12.03.2015 Views

Rangkaian Elektronika - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan

Rangkaian Elektronika - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan

Rangkaian Elektronika - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Rangkaian</strong> Elektronik<br />

V BE1 0,7<br />

i1 = ----------- = ---------- = 3,5 mA<br />

R 1 200<br />

V CC – V BE1 5,4 – 0,7<br />

i2 = ----------------- = ---------------- = 4,3 mA<br />

R c + R 2 1,1 + 103<br />

i b1 = i 2 – i 1 = 0,8 mA<br />

Anggaplah transistornya mempunyai harga beta ? = 100. perkalian i B1 dan ?<br />

menghasilkan besar i C1 = i B1 x ? = 80 mA. Harga ini lebih besar dari pada harga<br />

perhitungan di atas yaitu 54 mA, sehingga T 1 mengalami saturasi dan i C1 = 54<br />

mA. Tegangan Q 2 didapat dari hukum Kirchof tegangan yaitu :<br />

Q 2 = V CC – R C .i 2 = 5,4 – 0,43 = 5V<br />

Berdasarkan gambar 2.8c maka bila T 2 cut-off, maka tenagan basis-emitor harus<br />

kurang dari 0,7 V. Di sini dapat dilihat, karena T 1 saturasi, maka Q 1 = 0 V;<br />

demikian juga V BE2 = 0 V, jadi T 2 sedang cut-off.<br />

Men-Triger flip-flop<br />

Bila Q 2 semula pada 0 V dan kita ingin men-set flip-flop sehingga Q 2 = 5 V, kita<br />

memerlukan pulsa tegangan suplai positif untuk basis T 1 . Pulsa tegangan ini harus<br />

lebih besar dari 0,7 V. Sehingga T 1 konduk dan Q 1 berubah ke 0 V. hal ini akan<br />

meng cut-off T 2 dan me mbuat Q 2 = 5 V. hal yang sama bila ingin membuat Q 1 =<br />

5 V pada saat Q 2 = 5 V. Kita memerlukan pulsa tegangan positif ke basis T 2 .<br />

44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!