( KU - APBD ) - BAPPEDA JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat
( KU - APBD ) - BAPPEDA JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat
( KU - APBD ) - BAPPEDA JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kebijakan Umum Anggaran<br />
pendapatan dan belanja daerah<br />
( <strong>KU</strong> - <strong>APBD</strong> )<br />
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT<br />
2007
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
1.1. Latar Belakang<br />
Perencanaan dan penganggaran merupakan hal yang penting dari proses penentuan<br />
kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sehingga output<br />
dari perencanaan adalah penganggaran. Berkaitan dengan kebijakan pembangunan daerah,<br />
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional<br />
(SPPN) mengamanatkan bahwa, SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan<br />
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan<br />
oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat pada tingkat pusat maupun daerah.<br />
Seluruh aspirasi yang disampaikan dimuat dalam suatu aktivitas musyawarah perencanaan<br />
pembangunan, yang akan menghasilkan dokumen kebijakan pembangunan, seperti<br />
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka<br />
Menengah Daerah (RPJMD) serta Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD).<br />
Agenda pembangunan daerah <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> merupakan satu kesatuan langkah dalam<br />
mendukung agenda pembangunan nasional serta kabupaten dan kota. Karena itu, sinergitas<br />
dan konsistensi kebijakan pembangunan menjadi hal yang mendasar untuk dapat<br />
dilaksanakan dalam setiap tahapan proses kebijakan pembangunan di daerah. Kebijakan<br />
Pembangunan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 yang merupakan tahun terakhir pelaksanaan<br />
Rencana Strategis <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2003-2008 dituangkan dalam<br />
Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD) serta ditetapkan dengan Peraturan Gubernur<br />
Nomor 34 Tahun 2007. Dalam dokumen tersebut, arah dan tujuan pembangunan yang akan<br />
dicapai selama periode satu tahun, dengan kontribusi dari seluruh sumber dana yaitu<br />
APBN/PHLN, <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> dan Kabupaten/Kota, swadaya masyarakat, swasta serta sumber<br />
lainnya. Sebagai implementasi dari kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan selama<br />
periode satu tahun, perlu mendapat dukungan penganggarannya. Kebijakan pembangunan<br />
tahunan yang didukung oleh penganggaran dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran<br />
(<strong>KU</strong>A), yang merupakan implementasi dari RKPD, dengan sumber penganggaran dari dana<br />
<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan<br />
Belanja Daerah (R<strong>APBD</strong>).<br />
Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (<strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong>)<br />
Tahun 2008, mengacu pada Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 58 Tahun 2005 tentang<br />
Pengelolaan Keuangan Daerah yang pelaksanaannya berpedoman kepada Peraturan Menteri<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 1
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.<br />
Berdasarkan ketentuan pasal 1 Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 58 Tahun 2005, <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong><br />
merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan<br />
serta asumsi yang mendasarinya untuk periode satu tahun.<br />
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman<br />
Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa sebagai tindak lanjut dari RKPD, maka disusun<br />
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> sebagai kerangka<br />
umum kebijakan pembangunan tahunan daerah dan yang mengatur rincian perkiraan alokasi<br />
anggaran serta merupakan pedoman dalam penyusunan rancangan <strong>APBD</strong>. Oleh karena itu,<br />
<strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> disusun untuk mensinkronisasikan antara Rencana Pembangunan Jangka<br />
Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan tahunan yang dituangkan dalam<br />
Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD), yang operasionalisasinya sebagaimana tertuang<br />
di dalam pasal 84 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, rancangan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> yang memuat<br />
target pencapaian kinerja terukur dari program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah<br />
daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah disertai proyeksi pendapatan daerah,<br />
alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi<br />
yang mendasarinya, dan sesuai dengan Permendagri Nomor 30 Tahun 2007 tentang<br />
Pedoman Penyusunan <strong>APBD</strong> TA. 2008, serta Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 38 Tahun 2007<br />
tentang Pembagian Urusan <strong>Pemerintah</strong>an antara <strong>Pemerintah</strong>, <strong>Pemerintah</strong>an Daerah <strong>Provinsi</strong><br />
dan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah Kabupaten/Kota.<br />
Untuk melakukan penyusunan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> Tahun 2008 di lingkungan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong><br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, memerlukan sinkronisasi struktur penyusunannya, mengingat RKPD Tahun 2008<br />
masih disusun berdasarkan pendekatan Renstra <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun<br />
2003-2008, belum berlandaskan kepada pendekatan bidang urusan pemerintahan.<br />
Sinkronisasi RKPD <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dengan rancangan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> Tahun 2008<br />
dilakukan melalui pengintegrasian antara program dan kegiatan menurut RKPD yang<br />
berbasis Renstra dengan klasifikasi urusan-urusan pemerintahan.<br />
1.1.1. Kinerja Pembangunan Daerah<br />
Kinerja pembangunan daerah merupakan gambaran tentang ketercapaian serangkaian<br />
aktivitas, sebagai implikasi dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambaran<br />
kinerja ini meliputi perkembangan indikator makro pembangunan yang diimplementasikan<br />
dari program pembangunan dan sumber daya keuangan yang direpresentasikan dalam<br />
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (<strong>APBD</strong>) <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 2
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan<br />
Antara <strong>Pemerintah</strong> Pusat dan <strong>Pemerintah</strong> Daerah serta Undang-undang Nomor 17 Tahun<br />
2003 tentang Keuangan Negara, <strong>APBD</strong> merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah<br />
dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, dengan komponen pokoknya, adalah pendapatan,<br />
belanja, dan pembiayaan. Pendapatan daerah merupakan sumber keuangan daerah, yang<br />
terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-lain yang Sah.<br />
Belanja daerah merupakan pengeluaran untuk kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan<br />
pemerintahan dan kepentingan pelaksanaan pembangunan daerah, sedangkan pembiayaan<br />
untuk menutupi defisit anggaran yaitu selisih antara pendapatan dan belanja, yang terdiri<br />
dari penerimaan dan pengeluaran.<br />
Perkembangan <strong>APBD</strong> selama kurun waktu tahun 2003 - 2007, menunjukkan bahwa<br />
telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
dengan rata-rata pertahunnya sebesar 9,99%. Gambaran lengkap perkembangan <strong>APBD</strong><br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dari Tahun 2003 s.d. 2007 disajikan dalam Tabel 1.1.<br />
Tabel 1.1<br />
Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (<strong>APBD</strong>)<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 s.d 2007<br />
Tahun <strong>APBD</strong><br />
Pertumbuhan per<br />
Tahun (%)<br />
2003 3.885.420.919.258,22<br />
2004 4.712.887.298.214,09 21,30<br />
2005 5.700.026.831.254,93 20,95<br />
2006 5.564.023.660.142,09 (2,39)<br />
2007 5.569.049.568.751,84 0,09<br />
Rata-Rata Pertumbuhan Per Tahun 9,99<br />
Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni<br />
Tahun 2007<br />
Secara total pendapatan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang berasal dari dari Pendapatan Asli<br />
Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan dalam kurun waktu Tahun 2003-2007 mengalami<br />
peningkatan sebesar 12,46 % per tahun dan kontribusinya terhadap <strong>APBD</strong> sebesar 87,53 %<br />
per tahun sebagaimana tabel 1.2.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 3
Tabel 1.2<br />
Perkembangan Total Pendapatan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Tahun 2003 s.d 2007<br />
Tahun Pendapatan<br />
Pertumbuhan<br />
%<br />
<strong>APBD</strong><br />
Proporsi<br />
%<br />
2003 3.264.484.954.089,84 3.885.420.919.258,22 84,02<br />
2004 4.044.464.689.460,87 23,89 4.712.887.298.214,09 85,82<br />
2005 4.824.888.265.545,84 19,30 5.700.026.831.254,93 84,65<br />
2006 5.046.051.373.578,00 4,60 5.564.023.660.142,09 90,71<br />
2007 5.149.869.615.512,00 2,04 5.569.049.568.751,84 92,47<br />
Rata-rata per Tahun 12,46 87,53<br />
Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />
Perkembangan PAD <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> selama kurun waktu tahun 2003 s.d 2007,<br />
rata-rata pertumbuhannya per tahun mengalami kenaikan sebesar 14,60% dan kontribusi<br />
terhadap <strong>APBD</strong> rata-rata per tahun adalah sebesar 62,38%, sebagaimana pada Tabel 1.3.<br />
Tabel 1.3<br />
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah dan <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Tahun 2003 s.d 2007<br />
Tahun PAD<br />
Pertumbuhan<br />
%<br />
<strong>APBD</strong><br />
Proporsi<br />
%<br />
2003 2.170.593.640.359,73 3.885.420.919.258,22 55,87<br />
2004 2.846.800.734.938,37 31,15 4.712.887.298.214,09 60,40<br />
2005 3.604.767.565.479,84 26,63 5.700.026.831.254,93 63,24<br />
2006 3.747.256.213.011,00 3,95 5.564.023.660.142,09 67,35<br />
2007 3.621.802.762.512,00 (3,35) 5.569.049.568.751,84 65,03<br />
Rata-rata Per Tahun 14,60 62,38<br />
Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />
Jika melihat kemampuan keuangan dari PAD dengan rata-rata per tahun memberikan<br />
kontribusi terhadap <strong>APBD</strong> sebesar 62,38%, di atas 50%, menunjukkan bahwa <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> memiliki kemampuan fiskal dalam kategori cukup mampu. Hal ini berarti pendapatan<br />
di luar PAD hanya sebesar 37,62% yaitu dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan<br />
yang sah.<br />
Tabel 1.4<br />
Perkembangan Total Dana Perimbangan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Tahun 2003 s.d 2007<br />
Tahun Perimbangan<br />
Pertumbuhan<br />
%<br />
<strong>APBD</strong><br />
Proporsi<br />
%<br />
2003 1.093.891.313.730,11 3.885.420.919.258,22 28,15<br />
2004 1.197.663.954.522,50 9,49 4.712.887.298.214,09 25,41<br />
2005 1.220.120.700.066,00 1,88 5.700.026.831.254,93 21,41<br />
2006 1.114.383.853.000,00 6,45 5.564.023.660.142,09 23,34<br />
2007 1.522.066.853.000,00 17,19 5.569.049.568.751,84 27,33<br />
Rata-rata per Tahun 8,75 25,13<br />
Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 4
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan<br />
pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten dan kota yang terdiri dari<br />
urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang<br />
tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau<br />
antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja<br />
daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat<br />
dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan<br />
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta<br />
mengembangkan sistem jaminan sosial.<br />
Perkembangan alokasi belanja daerah <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> selama kurun<br />
waktu Tahun 2003 s.d 2007 mengalami kenaikan sebesar 14,08 % dan rata-rata proporsi<br />
sebesar 84,15 % per tahun sebagaimana terlihat pada tabel 1.5.<br />
Tabel 1.5<br />
Perkembangan Alokasi Belanja Daerah Tahun 2003 s.d 2007<br />
Tahun Belanja<br />
Pertumbuhan<br />
%<br />
Volume <strong>APBD</strong> Proporsi%<br />
2003 3.132.781.224.902,00 3.885.420.919.258,22 80,63<br />
2004 3.670.567.300.180,00 17,17 4.712.887.298.214,09 77,88<br />
2005 4.309.282.267.306,84 17,40 5.700.026.831.254,93 75,60<br />
2006 5.118.814.954.732,31 18,79 5.564.023.660.142,09 92,00<br />
2007 5.271.083.679.606,84 2,97 5.569.049.568.751,84 94,65<br />
Rata-rata per Tahun 14,08 84,15<br />
Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />
Bila dirinci berdasarkan jenis belanja, sesuai Pasal 37 Permendagri Nomor 13 Tahun<br />
2006, Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah,<br />
Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga,<br />
mengalami kenaikan rata-rata per tahun dalam kurun waktu tahun 2003 – 2007 sebesar<br />
14,08%. Kenaikan tertinggi pada jenis Belanja Bantuan yang meningkat sebesar 32,78%.<br />
Sedangkan Belanja Langsung meningkat per tahun sebesar 2,81%. Proporsi masing-masing<br />
belanja terhadap volume <strong>APBD</strong> rata-rata per tahun adalah Belanja Tidak Langsung sebesar<br />
52,52%, serta Belanja Langsung naik sebesar 31,64%. Perkembangan rincian belanja<br />
sebagaimana yang tercantum pada tabel 1.6.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 5
Tabel 1.6<br />
Perkembangan Rincian Belanja <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 s.d 2007<br />
No. Uraian 2003 2004 2005 2006 2007<br />
Rata2<br />
Pertumbuhan<br />
per Tahun (%)<br />
Belanja 3.132.781.224.902,00 3.670.567.300.180,00 4.309.282.267.306,84 5.118.814.954.732,31 5.271.083.679.606,84 14,08 84,15<br />
1 Belanja Tidak Langsung 1.675.719.527.464,00 2.166.410.076.421,50 2.711.595.944.207,00 3.348.434.419.612,94 3.660.402.959.795,64 21,81 52,52<br />
Belanja Pegawai 414.494.345.255,00 524.972.290.430,50 641.468.582.950,00 786.394.262.587,98 714.818.238.942,00 15,58 12,01<br />
Belanja Bagi Hasil 693.393.046.272,00 920.653.685.803,00 1.138.599.366.767,00 1.261.370.961.840,00 1.344.162.607.790,00 18,45 20,83<br />
Belanja Bantuan 497.346.321.298,00 649.887.246.188,00 862.514.990.460,00 1.214.859.623.384,74 1.541.422.113.063,64 32,78 18,25<br />
Belanja Tidak Terduga 70.485.814.639,00 70.896.854.000,00 69.013.004.030,00 85.809.571.800,22 60.000.000.000,00 -1,95 1,43<br />
2 Belanja Langsung 1.457.061.697.438,00 1.504.157.223.758,50 1.597.686.323.099,84 1.770.380.535.119,37 1.610.680.719.811,20 2,81 31,64<br />
Volume <strong>APBD</strong> 3.885.420.919.258,22 4.712.887.298.214,09 5.700.026.831.254,93 5.564.023.660.142,09 5.569.049.568.751,84<br />
Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 6<br />
Rata2<br />
Proporsi<br />
per<br />
Tahun<br />
(%)
Tahun<br />
<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> setiap tahun mengalami defisit anggaran, dalam kurun waktu<br />
Tahun 2003 s.d 2007 rata-rata per tahunnya mengalami peningkatan sebesar 37,54%, yang<br />
dapat ditutup dengan pembiayaan. Namun rata-rata pertumbuhan dari penerimaan pembiayaan<br />
untuk menutupi anggaran defisit tersebut, ternyata mengalami penurunan sebesar 1,25%<br />
pertahun, begitu pula pengeluaran pembiayaan rata-rata pertumbuhan pertahun mengalami<br />
penurunan sebesar 9,71%, yang dirinci pada tabel 1.7.<br />
Tabel 1.7<br />
Perkembangan Pembiayaan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 s.d 2007<br />
Penerimaan<br />
Pertumbuhan<br />
Penerimaan<br />
Pembiayaan<br />
Pengeluaran<br />
Pertumbuhan<br />
Pengeluaran<br />
Surplus/Defisit<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 7<br />
Pertumb<br />
uhan<br />
Defisit<br />
2003 620.935.965.168,38 752.639.694.356,22 (131.703.729.187,84)<br />
2004 668.422.608.753,22 7,65 1.042.319.998.034,09 38,49 (373.897.389.280,87) 183,89<br />
2005 875.138.565.709,09 30,93 1.390.744.563.948,09 33,43 (475.915.916.408,96) 27,29<br />
2006 1.003.184.186.166,09 14,63 445.208.705.409,78 (67,99) (557.975.480.756,31) 17,24<br />
2007 419.179.953.239,84 (58,22) 297.965.889.145,00 (33,07) (121.214.064.094,84) (78,28)<br />
Rata-Rata per Tahun -1,25 -9,71 37,54<br />
Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />
Hasil pelaksanaan strategi pembangunan daerah yang didukung oleh <strong>APBD</strong> adalah<br />
peningkatan kesejahteraan rakyat yang diukur berdasarkan indikator-indikator keberhasilan<br />
yang telah disepakati. Perkembangan indikator makro pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sampai<br />
dengan tahun 2007, disajikan dalam tabel 1.8.
Tabel 1.8<br />
Gambaran Indikator Makro Pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2002 s.d. 2007<br />
TAHUN 2002 TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007<br />
NO INDIKATOR<br />
TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI<br />
1. IPM 70,89 1) 67,45 3) 72,37 5) 67,87 3) 73,53 5) 68,36 3) 74,56 5) 69,35 3) 75,60 5) 70,30 3) 76,58 5)<br />
2. Indeks Kesehatan 68,00 1) 66,55 3) 68,60 5) 66,57 3) 69,20 5) 67,23 3) 69,60 5) 69,28 3) 69,80 5) 70,67 3) 70,00 5)<br />
AHH (tahun) 64,93 3) 64,94 3) 65,34 3) 66,57 3) 67,40 3)<br />
3. Indeks Pendidikan 79,20 1) 78,27 3) 80,20 5) 78,40 3) 81,20 5) 79,02 3) 82,00 5) 79,59 3) 82,80 5) 79,93 3) 83,60 5)<br />
AMH (%) 93,94 3) 93,60 3) 93,96 3) 94,52 3) 94,90 3)<br />
RLS (tahun) 7,04 3) 7,20 3) 7,37 3) 7,46 3) 7,50 3)<br />
4. Indeks Daya Beli 65,60 1) 57,53 3) 68,20 5) 58,63 3) 70,20 5) 58,83 3) 72,30 5) 59,18 3) 74,20 5) 60,34 3) 76,30 5)<br />
Purchasing Power Parity<br />
(Rp)<br />
551.350<br />
Sumber :<br />
1)<br />
Panduan Penyusunan Proposal PPK Tahun 2006<br />
2)<br />
Perda Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> No. 1 Tahun 2001 tentang Renstra Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2001 – 2005<br />
3)<br />
BPS <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
4)<br />
BKKBN <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
5)<br />
Perda Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> No. 3 Tahun 2003 tentang Program Pembangunan Daerah Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 – 2007<br />
3) 553.699,00 3) 554.570,00 3) 556.100,00 3)<br />
621.100,00 3)<br />
(BPSP)<br />
5.<br />
Laju Pertumbuhan<br />
Penduduk (%)<br />
2,46 2) 3,17 3) 2,24 5) 2,25 3) 2,22 5) 2,64 3) 2,16 5) 2,10 3) 2,14 5) 1,94 3) 2,08 5)<br />
6.<br />
Jumlah Penduduk<br />
Miskin (%)<br />
25,04 2) 27,98 4) 27,81 4) 27,51 4) 28,29 4) 29,05 4) 17,65 4)<br />
7.<br />
Laju Pertumbuhan<br />
Ekonomi (%)<br />
4,06 2) 3,93 3) 4,60 5) 4,39 3) 4,62 5) 5,08 3) 4,65 5) 5,31 3) 4,75 5) 6,02 3) 4,74 5)<br />
8.<br />
Investasi ADH Berlaku<br />
(triliun rp)<br />
45,50 2) 34,99 3) 11,70 5) 36,50 3) 13,10 5) 40,52 3) 14,70 5) 63,62 3) 16,50 5) 75,64 3) 18,40 5)<br />
9.<br />
Pengangguran Terbuka<br />
(%)<br />
10,23 3) 7,34 5) 12,69 3) 7,39 5) 12,25 3) 6,54 5) 11,91 3) 6,12 5) 10,95 3) 5,45 5)<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 8
Hampir seluruh indikator makro pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> menunjukkan peningkatan,<br />
kecuali angka kemiskinan. Peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak<br />
terlepas dari peningkatan angka komponen-komponennya. Meningkatnya angka indeks<br />
pendidikan merupakan hasil dari upaya peningkatan Angka Partisipasi Sekolah melalui<br />
Akselerasi Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun yang ditargetkan tercapai pada tahun<br />
2008 dan realisasi Role Sharing Pendanaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan<br />
Dasar antara Pusat, <strong>Provinsi</strong> dan Kabupaten/Kota, juga dengan adanya kebijakan anggaran<br />
pendidikan pemerintah yang berorientasi pada pemenuhan amanat UUD 1945 tentang<br />
anggaran pendidikan sebesar 20% dari Total <strong>APBD</strong> secara bertahap hingga tahun 2010. Pada<br />
tahun 2006 telah dialokasikan anggaran pendidikan sebesar 12,8% dari Belanja Langsung<br />
<strong>APBD</strong>, dan 14,18% pada tahun 2007.<br />
Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang cukup signifikan dan peningkatan<br />
investasi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> merupakan dampak membaiknya iklim investasi. Jumlah investasi yang<br />
terus berkembang ini, mengindikasikan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat<br />
untuk menanamkan modalnya di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, dan memiliki peran yang cukup besar dalam<br />
meningkatkan pertumbuhan ekonomi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
Pertumbuhan Ekonomi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Triwulan I Tahun 2007 melambat -0,52% terhadap<br />
Triwulan IV Tahun 2006. Melambatnya perekonomian <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> ini disebabkan menurunnya<br />
kinerja sektor tersier, terutama perdagangan, hotel dan restoran. Namun bila dibandingkan<br />
dengan Triwulan I Tahun 2006, mengalami kenaikan sebesar 5,71 persen dibandingkan dengan<br />
Triwulan I pada Tahun 2006. Kenaikan tersebut terutama dari sektor pertanian, listrik, gas dan<br />
air, konstruksi dan perusahaan serta jasa jasa.<br />
1.1.2 Permasalahan, Tantangan dan Isu Strategis<br />
A. Permasalahan dan Tantangan<br />
Upaya mewujudkan 3 (tiga) Core Bussiness Pendidikan yang terdiri dari aspek<br />
pemerataan; mutu dan relevansi; serta tata kelola pendidikan dan pencitraan publik, telah<br />
dilakukan meskipun belum semuanya optimal. Pada aspek pemerataan, kegiatan Akselerasi<br />
Penuntasan Wajar Dikdas Sembilan Tahun, perwujudan MoU Role Sharing Pendanaan<br />
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar, serta pemberian beasiswa bagi siswa<br />
SMP/MTs/PKBM yang berasal dari keluarga tidak mampu terkendala oleh terbatasnya anggaran<br />
yang tersedia.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 9
Pada aspek mutu dan relevansi, sempitnya lapangan pekerjaan dan semakin<br />
kompetitifnya seleksi masuk Perguruan Tinggi merupakan tantangan yang harus dihadapi.<br />
Sedangkan dalam tata kelola pendidikan dan pencitraan publik menghadapi kendala<br />
terbatasnya sarana dan prasarana, jumlah dan kualitas SDM terutama di kabupaten/kota, serta<br />
kurangnya upaya pemutakhiran data dan informasi pendidikan. Untuk itu perlu dilakukan upaya<br />
yang komprehensif tentang peningkatan aspek-aspek tersebut.<br />
Pada aspek agama dan budaya, dengan semakin heterogennya masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
dan mudahnya akses informasi masuk ke <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> berdampak terhadap berkurangnya nilai-<br />
nilai agama dan budaya di masyarakat. Sebagai gambaran, berdasarkan data BPS <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> tahun 2006 jumlah anak nakal di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebesar 6.679 orang, jumlah korban<br />
narkotika sebanyak 34.234 orang, dan jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 2.154 kasus dengan<br />
62 % penularan karena penyalahgunaan napza suntik. Selain itu kondisi berkurangnya nilai-nilai<br />
budaya dapat juga dilihat dari semakin menurunnya apresiasi dan aspirasi masyarakat terhadap<br />
kesenian dan tradisi daerah, yang akan menjadi kerugian besar bagi generasi penerus di<br />
kemudian hari.<br />
Akselerasi pelaksanaan program pembangunan kesehatan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> diperlukan<br />
karena pelayanan kesehatan dasar masih belum mencapai standar pelayanan minimal (SPM),<br />
prasarana pelayanan kesehatan dasar belum dapat diakses sepenuhnya oleh masyarakat<br />
terutama penduduk miskin, tenaga kesehatan belum merata terutama di perdesaan, masih<br />
munculnya kasus-kasus penyakit seperti DBD, diare, suspect flu burung, gizi buruk dan peran<br />
serta masyarakat belum menunjukkan yang lebih baik, terutama dalam pemahaman terhadap<br />
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Di samping itu juga, kesehatan lingkungan, air bersih<br />
dan sanitasi perumahan masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan.<br />
Proporsi penduduk miskin di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> masih menunjukkan angka yang tinggi. Pada<br />
Tahun 2005 tercatat proporsi penduduk miskin dari total keluarga di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebesar<br />
28,29% dan pada Tahun 2006 menjadi 29,05%. Adapun angka riil keluarga miskin Tahun 2005<br />
sebanyak 2,8 juta KK, dan meningkat menjadi 3,02 juta KK pada Tahun 2006, kenaikan jumlah<br />
