12.07.2015 Views

rencana pembangunan jangka menengah nasional (rpjmn)

rencana pembangunan jangka menengah nasional (rpjmn)

rencana pembangunan jangka menengah nasional (rpjmn)

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kementerian Pe<strong>rencana</strong>an Pembangunan Nasional/Badan Pe<strong>rencana</strong>an Pembangunan Nasional (Bappenas)PEMBANGUNAN APARATURDALAMRENCANA PEMBANGUNAN JANGKAMENENGAH (RPJMN) 2010-2014Oleh :Bambang Sutedjo, M.ScDeputi Bidang Politik, Hukum, dan HankamDisampaikan pada:DIKLATPIM II ANGKATAN XVIII KELAS A DAN BLAN JAKARTA, 6 April 20101


21. Proses Penyusunan RPJMN 2010 - 20142. Kedudukan BIROKRASI dalamPEMBANGUNAN3. Hubungan antara Kualitas GOVERNANCEdengan HASIL PEMBANGUNAN4. RPJMN 2010 - 20145. Reformasi Birokrasi dalam RPJMN 2010 –20146. Kondisi Umum Aparatur Negara2


37. Permasalahan Aparatur Negara8. Sasaran Pembangunan Aparatur9. Arah Kebijakan dan Strategi PembangunanAparatur10.Sekilas ttg Grand Design & Road MapReformasi Birokrasi(De Tatalaksana Kemen PAN & RB)11.Sekilas ttg Asean – China Free Trade Area12.Penutup3


5PEMBUKAAN UUD 1945 :1. MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN SELURUH TUMPAH DARAHINDONESIA;2. MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM;3. MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA; DAN4. IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA …RPJPN2005 – 2025(UU No. 17 Thn 2007)RPJMD -RPJMDRPJMNRPJMNRPJMNRPJMN2005-20092010-20142015-20192020-2025


6RPJMNRPJMNRPJMNRPJMN2005-20092010-20142015-20192020-2025MENATA KEMBALI NKRI;MEMBANGUN INDONESIAYANG AMAN DANDAMAI,YANG ADIL DANDEMOKRATIS,DENGAN TINGKATKESEJAHTERAANYANG LEBIH BAIK? ? ?MEMANTAPKAN PENATAANKEMBALI NKRI;MENINGKATKAN KUALITAS SDM,MEMBANGUN KEMAMPUANIPTEK,MEMPERKUAT DAYA SAINGPEREKONOMIAN


7RPJMN2010 – 2014(Perpres No. 5 Thn 2010)RKP / APBNRKP / APBN. . .RKP /APBN201020112014


8RPJPN2005 – 2025(UU No. 17 Thn 2007)Visi – MisiCapres – CawapresTerpilih- Proses PARTISIPATIF- Proses TEKNOKRATIS- Proses BOTTOM - UPRPJMN RPJMN 2010-2014(Perpres No. 5 Thn 2010)2010-2014


PRIORITAS NASIONAL OLEH SELURUH & SETIAP MENTERI91 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola2 Pendidikan3 Kesehatan4 Penanggulangan Kemiskinan11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia BersatuII 2009-20145 Ketahanan Pangan6 Infrastruktur7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha8 Energi9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi TeknologiPRIORITAS BIDANG POLHUKAMPRIORITAS BIDANG EKONOMIPRIORITAS BIDANG KESRA


PertumbuhanPemerataanKedudukan Birokrasi dalam Pembangunan11Terwujudnya masyarakat yangsejahtera, demokratis dan berkeadilan• Pemerintah melaksanakan <strong>pembangunan</strong> untukmewujudkan kesejahteraan rakyat, demokrasi,dan keadilan untuk semua• Pembangunan dilakukan melalui upayasimultan: menciptakan pertumbuhan ekonomidan sekaligus menciptakan pemerataan hasil<strong>pembangunan</strong>• Upaya menciptakan pertumbuhan danpemerataan akan berhasil bila ditopang olehantara lain penyelenggaraan pemerintahan yangberkualitas, dengan ciri: demokratis, terdapatkeadilan dan kepastian hukum, tersediabirokrasi dengan pelayanan publik yangberkualitas, dan adanya suasana aman, tertibdan berdaulat.Kualitas Penyelenggaraan Negara (Governance)Pemerintahan yangdemokratisKeadilan dankepastian hukumBirokrasi yang bersih, efektif, efisien,akuntabel, dan melayaniTertib, aman, danberdaulat11


