<strong>Cinta</strong>, <strong>Seks</strong> Dan <strong>Pernikahan</strong>Madri yang walaupun menderita, tetap tidak menangis karena memahami sifat suaminya. Sakrayang tersentuh oleh kejadian tersebut, berteriak: “Untuk menghargai cinta kasih seorang istri<strong>dan</strong> anak-anak, memberikan mereka demi ikrar tiada keterikatan, mungkinkah bahkan sekedarmemahami kemuliaan yang seperti ini?” “Sekarang aku mengembalikan Madri, istrimukepadamu. Di mana lagi cahaya bulan harus berdiam jika bukan di bulan?” (VishvantaraJataka)Suami istri yang saling mencintai adalah bagaikan cahaya bintang dengan bintangnya, bagaikancahaya matahari dengan mataharinya. Mereka saling mencintai <strong>dan</strong> tidak dapat dipisahkan satusama lain, karena hidup mereka telah menjadi satu.Pemuka agama tinggi aliran Gelug, Dalai Lama ke-6, bukanlah seorang bhiksu. Pada tahun iamelepaskan jubah kebhiksuannya. Ia mengun<strong>dan</strong>g para kaum muda ke Lhasa untuk berpesta,di sana ia bertemu dengan seorang gadis bernamaDawa Zhuoma. Ketika mereka berpacaran, TsangyangGyatso menyanyikan lagu-lagu cinta pa<strong>dan</strong>ya:“Jika hanya aku dapat menikahi seseorang yang akucintai. Kegembiraan mendapatkan permata yang telahterpilih dari dasar samudra yang ter<strong>dalam</strong>, akan akuperoleh.” Senyuman manismu bertujuan untuk mencurihati mudaku. Jika cintamu padaku adalah sungguhsungguh,maka berjanjilah padaku dari hatimu yangter<strong>dalam</strong>.” (Tsangyang Gyatso, Dalai Lama ke-6)Mau Berkorban Demi Sang KekasihKisah Kinnari <strong>dalam</strong> Mahavastu mengisahkan bagaimana Pangeran Sudhanu, SangBodhisattva, menyelematkan Kinnari Manohara yang ia cintai dari sebuah upacara pengorbanan.Sang Buddha juga menceritakan bagaimana kisah Siriprabha Jataka. Pada zaman dahulu kala,Sang Bodhisattva Gotama pernah terlahir menjadi seekor raja rusa bernama Siriprabha.Seorang pemburu menangkapnya <strong>dan</strong> ia tidak dapat melarikan diri. Melihat suaminya <strong>dalam</strong>bahaya, rusa betina sang ratu, yang merupakan kelahiran lampau Yasodhara, tanpa rasa takutmelindungi suaminya. Melihat hal itu Siriprabha mendorong istrinya agar mencari suami lain dihutan-hutan yang indah <strong>dan</strong> menakjubkan, karena percuma saja dirinya tidak akan mampu lolosdari jebakan sang pemburu, lebih baik sang ratu melarikan diri saja daripada ikut dibunuh olehsang pemburu. Namun istrinya yang sangat setia berkata:“Denganmu aku dapat bergembira di bukit-bukit <strong>dan</strong> hutan-hutan yang indah, demikian juga dikehidupan selanjutnya”, ucap sang rusa betina yang siap menghadapi kematiannya demimenemani suaminya sampai akhir hayat.Ketika sang pemburu datang, sang rusa betina langsung mengha<strong>dan</strong>gnya sambil berkata:“Tebarkanlah dedaunan, o pemburu, <strong>dan</strong> jatuhkan pisaumu. Bunuhlah aku terlebih dahulu. Barukamu dapat menyiksa sang raja rusa!!”, Sang pemburu yang melihat kejadian itu takjub akankebajikan rusa tersebut, sehingga ia tidak jadi membunuh