penduduk miskin tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah keluarga baru yang berstatus<br />
miskin sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria tersebut antara lain kecukupan<br />
dan kelayakan terhadap akses pendidikan, kesehatan, sandang, pangan dan papan. Oleh<br />
karena itu, penanganan permasalahan-permasalahan tersebut di atas dapat dijadikan prioritas<br />
program dan kegiatan dalam tahun 2008.<br />
Pengangguran di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang masih tinggi, akibat tidak terserapnya pertumbuhan<br />
angkatan kerja oleh pasar kerja yang disebabkan terbatasnya peluang kerja. Kondisi tersebut<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 10
didukung oleh masih rendahnya kualitas atau kompetensi pencari kerja dan pekerja, serta<br />
tingginya migrasi masuk, sehingga mengakibatkan calon pekerja tidak dapat masuk kedalam<br />
pasar kerja dan pekerja yang ada sulit untuk dipertahankan. Tidak kondusifnya iklim investasi<br />
juga menyebabkan tingginya angka pengangguran baik akibat PHK maupun tidak adanya<br />
lapangan kerja baru.<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> setiap tahunnya memproduksi sekitar 9,2 juta ton padi atau 6,44<br />
juta ton beras, sementara kebutuhan beras per bulan masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebesar 359,4<br />
ribu ton ( 4,313 juta ton/ tahun). Angka ini menunjukkan bahwa terdapat surplus produksi<br />
beras di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>. Namun ketersediaan yang tidak terjaga sepanjang tahun, menyebabkan<br />
keterlambatan suplai beras yang berakibat pada kenaikan harga beras. Oleh karena itu, upaya-<br />
upaya untuk penyediaan stok pangan regional/ daerah perlu ditingkatkan, baik melalui Bulog<br />
Divre <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> maupun lumbung desa dan sistem resi gudang maupun melalui sistem role<br />
sharing antara provinsi dan kab/kota.<br />
Infrastruktur wilayah yang terdiri dari infrastruktur transportasi, sumberdaya air,<br />
jaringan listrik, serta sarana dan prasarana permukiman berperan sebagai pengarah<br />
pembentukan struktur ruang, pemenuhan kebutuhan wilayah, pemacu pertumbuhan wilayah<br />
serta pengikat wilayah. Dari hasil survey rutin Interurban Road Management System (IRMS)<br />
terhadap jaringan jalan yang menjadi kewenangan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sepanjang<br />
2.199, 18 Km, kondisi kemantapan jalan di tahun 2006 adalah baru mencapai 86,1% yang<br />
terdiri dari jalan dengan kondisi baik sebesar 18,08% dan kondisi sedang sebesar<br />
68,02%. Sementara kondisi kemantapan jalan pada akhir tahun 2007 diharapkan<br />
mencapai 87 %.<br />
Selanjutnya untuk indeks aksesibilitas dan mobilitas di <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> masing-<br />
masing baru mencapai angka 0,53 dan 0,45. Tentunya selain indeks kemantapan, maka indeks<br />
aksesibilitas dan mobilitas ini juga perlu ditingkatkan, mengingat secara sistem transportasi,<br />
khususnya sistem jaringan jalan, beban pergerakan yang terjadi dari tahun ke tahun terus<br />
bertambah pesat. Selain itu juga dengan memperhatikan masih adanya jaringan jalan non<br />
status sepanjang 258 Km di bagian Selatan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang masih terus dibina oleh emerintah<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan pada tahun anggaran 2008, baik indeks<br />
kemantapan jalan, maupun indeks aksesibilitas dan mobilitas dapat meningkat dibandingkan<br />
dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada indeks kemantapan jalan diproyeksikan kurang lebih 90<br />
%, sedangkan untuk indeks aksesibilitas diproyeksikan 1,0 dan indeks mobilitas diproyeksikan<br />
0,75.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 11
Upaya untuk mencapai indeks-indeks tersebut tentunya disertai dengan upaya yang<br />
optimal, tidak hanya diorientasikan pada penanganan jalan yang bersumber pada <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> saja maupun <strong>APBD</strong> Kabupaten/kota, tetapi juga dengan memacu penanganan yang<br />
bersumber dari <strong>Pemerintah</strong> Pusat melalui dana APBN, serta didukung pula oleh <strong>APBD</strong><br />
Kabupaten dan Kota. Hal ini penting dilakukan, mengingat keinginan dalam peningkatan indeks<br />
kemantapan jalan, indeks aksesibilitas dan mobilitas, hanya bisa dicapai melalui penanganan<br />
sistem jaringan jalan secara menyeluruh dan terpadu.<br />
Sementara itu, keberadaan bandar udara di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dirasakan masih belum<br />
memadai untuk menampung demand yang ada. Bandara Husein Sastranegara sebagai bandara<br />
terbesar yang dimiliki <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dan beberapa bandara perintis lainnya belum dapat<br />
dimanfaatkan secara maksimal untuk menampung kebutuhan penumpang dan kargo baik<br />
domestik maupun internasional. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir ini telah<br />
dilakukan persiapan pembangunan bandara internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, sekaligus memfungsikan<br />
keberadaan Bandara Nusawiru di Kabupaten Ciamis, sebagai salah satu Bandara yang<br />
menghubungkan lokasi-lokasi wisata di tingkat regional maupun nasional.<br />
Dalam rangka persiapan pembangunan Bandara Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> (BIJB) di<br />
Kertajati Majalengka, beberapa langkah strategis yang akan dilaksanakan yaitu menyusun<br />
skenario persiapan pembebasan lahan berupa kegiatan sosialisasi, identifikasi lahan, rencana<br />
relokasi dan pembuatan bukti penguasaan tanah, kegiatan pembebasan lahan pada lokasi<br />
bandara, serta menyusun kerangka regulasi dan perencanaan seperti revisi RTRWP <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong>, penyusunan Perda BIJB, Penyusunan MoU dengan kabupaten terkait, penyusunan RDTR<br />
kawasan Aerocity dan melengkapi dokumen rencana teknis pembangunan bandara.<br />
Pada aspek sumber daya air dan irigasi, layanan infrastruktur sumber daya air dan<br />
irigasi ditinjau dari aspek pemenuhan kebutuhan air baik untuk menunjang kegiatan pertanian<br />
maupun kebutuhan domestik juga masih kurang memadai. Intensitas tanam baru berkisar 187<br />
%, demikian pula halnya dengan kondisi kerusakan jaringan irigasi, dimana untuk bangunan<br />
irigasi dalam kondisi baik 50,55 %, rusak ringan 31,44 %, dan rusak berat 18,01 %. Sedangkan<br />
saluran irigasi, kondisi baik 25,66 %, rusak ringan 31,12 %, rusak berat 43,22 %. Selain itu,<br />
bencana alam banjir dan kekeringan masih terus terjadi antara lain akibat menurunnya<br />
kapasitas infrastruktur sumber daya air dan daya dukung lingkungan serta tersumbatnya muara<br />
sungai karena sedimentasi yang tinggi.<br />
Oleh karena itu dengan Luas lahan sawah di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> kurang lebih 1.086.908 ha<br />
dalam 6.951 daerah irigasi. yang terdiri dari sawah beririgasi 89,5% dan sawah tadah hujan<br />
10,5%, maka dalam tahun 2008 <strong>Pemerintah</strong> Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> akan terus berupaya<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 12
meningkatkan kinerja jaringan irigasi terutama pada 84 Daerah Irigasi seluas 85.770 Ha yang<br />
menjadi kewenangannya, sebagaimana diatur dalam PP No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi.<br />
Selanjutnya mengingat peran irigasi tersebut sangat penting dan strategis dalam menunjang<br />
ketahanan pangan, peningkatan daya beli, dan sebagainya, diharapkan secara keseluruhan<br />
tingkat kerusakan tersebut dapat dikurangi kurang lebih 20 %. Pencapaian ini tidak hanya<br />
dilakukan oleh <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, tetapi diupayakan pula melalui kontribusi yang<br />
dilakukan oleh <strong>Pemerintah</strong> Pusat melalui pendanaan yang bersumber dari APBN, serta<br />
dukungan dari <strong>Pemerintah</strong> Kabupaten/Kota.<br />
Pada tahun 2008 ini juga, akan dilakukan pula penyusunan kegiatan perencanaan teknis<br />
yang nantinya dapat mendukung langkah-langkah lebih lanjut dalam penanganan irigasi, baik<br />
dalam konteks pemeliharaannya maupun rehabilitasinya. Selain itu dikarenakan peningkatan<br />
jaringan irigasi dan intensitas tanam juga bergantung kepada perbaikan sumber air baku,<br />
dalam hal ini waduk, situ dan embung, maka diprioritaskan pula beberapa kegiatan rehabilitasi,<br />
penataan, bahkan pembangunan, khususnya untuk waduk-waduk kecil, dan waduk besar,<br />
seperti halnya Waduk Jatigede.<br />
Pada aspek infrastruktur listrik, khususnya listrik perdesaan sampai saat ini masih belum<br />
optimal, mengingat masih rendahnya akses listrik masyarakat. Dari data yang ada, pada akhir<br />
tahun 2007, meskipun rasio elektrifikasi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sudah mencapai 99,59 %, kenyataannya<br />
rasio elektrifikasi rumah tangga diperkirakan baru mencapai 61,51 %, artinya hampir sekitar<br />
38, 49 % rumah tangga di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> belum dapat mengakses listrik.<br />
Rendahnya pelayanan infrastruktur listrik baik dari segi kualitas maupun kuantitas ini<br />
tentunya masih membutuhkan penanganan lebih lanjut, terutama tidak hanya untuk mengatasi<br />
dan masalah elektrifikasi rumah tangga, tetapi juga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan<br />
penduduk, dan mengatasi ketimpangan antar wilayah, serta untuk memajukan dan<br />
menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu dalam tahun<br />
2008, diproyeksikan rasio elektrifikasi, dalam pengertian bahwa semua masyarakat memiliki<br />
akses dalam pelayanan listrik kurang lebih 100 %, dan rasio elektrifikasi rumah tangga, dalam<br />
pengertian jumlah rumah tangga yang berlistrik kurang lebih 75 %, akan membutuhkan<br />
dukungan yang tinggi dari <strong>Pemerintah</strong> Pusat melalui APBN dengan program Listrik<br />
Perdesaannya, serta dukungan Kabupaten/Kota dan masyarakat setempat.<br />
Selanjutnya untuk mendukung upaya tersebut, kepada <strong>Pemerintah</strong> Pusat diharapkan<br />
pula untuk memacu pembangunan pasokan daya melalui pembangunan gardu induk (GI) dalam<br />
sistem interkoneksi <strong>Jawa</strong>-Bali yang memungkinkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi,<br />
dalam mewujudkan pembangunan jaringan baru dan sambungan rumah tangga. Selain itu<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 13
upaya ini akan disertai pula dengan pembangunan energi alternatif, yang sesuai dengan<br />
potensi wilayah, yang berkontribusi pula dalam meningkatkan cakupan pelayanan kelistrikan.<br />
Pada aspek lingkungan, dengan kondisi fisik dasar wilayah <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang memiliki<br />
struktur geologi kompleks, disertai tingginya curah hujan telah menjadikan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sangat<br />
rentan terhadap berbagai ancaman bencana alam. Pada Tahun 2006 tercatat ada sekitar 142<br />
kejadian kebakaran, 38 kejadian banjir, 140 tanah longsor, 53 kali angin topan, 3 kali gempa<br />
bumi dan satu kali tsunami di wilayah pantai selatan.<br />
Selain itu, penurunan kualitas lingkungan di beberapa wilayah seperti kerusakan hutan<br />
dan lahan, pencemaran air dan udara serta persoalan sampah yang cenderung meningkat baik<br />
dalam skala regional maupun lokal. Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap daya<br />
dukung dan daya tampung lingkungan yang merupakan faktor penentu yang sangat penting<br />
dalam mendukung pembangunan daerah.<br />
Sampai saat ini, pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi masih belum dapat<br />
ditangani secara tuntas. Penurunan daya dukung lingkungan pada badan air di sungai Citarum,<br />
Ciliwung, Cimanuk, Citanduy dan Cisanggarung, pencemaran udara di wilayah perkotaan,<br />
deplesi muka air tanah di pusat-pusat kegiatan nasional (Cekungan Bandung, Bogor, Bekasi-<br />
Karawang), kerusakan di wilayah pesisir, baik abrasi maupun pencemaran akibat tumpahan<br />
minyak, dan masih tingginya lahan kritis, menunjukan belum efektifnya penanganan lingkungan<br />
di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
Pada Tahun 2006 jumlah penduduk <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebanyak 40.737.592 jiwa, dengan Laju<br />
Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,94%. Pertumbuhan jumlah penduduk tersebut disebabkan Laju<br />
Pertumbuhan Alami (LPA) sebesar 1,63% dibandingkan tahun 2005 sebesar 1,53% dan adanya<br />
Migrasi Masuk sebesar 0,31%. Hal ini disebabkan berbagai hal diantaranya meningkatnya<br />
proporsi kawin pada usia kurang di bawah 15 Tahun dari 16,28% pada Tahun 2005 menjadi<br />
18,83% pada Tahun 2006, dan menurunnya rata-rata usia kawin pertama wanita dari 17,87<br />
Tahun pada Tahun 2005 menjadi 17,83 Tahun pada Tahun 2006. Memperhatikan kondisi dan<br />
permasalahan tersebut, perlu adanya upaya-upaya yang lebih intens dalam rangka<br />
pengendalian LPP dengan menekan LPA.<br />
Berkaitan dengan visi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang ingin menjadi mitra terdepan ibukota Negara,<br />
maka posisi Bodebek dan Bopunjur harus sejajar dengan ibukota Negara dalam aspek<br />
pemenuhan public services. Artinya Bodebek dan Bopunjur tidak diposisikan sebagai penyangga<br />
dalam memenuhi kebutuhan DKI Jakarta, akan tetapi sebagai mitra yang saling<br />
menguntungkan. Dalam hal Kawasan Cekungan Bandung, keberlanjutan daya dukung dan daya<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 14
tampung Kawasan Cekungan Bandung adalah hal yang harus terus diperhatikan. Peran<br />
provinsi, dalam hal ini Gubernur sebagai wakil <strong>Pemerintah</strong> Pusat, harus dioptimalkan terutama<br />
dalam pengendalian pemanfaatan ruang khususnya di Kawasan yang strategis secara nasional<br />
dan regional, sebagaimana Kawasan Bodebek-Punjur dalam konteks Kawasan Tertentu<br />
Jabodetabek-Punjur serta Kawasan Bandung Utara (KBU) dalam konteks Metropolitan Bandung.<br />
Berkaitan dengan aspek penataan ruang terutama dalam aspek pengendalian<br />
pemanfaatan ruang, tingginya pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor migrasi<br />
maupun pertumbuhan alami, kegiatan investasi seperti industri dan jasa mempengaruhi<br />
penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Hal ini diindikasikan oleh<br />
berkurangnya kawasan lindung, peningkatan konversi lahan sawah, dan munculnya kerusakan<br />
lingkungan. Oleh karena itu, pengendalian pemanfaatan ruang perlu untuk dilakukan dalam<br />
rangka peningkatan kinerja penataan ruang.<br />
Optimalisasi kinerja pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas<br />
manajemen pemerintahan, yaitu menata kembali sisi kelembagaan maupun sumber daya<br />
manusia, meningkatkan sinergitas di bidang perencanaan baik antar SKPD maupun antar<br />
tingkat pemerintahan, serta memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di<br />
kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan. Namun dukungan regulasi pemerintah pusat<br />
berupa penetapan Peraturan <strong>Pemerintah</strong> mengenai Penyerahan Urusan <strong>Pemerintah</strong>an sebagai<br />
revisi dari PP 25 Tahun 2000 belum ditetapkan sehingga implementasi penataan organisasi<br />
perangkat daerah mengalami hambatan.<br />
Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik telah dilakukan melalui fasilitasi<br />
pelayanan publik kepada kabupaten/kota, menetapkan Keputusan Gubernur tentang Pedoman<br />
Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebagai pedoman<br />
bagi Kabupaten/Kota dalam membentuk dan menyelenggaraan PPTSP.<br />
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung mempunyai makna yang strategis bagi<br />
kehidupan masyarakat dan pemerintahan di daerah, karena merupakan sarana aktualisasi hak<br />
demokrasi rakyat untuk memilih secara langsung Kepala Daerahnya. Tantangan yang berkaitan<br />
dengan pilkada secara langsung, meliputi pendaftaran pemilih, penggunaan hak pilih dan<br />
proses penghitungan suara. Hal ini harus menjadi perhatian bagi daerah yang akan<br />
melaksanakan pilkada pada Tahun 2008 di 16 Kabupaten/Kota dan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>. Selain<br />
itu, penyelenggaraan Pemilu Tahun 2009 harus sudah dipersiapkan pada Tahun 2008,<br />
mengingat perlunya kesiapan dalam sosialisasi dan fasilitasi peraturan-peraturan pemilu untuk<br />
mendukung pelaksanaannya. Pelaksanaan pilkada dan persiapan pemilu secara langsung harus<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 15
didukung dengan stabilitas keamanan dan ketertiban, karena merupakan proses yang krusial<br />
untuk suksesnya pesta demokrasi.<br />
B. Isu Strategis<br />
Berdasarkan permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi pada Tahun 2008,<br />
dirumuskan isu strategis sebagai berikut :<br />
1. Pendidikan, Agama dan Ketahanan Budaya<br />
2. Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan<br />
3. Kemiskinan<br />
4. Pengangguran<br />
5. Daya Beli<br />
6. Ketahanan Pangan<br />
7. Pelayanan Infrastruktur Wilayah<br />
8. Ketersediaan Energi<br />
9. Bencana, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan<br />
10. Jumlah Penduduk<br />
11. Pengendalian Pemanfaatan Ruang<br />
12. Optimalisasi Kinerja <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />
13. Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung dan Persiapan Pemilu 2009<br />
1.2. Landasan Hukum<br />
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />
adalah sebagai berikut :<br />
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;<br />
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;<br />
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-<br />
undangan;<br />
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung<br />
<strong>Jawa</strong>b Keuangan Negara;<br />
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan<br />
Nasional;<br />
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang <strong>Pemerintah</strong>an Daerah Jo Perpu No. 3<br />
Tahun 2005 Jo Undang – undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang <strong>Pemerintah</strong>an Daerah;<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 16
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara <strong>Pemerintah</strong><br />
Pusat dan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah;<br />
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang<br />
(RPJP) Nasional;<br />
9. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan<br />
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;<br />
10. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;<br />
11. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;<br />
12. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah;<br />
13. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;<br />
14. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan<br />
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;<br />
15. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana<br />
Pembangunan Nasional;<br />
16. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan <strong>Pemerintah</strong>an<br />
antara <strong>Pemerintah</strong>, <strong>Pemerintah</strong>an Daerah <strong>Provinsi</strong>, dan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />
Kabupaten/Kota<br />
17. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah<br />
18. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah<br />
Nasional Tahun 2004-2009;<br />
19. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2007 tentang Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Tahun 2008;<br />
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan<br />
Keuangan Daerah;<br />
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan<br />
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun Anggaran 2008;<br />
22. Peraturan Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Rencana Tata Ruang<br />
dan Wilayah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> 2010;<br />
23. Peraturan Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Rencana Strategis<br />
<strong>Pemerintah</strong> Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003-2008;<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 17
24. Peraturan Gubernur <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan<br />
Pembangunan Tahunan Daerah;<br />
25. Peraturan Gubernur <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 34 Tahun 2007 tentang Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong><br />
Daerah Tahun 2008.<br />
1.3. Maksud dan Tujuan<br />
1.3.1. Maksud<br />
Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> Tahun 2007 adalah untuk menjabarkan kebijakan pembangunan dalam RKPD, dengan<br />
sumber dana dari <strong>APBD</strong>.<br />
1.3.2. Tujuan<br />
Tujuan disusunnya <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> adalah tersedianya dokumen perencanaan Kebijakan Umum<br />
Anggaran untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran<br />
Sementara Tahun 2008.<br />
1.4. Sistematika<br />
Sistematika penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2008 adalah sebagai berikut :<br />
Bab I : Pendahuluan<br />
a. Latar Belakang berisi tentang mengapa perlu disusunnya <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong>, Kinerja<br />
Pembangunan Daerah dan Permasalahan dan Tantangan<br />
b. Dasar Hukum<br />
c. Maksud dan Tujuan disusunnya <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong><br />
d. Sistematika Penulisan<br />
Bab II : Gambaran Umum RKPD<br />
Berisi gambaran secara umum RKPD Tahun 2008 yaitu Isu Strategis, Sasaran<br />
Pembangunan, Prioritas Pembangunan Daerah, Wilayah Sasaran Program, dan<br />
Target Pencapaian Kinerja yang Terukur Dari Setiap Urusan <strong>Pemerintah</strong>an<br />
Daerah<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 18
Bab III : Kerangka Ekonomi Makro dan Implikasi terhadap Sumber Pendapatan<br />
Bab IV : Penutup<br />
a. Kerangka Ekonomi Regional<br />
b. Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berisi Kebijakan<br />
Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah.<br />
c. Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk mendanai seluruh<br />
pengeluaran tahun yang akan datang.<br />
Uraian mengenai Nota Kesepakatan tentang Kebijakan Umum Anggaran<br />
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007 bersama Dewan Perwakilan Rakyat<br />
Daerah.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 19
BAB II<br />
GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH<br />
TAHUN 2008<br />
Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari Rencana<br />
Strategis (Renstra) <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003-2008 dengan mengacu<br />
kepada Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> (RKP). RKPD <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2008 ini<br />
disusun dengan tujuan untuk mewujudkan sinergitas pada tataran perencanaan,<br />
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor<br />
pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi<br />
sumber daya dalam pembangunan daerah.<br />
RKPD ini memuat isu strategis, prioritas pembangunan, rancangan kerangka<br />
ekonomi, dan rencana kerja baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun<br />
yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD merupakan pedoman<br />
untuk penyusunan Rancangan <strong>APBD</strong>, sehingga RKPD harus terukur dan dapat<br />
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan anggaran. Bila dikaitkan dengan perencanaan<br />
tahunan kabupaten/kota, RKPD <strong>Provinsi</strong> merupakan pedoman atau acuan untuk<br />
penyusunan RKPD kabupaten/kota. Dalam konteks ini, RKPD <strong>Provinsi</strong> diposisikan sebagai<br />
pedoman perencanaan untuk Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan dan pengawasan<br />
yang dikoordinasikan oleh Gubernur.<br />
Untuk memberikan fokus pada pembangunan daerah tahun 2008, dan memperkuat<br />
visi dan misi <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1<br />
Tahun 2004 tentang Rencana Strategis <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003-2008,<br />
ditetapkan tujuan bersama (common goals) yang pencapaiannya membutuhkan tingginya<br />
derajat sinergitas lintas SKPD di lingkungan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, sinergitas<br />
antartingkat pemerintahan sejak <strong>Pemerintah</strong> Pusat sampai <strong>Pemerintah</strong> Desa/Kelurahan<br />
serta sinergitas antarpelaku pembangunan baik pemerintah, dunia usaha maupun<br />
masyarakat. Berdasarkan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> tahun 2007, ditetapkan delapan tujuan bersama (common goals) sebagai berikut:<br />
1. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Sumberdaya Manusia, yang diarahkan<br />
untuk menciptakan sumberdaya manusia <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang unggul dan terpercaya.<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 1
. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
c. Meningkatnya aksesibilitas terhadap pelayanan dasar<br />
d. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama serta nilai-nilai budaya daerah<br />
2. Ketahanan Pangan, yang difokuskan pada komoditas beras.<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Meningkatnya produksi<br />
b. Terpenuhinya stok beras regional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
c. Tertatanya distribusi dan perdagangan beras<br />
d. Menurunnya tingkat kehilangan pasca panen<br />
3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat, yang dititikberatkan pada penciptaan<br />
lapangan kerja serta menyiapkan tenaga kerja trampil dan berjiwa entrepreneur untuk<br />
kebutuhan dalam negeri dan luar negeri.<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM tenaga kerja <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
b. Meningkatnya kesempatan kerja melalui peningkatan investasi dan padat karya<br />
c. Meningkatnya kesejahteraan petani, nelayan dan buruh.<br />
d. Penyediaan kemudahan akses permodalan.<br />
e. Berjalannya kemitraan strategis antara UMKM, BUMD dan Pengusaha besar.<br />
f. Tumbuhnya semangat dan jiwa kewirausahaan masyarakat<br />
4. Peningkatan Kinerja Aparatur, melalui insentif berbasis kinerja dan penataan<br />
organisasi.<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Meningkatnya fungsi kelembagaan<br />
b. Meningkatnya profesionalisme dan kinerja aparatur<br />
c. Menurunnya tingkat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme untuk menciptakan good<br />
governance dan clean goverment<br />
d. Terlaksananya Reformasi birokrasi<br />
5. Pengelolaan Bencana, yang difokuskan pada Sistem Kelola Penanganan Bencana<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Berkurangnya resiko kejadian bencana di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 2
. Tertanganinya bencana/wabah secara cepat dan akurat<br />
c. Meningkatnya kesiapan dini (early warning system) dan mitigasi bencana<br />
d. Meningkatnya pemahaman dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.<br />
6. Pengendalian dan Pemulihan Kualitas Lingkungan, yang dititikberatkan pada<br />
pelestarian dan peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>;<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Meningkatnya pengelolaan Kawasan Lindung<br />
b. Berkurangnya luas lahan kritis di Kawasan Lindung<br />
7. Pengelolaan, Pengembangan dan Pengendalian Infrastruktur, yang<br />
dititikberatkan pada jaringan irigasi, jaringan jalan, Bandara Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>,<br />
serta Waduk Jatigede.<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Meningkatnya kondisi jaringan irigasi.<br />
b. Meningkatnya kondisi jaringan jalan dan jembatan di Metropolitan Cirebon,<br />
Metropolitan Bandung, Metropolitan Bogor/Depok dan Jabar Selatan<br />
c. Terlaksananya persiapan pembangunan Bandara Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
d. Terlaksananya pembangunan Waduk Jatigede<br />
e. Meningkatnya pengelolaan persampahan di Metro Bandung dan Bodebek.<br />
f. Terlaksananya pembangunan jalan tol<br />
8. Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku, yang dititikberatkan pada listrik<br />
dan energi perdesaan serta ketersediaan air baku dan pemenuhan kebutuhan air<br />
untuk kawasan pantai.<br />
Sasarannya adalah :<br />
a. Meningkatnya cakupan elektrifikasi perdesaan<br />
b. Berkembangnya penciptaan dan pemanfaatan energi alternatif<br />
c. Meningkatnya ketersediaan air baku untuk pertanian dan air bersih untuk rumah<br />
tangga<br />
d. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air baku dan air bersih untuk masyarakat<br />
Pesisir.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 3
Untuk mewujudkan tujuan bersama tersebut dilaksanakan prioritas pembangunan<br />
daerah tahun 2008 beserta fokus-fokus yang harus dilaksanakan pada masing-masing<br />
prioritas adalah sebagai berikut :<br />
1. Peningkatan Aksesibilitas, Kualitas, Daya Saing dan Tata Kelola Pendidikan<br />
Fokus :<br />
a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan<br />
b. Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru<br />
c. Peningkatan mutu dan relevansi lulusan pendidikan<br />
d. Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal<br />
e. Peningkatan tata kelola pendidikan dan pencitraan publik<br />
f. Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi<br />
2. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-Nilai Agama dan Budaya<br />
Daerah<br />
Fokus :<br />
a. Pelestarian dan pengembangan budaya daerah<br />
b. Peningkatan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat<br />
c. Peningkatan implementasi nilai-nilai agama<br />
d. Pelestarian dan pengembangan desa budaya<br />
e. Peningkatan pendidikan budi pekerti<br />
f. Pendidikan lingkungan hidup berbasis sekolah<br />
3. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan Masyarakat<br />
Fokus :<br />
a. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dasar<br />
b. Penyediaan sumber daya kesehatan terutama untuk daerah perbatasan dan desa<br />
tertinggal<br />
c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular terutama daerah perbatasan<br />
dan desa tertinggal<br />
d. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan dasar<br />
e. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perumahan dan permukiman di kota<br />
pusat pertumbuhan<br />
f. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 4
4. Pemberdayaan Penduduk Miskin<br />
Fokus :<br />
a. Peningkatan akses pendidikan bagi siswa miskin<br />
b. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin<br />
c. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perumahan dan permukiman bagi<br />
penduduk miskin terutama di desa tertinggal<br />
d. Peningkatan peluang berusaha bagi penduduk miskin<br />
5. Peningkatan Kompetensi dan Perlindungan Ketenagakerjaan<br />
Fokus :<br />
a. Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan<br />
b. Peningkatan akses peluang kerja dan pasar kerja<br />
c. Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan hubungan industrial<br />
6. Peningkatan Peran Koperasi Usaha Kecil Menengah (<strong>KU</strong>KM) dan Industri<br />
Kecil dan Menengah (IKM)<br />
Fokus :<br />
a. Peningkatan SDM <strong>KU</strong>KM<br />
b. Pengembangan <strong>KU</strong>KM dan IKM terutama di perdesaan<br />
c. Peningkatan wirausaha baru<br />
d. Pengembangan Lembaga Keuangan Alternatif di Perdesaan<br />
7. Peningkatan Peluang Investasi Untuk Perluasan Kesempatan Kerja<br />
Fokus<br />
a. Penyederhanaan prosedur dan kelembagaan perizinan investasi di daerah<br />
b. Optimalisasi perencanaan, pengembangan dan pengendalian promosi untuk<br />
menarik investasi baru<br />
c. Pemberian insentif bagi kegiatan investasi di daerah<br />
8. Revitalisasi Agribisnis, Agroindustri dan Pariwisata<br />
Fokus :<br />
a. Peningkatan produktifitas, produksi, distribusi serta cadangan pangan beras<br />
b. Peningkatan produktifitas, produksi, distribusi serta diversifikasi pangan<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 5
c. Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian<br />
d. Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan<br />
e. Pengembangan pariwisata di kawasan wisata unggulan<br />
f. Peningkatan daya saing agroindustri<br />
g. Peningkatan perlindungan pengembangan dan pelestarian lahan<br />
h. Peningkatan sarana dan prasarana agribisnis<br />
9. Peningkatan Pelayanan dan Pengendalian Infrastruktur Wilayah<br />
Fokus :<br />
a. Pengelolaan persampahan di Metropolitan Bandung dan Bodebek<br />
b. Pembangunan jalan dan jembatan di Jabar Selatan, Metropolitan Bandung,<br />
Metropolitan Cirebon dan PKW Sukabumi<br />
c. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke pusat-pusat akses pendidikan<br />
d. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke pusat-pusat akses kesehatan<br />
e. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke daerah sentra produksi<br />
pertanian<br />
f. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke desa pusat pertumbuhan, desa<br />
tertinggal, pusat-pusat kegiatan agribisnis, agroindustri, pariwisata, dan pusat-<br />
pusat kegiatan ekonomi masyarakat<br />
g. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke daerah rawan bencana<br />
h. Persiapan pembangunan Bandara Internasional Kertajati<br />
i. Peningkatan infrastruktur pengendali daya rusak air di Metropolitan Bandung,<br />
Bodebek dan Pantura.<br />
j. Peningkatan infrastruktur penyedia air baku di Metropolitan Bandung, Bodebek<br />
dan Pantura.<br />
k. Peningkatan infrastruktur irigasi di Pantura<br />
l. Peningkatan infrastruktur irigasi di wilayah Utara <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dan daerah sentra<br />
produksi pertanian<br />
m. Peningkatan infrastruktur irigasi di desa tertinggal<br />
n. Pembangunan Waduk Jatigede<br />
o. Pembangunan Jalan Tol<br />
p. Perluasan jaringan listrik perdesaan<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 6
10. Peningkatan Ketahanan Energi dan Ketersediaan Air Baku<br />
Fokus :<br />
a. Pengembangan dan pendayagunaan energi alternatif<br />
b. Pengembangan energi panas bumi sebagai sumber energi<br />
c. Peningkatan upaya konservasi dan penghematan energi<br />
d. Peningkatan akses terhadap air bersih<br />
11.Optimalisasi Penanganan Bencana, Pengendalian Pencemaran dan<br />
Kerusakan Lingkungan<br />
Fokus :<br />
a. Peningkatan upaya pengurangan risiko bencana banjir, kekeringan, dan longsor<br />
b. Peningkatan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran dan kerusakan<br />
lingkungan<br />
c. Peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan<br />
d. Peningkatan upaya konservasi kawasan lindung<br />
12. Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk<br />
Fokus :<br />
a. Pengendalian laju pertumbuhan alamiah<br />
b. Pemberdayaan sistem administrasi kependudukan<br />
13. Peningkatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang<br />
Fokus :<br />
a. Pengendalian pemanfaatan ruang di lokasi rawan bencana banjir<br />
b. Pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan lindung<br />
c. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang di lahan sawah<br />
d. Peningkatan koordinasi penataan ruang<br />
14. Pemantapan Manajemen <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />
Fokus :<br />
a. Penataan urusan, kelembagaan dan ketatalaksanaan<br />
b. Peningkatan kualitas pelayanan publik<br />
c. Penataan dan penegakan hukum daerah, HAM serta bantuan hukum<br />
d. Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 7
e. Peningkatan kinerja pemerintah desa<br />
15. Pemantapan Stabilitas Politik<br />
Fokus :<br />
a. Pelaksanaan Pilkada dan persiapan Pemilu<br />
b. Stabilitas keamanan dan ketertiban umum dalam mendukung Pilkada dan Pemilu<br />
Dari sisi kewilayahan, program-program dalam pencapaian tujuan bersama<br />
(common goals) pembangunan tersebut akan dilaksanakan pada wilayah sasaran yang<br />
terdiri dari:<br />
a. Desa Tertinggal<br />
b. Desa Pusat Pertumbuhan<br />
c. Desa Budaya <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
d. Kota Pusat Pertumbuhan<br />
e. Daerah Perbatasan Dengan <strong>Provinsi</strong> Lain<br />
f. Kawasan Andalan<br />
g. Daerah Rawan Bencana<br />
Berdasarkan isu strategis, tujuan bersama (common goals) pembangunan tahun<br />
2008, prioritas pembangunan, serta fokus yang dilaksanakan, maka target pencapaian<br />
kinerja tahun 2008 sebagaimana pasal 84 Permendagri Nomor 13 tahun 2006 yang<br />
memuat pencapaian kinerja yang terukur dari program yang akan dilaksanakan.<br />
Tercantum dalam tabel 2.2.<br />
Setiap elemen tabel : sasaran program, indikasi kegiatan, organisasi dan<br />
keterangan, merupakan subjek untuk direvisi yang disamakan dengan upaya pencapaian<br />
Indikator Makro <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> 2008 dan delapan Common Goals serta unggulan SKPD,<br />
merujuk kepada paradigma baru perencanaan : SMART Planning, Shewhart Cycle,<br />
evaluasi diri, berbasis kinerja dan akuntabel.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 8
URUSAN WAJIB<br />
1 01 Pendidikan<br />
1 01 01 Peningkatan Pendidikan<br />
Dasar Dan Pra Sekolah<br />
Tabel 2.2<br />
Target Pencapaian Kinerja yang Terukur dari Setiap Urusan <strong>Pemerintah</strong> Daerah<br />
BIDANG URUSAN<br />
KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
- Meningkatnya kualitas sarana dan<br />
prasarana SD/MI sebanyak 16.466 lokal<br />
dan SMP/MTs sebanyak 3.109 lokal<br />
- Rehabilitasi Gedung SD/MI, dan<br />
SMP/MTs<br />
- Dinas Pendidikan CG1<br />
- Meningkatnya daya tampung sarana - Penambahan RKB SMP/MTs - Dinas Pendidikan<br />
prasarana<br />
lokal<br />
SMP/MTs sebanyak 2.373<br />
- Pembangunan USB SMP - Dinas Pendidikan CG1<br />
- Meningkatnya layanan PAUD - Peningkatan kualitas dan kuantitas PAUD - Dinas Pendidikan CG1<br />
- Meningkatnya kualitas lulusan dan daya<br />
tampung SMP/MTs<br />
- Penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap - Dinas Pendidikan CG1<br />
- Penyelenggaraan kelas jauh SMP 64 lokal - Dinas Pendidikan CG1<br />
- Pengembangan Induk SMP Terbuka 195<br />
kecamatan<br />
- Dinas Pendidikan CG1<br />
- Pengembangan<br />
Dasar (PTD)<br />
Pendidikan Teknologi - Dinas Pendidikan CG1<br />
- Meningkatnya angka melanjutkan dan - Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak - Dinas Pendidikan CG1<br />
menurunnya angka DO<br />
mampu dan siswa berprestasi<br />
- Meningkatnya pemahaman dan - Pengembangan pendidikan berbasis nilai - Dinas Pendidikan CG1<br />
pengamalan nilai-nilai tentang etika dan<br />
budi pekerti di lingkungan pendidikan<br />
dasar dan pra sekolah<br />
- Pengembangan kurikulum muatan lokal - Dinas Pendidikan CG1<br />
tentang etika dan budi pekerti<br />
- Mengembangkan kearifan lokal dan nilainilai<br />
budaya daerah di Sekolah<br />
- Dinas Pendidikan CG1<br />
- Pelatihan pendidikan budi pekerti bagi - Dinas Pendidikan CG1<br />
guru SDMI dan SLTP/MTs<br />
II -9
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Meningkatnya pengetahuan tentang - Pendidikan lingkungan hidup berbasis - Dinas Pendidikan CG1<br />
lingkungan hidup sehat bagi siswa sekolah sekolah<br />
- Terlaksananya pendidikan lingkungan<br />
hidup bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs dan<br />
pra sekolah<br />
- Sosialisasi kepada guru TK/RA, SD/MI dan<br />
SLTP/MTs tentang kurikulum lingkungan<br />
hidup<br />
- Pengembangan kurikulum lingkungan<br />
hidup di tingkat pendidikan dasar & pra<br />
sekolah<br />
- Pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup<br />
di tingkat pendidikan dasar & pra sekolah<br />
- BPLHD<br />
- Dinas Pendidikan CG1<br />
- Dinas Pendidikan CG1<br />
- Dinas Pendidikan CG1<br />
- Terwujudnya pengetahuan dan - Pengembangan Sekolah hijau - Dinas Pendidikan CG1<br />
pemahaman<br />
hidup<br />
siswa tentang lingkungan<br />
- Meningkatnya kompetensi dan - Pemerataan kesempatan diklat bagi guru - Dinas Pendidikan CG4<br />
meningkatnya kesejahteraan guru<br />
SD/MI dan SMP/MTs<br />
- Peningkatan kesejahteraan guru di daerah<br />
terpencil<br />
- Dinas Pendidikan CG4<br />
- Sertifikasi guru Dinas Pendidikan CG4<br />
- Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan - Pengembangan Kurikulum Tentang - Dinas Pendidikan CG5<br />
Pengelolaan Bencana<br />
- Pengembangan<br />
Hidup<br />
Kurikulum Lingkungan - Dinas Pendidikan CG 6<br />
- Meningkatnya pengetahuan tentang - Pendidikan lingkungan hidup berbasis - Dinas Pendidikan CG 6<br />
lingkungan hidup sehat bagi siswa sekolah sekolah<br />
- Terlaksananya pendidikan lingkungan<br />
hidup bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs dan<br />
pra sekolah<br />
- Sosialisasi kepada guru TK/RA, SD/MI dan<br />
SLTP/MTs tentang kurikulum lingkungan<br />
hidup<br />
- Pengembangan kurikulum lingkungan<br />
hidup di tingkat pendidikan dasar & pra<br />
sekolah<br />
- Pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup<br />
di tingkat pendidikan dasar & pra sekolah<br />
- BPLHD<br />
- Dinas Pendidikan CG 6<br />
- Dinas Pendidikan CG 6<br />
- Dinas Pendidikan CG 6<br />
II -10
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Terwujudnya pengetahuan dan - Pengembangan Sekolah hijau - Dinas Pendidikan CG 6<br />
pemahaman<br />
hidup<br />
siswa tentang lingkungan<br />
- Meningkatnya partisipasi masyarakat - Optimalisasi Manajemen Berbasis Sekolah - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
dalam penyelenggaraan pendidikan dasar (MBS)<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Mendorong gerakan masyarakat peduli - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
pendidikan<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Meningkatnya kesempatan melanjutkan - Bantuan beasiswa bagi siswa berprestasi - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
pendidikan bagi siswa berprestasi<br />
di bidang kesenian, olahraga, dan IPTEK<br />
II -11
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 01 02 Program Peningkatan<br />
Pendidikan Menengah dan<br />
Tinggi<br />
- Meningkatnya daya tampung sarana dan - Rehabilitasi dan penambahan Ruang - Dinas Pendidikan CG1<br />
prasarana SMA/SMK sebanyak 500 lokal Kelas Baru SMA/SMK<br />
- Meningkatnya mutu dan relevansi lulusan - Pembentukan jaringan kerjasama dengan - Dinas Pendidikan CG1<br />
pendidikan<br />
pihak swasta dan industri<br />
- Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan - Penyelenggaraan<br />
akuntabel<br />
Ujian Nasional yang - Dinas Pendidikan CG1<br />
- Meningkatnya angka melanjutkan dan - Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak - Dinas Pendidikan CG1<br />
menurunnya angka DO<br />
mampu dan siswa berprestasi<br />
- Pengembangan Kurikulum Tentang - Dinas Pendidikan<br />
Pengelolaan Bencana<br />
- Pengembangan<br />
Hidup<br />
Kurikulum Lingkungan - Dinas Pendidikan CG 6<br />
- Meningkatnyan kualitas lulusan pendidikan - Pengembangan SMA/SMK berbasis - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
menengah dan tinggi<br />
kompetensi<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Disnakertrans<br />
- Rintisan Wajib Belajar 12 tahun - Dinas Pendidikan<br />
- Biro Yansosdas<br />
Penunjang<br />
- Pembentukan jaringan kerjasama dengan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
pihak swasta dan dunia industri melalui - Biro Yansosdas<br />
pengembangan sistem Tri Partied<br />
- Disnakertrans<br />
- Pemerataan kesempatan diklat bagi guru - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
SMA/SMK<br />
- Disnakertrans<br />
- Akridituri Sekolah Penunjang<br />
- Lomba Keterampilan Siswa (LKS) - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
SMA/SMK tingkat provinsi<br />
- Disnakertrans<br />
- Meningkatnya relevansi pendidikan - Pengembangan kerjasama Lembaga - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
dengan kebutuhan pasar kerja<br />
Pendidikan dengan Perguruan Tinggi dan<br />
dunia usaha<br />
- Biro Yansosdas<br />
II -12
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 01 03 Program Peningkatan<br />
Pendidikan Luar Sekolah<br />
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas - Pengembangan kejar paket A, B, dan C di - Dinas Pendidikan CG1<br />
pendidikan non formal<br />
komunitas dan lokasi yang sulit<br />
mengakses pendidikan<br />
- Pengembangan keaksaraan fungsional<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Disnakertrans<br />
- BAPUSDA<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Disnakertrans<br />
- BAPUSDA<br />
CG1<br />
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas - Pengembangan metode pembelajaran - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
penyelenggaraan Pendidikan<br />
Dini (PAUD)<br />
Anak Usia PAUD<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Peningkatan mutu tenaga pendidik dan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
tenaga kependidikan PAUD<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Peningkatan kesejahteraan tenaga - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
pendidik PAUD<br />
- Biro Yansosdas<br />
- Meningkatnya partisipasi masyarakat - Pengembangan Taman Pustaka - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
dalam pendidikan non formal<br />
Masyarakat<br />
Kelurahan<br />
dan Perpustakaan Desa/ - Bapusda<br />
II -13
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 01 04 Program Peningkatan<br />
Pendidikan Luar Biasa<br />
- Meningkatnya kualitas sarana prasarana<br />
SLB<br />
- Pengembangan sekolah inklusi - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
- Rehabilitasi dan penambahan RKB SLB - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
- Meningkatnya kemampuan siswa dalam - Pengembangan dan penerapan metode - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
mengikuti pembelajaran<br />
pembelajaran terkini<br />
- Meningkatnya kualitas guru SLB<br />
- Peningkatan kualitas guru SLB melalui - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
pemerataan diklat<br />
II -14
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 02 Kesehatan<br />
1 02 05 Program Sumber Daya<br />
Kesehatan<br />
- Mendorong peningkatan pemerataan,<br />
kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan<br />
(Dokter di Puskesmas 70% dan Bidan di<br />
Desa Terpencil 80%)<br />
- Mendorong peningkatan dan penyediaan<br />
sarana dan prasarana kesehatan yang<br />
dapat diakses masyarakat dengan cepat<br />
dan murah<br />
- Meningkatnya pertolongan persalinan oleh<br />
tenaga kesehatan<br />
- Mendorong peningkatan penyediaan obat<br />
baik generik maupun esensial<br />
- Pengembangan dan pendayagunaan<br />
tenaga kesehatan<br />
- Pengembangan balai pelatihan tenaga<br />
kesehatan masyarakat<br />
- Pengembangan sarana dan prasarana<br />
kesehatan dan balai pengembangan<br />
laboratorium kesehatan<br />
- Peningkatan peran serta masyarakat<br />
dalam menentukan pelayanan kesehatan<br />
masyarakat<br />
- Peningkatan ketersediaan pelayanan<br />
kesehatan yang bermutu dan terjangkau<br />
oleh keluarga miskin<br />
- Peningkatan keterjangkauan harga obat<br />
dan perbekalan kesehatan untuk keluarga<br />
miskin<br />
- Dinkes CG1<br />
- Dinkes<br />
- Dinkes CG1<br />
- Dinskes CG1<br />
- Dinskes CG1<br />
- Dinkes CG1<br />
- Tersedianya dokumen perencanaan<br />
pembangunan kesehatan<br />
- Penyusunan perencanaan kesehatan - Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Pengembangan Sistem Informasi - Dinas Kesehatan Penunjang<br />
Manajemen Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
II -15
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Peningkatan pengendalian dan evaluasi<br />
program pembangunan kesehatan<br />
- Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Mendorong penyediaan jaminan - Peningkatan pelayanan kesehatan bagi - Dinas Kesehatan Penunjang<br />
pembiayaan kesehatan (cakupan JPK pra masyarakat<br />
- Biro Yansos<br />
bayar 35%)<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
- Mendorong peningkatan pengawasan dan<br />
pengendalian obat, Kosalkes (kosmetik,<br />
alat kesehatan) dan NAPZA dari tingkat<br />
produksi sampai tingkat konsumsi<br />
(ketersediaan obat 85%, pengadaan obat<br />
- Peningkatan ketersediaan<br />
perbekalan kesehatan<br />
obat dan - Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
Penunjang<br />
esensial 95% dan generik 85%)<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
- Peningkatan keterjangkauan<br />
dan perbekalan kesehatan<br />
harga obat - Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Pencegahan penyalahgunaan NAPZA - Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
II -16
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Pelayanan<br />
NAPZA<br />
rehabilitasi penyalahgunaan - Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Peningkatan kualitas tenaga pengawas - Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Meningkatnya<br />
kesehatan<br />
sinergitas pembangunan - Peningkatan Koordinasi<br />
pembangunan kesehatan<br />
dan fasilitasi - Dinas Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
- KP4 Cirebon<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
II -17
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 02 06 Program Upaya Kesehatan<br />
- Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan Melakukan sosialisasi lingkungan sehat - Biro Yansos CG1<br />
perumahan dan permukiman termasuk<br />
