28.11.2012 Views

( KU - APBD ) - BAPPEDA JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat

( KU - APBD ) - BAPPEDA JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat

( KU - APBD ) - BAPPEDA JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kebijakan Umum Anggaran<br />

pendapatan dan belanja daerah<br />

( <strong>KU</strong> - <strong>APBD</strong> )<br />

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT<br />

2007


BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

1.1. Latar Belakang<br />

Perencanaan dan penganggaran merupakan hal yang penting dari proses penentuan<br />

kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sehingga output<br />

dari perencanaan adalah penganggaran. Berkaitan dengan kebijakan pembangunan daerah,<br />

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional<br />

(SPPN) mengamanatkan bahwa, SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan<br />

pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan<br />

oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat pada tingkat pusat maupun daerah.<br />

Seluruh aspirasi yang disampaikan dimuat dalam suatu aktivitas musyawarah perencanaan<br />

pembangunan, yang akan menghasilkan dokumen kebijakan pembangunan, seperti<br />

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka<br />

Menengah Daerah (RPJMD) serta Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD).<br />

Agenda pembangunan daerah <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> merupakan satu kesatuan langkah dalam<br />

mendukung agenda pembangunan nasional serta kabupaten dan kota. Karena itu, sinergitas<br />

dan konsistensi kebijakan pembangunan menjadi hal yang mendasar untuk dapat<br />

dilaksanakan dalam setiap tahapan proses kebijakan pembangunan di daerah. Kebijakan<br />

Pembangunan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 yang merupakan tahun terakhir pelaksanaan<br />

Rencana Strategis <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2003-2008 dituangkan dalam<br />

Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD) serta ditetapkan dengan Peraturan Gubernur<br />

Nomor 34 Tahun 2007. Dalam dokumen tersebut, arah dan tujuan pembangunan yang akan<br />

dicapai selama periode satu tahun, dengan kontribusi dari seluruh sumber dana yaitu<br />

APBN/PHLN, <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> dan Kabupaten/Kota, swadaya masyarakat, swasta serta sumber<br />

lainnya. Sebagai implementasi dari kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan selama<br />

periode satu tahun, perlu mendapat dukungan penganggarannya. Kebijakan pembangunan<br />

tahunan yang didukung oleh penganggaran dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran<br />

(<strong>KU</strong>A), yang merupakan implementasi dari RKPD, dengan sumber penganggaran dari dana<br />

<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan<br />

Belanja Daerah (R<strong>APBD</strong>).<br />

Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (<strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong>)<br />

Tahun 2008, mengacu pada Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 58 Tahun 2005 tentang<br />

Pengelolaan Keuangan Daerah yang pelaksanaannya berpedoman kepada Peraturan Menteri<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 1


Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.<br />

Berdasarkan ketentuan pasal 1 Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 58 Tahun 2005, <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong><br />

merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan<br />

serta asumsi yang mendasarinya untuk periode satu tahun.<br />

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman<br />

Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa sebagai tindak lanjut dari RKPD, maka disusun<br />

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> sebagai kerangka<br />

umum kebijakan pembangunan tahunan daerah dan yang mengatur rincian perkiraan alokasi<br />

anggaran serta merupakan pedoman dalam penyusunan rancangan <strong>APBD</strong>. Oleh karena itu,<br />

<strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> disusun untuk mensinkronisasikan antara Rencana Pembangunan Jangka<br />

Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan tahunan yang dituangkan dalam<br />

Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD), yang operasionalisasinya sebagaimana tertuang<br />

di dalam pasal 84 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, rancangan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> yang memuat<br />

target pencapaian kinerja terukur dari program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah<br />

daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah disertai proyeksi pendapatan daerah,<br />

alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi<br />

yang mendasarinya, dan sesuai dengan Permendagri Nomor 30 Tahun 2007 tentang<br />

Pedoman Penyusunan <strong>APBD</strong> TA. 2008, serta Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 38 Tahun 2007<br />

tentang Pembagian Urusan <strong>Pemerintah</strong>an antara <strong>Pemerintah</strong>, <strong>Pemerintah</strong>an Daerah <strong>Provinsi</strong><br />

dan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah Kabupaten/Kota.<br />

Untuk melakukan penyusunan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> Tahun 2008 di lingkungan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong><br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, memerlukan sinkronisasi struktur penyusunannya, mengingat RKPD Tahun 2008<br />

masih disusun berdasarkan pendekatan Renstra <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun<br />

2003-2008, belum berlandaskan kepada pendekatan bidang urusan pemerintahan.<br />

Sinkronisasi RKPD <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dengan rancangan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> Tahun 2008<br />

dilakukan melalui pengintegrasian antara program dan kegiatan menurut RKPD yang<br />

berbasis Renstra dengan klasifikasi urusan-urusan pemerintahan.<br />

1.1.1. Kinerja Pembangunan Daerah<br />

Kinerja pembangunan daerah merupakan gambaran tentang ketercapaian serangkaian<br />

aktivitas, sebagai implikasi dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambaran<br />

kinerja ini meliputi perkembangan indikator makro pembangunan yang diimplementasikan<br />

dari program pembangunan dan sumber daya keuangan yang direpresentasikan dalam<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (<strong>APBD</strong>) <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 2


Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan<br />

Antara <strong>Pemerintah</strong> Pusat dan <strong>Pemerintah</strong> Daerah serta Undang-undang Nomor 17 Tahun<br />

2003 tentang Keuangan Negara, <strong>APBD</strong> merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah<br />

dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, dengan komponen pokoknya, adalah pendapatan,<br />

belanja, dan pembiayaan. Pendapatan daerah merupakan sumber keuangan daerah, yang<br />

terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-lain yang Sah.<br />

Belanja daerah merupakan pengeluaran untuk kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan<br />

pemerintahan dan kepentingan pelaksanaan pembangunan daerah, sedangkan pembiayaan<br />

untuk menutupi defisit anggaran yaitu selisih antara pendapatan dan belanja, yang terdiri<br />

dari penerimaan dan pengeluaran.<br />

Perkembangan <strong>APBD</strong> selama kurun waktu tahun 2003 - 2007, menunjukkan bahwa<br />

telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

dengan rata-rata pertahunnya sebesar 9,99%. Gambaran lengkap perkembangan <strong>APBD</strong><br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dari Tahun 2003 s.d. 2007 disajikan dalam Tabel 1.1.<br />

Tabel 1.1<br />

Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (<strong>APBD</strong>)<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 s.d 2007<br />

Tahun <strong>APBD</strong><br />

Pertumbuhan per<br />

Tahun (%)<br />

2003 3.885.420.919.258,22<br />

2004 4.712.887.298.214,09 21,30<br />

2005 5.700.026.831.254,93 20,95<br />

2006 5.564.023.660.142,09 (2,39)<br />

2007 5.569.049.568.751,84 0,09<br />

Rata-Rata Pertumbuhan Per Tahun 9,99<br />

Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni<br />

Tahun 2007<br />

Secara total pendapatan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang berasal dari dari Pendapatan Asli<br />

Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan dalam kurun waktu Tahun 2003-2007 mengalami<br />

peningkatan sebesar 12,46 % per tahun dan kontribusinya terhadap <strong>APBD</strong> sebesar 87,53 %<br />

per tahun sebagaimana tabel 1.2.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 3


Tabel 1.2<br />

Perkembangan Total Pendapatan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Tahun 2003 s.d 2007<br />

Tahun Pendapatan<br />

Pertumbuhan<br />

%<br />

<strong>APBD</strong><br />

Proporsi<br />

%<br />

2003 3.264.484.954.089,84 3.885.420.919.258,22 84,02<br />

2004 4.044.464.689.460,87 23,89 4.712.887.298.214,09 85,82<br />

2005 4.824.888.265.545,84 19,30 5.700.026.831.254,93 84,65<br />

2006 5.046.051.373.578,00 4,60 5.564.023.660.142,09 90,71<br />

2007 5.149.869.615.512,00 2,04 5.569.049.568.751,84 92,47<br />

Rata-rata per Tahun 12,46 87,53<br />

Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />

Perkembangan PAD <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> selama kurun waktu tahun 2003 s.d 2007,<br />

rata-rata pertumbuhannya per tahun mengalami kenaikan sebesar 14,60% dan kontribusi<br />

terhadap <strong>APBD</strong> rata-rata per tahun adalah sebesar 62,38%, sebagaimana pada Tabel 1.3.<br />

Tabel 1.3<br />

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah dan <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Tahun 2003 s.d 2007<br />

Tahun PAD<br />

Pertumbuhan<br />

%<br />

<strong>APBD</strong><br />

Proporsi<br />

%<br />

2003 2.170.593.640.359,73 3.885.420.919.258,22 55,87<br />

2004 2.846.800.734.938,37 31,15 4.712.887.298.214,09 60,40<br />

2005 3.604.767.565.479,84 26,63 5.700.026.831.254,93 63,24<br />

2006 3.747.256.213.011,00 3,95 5.564.023.660.142,09 67,35<br />

2007 3.621.802.762.512,00 (3,35) 5.569.049.568.751,84 65,03<br />

Rata-rata Per Tahun 14,60 62,38<br />

Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />

Jika melihat kemampuan keuangan dari PAD dengan rata-rata per tahun memberikan<br />

kontribusi terhadap <strong>APBD</strong> sebesar 62,38%, di atas 50%, menunjukkan bahwa <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> memiliki kemampuan fiskal dalam kategori cukup mampu. Hal ini berarti pendapatan<br />

di luar PAD hanya sebesar 37,62% yaitu dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan<br />

yang sah.<br />

Tabel 1.4<br />

Perkembangan Total Dana Perimbangan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Tahun 2003 s.d 2007<br />

Tahun Perimbangan<br />

Pertumbuhan<br />

%<br />

<strong>APBD</strong><br />

Proporsi<br />

%<br />

2003 1.093.891.313.730,11 3.885.420.919.258,22 28,15<br />

2004 1.197.663.954.522,50 9,49 4.712.887.298.214,09 25,41<br />

2005 1.220.120.700.066,00 1,88 5.700.026.831.254,93 21,41<br />

2006 1.114.383.853.000,00 6,45 5.564.023.660.142,09 23,34<br />

2007 1.522.066.853.000,00 17,19 5.569.049.568.751,84 27,33<br />

Rata-rata per Tahun 8,75 25,13<br />

Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 4


Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan<br />

pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten dan kota yang terdiri dari<br />

urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang<br />

tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau<br />

antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja<br />

daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat<br />

dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan<br />

pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta<br />

mengembangkan sistem jaminan sosial.<br />

Perkembangan alokasi belanja daerah <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> selama kurun<br />

waktu Tahun 2003 s.d 2007 mengalami kenaikan sebesar 14,08 % dan rata-rata proporsi<br />

sebesar 84,15 % per tahun sebagaimana terlihat pada tabel 1.5.<br />

Tabel 1.5<br />

Perkembangan Alokasi Belanja Daerah Tahun 2003 s.d 2007<br />

Tahun Belanja<br />

Pertumbuhan<br />

%<br />

Volume <strong>APBD</strong> Proporsi%<br />

2003 3.132.781.224.902,00 3.885.420.919.258,22 80,63<br />

2004 3.670.567.300.180,00 17,17 4.712.887.298.214,09 77,88<br />

2005 4.309.282.267.306,84 17,40 5.700.026.831.254,93 75,60<br />

2006 5.118.814.954.732,31 18,79 5.564.023.660.142,09 92,00<br />

2007 5.271.083.679.606,84 2,97 5.569.049.568.751,84 94,65<br />

Rata-rata per Tahun 14,08 84,15<br />

Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />

Bila dirinci berdasarkan jenis belanja, sesuai Pasal 37 Permendagri Nomor 13 Tahun<br />

2006, Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah,<br />

Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga,<br />

mengalami kenaikan rata-rata per tahun dalam kurun waktu tahun 2003 – 2007 sebesar<br />

14,08%. Kenaikan tertinggi pada jenis Belanja Bantuan yang meningkat sebesar 32,78%.<br />

Sedangkan Belanja Langsung meningkat per tahun sebesar 2,81%. Proporsi masing-masing<br />

belanja terhadap volume <strong>APBD</strong> rata-rata per tahun adalah Belanja Tidak Langsung sebesar<br />

52,52%, serta Belanja Langsung naik sebesar 31,64%. Perkembangan rincian belanja<br />

sebagaimana yang tercantum pada tabel 1.6.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 5


Tabel 1.6<br />

Perkembangan Rincian Belanja <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 s.d 2007<br />

No. Uraian 2003 2004 2005 2006 2007<br />

Rata2<br />

Pertumbuhan<br />

per Tahun (%)<br />

Belanja 3.132.781.224.902,00 3.670.567.300.180,00 4.309.282.267.306,84 5.118.814.954.732,31 5.271.083.679.606,84 14,08 84,15<br />

1 Belanja Tidak Langsung 1.675.719.527.464,00 2.166.410.076.421,50 2.711.595.944.207,00 3.348.434.419.612,94 3.660.402.959.795,64 21,81 52,52<br />

Belanja Pegawai 414.494.345.255,00 524.972.290.430,50 641.468.582.950,00 786.394.262.587,98 714.818.238.942,00 15,58 12,01<br />

Belanja Bagi Hasil 693.393.046.272,00 920.653.685.803,00 1.138.599.366.767,00 1.261.370.961.840,00 1.344.162.607.790,00 18,45 20,83<br />

Belanja Bantuan 497.346.321.298,00 649.887.246.188,00 862.514.990.460,00 1.214.859.623.384,74 1.541.422.113.063,64 32,78 18,25<br />

Belanja Tidak Terduga 70.485.814.639,00 70.896.854.000,00 69.013.004.030,00 85.809.571.800,22 60.000.000.000,00 -1,95 1,43<br />

2 Belanja Langsung 1.457.061.697.438,00 1.504.157.223.758,50 1.597.686.323.099,84 1.770.380.535.119,37 1.610.680.719.811,20 2,81 31,64<br />

Volume <strong>APBD</strong> 3.885.420.919.258,22 4.712.887.298.214,09 5.700.026.831.254,93 5.564.023.660.142,09 5.569.049.568.751,84<br />

Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 6<br />

Rata2<br />

Proporsi<br />

per<br />

Tahun<br />

(%)


Tahun<br />

<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> setiap tahun mengalami defisit anggaran, dalam kurun waktu<br />

Tahun 2003 s.d 2007 rata-rata per tahunnya mengalami peningkatan sebesar 37,54%, yang<br />

dapat ditutup dengan pembiayaan. Namun rata-rata pertumbuhan dari penerimaan pembiayaan<br />

untuk menutupi anggaran defisit tersebut, ternyata mengalami penurunan sebesar 1,25%<br />

pertahun, begitu pula pengeluaran pembiayaan rata-rata pertumbuhan pertahun mengalami<br />

penurunan sebesar 9,71%, yang dirinci pada tabel 1.7.<br />

Tabel 1.7<br />

Perkembangan Pembiayaan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 s.d 2007<br />

Penerimaan<br />

Pertumbuhan<br />

Penerimaan<br />

Pembiayaan<br />

Pengeluaran<br />

Pertumbuhan<br />

Pengeluaran<br />

Surplus/Defisit<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 7<br />

Pertumb<br />

uhan<br />

Defisit<br />

2003 620.935.965.168,38 752.639.694.356,22 (131.703.729.187,84)<br />

2004 668.422.608.753,22 7,65 1.042.319.998.034,09 38,49 (373.897.389.280,87) 183,89<br />

2005 875.138.565.709,09 30,93 1.390.744.563.948,09 33,43 (475.915.916.408,96) 27,29<br />

2006 1.003.184.186.166,09 14,63 445.208.705.409,78 (67,99) (557.975.480.756,31) 17,24<br />

2007 419.179.953.239,84 (58,22) 297.965.889.145,00 (33,07) (121.214.064.094,84) (78,28)<br />

Rata-Rata per Tahun -1,25 -9,71 37,54<br />

Sumber : Perda Perhitungan Realisasi <strong>APBD</strong> Tahun 2003 - 2006, Perda Tentang <strong>APBD</strong> murni Tahun 2007<br />

Hasil pelaksanaan strategi pembangunan daerah yang didukung oleh <strong>APBD</strong> adalah<br />

peningkatan kesejahteraan rakyat yang diukur berdasarkan indikator-indikator keberhasilan<br />

yang telah disepakati. Perkembangan indikator makro pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sampai<br />

dengan tahun 2007, disajikan dalam tabel 1.8.


Tabel 1.8<br />

Gambaran Indikator Makro Pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2002 s.d. 2007<br />

TAHUN 2002 TAHUN 2003 TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007<br />

NO INDIKATOR<br />

TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI<br />

1. IPM 70,89 1) 67,45 3) 72,37 5) 67,87 3) 73,53 5) 68,36 3) 74,56 5) 69,35 3) 75,60 5) 70,30 3) 76,58 5)<br />

2. Indeks Kesehatan 68,00 1) 66,55 3) 68,60 5) 66,57 3) 69,20 5) 67,23 3) 69,60 5) 69,28 3) 69,80 5) 70,67 3) 70,00 5)<br />

AHH (tahun) 64,93 3) 64,94 3) 65,34 3) 66,57 3) 67,40 3)<br />

3. Indeks Pendidikan 79,20 1) 78,27 3) 80,20 5) 78,40 3) 81,20 5) 79,02 3) 82,00 5) 79,59 3) 82,80 5) 79,93 3) 83,60 5)<br />

AMH (%) 93,94 3) 93,60 3) 93,96 3) 94,52 3) 94,90 3)<br />

RLS (tahun) 7,04 3) 7,20 3) 7,37 3) 7,46 3) 7,50 3)<br />

4. Indeks Daya Beli 65,60 1) 57,53 3) 68,20 5) 58,63 3) 70,20 5) 58,83 3) 72,30 5) 59,18 3) 74,20 5) 60,34 3) 76,30 5)<br />

Purchasing Power Parity<br />

(Rp)<br />

551.350<br />

Sumber :<br />

1)<br />

Panduan Penyusunan Proposal PPK Tahun 2006<br />

2)<br />

Perda Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> No. 1 Tahun 2001 tentang Renstra Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2001 – 2005<br />

3)<br />

BPS <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

4)<br />

BKKBN <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

5)<br />

Perda Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> No. 3 Tahun 2003 tentang Program Pembangunan Daerah Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003 – 2007<br />

3) 553.699,00 3) 554.570,00 3) 556.100,00 3)<br />

621.100,00 3)<br />

(BPSP)<br />

5.<br />

Laju Pertumbuhan<br />

Penduduk (%)<br />

2,46 2) 3,17 3) 2,24 5) 2,25 3) 2,22 5) 2,64 3) 2,16 5) 2,10 3) 2,14 5) 1,94 3) 2,08 5)<br />

6.<br />

Jumlah Penduduk<br />

Miskin (%)<br />

25,04 2) 27,98 4) 27,81 4) 27,51 4) 28,29 4) 29,05 4) 17,65 4)<br />

7.<br />

Laju Pertumbuhan<br />

Ekonomi (%)<br />

4,06 2) 3,93 3) 4,60 5) 4,39 3) 4,62 5) 5,08 3) 4,65 5) 5,31 3) 4,75 5) 6,02 3) 4,74 5)<br />

8.<br />

Investasi ADH Berlaku<br />

(triliun rp)<br />

45,50 2) 34,99 3) 11,70 5) 36,50 3) 13,10 5) 40,52 3) 14,70 5) 63,62 3) 16,50 5) 75,64 3) 18,40 5)<br />

9.<br />

Pengangguran Terbuka<br />

(%)<br />

10,23 3) 7,34 5) 12,69 3) 7,39 5) 12,25 3) 6,54 5) 11,91 3) 6,12 5) 10,95 3) 5,45 5)<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 8


Hampir seluruh indikator makro pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> menunjukkan peningkatan,<br />

kecuali angka kemiskinan. Peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak<br />

terlepas dari peningkatan angka komponen-komponennya. Meningkatnya angka indeks<br />

pendidikan merupakan hasil dari upaya peningkatan Angka Partisipasi Sekolah melalui<br />

Akselerasi Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun yang ditargetkan tercapai pada tahun<br />

2008 dan realisasi Role Sharing Pendanaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan<br />

Dasar antara Pusat, <strong>Provinsi</strong> dan Kabupaten/Kota, juga dengan adanya kebijakan anggaran<br />

pendidikan pemerintah yang berorientasi pada pemenuhan amanat UUD 1945 tentang<br />

anggaran pendidikan sebesar 20% dari Total <strong>APBD</strong> secara bertahap hingga tahun 2010. Pada<br />

tahun 2006 telah dialokasikan anggaran pendidikan sebesar 12,8% dari Belanja Langsung<br />

<strong>APBD</strong>, dan 14,18% pada tahun 2007.<br />

Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang cukup signifikan dan peningkatan<br />

investasi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> merupakan dampak membaiknya iklim investasi. Jumlah investasi yang<br />

terus berkembang ini, mengindikasikan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat<br />

untuk menanamkan modalnya di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, dan memiliki peran yang cukup besar dalam<br />

meningkatkan pertumbuhan ekonomi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

Pertumbuhan Ekonomi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Triwulan I Tahun 2007 melambat -0,52% terhadap<br />

Triwulan IV Tahun 2006. Melambatnya perekonomian <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> ini disebabkan menurunnya<br />

kinerja sektor tersier, terutama perdagangan, hotel dan restoran. Namun bila dibandingkan<br />

dengan Triwulan I Tahun 2006, mengalami kenaikan sebesar 5,71 persen dibandingkan dengan<br />

Triwulan I pada Tahun 2006. Kenaikan tersebut terutama dari sektor pertanian, listrik, gas dan<br />

air, konstruksi dan perusahaan serta jasa jasa.<br />

1.1.2 Permasalahan, Tantangan dan Isu Strategis<br />

A. Permasalahan dan Tantangan<br />

Upaya mewujudkan 3 (tiga) Core Bussiness Pendidikan yang terdiri dari aspek<br />

pemerataan; mutu dan relevansi; serta tata kelola pendidikan dan pencitraan publik, telah<br />

dilakukan meskipun belum semuanya optimal. Pada aspek pemerataan, kegiatan Akselerasi<br />

Penuntasan Wajar Dikdas Sembilan Tahun, perwujudan MoU Role Sharing Pendanaan<br />

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar, serta pemberian beasiswa bagi siswa<br />

SMP/MTs/PKBM yang berasal dari keluarga tidak mampu terkendala oleh terbatasnya anggaran<br />

yang tersedia.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 9


Pada aspek mutu dan relevansi, sempitnya lapangan pekerjaan dan semakin<br />

kompetitifnya seleksi masuk Perguruan Tinggi merupakan tantangan yang harus dihadapi.<br />

Sedangkan dalam tata kelola pendidikan dan pencitraan publik menghadapi kendala<br />

terbatasnya sarana dan prasarana, jumlah dan kualitas SDM terutama di kabupaten/kota, serta<br />

kurangnya upaya pemutakhiran data dan informasi pendidikan. Untuk itu perlu dilakukan upaya<br />

yang komprehensif tentang peningkatan aspek-aspek tersebut.<br />

Pada aspek agama dan budaya, dengan semakin heterogennya masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

dan mudahnya akses informasi masuk ke <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> berdampak terhadap berkurangnya nilai-<br />

nilai agama dan budaya di masyarakat. Sebagai gambaran, berdasarkan data BPS <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> tahun 2006 jumlah anak nakal di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebesar 6.679 orang, jumlah korban<br />

narkotika sebanyak 34.234 orang, dan jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 2.154 kasus dengan<br />

62 % penularan karena penyalahgunaan napza suntik. Selain itu kondisi berkurangnya nilai-nilai<br />

budaya dapat juga dilihat dari semakin menurunnya apresiasi dan aspirasi masyarakat terhadap<br />

kesenian dan tradisi daerah, yang akan menjadi kerugian besar bagi generasi penerus di<br />

kemudian hari.<br />

Akselerasi pelaksanaan program pembangunan kesehatan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> diperlukan<br />

karena pelayanan kesehatan dasar masih belum mencapai standar pelayanan minimal (SPM),<br />

prasarana pelayanan kesehatan dasar belum dapat diakses sepenuhnya oleh masyarakat<br />

terutama penduduk miskin, tenaga kesehatan belum merata terutama di perdesaan, masih<br />

munculnya kasus-kasus penyakit seperti DBD, diare, suspect flu burung, gizi buruk dan peran<br />

serta masyarakat belum menunjukkan yang lebih baik, terutama dalam pemahaman terhadap<br />

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Di samping itu juga, kesehatan lingkungan, air bersih<br />

dan sanitasi perumahan masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan.<br />

Proporsi penduduk miskin di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> masih menunjukkan angka yang tinggi. Pada<br />

Tahun 2005 tercatat proporsi penduduk miskin dari total keluarga di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebesar<br />

28,29% dan pada Tahun 2006 menjadi 29,05%. Adapun angka riil keluarga miskin Tahun 2005<br />

sebanyak 2,8 juta KK, dan meningkat menjadi 3,02 juta KK pada Tahun 2006, kenaikan jumlah<br />

penduduk miskin tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah keluarga baru yang berstatus<br />

miskin sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria tersebut antara lain kecukupan<br />

dan kelayakan terhadap akses pendidikan, kesehatan, sandang, pangan dan papan. Oleh<br />

karena itu, penanganan permasalahan-permasalahan tersebut di atas dapat dijadikan prioritas<br />

program dan kegiatan dalam tahun 2008.<br />

Pengangguran di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang masih tinggi, akibat tidak terserapnya pertumbuhan<br />

angkatan kerja oleh pasar kerja yang disebabkan terbatasnya peluang kerja. Kondisi tersebut<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 10


didukung oleh masih rendahnya kualitas atau kompetensi pencari kerja dan pekerja, serta<br />

tingginya migrasi masuk, sehingga mengakibatkan calon pekerja tidak dapat masuk kedalam<br />

pasar kerja dan pekerja yang ada sulit untuk dipertahankan. Tidak kondusifnya iklim investasi<br />

juga menyebabkan tingginya angka pengangguran baik akibat PHK maupun tidak adanya<br />

lapangan kerja baru.<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> setiap tahunnya memproduksi sekitar 9,2 juta ton padi atau 6,44<br />

juta ton beras, sementara kebutuhan beras per bulan masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebesar 359,4<br />

ribu ton ( 4,313 juta ton/ tahun). Angka ini menunjukkan bahwa terdapat surplus produksi<br />

beras di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>. Namun ketersediaan yang tidak terjaga sepanjang tahun, menyebabkan<br />

keterlambatan suplai beras yang berakibat pada kenaikan harga beras. Oleh karena itu, upaya-<br />

upaya untuk penyediaan stok pangan regional/ daerah perlu ditingkatkan, baik melalui Bulog<br />