mereka.Kisah yang mirip dengan kisah di atas juga terdapat <strong>dalam</strong> Suvannamiga Jataka <strong>dan</strong> KakkataJataka. Dalam Jataka yang pertama, rusa betina berusaha mengorbankan dirinya untukmenyelamatkan suaminya, sang raja rusa. Sang istri menghiburnya sembari berkata, “Suamiku,jangan takut. Dengan kekuatanku sendiri, saya akan memohon kepada pemburu itu, <strong>dan</strong> sayaakan menukar nyawaku sendiri dengan nyawamu.” (Suvannamiga Jataka) Karena cintanya14
<strong>Cinta</strong>, <strong>Seks</strong> Dan <strong>Pernikahan</strong>pada sang raja rusa, keberanian <strong>dalam</strong> rusa betina muncul sehingga dengan tanpa rasa rakut iamengorbankan dirinya untuk menyelamatkan kekasihnya.Di kitab Jataka yang kedua, Sang Bodhisatta terlahir sebagai raja gajah, namun tidak beruntung,ia terjebak <strong>dalam</strong> perangkap seorang pemburu, lalu menjerit pada istrinya: “Kekasihku! Jangantinggalkan aku- karena engkau sangat mencintaiku!” Istrinya, gajah betina, dengan penuh cintakasih menjawab jeritan pilu sang suami:“Meninggalkanmu? Tidak akan! Tidak akan pernah aku meninggalkanmu. Suami yang mulia,[aku] bersama dengan dirimu sudah 60 tahun. Semua empat penjuru bumi dapat menunjukkanbahwa tidak ada yang lebih kusayangi selain dirimu sejak zaman dahulu.” (Kakkata Jataka)Demikianlah kesetiaan rusa betina <strong>dan</strong> gajah betina, yang rela berkorban <strong>dan</strong> mampumenyelamatkan nyawa suaminya sekaligus mencegah sang pemburu berbuat akusala karma.Para bhiksu berkata, “Sang Bhagava telah diselamatkan oleh Yasodhara ketika ia akandieksekusi. Yasodhara berbuat banyak bagi Sang Bhagava ketika ia masih seorang Bodhisattvaberkelana di ebrbagai kehidupannya.” Sang Buddha menjawab: “Ya, Yasodhara berbuat banyakbagi Tathagata selama berbagai kelahirannya. Aku telah diselamatkan oleh Yasodhara di waktulain ketika aku terjatuh di tangan musuh.” (Mahavastu)Kesetiaan vs MenduaKesetiaan pada seorang pasangan adalah suatu kondisi ideal bagi seorang Buddhis. AgamaBuddha tidak melarang a<strong>dan</strong>ya poligami, namun agama Buddha tidak mendukung poligami.Sang Buddha berkata <strong>dalam</strong> Canda-Kinnara Jataka:"Tidak heran, Maharaja! bahwa <strong>dalam</strong> kehidupanku yang terakhir Ia (Yasodhara) mencintai-Ku,<strong>dan</strong> setianya hanya kepada-Ku saja. Dalam kehidupan yang lampau, ketika terlahir sebagaiKinnara, ia setia hanya kepadaku seorang."Ketika Yasodhara ditinggalkan oleh Pangeran Siddharta, banyak raja <strong>dan</strong> pangeran yang inginmelamarnya, namun semuanya ditolak oleh Yasodhara. Ketika Pangeran Sudhana ditawariwanita-wanita cantik oleh ayahnya, ia menolaknya semua, karena hatinya tetap setia padaManohara. Kecantikan wanita-wanita kerajaan tidak dapat mengubah hati Pangeran Sudhanaterhadap Manohara. Ketika <strong>dalam</strong> kehidupan lampau Yasodhara terlahir sebagai istriKuddabodhi (kelahiran lampau Siddharta – Kuddabodhi Jataka), ia juga mengikuti jejaksuaminya <strong>dalam</strong> meninggalkan