- Dinas Kesehatan<br />
pengunsian, sanitasi dasar dan hygiene<br />
sanitasi di tempat umum, industri dan<br />
tempat-tempat lain yang mempengaruhi<br />
- BPMD<br />
- Meningkatnya promosi dan<br />
penyebarluasan informasi kesehatan serta<br />
pemberdayaan masyarakat<br />
Promosi kesehatan dan pemberdayaan<br />
masyarakat<br />
- Menggerakkan upaya pencegahan, Pencegahan, penanganan dan<br />
pemberantasan, dan pengendalian pemberantasan penyakit<br />
penyakit menular & tidak menular (Desa/<br />
Kelurahan mengalami KLB yang dapat<br />
ditangani < 24 jam 95%, AFP Rate/<br />
100.000 penduduk
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Mendorong upaya perbaikan gizi, bagi - Perbaikan gizi masyarakat melalui - Dinkes CG1<br />
seluruh penduduk (Kecamatan Bebas kewaspadaan pangan<br />
Rawan Gizi 65%, cakupan balita<br />
mendapat kapsul vitamin A 2x per tahun<br />
85%, cakupan Ibu Hamil mendapat 90<br />
tablet Fe 85%, cakupan pemberian<br />
makanan pendamping ASI bayi Gakin<br />
95%, dan Balita Gizi Buruk mendapat<br />
Perawatan 90%).<br />
- Mendorong peningkatan cakupan - Peningkatan pelayanan kesehatan<br />
pelayanan kesehatan (Linakes 80%) keluarga<br />
- Mendorong peningkatan rujukan ibu hamil - Peningkatan pelayanan kesehatan bagi<br />
risiko tinggi & bayi (Rujukan Bumil Risti<br />
75% dan Neonatal Risti 75%)<br />
ibu hamil dan anak<br />
- Dinkes CG1<br />
- Dinkes CG1<br />
- Mendorong penurunan angka gizi kurang Peningkatan pengetahuan masyarakat - Dinskes CG1<br />
dan buruk pada balita<br />
miskin tentang gizi dan perawatan anak<br />
- Menggerakkan perilaku hidup sehat - Promosi Pembangunan Kesehatan - Dinkes CG3<br />
- Menggerakkan peranserta kelembagaan di<br />
perdesaan<br />
- Revitalisasi Posyandu - Dinkes<br />
- BPMD<br />
- Mendorong penyediaan jaminan - Pelayanan asuransi kesehatan gakin - Dinskes CG3<br />
pembiayaan kesehatan pra bayar bagi (Askeskin)<br />
- RSJ Bandung<br />
keluarga miskin dan masyarakat rentan<br />
- RSJ Cimahi<br />
95%<br />
- RSP Sidawangi<br />
- KP4 Cirebon<br />
- Mendorong penurunan angka gizi kurang - Peningkatan pengetahuan masyarakat - Dinskes CG3<br />
dan buruk pada balita<br />
miskin tentang gizi dan perawatan anak<br />
- Mendorong peningkatan mutu kesehatan<br />
lingkungan perumahan dan permukiman<br />
termasuk pengungsian, sanitasi dasar, dan<br />
hygiene sanitasi di tempat-tempat umum,<br />
industri & tempat-tempat lain yang<br />
mempengaruhi kesehatan.<br />
-<br />
-<br />
Peningkatan kesehatan lingkungan<br />
Fasilitasi perbaikan sanitasi lingkungan<br />
masyarakat<br />
- Din Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- Distarkim<br />
- Din Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
(rumah/bangunan bebas jentik 90%,<br />
- Distarkim<br />
tempat umum yang memenuhi syarat 75%,<br />
institusi yang dibina 65% dan cakupan air<br />
bersih 80%.<br />
II -19
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Mendorong peningkatan akses kualitas<br />
dan citra masyarakat terhadap pelayanan<br />
kesehatan dasar, rujukan, khusus, jiwa<br />
termasuk kegawatdaruratan medis.<br />
(Pelayanan kesehatan ibu hamil risti yang<br />
- Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan<br />
kesehatan<br />
- Din Kesehatan<br />
- Biro Yansos<br />
- RSJ Cimahi<br />
- RSJ Bandung<br />
Penunjang<br />
di rujuk 95%, cakupan deteksi dini tumbuh<br />
- KP4 Cirebon<br />
kembang anak balita 70 UCI Desa 90%,<br />
pelayanan gangguan jiwa 65%.<br />
- RSP Sidawangi<br />
- Menggerakkan peran dan fungsi labkes - Peningkatan pelayanan pemeriksaan lab. - Balai Latihan Penunjang<br />
daerah<br />
Kes pada masyarakat<br />
Kesehatan (BLK)<br />
- Peningkatan sarana dan prasarana - Balai Latihan Penunjang<br />
labkes.<br />
Kesehatan (BLK)<br />
- Menggerakkan kesadaran masyarakat - Pembinaan dan pengembangan Usaha - Dinas Kesehatan Penunjang<br />
terhadap kesehatan melalui pengenalan<br />
hidup sehat di sekolah<br />
Kesehatan Sekolah (UKS)<br />
- Dinas Pendidikan<br />
II -20
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 03 Pekerjaan Umum<br />
1 03 22 Program Pengembangan<br />
Infrastruktur Transportasi<br />
dan Telekomunikasi<br />
Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />
(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />
dari dan ke pusat-pusat akses pendidikan<br />
- Peningkatan jalan dan penggantian<br />
jembatan<br />
- Dinas Bina Marga CG1<br />
- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG1<br />
- Meningkatnya kondisi kemantapan jalan - Peningkatan jalan dan penggantian - Dinas Bina Marga CG1<br />
(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />
dari dan ke pusat-pusat akses kesehatan<br />
jembatan<br />
- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG1<br />
- Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />
(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />
dari dan ke daerah sentra produksi<br />
pertanian<br />
Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />
(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />
dari dan ke desa pusat pertumbuhan, desa<br />
tertinggal, pusat-pusat kegiatan agribisnis,<br />
agroindustri, pariwisata serta pusat-pusat<br />
kegiatan ekonomi masyarakat<br />
- Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Dinas Bina Marga CG1<br />
- Peningkatan jalan dan penggantian<br />
jembatan<br />
- Dinas Bina Marga CG2<br />
- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG2<br />
- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG2<br />
- Peningkatan jalan dan penggantian<br />
jembatan<br />
- Dinas Bina Marga CG3<br />
- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG3<br />
- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG3<br />
II -21
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Meningkatnya kondisi kemantapan jalan - Peningkatan jalan dan penggantian - Dinas Bina Marga CG5<br />
(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />
dari dan ke daerah rawan bencana<br />
jembatan<br />
Meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas di<br />
Jabar Selatan, Metropolitan Bandung,<br />
Metropolitan Cirebon dan PKW Sukabumi<br />
melalui pembangunan jalan sepanjang<br />
70,47 km dan jembatan sepanjang 2010 m<br />
Terlaksananya persiapan dan<br />
pembangunan Jalan Tol Cileunyi-<br />
Sumedang-Dawuan (Cisumdawu),<br />
Cikampek-Cirebon (Cikacir), Bogor Ring<br />
Road,Cianjur-Padalarang, Soreang-<br />
Pasirkoja(Soroja), dan Kanci-Pejagan<br />
Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />
(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />
<strong>Provinsi</strong> menjadi 90% melalui rehabilitasi<br />
jalan sepanjang 268,08 km dan jembatan<br />
sepanjang 1251 m, dan peningkatan jalan<br />
sepanjang 156,68 km dan penggantian<br />
jembatan sepanjang 175<br />
Terpeliharanya kondisi jalan provinsi<br />
sesuai dengan umur rencana melalui<br />
pemeliharaan rutin jalan sepanjang<br />
1781,23 km dan jembatan sepanjang<br />
13.972 m<br />
Meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas<br />
jalan non status melalui pemeliharaan rutin<br />
jalan sepanjang 228,84 km dan<br />
- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG5<br />
- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG5<br />
- Pembangunan jalan dan jembatan Dinas Bina Marga CG7<br />
- Fasilitasi dan koordinasi pembangunan<br />
jalan tol<br />
Dinas Bina Marga CG7<br />
- Kegiatan penunjang pengembangan -<br />
Dinas Bina Marga<br />
jaringan jalan dan pemanfaatan jalan<br />
-<br />
Bapeda<br />
- Peningkatan jalan dan penggantian -<br />
Dinas Bina Marga<br />
jembatan<br />
- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan<br />
- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan -<br />
Dinas Bina Marga<br />
- Peningkatan jalan dan penggantian -<br />
Dinas Bina Marga<br />
jembatan<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
II -22
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
jembatan sepanjang 4046 m, rehabilitasi - Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan -<br />
Penunjang<br />
jalan sepanjang 13 Km dan jembatan<br />
sepanjang 651 m, dan pembangunan jalan<br />
sepanjang 15 Km dan penggantian<br />
jembatan sepanjang 195 m<br />
- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan<br />
Dinas Bina Marga<br />
-<br />
Dinas Bina Marga<br />
Penunjang<br />
1 03 23 Program Pengembangan<br />
dan Pengelolaan<br />
Infrastruktur Sumber Daya<br />
Air dan Irigasi<br />
Meningkatnya nilai struktur jalan nasional<br />
melalui rehabilitasi jalan sepanjang 56 km,<br />
dan peningkatan jalan sepanjang 285,18<br />
km<br />
Terpeliharanya kondisi jalan nasional<br />
sesuai dengan umur rencana melalui<br />
pemeliharaan rutin jalan sepanjang 659,22<br />
km dan rehabilitasi jalan sepanjang 56 km<br />
Terfasilitasi dan terkoordinasinya<br />
pengelolaan infrastruktur transportasi dan<br />
telekomunikasi<br />
Meningkatnya intensitas tanam padi pada<br />
daerah irigasi teknis yang dikelola oleh<br />
<strong>Pemerintah</strong> dan <strong>Pemerintah</strong> Daerah di<br />
wilayah utara <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dan daerah<br />
sentra produksi pertanian<br />
Peningkatan jalan dan penggantian<br />
jembatan<br />
Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan<br />
Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan<br />
Fasilitasi dan koordinasi aspek<br />
kebinamargaan<br />
Rehabilitasi dan peningkatan jaringan<br />
irigasi<br />
- Dinas Bina Marga<br />
- Dinas Bina Marga<br />
- Dinas Bina Marga<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
- Bapeda Penunjang<br />
- Biro sarek<br />
Dinas PSDA CG2<br />
Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Dinas PSDA CG2<br />
Pemberdayaan masyarakat dalam<br />
pengelolaan jaringan irigasi<br />
Dinas PSDA CG2<br />
II -23
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Meningkatnya intensitas tanam padi pada Rehabilitasi dan peningkatan jaringan Dinas PSDA CG3<br />
daerah irigasi teknis yang dikelola oleh irigasi<br />
<strong>Pemerintah</strong> dan <strong>Pemerintah</strong> Daerah di<br />
desa tertinggal<br />
Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Dinas PSDA CG3<br />
Meningkatnya kondisi dan fungsi sungai,<br />
situ, waduk dan embung dalam rangka<br />
pengendalian daya rusak air di<br />
Metropolitan Bandung, Bodebek dan<br />
wilayah Pantura<br />
Meningkatnya intensitas tanam padi pada<br />
daerah irigasi teknis yang dikelola oleh<br />
<strong>Pemerintah</strong> dan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> di<br />
Pantura <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Terlaksananya persiapan dan<br />
pembangunan Waduk Jatigede<br />
Meningkatnya kondisi dan fungsi situ,<br />
waduk dan embung dalam rangka<br />
penyediaan air baku di Metropolitan<br />
Bandung, Bodebek, dan wilayah Pantura<br />
Meningkatnya kondisi dan fungsi situ,<br />
waduk, embung, sungai dan pantai dalam<br />
rangka penyediaan air baku dan<br />
pengendalian daya rusak air serta<br />
pengamanan pantai<br />
Pemberdayaan masyarakat dalam<br />
pengelolaan jaringan irigasi<br />
Persiapan<br />
embung<br />
pembangunan waduk dan<br />
Dinas PSDA CG3<br />
Dinas PSDA CG5<br />
Pengelolaan<br />
embung<br />
sungai, situ, waduk, dan Dinas PSDA CG5<br />
Pembangunan/perbaikan tanggul banjir Dinas PSDA CG5<br />
Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Dinas PSDA CG7<br />
Irigasi Lintas Kab/Kota dan Daerah Irigasi<br />
dengan luas antara 1000-3000 Ha dan<br />
diatas 3000 Ha<br />
Pembebasan tanah Dinas PSDA CG7<br />
Fasilitasi dan koordinasi pembangunan<br />
Waduk Jatigede<br />
Persiapan pembangunan waduk-waduk<br />
kecil<br />
Biro Sarek<br />
Dinas PSDA CG7<br />
Biro Sarek<br />
Dinas PSDA CG8<br />
Pengelolaan situ, waduk, dan embung Dinas PSDA CG8<br />
Pengelolaan jaringan air baku. Dinas PSDA CG8<br />
Pengendalian pemanfaatan air permukaan Dinas PSDA CG8<br />
Penunjang pengembangan infrastruktur<br />
sumber daya air dan irigasi<br />
Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai<br />
dan pantai<br />
- Dinas PSDA<br />
Bapeda<br />
Dinas PSDA<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
II -24
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Pengelolaan jaringan air baku.<br />
Dinas PSDA<br />
Penunjang<br />
Normalisasi sungai, pembangunan dan<br />
perbaikan infrastruktur pengendali banjir<br />
Dinas PSDA<br />
Penunjang<br />
Pengendalian pemanfaatan air permukaan<br />
Dinas PSDA<br />
Penunjang<br />
Meningkatnya intensitas tanam padi pada<br />
daerah irigasi teknis yang dikelola oleh<br />
pemerintah dari 190% menjadi 192%.<br />
Meningkatnya ketersediaan data dan<br />
informasi.<br />
Terfasilitasi dan terkoordinasinya<br />
pengembangan dan pengelolaan<br />
infrastruktur sumber daya air dan irigasi<br />
Pengelolaan jaringan hidrologi Dinas PSDA Penunjang<br />
Pengelolaan jaringan irigasi Dinas PSDA<br />
Penunjang<br />
Penataan pengelolaan database<br />
Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan<br />
sumber daya air dan irigasi<br />
Dinas PSDA<br />
Bapeda<br />
Biro SAREK<br />
Dinas PSDA<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
Penunjang<br />
II -25
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 03 07 Program Pengembangan<br />
Sarana dan Prasarana<br />
Perumahan dan<br />
Permukiman Meningkatnya tertib pengelolaan gedung Memfasilitasi pengelolaan gedung negara/ Distarkim Penunjang<br />
negara/daerah, dan rumah negara<br />
daerah dan rumah negara<br />
Meningkatnya cakupan pelayanan sanitasi<br />
(air limbah dan drainase)<br />
Meningkatnya cakupan pelayanan<br />
persampahan regional<br />
Meningkatnya cakupan pelayanan air<br />
bersih dan sanitasi<br />
Tersedianya prasarana dasar perumahan<br />
bagi pengungsi dan transmigran lokal<br />
Memfasilitasi penyediaan instalasi sanitasi Distarkim Penunjang<br />
Refungsionalisasi lahan TPA Leuwigajah Distarkim CG7<br />
Melakukan persiapan pengembangan Distarkim CG7<br />
Meningkatkan pengelolaan sampah di TPA<br />
Nambo<br />
Distarkim CG7<br />
Mengoptimalkan pengelolaan sampah di<br />
TPA Sarimukti<br />
Distarkim CG7<br />
Penyediaan air bersih dan sanitasi di desa<br />
rawan penyakit menular<br />
Distarkim CG1<br />
Penyediaan air bersih di desa rawan air<br />
bersih<br />
- Distarkim CG8<br />
- Distamben CG8<br />
Memfasilitasi perbaikan sarana dan<br />
prasarana<br />
alam<br />
permukiman akibat bencana<br />
Memfasilitasi penyediaan prasarana dasar<br />
perumahan<br />
pengungsi<br />
bagi transmigran lokal dan<br />
Distarkim Penunjang<br />
Distarkim Penunjang<br />
II -26
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 04 Perumahan Rakyat<br />
1 04 07 Program Pengembangan<br />
Sarana dan Prasarana<br />
Perumahan dan<br />
Permukiman<br />
- Meningkatkan kapasitas daya dukung<br />
perumahan di perkotaan<br />
- Fasilitasi pengembangan Rumah Susun<br />
Sederhana<br />
-<br />
Fasilitasi pelaksanaan pembangunan<br />
bidang permukiman<br />
- Distarkim Penunjang<br />
- Biro Yansos<br />
- Biro Yansos Penunjang<br />
II -27
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 05 Penataan Ruang<br />
1 05 34 Program Penataan Ruang<br />
- Meningkatnya kinerja pengendalian - Melakukan kegiatan pengawasan - Distarkim CG2<br />
pemanfaatan ruang di lahan sawah<br />
(pemantauan, pelaporan dan evaluasi)<br />
terhadap alih fungsi lahan sawah<br />
- Menyusun peraturan daerah tentang<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Biro Binprod<br />
- Bapeda CG2<br />
pengendalian lahan sawah produktif<br />
- Meningkatnya kinerja pengendalian - Melakukan kegiatan pengawasan<br />
- Distarkim<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Biro Binprod<br />
- Biro Sarek<br />
- Distarkim CG5<br />
pemanfaatan ruang<br />
(pemantauan, pelaporan, dan evaluasi)<br />
pemanfaatan<br />
bencana banjir<br />
ruang di kawasan rawan<br />
- Sosialisasi pedoman perencanaan ruang<br />
rawan bencana<br />
- Distarkim CG5<br />
- Sosialisasi Perda Pengendalian - Distarkim CG6<br />
Pemanfaata Ruang KBU dan Pergub<br />
petunjuk pelaksanaan Perda<br />
Pengendalian Pemanfaatan Ruang KBU<br />
- Meningkatnya kinerja pengendalian - Melakukan kegiatan pengawasan - Distarkim CG 6<br />
pemanfaatan ruang di kawasan lindung (pemantauan, pelaporan, dan evaluasi)<br />
pemanfaatan ruang di kawasan lindung<br />
non hutan<br />
- Tersedianya acuan dalam penyediaan - Mengoperasionalisasikan pengelolaan - Bapeda Penunjang<br />
data spasial<br />
IDSD<br />
- SKPD terkait<br />
- Menyediakan data spasial Jabar - Bapeda<br />
- SKPD terkait<br />
Penunjang<br />
- Meningkatnya kinerja koordinasi penataan ruang - Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penataan - Bapeda Penunjang<br />
ruang<br />
- Distarkim<br />
- Revisi RTRW <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Fasilitasi penataan ruang di PKN dan PKW - Distarkim CG7<br />
- Fasilitasi kinerja RTRW kabupaten/kota - Distakim Penunjang<br />
- Penyusunan perencanaan yang terpadu dengan - Penyusunan Master Plan Transportasi di - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
didukung data dan analisa yang akurat dan Wilayah Metro Bandung & Bodebek<br />
berdasarkan SISTRANAS dan tersusunnya<br />
perencanaan umum sistem perhubungan<br />
terpadu di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
II -28
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 06 Perencanaan<br />
Pembangunan<br />
1 06 26 Program Perencanaan,<br />
Pengendalian dan<br />
Pengawasan Pembangunan<br />
- Terwujudnya sinergitas pelaksanaan<br />
pembangunan<br />
- Penerapan rencana aksi daerah<br />
pemberantasan korupsi<br />
- Penyusunan perencanaan pembangunan<br />
yang partisipatif dan sinergis<br />
Seluruh SKPD<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
CG4<br />
Bapeda CG4<br />
- Pengawasan<br />
komprehensif<br />
pembangunan yang<br />
Setda (Biro Desen)<br />
Bawasda CG4<br />
-<br />
-<br />
Penyusunan perencanaan yang terpadu<br />
dengan didukung data dan informasi yang<br />
akurat<br />
- Bapeda<br />
- SKPD terkait<br />
Penunjang<br />
- Penyusunan perencanaan regional dan - Bapeda Penunjang<br />
-<br />
penganggaran pembangunan daerah<br />
Penyusunan pelaporan hasil pelaksanaan - Bapeda Penunjang<br />
pembangunan (evaluasi,<br />
Capaian Kinerja, AMJ, dll)<br />
LKPJ, LAKIP, - Biro Dalprog<br />
- Pengendalian pelaksanaan pembangunan - Bapeda Penunjang<br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Biro Dalprog<br />
- Pengawasan pembangunan daerah. - Bawasda Penunjang<br />
II -29
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 07 Perhubungan<br />
1 07 22 Program Pengembangan<br />
Infrastruktur Transportasi<br />
dan Telekomunikasi<br />
- Terlaksananya persiapan pembangunan - Fasilitasi dan koordinasi pembangunan - Dinas Perhubungan CG7<br />
Bandara Internasional Kertajati<br />
Bandara Internasional Kertajati<br />
- Meningkatnya kenyamanan, keamanan - Peningkatan kondisi fasilitas - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
dan ketertiban berlalu lintas serta perlengkapan jalan provinsi dan nasional<br />
meningkatnya mobilitas manusia, barang<br />
dan jasa<br />
- Pengkajian<br />
Timbang<br />
dan Identifikasi Jembatan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Pemeliharaan, Pengawasan dan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
pembinaan jembatan timbang<br />
- Pengadaan Sarana Operasional - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
-<br />
Pengawalan dan pengawasan<br />
Relokasi jembatan timbang<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Peningkatan sarana dan prasarana - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
jembatan timbang<br />
- Fasilitasi<br />
terminal<br />
dan koordinasi pembangunan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Fasilitasi penetapan jaringan trayek - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
angkutan jalan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Fasilitasi dan koordinasi hari-hari besar<br />
dan kegiatan perhubungan<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Fasilitasi dan koordinasi peningkatan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
keselamatan<br />
perhubungan<br />
penyelenggaraan<br />
- Pengawasam dan pengendalian - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
penyelenggaraan perhubungan<br />
- Penyusunan Standart Pelayanan Minimal - Penyusunan Pedoman mekanisme - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
(SPM) Penyelenggaraan Perhubungan<br />
Darat<br />
prosedur penelitian dan pengkajian<br />
rekayasa dan manajemen lalu lintas jalan<br />
II -30
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Meningkatkan Ketersediaan Prasarana - Meningkatkan keselamatan di persilangan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
Perhubungan<br />
sebidang antara jalan dengan kereta api<br />
- Meningkatnya kualitas sarana - Pemeriksaan dan pengawasan produk - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
perhubungan darat<br />
karoseri kendaraan bermotor<br />
- Terstruktur jaringan angkutan AKAP, - Pemetaan struktur jaringan trayek melalui - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
AKDP, Taksi, Pariwisata dan Karyawan digitalisasi hasil kegiatan evaluasi jaringan<br />
trayek terdahulu<br />
- Sosialisasi struktur jaringan trayek - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Terwujudnya<br />
massal<br />
pengembangan angkutan - Persiapan pembangunan angkutan massal - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Lanjutan pembangunan jalur ganda KA - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Persiapan revitalisasi jalur KA, dan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
penambahan jalur Kereta Api<br />
Peningkatan jalur KA - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Meningkatnya peran bandar udara untuk - Peningkatan sarana dan prasarana - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
melayani angkutan barang maupun operasi penerbangan<br />
penumpang<br />
- Persiapan pembangunan Bandara - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Identifikasi rute-rute potensial angkutan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
udara dari/ ke Bandung<br />
- Meningkatkan jumlah penerbangan dari/ - Tersedianya Analisa Mengenai Dampak - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
ke Bandung<br />
Lingkungan (AMDAL) pemangkasan<br />
Gunung Bohong<br />
- Meningkatnya peran pelabuhan laut - Perluasan dermaga dan pengerukan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
(pelabuhan umum, khusus/perikanan) dan<br />
ASDP serta pelayanan dibidang<br />
kolam pelabuhan regional<br />
melengkapi sarana bongkar muat<br />
serta - Dinas Perikanan<br />
keselamatan pelayaran untuk melayani<br />
angkutan barang maupun penumpang<br />
Melengkapi sarana dan prasarna bongkar<br />
muat<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
II -31
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Pengembangan<br />
internasional Cirebon<br />
pelabuhan laut - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
Meningkatnya kesadaran masyarakat dan<br />
tertibnya serta terbinanya pengguna<br />
frekuensi radio<br />
Meningkatnya fungsi lembaga Pos dan<br />
Telekomunikasi<br />
Terwujudnya<br />
Bencana Alam<br />
jaringan telekomunikasi<br />
Meningkatnya cakupan layanan<br />
telekomunikasi pedesaan<br />
Terfasilitasi dan terkoordinasinya<br />
pengelolaan infrastruktur transportasi dan<br />
telekomunikasi<br />
Sosialisasi keselamatan pelayaran - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
Optimalisasi TPKB Gedebage - Dinas Perhubungan<br />
- Biro Sarek<br />
Penunjang<br />
Rencana Induk/Master Plan Pelabuhan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />
Laut<br />
Jaya<br />
Internasional Cilamaya/ Ciparage<br />
Peningkatan Sumber Daya Manusia di<br />
Bidang angkutan laut, kepelabuhan dan<br />
keselamatan pelayaran<br />
Penertiban alur pelayaran dan lintasan<br />
trayek kapal pedalaman<br />
Pengadaan fasilitas sarana dan prasarana<br />
SAR dan fasilitas pelabuhan laut ASDP<br />
(Darat, udara laut dan ASDP)<br />
Peningkatan pengguna frekuensi radio<br />
dan ketertiban pengguna frekuensi radio<br />
juga frekuensi radio amatir<br />
Peningkatan pelayanan unit organisasi<br />
dan perijinan frekuensi radio dan pos<br />
Peningkatan kelancaran koordinasi unit<br />
unit operasional pengguna frekuensi radio<br />
dan pos<br />
Pembangunan Fasilitas Jaringan<br />
Telekomunikasi Bencana Alam<br />
Pembangunan<br />
pedesaan<br />
fasilitas telekomunikasi<br />
Fasilitasi<br />
perhubungan<br />
dan koordinasi aspek<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Bandiklatda<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Dinas Perhubungan Penunjang<br />