Divre <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> maupun lumbung desa dan sistem resi gudang maupun melalui sistem role<br />

sharing antara provinsi dan kab/kota.<br />

Infrastruktur wilayah yang terdiri dari infrastruktur transportasi, sumberdaya air,<br />

jaringan listrik, serta sarana dan prasarana permukiman berperan sebagai pengarah<br />

pembentukan struktur ruang, pemenuhan kebutuhan wilayah, pemacu pertumbuhan wilayah<br />

serta pengikat wilayah. Dari hasil survey rutin Interurban Road Management System (IRMS)<br />

terhadap jaringan jalan yang menjadi kewenangan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sepanjang<br />

2.199, 18 Km, kondisi kemantapan jalan di tahun 2006 adalah baru mencapai 86,1% yang<br />

terdiri dari jalan dengan kondisi baik sebesar 18,08% dan kondisi sedang sebesar<br />

68,02%. Sementara kondisi kemantapan jalan pada akhir tahun 2007 diharapkan<br />

mencapai 87 %.<br />

Selanjutnya untuk indeks aksesibilitas dan mobilitas di <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> masing-<br />

masing baru mencapai angka 0,53 dan 0,45. Tentunya selain indeks kemantapan, maka indeks<br />

aksesibilitas dan mobilitas ini juga perlu ditingkatkan, mengingat secara sistem transportasi,<br />

khususnya sistem jaringan jalan, beban pergerakan yang terjadi dari tahun ke tahun terus<br />

bertambah pesat. Selain itu juga dengan memperhatikan masih adanya jaringan jalan non<br />

status sepanjang 258 Km di bagian Selatan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang masih terus dibina oleh emerintah<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan pada tahun anggaran 2008, baik indeks<br />

kemantapan jalan, maupun indeks aksesibilitas dan mobilitas dapat meningkat dibandingkan<br />

dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada indeks kemantapan jalan diproyeksikan kurang lebih 90<br />

%, sedangkan untuk indeks aksesibilitas diproyeksikan 1,0 dan indeks mobilitas diproyeksikan<br />

0,75.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 11


Upaya untuk mencapai indeks-indeks tersebut tentunya disertai dengan upaya yang<br />

optimal, tidak hanya diorientasikan pada penanganan jalan yang bersumber pada <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> saja maupun <strong>APBD</strong> Kabupaten/kota, tetapi juga dengan memacu penanganan yang<br />

bersumber dari <strong>Pemerintah</strong> Pusat melalui dana APBN, serta didukung pula oleh <strong>APBD</strong><br />

Kabupaten dan Kota. Hal ini penting dilakukan, mengingat keinginan dalam peningkatan indeks<br />

kemantapan jalan, indeks aksesibilitas dan mobilitas, hanya bisa dicapai melalui penanganan<br />

sistem jaringan jalan secara menyeluruh dan terpadu.<br />

Sementara itu, keberadaan bandar udara di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dirasakan masih belum<br />

memadai untuk menampung demand yang ada. Bandara Husein Sastranegara sebagai bandara<br />

terbesar yang dimiliki <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dan beberapa bandara perintis lainnya belum dapat<br />

dimanfaatkan secara maksimal untuk menampung kebutuhan penumpang dan kargo baik<br />

domestik maupun internasional. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir ini telah<br />

dilakukan persiapan pembangunan bandara internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, sekaligus memfungsikan<br />

keberadaan Bandara Nusawiru di Kabupaten Ciamis, sebagai salah satu Bandara yang<br />

menghubungkan lokasi-lokasi wisata di tingkat regional maupun nasional.<br />

Dalam rangka persiapan pembangunan Bandara Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> (BIJB) di<br />

Kertajati Majalengka, beberapa langkah strategis yang akan dilaksanakan yaitu menyusun<br />

skenario persiapan pembebasan lahan berupa kegiatan sosialisasi, identifikasi lahan, rencana<br />

relokasi dan pembuatan bukti penguasaan tanah, kegiatan pembebasan lahan pada lokasi<br />

bandara, serta menyusun kerangka regulasi dan perencanaan seperti revisi RTRWP <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong>, penyusunan Perda BIJB, Penyusunan MoU dengan kabupaten terkait, penyusunan RDTR<br />

kawasan Aerocity dan melengkapi dokumen rencana teknis pembangunan bandara.<br />

Pada aspek sumber daya air dan irigasi, layanan infrastruktur sumber daya air dan<br />

irigasi ditinjau dari aspek pemenuhan kebutuhan air baik untuk menunjang kegiatan pertanian<br />

maupun kebutuhan domestik juga masih kurang memadai. Intensitas tanam baru berkisar 187<br />

%, demikian pula halnya dengan kondisi kerusakan jaringan irigasi, dimana untuk bangunan<br />

irigasi dalam kondisi baik 50,55 %, rusak ringan 31,44 %, dan rusak berat 18,01 %. Sedangkan<br />

saluran irigasi, kondisi baik 25,66 %, rusak ringan 31,12 %, rusak berat 43,22 %. Selain itu,<br />

bencana alam banjir dan kekeringan masih terus terjadi antara lain akibat menurunnya<br />

kapasitas infrastruktur sumber daya air dan daya dukung lingkungan serta tersumbatnya muara<br />

sungai karena sedimentasi yang tinggi.<br />

Oleh karena itu dengan Luas lahan sawah di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> kurang lebih 1.086.908 ha<br />

dalam 6.951 daerah irigasi. yang terdiri dari sawah beririgasi 89,5% dan sawah tadah hujan<br />

10,5%, maka dalam tahun 2008 <strong>Pemerintah</strong> Propinsi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> akan terus berupaya<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 12


meningkatkan kinerja jaringan irigasi terutama pada 84 Daerah Irigasi seluas 85.770 Ha yang<br />

menjadi kewenangannya, sebagaimana diatur dalam PP No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi.<br />

Selanjutnya mengingat peran irigasi tersebut sangat penting dan strategis dalam menunjang<br />

ketahanan pangan, peningkatan daya beli, dan sebagainya, diharapkan secara keseluruhan<br />

tingkat kerusakan tersebut dapat dikurangi kurang lebih 20 %. Pencapaian ini tidak hanya<br />

dilakukan oleh <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, tetapi diupayakan pula melalui kontribusi yang<br />

dilakukan oleh <strong>Pemerintah</strong> Pusat melalui pendanaan yang bersumber dari APBN, serta<br />

dukungan dari <strong>Pemerintah</strong> Kabupaten/Kota.<br />

Pada tahun 2008 ini juga, akan dilakukan pula penyusunan kegiatan perencanaan teknis<br />

yang nantinya dapat mendukung langkah-langkah lebih lanjut dalam penanganan irigasi, baik<br />

dalam konteks pemeliharaannya maupun rehabilitasinya. Selain itu dikarenakan peningkatan<br />

jaringan irigasi dan intensitas tanam juga bergantung kepada perbaikan sumber air baku,<br />

dalam hal ini waduk, situ dan embung, maka diprioritaskan pula beberapa kegiatan rehabilitasi,<br />

penataan, bahkan pembangunan, khususnya untuk waduk-waduk kecil, dan waduk besar,<br />

seperti halnya Waduk Jatigede.<br />

Pada aspek infrastruktur listrik, khususnya listrik perdesaan sampai saat ini masih belum<br />

optimal, mengingat masih rendahnya akses listrik masyarakat. Dari data yang ada, pada akhir<br />

tahun 2007, meskipun rasio elektrifikasi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sudah mencapai 99,59 %, kenyataannya<br />

rasio elektrifikasi rumah tangga diperkirakan baru mencapai 61,51 %, artinya hampir sekitar<br />

38, 49 % rumah tangga di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> belum dapat mengakses listrik.<br />

Rendahnya pelayanan infrastruktur listrik baik dari segi kualitas maupun kuantitas ini<br />

tentunya masih membutuhkan penanganan lebih lanjut, terutama tidak hanya untuk mengatasi<br />

dan masalah elektrifikasi rumah tangga, tetapi juga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan<br />

penduduk, dan mengatasi ketimpangan antar wilayah, serta untuk memajukan dan<br />

menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu dalam tahun<br />

2008, diproyeksikan rasio elektrifikasi, dalam pengertian bahwa semua masyarakat memiliki<br />

akses dalam pelayanan listrik kurang lebih 100 %, dan rasio elektrifikasi rumah tangga, dalam<br />

pengertian jumlah rumah tangga yang berlistrik kurang lebih 75 %, akan membutuhkan<br />

dukungan yang tinggi dari <strong>Pemerintah</strong> Pusat melalui APBN dengan program Listrik<br />

Perdesaannya, serta dukungan Kabupaten/Kota dan masyarakat setempat.<br />

Selanjutnya untuk mendukung upaya tersebut, kepada <strong>Pemerintah</strong> Pusat diharapkan<br />

pula untuk memacu pembangunan pasokan daya melalui pembangunan gardu induk (GI) dalam<br />

sistem interkoneksi <strong>Jawa</strong>-Bali yang memungkinkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi,<br />

dalam mewujudkan pembangunan jaringan baru dan sambungan rumah tangga. Selain itu<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 13


upaya ini akan disertai pula dengan pembangunan energi alternatif, yang sesuai dengan<br />

potensi wilayah, yang berkontribusi pula dalam meningkatkan cakupan pelayanan kelistrikan.<br />

Pada aspek lingkungan, dengan kondisi fisik dasar wilayah <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang memiliki<br />

struktur geologi kompleks, disertai tingginya curah hujan telah menjadikan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sangat<br />

rentan terhadap berbagai ancaman bencana alam. Pada Tahun 2006 tercatat ada sekitar 142<br />

kejadian kebakaran, 38 kejadian banjir, 140 tanah longsor, 53 kali angin topan, 3 kali gempa<br />

bumi dan satu kali tsunami di wilayah pantai selatan.<br />

Selain itu, penurunan kualitas lingkungan di beberapa wilayah seperti kerusakan hutan<br />

dan lahan, pencemaran air dan udara serta persoalan sampah yang cenderung meningkat baik<br />

dalam skala regional maupun lokal. Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap daya<br />

dukung dan daya tampung lingkungan yang merupakan faktor penentu yang sangat penting<br />

dalam mendukung pembangunan daerah.<br />

Sampai saat ini, pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi masih belum dapat<br />

ditangani secara tuntas. Penurunan daya dukung lingkungan pada badan air di sungai Citarum,<br />

Ciliwung, Cimanuk, Citanduy dan Cisanggarung, pencemaran udara di wilayah perkotaan,<br />

deplesi muka air tanah di pusat-pusat kegiatan nasional (Cekungan Bandung, Bogor, Bekasi-<br />

Karawang), kerusakan di wilayah pesisir, baik abrasi maupun pencemaran akibat tumpahan<br />

minyak, dan masih tingginya lahan kritis, menunjukan belum efektifnya penanganan lingkungan<br />

di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

Pada Tahun 2006 jumlah penduduk <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebanyak 40.737.592 jiwa, dengan Laju<br />

Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,94%. Pertumbuhan jumlah penduduk tersebut disebabkan Laju<br />

Pertumbuhan Alami (LPA) sebesar 1,63% dibandingkan tahun 2005 sebesar 1,53% dan adanya<br />

Migrasi Masuk sebesar 0,31%. Hal ini disebabkan berbagai hal diantaranya meningkatnya<br />

proporsi kawin pada usia kurang di bawah 15 Tahun dari 16,28% pada Tahun 2005 menjadi<br />

18,83% pada Tahun 2006, dan menurunnya rata-rata usia kawin pertama wanita dari 17,87<br />

Tahun pada Tahun 2005 menjadi 17,83 Tahun pada Tahun 2006. Memperhatikan kondisi dan<br />

permasalahan tersebut, perlu adanya upaya-upaya yang lebih intens dalam rangka<br />

pengendalian LPP dengan menekan LPA.<br />

Berkaitan dengan visi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang ingin menjadi mitra terdepan ibukota Negara,<br />

maka posisi Bodebek dan Bopunjur harus sejajar dengan ibukota Negara dalam aspek<br />

pemenuhan public services. Artinya Bodebek dan Bopunjur tidak diposisikan sebagai penyangga<br />

dalam memenuhi kebutuhan DKI Jakarta, akan tetapi sebagai mitra yang saling<br />

menguntungkan. Dalam hal Kawasan Cekungan Bandung, keberlanjutan daya dukung dan daya<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 14


tampung Kawasan Cekungan Bandung adalah hal yang harus terus diperhatikan. Peran<br />

provinsi, dalam hal ini Gubernur sebagai wakil <strong>Pemerintah</strong> Pusat, harus dioptimalkan terutama<br />

dalam pengendalian pemanfaatan ruang khususnya di Kawasan yang strategis secara nasional<br />

dan regional, sebagaimana Kawasan Bodebek-Punjur dalam konteks Kawasan Tertentu<br />

Jabodetabek-Punjur serta Kawasan Bandung Utara (KBU) dalam konteks Metropolitan Bandung.<br />

Berkaitan dengan aspek penataan ruang terutama dalam aspek pengendalian<br />

pemanfaatan ruang, tingginya pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor migrasi<br />

maupun pertumbuhan alami, kegiatan investasi seperti industri dan jasa mempengaruhi<br />

penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Hal ini diindikasikan oleh<br />

berkurangnya kawasan lindung, peningkatan konversi lahan sawah, dan munculnya kerusakan<br />

lingkungan. Oleh karena itu, pengendalian pemanfaatan ruang perlu untuk dilakukan dalam<br />

rangka peningkatan kinerja penataan ruang.<br />

Optimalisasi kinerja pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas<br />

manajemen pemerintahan, yaitu menata kembali sisi kelembagaan maupun sumber daya<br />

manusia, meningkatkan sinergitas di bidang perencanaan baik antar SKPD maupun antar<br />

tingkat pemerintahan, serta memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di<br />

kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan. Namun dukungan regulasi pemerintah pusat<br />

berupa penetapan Peraturan <strong>Pemerintah</strong> mengenai Penyerahan Urusan <strong>Pemerintah</strong>an sebagai<br />

revisi dari PP 25 Tahun 2000 belum ditetapkan sehingga implementasi penataan organisasi<br />

perangkat daerah mengalami hambatan.<br />

Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik telah dilakukan melalui fasilitasi<br />

pelayanan publik kepada kabupaten/kota, menetapkan Keputusan Gubernur tentang Pedoman<br />

Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sebagai pedoman<br />

bagi Kabupaten/Kota dalam membentuk dan menyelenggaraan PPTSP.<br />

Pemilihan Kepala Daerah secara langsung mempunyai makna yang strategis bagi<br />

kehidupan masyarakat dan pemerintahan di daerah, karena merupakan sarana aktualisasi hak<br />

demokrasi rakyat untuk memilih secara langsung Kepala Daerahnya. Tantangan yang berkaitan<br />

dengan pilkada secara langsung, meliputi pendaftaran pemilih, penggunaan hak pilih dan<br />

proses penghitungan suara. Hal ini harus menjadi perhatian bagi daerah yang akan<br />

melaksanakan pilkada pada Tahun 2008 di 16 Kabupaten/Kota dan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>. Selain<br />

itu, penyelenggaraan Pemilu Tahun 2009 harus sudah dipersiapkan pada Tahun 2008,<br />

mengingat perlunya kesiapan dalam sosialisasi dan fasilitasi peraturan-peraturan pemilu untuk<br />

mendukung pelaksanaannya. Pelaksanaan pilkada dan persiapan pemilu secara langsung harus<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 15


didukung dengan stabilitas keamanan dan ketertiban, karena merupakan proses yang krusial<br />

untuk suksesnya pesta demokrasi.<br />

B. Isu Strategis<br />

Berdasarkan permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi pada Tahun 2008,<br />

dirumuskan isu strategis sebagai berikut :<br />

1. Pendidikan, Agama dan Ketahanan Budaya<br />

2. Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan<br />

3. Kemiskinan<br />

4. Pengangguran<br />

5. Daya Beli<br />

6. Ketahanan Pangan<br />

7. Pelayanan Infrastruktur Wilayah<br />

8. Ketersediaan Energi<br />

9. Bencana, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan<br />

10. Jumlah Penduduk<br />

11. Pengendalian Pemanfaatan Ruang<br />

12. Optimalisasi Kinerja <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />

13. Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung dan Persiapan Pemilu 2009<br />

1.2. Landasan Hukum<br />

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />

adalah sebagai berikut :<br />

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;<br />

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;<br />

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-<br />

undangan;<br />

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung<br />

<strong>Jawa</strong>b Keuangan Negara;<br />

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan<br />

Nasional;<br />

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang <strong>Pemerintah</strong>an Daerah Jo Perpu No. 3<br />

Tahun 2005 Jo Undang – undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang <strong>Pemerintah</strong>an Daerah;<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 16


7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara <strong>Pemerintah</strong><br />

Pusat dan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah;<br />

8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang<br />

(RPJP) Nasional;<br />

9. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan<br />

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;<br />

10. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;<br />

11. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;<br />

12. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah;<br />

13. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;<br />

14. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan<br />

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;<br />

15. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana<br />

Pembangunan Nasional;<br />

16. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan <strong>Pemerintah</strong>an<br />

antara <strong>Pemerintah</strong>, <strong>Pemerintah</strong>an Daerah <strong>Provinsi</strong>, dan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />

Kabupaten/Kota<br />

17. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah<br />

18. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah<br />

Nasional Tahun 2004-2009;<br />

19. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2007 tentang Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Tahun 2008;<br />

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan<br />

Keuangan Daerah;<br />

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun Anggaran 2008;<br />

22. Peraturan Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Rencana Tata Ruang<br />

dan Wilayah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> 2010;<br />

23. Peraturan Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Rencana Strategis<br />

<strong>Pemerintah</strong> Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003-2008;<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 17


24. Peraturan Gubernur <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan<br />

Pembangunan Tahunan Daerah;<br />

25. Peraturan Gubernur <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Nomor 34 Tahun 2007 tentang Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong><br />

Daerah Tahun 2008.<br />

1.3. Maksud dan Tujuan<br />

1.3.1. Maksud<br />

Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> Tahun 2007 adalah untuk menjabarkan kebijakan pembangunan dalam RKPD, dengan<br />

sumber dana dari <strong>APBD</strong>.<br />

1.3.2. Tujuan<br />

Tujuan disusunnya <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong> adalah tersedianya dokumen perencanaan Kebijakan Umum<br />

Anggaran untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran<br />

Sementara Tahun 2008.<br />

1.4. Sistematika<br />

Sistematika penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2008 adalah sebagai berikut :<br />

Bab I : Pendahuluan<br />

a. Latar Belakang berisi tentang mengapa perlu disusunnya <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong>, Kinerja<br />

Pembangunan Daerah dan Permasalahan dan Tantangan<br />

b. Dasar Hukum<br />

c. Maksud dan Tujuan disusunnya <strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong><br />

d. Sistematika Penulisan<br />

Bab II : Gambaran Umum RKPD<br />

Berisi gambaran secara umum RKPD Tahun 2008 yaitu Isu Strategis, Sasaran<br />

Pembangunan, Prioritas Pembangunan Daerah, Wilayah Sasaran Program, dan<br />

Target Pencapaian Kinerja yang Terukur Dari Setiap Urusan <strong>Pemerintah</strong>an<br />

Daerah<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 18


Bab III : Kerangka Ekonomi Makro dan Implikasi terhadap Sumber Pendapatan<br />

Bab IV : Penutup<br />

a. Kerangka Ekonomi Regional<br />

b. Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berisi Kebijakan<br />

Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah.<br />

c. Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk mendanai seluruh<br />

pengeluaran tahun yang akan datang.<br />

Uraian mengenai Nota Kesepakatan tentang Kebijakan Umum Anggaran<br />

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2007 bersama Dewan Perwakilan Rakyat<br />

Daerah.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 I - 19


BAB II<br />

GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH<br />

TAHUN 2008<br />

Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari Rencana<br />

Strategis (Renstra) <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003-2008 dengan mengacu<br />

kepada Rencana Kerja <strong>Pemerintah</strong> (RKP). RKPD <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2008 ini<br />

disusun dengan tujuan untuk mewujudkan sinergitas pada tataran perencanaan,<br />

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor<br />

pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi<br />

sumber daya dalam pembangunan daerah.<br />

RKPD ini memuat isu strategis, prioritas pembangunan, rancangan kerangka<br />

ekonomi, dan rencana kerja baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun<br />

yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD merupakan pedoman<br />

untuk penyusunan Rancangan <strong>APBD</strong>, sehingga RKPD harus terukur dan dapat<br />

dilaksanakan sesuai dengan kemampuan anggaran. Bila dikaitkan dengan perencanaan<br />

tahunan kabupaten/kota, RKPD <strong>Provinsi</strong> merupakan pedoman atau acuan untuk<br />

penyusunan RKPD kabupaten/kota. Dalam konteks ini, RKPD <strong>Provinsi</strong> diposisikan sebagai<br />

pedoman perencanaan untuk Kabupaten/Kota dalam rangka pembinaan dan pengawasan<br />

yang dikoordinasikan oleh Gubernur.<br />

Untuk memberikan fokus pada pembangunan daerah tahun 2008, dan memperkuat<br />

visi dan misi <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1<br />

Tahun 2004 tentang Rencana Strategis <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2003-2008,<br />

ditetapkan tujuan bersama (common goals) yang pencapaiannya membutuhkan tingginya<br />

derajat sinergitas lintas SKPD di lingkungan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, sinergitas<br />

antartingkat pemerintahan sejak <strong>Pemerintah</strong> Pusat sampai <strong>Pemerintah</strong> Desa/Kelurahan<br />

serta sinergitas antarpelaku pembangunan baik pemerintah, dunia usaha maupun<br />

masyarakat. Berdasarkan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> tahun 2007, ditetapkan delapan tujuan bersama (common goals) sebagai berikut:<br />

1. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Sumberdaya Manusia, yang diarahkan<br />

untuk menciptakan sumberdaya manusia <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang unggul dan terpercaya.<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 1


. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

c. Meningkatnya aksesibilitas terhadap pelayanan dasar<br />

d. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama serta nilai-nilai budaya daerah<br />

2. Ketahanan Pangan, yang difokuskan pada komoditas beras.<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Meningkatnya produksi<br />

b. Terpenuhinya stok beras regional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

c. Tertatanya distribusi dan perdagangan beras<br />

d. Menurunnya tingkat kehilangan pasca panen<br />

3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat, yang dititikberatkan pada penciptaan<br />

lapangan kerja serta menyiapkan tenaga kerja trampil dan berjiwa entrepreneur untuk<br />

kebutuhan dalam negeri dan luar negeri.<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM tenaga kerja <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

b. Meningkatnya kesempatan kerja melalui peningkatan investasi dan padat karya<br />

c. Meningkatnya kesejahteraan petani, nelayan dan buruh.<br />

d. Penyediaan kemudahan akses permodalan.<br />

e. Berjalannya kemitraan strategis antara UMKM, BUMD dan Pengusaha besar.<br />

f. Tumbuhnya semangat dan jiwa kewirausahaan masyarakat<br />

4. Peningkatan Kinerja Aparatur, melalui insentif berbasis kinerja dan penataan<br />

organisasi.<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Meningkatnya fungsi kelembagaan<br />

b. Meningkatnya profesionalisme dan kinerja aparatur<br />

c. Menurunnya tingkat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme untuk menciptakan good<br />

governance dan clean goverment<br />

d. Terlaksananya Reformasi birokrasi<br />

5. Pengelolaan Bencana, yang difokuskan pada Sistem Kelola Penanganan Bencana<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Berkurangnya resiko kejadian bencana di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 2


. Tertanganinya bencana/wabah secara cepat dan akurat<br />

c. Meningkatnya kesiapan dini (early warning system) dan mitigasi bencana<br />

d. Meningkatnya pemahaman dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.<br />

6. Pengendalian dan Pemulihan Kualitas Lingkungan, yang dititikberatkan pada<br />

pelestarian dan peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>;<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Meningkatnya pengelolaan Kawasan Lindung<br />

b. Berkurangnya luas lahan kritis di Kawasan Lindung<br />

7. Pengelolaan, Pengembangan dan Pengendalian Infrastruktur, yang<br />

dititikberatkan pada jaringan irigasi, jaringan jalan, Bandara Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>,<br />

serta Waduk Jatigede.<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Meningkatnya kondisi jaringan irigasi.<br />

b. Meningkatnya kondisi jaringan jalan dan jembatan di Metropolitan Cirebon,<br />

Metropolitan Bandung, Metropolitan Bogor/Depok dan Jabar Selatan<br />

c. Terlaksananya persiapan pembangunan Bandara Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

d. Terlaksananya pembangunan Waduk Jatigede<br />

e. Meningkatnya pengelolaan persampahan di Metro Bandung dan Bodebek.<br />

f. Terlaksananya pembangunan jalan tol<br />

8. Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku, yang dititikberatkan pada listrik<br />

dan energi perdesaan serta ketersediaan air baku dan pemenuhan kebutuhan air<br />

untuk kawasan pantai.<br />

Sasarannya adalah :<br />

a. Meningkatnya cakupan elektrifikasi perdesaan<br />

b. Berkembangnya penciptaan dan pemanfaatan energi alternatif<br />

c. Meningkatnya ketersediaan air baku untuk pertanian dan air bersih untuk rumah<br />

tangga<br />

d. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air baku dan air bersih untuk masyarakat<br />

