Tourism Review - Edisi Januari
Menyasar 20 Juta Wisatawan Mancanegara Tahun 2019
Menyasar 20 Juta Wisatawan Mancanegara Tahun 2019
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Tourism</strong><br />
Info<br />
Festival Sungai Carang 2015<br />
Pemerintah Kota Tanjungpinang kembali menggelar Festival Sungai Carang (FSC) 2015. Selain untuk memperingati<br />
hari jadi Kota Tanjungpinang ke 231, acara ini diadakan untuk merayakan Hari Pers Nasional di Kepulauan Riau.<br />
Acara menarik ini dihelat pada 3 <strong>Januari</strong> hingga 6 Februari 2015. Rangkaian kegiatan FSC 2015 selain untuk memperingati<br />
HUT Kota Tanjungpinang ke-231, juga diselenggarakan untuk merayakan Hari Pers Nasional di Kepulauan Riau.<br />
FSC adalah event budaya yang berbasis wisata sungai dan sejarah Kepri. Diselenggarakan berbagai lomba di dalamnya,<br />
seperti lomba memasak estafet, lomba arak-arakan bunga telur, lomba melukis, lomba membaca gurindam, dan masih<br />
banyak lagi lainnya. Festival yang diselenggarakan untuk kedua kalinya tersebut berhasil menjadi ikon baru wisata Kepri.<br />
FSC 2015. Acara menarik ini akan dihelat pada 3 <strong>Januari</strong> hingga 6 Februari 2015.<br />
Dalam acara ini akan ditawarkan paket berlayar di Sungai Carang. Rute kapal berlayar mulai dari Pelantar 1, kemudian<br />
menyusuri Sungai Carang mengarah ke Jembatan Engku Putri. Sepanjang perjalanan ke arah hulu sungai, kapal melintasi<br />
sejumlah area bersejarah seperti Pulau Bayan, Tanjungunggat, Kampung Bulang, Pelabuhan Batu 6 hingga situs Kota Rebah.<br />
Selesai menghulu, kapal kemudian menghilir kembali ke arah Pulau Penyengat dan memutarinya kemudian berlanjut<br />
ke Teluk Dompak. Paket ini memiliki harga Rp50 ribu untuk pelajar dan Rp100 ribu untuk wisatawan umum. Apabila ingin<br />
makan malam, paket yang ditawarkan<br />
Rp150 ribu per orang.<br />
Selain menawarkan paket berlayar<br />
di Sungai Carang, juga akan diadakan<br />
lomba arak-arakan bunga telur begitu<br />
unik di Tanjung Pinang karena melambangkan<br />
budaya Melayu. Bunga telur<br />
biasanya terdapat di acara pernikahan,<br />
khitanan dan acara adat. Dalam lomba<br />
ini, nantinya tim yang terdiri dari minimal<br />
10 orang akan membawa telur di<br />
dalam tempat sirih yang disebut cerana.Dalam<br />
lomba arak-arakan bunga<br />
telur, peserta boleh diiringi dengan<br />
musik tradisional melayu yang menggunakan<br />
kompang, akordion, dakung<br />
dan lain sebagainya.<br />
Bau Nyale 2015<br />
Nyale adalah sebuah pesta atau upacara yang dikenal<br />
dengan Bau Nyale. Kata Bau berasal dari Bahasa Sasak<br />
yang berarti menangkap sedangkan kata Nyale berarti<br />
cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang<br />
dibawah permukaan laut. Bau Nyale merupakan sebuah<br />
acara perburuan cacing laut. Acara ini diselenggarakan<br />
sekitar bulan Februari dan Maret. Tempat penyelenggaraan<br />
upacara Bau Nyale ini ada di Pantai Seger, Kuta. Terletak<br />
dibagian selatan Pulau Lombok.<br />
Pesta atau upacara Bau Nyale merupakan sebuah<br />
peristiwa dan tradisi yang sangat melegenda dan mempunyai<br />
nilai sakral tinggi bagi Suku Sasak, Suku asli Pulau<br />
Lombok. Keberadaan pesta bau nyale ini berkaitan erat<br />
dengan sebuah cerita rakyat yang berkembang di daerah<br />
Lombok Tengah bagian selatan<br />
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan menyelenggarakan<br />
event berskala nasional, Core Event Bau Nyale 2015, pada 9 - 10 Februari 2015. Acara pesta rakyat untuk<br />
mengenang kisah Putri Mandalika ini akan dilaksanakan di beberapa tempat, diantaranya adalah: Selong Belanak, Kute<br />
dan Pantai Aan, namun acara akan dipusatkan di panggung terbuka di Pantai Seger, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok<br />
Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.<br />
22 <strong>Tourism</strong> <strong>Review</strong> | January 2015