15.11.2012 Views

Menggambarkan Molekul dan ion dengan Struktur Lewis

Menggambarkan Molekul dan ion dengan Struktur Lewis

Menggambarkan Molekul dan ion dengan Struktur Lewis

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KIMIA ANORGANIK<br />

RANGKUMAN BAB 10<br />

YODHA GALIH B<br />

21030112130080<br />

2012


<strong>Menggambarkan</strong> <strong>Molekul</strong> <strong>dan</strong> <strong>ion</strong> <strong>dengan</strong> <strong>Struktur</strong> <strong>Lewis</strong><br />

Lanngkah pertama menggambarkan bentuk molekul adalah merubah rumus molekul menjadi struktur<br />

<strong>Lewis</strong>.<br />

<strong>Struktur</strong> <strong>Lewis</strong> untuk satu ikatan,<br />

Pertama kita membahas cara menggambarkan struktur <strong>Lewis</strong> untuk molekul yang hanya memiliki satu<br />

ikatan, contohnya NF3<br />

Langkah 1 :<br />

Letakkan atom relative satu sama lainnya, untuk senyawa <strong>dengan</strong> formula ABn, letakkan atom<br />

<strong>dengan</strong>nomor golongan terendah ditengah karena membutuhkan electron untuk menjadi octet,<br />

biasanya atom ini memiliki keelektronegatifan terendah.<br />

(jika atomnya memiliki nomor golongan yang sama, letakkan atom yang memiliki periode terbesar<br />

ditengah)<br />

Langkah 2 :<br />

Hitung eletron valensi total, untuk molekul tambahkan electron valensi seluruh atom<br />

Contoh NF3<br />

Untuk <strong>ion</strong> poliatom tambahkan satu e untuk <strong>ion</strong> negative <strong>dan</strong> kurangkan satu e untuk <strong>ion</strong> positif.<br />

Langkah 3 :<br />

Gambar sebuah ikatan tunggal yang mengelilingi atom pusat <strong>dan</strong> kurangkan 2 elektron valensi disetiap<br />

ikatan.


Langkah 4 :<br />

Sebarkan electron sisa secara rata sehingga setiap atom mendapat 8 elektron (atau 2 untuk hidrogen)<br />

Namun struktur <strong>Lewis</strong> tidak mengindikasikan bentuk, jadi penggambaran NF3 yang sesuai adalah<br />

Berdasarkan keempat langkah tersebut, dapat digambarkan struktur lewis <strong>dengan</strong> atom sentral C,N,O<br />

sebagai berikut :<br />

� Hidrogen membentuk 1 ikatan<br />

� Carbon membentuk 4 ikatan<br />

� Nitrogen membentuk 3 ikatan<br />

� Oksigen membentuk 2 ikatan<br />

� Halogen membentuk 1 ikatan saat menjadi atom pengitar ( F selalu mengitari atom pusat)<br />

<strong>Struktur</strong> <strong>Lewis</strong> untuk ikatan rangkap<br />

Terdka<strong>dan</strong>g setelah langkah keempat, masih belum mencukupi kebutuhan electron untuk atom sentral<br />

(menjadi octet). Hal ini biasanya menunjukan a<strong>dan</strong>ya ikatan rangkap pada molekul tersebut. Maka dari<br />

itu dilanjutkan <strong>dengan</strong><br />

langkah 5 :<br />

Membentuk ikatan rangkap <strong>dengan</strong> merubah pasangan bebas electron yang ada pada atom pengitar<br />

menjadi ikatan di atom pusat.<br />

Contoh


Resonansi : Pergerakan ikatan pasangan electron<br />

Contoh O3 bisa digambarkan<br />

Pada gambar pertama ikatan rangkap di oksigen A <strong>dan</strong> ikatan rangkap di oksigen C pada gambar kedua<br />

bukanlah molekul O3 yang berbeda, hanya saja memiliki struktur <strong>Lewis</strong> yang berbeda.<br />

<strong>Molekul</strong> yang memiliki beberapa penggambaran struktur <strong>Lewis</strong> yang berbeda disebut beresonansi <strong>dan</strong><br />

memiliki tanda (↔) diantaranya. <strong>Struktur</strong> resonansi tidak menggambarkan ikatan yang sebenarnya <strong>dan</strong><br />

biasanya disebut resonansi hybrid( titik tengah struktur resonansi)<br />

Resonansi hybrid digambarkan <strong>dengan</strong> garis putus-putus.<br />

Pada ikatan sebagian seperti pada resonansi hybrid, sering meminta “bond order” yaitu hasil dari<br />

pembagian antara jumlah pasang electron dalam molekul <strong>dengan</strong> jumlah ikatan pasangan atom.<br />

