You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Lahar</strong> merupakan material piroklastik yang mengalir akibat bercampur dengan air hujan.<br />
Meskipun material lahar tersusun atas abu gunung api dan fragmen batuan, tetapi banjir lahar<br />
mampu mengalir lebih deras dan lebih cepat jika dibandingkan dengan aliran air biasa. Pada<br />
beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecepatan aliran lahar bisa mencapai lebih dari 65<br />
kilometer per jam dan dapat mengalir deras hingga jarak lebih dari 80 kilometer.<br />
Aliran debris dengan massa jenis besar ini meluncur dengan percepatan makin besar, karena<br />
laju alirannya ditopang gaya gravitasi. Laju aliran lahar makin kencang dengan tenaga yang<br />
besar, apalagi <strong>Merapi</strong> merupakan gunung api strato sangat curam. Material erupsi yang lebih<br />
ringan seperti abu dan pasir yang banyak terendapkan di kawasan barat <strong>Merapi</strong>, bersifat<br />
ringan dan sangat mudah dilarutkan dan terbawa aliran air hujan.<br />
Saat ini curah hujan di kawanan <strong>Merapi</strong> sangat tinggi selama puncak musim hujan seperti<br />
saat ini sehingga potensi banjir lahar di lereng barat dan barat daya <strong>Merapi</strong> tetap mengancam<br />
seluruh daerah aliran Kali Krasak, Kali Putih, Kali Blongkeng, Kali Pabelan, Kali Senowo<br />
dan, Kali Apu.<br />
Hingga Februari<br />
Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingginya curah hujan pada saat ini. Pertama; saat ini<br />
merupakan puncak musim hujan. Puncak musim hujan di kawasan <strong>Merapi</strong> terjadi pada<br />
Januari dan Februari. Contohnya adalah kawasan Kaliurang mengalami rata-rata curah hujan<br />
bulanan 508 milimeter pada Januari dan 514 milimeter pada Februari. Tingginya curah hujan<br />
pada bulan-bulan tersebut menunjukkan bahwa puncak musim hujan di kawasan <strong>Merapi</strong><br />
terjadi pada Januari dan Februari.<br />
Kedua; berdasarkan pemantauan suhu muka laut di Samudera Pasifik ekuator yang dilakukan<br />
oleh beberapa lembaga pemantau cuaca dunia, saat ini menunjukkan kondisi cukup dingin,<br />
sementara anomali suhu muka laut di sekitar Indonesia diprediksi cukup hangat hingga<br />
Februari 2011 dan mulai mendingin pada Maret 2011. Berlangsungnya penyimpangan iklim<br />
global La Nina semacam ini, memberi peluang terjadinya curah hujan di atas normal di<br />
wilayah Indonesia.<br />
Ketiga; secara regional saat ini di Jawa sedang berlangsung monsun baratan sehingga cukup<br />
besar peluang terbentuknya daerah konvergensi berupa sabuk awan hujan. Data dinamika<br />
atmosfer yang bersumber dari citra satelit cuaca pada awal Januari menunjukkan wilayah<br />
Indonesia sedang berlangsung pembentukan zona konvergensi hasil pertemuan massa udara<br />
yang membawa uap hujan dari belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. (10)<br />
— Daryono SSi MSi, mahasiswa S3 Ilmu Geografi UGM, peneliti pada Badan Meteorologi<br />
Klimatologi dan Geofisika (<strong>BMKG</strong>)