12.07.2015 Views

kerajaan imam: teologi kerajaan allah dan implikasinya bagi ... - SAAT

kerajaan imam: teologi kerajaan allah dan implikasinya bagi ... - SAAT

kerajaan imam: teologi kerajaan allah dan implikasinya bagi ... - SAAT

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KERAJAAN IMAM: TEOLOGI KERAJAAN ALLAH 157Pada umumnya, para ahli setuju bahwa konsep <strong>kerajaan</strong> Allah yangberkembang dalam Yudaisme bukan dalam makna area kekuasaan atausebuah teritorial dengan seorang raja yang memerintah di atasnya. 14Kerajaan Allah juga tidak boleh dipahami dalam pengertian modernseperti halnya kekaisaran Jepang atau konsep <strong>kerajaan</strong> Inggris (Kingdom),karena frasa ini bertendensi simbolik saja. Sekarang ini, seorang Ratu di<strong>kerajaan</strong> Inggris atau Kaisar di Jepang, tidak lagi mempunyai kuasa apapununtuk memerintah. Kekuasaan politik atau militer sepenuhnya terletakdalam tangan seorang Per<strong>dan</strong>a Menteri. Ia hanya menjadi penguasasimbolik untuk mempertahankan tradisi kuno yang sudah hampir terkikishabis oleh tuntutan sistem demokrasi-liberal modern. Ambiguitas inilahyang menyebabkan banyak kalangan yang kurang sepakat dengan istilahKingdom of God, <strong>dan</strong> lebih setuju dengan terminologi Reign of God. 15Kata Ibrani untuk <strong>kerajaan</strong> adalah malkuth. Seorang ahli PerjanjianBaru, C. H. Dodd mengatakan bahwa malkuth merupakan kata bendaabstrak yang dapat berarti: kemerajaan (kingship), kuasa pemerintahan(kingly rule), pemerintahan (reign) atau kedaulatan (sovereignty). 16Secara sederhana, ia mengartikan the malkuth of God (<strong>kerajaan</strong> Allah)sebagai: “God reigns as King” atau bertakhtanya Allah sebagai raja. 17Dengan demikian, frasa <strong>kerajaan</strong> Allah dapat diartikan, “. . . the idea ofGod, and the term ‘kingdom’ indicates that spesific aspect, attribute oractivity of God, in which He is revealed as King or sovereign Lord of Hispeople, or of the universe which He created.” 18 Kaufmann Kohler,14 Lih. ambiguitas yang muncul dari kata Inggris Kingdom dalam buku C. H. Dodd,The Parables of the Kingdom (New York: Charles Scribner’s, 1961) 21.15 Lih. Song, Jesus and the Reign of God 5. James Dunn cenderung memakaiterminologi Kingdom of God karena memang kata Yunani dari istilah ini, basileia,secara literal berarti Kingdom (Jesus Remembered. Vol. 1. Christianity in the Making[Grand Rapids: Eerdmans, 2003] 383). Secara filosofis, John Meier sebenarnya lebihsetuju dengan istilah reign, rule, kingship atau kingly power dari pada kingdom. Iamenggunakan istilah kingdom hanya demi alasan praktis. Alasan utama yang iakemukakan saat memakai frasa ini adalah karena frasa ini sudah sangat umumdigunakan dalam banyak buku <strong>dan</strong> artikel. Selain itu, penggunaan istilah lain akanmembingungkan <strong>bagi</strong> “pendatang baru” yang ingin berdiskusi dengan topik ini (AMarginal Jew: Rethinking the Historical Jesus [New York: Doubleday, 1994] 2: 240).Dalam hal ini penulis cenderung untuk menyetujui pan<strong>dan</strong>gan Meier.16The Parables 21. Reign dapat diterjemahkan “pemerintahan”, sovereignty dapatditerjemahkan “kedaulatan” tetapi dua kata berikutnya kingship <strong>dan</strong> kingly rule sulitdicari pa<strong>dan</strong>annya dalam bahasa Indonesia. Saya bersyukur untuk Ev. NindyoSasongko yang memberikan alternatif terjemahan seperti di atas.17 Ibid.18 Ibid.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!