Pesisir.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 3


Untuk mewujudkan tujuan bersama tersebut dilaksanakan prioritas pembangunan<br />

daerah tahun 2008 beserta fokus-fokus yang harus dilaksanakan pada masing-masing<br />

prioritas adalah sebagai berikut :<br />

1. Peningkatan Aksesibilitas, Kualitas, Daya Saing dan Tata Kelola Pendidikan<br />

Fokus :<br />

a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan<br />

b. Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru<br />

c. Peningkatan mutu dan relevansi lulusan pendidikan<br />

d. Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal<br />

e. Peningkatan tata kelola pendidikan dan pencitraan publik<br />

f. Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi<br />

2. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-Nilai Agama dan Budaya<br />

Daerah<br />

Fokus :<br />

a. Pelestarian dan pengembangan budaya daerah<br />

b. Peningkatan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat<br />

c. Peningkatan implementasi nilai-nilai agama<br />

d. Pelestarian dan pengembangan desa budaya<br />

e. Peningkatan pendidikan budi pekerti<br />

f. Pendidikan lingkungan hidup berbasis sekolah<br />

3. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan Masyarakat<br />

Fokus :<br />

a. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dasar<br />

b. Penyediaan sumber daya kesehatan terutama untuk daerah perbatasan dan desa<br />

tertinggal<br />

c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular terutama daerah perbatasan<br />

dan desa tertinggal<br />

d. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan dasar<br />

e. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perumahan dan permukiman di kota<br />

pusat pertumbuhan<br />

f. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 4


4. Pemberdayaan Penduduk Miskin<br />

Fokus :<br />

a. Peningkatan akses pendidikan bagi siswa miskin<br />

b. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin<br />

c. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perumahan dan permukiman bagi<br />

penduduk miskin terutama di desa tertinggal<br />

d. Peningkatan peluang berusaha bagi penduduk miskin<br />

5. Peningkatan Kompetensi dan Perlindungan Ketenagakerjaan<br />

Fokus :<br />

a. Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan<br />

b. Peningkatan akses peluang kerja dan pasar kerja<br />

c. Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan hubungan industrial<br />

6. Peningkatan Peran Koperasi Usaha Kecil Menengah (<strong>KU</strong>KM) dan Industri<br />

Kecil dan Menengah (IKM)<br />

Fokus :<br />

a. Peningkatan SDM <strong>KU</strong>KM<br />

b. Pengembangan <strong>KU</strong>KM dan IKM terutama di perdesaan<br />

c. Peningkatan wirausaha baru<br />

d. Pengembangan Lembaga Keuangan Alternatif di Perdesaan<br />

7. Peningkatan Peluang Investasi Untuk Perluasan Kesempatan Kerja<br />

Fokus<br />

a. Penyederhanaan prosedur dan kelembagaan perizinan investasi di daerah<br />

b. Optimalisasi perencanaan, pengembangan dan pengendalian promosi untuk<br />

menarik investasi baru<br />

c. Pemberian insentif bagi kegiatan investasi di daerah<br />

8. Revitalisasi Agribisnis, Agroindustri dan Pariwisata<br />

Fokus :<br />

a. Peningkatan produktifitas, produksi, distribusi serta cadangan pangan beras<br />

b. Peningkatan produktifitas, produksi, distribusi serta diversifikasi pangan<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 5


c. Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian<br />

d. Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan<br />

e. Pengembangan pariwisata di kawasan wisata unggulan<br />

f. Peningkatan daya saing agroindustri<br />

g. Peningkatan perlindungan pengembangan dan pelestarian lahan<br />

h. Peningkatan sarana dan prasarana agribisnis<br />

9. Peningkatan Pelayanan dan Pengendalian Infrastruktur Wilayah<br />

Fokus :<br />

a. Pengelolaan persampahan di Metropolitan Bandung dan Bodebek<br />

b. Pembangunan jalan dan jembatan di Jabar Selatan, Metropolitan Bandung,<br />

Metropolitan Cirebon dan PKW Sukabumi<br />

c. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke pusat-pusat akses pendidikan<br />

d. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke pusat-pusat akses kesehatan<br />

e. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke daerah sentra produksi<br />

pertanian<br />

f. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke desa pusat pertumbuhan, desa<br />

tertinggal, pusat-pusat kegiatan agribisnis, agroindustri, pariwisata, dan pusat-<br />

pusat kegiatan ekonomi masyarakat<br />

g. Peningkatan infrastruktur transportasi dari dan ke daerah rawan bencana<br />

h. Persiapan pembangunan Bandara Internasional Kertajati<br />

i. Peningkatan infrastruktur pengendali daya rusak air di Metropolitan Bandung,<br />

Bodebek dan Pantura.<br />

j. Peningkatan infrastruktur penyedia air baku di Metropolitan Bandung, Bodebek<br />

dan Pantura.<br />

k. Peningkatan infrastruktur irigasi di Pantura<br />

l. Peningkatan infrastruktur irigasi di wilayah Utara <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dan daerah sentra<br />

produksi pertanian<br />

m. Peningkatan infrastruktur irigasi di desa tertinggal<br />

n. Pembangunan Waduk Jatigede<br />

o. Pembangunan Jalan Tol<br />

p. Perluasan jaringan listrik perdesaan<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 6


10. Peningkatan Ketahanan Energi dan Ketersediaan Air Baku<br />

Fokus :<br />

a. Pengembangan dan pendayagunaan energi alternatif<br />

b. Pengembangan energi panas bumi sebagai sumber energi<br />

c. Peningkatan upaya konservasi dan penghematan energi<br />

d. Peningkatan akses terhadap air bersih<br />

11.Optimalisasi Penanganan Bencana, Pengendalian Pencemaran dan<br />

Kerusakan Lingkungan<br />

Fokus :<br />

a. Peningkatan upaya pengurangan risiko bencana banjir, kekeringan, dan longsor<br />

b. Peningkatan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran dan kerusakan<br />

lingkungan<br />

c. Peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan<br />

d. Peningkatan upaya konservasi kawasan lindung<br />

12. Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk<br />

Fokus :<br />

a. Pengendalian laju pertumbuhan alamiah<br />

b. Pemberdayaan sistem administrasi kependudukan<br />

13. Peningkatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang<br />

Fokus :<br />

a. Pengendalian pemanfaatan ruang di lokasi rawan bencana banjir<br />

b. Pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan lindung<br />

c. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang di lahan sawah<br />

d. Peningkatan koordinasi penataan ruang<br />

14. Pemantapan Manajemen <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />

Fokus :<br />

a. Penataan urusan, kelembagaan dan ketatalaksanaan<br />

b. Peningkatan kualitas pelayanan publik<br />

c. Penataan dan penegakan hukum daerah, HAM serta bantuan hukum<br />

d. Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 7


e. Peningkatan kinerja pemerintah desa<br />

15. Pemantapan Stabilitas Politik<br />

Fokus :<br />

a. Pelaksanaan Pilkada dan persiapan Pemilu<br />

b. Stabilitas keamanan dan ketertiban umum dalam mendukung Pilkada dan Pemilu<br />

Dari sisi kewilayahan, program-program dalam pencapaian tujuan bersama<br />

(common goals) pembangunan tersebut akan dilaksanakan pada wilayah sasaran yang<br />

terdiri dari:<br />

a. Desa Tertinggal<br />

b. Desa Pusat Pertumbuhan<br />

c. Desa Budaya <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

d. Kota Pusat Pertumbuhan<br />

e. Daerah Perbatasan Dengan <strong>Provinsi</strong> Lain<br />

f. Kawasan Andalan<br />

g. Daerah Rawan Bencana<br />

Berdasarkan isu strategis, tujuan bersama (common goals) pembangunan tahun<br />

2008, prioritas pembangunan, serta fokus yang dilaksanakan, maka target pencapaian<br />

kinerja tahun 2008 sebagaimana pasal 84 Permendagri Nomor 13 tahun 2006 yang<br />

memuat pencapaian kinerja yang terukur dari program yang akan dilaksanakan.<br />

Tercantum dalam tabel 2.2.<br />

Setiap elemen tabel : sasaran program, indikasi kegiatan, organisasi dan<br />

keterangan, merupakan subjek untuk direvisi yang disamakan dengan upaya pencapaian<br />

Indikator Makro <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> 2008 dan delapan Common Goals serta unggulan SKPD,<br />

merujuk kepada paradigma baru perencanaan : SMART Planning, Shewhart Cycle,<br />

evaluasi diri, berbasis kinerja dan akuntabel.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 II - 8


URUSAN WAJIB<br />

1 01 Pendidikan<br />

1 01 01 Peningkatan Pendidikan<br />

Dasar Dan Pra Sekolah<br />

Tabel 2.2<br />

Target Pencapaian Kinerja yang Terukur dari Setiap Urusan <strong>Pemerintah</strong> Daerah<br />

BIDANG URUSAN<br />

KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

- Meningkatnya kualitas sarana dan<br />

prasarana SD/MI sebanyak 16.466 lokal<br />

dan SMP/MTs sebanyak 3.109 lokal<br />

- Rehabilitasi Gedung SD/MI, dan<br />

SMP/MTs<br />

- Dinas Pendidikan CG1<br />

- Meningkatnya daya tampung sarana - Penambahan RKB SMP/MTs - Dinas Pendidikan<br />

prasarana<br />

lokal<br />

SMP/MTs sebanyak 2.373<br />

- Pembangunan USB SMP - Dinas Pendidikan CG1<br />

- Meningkatnya layanan PAUD - Peningkatan kualitas dan kuantitas PAUD - Dinas Pendidikan CG1<br />

- Meningkatnya kualitas lulusan dan daya<br />

tampung SMP/MTs<br />

- Penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap - Dinas Pendidikan CG1<br />

- Penyelenggaraan kelas jauh SMP 64 lokal - Dinas Pendidikan CG1<br />

- Pengembangan Induk SMP Terbuka 195<br />

kecamatan<br />

- Dinas Pendidikan CG1<br />

- Pengembangan<br />

Dasar (PTD)<br />

Pendidikan Teknologi - Dinas Pendidikan CG1<br />

- Meningkatnya angka melanjutkan dan - Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak - Dinas Pendidikan CG1<br />

menurunnya angka DO<br />

mampu dan siswa berprestasi<br />

- Meningkatnya pemahaman dan - Pengembangan pendidikan berbasis nilai - Dinas Pendidikan CG1<br />

pengamalan nilai-nilai tentang etika dan<br />

budi pekerti di lingkungan pendidikan<br />

dasar dan pra sekolah<br />

- Pengembangan kurikulum muatan lokal - Dinas Pendidikan CG1<br />

tentang etika dan budi pekerti<br />

- Mengembangkan kearifan lokal dan nilainilai<br />

budaya daerah di Sekolah<br />

- Dinas Pendidikan CG1<br />

- Pelatihan pendidikan budi pekerti bagi - Dinas Pendidikan CG1<br />

guru SDMI dan SLTP/MTs<br />

II -9


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Meningkatnya pengetahuan tentang - Pendidikan lingkungan hidup berbasis - Dinas Pendidikan CG1<br />

lingkungan hidup sehat bagi siswa sekolah sekolah<br />

- Terlaksananya pendidikan lingkungan<br />

hidup bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs dan<br />

pra sekolah<br />

- Sosialisasi kepada guru TK/RA, SD/MI dan<br />

SLTP/MTs tentang kurikulum lingkungan<br />

hidup<br />

- Pengembangan kurikulum lingkungan<br />

hidup di tingkat pendidikan dasar & pra<br />

sekolah<br />

- Pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup<br />

di tingkat pendidikan dasar & pra sekolah<br />

- BPLHD<br />

- Dinas Pendidikan CG1<br />

- Dinas Pendidikan CG1<br />

- Dinas Pendidikan CG1<br />

- Terwujudnya pengetahuan dan - Pengembangan Sekolah hijau - Dinas Pendidikan CG1<br />

pemahaman<br />

hidup<br />

siswa tentang lingkungan<br />

- Meningkatnya kompetensi dan - Pemerataan kesempatan diklat bagi guru - Dinas Pendidikan CG4<br />

meningkatnya kesejahteraan guru<br />

SD/MI dan SMP/MTs<br />

- Peningkatan kesejahteraan guru di daerah<br />

terpencil<br />

- Dinas Pendidikan CG4<br />

- Sertifikasi guru Dinas Pendidikan CG4<br />

- Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan - Pengembangan Kurikulum Tentang - Dinas Pendidikan CG5<br />

Pengelolaan Bencana<br />

- Pengembangan<br />

Hidup<br />

Kurikulum Lingkungan - Dinas Pendidikan CG 6<br />

- Meningkatnya pengetahuan tentang - Pendidikan lingkungan hidup berbasis - Dinas Pendidikan CG 6<br />

lingkungan hidup sehat bagi siswa sekolah sekolah<br />

- Terlaksananya pendidikan lingkungan<br />

hidup bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs dan<br />

pra sekolah<br />

- Sosialisasi kepada guru TK/RA, SD/MI dan<br />

SLTP/MTs tentang kurikulum lingkungan<br />

hidup<br />

- Pengembangan kurikulum lingkungan<br />

hidup di tingkat pendidikan dasar & pra<br />

sekolah<br />

- Pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup<br />

di tingkat pendidikan dasar & pra sekolah<br />

- BPLHD<br />

- Dinas Pendidikan CG 6<br />

- Dinas Pendidikan CG 6<br />

- Dinas Pendidikan CG 6<br />

II -10


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Terwujudnya pengetahuan dan - Pengembangan Sekolah hijau - Dinas Pendidikan CG 6<br />

pemahaman<br />

hidup<br />

siswa tentang lingkungan<br />

- Meningkatnya partisipasi masyarakat - Optimalisasi Manajemen Berbasis Sekolah - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

dalam penyelenggaraan pendidikan dasar (MBS)<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Mendorong gerakan masyarakat peduli - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

pendidikan<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Meningkatnya kesempatan melanjutkan - Bantuan beasiswa bagi siswa berprestasi - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

pendidikan bagi siswa berprestasi<br />

di bidang kesenian, olahraga, dan IPTEK<br />

II -11


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 01 02 Program Peningkatan<br />

Pendidikan Menengah dan<br />

Tinggi<br />

- Meningkatnya daya tampung sarana dan - Rehabilitasi dan penambahan Ruang - Dinas Pendidikan CG1<br />

prasarana SMA/SMK sebanyak 500 lokal Kelas Baru SMA/SMK<br />

- Meningkatnya mutu dan relevansi lulusan - Pembentukan jaringan kerjasama dengan - Dinas Pendidikan CG1<br />

pendidikan<br />

pihak swasta dan industri<br />

- Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan - Penyelenggaraan<br />

akuntabel<br />

Ujian Nasional yang - Dinas Pendidikan CG1<br />

- Meningkatnya angka melanjutkan dan - Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak - Dinas Pendidikan CG1<br />

menurunnya angka DO<br />

mampu dan siswa berprestasi<br />

- Pengembangan Kurikulum Tentang - Dinas Pendidikan<br />

Pengelolaan Bencana<br />

- Pengembangan<br />

Hidup<br />

Kurikulum Lingkungan - Dinas Pendidikan CG 6<br />

- Meningkatnyan kualitas lulusan pendidikan - Pengembangan SMA/SMK berbasis - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

menengah dan tinggi<br />

kompetensi<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Disnakertrans<br />

- Rintisan Wajib Belajar 12 tahun - Dinas Pendidikan<br />

- Biro Yansosdas<br />

Penunjang<br />

- Pembentukan jaringan kerjasama dengan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

pihak swasta dan dunia industri melalui - Biro Yansosdas<br />

pengembangan sistem Tri Partied<br />

- Disnakertrans<br />

- Pemerataan kesempatan diklat bagi guru - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

SMA/SMK<br />

- Disnakertrans<br />

- Akridituri Sekolah Penunjang<br />

- Lomba Keterampilan Siswa (LKS) - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

SMA/SMK tingkat provinsi<br />

- Disnakertrans<br />

- Meningkatnya relevansi pendidikan - Pengembangan kerjasama Lembaga - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

dengan kebutuhan pasar kerja<br />

Pendidikan dengan Perguruan Tinggi dan<br />

dunia usaha<br />

- Biro Yansosdas<br />

II -12


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 01 03 Program Peningkatan<br />

Pendidikan Luar Sekolah<br />

- Meningkatnya kualitas dan kuantitas - Pengembangan kejar paket A, B, dan C di - Dinas Pendidikan CG1<br />

pendidikan non formal<br />

komunitas dan lokasi yang sulit<br />

mengakses pendidikan<br />

- Pengembangan keaksaraan fungsional<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Disnakertrans<br />

- BAPUSDA<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Disnakertrans<br />

- BAPUSDA<br />

CG1<br />

- Meningkatnya kualitas dan kuantitas - Pengembangan metode pembelajaran - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

penyelenggaraan Pendidikan<br />

Dini (PAUD)<br />

Anak Usia PAUD<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Peningkatan mutu tenaga pendidik dan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

tenaga kependidikan PAUD<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Peningkatan kesejahteraan tenaga - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

pendidik PAUD<br />

- Biro Yansosdas<br />

- Meningkatnya partisipasi masyarakat - Pengembangan Taman Pustaka - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

dalam pendidikan non formal<br />

Masyarakat<br />

Kelurahan<br />

dan Perpustakaan Desa/ - Bapusda<br />

II -13


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 01 04 Program Peningkatan<br />

Pendidikan Luar Biasa<br />

- Meningkatnya kualitas sarana prasarana<br />

SLB<br />

- Pengembangan sekolah inklusi - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

- Rehabilitasi dan penambahan RKB SLB - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

- Meningkatnya kemampuan siswa dalam - Pengembangan dan penerapan metode - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

mengikuti pembelajaran<br />

pembelajaran terkini<br />

- Meningkatnya kualitas guru SLB<br />

- Peningkatan kualitas guru SLB melalui - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

pemerataan diklat<br />

II -14


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 02 Kesehatan<br />

1 02 05 Program Sumber Daya<br />

Kesehatan<br />

- Mendorong peningkatan pemerataan,<br />

kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan<br />

(Dokter di Puskesmas 70% dan Bidan di<br />

Desa Terpencil 80%)<br />

- Mendorong peningkatan dan penyediaan<br />

sarana dan prasarana kesehatan yang<br />

dapat diakses masyarakat dengan cepat<br />

dan murah<br />

- Meningkatnya pertolongan persalinan oleh<br />

tenaga kesehatan<br />

- Mendorong peningkatan penyediaan obat<br />

baik generik maupun esensial<br />

- Pengembangan dan pendayagunaan<br />

tenaga kesehatan<br />

- Pengembangan balai pelatihan tenaga<br />

kesehatan masyarakat<br />

- Pengembangan sarana dan prasarana<br />

kesehatan dan balai pengembangan<br />

laboratorium kesehatan<br />

- Peningkatan peran serta masyarakat<br />

dalam menentukan pelayanan kesehatan<br />

masyarakat<br />

- Peningkatan ketersediaan pelayanan<br />

kesehatan yang bermutu dan terjangkau<br />

oleh keluarga miskin<br />

- Peningkatan keterjangkauan harga obat<br />

dan perbekalan kesehatan untuk keluarga<br />

miskin<br />

- Dinkes CG1<br />

- Dinkes<br />

- Dinkes CG1<br />

- Dinskes CG1<br />

- Dinskes CG1<br />

- Dinkes CG1<br />

- Tersedianya dokumen perencanaan<br />

pembangunan kesehatan<br />

- Penyusunan perencanaan kesehatan - Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Pengembangan Sistem Informasi - Dinas Kesehatan Penunjang<br />

Manajemen Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

II -15


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Peningkatan pengendalian dan evaluasi<br />

program pembangunan kesehatan<br />

- Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Mendorong penyediaan jaminan - Peningkatan pelayanan kesehatan bagi - Dinas Kesehatan Penunjang<br />

pembiayaan kesehatan (cakupan JPK pra masyarakat<br />

- Biro Yansos<br />

bayar 35%)<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

- Mendorong peningkatan pengawasan dan<br />

pengendalian obat, Kosalkes (kosmetik,<br />

alat kesehatan) dan NAPZA dari tingkat<br />

produksi sampai tingkat konsumsi<br />

(ketersediaan obat 85%, pengadaan obat<br />

- Peningkatan ketersediaan<br />

perbekalan kesehatan<br />

obat dan - Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

Penunjang<br />

esensial 95% dan generik 85%)<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

- Peningkatan keterjangkauan<br />

dan perbekalan kesehatan<br />

harga obat - Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Pencegahan penyalahgunaan NAPZA - Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

II -16


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Pelayanan<br />

NAPZA<br />

rehabilitasi penyalahgunaan - Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Peningkatan kualitas tenaga pengawas - Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Meningkatnya<br />

kesehatan<br />

sinergitas pembangunan - Peningkatan Koordinasi<br />

pembangunan kesehatan<br />

dan fasilitasi - Dinas Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

- KP4 Cirebon<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

II -17


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 02 06 Program Upaya Kesehatan<br />

- Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan Melakukan sosialisasi lingkungan sehat - Biro Yansos CG1<br />

perumahan dan permukiman termasuk<br />

- Dinas Kesehatan<br />

pengunsian, sanitasi dasar dan hygiene<br />

sanitasi di tempat umum, industri dan<br />

tempat-tempat lain yang mempengaruhi<br />

- BPMD<br />

- Meningkatnya promosi dan<br />

penyebarluasan informasi kesehatan serta<br />

pemberdayaan masyarakat<br />

Promosi kesehatan dan pemberdayaan<br />

masyarakat<br />

- Menggerakkan upaya pencegahan, Pencegahan, penanganan dan<br />

pemberantasan, dan pengendalian pemberantasan penyakit<br />

penyakit menular & tidak menular (Desa/<br />

Kelurahan mengalami KLB yang dapat<br />

ditangani < 24 jam 95%, AFP Rate/<br />

100.000 penduduk


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Mendorong upaya perbaikan gizi, bagi - Perbaikan gizi masyarakat melalui - Dinkes CG1<br />

seluruh penduduk (Kecamatan Bebas kewaspadaan pangan<br />

Rawan Gizi 65%, cakupan balita<br />

mendapat kapsul vitamin A 2x per tahun<br />

85%, cakupan Ibu Hamil mendapat 90<br />

tablet Fe 85%, cakupan pemberian<br />

makanan pendamping ASI bayi Gakin<br />

95%, dan Balita Gizi Buruk mendapat<br />

Perawatan 90%).<br />

- Mendorong peningkatan cakupan - Peningkatan pelayanan kesehatan<br />

pelayanan kesehatan (Linakes 80%) keluarga<br />

- Mendorong peningkatan rujukan ibu hamil - Peningkatan pelayanan kesehatan bagi<br />

risiko tinggi & bayi (Rujukan Bumil Risti<br />

75% dan Neonatal Risti 75%)<br />

ibu hamil dan anak<br />

- Dinkes CG1<br />

- Dinkes CG1<br />

- Mendorong penurunan angka gizi kurang Peningkatan pengetahuan masyarakat - Dinskes CG1<br />

dan buruk pada balita<br />

miskin tentang gizi dan perawatan anak<br />

- Menggerakkan perilaku hidup sehat - Promosi Pembangunan Kesehatan - Dinkes CG3<br />

- Menggerakkan peranserta kelembagaan di<br />

perdesaan<br />

- Revitalisasi Posyandu - Dinkes<br />

- BPMD<br />

- Mendorong penyediaan jaminan - Pelayanan asuransi kesehatan gakin - Dinskes CG3<br />

pembiayaan kesehatan pra bayar bagi (Askeskin)<br />

- RSJ Bandung<br />

keluarga miskin dan masyarakat rentan<br />

- RSJ Cimahi<br />

95%<br />

- RSP Sidawangi<br />

- KP4 Cirebon<br />

- Mendorong penurunan angka gizi kurang - Peningkatan pengetahuan masyarakat - Dinskes CG3<br />

dan buruk pada balita<br />

miskin tentang gizi dan perawatan anak<br />

- Mendorong peningkatan mutu kesehatan<br />

lingkungan perumahan dan permukiman<br />

termasuk pengungsian, sanitasi dasar, dan<br />

hygiene sanitasi di tempat-tempat umum,<br />

industri & tempat-tempat lain yang<br />

mempengaruhi kesehatan.<br />

-<br />

-<br />

Peningkatan kesehatan lingkungan<br />

Fasilitasi perbaikan sanitasi lingkungan<br />

masyarakat<br />

- Din Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- Distarkim<br />

- Din Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

(rumah/bangunan bebas jentik 90%,<br />

- Distarkim<br />

tempat umum yang memenuhi syarat 75%,<br />

institusi yang dibina 65% dan cakupan air<br />

bersih 80%.<br />

II -19


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Mendorong peningkatan akses kualitas<br />

dan citra masyarakat terhadap pelayanan<br />

kesehatan dasar, rujukan, khusus, jiwa<br />

termasuk kegawatdaruratan medis.<br />

(Pelayanan kesehatan ibu hamil risti yang<br />

- Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan<br />

kesehatan<br />

- Din Kesehatan<br />

- Biro Yansos<br />

- RSJ Cimahi<br />

- RSJ Bandung<br />

Penunjang<br />

di rujuk 95%, cakupan deteksi dini tumbuh<br />

- KP4 Cirebon<br />

kembang anak balita 70 UCI Desa 90%,<br />

pelayanan gangguan jiwa 65%.<br />

- RSP Sidawangi<br />

- Menggerakkan peran dan fungsi labkes - Peningkatan pelayanan pemeriksaan lab. - Balai Latihan Penunjang<br />

daerah<br />

Kes pada masyarakat<br />

Kesehatan (BLK)<br />

- Peningkatan sarana dan prasarana - Balai Latihan Penunjang<br />

labkes.<br />

Kesehatan (BLK)<br />

- Menggerakkan kesadaran masyarakat - Pembinaan dan pengembangan Usaha - Dinas Kesehatan Penunjang<br />

terhadap kesehatan melalui pengenalan<br />

hidup sehat di sekolah<br />

Kesehatan Sekolah (UKS)<br />

- Dinas Pendidikan<br />

II -20


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 03 Pekerjaan Umum<br />

1 03 22 Program Pengembangan<br />

Infrastruktur Transportasi<br />

dan Telekomunikasi<br />

Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />

(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />

dari dan ke pusat-pusat akses pendidikan<br />

- Peningkatan jalan dan penggantian<br />

jembatan<br />

- Dinas Bina Marga CG1<br />

- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG1<br />

- Meningkatnya kondisi kemantapan jalan - Peningkatan jalan dan penggantian - Dinas Bina Marga CG1<br />