- Bapeda Penunjang<br />
- Biro sarek<br />
II -32
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 08 Lingkungan Hidup<br />
1 08 35 Program pengendalian<br />
Tersedianya sistem pemantauan<br />
pencemaran air dan kerusakan lingkungan<br />
di wilayah pesisir ( intrusi )<br />
Pengembangan sistem pemantauan<br />
sumber daya air pesisir<br />
Meningkatnya konserrvasi air bawah tanah Peningkatan upaya pengawasan dan<br />
penertiban pemanfaatan air bawah tanah<br />
- Tersedianya pola pengendalian<br />
pencemaran dan kerusakan lingkungan<br />
berbasis masyarakat di sekitar kawasan<br />
TPA<br />
- Tersedianya pola pengendalian<br />
pencemaran dan kerusakan lingkungan<br />
berbasis masyarakat di sekitar kawasan<br />
TPA<br />
DPSDA, CG8<br />
BPLHD,<br />
Distamben<br />
Distamben CG8<br />
Peningkatan upaya pemulihan kondisi air Distamben<br />
BPLHD<br />
Distarkim<br />
Dishut<br />
CG8<br />
- Penyusunan indikator dan pola monev<br />
dampak lingkungan kegiatan TPA<br />
- Pelatihan dan Fasilitasi pemantauan<br />
dampak lingkungan TPA bagi masyarakat<br />
BPLHD CG7<br />
BPLHD CG7<br />
- Fasilitasi peningkatan prospek usaha dan<br />
Distarkim<br />
BPLHD CG7<br />
peluang<br />
TPA<br />
investasi pemanfaatan sampah<br />
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan<br />
Distarkim<br />
Distamben CG8<br />
penghematan energi<br />
- Fasilitasi<br />
energi<br />
peningkatan gerakan hemat Biro Binprod CG8<br />
- Tersusunnya atau Tersosialisasikannya - Fasilitasi penanganan sengketa - BPLHD Penunjang<br />
aturan hukum maupun aturan teknis lingkungan melalui ADR<br />
pengendalian pencemaran dan kerusakan<br />
lingkungan<br />
- Sosialisasi Peraturan dan pedoman - BPLHD Penunjang<br />
mengenai pengelolaan lingkungan - Biro Yansos<br />
II -33
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Meningkatnya sistem pengendalian - Penertiban dan pendayagunaan air bawah - Distamben Penunjang<br />
pemanfaatan dan konservasi air tanah tanah<br />
II -34
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 08 36 Program Peningkatan<br />
Efektivitas, Pengelolaan dan<br />
Konservasi SDA dan LH<br />
Meningkatnya upaya pencegahan dini dan<br />
minimisasi terhadap dampak banjir,<br />
kekeringan, dan longsor<br />
Meningkatknya daya dukung lahan dan<br />
mengurangi ancaman hama<br />
Tersedianya sistem informasi<br />
kebencanaan yang mudah diakses<br />
Pengendalian banjir DPSDA, CG2<br />
Sosialiasasi dan informasi kebencanaan<br />
Reboisasi dan penghijauan<br />
Distamben<br />
Dishut<br />
Biro Binprod<br />
Pengembangan pertanian organik Dinas Pertanian CG2<br />
Mengembangkan sistem informasi, peta,<br />
inventarisasi lokasi, infrastruktur vital dan<br />
sumber daya penting dalam penanganan<br />
bencana<br />
BPLHD<br />
Balitbangda<br />
Bapeda CG5<br />
Bapesitalda<br />
Dinas Sosial<br />
BPLHD<br />
Distamben<br />
Dishub<br />
Bakesbanglinmas<br />
Dinas PSDA<br />
Dinas Bina Marga<br />
Distarkim<br />
Dinkes<br />
Menyusun pedoman teknis<br />
Penanganan bencana<br />
- Terbangunnya sinergitas kegiatan - Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan B3 - BPLHD Penunjang<br />
pengelolaan lingkungan antar<br />
dan limbah B3<br />
stakeholders<br />
II -35
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Fasilitasi<br />
jejaring<br />
dan<br />
dan<br />
koordinasi<br />
kapasitas<br />
peningkatan<br />
laboratorium<br />
- BPLHD Penunjang<br />
lingkungan<br />
- Peningkatan kinerja dan koordinasi komisi - BPLHD Penunjang<br />
AMDAL <strong>Provinsi</strong> dan Kab/kota<br />
- Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan<br />
sumber daya alam dan lingkungan hidup<br />
- Bapeda<br />
- BPLHD<br />
- Distamben<br />
- Dishut<br />
Penunjang<br />
- Tersedianya sistem informasi lingkungan<br />
yang mudah diakses<br />
- Penyusunan SoE, ASER, Neraca SDA,<br />
Statistik Lingkungan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, dan<br />
AMDAL<br />
- BPLHD<br />
- Dishut<br />
- Dishub<br />
Penunjang<br />
- Optimalisasi Sistem Manajemen Bencana - Penyusunan SOP penanganan bencana<br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Biro Bangsos Penunjang<br />
- Terfasilitasinya upaya peningkatan kualitas - Program ADIPURA - BPLHD Penunjang<br />
lingkungan melalui program inovatif atau - Program Indonesia Hijau - BPLHD Penunjang<br />
strategis<br />
- Program EPCM - BPLHD Penunjang<br />
II -36
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 09 Pertanahan<br />
1 09 Program…<br />
Kegiatan….<br />
II -37
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 10 Kependudukan<br />
Catatan Sipil<br />
dan<br />
1 10 33 Program Pengendalian<br />
Pertumbuhan Penduduk<br />
- Terselenggaranya<br />
kependudukan<br />
tertib administrasi - Pembinaan Administrasi Kependudukan - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />
- Bintek Operator SIAK - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />
- Pelaksanaan Bantuan Kab/Kota untuk - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />
Pengembangan SIAK<br />
- Sosialisasi UU No. 23 Thn 2006 ttg - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />
Administrasi Kependudukan dan<br />
PERMENDAGRI No. 28 thn 2005<br />
II -38
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 11 Pemberdayaan<br />
Perempuan<br />
1 11 48 Program Peningkatan<br />
Pemberdayaan Perempuan<br />
- Mendorong peningkatan kualitas dan - Peningkatan pengetahuan bagi pengurus - BPMD Penunjang<br />
kuantitas organisasi/lembaga perempuan organisasi/lembaga perempuan<br />
- Biro Bangsos<br />
dalam pembangunan<br />
- Disnakertrans<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Mendorong peningkatan kualitas dan - Peningkatan pengetahuan dan - BPMD Penunjang<br />
kuatitas perempuan dalam pembangunan keterampilan perempuan dalam - Biro Bangsos<br />
pembangunan<br />
- Disnakertrans<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Mendorong pengarusutamaan gender - Peningkatan peran gender dalam dalam - BPMD Penunjang<br />
pada setiap aspek kehidupan<br />
masyarakat<br />
- Biro Bangsos<br />
- Disnakertrans<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Meningkatnya kebijakan yang berbasis - Peningkatan pemahaman aparat dan - BPMD Penunjang<br />
gender<br />
masyarakat terhadap peraturan perundang- - Biro Bangsos<br />
undangan yang berbasis gender<br />
- Disnakertrans<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Meningkatnya pemahaman dan - Peningkatan pemahaman dan - BPMD Penunjang<br />
perlindungan terhadap hak-hak perlindungan hak-hak perempuan serta - Biro Bangsos<br />
perempuan dan anak<br />
pengarusutamaan gender<br />
- Disnakertrans<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Perlindungan dari tindak kekerasan dan - BPMD Penunjang<br />
perdagangan perempuan dan anak - Biro Bangsos<br />
(Traficking)<br />
- Disnakertrans<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Peningkatan pemahaman tentang tindak - BPMD Penunjang<br />
kekerasan Traficking terhadap perempuan - Biro Bangsos<br />
dan anak<br />
- Disnakertrans<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dinas Pendidikan<br />
II -39
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 12 Keluarga Berencana<br />
dan Keluarga Sejahtera<br />
1 12 33 Program Pengendalian<br />
Pertumbuhan Penduduk<br />
Tercapainya peserta KB baru sebanyak<br />
1.126.336 akseptor dan terbinanya peserta<br />
KB aktif sebanyak 5.949.600 akseptor atau<br />
72,62% dari PUS sebanyak 8.192.784<br />
Penyediaan alat dan obat kontrasepsi<br />
terutama bagi GAKIN<br />
Pendewasaan usia perkawinan Peningkatan rata-rata usia kawin pertama<br />
wanita menjadi 18,3 th.<br />
BKKBN CG1<br />
BKKBN CG1<br />
II -40
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 13 Sosial<br />
1 13 44 Program Peningkatan<br />
Kesejahteraan Sosial<br />
- Mendukung penanganan dan pemulihan - Peningkatan kesejahteraan sosial eks - Dinas Sosial Penunjang<br />
eks korban bencana<br />
korban bencana melalui bantuan darurat<br />
dan bantuan bahan bangunan rumah<br />
- Biro Bangsos<br />
- Meningkatnya sistem manajemen - Peningkatan koordinasi dan peranserta - Dinas Sosial Penunjang<br />
penanggulangan bencana di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> masyarakat serta aparat dalam - Biro Bangsos<br />
mengantisipasi<br />
bencana<br />
dan menanggulangi<br />
- Mendorong peningkatan pembinaan, - Meningkatkan pelayanan kesejahteraan - Dinas Sosial Penunjang<br />
penyuluhan dan bantuan sosial bagi sosial bagi PMKS<br />
- Biro Bangsos<br />
penyandang masalah kesejahteraan sosial<br />
dalam meningkatkan keterampilan dan - Meningkatkan kualitas manajemen dan - Dinas Sosial Penunjang<br />
kemampuan berusaha sehingga mampu profesionalisme dalam pelayanan Kesos - Biro Bangsos<br />
melaksanakan fungsi sosialnya kembali<br />
secara wajar sebagai SDM yang<br />
berkualitas dan produktif<br />
- Meningkatkan pelayanan sosial di - Dinas Sosial Penunjang<br />
komunitas adat<br />
- Biro Bangsos<br />
- Peningkatan penanggulangan korban - Dinas Sosial Penunjang<br />
bencana alam<br />
- Biro Bangsos<br />
- Menggerakkan peranserta masyarakat dan - Mengembangkan potensi dan partisipasi - BPMD Penunjang<br />
menggali sumber-sumber potensi sosial masyarakat<br />
masyarakat dalam penanggulangan<br />
masalah kesejahteraan sosial<br />
- Mendorong peningkatan kesadaran untuk - Menumbuhkembangkan nilai-nilai - Dinas Sosial Penunjang<br />
melestarikan nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, - Biro Bangsos<br />
kepahlawanan dan kejuangan<br />
serta kesetiakawanan sosial<br />
- Terpenuhinya pengadaan sarana dan - Pengembangan sistem informasi masalah - Dinas Sosial Penunjang<br />
prasarana sosial<br />
sosial<br />
- Biro Bangsos<br />
Penyediaan sarana dan prasarana Balai/ - Dinas Sosial Penunjang<br />
Panti Sosial<br />
- Biro Bangsos<br />
- Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi - Koordinasi dan fasilitasi penanganan - Dinas Sosial Penunjang<br />
dalam penanganan masalah Kesos<br />
masalah kesejahteraan sosial<br />
- Biro Bangsos<br />
II -41
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 13 45 Program Perlindungan<br />
Perkembangan Sosial, Anak<br />
dan Remaja<br />
- Meningkatnya pemahaman<br />
dan kewajiban anak dan<br />
reproduksi remaja<br />
tentang hak<br />
remaja serta<br />
- Melakukan penyebaran informasi tentang<br />
hak-hak anak dan perlindungan sosial<br />
anak dan remaja<br />
- Dinas Sosial<br />
- Disnakertrans<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Meningkatkan pelayanan dan<br />
penanggulangan anak jalanan dan anak<br />
terlantar<br />
- Dinas Sosial<br />
- Disnakertrans<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Mendorong peran lembaga dan pemulihan<br />
sosial serta penanggulangan anak korban<br />
narkoba<br />
- Fasilitasi, pelayanan dan rehabilitasi sosial<br />
bagi korban penyalahgunaan NAPZA.<br />
- Dinas Sosial<br />
- Disnakertrans<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Mendorong peningkatan<br />
masyarakat terhadap<br />
penyalahgunaan narkoba<br />
kesadaran<br />
bahaya<br />
- Peningkatan koordinasi dan fasilitasi<br />
Pencegahan, Penanggulangan,<br />
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap<br />
Narkoba (P4GN)<br />
- Dinas Sosial<br />
- Disnakertrans<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
- Mendorong pertumbuhan anak<br />
terlindunginya hak-hak anak<br />
dengan - Fasilitasi penanganan<br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
masalah anak di - Dinas Sosial<br />
- Disnakertrans<br />
- Biro Bangsos<br />
Penunjang<br />
II -42
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 14 Tenaga Kerja<br />
1 14 08 Program Peningkatan<br />
Kompetensi, Penempatan,<br />
Perluasan, Perlindungan<br />
dan Pengawasan Tenaga<br />
Kerja<br />
- Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja<br />
dan Perluasan Kesempatan Kerja di<br />
Dalam dan Luar Negeri<br />
- Meningkatnya kompetensi tenaga kerja<br />
melalui sertifikasi dan pelatihan serta<br />
pembinaan institusional BLK/LKK<br />
- Pelatihan dan Penempatan dengan Pola<br />
Magang<br />
- Disnakertrans CD3<br />
- Pemberian Kerja Sementara<br />
- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />
- Disnakertrans<br />
- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
- Penempatan Tenaga Kerja di Dalam dan<br />
Luar Negeri<br />
- Disnakertrans<br />
- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
- Perluasan Lapangan Kerja melalui - Disnakertrans CG3<br />
Pengembangan Usaha Produktif<br />
- Pemberdayaan Purna Kerja melalui Usaha<br />
Kecil Pola Makloon Vendor<br />
- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />
- Disnakertrans<br />
- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
- Peningkatan Peran Bursa Kerja dan - Disnakertrans CG3<br />
Pemberdayaan Kelompok Angkatan Kerja<br />
- Pelatihan manufaktur<br />
- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />
- Disnakertrans CG3<br />
- Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
II -43
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Standarisasi sertifikasi - Disnakertrans<br />
- Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
- Peningkatan<br />
produktivitas<br />
keterampilan dan - Disnakertrans<br />
- Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
- Pelatihan teknis BLK - Disnakertrans<br />
- Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
- Meningkatnya perlindungan serta - Peningkatan perlindungan tenaga kerja - Disnakertrans CG3<br />
pengawasan tenaga kerja dan perusahaan perempuan dan anak<br />
- Meningkatnya pemberdayaan hubungan<br />
industrial melalui pengembangan lembagalembaga<br />
ketenagakerjaan<br />
- Peningkatan perlindungan tenaga kerja<br />
melalui K3<br />
- Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
- Disnakertrans CG3<br />
Pembinaan<br />
Minimum<br />
dan Penetapan Upah<br />
Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
Disnakertrans<br />
Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
Peningkatan kualitas Tripartit Disnakertrans<br />
Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
CG3<br />
Pemberdayaan lembaga ketenagakerjaan Disnakertrans CG3<br />
- Meningkatnya penempatan tenaga kerja - Penempatan Tenaga kerja melalui<br />
Setda Prov. Jabar<br />
(Biro Bangsos)<br />
- Disnakertrans Penunjang<br />
melalui pemberian kerja sementara serta<br />
penempatan dalam dan luar negeri,<br />
sosialisasi dan penyebaran informasi serta<br />
pendataan calon pekerja.<br />
penyuluhan, pembinaan, sosialisasi<br />
PTKLN serta penyebaran pendataan<br />
- Biro Bangsos<br />
- Penempatan Tenaga Kerja melalui - Disnakertrans Penunjang<br />
pemberian kerja sementara<br />
penempatan dalam/luar negeri<br />
dan - Biro Bangsos<br />
II -44
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Penyusunan pola kebijakan - Disnakertrans Penunjang<br />
pendayagunaan informasi pasar kerja - Biro Bangsos<br />
- Penyusunan pola standar pengukuran - Disnakertrans Penunjang<br />
produktivitas tenaga kerja di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> - Biro Bangsos<br />
- Penyusunan pedoman peningkatan fungsi - Disnakertrans Penunjang<br />
pengawasan<br />
<strong>Barat</strong><br />
ketenagakerjaan di <strong>Jawa</strong> - Biro Bangsos<br />
- Meningkatnya perluasan melalui - Pemberdayaan Tenaga Kerja - Disnakertrans Penunjang<br />
pemberdayaan tenaga<br />
peningkatan usaha produktif<br />
kerja serta<br />
- Peningkatan Usaha Produktif dan Bursa<br />
Kerja<br />
- Biro Bangsos<br />
- Disnakertrans<br />
II -45
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 15 Koperasi<br />
Kecil<br />
dan Usaha<br />
1 15 19 Program Pengembangan<br />
dan Penguatan Koperasi,<br />
UKM, BUMD dan Lembaga<br />
Keuangan Daerah<br />
Terbentuknya wirausaha baru di bidang Fasilitasi permodalan usaha di bidang Biro Sarek CG2<br />
perberasan<br />
perberasan<br />
Meningkatnya peran <strong>KU</strong>KM dan IKM di Pengembangan UKM di Desa Pusat<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
CG3<br />
pedesaan<br />
Pertumbuhan (DPP) dan Desa Tertinggal<br />
(DT)<br />
Biro Sarek<br />
Terintegrasinya jaringan business <strong>KU</strong>KM Pengembangan jaringan kerjasama antara Dinas <strong>KU</strong>KM CG3<br />
pedesaan dengan IKM di perkotaan UKM di DPP (Agropolitan) dengan IKM di<br />
perkotaan (Centre Business Distrik).<br />
Meningkatnya kemampuan wirausaha<br />
yang memiliki daya saing<br />
Fasilitasi pelatihan kewirausahaan bagi<br />
pengusaha baru (kemampuan teknik dan<br />
entrepreuneurship)<br />
Pendampingan dan monitoring bisnis<br />
pelaku usaha baru.<br />
Fasilitasi kegiatan pemagangan (inkubator<br />
usaha) kegiatan wirausaha baru<br />
Fasilitasi permodalan dan keringanan<br />
biaya perizinan bagi wirausaha baru<br />
Din Pertanian<br />
Tanaman Pangan<br />
Dinas Indag<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas Indag CG3<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
Dinas Indag CG3<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
Dinas Indag CG3<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
Dinas Indag CG3<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
II -46
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Meningkatnya potensi Lembaga Keuangan Peningkatan akses pembiayaan Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
CG3<br />
Alternatif untuk mendorong usaha<br />
Biro Sarek<br />
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah<br />
Biro Binprod<br />
Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan<br />
Sumberdaya Manusia <strong>KU</strong>KM<br />
Pembinaan kepada Lembaga Keuangan<br />
Alternatif di Perdesaan<br />
Fasilitasi Pembiayaan kepada Lembaga<br />
Keuangan Alternatif Perdesaan<br />
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya<br />
manusia (SDM) <strong>KU</strong>KM<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM CG3<br />
Biro Sarek<br />
Biro Binprod<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM CG3<br />
Biro Sarek<br />
Biro Binprod<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM CG3 dan CG1<br />
Biro Sarek<br />
Dinas Pertanian<br />
Tanaman Pangan<br />
Dinas Perikanan<br />
Dinas Peternakan<br />
Dinas Perkebunan<br />
Dinas Indag<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas Pariwisata<br />
Dinas Tamben<br />
Meningkatnya peran PD BPR dan PD PK Meningkatkan akses permodalan Biro Sarek CG3<br />
Meningkatnya peran kelembagaan,<br />
sarana dan prasarana lembaga <strong>KU</strong>KM<br />
Peningkatan akses pasar produk <strong>KU</strong>KM<br />
Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
PD BPR/ PD PK<br />
- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
- Biro Sarek<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Dinas Perikanan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Indag<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Pariwisata<br />
- Dinas Tamben<br />
II -47
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Peningkatan kapasitas kelembagaan - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
<strong>KU</strong>KM<br />
- Biro Sarek<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Dinas Perikanan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Indag<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Pariwisata<br />
- Dinas Tamben<br />
Meningkatnya akses terhadap permodalan Peningkatan kapasitas informasi <strong>KU</strong>KM - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
dan teknologi bagi <strong>KU</strong>KM<br />
- Biro Sarek<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Dinas Perikanan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Indag<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Pariwisata<br />
- Dinas Tamben<br />
Pembangunan pusat promosi dan - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
pemasaran produksi industri kecil<br />
- Biro Sarek<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Dinas Perikanan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Indag<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Pariwisata<br />
- Dinas Tamben<br />
Fasilitasi akses permodalan dan teknologi - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
<strong>KU</strong>KM<br />
- Biro Sarek<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Dinas Perikanan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Indag<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Pariwisata<br />
- Dinas Tamben<br />
II -48
BIDANG URUSAN<br />
KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
Meningkatnya kontribusi BUMD terhadap Pengembangan dan penguatan struktur<br />
peningkatan PAD, Investasi dan tenaga BUMD<br />
kerja Peningkatan kinerja & performa<br />
perusahaan daerah<br />
Peningkatan peran BUMD terhadap<br />
perekonomian daerah<br />
- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
- Biro Sarek<br />
- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
- Biro Sarek<br />
- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
- Biro Sarek<br />
Bantuan keuangan kepada BPR - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
- Biro Sarek<br />
II -49
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 16 Penanaman Modal<br />
1 16 20 Program Peningkatan<br />
Penanaman Modal di<br />
Daerah untuk Menciptakan<br />
Perluasan Kesempatan<br />
Kerja<br />
Meningkatnya kemampuan SDM BUMD Pelatihan Management Business<br />
Perusahaan Daerah<br />
Terwujudnya Penyederhanaan prosedur Menciptakan penyederhanaan prosedur<br />
perijinan investasi di daerah<br />
perizinan investasi<br />
Terkoordinasinya pengelolaan promosi<br />
secara efektif dan efisien.<br />
Meningkatnya realisasi investasi<br />
PMA/PMDN di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
Memfasilitasi Forum Lintas Pelaku dalam<br />
Bidang Investasi<br />
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam<br />
mengembangkan perdagangan industri<br />
dan dunia usaha<br />
Meningkatkan jejaring dan kerjasama<br />
dalam Bidang Investasi dan Pengusahaan<br />
Biro Sarek CG3<br />
BPPMD CG3<br />
Biro Sarek<br />
BPPMD<br />
Biro Sarek<br />
Dinas Indag CG3<br />
BPPMD<br />
Biro Sarek<br />
BPPMD CG3<br />
Peningkatan promosi industri pengolahan<br />
berbahan baku lokal<br />
Biro Sarek<br />
Bapesitelda<br />
Dinas Indag<br />
BPPMD<br />
Biro Sarek<br />
CG3<br />
Peningkatan PMA/PMDN melalui BPPMD CG3<br />
pemberian insentif<br />
Kajian sistem perpajakan/retribusi yang<br />
Biro Sarek<br />
BPPMD CG3<br />
terkait dengan investasi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Identifikasi potensi dan peluang investasi<br />
Biro Sarek<br />
BPPMD CG3<br />
Biro Sarek<br />
II -50
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Terkoordinasinya pengelolaan promosi Meningkatkan kerjasama pembangunan Dinas Pertambangan CG3<br />
secara efektif dan efisien.<br />
infrastruktur<br />
pemerintah<br />
dengan sumber dana non<br />
Mengoptimalkan peran Jabar Fund<br />
Dinas Bina Marga<br />
Dinas PSDA<br />
Dinas Perhubungan<br />
BPPMD<br />
Dinas Tarkim<br />
Biro Sarek<br />
Melakukan fasilitasi temu bisnis investasi<br />
di bidang infrastruktur<br />
BPPMD<br />
Biro Sarek<br />
Pembangunan Waduk Jatigede Departemen PU<br />
Terwujudnya data dan informasi yang Tersusunya basis data investasi potensial - BPPMD Penunjang<br />
akurat untuk meningkatkan minat investasi di wilayah<br />
Terkordinasinya penyelenggaraan promosi Menyempurnakan regulasi - Distamben Penunjang<br />
investasi secara efektif dan efisien,<br />
- BPPMD<br />
tumbuhnya minat investasi di Kawasan<br />
Andalan<br />
Menyiapkan proposal kelayakan usaha - Distamben Penunjang<br />
komoditas unggulan kawasan<br />
- BPPMD<br />
Mengadakan promosi wilayah andalan<br />
- Distamben Penunjang<br />
- BPPMD<br />
II -51
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 17 Kebudayaan<br />
1 17 41 Program Pelestarian Dan<br />
Pengembangan Bahasa,<br />
Aksara Dan Sastra Daerah<br />
- Meningkatkan apresiasi masyarakat<br />
terhadap bahasa daerah<br />
- Penggunaan bahasa daerah di lembaga<br />
pemerintahan, pendidikan dan<br />
masyarakat;<br />
- Peningkatan apresiasi masyarakat<br />
terhadap bahasa daerah<br />
- Peningkatan kemampuan guru bahasa<br />
daerah<br />
- Disbudpar CG1<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Biro Yansos<br />
- Disbudpar<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Biro Yansos<br />
- Disbudpar<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Biro Yansos<br />
II -52
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 17 49 Program<br />
Apresiasi Seni<br />
Peningkatan<br />
- Meningkatnya apresiasi masyarakat - Fasilitasi kreativitas seni dan budaya Disbudpar Penunjang<br />
