12.07.2015 Views

Arti Pendaftaran tanah meliputi : 1. Kadaster 2. Pendaftaran Hak

Arti Pendaftaran tanah meliputi : 1. Kadaster 2. Pendaftaran Hak

Arti Pendaftaran tanah meliputi : 1. Kadaster 2. Pendaftaran Hak

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>1.</strong> Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1960 Tentang PeraturanDasar Pokok‐Pokok Agraria, pada 19 ayat 1 dinyatakanbahwa untuk menjamin kepastian hukum olehPemerintah Indonesia diadakan pendaftaran‐<strong>tanah</strong> diseluruh wilayah Republik Indonesia menurutketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.<strong>2.</strong> Dalam ayat 2 itu ditetapkan, bahwa pendaftaran<strong>tanah</strong>itu <strong>meliputi</strong> :a. pengukuran, perpetaan p dan pembukuan <strong>tanah</strong>b. pendaftaran hak‐hak atas <strong>tanah</strong> dan Peralihan hak2tersebutc. pemberian surat‐surat tanda‐bukti‐hak, yangberlakusebagai alat pembuktian yang kuat.<strong>Arti</strong> <strong>Pendaftaran</strong> <strong>tanah</strong> <strong>meliputi</strong> :<strong>1.</strong> <strong>Kadaster</strong><strong>2.</strong> <strong>Pendaftaran</strong> <strong>Hak</strong>1


Pengertian <strong>Kadaster</strong> :<strong>1.</strong> Van Huls merumuskan kadaster sebagai suatupembukuan mengenai pemilikan <strong>tanah</strong> yangdiselenggarakan dengan daftar‐daftar dan peta‐petayang dibuat dengan mempergunakan ilmu ukur<strong>tanah</strong>.<strong>2.</strong> Menurut Souttndijk / Mulder, kadaster adalah suatubadan yang dengan peta‐peta p dan daftar‐daftar yangdb dibuat berdasarkan pengukuran dan taksiran,memberikan kepada kita suatu gambaran dan uraiantentang wilayah sesuatu negara dengan semuabagian‐bagiannya dan bidang‐bidang‐<strong>tanah</strong>.Pengertian <strong>Kadaster</strong> :3. Dl Dalam arti yang modern dapat dirumuskan sebagaipendaftaran atau pembukuan bidang‐bidang‐<strong>tanah</strong> dalamdaftar‐daftar berdasarkan pengukuran dan pemetaanyang seksama dari bidang‐bidang‐<strong>tanah</strong> itu.4. Secara singkat kadaster itu dapat pula dirumuskansebagai pengukuran, ,perpetaan p dan pembukuan <strong>tanah</strong>seperti dirumuskan dalam pasal 19 ayat 2 sub a UUPA.2


Untuk melihat file lengkapnyasilahkan menghubungi kami diwww.mb.ipb.ac.id3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!