3. Hubungan antara Governancedng Development Outcomes12Banyak studi menghubungkan antara kualitas governance dengan hasil<strong>pembangunan</strong> (development outcomes). Salah satunya adalah studiyang dilakukan oleh Bank Dunia. Bank Dunia melakukan studi yangmenghubungkan antara skor Governance Index dari berbagai negaradengan hasil <strong>pembangunan</strong>nya. Hasil <strong>pembangunan</strong> menggunakanindikator:• Income per capita, pendapatan per kapita• Infant mortality rate, tingkat kematian bayi• Adult literacy rate, tingkat melek hurufHasil studi menunjukkan korelasi yang signifikan antara kualitasgovernance dengan development outcomes.Semakin baik kualitas governance sebuah negara, semakin baik pulaincome per capita-nya, semakin rendah tingkat infant mortality-nya,dan semakin baik adult-literacy-nya.12


Governance Indicators13Banyak indikator untuk mengukur kualitas governance sebuah negara/pemerintahan,antara lain yang dikembangkan oleh Bank Dunia.• Voice and accountability is a measure of "various aspects of the political process, civilliberties and political rights, measuring the extent to which citizens of a country are able toparticipate in the selection of governments.“ The Voice and Accountabilty index is comprisedof indicators that measure political rights, civil liberties, fairness and regularity of elections,and the freedom of the press.• Political instability and violence is a measure of "perceptions of the likelihood that thegovernment will be destabilized or overthrown by possibly unconstitutional and/or violentmeans, including domestic violence and terrorism." Low scores in this variable indicate thatcitizens cannot count upon continuity of government policy or the ability to peacefully selectand replace those in power. The Political Stability index is comprised of indicators thatmeasure political violence, prevalence of torture and kidnapping, existing or threat ofinsurrection, and the perceived degree to which the government is able to survive againstsuch threats.• Government Effectiveness is a measure of "the quality of public service provision, thequality of the bureaucracy, the competence of public servants, and the independence of thecivil service from political pressures." This index describes the ability of governments toeffectively deliver public services and make policy. The Government Effectiveness index iscomprised of indicators that measure the efficiency and impartiality of the civil service andthe quality of public infrastructure and the bureaucratic framework.13


Governance Indicators Lanjutan....14• Control of corruption is a measure of "perceptions of corruption, conventionally definedas the exercise of public power for private gain." The authors of the paper argue thatcorruption stems from a lack of respect for the country and its institutions by bothgovernment officials and the private sector, thus representing a failure in governance. TheControl of Corruption index is comprised of indicators that measure transparency ofgovernance, public perception of corruption, and perceived patterns of nepotism andcronyism.• Quality of regulation is a measure of "the incidence of market unfriendly policies such asprice controls or inadequate bank supervision, as well as perceptions of the burdens imposedby excessive regulation in areas such as foreign trade and business development." It attemptsto describe the degree to which governments create an atmosphere that encourages tradeand foreign investment. The Regulatory Quality index includes variables that measuregovernment policies towards trade, foreign investment, exchange rates, and access toinformation regarding laws and corporate and financial regulations.• Rule of law is a measure of "the extent to which agents have confidence in and abide bythe rules of society." The degree to which a society's atmosphere is conducive to regular,orderly social and economic activity and the protection of private property is an importantmeasure of government effectiveness. The Rule of Law index is comprised of indicators thatmeasure perceptions of the incidence of crime, judicial quality and honesty, and theenforceability of contracts.14


