10.07.2015 Views

MAJALAH ALUMNI UI EDISI 14

MAJALAH ALUMNI UI EDISI 14

MAJALAH ALUMNI UI EDISI 14

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

HOMECOMING FIB 2015Dr. Adrianus Laurens GerungWaworuntu S.S., M.A.Dekan FIB (Prodi China’78)“Masih Soal Menata Kembali”Ki-ka :Bersama Nurni Wahyu Wuryandari- ManajerPendidikan dan Kemahasiswaan, Manneke Budiman,Ph.D - Wadek bdang Pendidikan< penelitian danKemahasiswaan, Dr. Adrianus Woworuntu - Dekan,M Trishadi Pratama, Ketua BEM FIB dan Dr.Irmawati Marwoto - Wadek bidang Sumber Daya,Ventura dan Administrasi Umum.Banyak persoalan-persoalan SDM di lingkunganFIB yang harus dibenahi, begitu ungkap Adriepanggilkan akrabnya. “Fokus saya adalahmembenahi mutu dan merapikan sistem yang ada,”katanya penuh semangat. Adrie yang dipercayakan sebagaiDekan FIB periode 20<strong>14</strong>-2018 ini sangat beruntung karenadidampingi oleh dua orang Wakil Dekan yang sangat agresif.Sejak ada Dr. Irmawati Marwoto - Wakil Dekan BidangSumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum, setahapdemi setahap, kebun-kebun di lingkungan FIB berubahwajah menjadi taman-taman asri dan hijau. MannekeBudiman. Ph.D - Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitiandan Kemahasiswaan dan Nurni Wahyu Wuryandari, Ph.Dsebagai Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan menjadiandalan untuk membenahi urusan akademis.Fakultas Ilmu Budaya menurut Adrie idealnya haruspunya manfaat bagi masyarakat seni dan budaya di luarkampus.. “Itulah sebabnya saya minta pada Rektor agarKeluarga besar Dr. Adrianus WoworuntuFIB diikut sertakan dari awal bila inginmembangun semacam art center. Kalauperlu dirikan di lingkungan FIB!” Biladitanya tentang “mimpi” Adrie untuk FIBmaka inilah salah satunya : FIB sebagailembaga ilmiah yang netral sebagaifasilitator masyarakat seni budaya. ‘Sayabermimpi bisa mengadakan pagelaranseni budaya setiap minggu di halaman FIB.Menjadi sebuah art centre untuk siapa sajayang ingin mengekspresikan gagasan senibudayanya.” Harus terlihat koneksitas ilmubudaya dengan pelaku budaya, tambahnya.FIB diam diam sudah tiga kali sejaktahun 2004 memberikan PenghargaanBudaya FIB dan ini ingin kembali dihidupkanlagi : rutin dan prestigious. “Seniman yangtidak terlalu muncul seperti perupa, misalnya,yang sedang naik daun bisa dimunculkan danakan memberi pengaruh besar,” katanya.Ayah dari Amira (27) dan Damar (23)serta suami dari Ulfa Hassan ini setelahmenyelesaikan S1 nya di program studiCina tahun 1985 menyelesaikan S2 nya dibidang Regional Studies: East Asia di HarvardUniversity, Amerika dan juga Chinese Historydi Murdoch University, Australia. GelarDoktornya diambil di <strong>UI</strong>. Cita-citanya inginmenjadi diplomat tetapi kemudian berubahdan memilih jurusan Cina karena tidaktertarik pada bidang lain.Menyinggung soal SDM di FIB yangmenjadi salah satu perhatiannya adalahprogram-program yang harus diciptakannyauntuk pengembangan para dosen. “Paradosen harus diberi fasilitas penunjang yangbagus supaya dapat berkonsentrasi untukterus mengembangkan diri dan professional.Diberi “jalan” untuk menghasilkan tulisantulisanuntuk jurnal regional dan bahkaninternasional. Sehingga FIB melahirkan SDMyang professional dan The Best! /(WS)Edisi Mei-Juni, 2015alumni17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!