(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />

dari dan ke pusat-pusat akses kesehatan<br />

jembatan<br />

- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG1<br />

- Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />

(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />

dari dan ke daerah sentra produksi<br />

pertanian<br />

Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />

(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />

dari dan ke desa pusat pertumbuhan, desa<br />

tertinggal, pusat-pusat kegiatan agribisnis,<br />

agroindustri, pariwisata serta pusat-pusat<br />

kegiatan ekonomi masyarakat<br />

- Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Dinas Bina Marga CG1<br />

- Peningkatan jalan dan penggantian<br />

jembatan<br />

- Dinas Bina Marga CG2<br />

- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG2<br />

- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG2<br />

- Peningkatan jalan dan penggantian<br />

jembatan<br />

- Dinas Bina Marga CG3<br />

- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG3<br />

- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG3<br />

II -21


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Meningkatnya kondisi kemantapan jalan - Peningkatan jalan dan penggantian - Dinas Bina Marga CG5<br />

(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />

dari dan ke daerah rawan bencana<br />

jembatan<br />

Meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas di<br />

Jabar Selatan, Metropolitan Bandung,<br />

Metropolitan Cirebon dan PKW Sukabumi<br />

melalui pembangunan jalan sepanjang<br />

70,47 km dan jembatan sepanjang 2010 m<br />

Terlaksananya persiapan dan<br />

pembangunan Jalan Tol Cileunyi-<br />

Sumedang-Dawuan (Cisumdawu),<br />

Cikampek-Cirebon (Cikacir), Bogor Ring<br />

Road,Cianjur-Padalarang, Soreang-<br />

Pasirkoja(Soroja), dan Kanci-Pejagan<br />

Meningkatnya kondisi kemantapan jalan<br />

(kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan<br />

<strong>Provinsi</strong> menjadi 90% melalui rehabilitasi<br />

jalan sepanjang 268,08 km dan jembatan<br />

sepanjang 1251 m, dan peningkatan jalan<br />

sepanjang 156,68 km dan penggantian<br />

jembatan sepanjang 175<br />

Terpeliharanya kondisi jalan provinsi<br />

sesuai dengan umur rencana melalui<br />

pemeliharaan rutin jalan sepanjang<br />

1781,23 km dan jembatan sepanjang<br />

13.972 m<br />

Meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas<br />

jalan non status melalui pemeliharaan rutin<br />

jalan sepanjang 228,84 km dan<br />

- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG5<br />

- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan - Dinas Bina Marga CG5<br />

- Pembangunan jalan dan jembatan Dinas Bina Marga CG7<br />

- Fasilitasi dan koordinasi pembangunan<br />

jalan tol<br />

Dinas Bina Marga CG7<br />

- Kegiatan penunjang pengembangan -<br />

Dinas Bina Marga<br />

jaringan jalan dan pemanfaatan jalan<br />

-<br />

Bapeda<br />

- Peningkatan jalan dan penggantian -<br />

Dinas Bina Marga<br />

jembatan<br />

- Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan<br />

- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan -<br />

Dinas Bina Marga<br />

- Peningkatan jalan dan penggantian -<br />

Dinas Bina Marga<br />

jembatan<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

II -22


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

jembatan sepanjang 4046 m, rehabilitasi - Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan -<br />

Penunjang<br />

jalan sepanjang 13 Km dan jembatan<br />

sepanjang 651 m, dan pembangunan jalan<br />

sepanjang 15 Km dan penggantian<br />

jembatan sepanjang 195 m<br />

- Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan<br />

Dinas Bina Marga<br />

-<br />

Dinas Bina Marga<br />

Penunjang<br />

1 03 23 Program Pengembangan<br />

dan Pengelolaan<br />

Infrastruktur Sumber Daya<br />

Air dan Irigasi<br />

Meningkatnya nilai struktur jalan nasional<br />

melalui rehabilitasi jalan sepanjang 56 km,<br />

dan peningkatan jalan sepanjang 285,18<br />

km<br />

Terpeliharanya kondisi jalan nasional<br />

sesuai dengan umur rencana melalui<br />

pemeliharaan rutin jalan sepanjang 659,22<br />

km dan rehabilitasi jalan sepanjang 56 km<br />

Terfasilitasi dan terkoordinasinya<br />

pengelolaan infrastruktur transportasi dan<br />

telekomunikasi<br />

Meningkatnya intensitas tanam padi pada<br />

daerah irigasi teknis yang dikelola oleh<br />

<strong>Pemerintah</strong> dan <strong>Pemerintah</strong> Daerah di<br />

wilayah utara <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dan daerah<br />

sentra produksi pertanian<br />

Peningkatan jalan dan penggantian<br />

jembatan<br />

Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan<br />

Pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan<br />

Fasilitasi dan koordinasi aspek<br />

kebinamargaan<br />

Rehabilitasi dan peningkatan jaringan<br />

irigasi<br />

- Dinas Bina Marga<br />

- Dinas Bina Marga<br />

- Dinas Bina Marga<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

- Bapeda Penunjang<br />

- Biro sarek<br />

Dinas PSDA CG2<br />

Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Dinas PSDA CG2<br />

Pemberdayaan masyarakat dalam<br />

pengelolaan jaringan irigasi<br />

Dinas PSDA CG2<br />

II -23


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Meningkatnya intensitas tanam padi pada Rehabilitasi dan peningkatan jaringan Dinas PSDA CG3<br />

daerah irigasi teknis yang dikelola oleh irigasi<br />

<strong>Pemerintah</strong> dan <strong>Pemerintah</strong> Daerah di<br />

desa tertinggal<br />

Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Dinas PSDA CG3<br />

Meningkatnya kondisi dan fungsi sungai,<br />

situ, waduk dan embung dalam rangka<br />

pengendalian daya rusak air di<br />

Metropolitan Bandung, Bodebek dan<br />

wilayah Pantura<br />

Meningkatnya intensitas tanam padi pada<br />

daerah irigasi teknis yang dikelola oleh<br />

<strong>Pemerintah</strong> dan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> di<br />

Pantura <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Terlaksananya persiapan dan<br />

pembangunan Waduk Jatigede<br />

Meningkatnya kondisi dan fungsi situ,<br />

waduk dan embung dalam rangka<br />

penyediaan air baku di Metropolitan<br />

Bandung, Bodebek, dan wilayah Pantura<br />

Meningkatnya kondisi dan fungsi situ,<br />

waduk, embung, sungai dan pantai dalam<br />

rangka penyediaan air baku dan<br />

pengendalian daya rusak air serta<br />

pengamanan pantai<br />

Pemberdayaan masyarakat dalam<br />

pengelolaan jaringan irigasi<br />

Persiapan<br />

embung<br />

pembangunan waduk dan<br />

Dinas PSDA CG3<br />

Dinas PSDA CG5<br />

Pengelolaan<br />

embung<br />

sungai, situ, waduk, dan Dinas PSDA CG5<br />

Pembangunan/perbaikan tanggul banjir Dinas PSDA CG5<br />

Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Dinas PSDA CG7<br />

Irigasi Lintas Kab/Kota dan Daerah Irigasi<br />

dengan luas antara 1000-3000 Ha dan<br />

diatas 3000 Ha<br />

Pembebasan tanah Dinas PSDA CG7<br />

Fasilitasi dan koordinasi pembangunan<br />

Waduk Jatigede<br />

Persiapan pembangunan waduk-waduk<br />

kecil<br />

Biro Sarek<br />

Dinas PSDA CG7<br />

Biro Sarek<br />

Dinas PSDA CG8<br />

Pengelolaan situ, waduk, dan embung Dinas PSDA CG8<br />

Pengelolaan jaringan air baku. Dinas PSDA CG8<br />

Pengendalian pemanfaatan air permukaan Dinas PSDA CG8<br />

Penunjang pengembangan infrastruktur<br />

sumber daya air dan irigasi<br />

Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai<br />

dan pantai<br />

- Dinas PSDA<br />

Bapeda<br />

Dinas PSDA<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

II -24


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Pengelolaan jaringan air baku.<br />

Dinas PSDA<br />

Penunjang<br />

Normalisasi sungai, pembangunan dan<br />

perbaikan infrastruktur pengendali banjir<br />

Dinas PSDA<br />

Penunjang<br />

Pengendalian pemanfaatan air permukaan<br />

Dinas PSDA<br />

Penunjang<br />

Meningkatnya intensitas tanam padi pada<br />

daerah irigasi teknis yang dikelola oleh<br />

pemerintah dari 190% menjadi 192%.<br />

Meningkatnya ketersediaan data dan<br />

informasi.<br />

Terfasilitasi dan terkoordinasinya<br />

pengembangan dan pengelolaan<br />

infrastruktur sumber daya air dan irigasi<br />

Pengelolaan jaringan hidrologi Dinas PSDA Penunjang<br />

Pengelolaan jaringan irigasi Dinas PSDA<br />

Penunjang<br />

Penataan pengelolaan database<br />

Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan<br />

sumber daya air dan irigasi<br />

Dinas PSDA<br />

Bapeda<br />

Biro SAREK<br />

Dinas PSDA<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

Penunjang<br />

II -25


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 03 07 Program Pengembangan<br />

Sarana dan Prasarana<br />

Perumahan dan<br />

Permukiman Meningkatnya tertib pengelolaan gedung Memfasilitasi pengelolaan gedung negara/ Distarkim Penunjang<br />

negara/daerah, dan rumah negara<br />

daerah dan rumah negara<br />

Meningkatnya cakupan pelayanan sanitasi<br />

(air limbah dan drainase)<br />

Meningkatnya cakupan pelayanan<br />

persampahan regional<br />

Meningkatnya cakupan pelayanan air<br />

bersih dan sanitasi<br />

Tersedianya prasarana dasar perumahan<br />

bagi pengungsi dan transmigran lokal<br />

Memfasilitasi penyediaan instalasi sanitasi Distarkim Penunjang<br />

Refungsionalisasi lahan TPA Leuwigajah Distarkim CG7<br />

Melakukan persiapan pengembangan Distarkim CG7<br />

Meningkatkan pengelolaan sampah di TPA<br />

Nambo<br />

Distarkim CG7<br />

Mengoptimalkan pengelolaan sampah di<br />

TPA Sarimukti<br />

Distarkim CG7<br />

Penyediaan air bersih dan sanitasi di desa<br />

rawan penyakit menular<br />

Distarkim CG1<br />

Penyediaan air bersih di desa rawan air<br />

bersih<br />

- Distarkim CG8<br />

- Distamben CG8<br />

Memfasilitasi perbaikan sarana dan<br />

prasarana<br />

alam<br />

permukiman akibat bencana<br />

Memfasilitasi penyediaan prasarana dasar<br />

perumahan<br />

pengungsi<br />

bagi transmigran lokal dan<br />

Distarkim Penunjang<br />

Distarkim Penunjang<br />

II -26


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 04 Perumahan Rakyat<br />

1 04 07 Program Pengembangan<br />

Sarana dan Prasarana<br />

Perumahan dan<br />

Permukiman<br />

- Meningkatkan kapasitas daya dukung<br />

perumahan di perkotaan<br />

- Fasilitasi pengembangan Rumah Susun<br />

Sederhana<br />

-<br />

Fasilitasi pelaksanaan pembangunan<br />

bidang permukiman<br />

- Distarkim Penunjang<br />

- Biro Yansos<br />

- Biro Yansos Penunjang<br />

II -27


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 05 Penataan Ruang<br />

1 05 34 Program Penataan Ruang<br />

- Meningkatnya kinerja pengendalian - Melakukan kegiatan pengawasan - Distarkim CG2<br />

pemanfaatan ruang di lahan sawah<br />

(pemantauan, pelaporan dan evaluasi)<br />

terhadap alih fungsi lahan sawah<br />

- Menyusun peraturan daerah tentang<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Biro Binprod<br />

- Bapeda CG2<br />

pengendalian lahan sawah produktif<br />

- Meningkatnya kinerja pengendalian - Melakukan kegiatan pengawasan<br />

- Distarkim<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Biro Binprod<br />

- Biro Sarek<br />

- Distarkim CG5<br />

pemanfaatan ruang<br />

(pemantauan, pelaporan, dan evaluasi)<br />

pemanfaatan<br />

bencana banjir<br />

ruang di kawasan rawan<br />

- Sosialisasi pedoman perencanaan ruang<br />

rawan bencana<br />

- Distarkim CG5<br />

- Sosialisasi Perda Pengendalian - Distarkim CG6<br />

Pemanfaata Ruang KBU dan Pergub<br />

petunjuk pelaksanaan Perda<br />

Pengendalian Pemanfaatan Ruang KBU<br />

- Meningkatnya kinerja pengendalian - Melakukan kegiatan pengawasan - Distarkim CG 6<br />

pemanfaatan ruang di kawasan lindung (pemantauan, pelaporan, dan evaluasi)<br />

pemanfaatan ruang di kawasan lindung<br />

non hutan<br />

- Tersedianya acuan dalam penyediaan - Mengoperasionalisasikan pengelolaan - Bapeda Penunjang<br />

data spasial<br />

IDSD<br />

- SKPD terkait<br />

- Menyediakan data spasial Jabar - Bapeda<br />

- SKPD terkait<br />

Penunjang<br />

- Meningkatnya kinerja koordinasi penataan ruang - Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penataan - Bapeda Penunjang<br />

ruang<br />

- Distarkim<br />

- Revisi RTRW <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Fasilitasi penataan ruang di PKN dan PKW - Distarkim CG7<br />

- Fasilitasi kinerja RTRW kabupaten/kota - Distakim Penunjang<br />

- Penyusunan perencanaan yang terpadu dengan - Penyusunan Master Plan Transportasi di - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

didukung data dan analisa yang akurat dan Wilayah Metro Bandung & Bodebek<br />

berdasarkan SISTRANAS dan tersusunnya<br />

perencanaan umum sistem perhubungan<br />

terpadu di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

II -28


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 06 Perencanaan<br />

Pembangunan<br />

1 06 26 Program Perencanaan,<br />

Pengendalian dan<br />

Pengawasan Pembangunan<br />

- Terwujudnya sinergitas pelaksanaan<br />

pembangunan<br />

- Penerapan rencana aksi daerah<br />

pemberantasan korupsi<br />

- Penyusunan perencanaan pembangunan<br />

yang partisipatif dan sinergis<br />

Seluruh SKPD<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

CG4<br />

Bapeda CG4<br />

- Pengawasan<br />

komprehensif<br />

pembangunan yang<br />

Setda (Biro Desen)<br />

Bawasda CG4<br />

-<br />

-<br />

Penyusunan perencanaan yang terpadu<br />

dengan didukung data dan informasi yang<br />

akurat<br />

- Bapeda<br />

- SKPD terkait<br />

Penunjang<br />

- Penyusunan perencanaan regional dan - Bapeda Penunjang<br />

-<br />

penganggaran pembangunan daerah<br />

Penyusunan pelaporan hasil pelaksanaan - Bapeda Penunjang<br />

pembangunan (evaluasi,<br />

Capaian Kinerja, AMJ, dll)<br />

LKPJ, LAKIP, - Biro Dalprog<br />

- Pengendalian pelaksanaan pembangunan - Bapeda Penunjang<br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Biro Dalprog<br />

- Pengawasan pembangunan daerah. - Bawasda Penunjang<br />

II -29


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 07 Perhubungan<br />

1 07 22 Program Pengembangan<br />

Infrastruktur Transportasi<br />

dan Telekomunikasi<br />

- Terlaksananya persiapan pembangunan - Fasilitasi dan koordinasi pembangunan - Dinas Perhubungan CG7<br />

Bandara Internasional Kertajati<br />

Bandara Internasional Kertajati<br />

- Meningkatnya kenyamanan, keamanan - Peningkatan kondisi fasilitas - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

dan ketertiban berlalu lintas serta perlengkapan jalan provinsi dan nasional<br />

meningkatnya mobilitas manusia, barang<br />

dan jasa<br />

- Pengkajian<br />

Timbang<br />

dan Identifikasi Jembatan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Pemeliharaan, Pengawasan dan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

pembinaan jembatan timbang<br />

- Pengadaan Sarana Operasional - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

-<br />

Pengawalan dan pengawasan<br />

Relokasi jembatan timbang<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Peningkatan sarana dan prasarana - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

jembatan timbang<br />

- Fasilitasi<br />

terminal<br />

dan koordinasi pembangunan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Fasilitasi penetapan jaringan trayek - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

angkutan jalan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Fasilitasi dan koordinasi hari-hari besar<br />

dan kegiatan perhubungan<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Fasilitasi dan koordinasi peningkatan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

keselamatan<br />

perhubungan<br />

penyelenggaraan<br />

- Pengawasam dan pengendalian - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

penyelenggaraan perhubungan<br />

- Penyusunan Standart Pelayanan Minimal - Penyusunan Pedoman mekanisme - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

(SPM) Penyelenggaraan Perhubungan<br />

Darat<br />

prosedur penelitian dan pengkajian<br />

rekayasa dan manajemen lalu lintas jalan<br />

II -30


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Meningkatkan Ketersediaan Prasarana - Meningkatkan keselamatan di persilangan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

Perhubungan<br />

sebidang antara jalan dengan kereta api<br />

- Meningkatnya kualitas sarana - Pemeriksaan dan pengawasan produk - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

perhubungan darat<br />

karoseri kendaraan bermotor<br />

- Terstruktur jaringan angkutan AKAP, - Pemetaan struktur jaringan trayek melalui - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

AKDP, Taksi, Pariwisata dan Karyawan digitalisasi hasil kegiatan evaluasi jaringan<br />

trayek terdahulu<br />

- Sosialisasi struktur jaringan trayek - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Terwujudnya<br />

massal<br />

pengembangan angkutan - Persiapan pembangunan angkutan massal - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Lanjutan pembangunan jalur ganda KA - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Persiapan revitalisasi jalur KA, dan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

penambahan jalur Kereta Api<br />

Peningkatan jalur KA - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Meningkatnya peran bandar udara untuk - Peningkatan sarana dan prasarana - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

melayani angkutan barang maupun operasi penerbangan<br />

penumpang<br />

- Persiapan pembangunan Bandara - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

Internasional <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Identifikasi rute-rute potensial angkutan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

udara dari/ ke Bandung<br />

- Meningkatkan jumlah penerbangan dari/ - Tersedianya Analisa Mengenai Dampak - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

ke Bandung<br />

Lingkungan (AMDAL) pemangkasan<br />

Gunung Bohong<br />

- Meningkatnya peran pelabuhan laut - Perluasan dermaga dan pengerukan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

(pelabuhan umum, khusus/perikanan) dan<br />

ASDP serta pelayanan dibidang<br />

kolam pelabuhan regional<br />

melengkapi sarana bongkar muat<br />

serta - Dinas Perikanan<br />

keselamatan pelayaran untuk melayani<br />

angkutan barang maupun penumpang<br />

Melengkapi sarana dan prasarna bongkar<br />

muat<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

II -31


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Pengembangan<br />

internasional Cirebon<br />

pelabuhan laut - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

Meningkatnya kesadaran masyarakat dan<br />

tertibnya serta terbinanya pengguna<br />

frekuensi radio<br />

Meningkatnya fungsi lembaga Pos dan<br />

Telekomunikasi<br />

Terwujudnya<br />

Bencana Alam<br />

jaringan telekomunikasi<br />

Meningkatnya cakupan layanan<br />

telekomunikasi pedesaan<br />

Terfasilitasi dan terkoordinasinya<br />

pengelolaan infrastruktur transportasi dan<br />

telekomunikasi<br />

Sosialisasi keselamatan pelayaran - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

Optimalisasi TPKB Gedebage - Dinas Perhubungan<br />

- Biro Sarek<br />

Penunjang<br />

Rencana Induk/Master Plan Pelabuhan - Dinas Perhubungan Penunjang<br />

Laut<br />

Jaya<br />

Internasional Cilamaya/ Ciparage<br />

Peningkatan Sumber Daya Manusia di<br />

Bidang angkutan laut, kepelabuhan dan<br />

keselamatan pelayaran<br />

Penertiban alur pelayaran dan lintasan<br />

trayek kapal pedalaman<br />

Pengadaan fasilitas sarana dan prasarana<br />

SAR dan fasilitas pelabuhan laut ASDP<br />

(Darat, udara laut dan ASDP)<br />

Peningkatan pengguna frekuensi radio<br />

dan ketertiban pengguna frekuensi radio<br />

juga frekuensi radio amatir<br />

Peningkatan pelayanan unit organisasi<br />

dan perijinan frekuensi radio dan pos<br />

Peningkatan kelancaran koordinasi unit<br />

unit operasional pengguna frekuensi radio<br />

dan pos<br />

Pembangunan Fasilitas Jaringan<br />

Telekomunikasi Bencana Alam<br />

Pembangunan<br />

pedesaan<br />

fasilitas telekomunikasi<br />

Fasilitasi<br />

perhubungan<br />

dan koordinasi aspek<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Bandiklatda<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Dinas Perhubungan Penunjang<br />

- Bapeda Penunjang<br />

- Biro sarek<br />

II -32


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 08 Lingkungan Hidup<br />

1 08 35 Program pengendalian<br />

Tersedianya sistem pemantauan<br />

pencemaran air dan kerusakan lingkungan<br />

di wilayah pesisir ( intrusi )<br />

Pengembangan sistem pemantauan<br />

sumber daya air pesisir<br />

Meningkatnya konserrvasi air bawah tanah Peningkatan upaya pengawasan dan<br />

penertiban pemanfaatan air bawah tanah<br />

- Tersedianya pola pengendalian<br />

pencemaran dan kerusakan lingkungan<br />

berbasis masyarakat di sekitar kawasan<br />

TPA<br />

- Tersedianya pola pengendalian<br />

pencemaran dan kerusakan lingkungan<br />

berbasis masyarakat di sekitar kawasan<br />

TPA<br />

DPSDA, CG8<br />

BPLHD,<br />

Distamben<br />

Distamben CG8<br />

Peningkatan upaya pemulihan kondisi air Distamben<br />

BPLHD<br />

Distarkim<br />

Dishut<br />

CG8<br />

- Penyusunan indikator dan pola monev<br />

dampak lingkungan kegiatan TPA<br />

- Pelatihan dan Fasilitasi pemantauan<br />

dampak lingkungan TPA bagi masyarakat<br />

BPLHD CG7<br />

BPLHD CG7<br />

- Fasilitasi peningkatan prospek usaha dan<br />

Distarkim<br />

BPLHD CG7<br />

peluang<br />

TPA<br />

investasi pemanfaatan sampah<br />

- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan<br />

Distarkim<br />

Distamben CG8<br />

penghematan energi<br />

- Fasilitasi<br />

energi<br />

peningkatan gerakan hemat Biro Binprod CG8<br />

- Tersusunnya atau Tersosialisasikannya - Fasilitasi penanganan sengketa - BPLHD Penunjang<br />

aturan hukum maupun aturan teknis lingkungan melalui ADR<br />

pengendalian pencemaran dan kerusakan<br />

lingkungan<br />

- Sosialisasi Peraturan dan pedoman - BPLHD Penunjang<br />

mengenai pengelolaan lingkungan - Biro Yansos<br />

II -33


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Meningkatnya sistem pengendalian - Penertiban dan pendayagunaan air bawah - Distamben Penunjang<br />

pemanfaatan dan konservasi air tanah tanah<br />

II -34


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 08 36 Program Peningkatan<br />

Efektivitas, Pengelolaan dan<br />

Konservasi SDA dan LH<br />

Meningkatnya upaya pencegahan dini dan<br />

minimisasi terhadap dampak banjir,<br />

kekeringan, dan longsor<br />

Meningkatknya daya dukung lahan dan<br />

mengurangi ancaman hama<br />

Tersedianya sistem informasi<br />

kebencanaan yang mudah diakses<br />

Pengendalian banjir DPSDA, CG2<br />

Sosialiasasi dan informasi kebencanaan<br />

Reboisasi dan penghijauan<br />

Distamben<br />

Dishut<br />

Biro Binprod<br />

Pengembangan pertanian organik Dinas Pertanian CG2<br />

Mengembangkan sistem informasi, peta,<br />

inventarisasi lokasi, infrastruktur vital dan<br />

sumber daya penting dalam penanganan<br />

bencana<br />

BPLHD<br />

Balitbangda<br />

Bapeda CG5<br />

Bapesitalda<br />

Dinas Sosial<br />

BPLHD<br />

Distamben<br />

Dishub<br />

Bakesbanglinmas<br />

Dinas PSDA<br />

Dinas Bina Marga<br />

Distarkim<br />

Dinkes<br />

Menyusun pedoman teknis<br />

Penanganan bencana<br />

- Terbangunnya sinergitas kegiatan - Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan B3 - BPLHD Penunjang<br />

pengelolaan lingkungan antar<br />

dan limbah B3<br />

stakeholders<br />

II -35


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Fasilitasi<br />

jejaring<br />

dan<br />

dan<br />

koordinasi<br />

kapasitas<br />

peningkatan<br />

laboratorium<br />

- BPLHD Penunjang<br />

lingkungan<br />

- Peningkatan kinerja dan koordinasi komisi - BPLHD Penunjang<br />

AMDAL <strong>Provinsi</strong> dan Kab/kota<br />

- Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan<br />

sumber daya alam dan lingkungan hidup<br />

- Bapeda<br />

- BPLHD<br />

- Distamben<br />

- Dishut<br />

Penunjang<br />

- Tersedianya sistem informasi lingkungan<br />

yang mudah diakses<br />

- Penyusunan SoE, ASER, Neraca SDA,<br />

Statistik Lingkungan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, dan<br />