GOVERNANCE AND PER CAPITA INCOMES1515


GOVERNANCE AND PER CAPITA INCOMES (2)1616


GOVERNANCE AND INFANT MORTALITY1717


GOVERNANCE AND INFANT MORTALITY (2)1818


GOVERNANCE AND ADULT LITERACY1919


GOVERNANCE AND ADULT LITERACY (2)2020


21BagaimanaKualitas GOVERNANCE Kita ???• Meningkat dari Tahun ke Tahun, namuntidak/belum signifikan• Skornya masih rendah• Di tingkat ASEAN, pada berbagaiindikator yang ada, pada umumnya masihdi bawah Thailand dan Malaysia;seringkali di bawah Phillipina danVietnam.21


22Control of Corruption IndexTAHUNNEGARA2004 2005 2006 2007Singapore 2,33 2,19 2,20 2,20Brunei 0,39 0,25 0,24 0,23Malaysia 0,37 0,26 0,30 0,19Thailand -0,21 -0,19 -0,28 -0,44Vietnam -0,79 -0,77 -0,75 -0,69Indonesia -0,92 -0,88 -0,78 -0,72Philippines -0,60 -0,61 -0,78 -0,79Laos -1,05 -1,11 -1,07 -1,00Cambodia -1,02 -1,13 -1,17 -1,08Government Effectiveness IndexTAHUNNEGARA2004 2005 2006 2007Singapore 2,26 2,17 2,22 2,41Malaysia 0,97 1,01 0,99 1,07Brunei 0,07 0,57 0,76 0,84Thailand 0,29 0,40 0,25 0,16Philippines -0,21 -0,08 -0,06 -0,01Vietnam -0,43 -0,29 -0,38 -0,41Indonesia -0,43 -0,46 -0,44 -0,41Laos -0,94 -1,04 -0,86 -0,81Cambodia -0,90 -0,92 -0,97 -0,8222


2323NEGARARegulatory Quality IndexTAHUN2004 2005 2006 2007Singapore 1,82 1,80 1,76 1,87Brunei 1,19 0,95 0,96 1,00Malaysia 0,48 0,52 0,51 0,53Thailand 0,23 0,41 0,23 0,11Philippines -0,25 -0,05 -0,12 -0,13Indonesia -0,63 -0,48 -0,31 -0,30Vietnam -0,49 -0,57 -0,58 -0,43Cambodia -0,52 -0,50 -0,61 -0,51Laos -1,23 -1,20 -1,15 -1,08NEGARARule of Law IndexTAHUN2004 2005 2006 2007Singapore 1,81 1,81 1,76 1,79Malaysia 0,54 0,56 0,55 0,53Brunei 0,38 0,32 0,29 0,30Thailand 0,05 0,10 0,00 -0,06Vietnam -0,53 -0,41 -0,51 -0,53Philippines -0,64 -0,44 -0,48 -0,59Indonesia -0,82 -0,86 -0,77 -0,71Laos -1,00 -1,03 -0,94 -0,96Cambodia -1,20 -1,14 -1,14 -1,0623


2424NEGARAVoice and Accountability IndexTAHUN2004 2005 2006 2007Philippines 0,03 0,04 -0,11 -0,17Indonesia -0,31 -0,16 -0,20 -0,17Singapore 0,02 0,04 -0,37 -0,43Malaysia -0,25 -0,17 -0,54 -0,55Thailand 0,12 0,03 -0,60 -0,61Cambodia -0,87 -1,00 -0,87 -0,87Brunei -0,82 -0,99 -1,08 -1,08Vietnam -1,39 -1,43 -1,58 -1,61Laos -1,55 -1,67 -1,64 -1,66NEGARAPolitical Stability and Absenceof Violence IndexTAHUN2004 2005 2006 2007Brunei 1,36 1,26 1,22 1,21Singapore 1,11 1,15 1,29 1,17Vietnam 0,19 0,36 0,42 0,31Malaysia 0,26 0,47 0,32 0,20Laos -0,59 -0,30 0,01 0,00Cambodia -0,47 -0,50 -0,40 -0,43Thailand -0,46 -0,65 -0,93 -1,07Indonesia -1,57 -1,29 -1,25 -1,13Philippines -1,24 -1,07 -1,33 -1,3824


