10.07.2015 Views

KepDirJen No.251 Tahun 2002 Tentang Tata Cara ... - apjii

KepDirJen No.251 Tahun 2002 Tentang Tata Cara ... - apjii

KepDirJen No.251 Tahun 2002 Tentang Tata Cara ... - apjii

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DANTELEKOMUNIKASINOMOR : 251/DIRJEN/<strong>2002</strong>T E N T A N GTATA CARA PELAKSANAAN UJI LAIK OPERASIPENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASIDIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI,Menimbang : bahwa untuk melaksanakan uji laik operasipenyelenggaraan telekomunikasi perlu diatur <strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong>Pelaksanaan Uji Laik Operasi PenyelenggaraanTelekomunikasi dengan Keputusan Direktur Jenderal Posdan Telekomunikasi.Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 <strong>Tahun</strong> 1999 tentangTelekomunikasi (Lembaran Negara <strong>Tahun</strong> 1999 Nomor154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881);2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 <strong>Tahun</strong> 2000 tentangPenyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara<strong>Tahun</strong> 2000 Nomor 107 Tambahan Lembaran NegaraNomor 3980);3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 <strong>Tahun</strong> 2000 tentangPenggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan OrbitSatelit (Lembaran Negara <strong>Tahun</strong> 2000 Nomor 108Tambahan Lembaran Negara Nomor 3981);4. Keputusan Presiden Nomor 102 <strong>Tahun</strong> 201 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi dan <strong>Tata</strong> Kerja Departemen sebagaimanatelah diubah terakhir dengan Keputusan PresidenNomor 46 <strong>Tahun</strong> <strong>2002</strong>;5. Keputusan Presiden Nomor 109 <strong>Tahun</strong> 2001 tentangUnit Organisasi dan <strong>Tata</strong> Kerja Eselon I Departemensebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan


Presiden Nomor 47 <strong>Tahun</strong> <strong>2002</strong>;6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 24 <strong>Tahun</strong>2001 tentang Susunan Organisasi dan <strong>Tata</strong> KerjaDepartemen sebagaimana telah diubah terakhirdengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.45 <strong>Tahun</strong> 2001;7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 20 <strong>Tahun</strong>2001 tentang Penyelenggaraan JaringanTelekomunikasi;8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 21 <strong>Tahun</strong>2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi;M E M U T U S K A N :Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DANTELEKOMUNIKASI TENTANG TATA CARA PELAKSANAANUJI LAIK OPERASI PENYELENGGARAANTELEKOMUNIKASI.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:1. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasidalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar,suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radioatau sistem elektromagnetik lainnya;2. Alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapanyang digunakan dalam bertelekomunikasi;3. Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat


telekomunikasi yang memungkinkanbertelekomunikasi;4. Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkattelekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakandalam bertelekomunikasi;5. Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasiuntuk memenuhi kebutuhan bertelekomunikasidengan menggunakan jaringan telekomunikasi;6. Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan,koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha miliknegara, badan usaha swasta, instansi pemerintah,atau instansi pertahanan keamanan negara yangmenyelenggarakan telekomunikasi;7. Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatanpenyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehinggamemungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;8. Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi adalahkegiatan penyediaan dan atau pelayanan jaringantelekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranyatelekomunikasi;9. Penyelenggaraan telekomunikasi untuk keperluankhusus adalah penyelenggaraan telekomunikasi yangsifat, peruntukan, dan pengoperasiannya khusus;10. Penyelenggaraan jaringan tetap adalah kegiatanpenyelenggaraan jaringan telekomunikasi untuklayanan telekomunikasi tetap.11. Penyelenggaraan jaringan bergerak adalah kegiatanpenyelenggaraan jaringan untuk telekomunikasibergerak;12. Penyelenggaraan jasa teleponi dasar adalahpenyelenggaraan jasa telepon yang menggunakanteknologi circuit-switched yaitu telepon, faksimil,teleks dan telegraf;


13. Penyelenggaraan jaringan tetap tertutup adalahpenyelenggaraan jaringan yang menyediakan jaringanuntuk disewakan;14. Interkoneksi adalah keterhubungan antar jaringantelekomunikasi dari penyelenggara telekomunikasiyang berbeda;15. Uji laik operasi adalah pengujian teknis yang dilakukanoleh lembaga yang telah diakreditasi atau tim yangdibentuk oleh Direktur Jenderal dengan tugasmelaksanakan proses pengujian sistem secara teknisdan operasional;16. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pos danTelekomunikasi.17. Direktur adalah Direktur Telekomunikasi danInformatika.BAB IIPERSYARATAN UJI LAIK OPERASIPasal 2(1) Setiap pemilik ijin prinsip penyelenggaraantelekomunikasi yang telah siap menyelenggarakantelekomunikasi wajib mengajukan permohonan uji laikoperasi.(2) Setiap pemilik ijin penyelenggaraan telekomunikasiyang melakukan penambahan kapasitas dan perluasanlokasi atau wilayah operasi wajib mengajukanpermohonan uji laik operasi.(3) Permohonan uji laik operasi sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dan ayat (2) diajukan secara tertuliskepada Direktur Jenderal up Direktur.


Pasal 3(1) Permohonan uji laik operasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (1) wajib melampirkan :a. salinan ijin prinsip penyelenggaraantelekomunikasi;b. salinan sertifikasi perangkatc. struktur organisasi;d. data sumber daya manusia;e. daftar dan tipe perangkat telekomunikasi yangdigunakan serta masing-masing spesifikasiteknisnya;f. konfigurasi system dan perangkat yangdibangun;g. invoice pembelian perangkat yang dipergunakandalam penyelengaraan telekomunikasi;h. format Standard Operating Procedure dan ServiceLevel Guarantee antara penyelenggara danpengguna.(2) Dalam hal sarana telekomunikasi yang dibangunsebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)menggunakan spektrum frekuensi radio, permohonanuji laik operasi wajib melampirkan salinan izin stasiunradio atau salinan bukti pembayaran ijin stasiun radio.(3) Permohonan uji laik operasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (2) wajib melampirkan :a. salinan ijin penyelenggaraan telekomunikasi;b. salinan persetujuan pengembanganpenyelenggaraan telekomunikasi;c. salinan sertifikasi perangkat;


d. struktur organisasi;e. data sumber daya manusia;f. daftar dan tipe perangkat telekomunikasi yangdigunakan serta masing-masing spesifikasiteknisnya;g. konfigurasi system dan perangkat yangdibangun;h. invoice pembelian perangkat yang dipergunakandalam penyelengaraan telekomunikasi;i. format Standard Operating Procedure dan ServiceLevel Guarantee antara penyelenggara danpengguna.(4) Dalam hal sarana telekomunikasi yang dibangunsebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2),menggunakan spektrum frekuensi radio, permohonanuji laik operasi wajib melampirkan salinan izin stasiunradio atau salinan bukti pembayaran ijin stasiun radio.BAB IIIPELAKSANAAN UJI LAIK OPERASIPasal 4(1) Untuk pelaksanaan uji laik operasi dibentuk tim ujilaik operasi oleh Direktur Jenderal.(2) Direktur menerbitkan surat perintah pelaksanaantugas uji laik operasi selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari kerja setelah persyaratan permohonan ujilaik operasi diterima secara lengkap.(3) Dalam hal persyaratan permohonan uji laik operasiditerima tidak secara lengkap, selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kerja permohonan uji laik operasidikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi.


Pasal 5(1) Tim uji laik operasi mempunyai tugas :a. Melaksanakan uji laik operasi yang dinyatakandalam bentuk berita acara uji laik operasi;b. Melaksanakan evaluasi hasil uji laik operasi;(2) Berdasarkan hasil evaluasi uji laik operasisebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b Direkturatas nama Direktur Jenderal menetapkan laik operasiatau tidak laik operasi terhadap sarana telekomunikasiyang dibangun.Pasal 6(1) Dalam hal pelaksanaan evaluasi Tim atas saranatelekomunikasi yang dibangun tersebut denganhasil/rekomendasi laik operasi, maka Direktur Jenderalmenerbitkan surat keterangan laik operasi.(2) Dalam hal surat keterangan laik operasi sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) tidak diterbitkanselambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejakditandatangani berita acara uji laik operasi, makapemohon dapat mengajukan permohonan izin operasiatas sarana telekomunikasi yang telah dibangun.Pasal 7Dalam hal sarana telekomunikasi yang dibangun ditetapkantidak laik operasi, Direktur atas nama Direktur Jenderalmemberitahukan kepada pemohon dengan menyebutkanalasan-alasannya.BAB IVMATERI UJI LAIK OPERASIPasal 8


Materi uji laik operasi meliputi :a. Pemeriksaan administrasi;b. Pemeriksaan sistem, danc. Pengujian sistem.Pasal 9(1) Pemeriksaan administrasi sebagaimana dimaksudPasal 8 huruf a meliputi antara lain :a. Akte pendirian perusahaan yang sudah disahkansesuai ketentuan yang berlaku;b. Ijin prinsip atau ijin penyelenggaraantelekomunikasi;c. Sertifikasi perangkat yang dipergunakan;d. Ijin stasiun radio bila menggunakan spektrumfrekuensi radio;e. Surat keterangan penggunaan kode akses bilamenggunakan kode akses;f. Berita acara dan hasil acceptance test bilamenggunakan vendor;g. Perjanjian kerjasama dengan penyelenggarajaringan;h. Invoice pembelian perangkat yang telahdibangun.(2) Untuk penyelenggaraan jaringan dan atau jasatelekomunikasi materi pemeriksaan administrasiselain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jugameliputi rencana pentarifan dan penjualan produk.