AMDAL<br />

- BPLHD<br />

- Dishut<br />

- Dishub<br />

Penunjang<br />

- Optimalisasi Sistem Manajemen Bencana - Penyusunan SOP penanganan bencana<br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Biro Bangsos Penunjang<br />

- Terfasilitasinya upaya peningkatan kualitas - Program ADIPURA - BPLHD Penunjang<br />

lingkungan melalui program inovatif atau - Program Indonesia Hijau - BPLHD Penunjang<br />

strategis<br />

- Program EPCM - BPLHD Penunjang<br />

II -36


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 09 Pertanahan<br />

1 09 Program…<br />

Kegiatan….<br />

II -37


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 10 Kependudukan<br />

Catatan Sipil<br />

dan<br />

1 10 33 Program Pengendalian<br />

Pertumbuhan Penduduk<br />

- Terselenggaranya<br />

kependudukan<br />

tertib administrasi - Pembinaan Administrasi Kependudukan - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />

- Bintek Operator SIAK - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />

- Pelaksanaan Bantuan Kab/Kota untuk - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />

Pengembangan SIAK<br />

- Sosialisasi UU No. 23 Thn 2006 ttg - Biro Dekon & Tuban Penunjang<br />

Administrasi Kependudukan dan<br />

PERMENDAGRI No. 28 thn 2005<br />

II -38


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 11 Pemberdayaan<br />

Perempuan<br />

1 11 48 Program Peningkatan<br />

Pemberdayaan Perempuan<br />

- Mendorong peningkatan kualitas dan - Peningkatan pengetahuan bagi pengurus - BPMD Penunjang<br />

kuantitas organisasi/lembaga perempuan organisasi/lembaga perempuan<br />

- Biro Bangsos<br />

dalam pembangunan<br />

- Disnakertrans<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Mendorong peningkatan kualitas dan - Peningkatan pengetahuan dan - BPMD Penunjang<br />

kuatitas perempuan dalam pembangunan keterampilan perempuan dalam - Biro Bangsos<br />

pembangunan<br />

- Disnakertrans<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Mendorong pengarusutamaan gender - Peningkatan peran gender dalam dalam - BPMD Penunjang<br />

pada setiap aspek kehidupan<br />

masyarakat<br />

- Biro Bangsos<br />

- Disnakertrans<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Meningkatnya kebijakan yang berbasis - Peningkatan pemahaman aparat dan - BPMD Penunjang<br />

gender<br />

masyarakat terhadap peraturan perundang- - Biro Bangsos<br />

undangan yang berbasis gender<br />

- Disnakertrans<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Meningkatnya pemahaman dan - Peningkatan pemahaman dan - BPMD Penunjang<br />

perlindungan terhadap hak-hak perlindungan hak-hak perempuan serta - Biro Bangsos<br />

perempuan dan anak<br />

pengarusutamaan gender<br />

- Disnakertrans<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Perlindungan dari tindak kekerasan dan - BPMD Penunjang<br />

perdagangan perempuan dan anak - Biro Bangsos<br />

(Traficking)<br />

- Disnakertrans<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Peningkatan pemahaman tentang tindak - BPMD Penunjang<br />

kekerasan Traficking terhadap perempuan - Biro Bangsos<br />

dan anak<br />

- Disnakertrans<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dinas Pendidikan<br />

II -39


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 12 Keluarga Berencana<br />

dan Keluarga Sejahtera<br />

1 12 33 Program Pengendalian<br />

Pertumbuhan Penduduk<br />

Tercapainya peserta KB baru sebanyak<br />

1.126.336 akseptor dan terbinanya peserta<br />

KB aktif sebanyak 5.949.600 akseptor atau<br />

72,62% dari PUS sebanyak 8.192.784<br />

Penyediaan alat dan obat kontrasepsi<br />

terutama bagi GAKIN<br />

Pendewasaan usia perkawinan Peningkatan rata-rata usia kawin pertama<br />

wanita menjadi 18,3 th.<br />

BKKBN CG1<br />

BKKBN CG1<br />

II -40


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 13 Sosial<br />

1 13 44 Program Peningkatan<br />

Kesejahteraan Sosial<br />

- Mendukung penanganan dan pemulihan - Peningkatan kesejahteraan sosial eks - Dinas Sosial Penunjang<br />

eks korban bencana<br />

korban bencana melalui bantuan darurat<br />

dan bantuan bahan bangunan rumah<br />

- Biro Bangsos<br />

- Meningkatnya sistem manajemen - Peningkatan koordinasi dan peranserta - Dinas Sosial Penunjang<br />

penanggulangan bencana di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> masyarakat serta aparat dalam - Biro Bangsos<br />

mengantisipasi<br />

bencana<br />

dan menanggulangi<br />

- Mendorong peningkatan pembinaan, - Meningkatkan pelayanan kesejahteraan - Dinas Sosial Penunjang<br />

penyuluhan dan bantuan sosial bagi sosial bagi PMKS<br />

- Biro Bangsos<br />

penyandang masalah kesejahteraan sosial<br />

dalam meningkatkan keterampilan dan - Meningkatkan kualitas manajemen dan - Dinas Sosial Penunjang<br />

kemampuan berusaha sehingga mampu profesionalisme dalam pelayanan Kesos - Biro Bangsos<br />

melaksanakan fungsi sosialnya kembali<br />

secara wajar sebagai SDM yang<br />

berkualitas dan produktif<br />

- Meningkatkan pelayanan sosial di - Dinas Sosial Penunjang<br />

komunitas adat<br />

- Biro Bangsos<br />

- Peningkatan penanggulangan korban - Dinas Sosial Penunjang<br />

bencana alam<br />

- Biro Bangsos<br />

- Menggerakkan peranserta masyarakat dan - Mengembangkan potensi dan partisipasi - BPMD Penunjang<br />

menggali sumber-sumber potensi sosial masyarakat<br />

masyarakat dalam penanggulangan<br />

masalah kesejahteraan sosial<br />

- Mendorong peningkatan kesadaran untuk - Menumbuhkembangkan nilai-nilai - Dinas Sosial Penunjang<br />

melestarikan nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, - Biro Bangsos<br />

kepahlawanan dan kejuangan<br />

serta kesetiakawanan sosial<br />

- Terpenuhinya pengadaan sarana dan - Pengembangan sistem informasi masalah - Dinas Sosial Penunjang<br />

prasarana sosial<br />

sosial<br />

- Biro Bangsos<br />

Penyediaan sarana dan prasarana Balai/ - Dinas Sosial Penunjang<br />

Panti Sosial<br />

- Biro Bangsos<br />

- Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi - Koordinasi dan fasilitasi penanganan - Dinas Sosial Penunjang<br />

dalam penanganan masalah Kesos<br />

masalah kesejahteraan sosial<br />

- Biro Bangsos<br />

II -41


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 13 45 Program Perlindungan<br />

Perkembangan Sosial, Anak<br />

dan Remaja<br />

- Meningkatnya pemahaman<br />

dan kewajiban anak dan<br />

reproduksi remaja<br />

tentang hak<br />

remaja serta<br />

- Melakukan penyebaran informasi tentang<br />

hak-hak anak dan perlindungan sosial<br />

anak dan remaja<br />

- Dinas Sosial<br />

- Disnakertrans<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Meningkatkan pelayanan dan<br />

penanggulangan anak jalanan dan anak<br />

terlantar<br />

- Dinas Sosial<br />

- Disnakertrans<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Mendorong peran lembaga dan pemulihan<br />

sosial serta penanggulangan anak korban<br />

narkoba<br />

- Fasilitasi, pelayanan dan rehabilitasi sosial<br />

bagi korban penyalahgunaan NAPZA.<br />

- Dinas Sosial<br />

- Disnakertrans<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Mendorong peningkatan<br />

masyarakat terhadap<br />

penyalahgunaan narkoba<br />

kesadaran<br />

bahaya<br />

- Peningkatan koordinasi dan fasilitasi<br />

Pencegahan, Penanggulangan,<br />

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap<br />

Narkoba (P4GN)<br />

- Dinas Sosial<br />

- Disnakertrans<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

- Mendorong pertumbuhan anak<br />

terlindunginya hak-hak anak<br />

dengan - Fasilitasi penanganan<br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

masalah anak di - Dinas Sosial<br />

- Disnakertrans<br />

- Biro Bangsos<br />

Penunjang<br />

II -42


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 14 Tenaga Kerja<br />

1 14 08 Program Peningkatan<br />

Kompetensi, Penempatan,<br />

Perluasan, Perlindungan<br />

dan Pengawasan Tenaga<br />

Kerja<br />

- Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja<br />

dan Perluasan Kesempatan Kerja di<br />

Dalam dan Luar Negeri<br />

- Meningkatnya kompetensi tenaga kerja<br />

melalui sertifikasi dan pelatihan serta<br />

pembinaan institusional BLK/LKK<br />

- Pelatihan dan Penempatan dengan Pola<br />

Magang<br />

- Disnakertrans CD3<br />

- Pemberian Kerja Sementara<br />

- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />

- Disnakertrans<br />

- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

- Penempatan Tenaga Kerja di Dalam dan<br />

Luar Negeri<br />

- Disnakertrans<br />

- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

- Perluasan Lapangan Kerja melalui - Disnakertrans CG3<br />

Pengembangan Usaha Produktif<br />

- Pemberdayaan Purna Kerja melalui Usaha<br />

Kecil Pola Makloon Vendor<br />

- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />

- Disnakertrans<br />

- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

- Peningkatan Peran Bursa Kerja dan - Disnakertrans CG3<br />

Pemberdayaan Kelompok Angkatan Kerja<br />

- Pelatihan manufaktur<br />

- Setda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> (Biro Bangsos)<br />

- Disnakertrans CG3<br />

- Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

II -43


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Standarisasi sertifikasi - Disnakertrans<br />

- Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

- Peningkatan<br />

produktivitas<br />

keterampilan dan - Disnakertrans<br />

- Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

- Pelatihan teknis BLK - Disnakertrans<br />

- Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

- Meningkatnya perlindungan serta - Peningkatan perlindungan tenaga kerja - Disnakertrans CG3<br />

pengawasan tenaga kerja dan perusahaan perempuan dan anak<br />

- Meningkatnya pemberdayaan hubungan<br />

industrial melalui pengembangan lembagalembaga<br />

ketenagakerjaan<br />

- Peningkatan perlindungan tenaga kerja<br />

melalui K3<br />

- Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

- Disnakertrans CG3<br />

Pembinaan<br />

Minimum<br />

dan Penetapan Upah<br />

Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

Disnakertrans<br />

Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

Peningkatan kualitas Tripartit Disnakertrans<br />

Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

CG3<br />

Pemberdayaan lembaga ketenagakerjaan Disnakertrans CG3<br />

- Meningkatnya penempatan tenaga kerja - Penempatan Tenaga kerja melalui<br />

Setda Prov. Jabar<br />

(Biro Bangsos)<br />

- Disnakertrans Penunjang<br />

melalui pemberian kerja sementara serta<br />

penempatan dalam dan luar negeri,<br />

sosialisasi dan penyebaran informasi serta<br />

pendataan calon pekerja.<br />

penyuluhan, pembinaan, sosialisasi<br />

PTKLN serta penyebaran pendataan<br />

- Biro Bangsos<br />

- Penempatan Tenaga Kerja melalui - Disnakertrans Penunjang<br />

pemberian kerja sementara<br />

penempatan dalam/luar negeri<br />

dan - Biro Bangsos<br />

II -44


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Penyusunan pola kebijakan - Disnakertrans Penunjang<br />

pendayagunaan informasi pasar kerja - Biro Bangsos<br />

- Penyusunan pola standar pengukuran - Disnakertrans Penunjang<br />

produktivitas tenaga kerja di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> - Biro Bangsos<br />

- Penyusunan pedoman peningkatan fungsi - Disnakertrans Penunjang<br />

pengawasan<br />

<strong>Barat</strong><br />

ketenagakerjaan di <strong>Jawa</strong> - Biro Bangsos<br />

- Meningkatnya perluasan melalui - Pemberdayaan Tenaga Kerja - Disnakertrans Penunjang<br />

pemberdayaan tenaga<br />

peningkatan usaha produktif<br />

kerja serta<br />

- Peningkatan Usaha Produktif dan Bursa<br />

Kerja<br />

- Biro Bangsos<br />

- Disnakertrans<br />

II -45


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 15 Koperasi<br />

Kecil<br />

dan Usaha<br />

1 15 19 Program Pengembangan<br />

dan Penguatan Koperasi,<br />

UKM, BUMD dan Lembaga<br />

Keuangan Daerah<br />

Terbentuknya wirausaha baru di bidang Fasilitasi permodalan usaha di bidang Biro Sarek CG2<br />

perberasan<br />

perberasan<br />

Meningkatnya peran <strong>KU</strong>KM dan IKM di Pengembangan UKM di Desa Pusat<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

CG3<br />

pedesaan<br />

Pertumbuhan (DPP) dan Desa Tertinggal<br />

(DT)<br />

Biro Sarek<br />

Terintegrasinya jaringan business <strong>KU</strong>KM Pengembangan jaringan kerjasama antara Dinas <strong>KU</strong>KM CG3<br />

pedesaan dengan IKM di perkotaan UKM di DPP (Agropolitan) dengan IKM di<br />

perkotaan (Centre Business Distrik).<br />

Meningkatnya kemampuan wirausaha<br />

yang memiliki daya saing<br />

Fasilitasi pelatihan kewirausahaan bagi<br />

pengusaha baru (kemampuan teknik dan<br />

entrepreuneurship)<br />

Pendampingan dan monitoring bisnis<br />

pelaku usaha baru.<br />

Fasilitasi kegiatan pemagangan (inkubator<br />

usaha) kegiatan wirausaha baru<br />

Fasilitasi permodalan dan keringanan<br />

biaya perizinan bagi wirausaha baru<br />

Din Pertanian<br />

Tanaman Pangan<br />

Dinas Indag<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas Indag CG3<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

Dinas Indag CG3<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

Dinas Indag CG3<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

Dinas Indag CG3<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

II -46


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Meningkatnya potensi Lembaga Keuangan Peningkatan akses pembiayaan Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

CG3<br />

Alternatif untuk mendorong usaha<br />

Biro Sarek<br />

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah<br />

Biro Binprod<br />

Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan<br />

Sumberdaya Manusia <strong>KU</strong>KM<br />

Pembinaan kepada Lembaga Keuangan<br />

Alternatif di Perdesaan<br />

Fasilitasi Pembiayaan kepada Lembaga<br />

Keuangan Alternatif Perdesaan<br />

Peningkatan Kapasitas Sumberdaya<br />

manusia (SDM) <strong>KU</strong>KM<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM CG3<br />

Biro Sarek<br />

Biro Binprod<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM CG3<br />

Biro Sarek<br />

Biro Binprod<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM CG3 dan CG1<br />

Biro Sarek<br />

Dinas Pertanian<br />

Tanaman Pangan<br />

Dinas Perikanan<br />

Dinas Peternakan<br />

Dinas Perkebunan<br />

Dinas Indag<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas Pariwisata<br />

Dinas Tamben<br />

Meningkatnya peran PD BPR dan PD PK Meningkatkan akses permodalan Biro Sarek CG3<br />

Meningkatnya peran kelembagaan,<br />

sarana dan prasarana lembaga <strong>KU</strong>KM<br />

Peningkatan akses pasar produk <strong>KU</strong>KM<br />

Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

PD BPR/ PD PK<br />

- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

- Biro Sarek<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Dinas Perikanan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Indag<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Pariwisata<br />

- Dinas Tamben<br />

II -47


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Peningkatan kapasitas kelembagaan - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

<strong>KU</strong>KM<br />

- Biro Sarek<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Dinas Perikanan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Indag<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Pariwisata<br />

- Dinas Tamben<br />

Meningkatnya akses terhadap permodalan Peningkatan kapasitas informasi <strong>KU</strong>KM - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

dan teknologi bagi <strong>KU</strong>KM<br />

- Biro Sarek<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Dinas Perikanan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Indag<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Pariwisata<br />

- Dinas Tamben<br />

Pembangunan pusat promosi dan - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

pemasaran produksi industri kecil<br />

- Biro Sarek<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Dinas Perikanan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Indag<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Pariwisata<br />

- Dinas Tamben<br />

Fasilitasi akses permodalan dan teknologi - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

<strong>KU</strong>KM<br />

- Biro Sarek<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Dinas Perikanan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Indag<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Pariwisata<br />

- Dinas Tamben<br />

II -48


BIDANG URUSAN<br />

KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

Meningkatnya kontribusi BUMD terhadap Pengembangan dan penguatan struktur<br />

peningkatan PAD, Investasi dan tenaga BUMD<br />

kerja Peningkatan kinerja & performa<br />

perusahaan daerah<br />

Peningkatan peran BUMD terhadap<br />

perekonomian daerah<br />

- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

- Biro Sarek<br />

- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

- Biro Sarek<br />

- Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

- Biro Sarek<br />

Bantuan keuangan kepada BPR - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

- Biro Sarek<br />

II -49


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 16 Penanaman Modal<br />

1 16 20 Program Peningkatan<br />

Penanaman Modal di<br />

Daerah untuk Menciptakan<br />

Perluasan Kesempatan<br />

Kerja<br />

Meningkatnya kemampuan SDM BUMD Pelatihan Management Business<br />

Perusahaan Daerah<br />

Terwujudnya Penyederhanaan prosedur Menciptakan penyederhanaan prosedur<br />

perijinan investasi di daerah<br />

perizinan investasi<br />

Terkoordinasinya pengelolaan promosi<br />

secara efektif dan efisien.<br />

Meningkatnya realisasi investasi<br />

PMA/PMDN di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

Memfasilitasi Forum Lintas Pelaku dalam<br />

Bidang Investasi<br />

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam<br />

mengembangkan perdagangan industri<br />

dan dunia usaha<br />

Meningkatkan jejaring dan kerjasama<br />

dalam Bidang Investasi dan Pengusahaan<br />

Biro Sarek CG3<br />

BPPMD CG3<br />

Biro Sarek<br />

BPPMD<br />

Biro Sarek<br />

Dinas Indag CG3<br />

BPPMD<br />

Biro Sarek<br />

BPPMD CG3<br />

Peningkatan promosi industri pengolahan<br />

berbahan baku lokal<br />

Biro Sarek<br />

Bapesitelda<br />

Dinas Indag<br />

BPPMD<br />

Biro Sarek<br />

CG3<br />

Peningkatan PMA/PMDN melalui BPPMD CG3<br />

pemberian insentif<br />

Kajian sistem perpajakan/retribusi yang<br />

Biro Sarek<br />

BPPMD CG3<br />

terkait dengan investasi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Identifikasi potensi dan peluang investasi<br />

Biro Sarek<br />

BPPMD CG3<br />

Biro Sarek<br />

II -50


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Terkoordinasinya pengelolaan promosi Meningkatkan kerjasama pembangunan Dinas Pertambangan CG3<br />

secara efektif dan efisien.<br />

infrastruktur<br />

pemerintah<br />

dengan sumber dana non<br />

Mengoptimalkan peran Jabar Fund<br />

Dinas Bina Marga<br />

Dinas PSDA<br />

Dinas Perhubungan<br />

BPPMD<br />

Dinas Tarkim<br />

Biro Sarek<br />

Melakukan fasilitasi temu bisnis investasi<br />

di bidang infrastruktur<br />

BPPMD<br />

Biro Sarek<br />

Pembangunan Waduk Jatigede Departemen PU<br />

Terwujudnya data dan informasi yang Tersusunya basis data investasi potensial - BPPMD Penunjang<br />

akurat untuk meningkatkan minat investasi di wilayah<br />

Terkordinasinya penyelenggaraan promosi Menyempurnakan regulasi - Distamben Penunjang<br />

investasi secara efektif dan efisien,<br />

- BPPMD<br />

tumbuhnya minat investasi di Kawasan<br />

Andalan<br />

Menyiapkan proposal kelayakan usaha - Distamben Penunjang<br />

komoditas unggulan kawasan<br />

- BPPMD<br />

Mengadakan promosi wilayah andalan<br />

- Distamben Penunjang<br />

- BPPMD<br />

II -51


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 17 Kebudayaan<br />

1 17 41 Program Pelestarian Dan<br />

Pengembangan Bahasa,<br />

Aksara Dan Sastra Daerah<br />

- Meningkatkan apresiasi masyarakat<br />

terhadap bahasa daerah<br />

- Penggunaan bahasa daerah di lembaga<br />

pemerintahan, pendidikan dan<br />

masyarakat;<br />

- Peningkatan apresiasi masyarakat<br />

terhadap bahasa daerah<br />

- Peningkatan kemampuan guru bahasa<br />

daerah<br />

- Disbudpar CG1<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Biro Yansos<br />

- Disbudpar<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Biro Yansos<br />

- Disbudpar<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Biro Yansos<br />

II -52


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 17 49 Program<br />

Apresiasi Seni<br />

Peningkatan<br />

- Meningkatnya apresiasi masyarakat - Fasilitasi kreativitas seni dan budaya Disbudpar Penunjang<br />

terhadap seni dan budaya daerah<br />

daerah oleh masyarakat melalui berbagai<br />

media<br />

- Pergelaran dan Apresiasi seni tradisional<br />

dan kontemporer<br />

Disbudpar Penunjang<br />

- Pembinaan<br />

kesenian<br />

terhadap lembaga-lembaga Disbudpar Penunjang<br />

II -53


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 17 40 Program Penelusuran<br />

Sejarah dan Pelestarian<br />

Nilai-nilai Tradisional<br />

- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional - Penanaman nilai-nilai budaya daerah di - Disbudpar CG1<br />

dan nilai-nilai luhur budaya daerah, masyarakat<br />

peninggalan sejarah kepurbakalaan.<br />

- Pengembangan kearifan lokal dalam<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Biro Yansos<br />

- Disbudpar CG1<br />

kehidupan masyarakat<br />

- Pelestarian nilai dan budaya daerah <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> melalui penghimpunan pengelolaan,<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Biro Yansos<br />

- Bapusda CG1<br />

pemberdayaan koleksi perpustakaan<br />

- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional<br />

tentang <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar CG1<br />

peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan pengembangan Desa Budaya<br />

museum<br />

daerah<br />

bagi pengembangan budaya<br />

- Penataan lingkungan Desa Budaya - Disbudpar CG1<br />

- Pembinaan dan Pengembangan kearifan<br />

lokal<br />

- Disbudpar CG1<br />

- Pengembangan Desa Budaya sebagai - Disbudpar CG1 & CG3<br />

potensi Pariwisata<br />

- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional - Pengembangan Desa Budaya sebagai - Disbudpar CG3<br />

peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan potensi Pariwisata<br />

museum<br />

daerah<br />

bagi pengembangan budaya<br />

- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional - Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar CG5<br />

peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan pengembangan Desa Budaya<br />

museum<br />

daerah<br />

bagi pengembangan budaya<br />

- Optimalisasi manajemen kebencanaan - Menyusun rencana terpadu pengurangan<br />

resiko bencana<br />

- Bapeda<br />

- Meningkatkan fasilitasi dan koordinasi - Bakesbanglinmas<br />

dalam penanganan bencana<br />

- Dinas Sosial<br />

- Biro Bangsos<br />

- BPLHD<br />

- Distamben<br />

II -54


BIDANG URUSAN<br />

KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

- Mengembangkan sistem peringatan dini - BPLHD CG5<br />

dan mitigasi berbasis masyarakat<br />

- Distarkim<br />

- DPSDA<br />

- Distamben<br />

- Terpeliharanya dan termanfaatkannya nilai- - Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar Penunjang<br />

nilai tradisional, peninggalan kesejarahan, pengembangan kepurbakalaan,<br />

permuseuman, dan kepurbakalaan bagi permuseuman, sejarah dan nilai tradisional<br />

pengembangan budaya daerah<br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

- Penataan lingkungan dan situs - Disbudpar Penunjang<br />

kepurbakalaan<br />

- Pengembangan Permuseuman - Disbudpar Penunjang<br />

II -55


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 17 38 Program Peningkatan<br />

Pemahaman Dan<br />

Pengamalan Agama<br />

- Meningkatnya pemahaman dan - Pengembangan dan Pengamalan Nilai- - Dinas Pendidikan CG1<br />

pengamalan nilai-nilai ajaran agama nilai ajaran agama di sekolah<br />

sebagai dasar bagi pendidikan budi pekerti<br />

- Terciptanya suasana kehidupan<br />

keagamaan yang kondusif di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Meningkatnya pemahaman dan<br />

pengamalan agama dalam berbagai<br />

kehidupan bermasyarakat<br />

- Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional<br />

peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan<br />

museum bagi pengembangan budaya<br />

daerah<br />

- Implementasi nilai-nilai ajaran agama - Biro Yansosdas CG1<br />

- Mengoptimalkan fungsi kader juru dakwah<br />

dan DKM dalam pengembangan<br />

pendidikan<br />

RT/RW<br />

budi pekerti di lingkungan<br />

- Mengembangkan<br />

agama<br />

dialog antar pemuka<br />

- Biro Yansosdas CG1<br />

- Biro Yansosdas CG1<br />

- Meningkatkan<br />

da’wah<br />

kemampuan para juru - Biro Yansosdas CG1<br />

- Peningkatan Pemahaman dan - Biro Yansosdas CG1<br />

Pengamalan<br />

kehidupan<br />

Agama dalam berbagai<br />

- Peningkatan Pemahaman dan - Biro Yansosdas CG4<br />

Pengamalan<br />

kehidupan<br />

Agama dalam berbagai<br />

- Peningkatan Pemahaman dan - Biro Yansosdas CG5<br />

Pengamalan Agama Berkenaan dengan<br />

Penanganan Bencana<br />

- Pembinaan, pelestarian, dan - Disbudpar CG 6<br />

pengembangan Desa Budaya<br />

- Penataan lingkungan Desa Budaya - Disbudpar CG 6<br />

- Pembinaan dan Pengembangan kearifan<br />

lokal<br />

II -56


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 17 39 Program Peningkatan<br />