Pada O3


Pada CO3 2-<br />

Sama <strong>dengan</strong> 4/3 untuk bond oredernya.<br />

(Untuk struktur <strong>Lewis</strong> pada <strong>ion</strong>poliatom dilengkapi <strong>dengan</strong>tanda kurung <strong>dan</strong> diberi muatan dibagian<br />

atasnya )<br />

Muatan formal : Menentukan struktur resonansi yang lebih utama<br />

Dikarenakan resonansi hybrid merupakan titik tengah dari bentuk beberapa resonansi , maka salah satu<br />

struktur mempunyai kontribusi lebih dalam molekul tersebut. Salah satu cara untuk emilih resonansi<br />

yang lebih utama <strong>dengan</strong> cara menghitung muatan formalnya.<br />

Contoh O3, muatan formal oksigen A pada struktur 1 adalah<br />

Se<strong>dan</strong>gkan muatan formal untuk semua atom pada kedua struktrur resonansi O3 adalah<br />

<strong>Struktur</strong> 1<strong>dan</strong> 2 memiliki muatan formal yang sama, sehingga memiliki kontribusi yang sama pada<br />

resonansi hybridnya. Namun muatan formal harus dihitung sesuai muatan aktualnya (0 pada molekul<br />

<strong>dan</strong> jumlah muatan <strong>ion</strong> pada <strong>ion</strong>)<br />

Tiga kriteria untuk menentukan struktur resonansi yang utama :<br />

1. Muatan formal yang lebih kecil didahulukan dari yang besar<br />

2. Muatan formal pada atom yang berdekatan tidak diperlukan<br />

3. Muatan formal yang lebih negative harus berada pada sebuah atom yang memiliki<br />

keelektronegatifan besar


<strong>Struktur</strong> <strong>Lewis</strong> untuk pengecualian aturan octet<br />

Beberapa hal uyang mempengaruhi adalah :<br />

� <strong>Molekul</strong> <strong>dengan</strong> electron deficient<br />

Yaitu atom pusat yang memiliki electron valensi kurang dari 8 seperti pada atom Be <strong>dan</strong> B<br />

Contoh :<br />

Hal utama yang membuat atom kekurangan electron untuk menjadi octet adalah <strong>dengan</strong><br />

menambahkan ikatan saat melakukan reaksi<strong>dengan</strong> molekul lain seperti BF3 direaksikan <strong>dengan</strong><br />

NH3<br />

� <strong>Molekul</strong> berelektron ganjil<br />

<strong>Struktur</strong> <strong>Lewis</strong> berdasarkan pada model pasangan electron tidak menjelaskan jenis yang<br />

memiliki electron bebeas, tapi akan digunakan muatan formal untuk menentukan dimana<br />

keberadaan electron bebeas. Hampir semua molekul berelektron ganjil memiliki atom sentral<br />

yang berasal dari golongan yang ganjil seperti N(golongan 5A) atau Cl (golongan7A)<br />

Contoh NO2<br />

NO2 memiliki beberapa resonansi, resonansi yang dipakai adalah resonansi pasanagan bebas<br />

Namun NO2 (kiri) lebih utama karena radikal bebas saling membentuk ikatan masing-masing<br />

electron bebas.<br />

� Perluasan valensi<br />

Atom memperluas valensinya untuk membentuk ikatan lebih dari ketentuan octet <strong>dan</strong> pada<br />

prosesnya menghasilkan energy. Perluasan valensi hanya untuk atom sentralnon metal pada<br />

periode 3 atau lebih <strong>dan</strong> memiliki orbital d<br />

Contoh


PENYUSUNAN GRUP ELEKTRON DAN BENTUK MOLEKUL<br />

Penyusunan grup electron ditentukan oleh grup electron valensi, yang berikatan ataupun tidak,<br />

disekitar atom sentralnya. Disamping itu bentuk molekul ditentukan oleh posisi relative pada<br />

atom pusat.<br />

Untuk membagi bentuk molekul, kita tetapkan rumus AXmEn,<br />

A : atom sentral<br />

X : atom pengitar<br />

E : atom tidak berikatan<br />

Sudut ikatan adalah sudut yang terbentuk oleh 2 atom pengitar yang mengelilingi inti pada<br />

sumbunya.<br />

� Bentuk <strong>Molekul</strong> <strong>dengan</strong> 2 grup electron (susunan linear)<br />