Rencana Pembangunandi Bidang Aparatur25Menyadari pentingnya peranan Aparatur/Birokrasi untuk menunjang KeberhasilanPembangunan di berbagai bidang,Pembangunan Aparatur menjadi PrioritasPertama di dalam Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2015.25


264. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKAMENENGAH NASIONAL2010-2014(INPRES NO. 5 TAHUN 2010)highlight pada Pembangunan Aparatur26


Pokok-pokok Arah Kebijakan27Pembangunan Pembangunan (development) ditujukan untuk menghasilkanKesejahteraan (prosperity), Demokrasi (democracy) danKeadilan (justice). 6 Kebijakan dan Strategi Dasar dalam Pembangunan untukSemua (development for all), yaitu:1. Pembangunan harus bersifat inklusif.2. Pembangunan harus berdimensi wilayah.3. Mengintegrasikan dan menyatukan potensi-potensi ekonomi yangada di daerah menjadi satu kesatuan geo-ekonomi secara <strong>nasional</strong>.4. Pengembangan ekonomi-ekonomi lokal.5. Keserasian antara Pertumbuhan dan Pemerataan(pro growth, pro job, pro poor).6. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia.27


Pendekatan Baru dalam PenyusunanRPJMN 2010-201428 Difokuskan pada : 11 Prioritas Nasional (Visi – Misi Presiden – Wapres) 3 Kelompok Prioritas Lainnya (Polhukam, Ekonomi,Kesra) hasil National Summit Menyusun <strong>rencana</strong> kerja yang implementatif :‣ Berdasarkan ketersediaan anggaran (pagu indikatif)dalam Jangka Menengah (MTEF / KPJM)‣ Jelas indikator dan sasaran yang ingin dicapai‣ Jelas institusi penanggungjawab dan pelaksananya Reward & Punishment :‣ Pengurangan Anggaran pada Tahun berikutnya‣ Ada “New Initiatives”28


Proses Penyusunan RPJMN 2010-2014• Partisipatif. Dilakukan melalui konsultasi dengan berbagaistakeholders; antara lain Musrenbang (Desa, Kab/Kota,Prov & Nas) dan National Summit.• Teknokratik. Dilakukan berdasarkan analisis obyektif danilmiah, melalui evaluasi, kajian, diskusi, seminar, dan lainlain mekibatkan TEKNOKRAT• Politik. Mengakomodasi Visi dan Misi Presiden yang terpilihsecara politik.• Bottom-Up. Dari Tkt Desa sampai dengan Tkt Nasional2929


DOKUMEN RPJMN 2010 – 201430• BUKU I : PENCAPAIAN SASARANPRIORITAS NASIONAL– Tema : Mewujudkan IndonesiaSejahtera, Demokratis dan Berkeadilan– Visi, Misi, Agenda, Prioritas Nasional,dan Kerangka Ekonomi Makro• BUKU II : STRATEGI PEMBANGUNANBIDANG– Sinergi <strong>pembangunan</strong> antarbidang– Isu lintas bidang & mainstreaming, 9bidang <strong>pembangunan</strong> (sosbud, ekonomi,iptek, politik, hukum & aparatur,hankam, infrastruktur, wilayah &tataruang, lingkungan hidup)• BUKU III : STRATEGI PENGEMBANGANWILAYAH– Sinergi Pembangunan Pusat – Daerahdan Antar Daerah– Isu-isu Pembangunan Wilayah (7 30Wilayah)