Kerukunan Hidup Intern<br />

Dan Antar Umat Beragama<br />

- Terfasilitasinya kegiatan intern dan<br />

kegiatan antar umat beragama.<br />

- Pembinaan<br />

beragama<br />

kerukunan hidup umat<br />

- Pertemuan intensif antara para pemuka<br />

agama<br />

- Biro Yansosdas CG1<br />

CG1<br />

II -57


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 17 46 Program Pembinaan<br />

Lembaga<br />

Keagamaan<br />

Sosial<br />

Meningkatnya peran lembaga-lembaga - Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial - Biro Yansos Penunjang<br />

sosial keagamaan dan lembaga keagamaan; 1. Pelatihan Pemberdayaan<br />

pendidikan keagamaan dalam Dewan Keluarga Mesjid; 2. Pelatihan Guru<br />

pembangunan.<br />

Madrasah Diniyah<br />

Terlaksananya subsidi dan imbal swadaya<br />

pembangunan dan rehabilitasi sarana<br />

prasarana kepada lembaga keagamaan<br />

dan lembaga pendidikan.<br />

Meningkatnya peran lembaga-lembaga<br />

sosial keagamaan dan lembaga<br />

pendidikan<br />

pembangunan<br />

keagamaan dalam<br />

- Memberikan subsidi dan imbal swadaya<br />

pembangunan dan rehabilitasi sarana<br />

prasarana kepada lembaga keagamaan<br />

- Biro Yansos Penunjang<br />

dan lembaga pendidikan.<br />

- - Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial - Biro Yansos Penunjang<br />

keagamaan, seperti kelompok jemaah<br />

keagamaan, majelis ta’lim, organisasi<br />

keagamaan, Baitul Mal wa Tamwil (BMT),<br />

Badan Amil Zakat, dan petugas wakaf;<br />

- Subsidi dan imbal swadaya pembangunan - Biro Yansos Penunjang<br />

& rehabilitasi sarana serta prasarana<br />

kepada lembaga sosial keagamaan dan<br />

lembaga pendidikan keagamaan;<br />

- Peningkatan kualitas tenaga pengelola - Biro Yansos Penunjang<br />

lembaga-lembaga sosial keagamaan dan<br />

lembaga pendidikan keagamaan.<br />

II -58


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 18 Pemuda dan Olah Raga<br />

1 18 09 Program Peningkatan<br />

Aktivitas, Kreativitas dan<br />

Kelembagaan Pemuda<br />

- Meningkatnya aktivitas dan kreativitas - Diklat dan lokakarya kepemudaan, - BPMD Penunjang<br />

kepemudaan di berbagai bidang kewirausahaan, dan keterampilan<br />

- Dinas Pendidikan<br />

pembangunan<br />

- Disnakertrans<br />

- Biro Bangsos<br />

- Dinas Sosial<br />

- Fasilitasi Lembaga Kepemudaan dalam - BPMD Penunjang<br />

tahapan pembangunan<br />

- Biro Bangsos<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Meningkatnya peranserta pemuda dalam - Keikutsertaan lembaga pemuda dalam - BPMD Penunjang<br />

pembangunan<br />

tahapan perencanaan dan pelaksanaan - Biro Bangsos<br />

- Meningkatnya peran dan partisipasi -<br />

pembangunan<br />

Penguatan kemitraan antara <strong>Pemerintah</strong> - Biro Bangsos Penunjang<br />

pemuda dalam pencegahan dan Daerah dengan Organisasi Pelajar dan - Dinas Pendidikan<br />

penanggulangan Narkoba<br />

Mahasiswa<br />

II -59


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 18 10 Program<br />

Olahraga<br />

Peningkatan<br />

- Meningkatnya prestasi olahraga dalam - Pembentukan dan pemusatan pelatihan - Biro Bangsos Penunjang<br />

event nasional<br />

kontingan PON 2008<br />

- Pemberian<br />

berprestasi<br />

uang kadeudeuh pada atlet - Biro Bangsos Penunjang<br />

- Meningkatnya usaha pengembangan - Pelatihan instruktur dan tenaga penggerak - BPMD Penunjang<br />

olahraga tradisional<br />

olahraga masyarakat dan olahraga - Biro Bangsos<br />

- Tersedianya sarana dan prasarana - Memfasilitasi pembangunan sarana - Distarkim Penunjang<br />

olahraga bagi masyarakat<br />

prasarana olah raga masyarakat<br />

- BPMD<br />

- Tersedianya sarana prasarana olahraga - Memfasilitasi persiapan pembangunan - Distarkim Penunjang<br />

yang memadai<br />

stadion olahraga bertaraf<br />

- BPMD<br />

- Meningkatnya aktivitas dan prestasi - Keikutsertaan dalam Pekan Olahraga - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

olahraga pelajar dan mahasiswa<br />

Pelajar Wilayah<br />

- Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

-<br />

Olahraga Pelajar<br />

Pengembangan Olahraga Pendidikan - Dinas Pendidikan Penunjang<br />

II -60


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 19 Kesatuan Bangsa dan<br />

Politik Dalam Negeri<br />

1 19 47 Program Pemberdayaan<br />

Infrastruktur dan<br />

Suprastruktur Politik<br />

- Terwujudnya peran dan fungsi partai politik - Fasilitasi penjaringan aspirasi masyarakat - Sekretariat DPRD Penunjang<br />

dalam mewujudkan sistem politik yang di 26 Kab/Kota<br />

demokratis<br />

- Terwujudnya peningkatan kapasitas DPRD - Fasilitasi capacity building anggota DPRD<br />

dan parpol<br />

- Sekretriat DPRD Penunjang<br />

- Fasilitasi pelaksanaan fungsi, tugas,<br />

wewenang , hak, dan kewajiban DPRD<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Sekretriat DPRD Penunjang<br />

II -61


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 19 42 Program Peningkatan<br />

Kesadaran Politik<br />

- Meningkatnya kesadaran masyarakat - Peningkatan wawasan kebangsaan - Bakesbanglinmasda Penunjang<br />

dalam politik<br />

kepada generasi muda, partai politik dan<br />

organisasi kemasyarakatan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Terwujudnya peran dan fungsi - Peningkatan peran dan fungsi organisasi/ - Bakesbanglinmasda Penunjang<br />

organisasi/lembaga non pemerintah dalam<br />

partisipasi pembangunan politik<br />

lembaga non pemerintah dalam<br />

perencanaan pembangunan politik<br />

- Terlaksananya penerapan kode etik - Terlenggaranya kesepakatan kode etik - Bakesbanglinmasda Penunjang<br />

berbangsa oleh organisasi sosial budaya, antar kelompok organisasi kebangsaan di<br />

ekonomi bisnis, keilmuan dan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>, kabupaten/kota<br />

lingkungannya<br />

II -62


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 20 <strong>Pemerintah</strong>an Umum<br />

1 20 27 Program Peningkatan<br />

Sarana dan Prasarana<br />

Aparatur<br />

- Meningkatnya sarana prasarana - Pemenuhan sarana dan prasarana - Setda (Biro Umum,<br />

CG4<br />

pelayanan kepada masyarakat<br />

pelayanan sesuai dengan standar<br />

Biro Perlengkapan)<br />

- SKPD terkait<br />

- Fasiltasi pembangunan dan penyediaan - Setda (Biro<br />

CG4<br />

sarana dan prasarana PPTSP Kab/Kota Organisasi)<br />

- Bapeda<br />

- Meningkatnya sarana dan prasarana - Penyelenggaraan Administrasi - Seluruh SKPD Penunjang<br />

aparatur<br />

Perkantoran<br />

- Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan<br />

Jasa<br />

- Seluruh SKPD Penunjang<br />

- Pemeliharaan<br />

kantor<br />

sarana dan prasarana - Seluruh SKPD Penunjang<br />

- Pembangunan<br />

pemerintahan<br />

sarana dan prasarana - SKPD terkait Penunjang<br />

- Rehabilitasi dan renovasi sarana dan - SKPD terkait Penunjang<br />

prasarana kantor<br />

- Pengadaan tanah - SKPD terkait Penunjang<br />

- Pembangunan pusat pemerintahan<br />

- Penyediaan Sarana mobilitas - Pengadaan kendaraan dinas - SKPD terkait Penunjang<br />

Pengadaan alat berat/peralatan - SKPD terkait Penunjang<br />

- Penyediaan infrastruktur penunjang - Pengadaan perangkat keras dan jaringan - SKPD terkait Penunjang<br />

teknologi informasi<br />

komunikasi data teknologi informasi - Bapesitelda<br />

II -63


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 20 31 Program Pengelolaan<br />

Keuangan<br />

Daerah<br />

dan Kekayaan<br />

- Terwujudnya sinergitas pengelolaan - Penataan dan pendayagunaan aset - Biro Perlengkapan Penunjang<br />

keuangan dan kekayaan daerah<br />

daerah<br />

- Penatausahaan pengelolaan keuangan - Biro Keuangan Penunjang<br />

daerah<br />

- Dispenda<br />

- Sinkronisasi Peraturan-peraturan - Depdagri Penunjang<br />

pengelolaan keuangan daerah<br />

- Bappenas<br />

- Depkeu<br />

- Biro Hukum<br />

- Terwujudnya pengelolaan keuangan dan - Penerapan manajemen pengelolaan - Biro Keuangan Penunjang<br />

kekayaan daerah yang akuntabel, efektif keuangan daerah berdasarkan<br />

dan efisien<br />

Permendagri No. 13 Tahun 2006<br />

- Penerapan akuntabilitas bidang - Biro Keuangan Penunjang<br />

pendapatan dan belanja, penganggaran<br />

dan pengawasan<br />

- Penataan dan pemantapan efektivitas - Biro Organisasi Penunjang<br />

fungsi kelembagaan pengelola keuangan<br />

daerah yang akuntabel<br />

- Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan - Dispenda Penunjang<br />

Dana Dekonsentrasi serta Dana Tugas - Biro Desen<br />

Pembantuan.<br />

- Biro Dekon<br />

- Penertiban<br />

Anggaran.<br />

administrasi Penggunaan - Biro Keuangan Penunjang<br />

- Koordinasi dengan departemen/lembaga - Bapeda Penunjang<br />

pemerintah pusat<br />

- Biro Desen<br />

II -64


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 20 25 Program Penataan dan<br />

Pembentukan Hukum<br />

Daerah serta Peningkatan<br />

Kesadaran Hukum dan HAM<br />

- Terwujudnya penyediaan produk hukum<br />

daerah untuk operasional pemerintahan<br />

- Terwujudnya pemerin-tahan yang bersih<br />

dari KKN<br />

- Terwujudnya perlindungan hak azasi<br />

manusia<br />

- Penyusunan produk hukum daerah - Setda (Biro Hukum) CG4<br />

- Peningkatan kualitas legal drafter dan - Setda (Biro Hukum) CG4<br />

penegak hukum<br />

- Optimalisasi pemberian bantuan hukum - Setda (Biro Hukum) CG4<br />

-<br />

kepada aparat dan masyarakat<br />

Evaluasi produk hukum berkaitan dengan<br />

perjanjian kerjasama pemerintah dengan<br />

institusi lain<br />

- Biro Hukum Penunjang<br />

- Revisi dan/atau menyusun produk hukum<br />

untuk memperkuat akses publik ke proses<br />

peradilan<br />

- Biro Hukum Penunjang<br />

- Sosialisasi kepada masyarakat dan - Biro Hukum Penunjang<br />

penegak<br />

peradilan<br />

hukum mengenai akses ke<br />

- Kampanye anti korupsi - Bawasda CG4<br />

- Peningkatan pengawasan melekat di<br />

lingkungan aparatur pemerintah terhadap<br />

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme<br />

- Seluruh SKPD CG4<br />

- Sosialisasi Produk Hukum dan HAM - Setda (Biro Hukum) CG4<br />

- Dinas Pol PP<br />

II -65


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 20 43 Program Pemeliharaan<br />

Ketentraman dan Ketertiban<br />

Umum serta Perlindungan<br />

Masyarakat<br />

- Meningkatkan kesiapsiagaan dan - Melaksanakan sosialisasi, pelatihan, - Biro Bangsos CG5<br />

ketahanan masyarakat terhadap bencana komunikasi kebencanaan bagi<br />

dan dampaknya.<br />

masyarakat dan aparat<br />

bencana<br />

di wilayah rawan<br />

- Meningkatnya kapasitas dan kinerja - Penguatan kapasitas kelembagaan<br />

- Bakesbanglinmasda<br />

- BPMD<br />

- Distamben<br />

- Dinas Sosial<br />

- Dept. ESDM<br />

- Dir.Mitigasi Bencana<br />

Geologi<br />

- Biro Organisasi CG5<br />

instiitusi penangulangan bencana alam penangulangan bencana di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- -<br />

- Bakesbanglinmasda<br />

- Bakesbanglinmasda Penunjang<br />

- - Biro Desentralisasi Penunjang<br />

- Penegakan Perda <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Dinas Pol. PP<br />

Terpeliharanya/terciptanya ketentraman Pelatihan dan sosialisasi pemeliharaan<br />

dan ketertiban umum masyarakat<br />

dan ketertiban umum serta perlindungan<br />

masyarakat melalui kerjasama kemitraan<br />

Fasilitasi kebijakan dan koordinasi<br />

pemeliharaan ketentraman dan ketertiban<br />

umum di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Terwujudnya pemeliharaan ketentraman - Kerjasama operasional dalam - Bakorwil Penunjang<br />

dan ketertiban umum di daerah pemeliharaan ketentraman dan ketertiban<br />

perbatasan<br />

kab/kota<br />

antar provinsi dan antar umum di daerah perbatasan<br />

- Meningkatnya kemampuan tanggap - Sosialisasi daerah rawan bencana geologi - Distamben Penunjang<br />

darurat masyarakat dalam menghadapi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Kesbanglinmas<br />

bencana alam<br />

- Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan<br />

bencana<br />

- Kesbanglinmas Penunjang<br />

- Inventarisasi objek/infrastruktur vital - Distamben Penunjang<br />

terhadap bencana geologi<br />

- Pengembangan sistem peringatan dini, - Distamben Penunjang<br />

mekanisme mitigasi dan penanggulangan<br />

bencana alam geologi<br />

- Mengembangkan kesiapan masyarakat - Distamben Penunjang<br />

menghadapi ancaman bencana<br />

- Kesbanglinmas<br />

II -66


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 20 29 Program Pemantapan<br />

Otonomi Daerah dan<br />

Kerjasama antar Daerah<br />

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan - Pembentukan Lembaga Perberasan - Biro Organisasi CG2<br />

ketatalaksanaan organisasi perangkat Daerah<br />

daerah dalam meningkatkan pelayanan<br />

kepada masyarakat<br />

- Meningkatnya fungsi kelem-bagaan dan - Penataan kelembagaan dan - Setda (Biro<br />

CG4<br />

ketatalaksana-an<br />

daerah<br />

organisasi perangkat ketatalaksanaan pemerintahan<br />

Organisasi)<br />

- Pembentukan PPTSP <strong>Provinsi</strong> dan - Setda (Biro<br />

CG4<br />

Kab/Kota<br />

Organisasi)<br />

- Terwujudnya kelembagaan yang capable<br />

dalam melakukan kerjasama antardaerah<br />

perbatasan<br />

- Optimalisasi BKSP Jabodetabekjur - BKSP Jabodetabekjur<br />

- Setda (Biro<br />

Organisasi)<br />

CG4<br />

- Pemantapan pelaksanaan otda - Fasilitasi pelaksanaan Otda dan - Setda (Biro Desen) CG4<br />

pengembangan daerah otonom<br />

- Pelaksanaan bantuan kecamatan untuk - Setda (Biro Desen,<br />

CG4<br />

mening-katkan kinerja camat<br />

Biro Keuangan)<br />

- Terwujudnya pengembangan kerjasama - Fasilitasi pelayanan dasar di daerah - BKSP Jabodetabekjur CG4<br />

antar daerah khususnya di daerah perbatasan<br />

perbatasan<br />

- Meningkatnya fungsi ke-lembagaan dan - Fasilitasi pelaksanaan SPM kepada<br />

- Bakorwil<br />

- SKPD Lainnya<br />

- Setda (Biro<br />

CG4<br />

ketata-laksanaan organisasi perangkat SKPD <strong>Provinsi</strong> dan pembinaan serta Organisasi)<br />

daerah dalam meningkatkan pelayanan penerapannya untuk Kabupaten/Kota<br />

kepada masyarakat<br />

berdasarkan Juknis/ SPM yang ditetapkan<br />

oleh <strong>Pemerintah</strong> Pusat<br />

- Revitalisasi dan optimalisasi pelayanan - Setda (Biro<br />

CG4<br />

satu pintu<br />

Organisasi)<br />

- Fasilitasi pelaksanaan otonomi - Setda (Biro Desen) CG4<br />

kabupaten/kota<br />

otonom baru<br />

dan penguatan daerah<br />

- Penyederhanaan Prosedur Pelayanan - Setda (Biro<br />

Organisasi)<br />

- BPPMD<br />

- Dispenda<br />

CG4<br />

II -67


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Terwujudnya administrasi pemerintahan - Pembinaan penyelenggaraan - Biro Dekon Penunjang<br />

daerah yang efektif dan efisien<br />

Dekonsentrasi dan tugas pembantuan. - Bapeda<br />

- Optimalisasi peran <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> dalam - Kerjasama daerah dalam upaya - BKSP Jabodetabekjur Penunjang<br />

kerjasama daerah<br />

percepatan pembangunan daerah melalui - Biro Desen<br />

Forum MPU, Konregbang, APPSI, dan - Bapeda<br />

Perbatasan antar <strong>Provinsi</strong><br />

- SKPD terkait<br />

- Penyusunan instrumen hukum - Biro Hukum Penunjang<br />

pengelolaan kerjasama daerah<br />

- Biro Desen<br />

- Kerjasama dengan lembaga kajian dan - Biro Hukum Penunjang<br />

Universitas<br />

legislasi<br />

dalam penyediaan bahan - Biro Desen<br />

- Koordinasi, fasilitasi dan pengendalian - Bakorwil Penunjang<br />

pembangunan bidang pemerintahan,<br />

kesejahteraan sosial dan perekonomian<br />

II -68


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 21 Kepegawaian<br />

1 21 28 Program Peningkatan<br />

Kualitas Sumber Daya<br />

Aparatur <strong>Pemerintah</strong><br />

- Meningkatnya kinerja manajemen<br />

pengelolaan pendidikan<br />

- pelatihan aparat birokrasi pendidikan - Bandiklatda CG4<br />

- Implementasi manajemen berbasis<br />

sekolah<br />

- Biro Organisasi<br />

- Dinas Pendidikan<br />

- Terwujudnya profesionalisme aparatur - Pengembangan<br />

fungsional<br />

organisasi dan jabatan - Setda (Biro Desen)<br />

- Bandiklatda<br />

CG4<br />

- Diklat substantif, struktural dan fungsional<br />

bagi aparatur<br />

- Setda (Biro Desen)<br />

- Bandiklatda<br />

CG4<br />

- Penerapan Insentif Berbasis Kinerja - Seluruh SKPD<br />

CG4<br />

Pegawai<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Peningkatan kualitas dan kesejahteraan - Seluruh SKPD di<br />

CG4<br />

pegawai<br />

<strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Pengembangan basis data, sistem - Biro Kepeg CG4<br />

informasi, dan jaringan dokumentasi serta<br />

informasi kepegawaian<br />

- Kerjasama kemitraan antara lembaga<br />

- Bapesitelda<br />

- Setda (Biro Desen) CG4<br />

diklat daerah dengan pusat, lembaga<br />

profesi dalam dan luar negeri, perguruan<br />

tinggi dalam diklat aparatur<br />

- Peningkatan dan pemanfaatan Teknologi<br />

Informasi (TI) untuk kebutuhan aparatur<br />

dalam meningkatkan kinerja<br />

- Bandiklatda<br />

- Biro Kepeg.<br />

- Bapesitelda CG4<br />

- Meningkatkan kualitas aparatur yang<br />

memberikan pelayanan<br />

- Peningkatan<br />

kediklatan<br />

standar manajemen<br />

- SKPD terkait<br />

- Seluruh SKPD CG4<br />

- Diklat dan Bintek - Bandiklatda CG4<br />

- Setda (Biro Kepeg.)<br />

- SKPD lainnya<br />

II -69


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Peningkatan manajemen sumber daya - Setda (Biro Kepeg.) CG4<br />

aparatur yang berbasis kompetensi<br />

Terwujudnya tertib administrasi izin Terlaksananya administrasi izin pejabat<br />

- SKPD terkait<br />

- Biro Dekon Penunjang<br />

pejabat negara<br />

negara<br />

Terlaksananya proses penggantian antar Terfasilitasinya proses penggantian antar - Biro Dekon Penunjang<br />

waktu anggota DPRD <strong>Provinsi</strong>/Kab/Kota waktu anggota DPRD <strong>Provinsi</strong>/Kab/Kota<br />

Terlaksananya administrasi penggantian - Biro Dekon Penunjang<br />

antar waktu anggota DPRD <strong>Provinsi</strong>/Kab/<br />

Kota<br />

II -70


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 22 Pemberdayaan<br />

Masyarakat dan Desa<br />

1 22 32 Program Pengembangan<br />

Pemberdayaan Masyarakat<br />

Desa<br />

- Menggerakkan peningkatan kerjasama - Penggerakan partisipasi masyarakat - BPMD Penunjang<br />

kemitraan, pemerintah, swasta dan dalam pemugaran perumahan dan - Biro Bangsos<br />

masyarakat dalam pemberdayaan lingkungan permukiman, pengelolaan - Dinas Sosial<br />

masyarakat<br />

sarana air bersih dan persampahan - Distarkim<br />

- Pembentukan dan pengembangan - Bapusda Penunjang<br />

perpustakaan desa/kelurahan<br />

- Mendorong peran dan fungsi masyarakat - Peningkatan kelembagaan masyarakat - BPMD Penunjang<br />

dan kelembagaan masyarakat dalam dalam pelayanan dasar<br />

- Biro Bangsos<br />

pembangunan<br />

- Dinas Sosial<br />

- Pemanfaatan profil desa/kelurahan dalam<br />

pembangunan<br />

- BPMD Penunjang<br />

- Peningkatan peran serta masyarakat - Biro Bangsos Penunjang<br />

dalam perencanaan pembangunan - Dinas Sosial<br />

- Peningkatan peranserta masyarakat dalam - Bapusda Penunjang<br />

pembangunan melalui pemberdayaan<br />

perpustakaan desa.<br />

- Mendorong pemanfaatan teknologi tepat - Pemasyarakatan dan penerapan teknologi - BPMD Penunjang<br />

guna di perdesaan<br />

tepat guna dan pengembangan usaha<br />

berbasis kelompok<br />

- Meningkatnya keterpaduan penanganan - Pemberdayaan masyarakat dan keluarga - BPMD Penunjang<br />

kemiskinan<br />

miskin<br />

- Biro Bangsos<br />

- Dinas Sosial<br />

- Mendorong penguatan jaringan sosial - Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan - BPMD Penunjang<br />

ekonomi masyarakat<br />

- Biro Bangsos<br />

II -71


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 22 30 Program Pemantapan<br />

<strong>Pemerintah</strong>an dan<br />

Pembangunan Desa<br />

Tertatanya organisasi pemerintah desa - Fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan<br />

desa<br />

- Setda (Biro Dekon) CG4<br />

- Fasilitasi musyawarah asosiasi BPD dan<br />

pemerintah desa<br />

- Biro Dekon CG4<br />

- Peningkatan wawasan bagi aparat - Bandiklatda Penunjang<br />

pemerintah desa dan BPD<br />

- BPMD<br />

- Penyediaan sarana dan prasarana - Biro Dekon Penunjang<br />

pemerintah desa<br />

- BPMD<br />

- Penguatan/pemberdayaan Badan Usaha - Biro Dekon Penunjang<br />

Milik Desa (BUMDes)<br />

- BPMD<br />

- Fasilitasi pemantapan tata laksana - Biro Dekon Penunjang<br />

pelayanan publik di tingkat desa/kelurahan - BPMD<br />

- Memantapkan sumber pendapatan dan<br />

kekayaan desa serta manajemen<br />

keuangan desa<br />

- Dukungan terhadap kegiatan TNI - BPMD Penunjang<br />

Manunggal Masuk Desa<br />

- Bawasda<br />

- Fasilitasi kepada pemerintah kabupaten - Biro Dekon Penunjang<br />

dan kota tentang penyusunan Perda<br />

pemerintah desa dan kelurahan<br />

- Evaluasi<br />

desa<br />

penyelenggaraan pemerintahan - Biro Dekon Penunjang<br />

- Penyusunan pedoman manajemen<br />

keuangan desa<br />

- Biro Dekon CG4<br />

- Meningkatnya kinerja aparat desa - Fasilitasi peningkatan kinerja aparat desa<br />

- Biro Keuangan<br />

- Setda (Biro Desen,<br />

Biro Dekon)<br />

BPMD<br />

CG4<br />

- Terselenggaranya Tugas Pembantuan dari - Fasilitasi tugas pembantuan dari <strong>Provinsi</strong> - Seluruh SKPD Penunjang<br />

<strong>Provinsi</strong> ke Desa dan dari <strong>Provinsi</strong> ke kepada Desa<br />

Kab/Kota<br />

- Penyusunan dan sosialisasi pedoman - Biro Dekon Penunjang<br />

umum penyelenggaraan asas tugas<br />

-<br />

pembantuan<br />

Fasilitasi penyusunan pedoman - Biro Dekon Penunjang<br />

penyelenggaraan tugas pembantuan bagi<br />

Kab/Kota<br />

II -72


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan - Terkoordinasinya penyelenggaraan tugas - Biro Dekon Penunjang<br />

pemerintahan antar tingkat pemerintahan pembantuan dari sumber dana APBN dan<br />

<strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />

II -73


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 23 Statistik<br />

1 23 Program<br />

Kegiatan ...............<br />

II -74


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 24 Kearsiapan<br />

1 24 Program<br />

Kegiatan ...............<br />

II -75


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 25 Komunikasi<br />

Informatika<br />

dan<br />

1 25 11 Program Pengembangan<br />

dan Pemanfaatan Hasil<br />

Penelitian dan IPTEK<br />

- Tersedianya data yang mutakhir dan - Revitalisasi sistem informasi manajemen - Dinas Pendidikan CG4<br />

akuntabel<br />

data pendidikan<br />

- Bapesitelda<br />

- Meningkatnya pelayanan yang didukung - Pemanfaatan teknologi informasi (TI) dan - Bapesitelda CG4<br />

Teknologi Informasi (TI)<br />

hasil penelitian<br />

- Balitbangda<br />

- Terwujudnya sinergitas sistem informasi - Pengembangan dan revitalisasi Sistem - Setda (Biro Dekon)<br />

dalam rangka Pilkada<br />

Informasi Administrasi Kependudukan<br />

(SIAK) dalam rangka Pilkada<br />

- Meningkatnya pemanfaatan hasil - Penelitian terhadap isu-isu strategis untuk<br />

- Bakesbanglinmasda<br />

- Balitbangda Penunjang<br />

penelitian dan pengembangan<br />

kepentingan perencanaan dan kebijakan<br />

publik<br />

- Pengembangan Sistem Informasi dan - Balitbangda Penunjang<br />

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)<br />

hasil Ristek<br />

- Bapesitelda<br />

- Meningkatnya pemanfaatan TTG dalam - Pengembangan TTG usaha kecil dan - Dinas <strong>KU</strong>KM Penunjang<br />

pelaksanaan pembangunan<br />

menengah<br />

- Pengembangan TTG dalam Diversifikasi<br />

pemanfaatan Energi<br />

- Distamben Penunjang<br />

- Meningkatnya peran perpustakaan - Pengembangan Perpustakaan khusus - Seluruh SKPD Penunjang<br />

SKPD di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Peningkatan pelayanan perpustakaan - Seluruh SKPD Penunjang<br />

- Peningkatan pengelolaan perpustakaan - Seluruh SKPD Penunjang<br />

- Meningkatnya peran kearsipan dalam - Peningkatan pengembangan kearsipan - Seluruh SKPD Penunjang<br />

manajemen pemerintahan daerah<br />

- Peningkatan pelayanan kearsipan - Seluruh SKPD Penunjang<br />

- Peningkatan pengelolaan kearsipan - Seluruh SKPD Penunjang<br />

- Meningkatnya pemanfaatan teknologi - Pengembangan Sistem Informasi - Seluruh SKPD Penunjang<br />

informasi dalam pelaksanaan Manajemen dan penguatan basis data<br />

pembangunan<br />

berbasis Teknologi Informasi<br />

- Peningkatan kualitas pelayanan kepada - Bapesitelda Penunjang<br />

masyarakat melalui Teknologi Informasi - Seluruh SKPD<br />

dan Komunikasi (TIK)<br />

II -76


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 URUSAN PILIHAN<br />

2 01 Pertanian<br />

2 01 12 Program Pengembangan<br />

Agribisnis<br />

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />

pemberdayaan sumberdaya penyuluh<br />

pertanian<br />

- Meningkatnya produksi agribisnis<br />

komoditas beras<br />

- Peningkatan kinerja penyuluh pertanian - Dinas Pertanian CG1<br />

- Fasilitasi penggunaan bibit padi unggul<br />

bersertifikat<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Biro Bina Produksi<br />

- Dinas Pertanian CG2<br />

- Pengawasan dan pengendalian peredaran<br />

- Biro Binprod<br />

- Dinas Pertanian CG2<br />

input produksi penunjang produksi padi - Dinas Indag<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

- Biro Binprod<br />

- Biro Sarek<br />

- Penanganan panen dan pasca panen - Dinas Pertanian CG2<br />

untuk mengurangi kehilangan hasil gabah<br />

dan beras<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas <strong>KU</strong>KM<br />

- Biro Binprod<br />

- Pengembangan kelembagaan dan sarana<br />

fisik pengolahan dan pemasaran gabah/<br />

beras di perdesaan<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Indag<br />

- Biro Binprod<br />

CG2<br />

- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas - Fasilitasi sarana dan prasarana agribisnis - Distarkim CG3<br />

sarana dan prasarana pendukung<br />

agribisnis<br />

- Dinas Pertanian<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Peternakan<br />

II -77


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Terkendalinya hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit - Dinas Pertanian CG3<br />

tanaman, ternak dan ikan<br />

tanaman, ternak dan ikan<br />

- Meningkatnya inovasi dan diseminasi - Pengembangan serta penerapan teknologi<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Biro Bina Produksi<br />

- Dinas Pertanian CG3<br />

teknologi agribisnis<br />

tepat guna dan spesifik lokasi bagi<br />

pengembangan agribisnis<br />

- Mempromosikan dan memproteksi - Penguatan sistem usaha dan perlindungan<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Dinas Peternakan<br />

- Biro Binprod CG3<br />

komoditas agribisnis<br />

usaha<br />

- Din Pertanian<br />

- Din Perkebunan<br />

- Din Peternakan<br />

- Din Indag Agro<br />

- Peningkatan dan pengoptimalan - Biro Binprod CG3<br />

kelembagaan agribisnis dan menarik minat<br />

investasi<br />

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan Peningkatan kualitas/kompetensi sumber<br />

- Din Pertanian<br />

- Din Perkebunan<br />

- Din Peternakan<br />

- Din Indag Agro<br />

- Biro Binprod CG3<br />

pemberdayaan<br />

agribisnis.<br />

sumberdaya manusia daya manusia aparatur dan petani<br />

- Meningkatnya koordinasi dan manajemen - Penyelarasan, pengawasan dan<br />

- Din Pertanian<br />

- Din Perkebunan<br />

- Din Peternakan<br />

- Biro Binprod Penunjang<br />

pembangunan agribisnis<br />

pengendalian manajemen pembangunan - Din Pertanian<br />

agribisnis antar sektor dan antar wilayah. - Din Perkebunan<br />

- Din Peternakan<br />

- Din Indag Agro<br />

- Peningkatan koordinasi pengembangan - Biro Binprod Penunjang<br />

agribisnis <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Din Pertanian<br />

- Din Perkebunan<br />

- Din Peternakan<br />

- Pengembangkan koordinasi kelompok - Biro Binprod Penunjang<br />

usaha dan kelompok tani (Gapoktan dan - Din Petanian<br />

Asosiasi).<br />

- Dinas Perkebunan<br />

II -78


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Meningkatnya akses petani terhadap - Peningkatan ketersediaan input produksi - Din Pertanian Penunjang<br />

faktor produksi<br />

agribisnis<br />

- Din Perkebunan<br />

- Din Peternakan<br />

- Din Indag Agro<br />

II -79


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 01 13 Program Peningkatan<br />

Ketahanan Pangan<br />

- Terkendalinya tingkat kerawanan pangan - Pengembangan sistem manajemen logstik -<br />

CG2<br />

masyarakat terhadap beras<br />

dan distribusi pangan beras<br />

Biro Binprod<br />

- Din Pertanian<br />

- Din Indag Agro<br />

- Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, - Peningkatan produktivitas pangan melalui -<br />

CG3<br />

kualitas dan menurunnya ketergantungan peningkatan mutu intensifikasi serta Biro Binprod<br />

pada pangan pokok beras serta perbaikan mutu benih/bibit<br />

- Din Pertanian<br />

ketersediaannya sepanjang tahun<br />

- Din Peternakan<br />

- Dinas Perkebunan<br />

- Din Indag Agro<br />

- Meningkatnya pengendalian keamanan<br />

pangan<br />

- pengendalian keamanan pangan<br />

- Biro Bina Produksi<br />

- Din Pertanian<br />

- Din Peternakan<br />

- Din Indag Agro<br />

Penunjang<br />

II -80


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 02 Kehutanan<br />

2 02 12 Program Pengembangan<br />

Agribisnis<br />

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />

pemberdayaan sumber daya penyuluh<br />

pertanian dan kehutanan<br />

- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas<br />

sarana dan prasarana pendukung<br />

agribisnis<br />

- Meningkatnya inovasi dan diseminasi<br />

teknologi agribisnis<br />

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />

pemberdayaan sumber daya manusia<br />

agribisnis<br />

- Meningkatnya koordinasi dan manajemen<br />

pembangunan agribisnis<br />

- Peningkatan kinerja penyuluh pertanian - Dinas Kehutanan CG1<br />

- Fasilitas sarana dan prasarana agribisnis<br />

- Biro Bina Produksi<br />

- Dinas Kehutanan CG3<br />

- Pengembangan serta penerapan teknologi<br />

tepat guna dan spesifik lokasi bagi<br />

pengembangan agribisnis<br />

- Peningkatan kualitas/kompetensi SDM<br />

aparatur dan petani<br />

- Penyelerasan, pengawasan dan<br />

pengendalian manajemen pembangunan<br />

agribisnis antar sektor dan antar wilayah<br />

- Peningkatan koordinasi pengembangan<br />

agribisnis <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Pengembangan koordinasi kelompok<br />

usaha dan kelompok tani (Gapaktan dan<br />

Asosiasi)<br />

- Biro Bina Produksi<br />

- Dinas Kehutanan CG3<br />

- Dinas Kehutanan CG3<br />

- Biro Bina Produksi Penunjang<br />

- Dinas Kehutanan<br />

- Biro Bina Produksi Penunjang<br />

- Dinas Kehutanan<br />

- Biro Bina Produksi Penunjang<br />

- Dinas Kehutanan<br />

II -81


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 02 37 Program Pemantapan - Terbangunnya sistem informasi, Pengembangan sistem informasi, Bapeda CG 6<br />

Kawasan Lindung<br />

monitoring dan evaluasi kawasan lindung monitoring dan evaluasi kawasan lindung<br />

- Meningkatnya fungsi dan kualitas kawasan<br />

lindung<br />

- Terfasilitasinya pemberdayaan masyarakat<br />

di sekitar kawasan lindung<br />

Rehabilitasi lahan kritis di kawasan lindung<br />

Distamben<br />

Dishut<br />

BPLHD<br />

Dinas Perkebunan<br />

Disbudpar<br />

Dishut CG 6<br />

Fasilitasi Rencana Pembangunan Kebun<br />

Raya Padabeunghar dan penataan<br />

kawasan TN Gn. Ciremai<br />

Pemberdayaan masyarakat di sekitar<br />

kawasan hutan atau kawasan lindung non<br />

hutan<br />

Disbun<br />

Dinas Pertanian<br />

Dinas Perikanan<br />

BPLHD<br />

Biro Binprod<br />

Bapeda CG 6<br />

Dishut<br />

BPLHD<br />

Disbun<br />

Dinas Pertanian<br />

Dishut CG 6<br />

- Meningkatkan fungsi dan kualitas kawasan - Penyuluhan dan sosialisasi kawasan<br />

Disbun<br />

BPMD<br />

Dinas Indagro<br />

Distamben<br />

- BPLHD Penunjang<br />

lindung<br />

lindung<br />

- Penyuluhan pengamanan dan<br />

perlindungan kawasan hutan<br />

- Dishut Penunjang<br />

- Rehabilitasi Kawasan Lindung di KBU - Dishut Penunjang<br />

- Terfasilitasinya sinergitas pemantapan - Forum dialog dan komunikasi kawasan - Biro Yansos<br />

kawasan lindung<br />

lindung Jabar<br />

II -82


BIDANG URUSAN<br />

KODE SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

- Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan<br />

kawasan lindung (Tahura Juanda)<br />

- Dishut Penunjang<br />

II -83


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 03 Energi dan<br />

Sumberdaya Mineral<br />

2 03 24 Program Pengembangan<br />

dan Pengelolaan<br />

Infrastruktur<br />

Energi<br />

Listrik dan<br />

Meningkatnya cakupan dan akses Pengembangan listrik perdesaan / Distamben CG3<br />

pelayanan listrik terhadap masyarakat di masyarakat di daerah melalui perluasan<br />

desa tertinggal<br />

jaringan PLN dan Non PLN<br />

Meningkatnya cakupan dan akses Pengembangan listrik perdesaan / Distamben CG8<br />

pelayanan listrik terhadap masyarakat masyarakat di daerah melalui perluasan<br />

jaringan PLN dan Non PLN<br />

Meningkatnya cakupan dan akses<br />

pelayanan energi listrik bagi masyarakat<br />

dan bagi wilayah Jabar Selatan.<br />

Pengembangan mikrohidro dan PLTS Distamben CG8<br />

Meningkatnya penyediaan energi alternatif Pengembangan Pemanfaatan Energi Distamben CG8<br />

Alternatif PLT Angin, dan Biogas<br />

Terfasilitasinya pengembangan bioenergi Penyediaan energi alternatif bagi Distamben CG8<br />

masyarakat melalui pengembangan<br />

Terfasilitasinya kegiatan hemat energi<br />

biokerosin, biodiesel, biofuel<br />

Kemitraan konservasi energi Distamben CG8<br />

Terfasilitasi dan terkoordinasinya Fasilitasi dan Koordinasi pengelolaan - Biro Binprod Penunjang<br />

pengembangan dan pengelolaan infrastruktur listrik dan energi<br />

- Distamben<br />

infrastruktur listrik dan energi<br />

Terpantaunya operasi, distribusi dan niaga<br />

BBM (200 Agen, 300 SPBU)<br />

Tersedianya rancangan pengembangan<br />

sumur migas<br />

Pengendalian kegiatan usaha di sektor<br />

migas hilir<br />

Penyiapan pengembangan pemanfaatan<br />

sumur migas sebagai sumber energi<br />

- Distamben Penunjang<br />

- Distamben Penunjang<br />

II -84


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 03 21 Program pengembangan<br />

Sumberdaya<br />

panas bumi<br />

mineral dan<br />

Termanfaatkannya panas bumi untuk Pengembangan pemanfaatan sumberdaya Distamben CG3<br />

direct use usaha dan pembangkit listrik panas bumi di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Meningkatnya pengusahaan dan nilai Eksplorasi kelayakan mineral unggulan - Distamben Penunjang<br />

tambah produksi sumberdaya mineral<br />

Terfasilitasinya peningkatan mutu<br />

batubara untuk konsumsi energi<br />

Standarisasi kualitas produk mineral<br />

Peningkatan mutu dan produk<br />

pertambangan skala kecil<br />

Pengendalian pemanfaatan batubara oleh<br />

industri<br />

- Distamben Penunjang<br />

- Distamben Penunjang<br />

- Distamben Penunjang<br />

II -85


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 04 Pariwisata<br />

2 04 17 Program Pengembangan<br />

Kepariwisataan<br />

Penataan objek dan daya tarik wisata di<br />

Kawasan Wisata Unggulan<br />

Peningkatan Kualitas SDM Pariwisata di<br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik<br />

Wisata<br />

Pengembangan Pariwisata berkelanjutan<br />

berbasis CBD<br />

Peningkatan Kualitas dan Standarisasi<br />

produk pariwisata<br />

Peningkatan Pengetahuan dan<br />

keterampilan umber Daya Manusia di<br />

Bidang Pariwisata<br />

Peningkatan Promosi Pariwisata Disbudpar<br />

Pengembangan<br />

Pariwisata<br />

kemitraan di Bidang<br />

Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan<br />

Berbasis Community Based Development<br />

(CBD)<br />

Disbudpar CG3<br />

Distarkim<br />

Dinas Bina Marga<br />

Dinas Perhubungan<br />

Dinas Kehutanan<br />

Dinas Perkebunan<br />

Dinas Indag<br />

Dinas Indag Agro<br />

Dinas Perikanan<br />

Biro Sarek<br />

BPMD<br />

BPLHD<br />

Disbudpar CG3<br />

BPPMD<br />

Disbudpar<br />

BPMD<br />

BPLHD<br />

- Terwujudnya sinergitas pengembangan - Peningkatan koordinasi dan konsolidasi - Disbudpar Penunjang<br />

pariwisata di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

pengembangan pariwisata<br />

- Biro sarek<br />

II -86


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 05 Kelautan dan Perikanan<br />

2 01 12 Program Pengembangan<br />

Agribisnis<br />

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan<br />

pemberdayaan<br />

pertanian<br />

sumber daya penyuluh<br />

- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas<br />

sarana<br />

agribisnis<br />

dan prasarana pendukung<br />

- Peningkatan kinerja penyuluh pertanian - Dinas Perikanan CG1<br />

- Fasilitasi sarana dan prasarana agribisnis - Distarkim CG3<br />

- Terkendalinya hama dan penyakit - Pengendalian hama dan penyakit<br />

- Dinas Perikanan<br />

- Dinas Perikanan CG3<br />

tanaman, ternak dan ikan<br />

tanaman, ternak dan ikan<br />

- Meningkatnya inovasi dan diseminasi - Pengembangan serta penerapan teknologi - Dinas Perikanan CG3<br />

teknologi agribisnis<br />

tepat guna dan spesifik lokasi bagi<br />

- Mempromosikan dan memproteksi -<br />

pengembangan agribisnis.<br />

Penguatan sistem usaha dan perlindungan - Dinas Perikanan CG3<br />

komoditas agribisnis<br />

usaha<br />

- Peningkatan dan pengoptimalan<br />

kelembagaan agribisnis dan menarik<br />

investasi<br />

- Dinas Perikanan<br />

- Dinas Indag Agro<br />

CG3<br />

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan - Peningkatan kualitas/kompetensi sumber - Dinas Perikanan CG3<br />

pemberdayaan<br />

agribisnis.<br />

sumberdaya manusia daya manusia aparatur dan petani<br />

- Meningkatnya koordinasi dan manajemen - Penyelarasan, pengawasan dan - Dinas Perikanan Penunjang<br />

pembangunan agribisnis<br />

pengendalian manajemen pembangunan<br />

agribisnis antar sektor dan antar wilayah.<br />

- Peningkatan koordinasi pengembangan - Dinas Perikanan Penunjang<br />

agribisnis <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Pengembangkan koordinasi kelompok - Dinas Perikanan Penunjang<br />

- Meningkatnya akses petani dan nelayan<br />

usaha dan kelompok tani (Gapoktan dan<br />

Asosiasi).<br />

- Peningkatan ketersediaan input produksi - Dinas Perikanan Penunjang<br />

terhadap faktor produksi<br />

agribisnis<br />

II -87


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 01 13 Program Peningkatan<br />

Ketahanan Pangan<br />

- Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, - Peningkatan produktivitas pangan melalui Dinas Perikanan CG3<br />

kualitas dan menurunnya ketergantungan peningkatan mutu intensifikasi serta<br />

pada pangan pokok beras serta perbaikan mutu benih/ bibit<br />

ketersediaannya sepanjang tahun<br />

- Meningkatnya pengendalian kemanan<br />

pangan<br />

- Pengendalian Keamanan Pangan Dinas Perikanan Penunjang<br />

II -88


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 05 14 Program Pengembangan<br />

Usaha dan Pemanfaatan<br />

Sumberdaya Kelautan<br />

- Meningkatnya usaha dan kesempatan - Peningkatan kualitas/kompetensi SDM dan - Dinas Perikanan CG3<br />

kerja Bisnis Kelautan<br />

kelembagaan usaha kelautan<br />

- Pengembangan input produksi berbahan<br />

baku lokal<br />

Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Perikanan<br />

Dinas Indag Agro<br />

CG3<br />

- Pengembangan pengelolaan hasil - Dinas Perikanan CG3<br />

perikanan dan kelautan<br />

- Meningkatnya ketersediaan dan kualitas - Peningkatan sarana prasarana usaha<br />

Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Perikanan<br />

CG3<br />

sarana dan prasarana usaha kelautan kelautan<br />

Dinas Tarkim<br />

- Meningkatnya produktivitas usaha - Pengembangan budidaya laut dan payau - Dinas Perikanan CG3<br />

perikanan laut<br />

serta usaha perikanan tangkap<br />

- Meningkatnya akses petani dan nelayan - Peningkatan akses petani dan nelayan - Dinas Perikanan Penunjang<br />

terhadap faktor produksi<br />

terhadap<br />

permodalan<br />

sumberdaya produktif dan<br />

Pengembangan teknologi perbenihan dan<br />

pembudidayaan ikan laut dan payau<br />

Dinas Perikanan Penunjang<br />

II -89


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 06 Perdagangan<br />

2 06 16 Program Pengembangan<br />

Perdagangan Dalam dan<br />

Luar Negeri<br />

- Peningkatan sarana prasarana dan usaha<br />

perdagangan beras<br />

- Pembangunan Rice centre <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> - Dinas Pertanian<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Biro Binprod<br />

CG2<br />

- Penataan perdagangan beras - Dinas Pertanian<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Biro Binprod<br />

- Biro Sarek<br />

CG2<br />

- Meningkatkan sistem perdagangan dalam - Pengembangan pasar dan sistem - Dinas Indag Agro CG3<br />

negeri<br />

distribusi barang.<br />

- Pengembangan perdagangan dan fasilitasi - Peningkatan promosi dan penetrasi - Dinas Indag Penunjang<br />

penetrasi dagang<br />

dagang<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- BPPMD<br />

- Pengembangan<br />

perdagangan<br />

sarana dan prasarana - Dinas Indag Agro<br />

- Pengembangan usaha perdagangan dan - Dinas Indag Penunjang<br />

peningkatan informasi perdagangan - Dinas Indag Agro<br />

- Peningkatan pengawasan peredaran Dinas Indag Penunjang<br />

produk di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Dinas Indag Agro<br />

- Terwujudnya sinergitas pengembangan - Fasilitasi pengembangan perdagangan Dinas Indag Penunjang<br />

perdagangan di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

antar stakeholder<br />

Dinas Indag Agro<br />

Biro Sarek<br />

II -90


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 07 Perindustrian<br />

2 07 15 Program Pengembangan<br />

Industri Manufaktur<br />

Terbentuknya industri perberasan Fasilitasi pengembangan industri Dinas Indag Agro CG2<br />

perberasan<br />

Biro Sarek<br />

Meningkatnya nilai tambah dan<br />

produktivitas agro industri<br />

Pemantapan struktur industri manufaktur<br />

Peningkatan kemampuan teknologi agro<br />

industri<br />

Dinas Indag Agro CG3<br />

Pengembangan produk agro industri Dinas Indag Agro CG3<br />

Pembangunan Industri Yang Berkelanjutan<br />

Peningkatan kualitas inovasi dan<br />

diversifikasi produk<br />

- Dinas Indag Penunjang<br />

- Dinas Indag Agro<br />

- Dinas Indag Penunjang<br />

- Dinas Indag Agro<br />

II -91


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 07 18 Program Penataan Mutu<br />

Produk dan Pelayanan Jasa<br />

Meningkatnya kualitas produk<br />

Meningkatnya pelayanan jasa terhadap<br />

masyarakat<br />

Meningkatnya pemahaman<br />

peraturan/perundang-undangan bagi<br />

pengguna, penyedia jasa konstruksi<br />

Meningkatnya kualitas SDM pengguna dan<br />

penyedia jasa bidang jasa konstruksi<br />

Terwujudnya tertib penyelenggaraan jasa<br />

konstruksi<br />

- Peningkatan kualitas dan penerapan - Dinas Indag Penunjang<br />

standarisasi produk<br />

- Din Indag Agro<br />

- Peningkatan sarana dan prasarana Balai - Dinas Indag Penunjang<br />

Pengembangan<br />

Kemetrologian<br />

Perindustrian dan<br />

- Peningkatan sarana dan prasarana Balai - Distarkim Penunjang<br />

Pengujian<br />

Lingkungan<br />

Mutu Konstruksi dan<br />

- Sosialisasi dan diseminasi peraturan - Distarkim Penunjang<br />

perundang-undangan jasa konstruksi dan<br />

peraturan lainnya yang terkait<br />

- Pemberdayaan penyedia jasa konstruksi<br />

(orang perseorangan, badan usaha)<br />

- Distarkim Penunjang<br />

- Pemberdayaan pengguna jasa konstruksi<br />

(instansi pemerintah, orang perseorangan,<br />

dan badan usaha)<br />

- Distarkim Penunjang<br />

- Pemberdayaan<br />

masyarakat<br />

jasa konstruksi kepada - Distarkim Penunjang<br />

- Pengawasan tertib penyelenggaraan jasa<br />

konstruksi<br />

- Distarkim Penunjang<br />

- Pengawasan<br />

konstruksi<br />

tertib pemanfaatan jasa - Distarkim Penunjang<br />

- Pengawasan<br />

konstruksi<br />

terhadap perijinan jasa - Distarkim Penunjang<br />

II -92


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

- Pengawasan<br />

keteknikan<br />

terhadap ketentuan - Distarkim Penunjang<br />

- Pengawasan terhadap K3 - Distarkim Penunjang<br />

II -93


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

2 08 Trasmigrasi<br />

2 08 33 Program Pengendalian<br />

Pertumbuhan Penduduk<br />

- Terbinanya masyarakat translok di 21 UPT - Pembinaan dan pemberdayaan<br />

masyarakat translok<br />

- Terselenggaranya kerjasama bidang - Pengerahan, penempatan transmigrasi<br />

transmigrasi antar provinsi penempatan serta kerjasama antar daerah<br />

dan kabupaten/kota se- <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

- Terselenggaranya relokasi penduduk<br />

daerah genangan Waduk Jati Gede<br />

- Relokasi penduduk daerah genangan<br />

Waduk Jatigede<br />

- Disnakertrans Penunjang<br />

- Biro Bangsos Penunjang<br />

- Disnakertrans<br />

- Disnakertrans Penunjang<br />

- Biro Bangsos<br />

- Biro Sarek<br />

II -94


KODE<br />

BIDANG URUSAN<br />

PEMERINTAHAN DAERAH<br />

NON URUSAN<br />

SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN<br />

ORGANISASI KETERANGAN<br />

1 Program Pelayanan<br />

Administrasi Perkantoran<br />

dan Pemeliharaan Sarana<br />

dan Prasarana Aparatur<br />

2 Program Peningkatan<br />

Kapasitas Sumber Daya<br />

Aparatur<br />

- Meningkatnya sarana dan prasarana<br />

aparatur berikut dengan pemeliharannya<br />

- Meningkatnya kinerja aparatur dalam<br />

memberikan pelayanan<br />

- Terwujudnya peningkatan keahlian dan<br />

kinerja<br />

- Penyelenggaraan<br />

Perkantoran<br />

Administrasi<br />

- Pemeliharaan<br />

Kantor<br />

Sarana dan Prasarana<br />

- Peningkatan Disiplin dan Kemampuan<br />

Aparatur<br />

Seluruh SKPD<br />

Seluruh SKPD<br />

Seluruh SKPD<br />

II -95


BAB III<br />

KERANGKA EKONOMI MAKRO<br />

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SUMBER PENDANAAN<br />

3.1. KERANGKA EKONOMI REGIONAL<br />

Penetapan Kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> tahun 2008 tidak terlepas dari pengaruh kondisi eksternal dan internal. Kondisi<br />

perekonomian nasional yang dimungkinkan akan mempengaruhi Anggaran Pendapatan<br />

dan Belanja Daerah (<strong>APBD</strong>) tahun 2008 adalah sebagai berikut :<br />