terhadap seni dan budaya daerah<br />
daerah oleh masyarakat melalui berbagai<br />
media<br />
- Pergelaran dan Apresiasi seni tradisional<br />
dan kontemporer<br />
Disbudpar Penunjang<br />
- Pembinaan<br />
kesenian<br />
terhadap lembaga-lembaga Disbudpar Penunjang<br />
II -53
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 17 40 Program Penelusuran<br />
Sejarah dan Pelestarian<br />
Nilai-nilai Tradisional<br />
- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional - Penanaman nilai-nilai budaya daerah di - Disbudpar CG1<br />
dan nilai-nilai luhur budaya daerah, masyarakat<br />
peninggalan sejarah kepurbakalaan.<br />
- Pengembangan kearifan lokal dalam<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Biro Yansos<br />
- Disbudpar CG1<br />
kehidupan masyarakat<br />
- Pelestarian nilai dan budaya daerah <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> melalui penghimpunan pengelolaan,<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Biro Yansos<br />
- Bapusda CG1<br />
pemberdayaan koleksi perpustakaan<br />
- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional<br />
tentang <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar CG1<br />
peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan pengembangan Desa Budaya<br />
museum<br />
daerah<br />
bagi pengembangan budaya<br />
- Penataan lingkungan Desa Budaya - Disbudpar CG1<br />
- Pembinaan dan Pengembangan kearifan<br />
lokal<br />
- Disbudpar CG1<br />
- Pengembangan Desa Budaya sebagai - Disbudpar CG1 & CG3<br />
potensi Pariwisata<br />
- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional - Pengembangan Desa Budaya sebagai - Disbudpar CG3<br />
peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan potensi Pariwisata<br />
museum<br />
daerah<br />
bagi pengembangan budaya<br />
- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional - Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar CG5<br />
peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan pengembangan Desa Budaya<br />
museum<br />
daerah<br />
bagi pengembangan budaya<br />
- Optimalisasi manajemen kebencanaan - Menyusun rencana terpadu pengurangan<br />
resiko bencana<br />
- Bapeda<br />
- Meningkatkan fasilitasi dan koordinasi - Bakesbanglinmas<br />
dalam penanganan bencana<br />
- Dinas Sosial<br />
- Biro Bangsos<br />
- BPLHD<br />
- Distamben<br />
II -54
BIDANG URUSAN<br />
KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
- Mengembangkan sistem peringatan dini - BPLHD CG5<br />
dan mitigasi berbasis masyarakat<br />
- Distarkim<br />
- DPSDA<br />
- Distamben<br />
- Terpeliharanya dan termanfaatkannya nilai- - Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar Penunjang<br />
nilai tradisional, peninggalan kesejarahan, pengembangan kepurbakalaan,<br />
permuseuman, dan kepurbakalaan bagi permuseuman, sejarah dan nilai tradisional<br />
pengembangan budaya daerah<br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
- Penataan lingkungan dan situs - Disbudpar Penunjang<br />
kepurbakalaan<br />
- Pengembangan Permuseuman - Disbudpar Penunjang<br />
II -55
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 17 38 Program Peningkatan<br />
Pemahaman Dan<br />
Pengamalan Agama<br />
- Meningkatnya pemahaman dan - Pengembangan dan Pengamalan Nilai- - Dinas Pendidikan CG1<br />
pengamalan nilai-nilai ajaran agama nilai ajaran agama di sekolah<br />
sebagai dasar bagi pendidikan budi pekerti<br />
- Terciptanya suasana kehidupan<br />
keagamaan yang kondusif di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Meningkatnya pemahaman dan<br />
pengamalan agama dalam berbagai<br />
kehidupan bermasyarakat<br />
- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional<br />
peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan<br />
museum bagi pengembangan budaya<br />
daerah<br />
- Implementasi nilai-nilai ajaran agama - Biro Yansosdas CG1<br />
- Mengoptimalkan fungsi kader juru dakwah<br />
dan DKM dalam pengembangan<br />
pendidikan<br />
RT/RW<br />
budi pekerti di lingkungan<br />
- Mengembangkan<br />
agama<br />
dialog antar pemuka<br />
- Biro Yansosdas CG1<br />
- Biro Yansosdas CG1<br />
- Meningkatkan<br />
da’wah<br />
kemampuan para juru - Biro Yansosdas CG1<br />
- Peningkatan Pemahaman dan - Biro Yansosdas CG1<br />
Pengamalan<br />
kehidupan<br />
Agama dalam berbagai<br />
- Peningkatan Pemahaman dan - Biro Yansosdas CG4<br />
Pengamalan<br />
kehidupan<br />
Agama dalam berbagai<br />
- Peningkatan Pemahaman dan - Biro Yansosdas CG5<br />
Pengamalan Agama Berkenaan dengan<br />
Penanganan Bencana<br />
- Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar CG 6<br />
pengembangan Desa Budaya<br />
- Penataan lingkungan Desa Budaya - Disbudpar CG 6<br />
- Pembinaan dan Pengembangan kearifan<br />
lokal<br />
II -56
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 17 39 Program Peningkatan<br />
Kerukunan Hidup Intern<br />
Dan Antar Umat Beragama<br />
- Terfasilitasinya kegiatan intern dan<br />
kegiatan antar umat beragama.<br />
- Pembinaan<br />
beragama<br />
kerukunan hidup umat<br />
- Pertemuan intensif antara para pemuka<br />
agama<br />
- Biro Yansosdas CG1<br />
CG1<br />
II -57
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 17 46 Program Pembinaan<br />
Lembaga<br />
Keagamaan<br />
Sosial<br />
Meningkatnya peran lembaga-lembaga - Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial - Biro Yansos Penunjang<br />
sosial keagamaan dan lembaga keagamaan; 1. Pelatihan Pemberdayaan<br />
pendidikan keagamaan dalam Dewan Keluarga Mesjid; 2. Pelatihan Guru<br />
pembangunan.<br />
Madrasah Diniyah<br />
Terlaksananya subsidi dan imbal swadaya<br />
pembangunan dan rehabilitasi sarana<br />
prasarana kepada lembaga keagamaan<br />
dan lembaga pendidikan.<br />
Meningkatnya peran lembaga-lembaga<br />
sosial keagamaan dan lembaga<br />
pendidikan<br />
pembangunan<br />
keagamaan dalam<br />
- Memberikan subsidi dan imbal swadaya<br />
pembangunan dan rehabilitasi sarana<br />
prasarana kepada lembaga keagamaan<br />
- Biro Yansos Penunjang<br />
dan lembaga pendidikan.<br />
- - Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial - Biro Yansos Penunjang<br />
keagamaan, seperti kelompok jemaah<br />
keagamaan, majelis ta’lim, organisasi<br />
keagamaan, Baitul Mal wa Tamwil (BMT),<br />
Badan Amil Zakat, dan petugas wakaf;<br />
- Subsidi dan imbal swadaya pembangunan - Biro Yansos Penunjang<br />
& rehabilitasi sarana serta prasarana<br />
kepada lembaga sosial keagamaan dan<br />
lembaga pendidikan keagamaan;<br />
- Peningkatan kualitas tenaga pengelola - Biro Yansos Penunjang<br />
lembaga-lembaga sosial keagamaan dan<br />
lembaga pendidikan keagamaan.<br />
II -58
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 18 Pemuda dan Olah Raga<br />
1 18 09 Program Peningkatan<br />
Aktivitas, Kreativitas dan<br />
Kelembagaan Pemuda<br />
- Meningkatnya aktivitas dan kreativitas - Diklat dan lokakarya kepemudaan, - BPMD Penunjang<br />
kepemudaan di berbagai bidang kewirausahaan, dan keterampilan<br />
- Dinas Pendidikan<br />
pembangunan<br />
- Disnakertrans<br />
- Biro Bangsos<br />
- Dinas Sosial<br />
- Fasilitasi Lembaga Kepemudaan dalam - BPMD Penunjang<br />
tahapan pembangunan<br />
- Biro Bangsos<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Meningkatnya peranserta pemuda dalam - Keikutsertaan lembaga pemuda dalam - BPMD Penunjang<br />
pembangunan<br />
tahapan perencanaan dan pelaksanaan - Biro Bangsos<br />
- Meningkatnya peran dan partisipasi -<br />
pembangunan<br />
Penguatan kemitraan antara <strong>Pemerintah</strong> - Biro Bangsos Penunjang<br />
pemuda dalam pencegahan dan Daerah dengan Organisasi Pelajar dan - Dinas Pendidikan<br />
penanggulangan Narkoba<br />
Mahasiswa<br />
II -59
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 18 10 Program<br />
Olahraga<br />
Peningkatan<br />
- Meningkatnya prestasi olahraga dalam - Pembentukan dan pemusatan pelatihan - Biro Bangsos Penunjang<br />
event nasional<br />
kontingan PON 2008<br />
- Pemberian<br />
berprestasi<br />
uang kadeudeuh pada atlet - Biro Bangsos Penunjang<br />
- Meningkatnya usaha pengembangan - Pelatihan instruktur dan tenaga penggerak - BPMD Penunjang<br />
olahraga tradisional<br />
olahraga masyarakat dan olahraga - Biro Bangsos<br />
- Tersedianya sarana dan prasarana - Memfasilitasi pembangunan sarana - Distarkim Penunjang<br />
olahraga bagi masyarakat<br />
prasarana olah raga masyarakat<br />
- BPMD<br />
- Tersedianya sarana prasarana olahraga - Memfasilitasi persiapan pembangunan - Distarkim Penunjang<br />
yang memadai<br />
stadion olahraga bertaraf<br />
- BPMD<br />
- Meningkatnya aktivitas dan prestasi - Keikutsertaan dalam Pekan Olahraga - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
olahraga pelajar dan mahasiswa<br />
Pelajar Wilayah<br />
- Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
-<br />
Olahraga Pelajar<br />
Pengembangan Olahraga Pendidikan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />
II -60
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 19 Kesatuan Bangsa dan<br />
Politik Dalam Negeri<br />
1 19 47 Program Pemberdayaan<br />
Infrastruktur dan<br />
Suprastruktur Politik<br />
- Terwujudnya peran dan fungsi partai politik - Fasilitasi penjaringan aspirasi masyarakat - Sekretariat DPRD Penunjang<br />
dalam mewujudkan sistem politik yang di 26 Kab/Kota<br />
demokratis<br />
- Terwujudnya peningkatan kapasitas DPRD - Fasilitasi capacity building anggota DPRD<br />
dan parpol<br />
- Sekretriat DPRD Penunjang<br />
- Fasilitasi pelaksanaan fungsi, tugas,<br />
wewenang , hak, dan kewajiban DPRD<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Sekretriat DPRD Penunjang<br />
II -61
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 19 42 Program Peningkatan<br />
Kesadaran Politik<br />
- Meningkatnya kesadaran masyarakat - Peningkatan wawasan kebangsaan - Bakesbanglinmasda Penunjang<br />
dalam politik<br />
kepada generasi muda, partai politik dan<br />
organisasi kemasyarakatan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Terwujudnya peran dan fungsi - Peningkatan peran dan fungsi organisasi/ - Bakesbanglinmasda Penunjang<br />
organisasi/lembaga non pemerintah dalam<br />
partisipasi pembangunan politik<br />
lembaga non pemerintah dalam<br />
perencanaan pembangunan politik<br />
- Terlaksananya penerapan kode etik - Terlenggaranya kesepakatan kode etik - Bakesbanglinmasda Penunjang<br />
berbangsa oleh organisasi sosial budaya, antar kelompok organisasi kebangsaan di<br />
ekonomi bisnis, keilmuan dan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, kabupaten/kota<br />
lingkungannya<br />
II -62
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 20 <strong>Pemerintah</strong>an Umum<br />
1 20 27 Program Peningkatan<br />
Sarana dan Prasarana<br />
Aparatur<br />
- Meningkatnya sarana prasarana - Pemenuhan sarana dan prasarana - Setda (Biro Umum,<br />
CG4<br />
pelayanan kepada masyarakat<br />
pelayanan sesuai dengan standar<br />
Biro Perlengkapan)<br />
- SKPD terkait<br />
- Fasiltasi pembangunan dan penyediaan - Setda (Biro<br />
CG4<br />
sarana dan prasarana PPTSP Kab/Kota Organisasi)<br />
- Bapeda<br />
- Meningkatnya sarana dan prasarana - Penyelenggaraan Administrasi - Seluruh SKPD Penunjang<br />
aparatur<br />
Perkantoran<br />
- Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan<br />
Jasa<br />
- Seluruh SKPD Penunjang<br />
- Pemeliharaan<br />
kantor<br />
sarana dan prasarana - Seluruh SKPD Penunjang<br />
- Pembangunan<br />
pemerintahan<br />
sarana dan prasarana - SKPD terkait Penunjang<br />
- Rehabilitasi dan renovasi sarana dan - SKPD terkait Penunjang<br />
prasarana kantor<br />
- Pengadaan tanah - SKPD terkait Penunjang<br />
- Pembangunan pusat pemerintahan<br />
- Penyediaan Sarana mobilitas - Pengadaan kendaraan dinas - SKPD terkait Penunjang<br />
Pengadaan alat berat/peralatan - SKPD terkait Penunjang<br />
- Penyediaan infrastruktur penunjang - Pengadaan perangkat keras dan jaringan - SKPD terkait Penunjang<br />
teknologi informasi<br />
komunikasi data teknologi informasi - Bapesitelda<br />
II -63
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 20 31 Program Pengelolaan<br />
Keuangan<br />
Daerah<br />
dan Kekayaan<br />
- Terwujudnya sinergitas pengelolaan - Penataan dan pendayagunaan aset - Biro Perlengkapan Penunjang<br />
keuangan dan kekayaan daerah<br />
daerah<br />
- Penatausahaan pengelolaan keuangan - Biro Keuangan Penunjang<br />
daerah<br />
- Dispenda<br />
- Sinkronisasi Peraturan-peraturan - Depdagri Penunjang<br />
pengelolaan keuangan daerah<br />
- Bappenas<br />
- Depkeu<br />
- Biro Hukum<br />
- Terwujudnya pengelolaan keuangan dan - Penerapan manajemen pengelolaan - Biro Keuangan Penunjang<br />
kekayaan daerah yang akuntabel, efektif keuangan daerah berdasarkan<br />
dan efisien<br />
Permendagri No. 13 Tahun 2006<br />
- Penerapan akuntabilitas bidang - Biro Keuangan Penunjang<br />
pendapatan dan belanja, penganggaran<br />
dan pengawasan<br />
- Penataan dan pemantapan efektivitas - Biro Organisasi Penunjang<br />
fungsi kelembagaan pengelola keuangan<br />
daerah yang akuntabel<br />
- Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan - Dispenda Penunjang<br />
Dana Dekonsentrasi serta Dana Tugas - Biro Desen<br />
Pembantuan.<br />
- Biro Dekon<br />
- Penertiban<br />
Anggaran.<br />
administrasi Penggunaan - Biro Keuangan Penunjang<br />
- Koordinasi dengan departemen/lembaga - Bapeda Penunjang<br />
pemerintah pusat<br />
- Biro Desen<br />
II -64
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 20 25 Program Penataan dan<br />
Pembentukan Hukum<br />
Daerah serta Peningkatan<br />
Kesadaran Hukum dan HAM<br />
- Terwujudnya penyediaan produk hukum<br />
daerah untuk operasional pemerintahan<br />
- Terwujudnya pemerin-tahan yang bersih<br />
dari KKN<br />
- Terwujudnya perlindungan hak azasi<br />
manusia<br />
- Penyusunan produk hukum daerah - Setda (Biro Hukum) CG4<br />
- Peningkatan kualitas legal drafter dan - Setda (Biro Hukum) CG4<br />
penegak hukum<br />
- Optimalisasi pemberian bantuan hukum - Setda (Biro Hukum) CG4<br />
-<br />
kepada aparat dan masyarakat<br />
Evaluasi produk hukum berkaitan dengan<br />
perjanjian kerjasama pemerintah dengan<br />
institusi lain<br />
- Biro Hukum Penunjang<br />
- Revisi dan/atau menyusun produk hukum<br />
untuk memperkuat akses publik ke proses<br />
peradilan<br />
- Biro Hukum Penunjang<br />
- Sosialisasi kepada masyarakat dan - Biro Hukum Penunjang<br />
penegak<br />
peradilan<br />
hukum mengenai akses ke<br />
- Kampanye anti korupsi - Bawasda CG4<br />
- Peningkatan pengawasan melekat di<br />
lingkungan aparatur pemerintah terhadap<br />
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme<br />
- Seluruh SKPD CG4<br />
- Sosialisasi Produk Hukum dan HAM - Setda (Biro Hukum) CG4<br />
- Dinas Pol PP<br />
II -65
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 20 43 Program Pemeliharaan<br />
Ketentraman dan Ketertiban<br />
Umum serta Perlindungan<br />
Masyarakat<br />
- Meningkatkan kesiapsiagaan dan - Melaksanakan sosialisasi, pelatihan, - Biro Bangsos CG5<br />
ketahanan masyarakat terhadap bencana komunikasi kebencanaan bagi<br />
dan dampaknya.<br />
masyarakat dan aparat<br />
bencana<br />
di wilayah rawan<br />
- Meningkatnya kapasitas dan kinerja - Penguatan kapasitas kelembagaan<br />
- Bakesbanglinmasda<br />
- BPMD<br />
- Distamben<br />
- Dinas Sosial<br />
- Dept. ESDM<br />
- Dir.Mitigasi Bencana<br />
Geologi<br />
- Biro Organisasi CG5<br />
instiitusi penangulangan bencana alam penangulangan bencana di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- -<br />
- Bakesbanglinmasda<br />
- Bakesbanglinmasda Penunjang<br />
- - Biro Desentralisasi Penunjang<br />
- Penegakan Perda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Dinas Pol. PP<br />
Terpeliharanya/terciptanya ketentraman Pelatihan dan sosialisasi pemeliharaan<br />
dan ketertiban umum masyarakat<br />
dan ketertiban umum serta perlindungan<br />
masyarakat melalui kerjasama kemitraan<br />
Fasilitasi kebijakan dan koordinasi<br />
pemeliharaan ketentraman dan ketertiban<br />
umum di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Terwujudnya pemeliharaan ketentraman - Kerjasama operasional dalam - Bakorwil Penunjang<br />
dan ketertiban umum di daerah pemeliharaan ketentraman dan ketertiban<br />
perbatasan<br />
kab/kota<br />
antar provinsi dan antar umum di daerah perbatasan<br />
- Meningkatnya kemampuan tanggap - Sosialisasi daerah rawan bencana geologi - Distamben Penunjang<br />
darurat masyarakat dalam menghadapi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Kesbanglinmas<br />
bencana alam<br />
- Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan<br />
bencana<br />
- Kesbanglinmas Penunjang<br />
- Inventarisasi objek/infrastruktur vital - Distamben Penunjang<br />
terhadap bencana geologi<br />
- Pengembangan sistem peringatan dini, - Distamben Penunjang<br />
mekanisme mitigasi dan penanggulangan<br />
bencana alam geologi<br />
- Mengembangkan kesiapan masyarakat - Distamben Penunjang<br />
menghadapi ancaman bencana<br />
- Kesbanglinmas<br />
II -66
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 20 29 Program Pemantapan<br />
Otonomi Daerah dan<br />
Kerjasama antar Daerah<br />
- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan - Pembentukan Lembaga Perberasan - Biro Organisasi CG2<br />
ketatalaksanaan organisasi perangkat Daerah<br />
daerah dalam meningkatkan pelayanan<br />
kepada masyarakat<br />
- Meningkatnya fungsi kelem-bagaan dan - Penataan kelembagaan dan - Setda (Biro<br />
CG4<br />
ketatalaksana-an<br />
daerah<br />
organisasi perangkat ketatalaksanaan pemerintahan<br />
Organisasi)<br />
- Pembentukan PPTSP <strong>Provinsi</strong> dan - Setda (Biro<br />
CG4<br />
Kab/Kota<br />
Organisasi)<br />
- Terwujudnya kelembagaan yang capable<br />
dalam melakukan kerjasama antardaerah<br />
perbatasan<br />
- Optimalisasi BKSP Jabodetabekjur - BKSP Jabodetabekjur<br />
- Setda (Biro<br />
Organisasi)<br />
CG4<br />
- Pemantapan pelaksanaan otda - Fasilitasi pelaksanaan Otda dan - Setda (Biro Desen) CG4<br />
pengembangan daerah otonom<br />
- Pelaksanaan bantuan kecamatan untuk - Setda (Biro Desen,<br />
CG4<br />
mening-katkan kinerja camat<br />
Biro Keuangan)<br />
- Terwujudnya pengembangan kerjasama - Fasilitasi pelayanan dasar di daerah - BKSP Jabodetabekjur CG4<br />
antar daerah khususnya di daerah perbatasan<br />
perbatasan<br />
- Meningkatnya fungsi ke-lembagaan dan - Fasilitasi pelaksanaan SPM kepada<br />
- Bakorwil<br />
- SKPD Lainnya<br />
- Setda (Biro<br />
CG4<br />
ketata-laksanaan organisasi perangkat SKPD <strong>Provinsi</strong> dan pembinaan serta Organisasi)<br />
daerah dalam meningkatkan pelayanan penerapannya untuk Kabupaten/Kota<br />
kepada masyarakat<br />
berdasarkan Juknis/ SPM yang ditetapkan<br />
oleh <strong>Pemerintah</strong> Pusat<br />
- Revitalisasi dan optimalisasi pelayanan - Setda (Biro<br />
CG4<br />
satu pintu<br />
Organisasi)<br />
- Fasilitasi pelaksanaan otonomi - Setda (Biro Desen) CG4<br />
kabupaten/kota<br />
otonom baru<br />
dan penguatan daerah<br />
- Penyederhanaan Prosedur Pelayanan - Setda (Biro<br />
Organisasi)<br />
- BPPMD<br />
- Dispenda<br />
CG4<br />
II -67
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Terwujudnya administrasi pemerintahan - Pembinaan penyelenggaraan - Biro Dekon Penunjang<br />
daerah yang efektif dan efisien<br />
Dekonsentrasi dan tugas pembantuan. - Bapeda<br />
- Optimalisasi peran <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dalam - Kerjasama daerah dalam upaya - BKSP Jabodetabekjur Penunjang<br />
kerjasama daerah<br />
percepatan pembangunan daerah melalui - Biro Desen<br />
Forum MPU, Konregbang, APPSI, dan - Bapeda<br />
Perbatasan antar <strong>Provinsi</strong><br />
- SKPD terkait<br />
- Penyusunan instrumen hukum - Biro Hukum Penunjang<br />
pengelolaan kerjasama daerah<br />
- Biro Desen<br />
- Kerjasama dengan lembaga kajian dan - Biro Hukum Penunjang<br />
Universitas<br />
legislasi<br />
dalam penyediaan bahan - Biro Desen<br />
- Koordinasi, fasilitasi dan pengendalian - Bakorwil Penunjang<br />
pembangunan bidang pemerintahan,<br />
kesejahteraan sosial dan perekonomian<br />
II -68
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 21 Kepegawaian<br />
1 21 28 Program Peningkatan<br />
Kualitas Sumber Daya<br />
Aparatur <strong>Pemerintah</strong><br />
- Meningkatnya kinerja manajemen<br />
pengelolaan pendidikan<br />
- pelatihan aparat birokrasi pendidikan - Bandiklatda CG4<br />
- Implementasi manajemen berbasis<br />
sekolah<br />
- Biro Organisasi<br />
- Dinas Pendidikan<br />
- Terwujudnya profesionalisme aparatur - Pengembangan<br />
fungsional<br />
organisasi dan jabatan - Setda (Biro Desen)<br />
- Bandiklatda<br />
CG4<br />
- Diklat substantif, struktural dan fungsional<br />
bagi aparatur<br />
- Setda (Biro Desen)<br />
- Bandiklatda<br />
CG4<br />
- Penerapan Insentif Berbasis Kinerja - Seluruh SKPD<br />
CG4<br />
Pegawai<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Peningkatan kualitas dan kesejahteraan - Seluruh SKPD di<br />
CG4<br />
pegawai<br />
<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Pengembangan basis data, sistem - Biro Kepeg CG4<br />
informasi, dan jaringan dokumentasi serta<br />
informasi kepegawaian<br />
- Kerjasama kemitraan antara lembaga<br />
- Bapesitelda<br />
- Setda (Biro Desen) CG4<br />
diklat daerah dengan pusat, lembaga<br />
profesi dalam dan luar negeri, perguruan<br />
tinggi dalam diklat aparatur<br />
- Peningkatan dan pemanfaatan Teknologi<br />
Informasi (TI) untuk kebutuhan aparatur<br />
dalam meningkatkan kinerja<br />
- Bandiklatda<br />
- Biro Kepeg.<br />
- Bapesitelda CG4<br />
- Meningkatkan kualitas aparatur yang<br />
memberikan pelayanan<br />
- Peningkatan<br />
kediklatan<br />
standar manajemen<br />
- SKPD terkait<br />
- Seluruh SKPD CG4<br />
- Diklat dan Bintek - Bandiklatda CG4<br />
- Setda (Biro Kepeg.)<br />
- SKPD lainnya<br />
II -69
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Peningkatan manajemen sumber daya - Setda (Biro Kepeg.) CG4<br />
aparatur yang berbasis kompetensi<br />
Terwujudnya tertib administrasi izin Terlaksananya administrasi izin pejabat<br />
- SKPD terkait<br />
- Biro Dekon Penunjang<br />
pejabat negara<br />
negara<br />
Terlaksananya proses penggantian antar Terfasilitasinya proses penggantian antar - Biro Dekon Penunjang<br />
waktu anggota DPRD <strong>Provinsi</strong>/Kab/Kota waktu anggota DPRD <strong>Provinsi</strong>/Kab/Kota<br />
Terlaksananya administrasi penggantian - Biro Dekon Penunjang<br />
antar waktu anggota DPRD <strong>Provinsi</strong>/Kab/<br />
Kota<br />
II -70
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 22 Pemberdayaan<br />
Masyarakat dan Desa<br />
1 22 32 Program Pengembangan<br />
Pemberdayaan Masyarakat<br />
Desa<br />
- Menggerakkan peningkatan kerjasama - Penggerakan partisipasi masyarakat - BPMD Penunjang<br />
kemitraan, pemerintah, swasta dan dalam pemugaran perumahan dan - Biro Bangsos<br />
masyarakat dalam pemberdayaan lingkungan permukiman, pengelolaan - Dinas Sosial<br />
masyarakat<br />
sarana air bersih dan persampahan - Distarkim<br />
- Pembentukan dan pengembangan - Bapusda Penunjang<br />
perpustakaan desa/kelurahan<br />
- Mendorong peran dan fungsi masyarakat - Peningkatan kelembagaan masyarakat - BPMD Penunjang<br />
dan kelembagaan masyarakat dalam dalam pelayanan dasar<br />
- Biro Bangsos<br />
pembangunan<br />
- Dinas Sosial<br />
- Pemanfaatan profil desa/kelurahan dalam<br />
pembangunan<br />
- BPMD Penunjang<br />
- Peningkatan peran serta masyarakat - Biro Bangsos Penunjang<br />
dalam perencanaan pembangunan - Dinas Sosial<br />
- Peningkatan peranserta masyarakat dalam - Bapusda Penunjang<br />
pembangunan melalui pemberdayaan<br />
perpustakaan desa.<br />
- Mendorong pemanfaatan teknologi tepat - Pemasyarakatan dan penerapan teknologi - BPMD Penunjang<br />
guna di perdesaan<br />
tepat guna dan pengembangan usaha<br />
berbasis kelompok<br />
- Meningkatnya keterpaduan penanganan - Pemberdayaan masyarakat dan keluarga - BPMD Penunjang<br />
kemiskinan<br />
miskin<br />
- Biro Bangsos<br />
- Dinas Sosial<br />
- Mendorong penguatan jaringan sosial - Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan - BPMD Penunjang<br />
ekonomi masyarakat<br />
- Biro Bangsos<br />
II -71
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 22 30 Program Pemantapan<br />
<strong>Pemerintah</strong>an dan<br />
Pembangunan Desa<br />
Tertatanya organisasi pemerintah desa - Fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan<br />
desa<br />
- Setda (Biro Dekon) CG4<br />
- Fasilitasi musyawarah asosiasi BPD dan<br />
pemerintah desa<br />
- Biro Dekon CG4<br />
