10.07.2015 Views

Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ...

Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ...

Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

BAB IVPENUTUP<strong>Birokrasi</strong> pemerintah harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip tatapemerintahan yang baik dan profesional. <strong>Birokrasi</strong> harus sepenuhnya mengabdipada kepentingan rakyat dan bekerja untuk memberikan pelayanan prima,transparan, akuntabel, dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.Semangat inilah yang mendasari pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah diIndonesia.Pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah harus mampu mendorongperbaikan dan peningkatan kinerja birokrasi pemerintah, baik pusat maupundaerah. Kinerja akan meningkat apabila ada motivasi yang kuat secarakeseluruhan, baik di pusat maupun di daerah. Motivasi akan muncul jika setiapprogram/kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan keluaran (output), nilai tambah(value added), hasil (outcome), dan manfaat (benefit) yang lebih baik dari tahun ketahun, disertai dengan sistem reward dan punishment yang dilaksanakan secarakonsisten dan berkelanjutan.Kunci keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi terletak pada beberapahalberikut:a. Komitmen NasionalKomitmen nasional ditunjukkan dengan adanya Undang-Undang <strong>Nomor</strong> 17<strong>Tahun</strong> 2007 <strong>tentang</strong> RPJPN 2005-2025, Peraturan Presiden <strong>Nomor</strong> 5 <strong>Tahun</strong><strong>2010</strong> <strong>tentang</strong> RPJMN <strong>2010</strong>-2014 yang menegaskan reformasi birokrasi sebagaiprioritas utama, dan Keputusan Presiden <strong>Nomor</strong> 14 <strong>Tahun</strong> <strong>2010</strong> <strong>tentang</strong>Pembentukan Komite Pengarah <strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong> Nasional dan Tim<strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong> Nasional sebagaimana telah diubah dengan KeputusanPresiden <strong>Nomor</strong> 23 <strong>Tahun</strong> <strong>2010</strong>.b. Penggerak <strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong>Penggerak reformasi birokrasi secara nasional adalah Komite Pengarah<strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong> Nasional dipimpin oleh Wakil Presiden RepublikIndonesia, Tim <strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong> Nasional dipimpin oleh Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan <strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong> dibantu oleh UnitPengelola <strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong> Nasional, Tim Independen dan Tim QualityAssurance. Selanjutnya, secara instansional penggerak reformasi birokrasiadalah pimpinan K/L dan Pemda. Penggerak reformasi birokrasi harus berdayatahan tinggi terhadap tantangan dan hambatan serta memiliki daya dobrak dankreativitas untuk melaksanakan program-program terobosan, baik secarahorisontal maupun vertikal.c. Muatan <strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong>Muatan reformasi birokrasi dirumuskan dalam GDRB <strong>2010</strong>-2025, RMRB<strong>2010</strong>-2014, RMRB 2015-2019, dan RMRB 2020-2024. Pelaksanaan reformasibirokrasi dilakukan dengan penetapan prioritas K/L dan Pemda berdasarkankepentingan strategis bagi negara dan manfaat bagi masyarakat.d. Proses <strong>Reformasi</strong> <strong>Birokrasi</strong>Proses reformasi birokrasi dilakukan dengan cara:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!