BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu subsistem ...

More documents

Recommendations

Info

Dari tabel-8 dapat dijelaskan bahwa dana Dekonsentrasi terealisasi hanya80,33%, hal ini dikarenakan adanya kebijakan Menteri Keuangan No.S.348/MK.02/2007, tertanggal 30 Juli 2007 tentang penyesuaian BelanjaPerjalanan Dinas tidak mengikat yaitu sisa anggaran yang dapatdipergunakan hanya 30%. Selain itu DIPA Revisi terlambat diterima sehinggasisa anggaran tersebut tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.Dana Dekonsentrasi yang masih terlihat realisasinya Rp.0,- (NOL) adalahDinas Kesehatan Propinsi Banten. Hal ini disebabkan karena adanya tandabintang yang diajukan pencairannya tidak turun sampai akhir tahun anggaran(lihat lampiran -2).Dana Tugas Pembantuan yang masih terlihat realisasinya Rp.0,- (NOL)adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. Hal ini disebabkan pada saatpengajuan SPP/SPM oleh KPPN ditolak karena tidak terdapat biayaperencanaan dan pengawasan. Oleh karena itu dilakukan revisi DIPA, namunpada akhir tahun anggaran revisi DIPA tersebut baru turun (lihat lampiran-3).Grafik -1 : Rincian Anggaran dan Realisasi per-Jenis Satuan Kerja1,000,000,000,000900,000,000,000800,000,000,000700,000,000,000600,000,000,000500,000,000,000400,000,000,000AnggaranSetelah RevisiRealisasi Belanja300,000,000,000200,000,000,000100,000,000,0000Satker Pusat Dekonsentrasi Tugas Pembantuan16
Kode JenisBelanjaTabel -9 : Rincian Anggaran dan Realisasi per Jenis BelanjaUraian JenisBelanja51 BelanjaPegawaiAnggaran setelahRevisi (%)Realisasi Belanja(Rp)13.289.148.000 9.180.201.846 69,0852 Belanja Barang 619.387.848.000 290.441.458.656 46,8953 Belanja Modal 46.655.091.000 44.020.184.109 94,3557 Belanja Sosial 300.000.000.000 299.573.794.150 99,86Jumlah 979.332.087.000 643.215.638.761 65,68Persentase(%)Dari tabel -9 diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi tersebut berasal dariseluruh <strong>satu</strong>an kerja dalam lingkup UAPPA-E1 yang tersebar di 33 provinsi.Untuk Belanja Pegawai terserap 69,08% disebabkan karena Belanja Vakasiyang semula dialokasikan sebesar Rp. 200.000,- per bulan ternyatadirealisasikan hanya Rp. 75.000,- per bulan. Begitu pula Belanja Barangterserap 46,89% disebabkan karena pengadaan barang pada SatkerSekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan adayang tidak terealisasi yaitu pengadaan vaksin flu burung, obat flu burung,Early Detection Kit, Pembuatan Naskah Akademik RUU tentang Obat danRevisi regulasi per Undang-undangan tentang pangan (naskah akademik &RPP). Hal ini disebabkan pengadaan Barang/Jasa tersebut tidak mungkindilaksanakan dengan waktu yang terbatas karena APBNP Revisi III baruturun pada tanggal 23 November 2007.Grafik - 2 : Rincian Anggaran dan Realisasi per Jenis Belanja700,000,000,000600,000,000,000500,000,000,000400,000,000,000300,000,000,000Anggaran SetelahRevisiRealisasi Belanja200,000,000,000100,000,000,0000BelanjaPegawaiBelanjaBarangBelanjaModalBelanjaSosial17
Page 2: 3. Penyusunan standar, norma, pedom
Page 5 and 6: BAB IIPROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN K
Page 7 and 8: 5) Melaksanakan Post-marketing surv
Page 9 and 10: Tabel-1: Daftar Isian Pelaksanaan A
Page 11 and 12: NoKegiatanTempat &TanggalPelaksanaa
Page 13 and 14: BAB IIISUMBER DAYAA. Sumber Daya Ma
Page 15: Sedangkan distribusi pegawai menuru
Page 19 and 20: 3. KeuanganAnggaran Sekretariat Dit
Page 21 and 22: d. Peraturan Menteri Kesehatan RI N
Page 23 and 24: . Program Obat dan Perbekalan Keseh
Page 25 and 26: 11) Evaluasi/Laporan kegiatanTerlak
Page 27 and 28: h) Tersusunnya review pembahasan pe
Page 29 and 30: h) Terlaksananya penyusunan dan pem
Page 31 and 32: 22) Pengembangan kelembagaana) Terl
Page 33 and 34: e) Terevaluasinya pelaksanaan kewen
Page 35 and 36: Kabupaten/Kota se-provinsi Papua da
Page 37 and 38: c. Subdirektorat Bina obat Esensial
Page 39 and 40: 5) Evaluasi/Laporan kegiatana) Ters
Page 41 and 42: TIM Juri terdiri dari : Dirjen Binf
Page 43 and 44: a) Makasar pada tanggal 27 s.d. 30
Page 45 and 46: 4. Strategi Direktorat Bina Farmasi
Page 47 and 48: c) Terlaksananya pembekalan tenaga
Page 49 and 50: D. PROGRAM BINA OBAT PUBLIK DAN PER
Page 51 and 52: 7. Realisasi Kegiatana. Pengadaan B
Page 53 and 54: ) Terlaksananya penyusunan laporan
Page 55 and 56: 8. Instalasi Farmasi NasionalDirekt
Page 57 and 58: 5. Sumber Daya ManusiaDirektorat Bi
Page 59 and 60: 5) Pertemuan Ilmiah/Konferensi/Kunj
Page 61 and 62: Pelaksanaan kegiatan rutin Direktor
Page 63 and 64: Secara detil, tabel dan grafik berk
Page 65 and 66: BAB VKENDALA, PELUANG, DAN UPAYAPEL
Page 67 and 68:
6. Tersusunnya Juknis Pedoman Cara
Page 69 and 70:
erdahak, obat maag, obat asma, obat
Page 71 and 72:
i. Peningkatan peran daerah dalam P
show all

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu subsistem ...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?