Pasal 10Pemeriksaan sistem sebagaimana dimaksud pada Pasal 8huruf b meliputi :a. Daftar perangkatb. Instalasi perangkat/Koneksi fisik perangkat;c. Sistem ruangan;d. Kondisi ruangan operasional;e. Catu daya dan kelengkapan;f. Kesesuaian struktur organisasi dan sumber dayamanusia.Pasal 11Pengujian sistem sebagaimana dimaksud pada Pasal 8huruf c meliputi :a. Fungsi layanan;b. Fungsi jaringan;c. Simulasi operasi;d. Aplikasi sistem penomoran;e. Sistem billing.Pasal 12(1) Materi pengujian sistem untuk penyelenggaraanjaringan yang menyelenggarakan jasa teleponi dasarmeliputi pengujian sistem untuk :


a. Jaringan tetap lokal berbasis circuit switchedsebagaimana tercantum dalam Lampiran IKeputusan ini;b. Jaringan bergerak terestrial sebagaimanatercantum dalam Lampiran II Keputusan ini;c. Jaringan bergerak selular sebagaimana tercantumdalam Lampiran III Keputusan ini;d. Jaringan bergerak satelit sebagaimana tercantumdalam Lampiran IV Keputusan ini;(1) Materi Pengujian sistem untuk Jaringan tetap lokalberbasis packet switched sebagaimana tercantumdalam Lampiran V Keputusan ini;(2) Materi Pengujian sistem untuk Jaringan tetap SLJJsebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Keputusanini;(3) Materi Pengujian sistem untuk Jaringan tetapsambungan internasional sebagaimana tercantumdalam Lampiran VII Keputusan ini;(4) Materi Pengujian sistem untuk Jaringan tetap tertutupsebagaimana tercantum dalam Lampiran VIIIKeputusan ini;Pasal 13(1) Materi pengujian sistem untuk penyelenggaraan jasanilai tambah teleponi meliputi pengujian sistem untuk :a. Panggilan premium sebagaimana tercantumdalam Lampiran IX Keputusan ini;b. Kartu Panggil sebagaimana tercantum dalamLampiran X Keputusan ini;c. Nomor Telepon Maya sebagaimana tercantumdalam Lampiran XI Keputusan ini;


d. Rekaman Telepon untuk Umum sebagaimanatercantum dalam Lampiran XII Keputusan ini;e. Store and Forward sebagaimana tercantum dalamLampiran XIII Keputusan ini;f. Pusat Layanan Informasi sebagaimana tercantumdalam Lampiran XIV Keputusan ini;(2) Konfigurasi untuk penyelenggaraan jasa nilai tambahteleponi sekurang-kurangnya terdiri dari :a. Serverb. Manajemen Sistemc. Perangkat pendukung lainnyaPasal 14(1) Materi pengujian sistem untuk penyelenggaraan jasamultimedia meliputi pengujian sistem untuk :a. Internet Service Provider sebagaimana tercantumdalam Lampiran XV Keputusan ini;b. Network Access Point sebagaimana tercantumdalam Lampiran XVI Keputusan ini;c. Internet Telephoni untuk keperluan Publiksebagaimana tercantum dalam Lampiran XVIIKeputusan ini;d. TV Berbayar sebagaimana tercantum dalamLampiran XVIII Keputusan ini;(2) Konfigurasi jaringan untuk penyelenggaraan jasa aksesinternet (internet service provider/ISP) sekurang -kurangnya terdiri dari :a. Router;


. Server;c. Hub;d. Management System;e. Perangkat pendukung lainnya.(3) Konfigurasi jaringan untuk penyelenggaraan jasatelevisi berbayar interaktif sekurang - kurangnya terdiridari :a. Head-end;b. Jaringan transmisi;c. Jaringan akses untuk televisi berbayar yangmenggunakan kabel.(4) Konfigurasi jaringan untuk penyelenggaraan jasainternet teleponi untuk keperluan publik sekurang -kurangnya terdiri dari :a. Router;b. Gateway;c. Management System;d. Sarana transmisi;e. Perangkat pendukung lainnya.Pasal 15(1) Materi pengujian sistem untuk penyelenggaraantelekomunikasi khusus untuk penyiaran sesuaidengan ketentuan yang berlaku.(2) Materi pengujian sistem untuk penyelenggaraantelekomunikasi khusus selain untuk penyiarandisesuaikan dengan jenis penyelenggaraannya.


BAB VKETENTUAN PENUTUPPasal 16Dengan berlakunya keputusan ini, maka KeputusanDirektur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor033/DIRJEN/1996 tentang <strong>Tata</strong>cara Uji Laik Operasi HasilPembangunan Jaringan Telekomunikasi dinyatakan tidakberlaku.Pasal 17Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di : JAKARTAPada tanggal : 21 Oktober<strong>2002</strong>TELEKOMUNIKASIDIREKTUR JENDERAL POS DANDJAMHARI SIRATSALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:Menteri Perhubungan


LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTURJENDERAL POS DANTELEKOMUNIKASINOMOR : /DIRJEN/<strong>2002</strong>TANGGAL :ITEM PEMERIKSAAN UJI LAIK OPERASIJARINGAN TETAP LOKALBERBASIS CIRCUIT SWITCHEDPT. ……………………LOKASI …………………………………….I. PEMERIKSAAN ADMINISTRASINo. JENIS KELENGKAPAN KEADAAN KETERANGANADA TIDAK ADA1. Akte Pendirian Perusahaan2 Izin Prinsip3. Perpanjangan Izin Prinsip4 Izin penggunaan frekuensi5. Sertifikasi perangkat6. Surat keterangan penggunaankode akses7. Berita acara dan hasilacceptance test bilamenggunakan vendor8. Perjanjian kerjasama denganpenyelenggara jaringan


9. Invoice pembelian perangkat10. Rencana pentaripan11. Rencana penjualan produk12. SIUP13. NPWPII.PEMERIKSAAN SISTEMA. DAFTAR PERANGKAT :SWITCHING1. LOKASI :2. EXCHANGE MODEL :3. EXCHANGE CAPACITY :4. BILLING VERSION :5. EXCHANGE CONFIGURATION :a. Line Equipment : ada / tidak adab. System Equipment : ada / tidak adac. Common Equipment : ada / tidak adaType Processor :d. Installation Material : ada / tidak adae. MDF System : ada / tidak adaf. Power System : ada / tidak adag. Batteries : ada / tidak adah. Software : ada / tidak adaNo.KOMPONENURAIAN JUMLAH HASIL KETERANGNSESUAI TIDAKSESUAI1. L i n e Line card shelf, prewired


Equipment2. S y s t e mEquipment3. C o m m o nEquipment4. InstallationMaterial5. M D FSystem6. P o w e rSystemPower card (line-shelf)Line CardPOST Line ModulePayphone moduleCabinet assembly, prewirePower switch panelMicellaneous CableUPS 500 VADTMF CardMF CardMF ModuleChamp connectorCable 50” LotCable 30 “ LotCable tray Lot2 Mbps Cable 1” (Meter)AC & DC Cable LotAccessories LotHardware LotTerminal BlockHorizontal 48”/BlockInsertion ToolDisconnect plug 10 buahRectifier RackRectifier 30 A7. Software AMT SoftwareBillingSoftwareSWITCHING UNITTerminalNo. DIMENSI PELANGGAN KAPASITAS HASIL KETERANGANSESUAI TDKSESUAI1 Local and remotesubscribers2 Subscriber connected to


site3 Normal subscribers &Coin box + PABX4 Remote switching unitPERANGKAT TRANSMISI :WIRELESS LOCAL LOOPIDENTITAS SITE1. Site name base system area :2. Pole Type :3. Case Serial number : CS/SU/RE :DOU :4. KAU Serial number :5. Station number :DRMASS SSIDE DATA1. 2,4 GHz Antenna type (Up Link) :2. 2,4 GHz Antenna type (Down Link) :3. Distance :4. RSL :5. RSL Calculation :6. AGC Level :7. BER :DCTS SIDE DATA1. CS-ID :2. !,9 GHz Antenna type :3. RSL by PHS Aritsu :4. BER :CALL TEST1. Incoming call by phone :2. Outgoing call by phone :3. Incoming by facsimile :4. Out going by facsimile :POWER SUPPLY DATA


1. Rectifier voltage : V(Spec + 10,8 - +14,0 V)2. Battery voltage : V(Spec + 10,8 - +14,0 V)KABEL OPTIKa. LOKASI :b. KAPASITAS :c. DAFTAR PERANGKATNo NAMA PERANGKAT SPESIFIKASI/KAPASITAS1 Digital Multiplex 2(DM2)2. Digital Multiplex 8(DM8)3. Digital Multiplex 34(DM34)4 Digital Multiplex 140(DM 140)5 Change Over 2(CO 2)6 Change Over 8(CO 8)7. Change Over 34(CO 34)8 Digital Branching 2(DB2)9 Digital Frame 2-8(DF 2-8)10 Digital Frame 34(DF 34)11 Digital Frame 140(DF 140)12 VF/EM13 Subscriber Source(Sub/s)14 Subscriber End(Sub/E)15 Pheriperal InterfaceAdapter (PIA)16 Ring Generator17 G.703JUMLAHYASESUAITIDAKKETERANGAN


18 V.2419 Digital interface unit20 Suoervisory (SUP)21 Enginiering OtherWire (EOW)22 Trans. ManagementAdapter (TMA)23 Trans. ManagementBranchUnit(TMSBRU)24 Teleproteksi(TPS-64)SPESIFIKASI PERANGKAT TERPASANGNo.1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.LOKASI KABEL FIBER OPTIC FIBER OPTIC TERMINAL(FOT)DARI - KE TYPE & PANJANG (KM) JUMLAH MERK KAPASITAS TYPE MERK(Km)(Mbps)FA FL FS OPGW