Susunan linear dari hasil grup electron dalam molekul memiliki bentuk linear <strong>dan</strong> sudut ikatan<br />

180°.<br />

Contoh (AX2)<br />

Bentuk molekul hanya dipengaruhi oleh grup electron disekitar atom pusat<br />

� Bentuk <strong>Molekul</strong> <strong>dengan</strong> 3 grup electron (susunan trigonal planar)<br />

Pada susunan ini terdapat dua kemungkinan bentuk, yang pertama<br />

<strong>dengan</strong> 3 atom pengitar atau 2 artom pengitar <strong>dan</strong> 1 ikatan bebas.<br />

Efek ikatan rangkap<br />

Ikatan rangkap yang memiliki masa jenis electron yang lebih kuat<br />

menolak dua ikatan tunggal lebih kuat dari pada tolakan satu sama<br />

lainnya.


Efek ikatan bebas<br />

Efek pasangan bebas pada bentuk molekul adalah dapat merubah sudut ikatan karena pasangan<br />

bebas hanya berada di satu inti sehingga memiliki gaya tolak yang lebih kuat dibandingkan<br />

pasangan ikatan. Hal inilah yang menyebabkan sudut ikatan berkurang.<br />

� Bentuk <strong>Molekul</strong> <strong>dengan</strong> 4 grup electron (Tetrahedral)<br />

Pada gambar struktur <strong>Lewis</strong> saat terdapat 4 ikatanpada sebuah molekul<br />

akan terindikasikan sudut ikatan sebesar 90°. Namun saat digambarkan<br />

dalam bentuk 3 dimensi keempat grup electron tersebut dapat<br />

membentuk sudut ikatan melebihi 90° <strong>dan</strong> membentuk equilateral<br />

triangle. Contoh<br />

Metana<br />

Semua molekul atau <strong>ion</strong> yang memiliki 4 grup electron pengitar atom<br />

pusat akan membentuk susunan tetrahedral (AX4).<br />

Saat salah satu dari keempat electron grup itu membentuk ikatan bebas,<br />

maka bentuk molekulnya akan menjadi trigonal pyramid (AX3E).<br />

Saat terdapat 2 ikatan bebas <strong>dan</strong> 2 ikatan grup electron , bentuk molekul<br />

akan menjadi planar v (AX2E2)<br />

Urutan gaya tolak electron yang menyebabkan pembelokkan dari sudut ikatan ideal:


� Bentuk <strong>Molekul</strong> <strong>dengan</strong> 5 grup electron (Trigonal Bipiramida)<br />

Saat 5 grup electron memenuhi pembagian <strong>dengan</strong> maksimal maka akan<br />

membentuk susunan trigonal bipiramida. Ada2 tipe dari posisi electron<br />

pengitar <strong>dan</strong> 2 sudut ikatan ideal.<br />

Terdiri dari 3 grup ekuator <strong>dan</strong> 2 grup axial. Grup ekuator memiliki sudut<br />

ikatan sebesar 120° <strong>dan</strong> asial grup memiliki sudut ikatan 90° terhadap<br />

ekuator. Secara umum,sudut ikat yang lebih besar memiliki gaya tolak yang<br />

lebih lemah . Jadi gaya tolak antara ekuator lebih lemah dari gaya tolak<br />

antara aksial terhadap ekuator.<br />

Saat normal (AX5) disebut Tribonal Bipiramida<br />

Saat dalam keadaan (AX4E) disebut Seesaw<br />

Saat dalam keadaan (AX3E2) disebut palanar T<br />

Saat dalam keadaan (AX2E2) disebut linear<br />

� Bentuk <strong>Molekul</strong> <strong>dengan</strong> 6 grup electron (octahedral)<br />

Susunan octahedral terbentuk karena terdapat 6 elektron yang<br />

mengelilingi atom sentral <strong>dan</strong> memberikan sudut ikatan ideal sebesar 90°<br />

disetiap ikatannya.<br />

Contoh<br />

Karena semua grup electron memiliki sudut ikatan yang sama maka tidak<br />

ada perubahan jika terdapat satu ikatan bebas (AX5E). Pada keadaan ini<br />

akan membentuk piramida segiempat.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan pada keadaan AX4E2 akan terbentuk planar segiempat


BENTUK MOLEKUL SECARA KESELURUHAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!