Subsidi BBM.pdf - The Mail Archive

Jadi sebenarnya pemerintah masih untung sebesar 43 juta USD/hari(Rp.146T/tahun)!!! Cuma ’mereka’ tidak mau berbagi saja untuk mengurangi bebanrakyat. Malah mau jadi bemper Lapindo buat nalangin kompensasi kerugian denganmengubah statusnya menjadi ”bencana nasional”...real dumb-ass!!Lalu sebenarnya berapa sih besaran keuntungan pertamina dalam bisnis pengolahancrude ???Sebagai gambaran jika kita menilik kinerja salah satu kilang milik pertamina dicilacap :Harga rata-rata crude April 08 = 96.18 USD/bblHarga crude lebih murah karena sebagian mengolah ALC Arabian Light Crude yangbersifat sour (tinggi kandungan sulfurnya) yang memilki harga yang lebih murahyaitu 93.67 USD/bbl. Gonjang ganjing harga crude yang mencapai 127 USD/bbladalah jenis Light Sweet Crude di Bursa NY Merchantile Exchange, pantas saja lebihmahal karena bersifat light (ringan dan kandungan heart-cut lebih banyak) dan sweet(kandungan sulfur lebih rendah).Produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi dari crude hanya mencapai 69% darijumlah crude lifting (PKS, lube base, aromatic product) dan sisanya lebih rendahharganya dari crude (LPG, side product, residue, IFO). Sehingga rata-rata hargaproduk (setelah di rata-rata secara weighted average) adalah 98.65 USD/bbl.Gross Margin = 98.65 USD/bbl – 96.18 USD/bbl = 2.47 USD/bbl.Biaya Produksi (Maintenance, Chemical, Catalyst, Sundries, etc) = 1.05 USD/bblNett Margin = 1.42 USD/bbl.Kapasitas pengolahan kilang cilacap = 348 MBPDMargin kilang cilacap = 348 ribu bbl/hari x 1.42 USD/bbl = 494.2 ribu USD/hari.Jadi margin pertamina dari pengolahan crude CUMA 1.42 USD/bbl bandingkandengan perusahaan eksplorasi migas yang CUMA modal survey, bangun platform dancoblos minyak (semua biaya tersebut malah ditanggung pemerintah lewat costrecovery!!! Malah isunya biaya entertainment dan main golf para expat juga masukdisana...gila!). Pasti kebanjiran dollar tuh perusahaan eksplorasi migas walau hanyakebagian 15% dari revenue!! Makin kaya saja negeri uncle Sam disana....hehe. LOL!Mudah2an bermanfaat.Arafat Bayu NugrohoProcess Engineering Dept.Pertamina Cilacap Refinery