- Peningkatan wawasan bagi aparat - Bandiklatda Penunjang<br />
pemerintah desa dan BPD<br />
- BPMD<br />
- Penyediaan sarana dan prasarana - Biro Dekon Penunjang<br />
pemerintah desa<br />
- BPMD<br />
- Penguatan/pemberdayaan Badan Usaha - Biro Dekon Penunjang<br />
Milik Desa (BUMDes)<br />
- BPMD<br />
- Fasilitasi pemantapan tata laksana - Biro Dekon Penunjang<br />
pelayanan publik di tingkat desa/kelurahan - BPMD<br />
- Memantapkan sumber pendapatan dan<br />
kekayaan desa serta manajemen<br />
keuangan desa<br />
- Dukungan terhadap kegiatan TNI - BPMD Penunjang<br />
Manunggal Masuk Desa<br />
- Bawasda<br />
- Fasilitasi kepada pemerintah kabupaten - Biro Dekon Penunjang<br />
dan kota tentang penyusunan Perda<br />
pemerintah desa dan kelurahan<br />
- Evaluasi<br />
desa<br />
penyelenggaraan pemerintahan - Biro Dekon Penunjang<br />
- Penyusunan pedoman manajemen<br />
keuangan desa<br />
- Biro Dekon CG4<br />
- Meningkatnya kinerja aparat desa - Fasilitasi peningkatan kinerja aparat desa<br />
- Biro Keuangan<br />
- Setda (Biro Desen,<br />
Biro Dekon)<br />
BPMD<br />
CG4<br />
- Terselenggaranya Tugas Pembantuan dari - Fasilitasi tugas pembantuan dari <strong>Provinsi</strong> - Seluruh SKPD Penunjang<br />
<strong>Provinsi</strong> ke Desa dan dari <strong>Provinsi</strong> ke kepada Desa<br />
Kab/Kota<br />
- Penyusunan dan sosialisasi pedoman - Biro Dekon Penunjang<br />
umum penyelenggaraan asas tugas<br />
-<br />
pembantuan<br />
Fasilitasi penyusunan pedoman - Biro Dekon Penunjang<br />
penyelenggaraan tugas pembantuan bagi<br />
Kab/Kota<br />
II -72
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan - Terkoordinasinya penyelenggaraan tugas - Biro Dekon Penunjang<br />
pemerintahan antar tingkat pemerintahan pembantuan dari sumber dana APBN dan<br />
<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />
II -73
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 23 Statistik<br />
1 23 Program<br />
Kegiatan ...............<br />
II -74
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 24 Kearsiapan<br />
1 24 Program<br />
Kegiatan ...............<br />
II -75
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 25 Komunikasi<br />
Informatika<br />
dan<br />
1 25 11 Program Pengembangan<br />
dan Pemanfaatan Hasil<br />
Penelitian dan IPTEK<br />
- Tersedianya data yang mutakhir dan - Revitalisasi sistem informasi manajemen - Dinas Pendidikan CG4<br />
akuntabel<br />
data pendidikan<br />
- Bapesitelda<br />
- Meningkatnya pelayanan yang didukung - Pemanfaatan teknologi informasi (TI) dan - Bapesitelda CG4<br />
Teknologi Informasi (TI)<br />
hasil penelitian<br />
- Balitbangda<br />
- Terwujudnya sinergitas sistem informasi - Pengembangan dan revitalisasi Sistem - Setda (Biro Dekon)<br />
dalam rangka Pilkada<br />
Informasi Administrasi Kependudukan<br />
(SIAK) dalam rangka Pilkada<br />
- Meningkatnya pemanfaatan hasil - Penelitian terhadap isu-isu strategis untuk<br />
- Bakesbanglinmasda<br />
- Balitbangda Penunjang<br />
penelitian dan pengembangan<br />
kepentingan perencanaan dan kebijakan<br />
publik<br />
- Pengembangan Sistem Informasi dan - Balitbangda Penunjang<br />
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)<br />
hasil Ristek<br />
- Bapesitelda<br />
- Meningkatnya pemanfaatan TTG dalam - Pengembangan TTG usaha kecil dan - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />
pelaksanaan pembangunan<br />
menengah<br />
- Pengembangan TTG dalam Diversifikasi<br />
pemanfaatan Energi<br />
- Distamben Penunjang<br />
- Meningkatnya peran perpustakaan - Pengembangan Perpustakaan khusus - Seluruh SKPD Penunjang<br />
SKPD di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Peningkatan pelayanan perpustakaan - Seluruh SKPD Penunjang<br />
- Peningkatan pengelolaan perpustakaan - Seluruh SKPD Penunjang<br />
- Meningkatnya peran kearsipan dalam - Peningkatan pengembangan kearsipan - Seluruh SKPD Penunjang<br />
manajemen pemerintahan daerah<br />
- Peningkatan pelayanan kearsipan - Seluruh SKPD Penunjang<br />
- Peningkatan pengelolaan kearsipan - Seluruh SKPD Penunjang<br />
- Meningkatnya pemanfaatan teknologi - Pengembangan Sistem Informasi - Seluruh SKPD Penunjang<br />
informasi dalam pelaksanaan Manajemen dan penguatan basis data<br />
pembangunan<br />
berbasis Teknologi Informasi<br />
- Peningkatan kualitas pelayanan kepada - Bapesitelda Penunjang<br />
masyarakat melalui Teknologi Informasi - Seluruh SKPD<br />
dan Komunikasi (TIK)<br />
II -76
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 URUSAN PILIHAN<br />
2 01 Pertanian<br />
2 01 12 Program Pengembangan<br />
Agribisnis<br />
- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />
pemberdayaan sumberdaya penyuluh<br />
pertanian<br />
- Meningkatnya produksi agribisnis<br />
komoditas beras<br />
- Peningkatan kinerja penyuluh pertanian - Dinas Pertanian CG1<br />
- Fasilitasi penggunaan bibit padi unggul<br />
bersertifikat<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Biro Bina Produksi<br />
- Dinas Pertanian CG2<br />
- Pengawasan dan pengendalian peredaran<br />
- Biro Binprod<br />
- Dinas Pertanian CG2<br />
input produksi penunjang produksi padi - Dinas Indag<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
- Biro Binprod<br />
- Biro Sarek<br />
- Penanganan panen dan pasca panen - Dinas Pertanian CG2<br />
untuk mengurangi kehilangan hasil gabah<br />
dan beras<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas <strong>KU</strong>KM<br />
- Biro Binprod<br />
- Pengembangan kelembagaan dan sarana<br />
fisik pengolahan dan pemasaran gabah/<br />
beras di perdesaan<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Indag<br />
- Biro Binprod<br />
CG2<br />
- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas - Fasilitasi sarana dan prasarana agribisnis - Distarkim CG3<br />
sarana dan prasarana pendukung<br />
agribisnis<br />
- Dinas Pertanian<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Peternakan<br />
II -77
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Terkendalinya hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit - Dinas Pertanian CG3<br />
tanaman, ternak dan ikan<br />
tanaman, ternak dan ikan<br />
- Meningkatnya inovasi dan diseminasi - Pengembangan serta penerapan teknologi<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Biro Bina Produksi<br />
- Dinas Pertanian CG3<br />
teknologi agribisnis<br />
tepat guna dan spesifik lokasi bagi<br />
pengembangan agribisnis<br />
- Mempromosikan dan memproteksi - Penguatan sistem usaha dan perlindungan<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Dinas Peternakan<br />
- Biro Binprod CG3<br />
komoditas agribisnis<br />
usaha<br />
- Din Pertanian<br />
- Din Perkebunan<br />
- Din Peternakan<br />
- Din Indag Agro<br />
- Peningkatan dan pengoptimalan - Biro Binprod CG3<br />
kelembagaan agribisnis dan menarik minat<br />
investasi<br />
- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan Peningkatan kualitas/kompetensi sumber<br />
- Din Pertanian<br />
- Din Perkebunan<br />
- Din Peternakan<br />
- Din Indag Agro<br />
- Biro Binprod CG3<br />
pemberdayaan<br />
agribisnis.<br />
sumberdaya manusia daya manusia aparatur dan petani<br />
- Meningkatnya koordinasi dan manajemen - Penyelarasan, pengawasan dan<br />
- Din Pertanian<br />
- Din Perkebunan<br />
- Din Peternakan<br />
- Biro Binprod Penunjang<br />
pembangunan agribisnis<br />
pengendalian manajemen pembangunan - Din Pertanian<br />
agribisnis antar sektor dan antar wilayah. - Din Perkebunan<br />
- Din Peternakan<br />
- Din Indag Agro<br />
- Peningkatan koordinasi pengembangan - Biro Binprod Penunjang<br />
agribisnis <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Din Pertanian<br />
- Din Perkebunan<br />
- Din Peternakan<br />
- Pengembangkan koordinasi kelompok - Biro Binprod Penunjang<br />
usaha dan kelompok tani (Gapoktan dan - Din Petanian<br />
Asosiasi).<br />
- Dinas Perkebunan<br />
II -78
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Meningkatnya akses petani terhadap - Peningkatan ketersediaan input produksi - Din Pertanian Penunjang<br />
faktor produksi<br />
agribisnis<br />
- Din Perkebunan<br />
- Din Peternakan<br />
- Din Indag Agro<br />
II -79
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 01 13 Program Peningkatan<br />
Ketahanan Pangan<br />
- Terkendalinya tingkat kerawanan pangan - Pengembangan sistem manajemen logstik -<br />
CG2<br />
masyarakat terhadap beras<br />
dan distribusi pangan beras<br />
Biro Binprod<br />
- Din Pertanian<br />
- Din Indag Agro<br />
- Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, - Peningkatan produktivitas pangan melalui -<br />
CG3<br />
kualitas dan menurunnya ketergantungan peningkatan mutu intensifikasi serta Biro Binprod<br />
pada pangan pokok beras serta perbaikan mutu benih/bibit<br />
- Din Pertanian<br />
ketersediaannya sepanjang tahun<br />
- Din Peternakan<br />
- Dinas Perkebunan<br />
- Din Indag Agro<br />
- Meningkatnya pengendalian keamanan<br />
pangan<br />
- pengendalian keamanan pangan<br />
- Biro Bina Produksi<br />
- Din Pertanian<br />
- Din Peternakan<br />
- Din Indag Agro<br />
Penunjang<br />
II -80
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 02 Kehutanan<br />
2 02 12 Program Pengembangan<br />
Agribisnis<br />
- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />
pemberdayaan sumber daya penyuluh<br />
pertanian dan kehutanan<br />
- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas<br />
sarana dan prasarana pendukung<br />
agribisnis<br />
- Meningkatnya inovasi dan diseminasi<br />
teknologi agribisnis<br />
- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />
pemberdayaan sumber daya manusia<br />
agribisnis<br />
- Meningkatnya koordinasi dan manajemen<br />
pembangunan agribisnis<br />
- Peningkatan kinerja penyuluh pertanian - Dinas Kehutanan CG1<br />
- Fasilitas sarana dan prasarana agribisnis<br />
- Biro Bina Produksi<br />
- Dinas Kehutanan CG3<br />
- Pengembangan serta penerapan teknologi<br />
tepat guna dan spesifik lokasi bagi<br />
pengembangan agribisnis<br />
- Peningkatan kualitas/kompetensi SDM<br />
aparatur dan petani<br />
- Penyelerasan, pengawasan dan<br />
pengendalian manajemen pembangunan<br />
agribisnis antar sektor dan antar wilayah<br />
- Peningkatan koordinasi pengembangan<br />
agribisnis <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Pengembangan koordinasi kelompok<br />
usaha dan kelompok tani (Gapaktan dan<br />
Asosiasi)<br />
- Biro Bina Produksi<br />
- Dinas Kehutanan CG3<br />
- Dinas Kehutanan CG3<br />
- Biro Bina Produksi Penunjang<br />
- Dinas Kehutanan<br />
- Biro Bina Produksi Penunjang<br />
- Dinas Kehutanan<br />
- Biro Bina Produksi Penunjang<br />
- Dinas Kehutanan<br />
II -81
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 02 37 Program Pemantapan - Terbangunnya sistem informasi, Pengembangan sistem informasi, Bapeda CG 6<br />
Kawasan Lindung<br />
monitoring dan evaluasi kawasan lindung monitoring dan evaluasi kawasan lindung<br />
- Meningkatnya fungsi dan kualitas kawasan<br />
lindung<br />
- Terfasilitasinya pemberdayaan masyarakat<br />
di sekitar kawasan lindung<br />
Rehabilitasi lahan kritis di kawasan lindung<br />
Distamben<br />
Dishut<br />
BPLHD<br />
Dinas Perkebunan<br />
Disbudpar<br />
Dishut CG 6<br />
Fasilitasi Rencana Pembangunan Kebun<br />
Raya Padabeunghar dan penataan<br />
kawasan TN Gn. Ciremai<br />
Pemberdayaan masyarakat di sekitar<br />
kawasan hutan atau kawasan lindung non<br />
hutan<br />
Disbun<br />
Dinas Pertanian<br />
Dinas Perikanan<br />
BPLHD<br />
Biro Binprod<br />
Bapeda CG 6<br />
Dishut<br />
BPLHD<br />
Disbun<br />
Dinas Pertanian<br />
Dishut CG 6<br />
- Meningkatkan fungsi dan kualitas kawasan - Penyuluhan dan sosialisasi kawasan<br />
Disbun<br />
BPMD<br />
Dinas Indagro<br />
Distamben<br />
- BPLHD Penunjang<br />
lindung<br />
lindung<br />
- Penyuluhan pengamanan dan<br />
perlindungan kawasan hutan<br />
- Dishut Penunjang<br />
- Rehabilitasi Kawasan Lindung di KBU - Dishut Penunjang<br />
- Terfasilitasinya sinergitas pemantapan - Forum dialog dan komunikasi kawasan - Biro Yansos<br />
kawasan lindung<br />
lindung Jabar<br />
II -82
BIDANG URUSAN<br />
KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
- Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan<br />
kawasan lindung (Tahura Juanda)<br />
- Dishut Penunjang<br />
II -83
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 03 Energi dan<br />
Sumberdaya Mineral<br />
2 03 24 Program Pengembangan<br />
dan Pengelolaan<br />
Infrastruktur<br />
Energi<br />
Listrik dan<br />
Meningkatnya cakupan dan akses Pengembangan listrik perdesaan / Distamben CG3<br />
pelayanan listrik terhadap masyarakat di masyarakat di daerah melalui perluasan<br />
desa tertinggal<br />
jaringan PLN dan Non PLN<br />
Meningkatnya cakupan dan akses Pengembangan listrik perdesaan / Distamben CG8<br />
pelayanan listrik terhadap masyarakat masyarakat di daerah melalui perluasan<br />
jaringan PLN dan Non PLN<br />
Meningkatnya cakupan dan akses<br />
pelayanan energi listrik bagi masyarakat<br />
dan bagi wilayah Jabar Selatan.<br />
Pengembangan mikrohidro dan PLTS Distamben CG8<br />
Meningkatnya penyediaan energi alternatif Pengembangan Pemanfaatan Energi Distamben CG8<br />
Alternatif PLT Angin, dan Biogas<br />
Terfasilitasinya pengembangan bioenergi Penyediaan energi alternatif bagi Distamben CG8<br />
masyarakat melalui pengembangan<br />
Terfasilitasinya kegiatan hemat energi<br />
biokerosin, biodiesel, biofuel<br />
Kemitraan konservasi energi Distamben CG8<br />
Terfasilitasi dan terkoordinasinya Fasilitasi dan Koordinasi pengelolaan - Biro Binprod Penunjang<br />
pengembangan dan pengelolaan infrastruktur listrik dan energi<br />
- Distamben<br />
infrastruktur listrik dan energi<br />
Terpantaunya operasi, distribusi dan niaga<br />
BBM (200 Agen, 300 SPBU)<br />
Tersedianya rancangan pengembangan<br />
sumur migas<br />
Pengendalian kegiatan usaha di sektor<br />
migas hilir<br />
Penyiapan pengembangan pemanfaatan<br />
sumur migas sebagai sumber energi<br />
- Distamben Penunjang<br />
- Distamben Penunjang<br />
II -84
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 03 21 Program pengembangan<br />
Sumberdaya<br />
panas bumi<br />
mineral dan<br />
Termanfaatkannya panas bumi untuk Pengembangan pemanfaatan sumberdaya Distamben CG3<br />
direct use usaha dan pembangkit listrik panas bumi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Meningkatnya pengusahaan dan nilai Eksplorasi kelayakan mineral unggulan - Distamben Penunjang<br />
tambah produksi sumberdaya mineral<br />
Terfasilitasinya peningkatan mutu<br />
batubara untuk konsumsi energi<br />
Standarisasi kualitas produk mineral<br />
Peningkatan mutu dan produk<br />
pertambangan skala kecil<br />
Pengendalian pemanfaatan batubara oleh<br />
industri<br />
- Distamben Penunjang<br />
- Distamben Penunjang<br />
- Distamben Penunjang<br />
II -85
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 04 Pariwisata<br />
2 04 17 Program Pengembangan<br />
Kepariwisataan<br />
Penataan objek dan daya tarik wisata di<br />
Kawasan Wisata Unggulan<br />
Peningkatan Kualitas SDM Pariwisata di<br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik<br />
Wisata<br />
Pengembangan Pariwisata berkelanjutan<br />
berbasis CBD<br />
Peningkatan Kualitas dan Standarisasi<br />
produk pariwisata<br />
Peningkatan Pengetahuan dan<br />
keterampilan umber Daya Manusia di<br />
Bidang Pariwisata<br />
Peningkatan Promosi Pariwisata Disbudpar<br />
Pengembangan<br />
Pariwisata<br />
kemitraan di Bidang<br />
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan<br />
Berbasis Community Based Development<br />
(CBD)<br />
Disbudpar CG3<br />
Distarkim<br />
Dinas Bina Marga<br />
Dinas Perhubungan<br />
Dinas Kehutanan<br />
Dinas Perkebunan<br />
Dinas Indag<br />
Dinas Indag Agro<br />
Dinas Perikanan<br />
Biro Sarek<br />
BPMD<br />
BPLHD<br />
Disbudpar CG3<br />
BPPMD<br />
Disbudpar<br />
BPMD<br />
BPLHD<br />
- Terwujudnya sinergitas pengembangan - Peningkatan koordinasi dan konsolidasi - Disbudpar Penunjang<br />
pariwisata di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
pengembangan pariwisata<br />
- Biro sarek<br />
II -86
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 05 Kelautan dan Perikanan<br />
2 01 12 Program Pengembangan<br />
Agribisnis<br />
- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />
pemberdayaan<br />
pertanian<br />
sumber daya penyuluh<br />
- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas<br />
sarana<br />
agribisnis<br />
dan prasarana pendukung<br />
- Peningkatan kinerja penyuluh pertanian - Dinas Perikanan CG1<br />
- Fasilitasi sarana dan prasarana agribisnis - Distarkim CG3<br />
- Terkendalinya hama dan penyakit - Pengendalian hama dan penyakit<br />
- Dinas Perikanan<br />
- Dinas Perikanan CG3<br />
tanaman, ternak dan ikan<br />
tanaman, ternak dan ikan<br />
- Meningkatnya inovasi dan diseminasi - Pengembangan serta penerapan teknologi - Dinas Perikanan CG3<br />
teknologi agribisnis<br />
tepat guna dan spesifik lokasi bagi<br />
- Mempromosikan dan memproteksi -<br />
pengembangan agribisnis.<br />
Penguatan sistem usaha dan perlindungan - Dinas Perikanan CG3<br />
komoditas agribisnis<br />
usaha<br />
- Peningkatan dan pengoptimalan<br />
kelembagaan agribisnis dan menarik<br />
investasi<br />
- Dinas Perikanan<br />
- Dinas Indag Agro<br />
CG3<br />
- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan - Peningkatan kualitas/kompetensi sumber - Dinas Perikanan CG3<br />
pemberdayaan<br />
agribisnis.<br />
sumberdaya manusia daya manusia aparatur dan petani<br />
- Meningkatnya koordinasi dan manajemen - Penyelarasan, pengawasan dan - Dinas Perikanan Penunjang<br />
pembangunan agribisnis<br />
pengendalian manajemen pembangunan<br />
agribisnis antar sektor dan antar wilayah.<br />
- Peningkatan koordinasi pengembangan - Dinas Perikanan Penunjang<br />
agribisnis <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Pengembangkan koordinasi kelompok - Dinas Perikanan Penunjang<br />
- Meningkatnya akses petani dan nelayan<br />
usaha dan kelompok tani (Gapoktan dan<br />
Asosiasi).<br />
- Peningkatan ketersediaan input produksi - Dinas Perikanan Penunjang<br />
terhadap faktor produksi<br />
agribisnis<br />
II -87
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 01 13 Program Peningkatan<br />
Ketahanan Pangan<br />
- Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, - Peningkatan produktivitas pangan melalui Dinas Perikanan CG3<br />
kualitas dan menurunnya ketergantungan peningkatan mutu intensifikasi serta<br />
pada pangan pokok beras serta perbaikan mutu benih/ bibit<br />
ketersediaannya sepanjang tahun<br />
- Meningkatnya pengendalian kemanan<br />
pangan<br />
- Pengendalian Keamanan Pangan Dinas Perikanan Penunjang<br />
II -88
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 05 14 Program Pengembangan<br />
Usaha dan Pemanfaatan<br />
Sumberdaya Kelautan<br />
- Meningkatnya usaha dan kesempatan - Peningkatan kualitas/kompetensi SDM dan - Dinas Perikanan CG3<br />
kerja Bisnis Kelautan<br />
kelembagaan usaha kelautan<br />
- Pengembangan input produksi berbahan<br />
baku lokal<br />
Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Perikanan<br />
Dinas Indag Agro<br />
CG3<br />
- Pengembangan pengelolaan hasil - Dinas Perikanan CG3<br />
perikanan dan kelautan<br />
- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas - Peningkatan sarana prasarana usaha<br />
Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Perikanan<br />
CG3<br />
sarana dan prasarana usaha kelautan kelautan<br />
Dinas Tarkim<br />
- Meningkatnya produktivitas usaha - Pengembangan budidaya laut dan payau - Dinas Perikanan CG3<br />
perikanan laut<br />
serta usaha perikanan tangkap<br />
- Meningkatnya akses petani dan nelayan - Peningkatan akses petani dan nelayan - Dinas Perikanan Penunjang<br />
terhadap faktor produksi<br />
terhadap<br />
permodalan<br />
sumberdaya produktif dan<br />
Pengembangan teknologi perbenihan dan<br />
pembudidayaan ikan laut dan payau<br />
Dinas Perikanan Penunjang<br />
II -89
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 06 Perdagangan<br />
2 06 16 Program Pengembangan<br />
Perdagangan Dalam dan<br />
Luar Negeri<br />
- Peningkatan sarana prasarana dan usaha<br />
perdagangan beras<br />
- Pembangunan Rice centre <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> - Dinas Pertanian<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Biro Binprod<br />
CG2<br />
- Penataan perdagangan beras - Dinas Pertanian<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Biro Binprod<br />
- Biro Sarek<br />
CG2<br />
- Meningkatkan sistem perdagangan dalam - Pengembangan pasar dan sistem - Dinas Indag Agro CG3<br />
negeri<br />
distribusi barang.<br />
- Pengembangan perdagangan dan fasilitasi - Peningkatan promosi dan penetrasi - Dinas Indag Penunjang<br />
penetrasi dagang<br />
dagang<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- BPPMD<br />
- Pengembangan<br />
perdagangan<br />
sarana dan prasarana - Dinas Indag Agro<br />
- Pengembangan usaha perdagangan dan - Dinas Indag Penunjang<br />
peningkatan informasi perdagangan - Dinas Indag Agro<br />
- Peningkatan pengawasan peredaran Dinas Indag Penunjang<br />
produk di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Dinas Indag Agro<br />
- Terwujudnya sinergitas pengembangan - Fasilitasi pengembangan perdagangan Dinas Indag Penunjang<br />
perdagangan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
antar stakeholder<br />
Dinas Indag Agro<br />
Biro Sarek<br />
II -90
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 07 Perindustrian<br />
2 07 15 Program Pengembangan<br />
Industri Manufaktur<br />
Terbentuknya industri perberasan Fasilitasi pengembangan industri Dinas Indag Agro CG2<br />
perberasan<br />
Biro Sarek<br />
Meningkatnya nilai tambah dan<br />
produktivitas agro industri<br />
Pemantapan struktur industri manufaktur<br />
Peningkatan kemampuan teknologi agro<br />
industri<br />
Dinas Indag Agro CG3<br />
Pengembangan produk agro industri Dinas Indag Agro CG3<br />
Pembangunan Industri Yang Berkelanjutan<br />
Peningkatan kualitas inovasi dan<br />
diversifikasi produk<br />
- Dinas Indag Penunjang<br />
- Dinas Indag Agro<br />
- Dinas Indag Penunjang<br />
- Dinas Indag Agro<br />
II -91
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 07 18 Program Penataan Mutu<br />
Produk dan Pelayanan Jasa<br />
Meningkatnya kualitas produk<br />
Meningkatnya pelayanan jasa terhadap<br />
masyarakat<br />
Meningkatnya pemahaman<br />
peraturan/perundang-undangan bagi<br />
pengguna, penyedia jasa konstruksi<br />
Meningkatnya kualitas SDM pengguna dan<br />
penyedia jasa bidang jasa konstruksi<br />
Terwujudnya tertib penyelenggaraan jasa<br />
konstruksi<br />
- Peningkatan kualitas dan penerapan - Dinas Indag Penunjang<br />
standarisasi produk<br />
- Din Indag Agro<br />
- Peningkatan sarana dan prasarana Balai - Dinas Indag Penunjang<br />
Pengembangan<br />
Kemetrologian<br />
Perindustrian dan<br />
- Peningkatan sarana dan prasarana Balai - Distarkim Penunjang<br />
Pengujian<br />
Lingkungan<br />
Mutu Konstruksi dan<br />
- Sosialisasi dan diseminasi peraturan - Distarkim Penunjang<br />
perundang-undangan jasa konstruksi dan<br />
peraturan lainnya yang terkait<br />
- Pemberdayaan penyedia jasa konstruksi<br />
(orang perseorangan, badan usaha)<br />
- Distarkim Penunjang<br />
- Pemberdayaan pengguna jasa konstruksi<br />
(instansi pemerintah, orang perseorangan,<br />
dan badan usaha)<br />
- Distarkim Penunjang<br />
- Pemberdayaan<br />
masyarakat<br />
jasa konstruksi kepada - Distarkim Penunjang<br />
- Pengawasan tertib penyelenggaraan jasa<br />
konstruksi<br />
- Distarkim Penunjang<br />
- Pengawasan<br />
konstruksi<br />
tertib pemanfaatan jasa - Distarkim Penunjang<br />
- Pengawasan<br />
konstruksi<br />
terhadap perijinan jasa - Distarkim Penunjang<br />
II -92
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
- Pengawasan<br />
keteknikan<br />
terhadap ketentuan - Distarkim Penunjang<br />
- Pengawasan terhadap K3 - Distarkim Penunjang<br />
II -93
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
2 08 Trasmigrasi<br />
2 08 33 Program Pengendalian<br />
Pertumbuhan Penduduk<br />
- Terbinanya masyarakat translok di 21 UPT - Pembinaan dan pemberdayaan<br />
masyarakat translok<br />
- Terselenggaranya kerjasama bidang - Pengerahan, penempatan transmigrasi<br />
transmigrasi antar provinsi penempatan serta kerjasama antar daerah<br />
dan kabupaten/kota se- <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
- Terselenggaranya relokasi penduduk<br />
daerah genangan Waduk Jati Gede<br />
- Relokasi penduduk daerah genangan<br />
Waduk Jatigede<br />
- Disnakertrans Penunjang<br />
- Biro Bangsos Penunjang<br />
- Disnakertrans<br />
- Disnakertrans Penunjang<br />
- Biro Bangsos<br />
- Biro Sarek<br />
II -94
KODE<br />
BIDANG URUSAN<br />
PEMERINTAHAN DAERAH<br />
NON URUSAN<br />
SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />
ORGANISASI KETERANGAN<br />
1 Program Pelayanan<br />
Administrasi Perkantoran<br />
dan Pemeliharaan Sarana<br />
dan Prasarana Aparatur<br />
2 Program Peningkatan<br />
Kapasitas Sumber Daya<br />
Aparatur<br />
- Meningkatnya sarana dan prasarana<br />
aparatur berikut dengan pemeliharannya<br />
- Meningkatnya kinerja aparatur dalam<br />
memberikan pelayanan<br />
- Terwujudnya peningkatan keahlian dan<br />
kinerja<br />
- Penyelenggaraan<br />
Perkantoran<br />
Administrasi<br />
- Pemeliharaan<br />
Kantor<br />
Sarana dan Prasarana<br />
- Peningkatan Disiplin dan Kemampuan<br />
Aparatur<br />
Seluruh SKPD<br />
Seluruh SKPD<br />
Seluruh SKPD<br />
II -95
BAB III<br />
KERANGKA EKONOMI MAKRO<br />
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SUMBER PENDANAAN<br />
3.1. KERANGKA EKONOMI REGIONAL<br />
Penetapan Kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> tahun 2008 tidak terlepas dari pengaruh kondisi eksternal dan internal. Kondisi<br />
perekonomian nasional yang dimungkinkan akan mempengaruhi Anggaran Pendapatan<br />
dan Belanja Daerah (<strong>APBD</strong>) tahun 2008 adalah sebagai berikut :<br />
Pertama, stabilitas ekonomi yang terjaga baik sejak tahun 2006 akan memberi<br />
ruang yang lebih besar bagi pemerintah untuk mengkoordinasi kebijkana fiskal, moneter<br />
dan sektor riil. Kemampuan koordinasi yang lebih baik ini akan meningkatkan efektivitas<br />
kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,<br />
menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memperluas<br />
lapangan kerja dan mengurangi jumlah penduduk miskin.<br />
Kedua, upaya pemerintah untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi akan<br />
mendorong investasi dan industri manufaktur, serta meningkatkan daya saing ekspor<br />
nonmigas sebagai penggerak ekonomi.<br />
Ketiga, rasa aman, kepercayaan masyarakat, termasuk dunia usaha yang<br />
meningkat akan mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.<br />
Keempat, asumsi dasar penyusunan RAPBN 2008 yaitu pertumbuhan ekonomi 6,6<br />
hingga 7,0 persen, inflasi 6,9 persen hingga 6,5 persen, suku bunga rata-rata Sertifikat<br />
Bank Indonesia (SBI) 3 bulan 7,5 hingga 8,0 persen. Rata-rata nilai tukar rupiah Rp.<br />
9.100 hingga 9.400 per dolar AS, harga minyak sekitar 57 hingga 60 dolar AS per barel<br />
dan produksi minyak sebesar 1.034 hingga 1.040 juta barel per hari.<br />
Adapun kondisi internal yang diperkirakan berpengaruh terhadap <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 adalah sebagai berikut :<br />
Kesatu, kondisi perekonomian regional secara makro pada tahun 2007 diprediksi<br />
masih tetap stabil. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 diperkirakan sebesar 6,15%<br />
dengan nilai PDRB dalam harga konstan 2000 berada pada kisaran Rp. 273 trilyun-Rp.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 1
284 trilyun. Sementara itu pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar<br />
6,5% dengan nilai PDRB berada pada kisaran Rp. 293,03 trilyun.<br />
Kedua, jumlah keluarga miskin diproyeksikan di bawah 21,20% (atau dibawah 9<br />
juta jiwa) dari jumlah penduduk <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 yang diproyeksikan 42,4 juta jiwa<br />
dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,99%.<br />
Ketiga, perkiraan Bank Indonesia, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada<br />
tahun 2007 akan berada pada kisaran 5%-7%. Namun demikian mengingat terjadinya<br />
bencana alam banjir pada awal tahun 2007 dan kemungkinan terjadinya kekeringan pada<br />
akhir tahun 2007 maka inflasi diperkirakan akan lebih tinggi namun berada di bawah<br />
10%. Sementara itu pada tahun 2008 inflasi juga diperkirakan akan berada pada kisaran<br />
6,5%-6,9% mengingat kestabilan ekonomi nasional dan regional yang semakin baik.<br />
Keempat, Konsumsi rumah tangga pada tahun 2007 dan 2008 diperkirakan akan<br />
tumbuh lebih tinggi mencapai 4,3% dibandingkan dengan tahun 2006 yang mencapai<br />
3,1%. Proporsi konsumsi rumah tangga terhadap PDRB pada tahun 2008 diperkirakan<br />
sebesar 65,05%. Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil dan Upah Minimum <strong>Provinsi</strong> akan<br />
berpengaruh pada peningkatan sumber pendapatan masyarakat. Selain itu sumber<br />
pendapatan masyarakat juga berasal dari peningkatan devisa yang berasal dari Tenaga<br />
Kerja Indonesia di luar negeri seiring dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja asal<br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang bekerja di luar negeri.<br />
Kelima, Kegiatan investasi 2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar<br />
14%. Sumber pembiayaan untuk investasi tersebut akan berasal dari pemerintah, kredit<br />
perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan non bank, investor asing serta sumber<br />
pembiayaan lain seperti modal sendiri dan penyisihan laba. Kredit perbankan tahun 2007<br />
diperkirakan tumbuh sekitar 18%. Sementara itu pembiayaan dari pasar modal<br />
diperkirakan dapat lebih tinggi seiring dengan terjaganya kestabilan ekonomi makro dan<br />
penurunan suku bunga. Berdasarkan proyeksi moderat Pembentukan Modal Tetap Bruto<br />
pada tahun 2008 diperkirakan mencapai Rp. 49,3 trilyun berdasarkan harga konstan<br />
tahun 2000 atau sebesar 15,74% dari PDRB.<br />
Berdasarkan target pencapaian IPM dalam naskah pendukung berupa Panduan<br />
Penyusunan Proposal PPK-IPM Tahun 2006, pada tahun 2008 IPM <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
berdasarkan simulasi diproyeksikan 77,70. Namun melihat perkembangan pencapaian IPM<br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2003-2006, untuk proyeksi IPM <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 disimulasikan<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 2
target operasional sebesar 73,05, dengan perincian Indeks Pendidikan sebesar 83,00,<br />
Indeks Kesehatan sebesar 70,68 dan Indeks Daya Beli sebesar 65,46. Untuk pencapaian<br />
target operasional tersebut dibutuhkan Tim Khusus yang bertugas mengkoordinasikan<br />
dan mengendalikan berbagai kegiatan lintas SKPD <strong>Provinsi</strong> dan harmonisasi dengan<br />
kegiatan Kabupaten/Kota serta kegiatan-kegiatan dari <strong>Pemerintah</strong> Pusat.<br />
3.1.<br />
Proyeksi kondisi perekonomian regional makro tahun 2008 dapat dilihat pada tabel<br />
Tabel 3.1<br />
Proyeksi Kondisi Perekonomian Regional Makro Tahun 2008<br />
No INDIKATOR Tahun 2008<br />
1. a. Jumlah Penduduk 42,4 juta jiwa<br />
b. Laju Pertumbuhan Penduduk 1,99%<br />
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,5%<br />
3. Inflasi 6,5% - 6,9%<br />
4. PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 Rp 293,03 Trilyun<br />
5. Jumlah Keluarga Miskin
disebabkan terjadinya pembatalan 2 (dua) Peraturan Daerah yaitu tentang Retribusi<br />
Pemeriksaan Hewan dan Bahan Asal Hewan antar <strong>Provinsi</strong>, makanan ternak serta<br />
penyidikan penyakit yang bersumber dari check point dan Peraturan Daerah tentang<br />
Retribusi Peredaran Hasil Hutan, sedangkan perusahaan milik daerah dan hasil<br />
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami kenaikan sebesar 8,52%, serta<br />
lain-lain PAD yang sah mengalami kenaikan sebesar 97,02%, sementara dari Dana<br />
Perimbangan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 5,03%, maka diproyeksikan<br />
total pendapatan daerah adalah sebesar Rp 5.315.514.966.950,00 atau mengalami<br />
kenaikan 3,22% dari tahun 2007.<br />
Kebijakan anggaran Tahun 2008 untuk pendapatan daerah yang merupakan<br />
potensi daerah dan sebagai penerimaan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sesuai urusannya diarahkan<br />
pada peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana<br />
perimbangan, melalui kebijakan sebagai berikut :<br />
1. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan khususnya yang bersumber<br />
dari pajak dan retribusi daerah.<br />
2. Meningkatkan kontribusi pendapatan dari Badan Usaha Milik Daerah terhadap<br />
pendapatan daerah.<br />
3. Meningkatkan koordinasi antara <strong>Pemerintah</strong> Pusat, <strong>Provinsi</strong> dan Kabupaten/Kota<br />
dalam peningkatan pendapatan khususnya yang bersumber dari dana perimbangan<br />
dan retribusi daerah.<br />
3.2.2 Kebijakan Belanja Daerah<br />
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun<br />
dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input<br />
yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat<br />
daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Tujuan penggunaan anggaran<br />
berbasis kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta<br />
menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program/kegiatan.<br />
Kebijakan belanja untuk program dan kegiatan diarahkan untuk akselerasi<br />
pencapaian visi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yaitu IPM sebesar 80 di tahun 2010 berdasarkan misi adalah<br />
sebagai berikut :<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 4
a. Misi 1 : meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
yaitu :<br />
(1) Peningkatan Aksesibilitas, Kualitas, Daya Saing dan Tata Kelola Pendidikan<br />
(2) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan Masyarakat<br />
b. Misi 2 : mengembangkan struktur perekonomian regional yang tangguh, yaitu :<br />
(1) Pemberdayaan Penduduk Miskin<br />
(2) Peningkatan Kompetensi dan Perlindungan Ketenagakerjaan<br />
(3) Peningkatan Peran Koperasi Usaha Kecil Menengah (<strong>KU</strong>KM) dan Industri Kecil dan<br />
Menengah (IKM)<br />
(4) Peningkatan Peluang Investasi Untuk Perluasan Kesempatan Kerja<br />
(5) Revitalisasi Agribisnis, Agroindustri dan Pariwisata<br />
c. Misi 3 : memantapkan kinerja pemerintah daerah, yaitu :<br />
(1) Pemantapan Manajemen <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />
(2) Pemantapan Stabilitas Politik<br />
d. Misi 4 : meningkatkan implementasi pembangunan berkelanjutan, yaitu :<br />
(1) Peningkatan Pelayanan dan Pengendalian Infrastruktur Wilayah<br />
(2) Peningkatan Ketahanan Energi dan Ketersediaan Air Baku<br />
(3) Optimalisasi Penanganan Bencana, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan<br />
Lingkungan<br />
(4) Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk<br />
(5) Peningkatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang<br />
e. Misi 5 : meningkatkan kualitas kehidupan yang berlandaskan agama dan budaya yaitu<br />
Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-Nilai Agama dan Budaya Daerah<br />
Kebijakan anggaran untuk belanja daerah terbagi kedalam dua bagian belanja<br />
yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah belanja yang<br />
dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Untuk<br />
belanja yang bersifat strategis dengan nilai yang besar dapat dimungkinkan dengan<br />
menetapkan belanja dengan model pelaksanaan multi years dan atau model pembayaran<br />
dengan turn keys, yang pengalokasian dananya disepakati oleh DPRD dan sesuai dengan<br />
peraturan perundang-undangan.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 5
A. Belanja Langsung<br />
Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan<br />
pelaksanaan program dan kegiatan dengan persentase anggaran sebesar 38,62 %,<br />
kebijakan untuk belanja ini adalah :<br />
1). Mengalokasikan belanja untuk pencapaian 8 tujuan bersama (common goals)<br />
pembangunan daerah tahun 2008 yang terdiri dari :<br />
a) Peningkatan Kualitas dan Produktivitas SDM<br />
b) Peningkatan Daya Beli Masyarakat<br />
c) Pengelolaan, Pengembangan dan Pengendalian Infrastruktur Wilayah<br />
d) Ketahanan Pangan<br />
e) Pengendalian dan Pemulihan Kualitas Lingkungan<br />
f) Sistem Kelola Penanganan Bencana<br />
g) Peningkatan Kinerja Aparatur<br />
h) Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku<br />
2). Mengalokasikan belanja program penunjang untuk menjalankan tugas pokok fungsi<br />
SKPD <strong>Provinsi</strong> yang didasarkan pada pencapaian 5 misi pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
3). Mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 15%. Menurut Undang-undang No. 20<br />
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 yang menyatakan bahwa<br />
dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan<br />
20% dari APBN dan minimal 20% dari <strong>APBD</strong>. Dana pendidikan adalah seluruh dana<br />
yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan dikurangi gaji pendidik (gaji<br />
pendidik + biaya pendidikan kedinasan). Anggaran 15 % tersebut akan dialokasikan<br />
untuk a) peningkatan pemerataan dan perluasan akses; b) peningkatan mutu,<br />
relevansi dan daya saing; c) peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan<br />
publik. Anggaran pendidikan tersebut pada anggaran pendidikan di Dinas Pendidikan<br />
(pendidikan formal dan non formal) dan anggaran pendidikan di luar Dinas Pendidikan<br />
(pendidikan non fomal). Berdasarkan uraian di atas <strong>APBD</strong> 2007 mengalokasikan<br />
11,62%. Sehubungan dengan keterbatasan anggaran dan banyaknya commited<br />
budget baik yang bersifat terprogram beberapa tahun maupun untuk mendanai<br />
kegiatan khusus, maka secara bertahap pemenuhan anggaran pendidikan 20%<br />
menjadi 15% <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> T.A. 2008, 17% T.A. 2009 dan 20% pada T.A.<br />
2010.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 6
4). Mengalokasikan belanja operasional, pemeliharaan kantor dan peningkatan kualitas<br />
sumberdaya aparatur.<br />
B. Belanja Tidak Langsung<br />
Belanja tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait secara<br />
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan dengan persentase anggaran<br />
sebesar 61,38 %, kebijakan untuk belanja ini adalah :<br />
1) Mengalokasikan belanja yang wajib/mengikat meliputi belanja pegawai (terdiri dari<br />
gaji dan tunjangan daerah PNS), belanja bagi hasil (pendapatan provinsi kepada<br />
kabupaten/kota) dan belanja bunga (pembayaran bunga utang pada Asian<br />
Development Bank (ADB/BUDP) dan USAID-FID);<br />
2) Mengalokasikan belanja untuk perusahaan daerah, lembaga pendidikan dan<br />
organisasi kemasyarakatan melalui belanja subsidi, belanja hibah dan belanja bantuan<br />
sosial dengan mekanisme seleksi;<br />
3) Mengalokasikan belanja bantuan keuangan dalam rangka pemerataan dan/atau<br />
peningkatan kemampuan keuangan melalui :<br />
a. Bantuan keuangan yang bersifat umum, peruntukan dan penggunaannya<br />
diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah/pemerintah desa penerima<br />
bantuan. Kebijakan bantuan keuangan yang bersifat umum ini diarahkan pada<br />
dana pemerataan, proporsional dan penyeimbang untuk setiap kabupaten dan<br />
kota di <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />
b. Bantuan keuangan yang bersifat khusus, peruntukkan dan pengelolaannya<br />
diarahkan/ditetapkan oleh <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong>. Kebijakan bantuan keuangan yang<br />
bersifat khusus diarahkan untuk :<br />
(1) Belanja bantuan untuk modal pangkal Kabupaten Bandung <strong>Barat</strong>;<br />
(2) Belanja bantuan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah;<br />
(3) Belanja bantuan Program Pendanaan Kompetisi IPM;<br />
(4) Belanja bantuan Program Raksa Desa;<br />
(5) Belanja bantuan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK).<br />
(6) Belanja bantuan pendukung penyelenggaraan Pusat Pelayanan Terpadu Satu<br />
Pintu (PPTSP);<br />
(7) Belanja bantuan dukungan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK);<br />
(8) Belanja bantuan persiapan pembangunan Bandara International <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>;<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 7
(9) Belanja bantuan persiapan pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya;<br />
(10) Belanja bantuan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Seroja, dan Bogor Ring<br />
Road;<br />
(11) Belanja bantuan persiapan pembangunan Kawasan Industri Tekstil Terpadu;<br />
(12) Belanja bantuan persiapan pembangunan Sarana Olahraga Gedebage.<br />
3.2.3 Kebijakan Pembiayaan<br />
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi<br />
defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibandingkan<br />
dengan pendapatan yang diperoleh. Penyebab utama terjadinya defisit anggaran adalah<br />
adanya kebutuhan pembangunan daerah yang semakin meningkat.<br />
Pembiayaan dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu penerimaan pembiayaan<br />
yang dapat diperoleh dari sisa lebih perhitungan (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya,<br />
pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan<br />
pinjaman, serta penerimaan kembali pemberian pinjaman dan pengeluaran pembiayaan<br />
yang terdiri dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah,<br />
pembayaran cicilan pokok hutang yang jatuh tempo, dan pemberian pinjaman. Selisih<br />
lebih penerimaan pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan disebut sebagai<br />
pembiayaan netto. Jumlah pembiayaan netto harus dapat menutup defisit <strong>APBD</strong>.<br />
Sebagai upaya mengefisienkan pengeluaran pembiayaan, kebijakan pembiayaan<br />
daerah tahun 2008 adalah:<br />
1. Mengalokasikan pembiayaan penerimaan dari SiLPA tahun yang lalu untuk menutupi<br />
defisit, pembiayaan hutang pokok dan pembentukan dana cadangan.<br />
2. Merevitalisasi dan merestrukturisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah dan<br />
pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam rangka efisiensi<br />
pengeluaran pembiayaan termasuk kajian terhadap kelayakan BUMD.<br />
3. Penyertaan modal dan pemberian pinjaman manakala terjadi surplus anggaran.<br />
4. Pinjaman daerah dan obligasi daerah, dapat dilakukan sesuai dengan peraturan dan<br />
perundang-undangan yang berlaku, apabila anggaran yang tersedia dalam<br />
<strong>APBD</strong>/Perubahan <strong>APBD</strong> tidak mencukupi. Sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006<br />
pasal 1 ayat 56 dinyatakan bahwa Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang<br />
mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang<br />
bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah dibebani kewajiban untuk membayar<br />
kembali.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 8
3.2 Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />
Dengan berbagai pertimbangan dan kebijakan di atas maka proyeksi pendapatan,<br />
belanja dan pembiayaan daerah pada tahun 2008, dapat dilihat pada tabel 3.2.<br />
Tabel 3.2<br />
Proyeksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah<br />
JUMLAH BERTAMBAH/BER<strong>KU</strong>RANG<br />
NO. URAIAN<br />
T.A (n-1)<br />
TAHUN 2007<br />
PROYEKSI T.A (n)<br />
TAHUN 2008<br />
Rp. %<br />
1 PENDAPATAN DAERAH 5.149.869.615.512,00 5.315.514.966.950,00 165.645.351.438,00 3,22<br />
a. Pendapatan Asli Daerah 3.621.802.762.512,00 3.710.267.966.950,00 88.465.204.438,00 2,44<br />
Pajak Daerah 3.425.187.030.000,00 3.452.987.030.000,00 27.800.000.000,00 0,81<br />
RetrIbusi Daerah 28.510.637.623,00 28.284.214.529,00 (226.423.094,00) (0,79)<br />
Hasil Pengelolaan Kekayaan<br />
Daerah yang di pisahkan<br />
115.486.000.000,00 125.324.724.424,00 9.838.724.424,00 8,52<br />
Lain-lain Pendapatan Asli<br />
Daerah yang Sah<br />
52.619.094.889,00 103.671.997.997,00 51.052.903.108,00 97,02<br />
b. Dana Perimbangan 1.522.066.853.000,00 1.598.611.000.000,00 76.544.147.000,00 5,03<br />
Dana Bagi Hasil Pajak/bagi<br />
Hasil Bukan Pajak<br />
588.630.853.000,00 665.175.000.000,00 76.544.147.000,00 13,00<br />
Dana Alokasi Umum 933.436.000.000,00 933.436.000.000,00 - -<br />
c. Lain-lain Pendapatan<br />
Daerah yang Sah<br />
6.000.000.000,00 6.636.000.000,00 636.000.000,00 10,60<br />
Bantuan Keuangan dari<br />
<strong>Provinsi</strong>/kabupaten/Kota<br />
lainnya<br />
6.000.000.000,00 6.636.000.000,00 636.000.000,00 10,60<br />
2 BELANJA DAERAH 5.272.083.679.606,84 5.295.000.000.000,00 22.916.320.393,16 0,43<br />
a. Belanja Tidak Langsung 3.661.402.959.795,64 3.250.000.000.000,00 (411.402.959.795,64) (11,24)<br />
Belanja Pegawai (Gaji dan<br />
Tunjangan PNS)<br />
714.818.238.942,00<br />
Belanja Bunga 250.000.000,00<br />
Belanja Subsidi 82.600.000.000,00<br />
Belanja Hibah 5.500.000.000,00<br />
Belanja Bantuan Sosial 250.761.723.971,12<br />
Belanja Bagi Hasil Kepada<br />
<strong>Pemerintah</strong> Kabupaten/Kota<br />
dan <strong>Pemerintah</strong> Desa<br />
1.344.162.607.790,00<br />
Belanja Bantuan Keuangan<br />
Kepada <strong>Provinsi</strong>/<br />
Kabupaten/Kota dan<br />
<strong>Pemerintah</strong>an Kel/Desa<br />
lainnya<br />
1.203.310.389.092,52<br />
Belanja Tidak Terduga 60.000.000.000,00<br />
b. Belanja Langsung 1.610.680.719.811,20 2.045.000.000.000,00 434.319.280.188,80 26,96<br />
Belanja Pegawai 292.678.938.199,78<br />
Belanja Barang dan Jasa 906.387.089.985,94<br />
Belanja Modal 411.614.691.625,48<br />
Surplus/(Defisit) (122.214.064.094,84) 20.514.966.950,00 142.729.031.044,84 (116,79)<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 9
NO. URAIAN<br />
3 PEMBIAYAAN DAERAH<br />
a. Penerimaan Pembiayaan 419.179.953.239,84<br />
JUMLAH BERTAMBAH/BER<strong>KU</strong>RANG<br />
T.A (n-1) PROYEKSI T.A (n)<br />
TAHUN 2007 TAHUN 2008<br />
Rp. %<br />
Sisa Lebih Perhitungan<br />
Anggaran Tahun Anggaran<br />
Sebelumnya (SiLPA)<br />
419.179.953.239,84<br />
b. Pengeluaran<br />
Pembiayaan<br />
296.965.889.145,00 465.889.145,00 (296.500.000.000,00) (99,84)<br />
Pembentukan Dana<br />
Cadangan<br />
100.000.000.000,00<br />
Penyertaan Modal<br />
(Investasi) Daerah<br />
186.500.000.000,00<br />
Pembayaran Pokok Utang 465.889.145,00 465.889.145,00 - -<br />
Pemberian Pinjaman Daerah 10.000.000.000,00<br />
Pembiayaan Neto 122.214.064.094,84 (465.889.145,00)<br />
Sisa Lebih Pembiayaan<br />
Anggaran Tahun Berkenaan<br />
(SILPA)<br />
0,00 20.049.077.805,00 20.049.077.805,00<br />
Sumber : Data TA (n-1) Tahun 2007 Perda tentang <strong>APBD</strong> Tahun 2007.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 10
BAB IV<br />
PENUTUP<br />
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (<strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong>) <strong>Provinsi</strong><br />
<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2008, pada dasarnya merupakan pedoman dalam upaya pencapaian<br />
visi, misi dan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Daerah<br />
Tahun 2003-2008, dengan memperhatikan Naskah Kesepakatan Gubernur <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
dengan Bupati dan Walikota se-<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2004-2008.<br />
Dalam Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 ini berisi petunjuk dan ketentuan-<br />
ketentuan lain yang telah disepakati oleh <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> dan Dewan Perwakilan<br />
Rakyat Daerah yang berfungsi sebagai pedoman akan acuan dalam penyusunan<br />
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.<br />
Dalam rangka menjamin terwujudnya sinergitas pelaksanaan Kebijakan Umum<br />
<strong>APBD</strong> Tahun 2008, perlu dilakukan pengelolaan pembangunan yang membutuhkan<br />
disiplin perilaku amanah pada semua tingkatan. Dengan demikian diharapkan dapat<br />
tercapainya sasaran efektif dan efisien, sehingga visi dan misi <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />
<strong>Barat</strong> segera menjadi kenyataan sesuai dengan tujuan, sasaran dan kebijakan yang telah<br />
ditetapkan dalam Rancangan Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah.<br />
Guna menjabarkan Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 akan ditindak lanjuti<br />
dengan penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang<br />
menggambarkan program dan kegiatan yang akan dibiayai dari <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />
Tahun 2008 dan sambil menunggu seleksi usulan setiap kegiatan SKPD dari tim eksternal<br />
reviewer (asal multi stakeholders) serta menyiapkan fasilitas software berbasis teknologi<br />
informasi secara on line untuk kegiatan yang diusulkan oleh SKPD dan maping lokasi<br />
masing-masing kegiatan secara spasial.<br />
Demikian rancangan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />
Tahun 2008 disusun dan selanjutnya dibahas untuk disepakati sebagai dasar penyusunan<br />
dan pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2008.<br />
Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 IV - 1