29.30.B. INSTALASI PERANGKAT/KONEKSI FISIK PERANGKATSWITCHINGNo. KOMPONEN1. L i n eEquipment2. S y s t e mEquipment3. C o m m o nEquipment4. InstallationMaterial5. M D FSystemURAIAN KONEKSI FISIK KETERANGANLine card shelf, prewiredPower card (line-shelf)Line CardPOST Line ModulePayphone moduleCabinet assembly, pre wirePowerswitch panelMicellaneous CableUPS 500 VADTMF CardMF CardMF ModuleChamp connectorCable 50” LotCable 30 “ LotCable tray Lot2 Mbps Cable 1” (Meter)AC & DC Cable LotAccessories LotHardware LotTerminal Block Horizontal48”/BlockInsertion ToolDisconnect plug 10 buah6. P o w e r Rectifier Rack


SystemRectifier 30 A7. Software AMT SoftwareBilling Terminal SoftwarePERANGKAT TRANSMISIKABEL OPTIKa. Digital Mux 2 (DM2) Fungsi : Multiplex 2Mbps dengan kapasitas 30 kanal Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi : Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsi dengan baik / Tidakberfungsib. Digital Mux 8 (DM8) Fungsi : Multiplex8Mbps dengan kapasitas 4 x 2 Mbpssetara dengan 120 kanal Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsic. Digital Mux 34 (DM34) Fungsi : Multiplex 34Mbps dengan kapasitas 4 x 8 Mbpssetara dengan 480 kanal Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsid. Digital Mux 140 (DM140)


Fungsi : Multiplex180 Mbps dengan kapasitas 4 x 34Mbps setara dengan 4 X 480 kanal Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsie. Change over 2 (CO2) Fungsi : Switching 2Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsif. Cange Over 8 (CO8) Fungsi : Switching 8Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsig. Change Over 34 (CO34) Fungsi : Switching 8Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsi denganbaik / Tidak berfungsih. Digital Branching 2 (DB2)


Fungsi :Percabangan 2 Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsii. Digital Frame 2-8 (DF2-8) Fungsi : Translatorelectric to optic 2-8 Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsij. Digital Frame 34 (DF34) Fungsi : Translatorelectric to optic 34 Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsik. Digital Frame 140 (DF140) Fungsi : Translatorelectric to optic 140 Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsil. VF/EM Fungsi : interface


kanal suara Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsim. Sub/S Fungsi : interfacesubscriber source Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsin. Sub/E Fungsi : interfacesubscriber end Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsio. Peipheral Subrack Adapter (PSA) Fungsi : Dc to DCconverter; Power supply setiapsubrack Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsi


dengan baik / Tidak berfungsip. Ring Generator (RG) Fungsi : Ringing beluntuk subscriber Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsiq. G.703r. V.24 Fungsi : Interfacecard G.703 Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsi Fungsi : Interfacecard V.24 Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsis. DIU.2M Fungsi : Digitalinterface unit 2 Mbps Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsi


t. Supervisory card (SUP) Fungsi : Monitoringalarm, dikirim ke pusat kontrol Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsiu. Enginiering Other Wire (EOW) Fungsi : komunikasipoint to point Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsiv. Transmission Management System Adapater (TMS-A) Fungsi :management system satu lokasi Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsidengan baik / Tidak berfungsiw. Transmission Management System Branching Unit (TMS-BRU) Fungsi :Management system satu lokasi Spesifikasi : Connection : Keadaan/Kondisi :Tersambung / Tidak tersambung Hasil uji : Berfungsi


dengan baik / Tidak berfungsiC. SISTEM RUANGANNo. DISKRIPSI RUANGAN UKURAN KEADAAN KETERANGAN(m2) ADA TDK ADA1. Ruangan pusat operasi2. Ruangan network managementcenter (NMC)3. Ruangan catu daya dankelengakapan4. Ruangan administrasi5. Ruangan pelayanan pelangganD. KONDISI RUANGAN OPERASIONAL1) Temperatur : C2) Kelembaban : %E. CATU DAYA DAN KELENGKAPANNo. PERANGKATBESARAN NOMINAL TERUKUR KETERANGAN1. PLN T e g a n g a n 220 VAC 50-60 HzOutput2. UPS Tegangan InputT e g a n g a nOutput220VAC 50-60 Hz220 VAC 50-60 HzF. KESUAIAN STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA1. Struktur organisasi (disesuaikan dengan kondisimasing-masing perusahaan)2. Potensi sumber daya manusiaNo. Pendidikan Jumlah(orang)1. S22. S13. D3


4. SLTA5. SLTPIII.PENGUJIAN SISTEMA. FUNGSI LAYANANOut Going1. Melakukan panggilan teleponKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang2. Mengirim faksimileKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang3. Mengirim telexKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang4. Mengirim telegramKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / KurangIN COMING :1. Menerima panggilanteleponKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang


2. Menerima fasimileKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang3. Menerima telexKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang4. Menerima telegramKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / KurangFasilitas Layanan Tambahan Yang Dapat Diselenggarakan1. Reverse cahrgingKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang2. Multi call addressKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang3. Abbreviated dialingKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang4. Special dialing fasilities


KeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang5. Voice and text mail boxKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang6. Short message services (SMS)KeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / KurangB. FUNGSI JARINGAN3. Menghubungkan pelanggan end to end dalam jaringan sendiriKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang4. Menghubungkan pelanggannya ke pelanggan jaringan lainnyaKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / KurangC. SIMULASI OPERASI1. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... – EXCHANGE PT. .....a. PANGGILAN DALAM LOKASI EXCHANGE YANG SAMATujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dalam layanan exchangelokasi yang samaProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :


Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil Exchange PT. ..... dalam lokasi yang sama denganexchange pemanggil), akan terdengar nada panggil (AllertingPhase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook, maka koneksiakan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANb. PANGGILAN DALAM LOKASI EXCHANGE YANG BERBEDATujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dalam layanan exchangelokasi yang berbedaProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil Exchange PT. ..... dalam lokasi yang berbeda denganexchange pemanggil), akan terdengar nada panggil (AllertingPhase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook, maka koneksiakan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGAN


2. EXCHANGE PT. ..... – PSTN CALL HANDLING TESTa. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... – PSTN LOKALTujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dengan PSTN LokalProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (PSTN lokal), akan terdengar nada panggil (AllertingPhase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook, maka koneksiakan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANb. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... – PSTN NASIONALTujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dengan PSTN Nasional(SLJJ)Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil(Exchange PT. .....) mendial nomor yang


dipanggil (PSTN nasional), akan terdengar nada panggil(Allerting Phase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook,maka koneksi akan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANc. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... – PSTN INTERNASIONALTujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dengan PSTNInternasional (SLI)Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (PSTNinternasional), akan terdengar nada panggil(Allerting Phase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook,maka koneksi akan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGBERHASILTIDAKKETERANGAN


DIPANGGILd. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... - LAYANAN SELULERTujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dengan layanan selulerProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (mobile station), akan terdengar nada panggil(Allerting Phase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook,maka koneksi akan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANe. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... – LAYANAN PAGINGTujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dengan layanan pagingProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (layanan paging), akan terdengar nada panggil


(Allerting Phase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook, makakoneksi akan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANf. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... – LAYANAN DARURAT(EMERGENCY CALL)Tujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dengan layanan darurat .Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (layanan darurat), akan terdengar nada panggil(Allerting Phase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook,maka koneksi akan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGAN


g. NORMAL CALL EXCHANGE PT. ..... – LAYANAN 10XTujuan : Untuk mengetahui koneksi antarapelanggan PT. ..... dengan layanan 10XProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (layanan 10X), akan terdengar nada panggil(Allerting Phase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook,maka koneksi akan stable (conversation phase).Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANh. EXCHANGE PT. ..... – PSTN LOKAL (EXCHANGE PT. ..... CLEARFIRST/ON-HOOK/END)Tujuan : Untuk mengetahui fenomoena yangterjadi setelah exchange PT. .....end/on-hookProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (PSTN lokal) tujuan, akan terdengar nada panggil


(Allerting Phase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook,maka koneksi akan stable (conversation phase). Laluexchange PT. ..... on-hook (end) maka kanal yang digunakanakan direlease dann outgoing dari exchange PT. ..... ke PSTNakan idle.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANWaktu yang digunakan untuk release :msi. EXCHANGE PT. ..... – PSTN LOKAL (PSTN LOKAL CLEARFIRST/ ON-HOOK/END)Tujuan : Untuk mengetahui fenomoena yangterjadi setelah PSTN on-hookProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (PSTN lokal), akan terdengar nada panggil (AllertingPhase). Setelah nomor yang dipanggil off-hook, maka koneksiakan stable (conversation phase). Lalu PSTN on-hook (end),beberapa saat kemudian release dan out going dari exchangePT. ..... ke PSTN akan idle.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAK


Bila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANWaktu yang digunakan untuk release :msj. PSTN TUJUAN SIBUKTujuan : Untuk mengetahui fenomena yangterjadi bila PSTN yang dihubungi sibukProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (PSTN lokal), akan terdengar nada sibuk (busytones). Beberapa saat kemudian release dan outgoing dariexchange PT. ..... akan idle.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGAN


k. EXCHANGE PT. ..... – PSTN LOKAL (RINGING NO ANSWER)Tujuan : Untuk mengetahui fenomena yangterjadi bila PSTN tujuan tidak mengangkathandset.Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (PSTN lokal) tetapi PSTN tujuan tidak mengangkathandset.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGAN3. PSTN - EXCHANGE PT. ..... CALL HANDLING TESTa. NORMAL CALL PSTN LOKAL - EXCHANGE PT. .....Tujuan : Untuk mengetahui koneksi antaraPSTN Lokal dengan pelanggan PT. .....Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendial nomor yang dipanggil(Exchange PT. .....), untuk memulai pembicaraan(Conversation Phase) pesawat yang dipanggil (exchange PT......) diangkat setelah ada ringing.


Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANb. NORMAL CALL PSTN NASIONAL - EXCHANGE PT. .....Tujuan: Untuk mengetahui koneksi antara PSTNNasional (SLJJ) dengan pelanggan PT. .....Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (Exchange PT. .....) mendial nomor yangdipanggil (PSTN nasional) , nomor yang dipanggil mengangkatpesawat untuk memulai pembicaraan (conversation phase)setelah ada ringing.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGAN


c. NORMAL CALL PSTN INTERNASIONAL - EXCHANGE PT. .....Tujuan: Untuk mengetahui koneksi antara PSTNInternasional (SLI) dengan pelanggan PT......Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (PSTNinternasional) mendial nomor yangdipanggil (Exchange PT. .....), nomor yang dipanggilmengangkat pesawat untuk memulai pembicaraan(conversation phase) setelah ada ringing.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANd. NORMAL CALL DARI OPERATOR PSTNTujuan : untuk mengetahui koneksi antaraOPERATOR PSTN dengan exchange PT.......Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :


Nomor pemanggil (Operator PSTN) mendial nomor yangdipanggil (exchange PT. .....), untuk memulai pembicaraan(Conversation Phase) pesawat yang dipanggil diangkat setelahada ringing.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANe. NORMAL CALL DARI LAYANAN SELULER – EXCHANGE PT......Tujuan : Untuk mengetahui koneksi antaralayanan seluler dengan pelanggan PT. .....Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (mobile station), mendial nomor yangdipanggil (Exchange PT. .....), untuk memulai pembicaraan(Conversation phase) pesawat diangkat setelah ada ringing.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No NOMOR NOMOR BERHASI TIDAK KETERANGA


. PEMANGGIL YANGDIPANGGILLNf. EXCHANGE PT. ..... TUJUAN SIBUKTujuan : Untuk mengetahui fenomena yang terjadiapabila exchange PT. ..... sibuk.Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendial nomor yang dipanggil(exchange PT. .....) yang sedang sibuk, maka akan terdengarnada sibuk (busy tone). Beberapa saat kemudian akan releasedan outgoing dari PSTN lokal ke exchange PT. ..... idle.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANg. EXCHANGE PT. ..... TUJUAN SALAH KARENA KURANG DIGIT


Tujuan : Untuk mengetahui fenomena yangterjadi apabila nomor exchange PT. .....tidak lengkap di dial.Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendial nomor yang dipanggil(Exchange PT. .....) tetapi tidak lengkap maka akan terdengarnada sibuk (busy tone). Setelah beberapa saat kemudian akanrelease.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANh. EXCHANGE PT. ..... CLEAR FIRSTTujuan : Untuk mengetahui fenomena yangterjadi apabila exchange PT. ..... clear firstProsedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendial nomor yang dipanggil(Exchange PT. .....), nomor yang dipanggil (exchange PT. .....)mengangkat pesawat untuk memulai pembicaraan(conversation phase). Setelah koneksi stable kemudian


exchange PT. ..... on-hook (end). Pemanggil (PSTN lokal) akanterdengar nada sibuk kemudian release.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAKBila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANWaktu yang digunakan untuk release :msi. PSTN LOKAL CLEAR FIRST/ ON-HOOK/ENDTujuan : Untuk mengetahui fenomoena yangterjadi apabila PSTN Clear first.Prosedur Test : Nomor Pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendial nomor yang dipanggil(Exchange PT. .....), nomor yang dipanggil (exchange PT. .....)mengangkat pesawat untuk memulai pembicaraan(conversation phase). Setelah koneksi stable kemudian PSTNclear first (on-hook). Exchange PT. ..... akan berada dalamkeadaan ready kembali dan PSTN akan release.Hasil Pengamatan :BERHASILTIDAK


Bila ada percobaaan lainnya :No.NOMORPEMANGGILNOMORYANGDIPANGGILBERHASILTIDAKKETERANGANWaktu yang digunakan untuk release :msD. APLIKASI SISTEM PENOMORANRencana penomoran pelanggan agar dilampirkan1. Untuk memanggil pelanggan lain di wilayah penomoran yangsama dalam jaringan lokal yang sama, pelanggan pemanggilhanya memutar Nomor PelangganKeadaan : dapat dilakukan / tidak dapat dilakukanHasil uji : baik / cukup / kurang2. Untuk memanggil pelanggan lain di wilayah penomoran yangsama dalam jaringan lokal yang diselenggarakan olehpenyelenggara yang berbeda, pelanggan pemanggil hanyamemutar Nomor PelangganKeadaan : dapat dilakukan / tidak dapat dilakukanHasil uji : baik / cukup / kurangE. SISTEM BILLING1. CHARGING ADMINISTRATIONa. Membuat File AmaKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukan


. Membuat Ama IndividualKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanc. Membuat Stand Meter ReadableKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukand. Mencetak Local Ama IndividuKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukane. Mencetak Long Distance Ama IndividualKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanf. Mencetak Total Ama IndividualKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukang. Mencetak Stand Meter PelangganKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanh. Menunjukkan File AmaKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukani. Menunjukkan File Stand MeterKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanj. Menunjukkan Stand Meter Pelanggan


Keadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukank. Menunjukkan Stand Meter ReadableKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanl. Menunjukkan Ama IndividualKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanm. Memperlihatkan Daftar Telepon UmumKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukann. Membuat Kode Area BaruKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanNo.2. SYSTEM REPORTURAIAN HASIL KETERANGAN1. Tarif percakapan sesuai dengantariff yang berlaku di Indonesia2. Tarif diskon untuk malam hari danhari libur3. Transaksi tiap pelanggan dapatdibuatkan report4. Mengetahui B Number5. Menunjukkan waktu awalpercakapan setiap panggilanSESUAITIDAKSESUAI


6. Menunjukkan waktu akhirpercakapan setiap panggilan7. Menunjukkan lamanyapercakapan setiap panggilan8. Jenis panggilan pelanggan dapatdirinci9. Menunjukkan kumulatifpecakapan pelanggan setiapbulanLAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTURJENDERAL POS DANTELEKOMUNIKASINOMOR : /DIRJEN/<strong>2002</strong>TANGGAL :MATERI UJI LAIK OPERASI


PENYELENGGARAAN JARINGAN BERGERAK TERESTRIALPT. ……………………RADIO TRUNKINGI. PEMERIKSAAN ADMINISTRASINo. JENIS KELENGKAPAN KEADAAN KETERANGANADA TIDAK ADA1. Akte Pendirian Perusahaan2 Izin Prinsip3. Perpanjangan Izin Prinsip4. Izin penggunaan frekuensi5. Sertifikasi perangkat6. Surat keterangan penggunaankode akses7. Berita acara dan hasilacceptance test bilamenggunakan vendor8. Perjanjian kerjasama denganpenyelenggara jaringan9. Invoice pembelian perangkat10. Rencana pentaripan11. Rencana penjualan produk12. SIUP13. NPWP


II.PEMERIKSAAN SISTEMA. DAFTAR PERANGKATKonfigurasi Sistem Jaringan Radio Trunking NasionalSistem Jaringan Radio Trunking terbagi atasagar dilampirkan) :(Konfigurasi jaringan1. Pemancar Radio IndukNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.5.6.7.89.10ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN2. Pusat penyembunganNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.5.6.7.89.10ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN


3. FASILITAS TRANSMISINo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.5.6.7.ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN4. PERANGKAT PENERIMANo. JENIS PERANGKAT MERK/TYPE1. Genggam2. Jinjing3. Car MountedADAKEADAANTDK ADAKETERANGANB. INSTALASI PERANGKAT/KONEKSI FISIK PERANGKAT1. BASE STATIONa. Diagram Pemancar : (dilampirkan)b. Gain Antene : dBc. Polarisasi Antene :d. Tinggi Antene (dari permukaan tanah) : meter


2. PUSAT PENYAMBUNGANpelanggana. Diagram / Instalasi Perangkat :b. Kapasitas Channal : kanalc. Jumlah pelanggan yang dapat dilayani :d. Site :e. Jumlah Base Station :f. Hubungan antar RBS dalam satu Site :g. Hubungan Station Radio Induk antarakota satu dengan kota lainnya menggunakan :C. SISTEM RUANGANNo. DISKRIPSI RUANGAN UKURAN KEADAAN KETERANGAN(m2) ADA TDK ADA1. Ruangan pemancar2. Ruangan operator3. Ruangan catu daya4. Ruangan administrasi5. Ruangan pelayanan pelanggan(service point)D. KONDISI RUANGAN OPERASIONAL1) Temperatur : C2) Kelembaban : %