keduniawian. Rambut pun dipotongnya <strong>dan</strong> pakaian yang indahditanggalkannya. Sungguh agung kesetiaan <strong>dan</strong> kasih sayangnya. Kehidupan pernikahanperumah tangga Nakulapita <strong>dan</strong> Nakulamata juga merupakan contoh kesetiaan pasangansampai akhir hayat mereka.Dalam kitab Therigatha, dikisahkan Kisagotami yang telahmencapai tingkatan Arahat mengatakan bahwa tinggalbersama dengan istri-istri lain adalah penderitaan:“Menyedihkan ketika tinggal bersama istri lain(co-wives) miliksuaminya”, karena dapat menimbulkan kecemburuan antar istri.Ini bisa dilihat pada berbagai kisah <strong>dalam</strong> kitab-kitab Buddhisseperti Petavatthu <strong>dan</strong> Dhammapada Atthakata di mana istripertama berusaha menggugurkan kandungan istri kedua atauberusaha mencelakai istri yang lain karena cemburu.Menuruti biografi seorang Mahasiddha Buddhis Tibetan tertulis: “Istri membenci istri mudasuaminya.” Poligami atau mendua akan menyebabkan suatu keluarga penuh dengan kebencian<strong>dan</strong> kesedihan. Dan juga tidak ada seorang pria/ wanita yang ingin dimadu (diduakan), seperti15
- Page 1: Cinta, Seks Dan Pernikahan1
- Page 7 and 8: Cinta, Seks Dan PernikahanMegha ber
- Page 12 and 13: Cinta, Seks Dan PernikahanDalam Put
- Page 16: Cinta, Seks Dan Pernikahansabda San
- Page 19 and 20: Cinta, Seks Dan PernikahanAda empat
- Page 21: Cinta, Seks Dan Pernikahandapat dik
- Page 25 and 26: (Anguttara Nikaya IV, 53)Cinta, Sek
- Page 27 and 28: Cinta, Seks Dan Pernikahanmenjaga b
- Page 29 and 30: Cinta, Seks Dan Pernikahan“Ia gem
- Page 31 and 32: Cinta, Seks Dan Pernikahandengan pe
- Page 33 and 34: Cinta, Seks Dan Pernikahan[hanya un
- Page 35 and 36: Cinta, Seks Dan PernikahanKita tela
- Page 37 and 38: Cinta, Seks Dan PernikahanSementara
- Page 39 and 40: Cinta, Seks Dan PernikahanSelain it
- Page 41 and 42: Cinta, Seks Dan Pernikahancara-cara
- Page 43 and 44: Cinta, Seks Dan PernikahanNamun Bod
- Page 45 and 46: Sang Bodhisatta berdiri diam di amb
- Page 47 and 48: Cinta, Seks Dan Pernikahandengan na
- Page 49 and 50: Cinta, Seks Dan Pernikahansekuat te
- Page 51 and 52: Cinta, Seks Dan Pernikahandiragukan
- Page 53 and 54: Cinta, Seks Dan PernikahanBuddha Ra
- Page 55 and 56: Cinta, Seks Dan PernikahanOleh kare
- Page 57 and 58: Cinta, Seks Dan PernikahanKAMESUMIC
- Page 59 and 60: Cinta, Seks Dan Pernikahandilindung
- Page 61 and 62: Cinta, Seks Dan PernikahanPemuda Na
- Page 63 and 64: Cinta, Seks Dan PernikahanDi dalam
- Page 65 and 66:
Cinta, Seks Dan PernikahanKita meli
- Page 67 and 68:
Cinta, Seks Dan Pernikahan2. berhub
- Page 69 and 70:
Cinta, Seks Dan Pernikahanadalah su
- Page 71 and 72:
Cinta, Seks Dan Pernikahanbakteri /
- Page 73 and 74:
Cinta, Seks Dan Pernikahanmerupakan
- Page 75 and 76:
Cinta, Seks Dan PernikahanBerhubung
- Page 77 and 78:
Cinta, Seks Dan Pernikahanpasangan
- Page 79 and 80:
Cinta, Seks Dan PernikahanNamun pra
- Page 81 and 82:
Cinta, Seks Dan PernikahanVihara Sh
- Page 83 and 84:
Cinta, Seks Dan PernikahanTAMBAHANT