10.07.2015 Views

Implimentasi Visi dan Misi UKSW Dalam Menghadapi Tantangan

Implimentasi Visi dan Misi UKSW Dalam Menghadapi Tantangan

Implimentasi Visi dan Misi UKSW Dalam Menghadapi Tantangan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

memerlukan seorang pemimpin yang berindak sebagai juru bicara <strong>dan</strong> Change agent bagivisi tersebut. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai <strong>Visi</strong>onary Leadershipdi tengah masyarakat <strong>dan</strong> daerahnya. <strong>Dalam</strong> mewujudkan visionary leadaeship Ihalauw(1998) mengatakan ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu : 1).Mengkomunikasikan visinya agar menjadi milik semua anggota dari organisasi. 2).Membangun jejaring baik didalam maupun diluar organisasi dalam rangkamenumbuhkan rasa percaya <strong>dan</strong> konsensus terhadap visi tersebut. 3).Mempersonafikasikan visi dengan jalan membuat semua indakan <strong>dan</strong> perilaku konsistendengan visi tersebut. Dengan visi <strong>dan</strong> misi yang kuat serta terarah menyebabkan daerahtersebut dapat melakukan perencanaan secara sistematis <strong>dan</strong> terpadu guna membangunperekonomian daerahnya.<strong>Visi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Misi</strong> Perekonomian.Luas wilayah Kabupaten Sumba Timur adalah 7500 kilometer persegi. denganjumlah penduduk 174.984 jiwa, <strong>dan</strong> rata-rata tingkat kepadatan penduduk adalah 440jiwa perkm2 (Sumba Timur <strong>Dalam</strong> Angka, 1999). Distribusi PDRB Kabupaten SumbaTimur pada tahun 1998 antara lain : sektor pertanian 43,63%, sektor pertambangan <strong>dan</strong>galian 2,11%, sektor industri pengolahan 1,91%, sektor listrik <strong>dan</strong> air minum 0,37%,sektor kontruksi 9,22%, sektor perdagangan 15,04%, sektor pengangkutan <strong>dan</strong>komunikasi 7,75%, sektor keuangan persewaan <strong>dan</strong> jasa Perusahaan 4,05%, <strong>dan</strong> sektorjasa-jasa 15,87% (Sumba Timur <strong>Dalam</strong> Angka, 1999).Pertumbuhan ekonomi KabupatenSumba Timur mengalami penurunan pada tahun 1996 (8,19%). 1997 (3,61%). 1998 (-5%). Berdasarkan data tersebut pada tahun 1998 dapat dikatakan tidak mengalamipertumbuhan ekonomi sama sekali.2


Jika ditinjau dari segi kontribusi PDRB, sektor pertanian menyumbangkan43,63% terhadap PDRB. Hal ini menunjukkan betapa dominannya sektor pertanianKabupaten Sumba Timur. Merujuk dari data di atas, sektor pertanian mengalamipeningkatan pertumbuhan sebesar 3,45% terhadap PDRB ( tahun 1997 ;40.08%, tahun1998 ; 43,63 %). Merujuk dari data diatas, akan timbul pertanyaan apakah sektorpertanian sudah menunjang tingkat perekonomian Kabupaten Sumba Timur ?. Meskipunmemberikan kontribusi yang cukup besar, secara teori kita dapat menganggap sektorpertanian merupakan sektor yang cukup potensial untuk dijadikan topanganperekonomian daerah. Hal ini dapat dibuktikan melalui teori Location Quantion maupunteori Shif Share. Namun secara emperikal sektor pertanian bisa dikatakan bukanmerupakan sektor yang cukup potensial di dalam menopang perekonomian KabupatenSumba Timur. Karena sebahagian besar masyarakat Sumba Timur masih berada dibawahgaris kemiskinan ( Meskipun anggapan miskin belum dapat di terima secara umum olehmasyarakat Sumba Timur). Hal ini juga di buktikan melalui : 1). Tingkat pertumbuhanekonomi sebesar –5% pada tahun 1998. 2). Pendapatan perkapita masyarakat sebesar Rp.1.481. 743. ( data ini masih di ragukan kesahihannya sebab bisa terjadi data yang ditampilkan merupakan data yang salah/kesalahan data).3). tentunya menjadi sangat ironisketika sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 3.45 % tetapi tingkatpertumbuhan ekonominya sebesar –5 %.Mengacu paparan data di atas dapat disimpulkan pada tahun 1998 pemerintahKabupaten Sumba Timur tidak melakukan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur harus memiliki <strong>Visi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Misi</strong>perekonomian yang jelas <strong>dan</strong> terarah. Terutama dalam membangkitkan pertumbuhan3


:1). Kesiapan pelaku ekonomi <strong>dan</strong> bisnis dalam memasuki era persaingan bebas. 2).Kesiapan institusi dalam penyediaan jasa-jasa <strong>dan</strong> akses-akses terhadap berbagai fasilitas.3). Kemudahan informasi <strong>dan</strong> fasilitas penunjang melalui pelayanan pemerintah.<strong>Tantangan</strong>-tantangan tersebut merupakan faktor yang harus di perhatikan dalammembangun visi <strong>dan</strong> misi perekonomian masyarakat Kabupaten Sumba Timur.Di dalam membangun visi <strong>dan</strong> misi perekonomian tentunya tidak terlepas darifaktor-faktor antara lain : 1). Mentalitas pemimpin maupun pejabat pemerintah kabupatenSumba Timur, masalah mentalitas merupakan faktor kunci di dalam membangunperekonomian Kabupaten Sumba Timur. 2). Kualitas sumber daya manusia yangdimiliki. Masalah kualitas SDM merupakan faktor yang relatif susah untuk di ukur, sebabkualitas tidak hanya di tentukan dari tingkat pendidikan, tetapi kualitas SDM juga ditentukan oleh tingkat kepakaran <strong>dan</strong> pengalaman seseorang. Oleh karena itu Pemerintahperlu mengembangkan <strong>dan</strong> meningkatkan SDM secara berkesinambungan. 3). Faktorketela<strong>dan</strong>an pemimpin, pejabat, serta tokoh agama maupun masyarakat KabupatenSumba Timur. 4). Peranan media masa dalam mengontrol pelaksanaan pembangunanekonomi dalam koridor visi <strong>dan</strong> misi pemerintah daerah. 5). Kritik <strong>dan</strong> saran secarasistematis guna mengontrol implementasi visi <strong>dan</strong> misi pembangunan ekonomi.Kesimpulan<strong>Visi</strong> <strong>dan</strong> misi dalam membangun perekonomian Kabupaten Sumba Timursangatlah penting dalam menentukan arah <strong>dan</strong> langkah kebijakan perekonomian SumbaTimur. <strong>Visi</strong> <strong>dan</strong> misi akan berjalan dengan baik jikalau ada pengontrolan secara ketat dariberbagai komponen masyarakat Sumba Timur.5


Kepada pemerintah daerah Kabupaten Sumba Timur terutama Bapak MehangKunda sebagai Bupati, tentunya harus secepatnya memikirkan visi <strong>dan</strong> misiperekonomian yang dapat berbasis pada ekonomi kecil <strong>dan</strong> menengah. Mengutipperkataan Nanus (1992), “Where there is no vision, the people perish”ANDEKA ROCKY TANAAMAHMAHASISWA JURUSAN STUDI PEMBANGUNANFE-<strong>UKSW</strong>-SALATIGA6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!