E. CATU DAYA DAN KELENGKAPANNo. PERANGKATBESARAN NOMINAL TERUKUR KETERANGAN1. PLN T e g a n g a n 220 VAC 50-60 HzOutput2. UPS Tegangan InputT e g a n g a nOutput220VAC 50-60 Hz220 VAC 50-60 HzF. KESUAIAN STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA5. Struktur organisasi (disesuaikan dengan kondisimasing-masing perusahaan)6. Potensi sumber daya manusiaNo. Pendidikan Jumlah(orang)1. S22. S13. D34. SLTA5. SLTPIII.PENGUJIAN SISTEMA. FUNGSI LAYANAN1. Suara (Voice)Keadaan : Dapat dailakukan / Tidak dapat dilakukanHasil : Baik / Cukup / Kurang2. Data/status messageKeadaan : Dapat dailakukan / Tidak dapat dilakukan


Hasil : Baik / Cukup / KurangB. FUMGSI JARINGANUNJUK KERJA PERANGKAT STATIONNo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-1 CH-2 CH-3 CH-4 CH-5A. UMUM1. Frekuensi Tx In Mhz2. Frekuensi Rx In Mhz3. C h a n n a l 12.5 KhzSpacing4. Beda Frek. >=5 MhzTx/Rx5. F r e k u e n s i - 70 dbHarmonis diluar frekuensikerja6. Impedansi RF 50 Ohm7. Band With8. VSWRB .PEMANCAR9. Pow er/DayaPancar10. Tx FrekuensiError11. Deviasi12. Sensitivity ad12 dB SinadNo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-6 CH-7 CH-8 CH-9 CH-10A. UMUM1. Frekuensi Tx2. Frekuensi Rx3. C h a n n a l


Spacing4. Beda Frek.Tx/Rx5. F r e k u e n s iHarmonis diluar frekuensikerja6. Impedansi RF7. Band With8. VSWRB .PEMANCAR9. Pow er/DayaPancar10. Tx FrekuensiError11 Deviasi12. Sensitivity ad12 dB SinadNo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-11 CH-12 CH-13 CH-14 CH-15A. UMUM1. Frekuensi Tx2. Frekuensi Rx3. C h a n n a lSpacing4. Beda Frek.Tx/Rx5. F r e k u e n s iHarmonis diluar frekuensikerja6. Impedansi RF7. Band With8. VSWRB .PEMANCAR9. Pow er/Daya


Pancar10. Tx FrekuensiError11 Deviasi12. Sensitivity ad12 dB SinadNo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-16 CH-17 CH-18 CH-19 CH-20A. UMUM1. Frekuensi Tx2. Frekuensi Rx3. C h a n n a lSpacing4. Beda Frek.Tx/Rx5. F r e kHarmonis diL u a rf r e k u e n s ikerja6. Impedansi RF7. Band With8. VSWRB .PEMANCAR9. Pow er/DayaPancar1. Tx FrekuensiError11 Deviasi12. Sensitivity ad12 dB SinadUNJUK KERJA PERANGKAT PENERIMANo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-1 CH-2 CH-3 CH-4 CH-5


A. UMUM1. Frekuensi Tx2. Frekuensi Rx3. Sensitivity ad12 dB SinadNo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-6 CH-7 CH-8 CH-9 CH-10A. UMUM1. Frekuensi Tx2. Frekuensi Rx3. Sensitivity ad12 dB SinadNo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-11 CH-12 CH-13 CH-14 CH-15A. UMUM1. Frekuensi Tx2. Frekuensi Rx3. Sensitivity ad12 dB SinadNo ITEM TEST SPEC HASIL UKURCH-16 CH-17 CH-18 CH-19 CH-20A. UMUM1. Frekuensi Tx2. Frekuensi Rx3. Sensitivity ad12 dB SinadC. SIMULASI OPERASI1. Melakukan panggilan ke penerimaKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang


2. TeleponKeadaanHasil: Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan: Baik / Cukup / Kurang3. Interkoneksi antar Kotaa. Kota …………………… Dengan…………………………..Hasil uji :b. Kota ……………………. Dengan……………………………Hasil uji :D. APLIKASI PENOMORAN1. NDC dialokasikan oleh Ditjen Postel : Ya / Tidak2. Nomor pelanggan diatur sendiri : Ya / Tidak3. Terdapat penomoran kode wilayah : Ya / TidakBila Ya :Nama Kota…………………………………………………………………………………………………………………………………………Nomor Kode Wilayah……………………………………………………………………………….………………………….


E. SISTEM BILLING1. Membuat daftar harga kepada pelanggan : Ya / Tidak2. Tarif berlangganan radio trunking : Rp.………………./bulan/terminal3. Dapat memonitor pemakaian pelanggan : Ya / TidakRADIO PANGGIL UNTUK UMUMI. PEMERIKSAAN ADMINISTRASINo. JENIS KELENGKAPAN KEADAAN KETERANGANADA TIDAK ADA1. Akte Pendirian Perusahaan2 Izin Prinsip3. Perpanjangan Izin Prinsip4 Izin penggunaan frekuensi5. Surat keterangan penggunaankode akses6. Berita acara dan hasilacceptance test bilamenggunakan vendor7. Perjanjian kerjasama denganpenyelenggara jaringan8. Invoice pembelian perangkat9. Rencana pentaripan


10. Rencana penjualan produk9. SIUP10. NPWPII.PEMERIKSAAN SISTEMA. DAFTAR PERANGKATKonfigurasi Sistem Jaringan Radio Panggil untuk UmumSistem Jaringan Radio Panggil terbagi atasagar dilampirkan) :(Konfigurasi jaringan1. Pemancar Radio PanggilNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.5.6.7.89.10ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN2. EncoderNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN


5.6.7.89.103. KomputerNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.5.6.7.ADAKEADAANTDK ADAKETERANGANB. INSTALASI PERANGKAT/KONEKSI FISIK PERANGKAT1. Pemancar RPUUKoneksi fisik : ……………………..Keadaan : Tersambung / Tidak Tersambung2. EncoderKoneksi fisik : ……………………..Keadaan : Tersambung / Tidak Tersambung3. KomputerdilampirkanKonfigurasi dan data komuter yang digunakan agarKoneksi fisik : ……………………..Keadaan : Tersambung / Tidak Tersambung


4. Hubungan antar kota menggunakan (*) :Kota layanan : …………………….…………………….……………………..……………………..……………………...C. SISTEM RUANGANNo. DISKRIPSI RUANGAN UKURAN KEADAAN KETERANGAN(m2) ADA TDK ADA1. Ruangan pemancar2. Ruangan operator3. Ruangan catu daya4. Ruangan administrasi5. Ruangan pelayanan pelanggan(service point)D. KONDISI RUANGAN OPERASIONAL1) Temperatur : C2) Kelembaban : %E. CATU DAYA DAN KELENGKAPANNo. PERANGKATBESARAN NOMINAL TERUKUR KETERANGAN1. PLN T e g a n g a n 220 VAC 50-60 HzOutput2. UPS Tegangan InputT e g a n g a nOutput220VAC 50-60 Hz220 VAC 50-60 HzF. KESUAIAN STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA1. Struktur organisasi (disesuaikan dengan kondisimasing-masing perusahaan)2. Potensi sumber daya manusia


No. Pendidikan Jumlah(orang)1. S22. S13. D34. SLTA5. SLTPIII.PENGUJIAN SISTEMA. FUNGSI LAYANAN1. Jenis Layanana. T o n eKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurangb. N u m e r i cKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurangc. A l p h a n u m e r i cKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurang2. Fasilitas Layanan yang diberikan kepada pelanggana. Memo callKeadaan: Tersedia / Tidak tersediab. Pesan Khusus


Keadaan: Tersedia / Tidak tersediac. Informasi pesanKeadaan: Tersedia / Tidak tersediad. OperatorKeadaan: Tersedia / Tidak tersediatidaktidaktidaktidaktidaktidak3. Berita/pesan yang telah dikirim bila diperlukandapat dicetak mengunakan printer : ya /4. Sistem beroperasi selama 24 jam terus-menerus : ya /5. Terdapat pemberitahuan kepada pelanggan yangakan di blokir : ya /6. Menyediakan suku cadang : ya /7. Membuat buku pedoman : ya /8. Menyediakan bengkel : ya /Bila ya berlokasi di :B. FUNGSI JARINGAN1. Pemancar RPUUa. Fungsi :b. Frekuensi Kerja : MHz2. Komputer Operatora. Jumlah Komputer Operator untukMengirim berita/pesan : buah


. Pengolahan berita atau pesan untuk pelanggan Lokal/Nasional (*) Otomatis :Dapat dilakukan / Tidak dapat dilakukanManual / OperatorDapat dilakukan / Tidak dapat dilakukanc. Komputer Operator dapat menampilkan :Nomor Kode PanggilDapat dilakukan / Tidak dapat dilakukanStatus Akhir PelangganDapat dilakukan / Tidak dapat dilakukand. Komputer Konsole/aktifasi dapat dilakukan :Aktifasi pelangganDapat dilakukan / Tidak dapat dilakukanPemblokiran/Pengisoliran pelanggganDapat dilakukan / Tidak dapat dilakukan Pemblokiran/pemutusan dilakukan secara :Manual / Otomatise. Komputer konsole dapat menampilkan :Jumlah Pelanggan Aktif bulan berjalanDapat ditampilkan / Tidak dapat ditampilkanJumlah Pelanggan Blokir


Dapat ditampilkan / Tidak dapat ditampilkan3. Telepona. Jumlah telepon untuk menerima pesan : Lineb. Nomor telepon untuk menerima pesan :c. Sistem yang digunakan :ManualHunting4. Perangkat Penerimaa. Frekuensi Kerja : MHzDaerah Frekuensi Kerja :MHzb. Merk :Type :Buatan :c. Sikstem operasi :ToneNumerikAlfanumerikC. SIMULASI OPERASIPengiriman pesan dari operator ke penerima/pelanggana. Keadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanb. Hasil : baik / cukup / kurang