KETERKAITAN ANTARA BUKU I, II DAN IIIRPJMN 2010 - 201431IIPrioritas BidangSosbudEkonomiIPTEKSarana PrasaranaPolitikHankamHukum dan AparaturWilayah & Tata RuangSDA & LHVISI-MISISBY-BOEDIONOIRPJMN2010-201411 PrioritasNasional +3 PrioritasNasionalLainnyaPrioritas RegionalSumateraJawa-BaliIIIKalimantanSulawesiNusa TenggaraMalukuPapuaTata Urut (Flow)Keterkaitan Buku I-II-III1.Buku I: Prioritas Nasionaldijabarkan dalam arahkebijakan bidang dalamBuku II, dan kebijakanregional dalam Buku III.2.Buku II: Arah kebijakandan prioritas kegiatanbidang yang akandilaksanakan di wilayah.3.Buku III: Arah kebijakandan prioritas <strong>pembangunan</strong>wilayah atas bidang<strong>pembangunan</strong> yangdibutuhkan.31


RPJMN 2010-2014VISIINDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DANBERKEADILANMISI1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANGSEJAHTERA2. MEMPERKUAT PILAR-PILAR DEMOKRASI3. MEMPERKUAT DIMENSI KEADILAN DI SEMUA BIDANGAGENDA1. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAANRAKYAT2. PERBAIKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN3. PENEGAKAN PILAR DEMOKRASI4. PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI5. PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF DAN BERKEADILAN3232


33RPJMN 2010 – 2014V I S IINDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DANBERKEADILANSejahteraDemokratisMemperkuat triple tracksstrategy serta <strong>pembangunan</strong>inklusif dan berkeadilanMemantapkan konsolidasidemokrasiBerkeadilanMemperkuat penegakan hukum danpemberantasan korupsi sertapengurangan kesenjangan33


SASARAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAANRAKYAT (1)NO. PEMBANGUNAN SASARANEkonomi34a) Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata 6,3 – 6,8 persen pertahunSebelum tahun 2014 tumbuh 7 persenb) Inflasi Rata-rata 4 - 6 persen pertahunc) Tingkat Pengangguran 5 - 6 persen pada akhir tahun 2014d) Tingkat Kemiskinan 8 – 10 persen pada akhir tahun 201434


SASARAN PEMBANGUNANKESEJAHTERAAN RAKYAT (2)35Pendidikana) Meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk berusia 15 tahun keatas (tahun)b) Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas(persen)Status Awal(tahun 2008)Target tahun20147,50 8,255,97 4,18c) Meningkatnya APM SD/SDLB/ MI/Paket A (persen) 95,14 96,0d) Meningkatnya APM SMP/SMPLB/ MTs/Paket B (persen) 72,28 76,0e) Meningkatnya APK SMA/SMK/ MA/Paket C (persen) 64,28 85,0f) Meningkatnya APK PT usia 19-23 tahun (persen) 21,26 30,0g) Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antarwilayah, gender, dan sosialekonomi, serta antarsatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakatKesehatana) Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,7 72,0b) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiranhidup228 118c) Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 24d) Menurunnya prevalensi kekurangan gizi(gizi kurang dan gizi buruk)pada anak balita (persen)18,435< 15,0


SASARAN PEMBANGUNANKESEJAHTERAAN RAKYAT (3)36NO. PEMBANGUNAN SASARANPangana) Produksi Padi Tumbuh 3,22 persen per tahunb) Produksi Jagung Tumbuh 10,02 persen per tahunc) Produksi Kedelai Tumbuh 20,05 persen per tahund) Produksi Gula Tumbuh 12,55 persen per tahune) Produksi Daging Sapi Tumbuh 7,30 persen per tahun36


SASARAN PEMBANGUNANKESEJAHTERAAN RAKYAT (4)37NO. PEMBANGUNAN SASARANEnergia) Peningkatan kapasitaspembangkit listrikb) Meningkatnya rasioelektrifikasic) Meningkatnya rasio desaberlistrikd) Meningkatnya produksiminyak bumie) Peningkatan pemanfaatanenergi panas bumi3.000 MW pertahunPada tahun 2014 mencapai 80 persenPada tahun 2014 mencapai 98 persenPada tahun 2014 mencapai 1,01 juta barrelperhariPada tahun 2014 mencapai 5.000 MW37