Pertama, stabilitas ekonomi yang terjaga baik sejak tahun 2006 akan memberi<br />

ruang yang lebih besar bagi pemerintah untuk mengkoordinasi kebijkana fiskal, moneter<br />

dan sektor riil. Kemampuan koordinasi yang lebih baik ini akan meningkatkan efektivitas<br />

kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,<br />

menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memperluas<br />

lapangan kerja dan mengurangi jumlah penduduk miskin.<br />

Kedua, upaya pemerintah untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi akan<br />

mendorong investasi dan industri manufaktur, serta meningkatkan daya saing ekspor<br />

nonmigas sebagai penggerak ekonomi.<br />

Ketiga, rasa aman, kepercayaan masyarakat, termasuk dunia usaha yang<br />

meningkat akan mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.<br />

Keempat, asumsi dasar penyusunan RAPBN 2008 yaitu pertumbuhan ekonomi 6,6<br />

hingga 7,0 persen, inflasi 6,9 persen hingga 6,5 persen, suku bunga rata-rata Sertifikat<br />

Bank Indonesia (SBI) 3 bulan 7,5 hingga 8,0 persen. Rata-rata nilai tukar rupiah Rp.<br />

9.100 hingga 9.400 per dolar AS, harga minyak sekitar 57 hingga 60 dolar AS per barel<br />

dan produksi minyak sebesar 1.034 hingga 1.040 juta barel per hari.<br />

Adapun kondisi internal yang diperkirakan berpengaruh terhadap <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong><br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 adalah sebagai berikut :<br />

Kesatu, kondisi perekonomian regional secara makro pada tahun 2007 diprediksi<br />

masih tetap stabil. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 diperkirakan sebesar 6,15%<br />

dengan nilai PDRB dalam harga konstan 2000 berada pada kisaran Rp. 273 trilyun-Rp.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 1


284 trilyun. Sementara itu pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar<br />

6,5% dengan nilai PDRB berada pada kisaran Rp. 293,03 trilyun.<br />

Kedua, jumlah keluarga miskin diproyeksikan di bawah 21,20% (atau dibawah 9<br />

juta jiwa) dari jumlah penduduk <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 yang diproyeksikan 42,4 juta jiwa<br />

dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,99%.<br />

Ketiga, perkiraan Bank Indonesia, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada<br />

tahun 2007 akan berada pada kisaran 5%-7%. Namun demikian mengingat terjadinya<br />

bencana alam banjir pada awal tahun 2007 dan kemungkinan terjadinya kekeringan pada<br />

akhir tahun 2007 maka inflasi diperkirakan akan lebih tinggi namun berada di bawah<br />

10%. Sementara itu pada tahun 2008 inflasi juga diperkirakan akan berada pada kisaran<br />

6,5%-6,9% mengingat kestabilan ekonomi nasional dan regional yang semakin baik.<br />

Keempat, Konsumsi rumah tangga pada tahun 2007 dan 2008 diperkirakan akan<br />

tumbuh lebih tinggi mencapai 4,3% dibandingkan dengan tahun 2006 yang mencapai<br />

3,1%. Proporsi konsumsi rumah tangga terhadap PDRB pada tahun 2008 diperkirakan<br />

sebesar 65,05%. Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil dan Upah Minimum <strong>Provinsi</strong> akan<br />

berpengaruh pada peningkatan sumber pendapatan masyarakat. Selain itu sumber<br />

pendapatan masyarakat juga berasal dari peningkatan devisa yang berasal dari Tenaga<br />

Kerja Indonesia di luar negeri seiring dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja asal<br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yang bekerja di luar negeri.<br />

Kelima, Kegiatan investasi 2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar<br />

14%. Sumber pembiayaan untuk investasi tersebut akan berasal dari pemerintah, kredit<br />

perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan non bank, investor asing serta sumber<br />

pembiayaan lain seperti modal sendiri dan penyisihan laba. Kredit perbankan tahun 2007<br />

diperkirakan tumbuh sekitar 18%. Sementara itu pembiayaan dari pasar modal<br />

diperkirakan dapat lebih tinggi seiring dengan terjaganya kestabilan ekonomi makro dan<br />

penurunan suku bunga. Berdasarkan proyeksi moderat Pembentukan Modal Tetap Bruto<br />

pada tahun 2008 diperkirakan mencapai Rp. 49,3 trilyun berdasarkan harga konstan<br />

tahun 2000 atau sebesar 15,74% dari PDRB.<br />

Berdasarkan target pencapaian IPM dalam naskah pendukung berupa Panduan<br />

Penyusunan Proposal PPK-IPM Tahun 2006, pada tahun 2008 IPM <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

berdasarkan simulasi diproyeksikan 77,70. Namun melihat perkembangan pencapaian IPM<br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2003-2006, untuk proyeksi IPM <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> tahun 2008 disimulasikan<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 2


target operasional sebesar 73,05, dengan perincian Indeks Pendidikan sebesar 83,00,<br />

Indeks Kesehatan sebesar 70,68 dan Indeks Daya Beli sebesar 65,46. Untuk pencapaian<br />

target operasional tersebut dibutuhkan Tim Khusus yang bertugas mengkoordinasikan<br />

dan mengendalikan berbagai kegiatan lintas SKPD <strong>Provinsi</strong> dan harmonisasi dengan<br />

kegiatan Kabupaten/Kota serta kegiatan-kegiatan dari <strong>Pemerintah</strong> Pusat.<br />

3.1.<br />

Proyeksi kondisi perekonomian regional makro tahun 2008 dapat dilihat pada tabel<br />

Tabel 3.1<br />

Proyeksi Kondisi Perekonomian Regional Makro Tahun 2008<br />

No INDIKATOR Tahun 2008<br />

1. a. Jumlah Penduduk 42,4 juta jiwa<br />

b. Laju Pertumbuhan Penduduk 1,99%<br />

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,5%<br />

3. Inflasi 6,5% - 6,9%<br />

4. PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 Rp 293,03 Trilyun<br />

5. Jumlah Keluarga Miskin


disebabkan terjadinya pembatalan 2 (dua) Peraturan Daerah yaitu tentang Retribusi<br />

Pemeriksaan Hewan dan Bahan Asal Hewan antar <strong>Provinsi</strong>, makanan ternak serta<br />

penyidikan penyakit yang bersumber dari check point dan Peraturan Daerah tentang<br />

Retribusi Peredaran Hasil Hutan, sedangkan perusahaan milik daerah dan hasil<br />

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami kenaikan sebesar 8,52%, serta<br />

lain-lain PAD yang sah mengalami kenaikan sebesar 97,02%, sementara dari Dana<br />

Perimbangan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 5,03%, maka diproyeksikan<br />

total pendapatan daerah adalah sebesar Rp 5.315.514.966.950,00 atau mengalami<br />

kenaikan 3,22% dari tahun 2007.<br />

Kebijakan anggaran Tahun 2008 untuk pendapatan daerah yang merupakan<br />

potensi daerah dan sebagai penerimaan <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> sesuai urusannya diarahkan<br />

pada peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana<br />

perimbangan, melalui kebijakan sebagai berikut :<br />

1. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan khususnya yang bersumber<br />

dari pajak dan retribusi daerah.<br />

2. Meningkatkan kontribusi pendapatan dari Badan Usaha Milik Daerah terhadap<br />

pendapatan daerah.<br />

3. Meningkatkan koordinasi antara <strong>Pemerintah</strong> Pusat, <strong>Provinsi</strong> dan Kabupaten/Kota<br />

dalam peningkatan pendapatan khususnya yang bersumber dari dana perimbangan<br />

dan retribusi daerah.<br />

3.2.2 Kebijakan Belanja Daerah<br />

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun<br />

dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input<br />

yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat<br />

daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Tujuan penggunaan anggaran<br />

berbasis kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta<br />

menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program/kegiatan.<br />

Kebijakan belanja untuk program dan kegiatan diarahkan untuk akselerasi<br />

pencapaian visi <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> yaitu IPM sebesar 80 di tahun 2010 berdasarkan misi adalah<br />

sebagai berikut :<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 4


a. Misi 1 : meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia di <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

yaitu :<br />

(1) Peningkatan Aksesibilitas, Kualitas, Daya Saing dan Tata Kelola Pendidikan<br />

(2) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan Masyarakat<br />

b. Misi 2 : mengembangkan struktur perekonomian regional yang tangguh, yaitu :<br />

(1) Pemberdayaan Penduduk Miskin<br />

(2) Peningkatan Kompetensi dan Perlindungan Ketenagakerjaan<br />

(3) Peningkatan Peran Koperasi Usaha Kecil Menengah (<strong>KU</strong>KM) dan Industri Kecil dan<br />

Menengah (IKM)<br />

(4) Peningkatan Peluang Investasi Untuk Perluasan Kesempatan Kerja<br />

(5) Revitalisasi Agribisnis, Agroindustri dan Pariwisata<br />

c. Misi 3 : memantapkan kinerja pemerintah daerah, yaitu :<br />

(1) Pemantapan Manajemen <strong>Pemerintah</strong>an Daerah<br />

(2) Pemantapan Stabilitas Politik<br />

d. Misi 4 : meningkatkan implementasi pembangunan berkelanjutan, yaitu :<br />

(1) Peningkatan Pelayanan dan Pengendalian Infrastruktur Wilayah<br />

(2) Peningkatan Ketahanan Energi dan Ketersediaan Air Baku<br />

(3) Optimalisasi Penanganan Bencana, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan<br />

Lingkungan<br />

(4) Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk<br />

(5) Peningkatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang<br />

e. Misi 5 : meningkatkan kualitas kehidupan yang berlandaskan agama dan budaya yaitu<br />

Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-Nilai Agama dan Budaya Daerah<br />

Kebijakan anggaran untuk belanja daerah terbagi kedalam dua bagian belanja<br />

yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah belanja yang<br />

dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Untuk<br />

belanja yang bersifat strategis dengan nilai yang besar dapat dimungkinkan dengan<br />

menetapkan belanja dengan model pelaksanaan multi years dan atau model pembayaran<br />

dengan turn keys, yang pengalokasian dananya disepakati oleh DPRD dan sesuai dengan<br />

peraturan perundang-undangan.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 5


A. Belanja Langsung<br />

Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan<br />

pelaksanaan program dan kegiatan dengan persentase anggaran sebesar 38,62 %,<br />

kebijakan untuk belanja ini adalah :<br />

1). Mengalokasikan belanja untuk pencapaian 8 tujuan bersama (common goals)<br />

pembangunan daerah tahun 2008 yang terdiri dari :<br />

a) Peningkatan Kualitas dan Produktivitas SDM<br />

b) Peningkatan Daya Beli Masyarakat<br />

c) Pengelolaan, Pengembangan dan Pengendalian Infrastruktur Wilayah<br />

d) Ketahanan Pangan<br />

e) Pengendalian dan Pemulihan Kualitas Lingkungan<br />

f) Sistem Kelola Penanganan Bencana<br />

g) Peningkatan Kinerja Aparatur<br />

h) Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku<br />

2). Mengalokasikan belanja program penunjang untuk menjalankan tugas pokok fungsi<br />

SKPD <strong>Provinsi</strong> yang didasarkan pada pencapaian 5 misi pembangunan <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

3). Mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 15%. Menurut Undang-undang No. 20<br />

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 yang menyatakan bahwa<br />

dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan<br />

20% dari APBN dan minimal 20% dari <strong>APBD</strong>. Dana pendidikan adalah seluruh dana<br />

yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan dikurangi gaji pendidik (gaji<br />

pendidik + biaya pendidikan kedinasan). Anggaran 15 % tersebut akan dialokasikan<br />

untuk a) peningkatan pemerataan dan perluasan akses; b) peningkatan mutu,<br />

relevansi dan daya saing; c) peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan<br />

publik. Anggaran pendidikan tersebut pada anggaran pendidikan di Dinas Pendidikan<br />

(pendidikan formal dan non formal) dan anggaran pendidikan di luar Dinas Pendidikan<br />

(pendidikan non fomal). Berdasarkan uraian di atas <strong>APBD</strong> 2007 mengalokasikan<br />

11,62%. Sehubungan dengan keterbatasan anggaran dan banyaknya commited<br />

budget baik yang bersifat terprogram beberapa tahun maupun untuk mendanai<br />

kegiatan khusus, maka secara bertahap pemenuhan anggaran pendidikan 20%<br />

menjadi 15% <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> T.A. 2008, 17% T.A. 2009 dan 20% pada T.A.<br />

2010.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 6


4). Mengalokasikan belanja operasional, pemeliharaan kantor dan peningkatan kualitas<br />

sumberdaya aparatur.<br />

B. Belanja Tidak Langsung<br />

Belanja tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait secara<br />

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan dengan persentase anggaran<br />

sebesar 61,38 %, kebijakan untuk belanja ini adalah :<br />

1) Mengalokasikan belanja yang wajib/mengikat meliputi belanja pegawai (terdiri dari<br />

gaji dan tunjangan daerah PNS), belanja bagi hasil (pendapatan provinsi kepada<br />

kabupaten/kota) dan belanja bunga (pembayaran bunga utang pada Asian<br />

Development Bank (ADB/BUDP) dan USAID-FID);<br />

2) Mengalokasikan belanja untuk perusahaan daerah, lembaga pendidikan dan<br />

organisasi kemasyarakatan melalui belanja subsidi, belanja hibah dan belanja bantuan<br />

sosial dengan mekanisme seleksi;<br />

3) Mengalokasikan belanja bantuan keuangan dalam rangka pemerataan dan/atau<br />

peningkatan kemampuan keuangan melalui :<br />

a. Bantuan keuangan yang bersifat umum, peruntukan dan penggunaannya<br />

diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah/pemerintah desa penerima<br />

bantuan. Kebijakan bantuan keuangan yang bersifat umum ini diarahkan pada<br />

dana pemerataan, proporsional dan penyeimbang untuk setiap kabupaten dan<br />

kota di <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>.<br />

b. Bantuan keuangan yang bersifat khusus, peruntukkan dan pengelolaannya<br />

diarahkan/ditetapkan oleh <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong>. Kebijakan bantuan keuangan yang<br />

bersifat khusus diarahkan untuk :<br />

(1) Belanja bantuan untuk modal pangkal Kabupaten Bandung <strong>Barat</strong>;<br />

(2) Belanja bantuan penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah;<br />

(3) Belanja bantuan Program Pendanaan Kompetisi IPM;<br />

(4) Belanja bantuan Program Raksa Desa;<br />

(5) Belanja bantuan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK).<br />

(6) Belanja bantuan pendukung penyelenggaraan Pusat Pelayanan Terpadu Satu<br />

Pintu (PPTSP);<br />

(7) Belanja bantuan dukungan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK);<br />

(8) Belanja bantuan persiapan pembangunan Bandara International <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong>;<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 7


(9) Belanja bantuan persiapan pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya;<br />

(10) Belanja bantuan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Seroja, dan Bogor Ring<br />

Road;<br />

(11) Belanja bantuan persiapan pembangunan Kawasan Industri Tekstil Terpadu;<br />

(12) Belanja bantuan persiapan pembangunan Sarana Olahraga Gedebage.<br />

3.2.3 Kebijakan Pembiayaan<br />

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi<br />

defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibandingkan<br />

dengan pendapatan yang diperoleh. Penyebab utama terjadinya defisit anggaran adalah<br />

adanya kebutuhan pembangunan daerah yang semakin meningkat.<br />

Pembiayaan dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu penerimaan pembiayaan<br />

yang dapat diperoleh dari sisa lebih perhitungan (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya,<br />

pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan<br />

pinjaman, serta penerimaan kembali pemberian pinjaman dan pengeluaran pembiayaan<br />

yang terdiri dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah,<br />

pembayaran cicilan pokok hutang yang jatuh tempo, dan pemberian pinjaman. Selisih<br />

lebih penerimaan pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan disebut sebagai<br />

pembiayaan netto. Jumlah pembiayaan netto harus dapat menutup defisit <strong>APBD</strong>.<br />

Sebagai upaya mengefisienkan pengeluaran pembiayaan, kebijakan pembiayaan<br />

daerah tahun 2008 adalah:<br />

1. Mengalokasikan pembiayaan penerimaan dari SiLPA tahun yang lalu untuk menutupi<br />

defisit, pembiayaan hutang pokok dan pembentukan dana cadangan.<br />

2. Merevitalisasi dan merestrukturisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah dan<br />

pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam rangka efisiensi<br />

pengeluaran pembiayaan termasuk kajian terhadap kelayakan BUMD.<br />

3. Penyertaan modal dan pemberian pinjaman manakala terjadi surplus anggaran.<br />

4. Pinjaman daerah dan obligasi daerah, dapat dilakukan sesuai dengan peraturan dan<br />

perundang-undangan yang berlaku, apabila anggaran yang tersedia dalam<br />

<strong>APBD</strong>/Perubahan <strong>APBD</strong> tidak mencukupi. Sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006<br />

pasal 1 ayat 56 dinyatakan bahwa Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang<br />

mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang<br />

bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah dibebani kewajiban untuk membayar<br />

kembali.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 8


3.2 Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />

Dengan berbagai pertimbangan dan kebijakan di atas maka proyeksi pendapatan,<br />

belanja dan pembiayaan daerah pada tahun 2008, dapat dilihat pada tabel 3.2.<br />

Tabel 3.2<br />

Proyeksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah<br />

JUMLAH BERTAMBAH/BER<strong>KU</strong>RANG<br />

NO. URAIAN<br />

T.A (n-1)<br />

TAHUN 2007<br />

PROYEKSI T.A (n)<br />

TAHUN 2008<br />

Rp. %<br />

1 PENDAPATAN DAERAH 5.149.869.615.512,00 5.315.514.966.950,00 165.645.351.438,00 3,22<br />

a. Pendapatan Asli Daerah 3.621.802.762.512,00 3.710.267.966.950,00 88.465.204.438,00 2,44<br />

Pajak Daerah 3.425.187.030.000,00 3.452.987.030.000,00 27.800.000.000,00 0,81<br />

RetrIbusi Daerah 28.510.637.623,00 28.284.214.529,00 (226.423.094,00) (0,79)<br />

Hasil Pengelolaan Kekayaan<br />

Daerah yang di pisahkan<br />

115.486.000.000,00 125.324.724.424,00 9.838.724.424,00 8,52<br />

Lain-lain Pendapatan Asli<br />

Daerah yang Sah<br />

52.619.094.889,00 103.671.997.997,00 51.052.903.108,00 97,02<br />

b. Dana Perimbangan 1.522.066.853.000,00 1.598.611.000.000,00 76.544.147.000,00 5,03<br />

Dana Bagi Hasil Pajak/bagi<br />

Hasil Bukan Pajak<br />

588.630.853.000,00 665.175.000.000,00 76.544.147.000,00 13,00<br />

Dana Alokasi Umum 933.436.000.000,00 933.436.000.000,00 - -<br />

c. Lain-lain Pendapatan<br />

Daerah yang Sah<br />

6.000.000.000,00 6.636.000.000,00 636.000.000,00 10,60<br />

Bantuan Keuangan dari<br />

<strong>Provinsi</strong>/kabupaten/Kota<br />

lainnya<br />

6.000.000.000,00 6.636.000.000,00 636.000.000,00 10,60<br />

2 BELANJA DAERAH 5.272.083.679.606,84 5.295.000.000.000,00 22.916.320.393,16 0,43<br />

a. Belanja Tidak Langsung 3.661.402.959.795,64 3.250.000.000.000,00 (411.402.959.795,64) (11,24)<br />

Belanja Pegawai (Gaji dan<br />

Tunjangan PNS)<br />

714.818.238.942,00<br />

Belanja Bunga 250.000.000,00<br />

Belanja Subsidi 82.600.000.000,00<br />

Belanja Hibah 5.500.000.000,00<br />

Belanja Bantuan Sosial 250.761.723.971,12<br />

Belanja Bagi Hasil Kepada<br />

<strong>Pemerintah</strong> Kabupaten/Kota<br />

dan <strong>Pemerintah</strong> Desa<br />

1.344.162.607.790,00<br />

Belanja Bantuan Keuangan<br />

Kepada <strong>Provinsi</strong>/<br />

Kabupaten/Kota dan<br />

<strong>Pemerintah</strong>an Kel/Desa<br />

lainnya<br />

1.203.310.389.092,52<br />

Belanja Tidak Terduga 60.000.000.000,00<br />

b. Belanja Langsung 1.610.680.719.811,20 2.045.000.000.000,00 434.319.280.188,80 26,96<br />

Belanja Pegawai 292.678.938.199,78<br />

Belanja Barang dan Jasa 906.387.089.985,94<br />

Belanja Modal 411.614.691.625,48<br />

Surplus/(Defisit) (122.214.064.094,84) 20.514.966.950,00 142.729.031.044,84 (116,79)<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 9


NO. URAIAN<br />

3 PEMBIAYAAN DAERAH<br />

a. Penerimaan Pembiayaan 419.179.953.239,84<br />

JUMLAH BERTAMBAH/BER<strong>KU</strong>RANG<br />

T.A (n-1) PROYEKSI T.A (n)<br />

TAHUN 2007 TAHUN 2008<br />

Rp. %<br />

Sisa Lebih Perhitungan<br />

Anggaran Tahun Anggaran<br />

Sebelumnya (SiLPA)<br />

419.179.953.239,84<br />

b. Pengeluaran<br />

Pembiayaan<br />

296.965.889.145,00 465.889.145,00 (296.500.000.000,00) (99,84)<br />

Pembentukan Dana<br />

Cadangan<br />

100.000.000.000,00<br />

Penyertaan Modal<br />

(Investasi) Daerah<br />

186.500.000.000,00<br />

Pembayaran Pokok Utang 465.889.145,00 465.889.145,00 - -<br />

Pemberian Pinjaman Daerah 10.000.000.000,00<br />

Pembiayaan Neto 122.214.064.094,84 (465.889.145,00)<br />

Sisa Lebih Pembiayaan<br />

Anggaran Tahun Berkenaan<br />

(SILPA)<br />

0,00 20.049.077.805,00 20.049.077.805,00<br />

Sumber : Data TA (n-1) Tahun 2007 Perda tentang <strong>APBD</strong> Tahun 2007.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 III - 10


BAB IV<br />

PENUTUP<br />

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (<strong>KU</strong>-<strong>APBD</strong>) <strong>Provinsi</strong><br />

<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2008, pada dasarnya merupakan pedoman dalam upaya pencapaian<br />

visi, misi dan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Daerah<br />

Tahun 2003-2008, dengan memperhatikan Naskah Kesepakatan Gubernur <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

dengan Bupati dan Walikota se-<strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong> Tahun 2004-2008.<br />

Dalam Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 ini berisi petunjuk dan ketentuan-<br />

ketentuan lain yang telah disepakati oleh <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> dan Dewan Perwakilan<br />

Rakyat Daerah yang berfungsi sebagai pedoman akan acuan dalam penyusunan<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.<br />

Dalam rangka menjamin terwujudnya sinergitas pelaksanaan Kebijakan Umum<br />

<strong>APBD</strong> Tahun 2008, perlu dilakukan pengelolaan pembangunan yang membutuhkan<br />

disiplin perilaku amanah pada semua tingkatan. Dengan demikian diharapkan dapat<br />

tercapainya sasaran efektif dan efisien, sehingga visi dan misi <strong>Pemerintah</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong><br />

<strong>Barat</strong> segera menjadi kenyataan sesuai dengan tujuan, sasaran dan kebijakan yang telah<br />

ditetapkan dalam Rancangan Kerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah.<br />

Guna menjabarkan Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 akan ditindak lanjuti<br />

dengan penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang<br />

menggambarkan program dan kegiatan yang akan dibiayai dari <strong>APBD</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Jawa</strong> <strong>Barat</strong><br />

Tahun 2008 dan sambil menunggu seleksi usulan setiap kegiatan SKPD dari tim eksternal<br />

reviewer (asal multi stakeholders) serta menyiapkan fasilitas software berbasis teknologi<br />

informasi secara on line untuk kegiatan yang diusulkan oleh SKPD dan maping lokasi<br />

masing-masing kegiatan secara spasial.<br />

Demikian rancangan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah<br />

Tahun 2008 disusun dan selanjutnya dibahas untuk disepakati sebagai dasar penyusunan<br />

dan pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2008.<br />

Kebijakan Umum <strong>APBD</strong> Tahun 2008 IV - 1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!