D. APLIKASI PENOMORAN1. Kode akses yang digunakan : ………….2. Sistem penomoran dilakukan pada komputer secara :a. Manualb. OtomatisE. SISTEM BILLINGtidak1. Membuat Daftar Harga Kepada Pelanggan : ya /2. Tarip Pelayanan RPUU :a. Lokal : Rp. …………….b. Nasional : Rp. …………….(*) Khusus untuk Radio Panggil untuk Umum Nasional


LAMPIRAN III : KEPUTUSAN DIREKTURJENDERAL POS DANTELEKOMUNIKASINOMOR : /DIRJEN/<strong>2002</strong>TANGGAL :MATERI UJI LAIK OPERASIPENYELENGGARAAN JARINGAN BERGERAK SELULERPT. ……………………LOKASI …………………………………………I. PEMERIKSAAN ADMINISTRASINo. JENIS KELENGKAPAN KEADAAN KETERANGANADA TIDAK ADA1. Akte Pendirian Perusahaan2 Izin Prinsip3. Perpanjangan Izin Prinsip4. Izin penggunaan frekuensi5. Sertifikasi perangkat6. Surat keterangan penggunaankode akses7. Berita acara dan hasilacceptance test bilamenggunakan vendor8. Perjanjian kerjasama denganpenyelenggara jaringan9. Invoice pembelian perangkat10. Rencana pentaripan11. Rencana penjualan produk12. SIUP13. NPWP


II.PEMERIKSAAN SISTEMA. DAFTAR PERANGKATKonfigurasi Sistem Jaringan Bergerak SelulerSistem Jaringan bergerak seluler terbagi atas (Konfigurasi jaringanagar dilampirkan) :1. Mobile Switching Center (MSC)No. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.5.6.7.89.10ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN2. BSCNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN


5.6.7.89.103. BTSNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.2.3.4.5.6.7.89.10ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN4. NETWORK MANAGEMENT SYSTEMNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE1.ADAKEADAANTDK ADAKETERANGAN


2.3.4.5.6.7.89.10B. INSTALASI PERANGKAT/KONEKSI FISIK1. MSCa. Koneksi fisik :b. Keadaan : Tersambung / Tidaktersambung2. BSCa. Koneksi fisik :b. Keadaan : Tersambung / Tidaktersambung3. BTSa. Koneksi fisik :b. Keadaan : Tersambung / Tidaktersambungc. Daftar frekuensi BTSNo. Site Name Cell Jumlah spsefikasi SesuaSite CHN Power Gaint EIRP BW Ya TdFrek Watt dBm ant


1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.C. SISTEM RUANGANNo. DISKRIPSI RUANGAN UKURAN KEADAAN KETERANGAN(m2) ADA TDK ADA1. Ruangan MSC2. Ruangan BSC3. Ruangan BTS4. Ruangan NMS3. Ruangan catu daya4. Ruangan administrasi5. Ruangan pelayanan pelanggan(service point)D. KONDISI RUANGAN OPERASIONAL1) Temperatur : C2) Kelembaban : %E. CATU DAYA DAN KELENGKAPANNo. PERANGKA BESARAN NOMINAL TERUKUR KETERANGATN1. PLN T e g a n g a n 220 VAC 50-60 Hz


Output2. UPS Tegangan InputT e g a n g a nOutput220VAC 50-60 Hz220 VAC 50-60 HzF. KESUAIAN STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA1. Struktur organisasi (disesuaikan dengan kondisimasing-masing perusahaan)2. Potensi sumber daya manusiaNo. Pendidikan Jumlah(orang)1. S22. S13. D34. SLTA5. SLTPIII.PENGUJIAN SISTEMA. FUNGSI LAYANAN1. Jasa teleponi dasarOUT GOING :a. Melakukan panggilan teleponKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurangb. Mengirim faksimileKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurang


IN COMING :a. Menerima panggilan teleponKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurangb. Menerima fasimileKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurang2. Layanan Standar yang harus dimiliki :a. Perpindahan antar sel otomatis (hand over)Keadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurangb. Jelajah (roaming)Keadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurangc. Pengamanan dari kecurangan (anti fraud facility)Keadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurang


d. Penghitung rincian percakapan (detail billing)Keadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurange. InterkoneksiKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / Kurangf. Supervisi dan kontrolKeadaan : Dapat dilakukan / Tidak dapatdilakukanHasil: Baik / Cukup / KurangB. FUNGSI JARINGANNo. NAMA PERANGKAT FUNGSI KEADAAN(TERSAMBUNG)YA TDK123.45678910BAIKHASIL UJIKURANG


C. SIMULASI OPERASI1. MS LOKAL - MS CALL TESTa. MS LOKAL - MS LOKAL CALLNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Hasil Pengamatan : Berhasil Tidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganb. MS LOKAL - MS ROAMING CALLNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangan


2.3.c. MS LOKAL - MS PLMN LainNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangand. INCOMPLETE DIALING CALLNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur : Jumlah digit yang di dial olehpemanggil kurang Panggilan akan gagal (end) Anouncement :“The number yourare calling isu n c o u m p l e t e ,please check again”Hasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasil


e. TOO MANY DIGITSNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :Digit yang di dial oleh pemanggilterlalu banyak Kalau digit akhir berlebih call tetapberhasil, karena kelebihan digittersebut otomatis dipotong oleh MSCKalau digit tengah berlebih call akangagal dan terdengar nada “Tulalit”BerhasilTidak Berhasilf. UNEXISTING NUMBERNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur : pemanggil mendial nomor denganlogical HLR yang tidak ada di system Call akan gagal dan terdengaranouncement : “There is no record ofthis number, please check and dialagain”Hasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasilg. CALLED PARTY BUSYNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :MS yang dipanggil dalam keadaansibuk Terdengar nada sibuk dan message“busy”


Hasil Pengamatan : Berhasil Tidak Berhasilh. CALL PARTY BARREDHLRNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :MS yang dipanggil dibarred incoming oleh operator diHasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasili. CALL PARTY UNKNOWNNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Nomor yang dituju tidak adaHasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasilj. NO ANSWER TIME OUT CALLNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Setelah 90 –150 detik releaseHasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasilk. CALL PARTY GOES ON HOOKNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :(End) pada saat call set upHasil Pengamatan :


BerhasilTidak Berhasill. CALLING PARTY SWITCHED OFF-BEFORE CONNECTNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Hasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasilm. CALLING PARTY SWITCHED OFF-AFTER CONNECTNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Hasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasil2. MS - PSTN CALL HANDLING TESTa. Normal Call MS - PSTN LokalTujuan: Untuk mengetahui koneksiantara MS dengan PSTNLokalNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur:- Pemanggil mendial nomor PSTN lokaltujuan kemudian mengirim nomortersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)


Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganb. Normal Call MS - PSTN NasionalTujuan: Untuk mengetahui koneksiantara MS dengan PSTNNasionalNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Pemanggil mendial nomor PSTNnasional, tujuan kemudian mengirimnomor tersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catat


No.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganc. Normal Call MS - PSTN InternasionalTujuan: Untuk mengetahui koneksiantara MS dengan PSTNInternasionalNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :-Pemanggil mendial nomor PSTNinternasional tujuan kemudian mengirimnomor tersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)Hasil Pengamatan : Berhasil Tidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangand. Nomor Pelayanan Paging


Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS dengan pelayananpagingNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Pemanggil mendial nomor pelayananpaging tujuan kemudian mengirimnomor tersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangane. Nomor layanan 10xTujuan: Untuk mengetahui koneksiantara MS dengan layanan10xNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Pemanggil mendial nomor layanan 10xtujuan kemudian mengirim nomortersebut dengan tombol send.


Hasil Pengamatan : Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganf. MS clear first (On Hook – End)Tujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi setelah On-HookNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Pemanggil mendial nomor PSTN lokaltujuan kemudian mengirim nomortersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase) Lalu MS on-hook (End) inimengakibatkan kanal yang digunakandirelease dan outgoing trunk dari MSCke PSTN akan idle.


Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangang. PSTN Clear first (On-Hook)Tujuan: Untuk mengetahui fenomrnayang terjadi setelah PSTNon-hookNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Pemanggil mendial nomor PSTN lokaltujuan kemudian mengirim nomortersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase) Lalu PSTN on-hook beberapa saatkemudian release dan out going trunkdari MSC ke PSTN akan idle.Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catat


No.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganh. PSTN Tujuan sibukTujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi bila PSTN yangdihubungi sibukNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Pemanggil mendial nomor PSTN lokaltujuan kemudian mengirim nomortersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada sibuk (Busy tone) Beberapa saat kemudian release dan outgoing trunk dari MSC ke PSTN akan idle.BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangan


3. PSTN - MS CALL HANDLING TESTa. Normal Call PSTN Lokal – MS LokalTujuan: Untuk mengetahui koneksiantara PSTN Lokal denganMSNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil PSTN lokal mendialnomor MS tujuan dengan NDC 08XX- MS yang dipanggil menekan tombolsend. Untuk memulai pembicaraanConversation phase) setelah adaringing.Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganb. Normal Call PSTN Nasional – MS LokalTujuan: Untuk mengetahui koneksiPSTN Nasional dengan MSNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :


Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (PSTN nasional)mendial nomor MS tujuan denganNDC 08XX- MS yang dipanggil menekan tombolsend. Untuk memulai pembicaraan(Conversation Phase) setelah adaringing.BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganc. Normal Call PSTN Internasional – MS LokalTujuan: Untuk mengetahui koneksiantara PSTN internasionaldenganMSNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (PSTN internasional)mendial nomor MS tujuan dengan CC(62) - NDC (08XX)- MS yang dipanggil menekan tombolsend. Untuk memulai pembicaraan(Conversation Phase) setelah adaringing.


BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangand. Normal Call dari operator PSTNTujuan : Untuk mengetahui koneksiantara operator PSTN denganMSNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (operator PSTN)mendial nomor MS tujuan dengan NDC08XX- MS yang dipanggil menekan tombolsend. Untuk memulai pembicaraan(Conversation Phase) setelah adaringing.BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangan


3.e. Normal Call dari SGITujuan: Untuk mengetahui koneksiantara SGI dengan MSNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :send.- Nomor pemanggil (SGI) mendial nomorMS tujuan dengan NDC 08XX- MS yang dipanggil menekan tombol Untuk memulai pembicaraan(Conversation Phase) setelah adaringing.Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganf. Normal Call dari PLMN LainTujuan: Untuk mengetahui koneksiantara MS dari PLMN laindengan MS dari GSMSatelindoNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :


Hasil Pengamatan :-Nomor pemanggil (MS dari PLMN lain)mendial nomor MS tujuan dengan NDC08XX- MS yang dipanggil menekan tombolsend. Untuk memulai pembicaraan(Conversation Phase) setelah adaringing. Berhasil Tidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangang. MS Tujuan SibukTujuan: Untuk mengetahui fenomenabila MS tujuan sibukNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendialnomor MS tujuan dengan NDC 08XX- MS yang dipanggil sibuk, maka akanterdengar nada sibuk (busy tones). Beberapa saat kemudian akan releasedan outgoing trunk dari PSTN ke MSCakan idle.BerhasilTidak Berhasil


Bila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganh. MS Tujuan Salah Karena Digit KurangTujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi apabila nomorMS tidak lengkap didial.Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendialnomor MS tujuan dengan NDC 08XXtetapi tidak lengkap- Akan terdengar nada sibuk (busy tones), Beberapa saat kemudian akan releasedan outgoing trunk dari PSTN ke MSCakan idle.Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangan


i. MS Tujuan Belum TerdaftarTujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi apabila MS yangdituju belum terdaftarNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendialnomor MS tujuan (yang belum terdaftar)dengan NDC 08XX- Akan terdengar announcement bahwanomor tersebut belum terdaftar. Sesaatkemudian akan release.Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganj. MS Tujuan Salah Karena Tidak Pakai NDC 08XXTujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi apabila nomorMS di dial tanpa NDC 0816Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendial


nomor MS tujuan tanpa NDC 08XX- MS akan terdengar nada sibuk (busytones). Beberapa saat kemudian akan release.Hasil Pengamatan : Berhasil Tidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangank. MS Clear First (On-Hook/End)Tujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi apabila MS clearfirst.Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil PSTN lokal mendialnomor MS tujuan dengan NDC 08XX- MS yang dipanggil menekan tombolsend. Untuk memulai pembicaraanConversation phase) setelah adaringing. Setelah koneksi stable kemudian MSon-hook/End. Pada layar di MS akanterlihat bahwa MS dalam keadaan ready. PSTN akan mendengar nada sibuk untukkemudian release.Hasil Pengamatan :


BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keteranganl. PSTN Clear First (On-Hook)Tujuan: Untuk mengetahui fenomenaapabila PSTN clear firstNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil PSTN lokal mendialnomor MS tujuan dengan NDC 08XX- MS yang dipanggil menekan tombolsend. Untuk memulai pembicaraanConversation phase) setelah adaringing. Setelah koneksi stable kemudian PSTNon-hook/End. Pada layar di MS akanterlihat bahwa MS dalam keadaan readydan PSTN akan release.BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.NomorPemanggilNomorYangBerhasil Tidak Keterangan


1.2.3.Dipanggilm. MS Tidak Menjawab Karena MS Mati (Power Off)Tujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi apabila MS yangdituju mati (power off)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendialnomor MS dengan NDC 08XX- MS yang dipanggil dalam keadaan mati(power off)- Akan terdengar announcement bahwanomor tersebut tidak dapat dihubungi.Sesaat kemudian akan release.BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangann. MS Tidak Menjawab karena diluar coverage area


Tujuan: Untuk mengetahui fenomenayang terjadi bila MS berada diluar coverageNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (PSTN lokal) mendialnomor MS dengan NDC 08XX- MS berada diluar coverage area- Akan terdengar announcement bahwanomor tersebut berada di luar coverage.Sesaat kemudian akan release.BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangano. MS Tidak Menjawab karena tidak diangkat (On-Hook)Tujuan: Untuk mengetahui koneksiantara MS dengan PSTNLokalNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil mendial nomor MStujuan dengan NDC 08XX. MS yang dipanggil tidak


Hasil Pengamatan :diangkat/menekan tombol send(on-hook) Ringing akan terus terjadi sampairelease, sehingga terdengar busy toneskecuali kalau diforward.BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo.1.2.3.NomorPemanggilNomorYangDipanggilBerhasil Tidak Keterangan4. EMERGENCY CALL SERVICE TESTa. MS Lokal – Emergency Call 112 (SOS)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS lokal dengandengan layanan emergency112 (SOS)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Pemanggil mendial nomor emergency112 kemudian mengirim nomor tersebutdengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayar


Hasil Pengamatan :display MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan1. Dengan NormalSIM card2. Tanpa SIM Normalcard3. DenganSIM CardBarringoutgoing4. Tanpa SIMCardBarringOutgoingb. MS roaming – Emergency Call 112 (SOS)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS roaming denganlayanan emergency 112Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil (MS Roaming) mendialnomor layanan emergency 112kemudian mengirim nomor tersebutdengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)


Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan1. Dengan NormalSIM card2. Tanpa SIM Normalcard3. DenganSIM CardBarringoutgoing4. Tanpa SIMCardBarringOutgoingc. MS Lokal – Emergency Call 110 (Polisi)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS lokal layananemergency 110 (polisi)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil (MS lokal) mendialnomor emergency 110 (polisi) kemudianmengirim nomor tersebut dengantombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)Hasil Pengamatan :BerhasilTidak Berhasil


Bila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan1. Dengan NormalSIM card2. Tanpa SIM Normalcard3. DenganSIM CardBarringoutgoing4. Tanpa SIMCardBarringOutgoingd. MS Roaming – Emergency Call 110 (Polisi)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS roaming denganlayanan emergency 110(polisi)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (MS roaming) mendialnomor layanan emergency 112 (polisi)kemudian mengirim nomor tersebutdengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)BerhasilTidak Berhasil


Bila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan1. Dengan NormalSIM card2. Tanpa SIM Normalcard3. DenganSIM CardBarringoutgoing4. Tanpa SIMCardBarringOutgoinge. MS lokal – Emergency Call 113 (Fire)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS lokal denganlayanan emergency 113 (Fire)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (MS) Lokal mendialnomor layanan 113 kemudian mengirimnomor tersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan


1. DenganSIM card2. Tanpa SIMcard3. DenganSIM Card4. Tanpa SIMCardNormalNormalBarringoutgoingBarringOutgoingf. MS Roaming – Emergency Call 113 (Fire)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS roaming denganlayanan 113 (fire)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor Pemanggil (MS roaming) mendialnomor layanan 113 kemudian mengirimnomor tersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan1. Dengan NormalSIM card2. Tanpa SIM Normalcard3. DenganSIM CardBarringoutgoing4. Tanpa SIM Barring


CardOutgoingg. MS Lokal – Emergency Call 118 (Ambulance)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS lokal denganlayanan emergency 118(ambulance)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :Hasil Pengamatan :- Nomor pemanggil (MS Lokal) mendialnomor layanan 118 kemudian mengirimnomor tersebut dengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan1. Dengan NormalSIM card2. Tanpa SIM Normalcard3. DenganSIM CardBarringoutgoing4. Tanpa SIMCardBarringOutgoing


h. MS Roaming – Emergency Call 118 (Ambulance)Tujuan : Untuk mengetahui koneksiantara MS roaming denganlayanan emergency 118(ambulance)Nomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Prosedur :- Nomor pemanggil (MS roaming) mendialnomor layanan emergency 118kemudian mengirim nomor tersebutdengan tombol send. Nomor tujuan akan tampak dilayardisplay MS (IN Use Phase) dan akanterdengar nada panggil (allertingPhase) Setelah nomor yang dipangggil off-hookmaka koneksi akan stable (conversationphase)Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilBila ada percobaan lain supaya di catatNo. Keadaan Berhasil Tidak Keterangan1. Dengan NormalSIM card2. Tanpa SIM Normalcard3. DenganSIM CardBarringoutgoing4. Tanpa SIMCardBarringOutgoing5. HAND OVER(Khusus untuk penyelenggara GSM 900 yangmengembangkan ke GSM 1800)


Tujuan : Untuk memantau kontinuitas signal bilaterjadi hand over dari DCS-1800 ke GSM900 dan sebaliknyaNomor pemanggil :Nomor yang dipanggil :Hasil Pengamatan :BerhasilTidak BerhasilPerubahan kanal yang terjadi :No. Kanal awal Kanal akhir Keterangan1.2.3.4.D. APLIKASI SISTEM PENOMORAN1. Penomoran kode tujuan nasional (NDC) adalah :Keadaan: Sesuai / Tidak Sesuai2. Penomoran mobile network code (MNC) adalah :Keadaan: Sesuai / Tidak Sesuai3. Penomoran signaling point code (SPC) adalah :Keadaan: Sesuai / Tidak Sesuai


