11.07.2015 Views

Dampak Negatif Media Massa - Kliping Berita

Dampak Negatif Media Massa - Kliping Berita

Dampak Negatif Media Massa - Kliping Berita

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Official Website of Koalisi NGO HAM Acehmerupakan masukan bagi perkembangan akal, perasaan, dan kehendaknya. Bagi anak dan remaja yang dalam tarafperkembangan menemukan nilai-nilai, sesuatu yang diketahui dari lingkungan dengan mudah akan ditirunya.<strong>Berita</strong>-berita sensasional telah menggusur cerita tentang kepahlawanan dan cerita-cerita yang membanggakan bangsaIndonesia, maka ilustrasi tentang citra anak bahwa orang Indonesia "kacau" merupakan bahan introspeksi kita semua,khususnya media massa yang ikut bertanggung jawab terhadap perkembangan masa depan bangsa Indonesia. Masalahlain yang perlu penulis singgung adalah dampak negatif dari berita dalam media massa, yang dapat menimbulkandemonstration effect pada masyarakat kita yang budayanya berbeda-beda, dan pada umumnya masih rendah tingkatpendidikannya.Sesuatu yang baru dan yang menarik perhatiannya dengan mudah akan ditiru, bahkan dampaknya akan lebihdemonstratif, seperti masyarakat yang terisolasi dan baru pertama melihat wisatawan memakai pakaian you can see,maka remaja-remaja setempat juga akan merubah pakaiannya, memotong lengan baju pakaiannya, sehingga lebih youcan see dari pada pakaian wisatawan wanita yang dilihatnya.Demonstration effect juga akan terjadi pada pemuda-pemudi kita yang dapat melihat nilai-nilai pergaulan Barat yangsangat bebas. Dalam film-film yang ditayangkan TV sering kita melihat adegan-adegan seks bebas yang dilakukan lakilakidengan perempuan yang belum menikah. Meskipun pergaulan dan seks bebas tidak dilakukan semua pemuda danpemudi Barat, tetapi bahaya demonstration effect bisa terjadi, sehingga sementara pemuda-pemudi kita menganggapberhubungan seks sebelum menikah sebagai hal yang biasa, yang menganggap sebagai hal yang tabu justru dianggappandangan yang kuno.Budaya-budaya Barat yang ditayangkan TV akan dapat menimbulkan gegar budaya (cultural shock) terutama padaremaja dan pemuda yang dibesarkan dalam lingkungan tertutup, dan baru mengenal nilai-nilai budaya Barat, yangsebenarnya bertentangan dengan nilai-nilai budaya Indonesia.Contra CultureBudaya anak muda yang berbeda dengan budaya masyarakat, dapat berupa independent culture, yaitu budaya bebasyang tidak ada hubungan atau lepas dari budaya masyarakat, anak-anak muda sudah merasa cukup dewasa dan dapatmemilih nilai-nilai yang dianggap cocok dan benar. Independent culture tidak selalu jelek, berbeda tetapi tidak selalubertentangan dengan budaya masyarakat.Memang budaya selalu berkembang, sehubungan itu anak-anak muda perlu dijadikan subjek untuk turutmengembangkan budaya, sehingga lebih sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat. Kriteria independentculture yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, bukan satu-satunya ukuran tentang terjadinya penyimpangan,yang dapat menjadi ukuran yang lebih meyakinkan adalah norma-norma agama.Berbeda dengan independent culture, maka contra culture tidak hanya berbeda dengan budaya masyarakat setempat.Problema semacam ini perlu kita pelajari secara cermat, apakah budaya tradisional yang lama sudah usang dan perludiganti yang baru, ataukah budaya anak-anak muda yang menyimpang dari budaya tradisional yang menyimpang dalamarti tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.Ukuran baik atau buruknya contra culture harus dikembalikan pada norma agama. Kalau budaya anak muda jelasbertentangan dengan norma masyarakat, dan jelas pula bertentangan dengan norma agama, maka budaya anak mudatersebut harus dilarang. <strong>Media</strong> massa dapat ikut mengontrol dan mengawasi budaya anak muda yang bertentangandengan norma sosial dan sekaligus bertentangan dengan norma agama.Contoh contra culture yang perlu segera dikontrol dan diawasi media massa adalah budaya seks bebas yang dewasa inisudah ada beberapa tanda, adanya gejala yang bertentangan dengan norma masyarakat dan sekaligus jugabertentangan dengan norma agama. Perkembangan pornografi dan bahkan pornoaksi perlu segera diwaspadai karenagejala semacam ini jelas akan merusak tatanan sosial dan nilai-nilai agama.Penulis adalah dosen Pascasarjana UNJhttp://koalisi-ham.org Powered by Joomla! Generated: 29 September, 2009, 09:25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!