengan Kandungan Logam Ringan dan Berat,<br />
Limbah Batubara, Limbah Abu Batubara, Limbah Air Buangan, Sludge, Slag<br />
8. Limbah Industri Kelapa Sawit: Limbah Lignin, Limbah Padat, Limbah Padat dengan Kandungan<br />
Logam Ringan dan Berat, Sisa atau bocoran HSD, Limbah Batubara, Limbah Abu Batubara,<br />
Limbah Air Buangan, Sludge, Slag<br />
9. Limbah Industri Perakitan: Limbah Padat dengan Kandungan Logam Ringan dan Berat, Limbah<br />
Batubara, Limbah Abu Batubara, Limbah Air Buangan, Sludge, Slag<br />
10. Limbah Industri Pengalengan Makanan<br />
11. Limbah Industri Rumah Sakit<br />
12. Limbah Industri Perhotelan<br />
13. Limbah Industri Peternakan<br />
Halaman 11<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
FITOREMEDIASI<br />
Fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai: penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan,<br />
memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik<br />
maupun anorganik. Fitoremediasi merupakan teknologi hijau yang baru berkembang pada awal<br />
tahun 1990, hal ini ditandai dengan keberhasilan meremediasi dan proses pungut ulang zat<br />
radioaktif Cs, Sr, dan U dari daerah tercemar di Chernobil dengan menggunakan tumbuhan Heliantus<br />
Annus (bunga matahari) (Brett H. Robinson, 2000). Fitoremediasi dapat dibagi menjadi fitoekstraksi,<br />
rizofiltrasi, fitodegradasi, fitostabilisasi, fitovolatilisasi.<br />
Rizofiltrasi yaitu fitoremediasi terjadi karena proses adsorpsi, pemekatan dan pengakumulasian<br />
polutan di daerah akar tanaman.<br />
1. Fitoekstraksi yaitu proses ekstraksi dan akumulasi polutan dari lapisan tipis tanaman yang<br />
dapat dipanen untuk mendapatkan kembali (pungut ulang) polutan yang bernilai ekonomis.<br />
2. Fitotransformasi atau Fitodegradasi yaitu proses remediasi polutan yang disebabkan<br />
terjadinya perubahan molekul organic yang kompleks menjadi molekul sederhana. Proses ini<br />
melibatkan metabolisme kontaminan di dalam jaringan tumbuhan, misalnya oleh enzim<br />
dehalogenase dan oksigenase<br />
3. Fitostimulasi atau simbiosis tanaman dengan mikrobial (plant-assisted bioremediation) yaitu<br />
proses remediasi polutan yang disebabkan oleh adanya aktifitas mikroba pada daerah akar<br />
yang bekerja secara bersama sinergis.<br />
4. Fitostabilisasi yaitu proses remediasi dikarenakan adanya penurunan mobilitas polutan<br />
melalui pembentukan senyawa yang lebih kompleks namun mudah untuk diadsorpsi oleh<br />
tumbuhan di daerah rizosfer.<br />
5. Fitovolatilisasi terjadi ketika tumbuhan menyerap kontaminan dan melepasnya ke udara<br />
lewat daun; dapat pula senyawa kontaminan mengalami degradasi sebelum dilepas lewat<br />
daun.<br />
Tanaman perintis yang digunakan sebagai penyerap bahan beracun<br />
Halaman 12<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
Bibit tanaman untuk Fitoremediasi<br />
Kunjungan Lapangan Tim Ahli dari Perusahaan Australia pada lahan hasil Fitoremediasi<br />
Halaman 13<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
PEMANFAATAN AREA BEKAS LIMBAH INDUSTRI<br />
SILVIKULTUR<br />
Silvikultur adalah ilmu dan seni untuk mengelola tegakan hutan melalui pembangunan dan<br />
pengendalian tegakan, pertumbuhan, struktur dan komposisi tegakan, dan kualitas tegakan sesuai<br />
degan tujuan pengelolaan hutan yang ditetapkan.<br />
Secara umum pengertian silvikultur adalah<br />
1. Seni memproduksi hutan<br />
2. Penerapan pengetahuan silvika dalam perlakuan-perlakuan terhadap hutan<br />
3. Teori dan praktek pengendalian pembangunan hutan<br />
Secara umum pengertian system silvikultur adalah suatu proses memproduksi hutan yang<br />
merupakan suatu siklus yang terdiri dari mata rantai-mata rantai komponen kegiatan yang berurutan<br />
satu sama lainnya (penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, penjarangan, pemanenan) untuk<br />
mencapai tujuan tertentu dalam pengelolaan hutan.<br />
Tujuan teknik silvikultur dapat digolongkan ke dalam tiga program, sbb. :<br />
1. Program pengendalian, mencakup : Pengendalian struktur, kerapatan, pertumbuhan dan<br />
rotasi serta kombinasi dari elemen silvikultur.<br />
2. Program proteksi, mencakup :<br />
- Proteksi tempat tumbuh<br />
- Proteksi pohon<br />
3. Program pelayanan, meliputi : pemungutan, pengelolaan, dan pemanfaatan<br />
AGRO INDUSTRI<br />
Agro Industri merupakan kelanjutan dari Fitoremediasi dimana pada daerah yang terdapat<br />
kandungan polutan dilakukan penanaman tanaman untuk menghilangkan, memindahkan,<br />
menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik<br />
dengan mengambil hasil dari tumbuhan tersebut untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat.<br />
Pengambilan bagian dari tumbuhan untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat akan mengurangi<br />
tingkat polutan pada daerah tersebut. Pemilihan tanaman yang akan dimanfaatkan akan dipilih<br />
dimana produk yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis atau dapat dimanfaatkan oleh industri.<br />
Halaman 14<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
Kunjungan Anggota Kursus Agrobisinis Majalah TRUBUS<br />
Kunjungan Tim Ahli TAKASAGO INTERNATIONAL JAPAN pada lahan Agrobisnis<br />
Halaman 15<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
PRODUK BIOREMEDIASI<br />
Halaman 16<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE<br />
Halaman 17
PRODUK PUPUK HAYATI, PUPUK ORGANIK, PESTISIDA<br />
HAYATI DAN PESTISIDA ORGANIK<br />
Halaman 18<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE<br />
Halaman 19
PRODUK PESTISIDA ORGANIK YANG DIEKSPOR<br />
KE EROPA, AFRIKA DAN ASIA<br />
Halaman 20<br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA<br />
Griya Purwa Asri E-319, Purwomartani<br />
Kalasan, Yogyakarta<br />
Fax: +62-274-4395710<br />
E-mail: samro.technology@gmail.<strong>com</strong><br />
<strong>SAMRO</strong> TECHNOLOGY INDONESIA | COMPANY PROFILE