E. SISTEM BILLING1. SISTEM BILLING DAN ADMINISTRASINo. TANGGAL JENISPANGGILAN1. MS - MSLOCALNOMORPEMANGGLNOMORYANGDIPANGGILSTARTTIMESTOPTIMEKETERANN2. MS - MSROAMING3. MS – PSTNlokal4. M S – P S T N(SLJJ)5. MS – PSTN(SLI)6. MS – MSPLMNLain7. MS –Emergency8. MS – layanan10X


2. CALL RECORD PARAMETER UNTUK SISTEM BILLINGNoPARAMETER ADA TIDAK ADA KETERANGAN.1. Tarif/Pulsa : Tarif dasar teleponMobile - MobileMobile – PSTN (lokal)Mobile – PSTN (SLJJ)Mobile – PSTN (SLI)Mobile - EmergencyMobile – layanan 10XBiaya penyambunganBiaya AbonemenBiaya BlockingBiaya Un BlockingBiaya Pemutusan2. Tarif feature Call forwardingBiaya administrasiDetail billingBiaya berlanggananBiaya pemblokiranBiaya pembebasanBiaya pemutusan3. Administrasi pelanggan Registrasi pelanggaAkativasi servicefeature MSISDN4. Adminstration SIM Card Order dan registrSIM card5. Zoning6. Time band/Zone7. Hari libur Sesuai kalenIndonesia8. BHP frekuensiLAMPIRAN IV : KEPUTUSAN DIREKTURJENDERAL POS DANTELEKOMUNIKASINOMOR : /DIRJEN/<strong>2002</strong>TANGGAL :MATERI UJI LAIK OPERASI


PENYELENGGARAAN JARINGAN BERGERAK SATELITPT. ……………………I. PEMERIKSAAN ADMINISTRASINo. JENIS KELENGKAPAN KEADAAN KETERANGANADA TIDAK ADA1. Akte Pendirian Perusahaan2 Izin Prinsip3. Perpanjangan Izin Prinsip4. Izin penggunaan frekuensi5. Sertifikasi perangkat6. Surat keterangan penggunaankode akses7. Berita acara dan hasilacceptance test bilamenggunakan vendor8. Perjanjian kerjasama denganpenyelenggara jaringan9. Invoice pembelian perangkat10. Rencana pentaripan11. Rencana penjualan produk12. SIUP13. NPWPII.PEMERIKSAAN SISTEMA. DAFTAR PERANGKAT :1. SPACE SEGMENTa. Nama Satelit :b. Jumlah transponder : transponderc. Posisi :d. Type :e. EIRP :f. G/T :g. Footprint :h. Life time :i. Frekuensi Down Link :


No. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE/SPESIFIKASI12.JUMLAH SESUAI KeteranganYaTidak2. GROUND SEGMENTa. STASIUN PENGENDALI SATELITNo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE/SPESIFIKASI12.JUMLAH SESUAI KeteranganYaTidak


. STASIUN BUMINo. NAMA PERANGKAT MERK/TYPE/SPESIFIKASI1 Power Vu2. Power Vu BU3. Tandberg4. Tandberg BU5. Sat RX Digital6. Sat RX Digital BU7. DVB ASI RoutingSwitch8. Statistical Multiplexer9. Statistical MultiplexerBU10. Re- Mux11. Re- Mux BU12 Scrambler13 Scrambler BU14 M Crypt Conditionalacess system15 DVB ASI RoutingSwitch16 QPSK Modulator17. QPSK Modulator BU18. Up Converter19 Up Converter BU20 Combiner21 HPA22 Antena23 Sat RX Analog24 Sat RX Analog BU25 A/V Router26 DVB MPEG 2 Encoder27 DVB MPEG 2 EncoderJUMLAHYaSESUAITidakKeterangan


BU28 Controller29 Re Mux30 Re Mux BU31 I/O Box32 Element Manager33 CA system EMM/ECM34 EI Server EPG35 Monitor and Controlsystem clientB. INSTALASI PERANGKAT/KONEKSI FISIK PERANGKATKonfigurasi jaringan agar dilampirkanNo. NAMA PERANGKAT KONEKSI FISIK KEADAAN(TERSAMBUNG)YA TDK1 Antena penerima2 Low Noice Block (LNB)3. HPA5 Power Vu6 Power Vu BU7 Tandberg8 Tandberg BU9 Sat RX Digital10 Sat RX Digital BU11 DVB ASI Routing Switch12 Statistical Multiplexer13 Statistical Multiplexer BU14 Re- Mux15 Re- Mux BU16 Scrambler17 Scrambler BU18 M Crypt Conditionalacess system19 DVB ASI Routing Switch20 QPSK Modulator21 QPSK Modulator BU22 Up Converter23 Up Converter BUBAIKHASIL UJIKURAN


24 Combiner25 HPA26 Antena27 Sat RX Analog28 Sat RX Analog BU29 A/V Router30 DVB MPEG 2 Encoder31 DVB MPEG 2 Encoder BU32 Controller33 Re Mux34 Re Mux BU35 I/O Box36 Element Manager37 CA system EMM/ECM38 EI Server EPG39 Monitor and Controlsystem clientC. SISTEM RUANGANNo. DISKRIPSI RUANGAN UKURAN KEADAAN KETERANGAN(m2) ADA TDK ADA1. Ruangan pusat operasi Stasiunpengendali2. Ruangan network managementcenter (NMC) Stasiunpengendali3 Ruangan pusat operasi StasiunBumi4. Ruangan network managementcenter (NMC) Stasiun Bumi5. Ruangan catu daya dankelengakapan6. Ruangan administrasi7. Ruangan pelayanan pelangganD. KONDISI RUANGAN OPERASIONAL1) Temperatur : C2) Kelembaban : %


E. CATU DAYA DAN KELENGKAPANNo. PERANGKATBESARAN NOMINAL TERUKUR KETERANGAN1. PLN T e g a n g a n 220 VAC 50-60 HzOutput2. UPS Tegangan InputT e g a n g a nOutput220VAC 50-60 Hz220 VAC 50-60 HzF. KESUAIAN STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA1. Struktur organisasi (disesuaikan dengan kondisimasing-masing perusahaan)2. Potensi sumber daya manusiaNo. Pendidikan Jumlah(orang)1. S22. S13. D34. SLTA5. SLTPIII.PENGUJIAN SISTEMA. FUNGSI LAYANAN1. Layanan Suara (Voice)KeadaanHasil: Dapat dilakukan /Tidak dapat dilakukan: Baik / cukup / kurang2. Layanan Suara videoKeadaanHasil: Dapat dilakukan /Tidak dapat dilakukan: Baik / cukup / kurang


3. Pengiriman gambarKeadaanHasil: Dapat dilakukan /Tidak dapat dilakukan: Baik / cukup / kurangB. FUNGSI JARINGANNo. NAMA PERANGKAT FUNGSI KEADAAN(BERFUNGSI)YA TDK1 Antena penerima2 Low Noice Block (LNB)3. HPA5 Power Vu6 Power Vu BU7 Tandberg8 Tandberg BU9 Sat RX Digital10 Sat RX Digital BU11 DVB ASI Routing Switch12 Statistical Multiplexer13 Statistical Multiplexer BU14 Re- Mux15 Re- Mux BU16 Scrambler17 Scrambler BU18 M Crypt Conditionalacess system19 DVB ASI Routing Switch20 QPSK Modulator21 QPSK Modulator BU22 Up Converter23 Up Converter BU24 Combiner25 HPA26 Antena27 Sat RX Analog28 Sat RX Analog BU29 A/V Router30 DVB MPEG 2 EncoderBAIKHASIL UJIKURAN


31 DVB MPEG 2 Encoder BU32 Controller33 Re Mux34 Re Mux BU35 I/O Box36 Element Manager37 CA system EMM/ECM38 EI Server EPG39 Monitor and Controlsystem clientC. SIMULASI OPERASI1. Pengiriman VoiceKeadaanHasil: Dapat dilakukan /Tidak dapat dilakukan: Baik / cukup / kurang2. Pengiriman videoKeadaanHasil: Dapat dilakukan /Tidak dapat dilakukan: Baik / cukup / kurang3. Pengiriman gambarKeadaanHasil: Dapat dilakukan /Tidak dapat dilakukan: Baik / cukup / kurangD. APLIKASI PENOMORANSistem penomoran agar dilampirkan1. Penomoran kode tujuan nasional (NDC) adalah :Keadaan: Sesuai / Tidak Sesuai


2. Penomoran mobile network code (MNC) adalah :Keadaan: Sesuai / Tidak Sesuai3. Penomoran signaling point code (SPC) adalah :Keadaan: Sesuai / Tidak SesuaiE. SISTEM BILLINGNo. URAIAN SESUAI KETERANGANYA TDK1. Menerapkan besaran tarif pasangbaru sesuai dengan ketentuanyang berlaku2. Menerapkan besaran tariffberlangganan bulanan sesuaidengan ketentuan yang berlaku3. Menerapkan biaya percakapandengan ketentuan yang berlaku4. Menerapkan biaya air time sesaidengan ketentuan yang berlaku5. Menerapkan deferensiasi waktu airtime6. Menerapkan tariff jelajah sesaidengan ketentuan yang berlaku (*)7. Transaksi tiap pelanggan dapatdibuatkan report8. Mengetahui B Number9. Menunjukkan waktu awalpercakapan setiap panggilan10. Menunjukkan waktu akhirpercakapan setiap panggilan11. Menunjukkan lamanya percakapansetiap panggilan12. Jenis panggilan pelanggan dapatdirinci13 Menunjukkan kumulatif pecakapanpelanggan setiap bulan(*) Khusus untuk iridium

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!