SASARAN PERKUATANPEMBANGUNAN DEMOKRASI38NO. PEMBANGUNAN SASARAN1 Meningkatnyakualitas demokrasiIndonesia• Semakin terjaminnya peningkatan iklim politik kondusif bagiberkembangnya kualitas kebebasan sipil dan hak-hak politikrakyat yang semakin seimbang dengan peningkatankepatuhan terhadap pranata hukum;• Meningkatnya pemahaman nilai-nilai kebangsaan danterjaganya harmonisasi dalam masyarakat;• Meningkatnya kinerja lembaga-lembaga demokrasi;• Penyelenggaraan pemilu tahun 2014 yang dapat dilaksanakandengan adil dan demokratis.Pada tahun 2014• Indeks Demokrasi Indonesia: 73 dari 10038


SASARAN PEMBANGUNAN PENEGAKANHUKUMNO. PEMBANGUNAN SASARAN391 Tercapainya suasana dankepastian keadilan melaluipenegakan hukum (rule oflaw) dan terjaganya ketertibanumum.1) Persepsi masyarakat pencari keadilan untukmerasakan kenyamanan, kepastian, keadilan dankeamanan dalam berinteraksi dan mendapatpelayanan dari para penegak hukum2) Tumbuhnya kepercayaan dan penghormatan publikkepada aparat dan lembaga penegak hukum3) Mendukung iklim berusaha yang baik sehinggakegiatan ekonomi dapat berjalan dengan pasti danaman serta efisisenIndeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2014 sebesar 5,0yang meningkat dari 2,8 pada tahun 2009


Untuk Mencapai Sasaran Pembangunandi dalam RPJMN Ditetapkan:41• Prioritas Nasional : 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas Lainnya dalam BidangPolhukkam, Kesra, dan Perekonomian yang tertuang di dalam BUKU I.• Prioritas Bidang Pembangunan : yang terdiri dari 9 Bidang Pembangunan,yaitu (1) Bidang Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama, (2)Bidang Ekonomi, (3) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (4) BidangSarana dan Prasarana,(5) Politik, (6) Bidang Pertahanan dan Keamanan, (7) Bidang Hukum danAparatur, (8) Bidang Wilayah dan Tata Ruang, (9) Bidang Sumber Daya Alamdan Lingkungan Hidup.Di samping ke 9 bidang <strong>pembangunan</strong> itu, strategi <strong>pembangunan</strong> bidangdiperkuat dengan Bab tentang Kebijakan Lintas Bidang dan KebijakanPengarus-utamaan. Semua itu dituangkan dalam BUKU II.• Strategi Pembangunan Wilayah, yang terdiri dari 7 wilayah kepulauan :Sumatra, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, NTB-NTT, Maluku, dan Papua, yangdituangkan di dalam BUKU III.41


42BUKU I : PRIORITASNASIONAL42


11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014PrioritasLainnyaPRIORITAS NASIONAL431 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola2 Pendidikan3 Kesehatan4 Penanggulangan Kemiskinan5 Ketahanan Pangan6 Infrastruktur7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha8 EnergiPercepatan Pembangunan• Infrastruktur Fisik (5,6,8,10)Tambahan AnggaranPPP• Perbaikan Infrastruktur Lunak(1,7)DeregulasiReformasi Birokrasi9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan13 Bidang Perekonomian14 Bidang Kesejahteraan Rakyat• Penguatan Infrastruktur Sosial(2,3,4)Penanggulangan KemiskinanTerintegratif• Pembangunan Kreativitas (11)Sumber pertumbuhan masadepan


44PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLATema Prioritas : Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu,penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayananpublik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintahyang memadai, dan data kependudukan yang baik.SUBSTANSI INTISTRUKTUR (PENATAAN KELEMBAGAAN INSTANSI PEMERINTAH PUSAT)Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaituKementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan LembagaAdministrasi Negara (LAN) pada 2010; restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, seperti di bidang keberdayaan UMKM,pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hingga pemanfaatan tanah dan penataanruang bagi kepentingan rakyat banyak selambat-lambatnya 2014.OTONOMI DAERAH (KONSOLIDASI PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH)Penataan otonomi daerah melalui: 1) