Rangkaian Elektronika - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
Rangkaian Elektronika - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
Rangkaian Elektronika - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Rangkaian</strong> Elektronik<br />
Gambar. 2.15<br />
Simbol <strong>Rangkaian</strong> Transistor pnp dan npn<br />
Seperti terlihat dalam gambar 2.15 tiga termial transistor adalah emitter (emitor),<br />
base (basis) dan collector (kolektor). Dalam transistor pnp arah arus emitor positif<br />
menuju ke terminal emitornya sedang arus kolektor dan arus basis menuju ke luar<br />
terminal kolektor dan ke luar terminal basis. Dalam transistor npn maka arah<br />
arusnya kebalikan arah arus pada transistor pnp. Tanda panah pada terminal<br />
emitor menunjukan arah arus normal untuk arus emitor positif.<br />
Kedua type transistor pnp dan npn banyaj digunakan dalam rangkaian elektronik.<br />
Tetapi untuk keperluan integrated circuit (IC) maka transistor type npn lebih<br />
sering digunakan sebab pembuatannya lebih mudah.<br />
Dengan menerapkan hukum kirchof arus pada rangkaian transistor dalam gambar<br />
2.1 maka kita dapatkan persamaan arus sebagai berikut :<br />
i E = i B + i C<br />
Dimana, dalam operasi normal, ketiga arus i E, i b , dan i C merupakan arus positif.<br />
Biasanya transistor dioperasikan dengan mengatur arus basis i B , yang selanjutnya<br />
akan merubah nilai arus output i C dan i E . oleh karena itu untuk selanjutnya lebih<br />
tepat menyatakan i C dan i E dalam kaitannya dengan arus i B . telah terbukti dalam<br />
eksperimen bahwa besarnya perbandingan (rasio) antara arus kolektor i C dan arus<br />
basis i B konstan dan selanjutnya konstanta tersebut diberi simbol beta (?) dan<br />
disebut sebagai factor penguatan arus (gain), jadi dapat dituliskan persamaanya :<br />
34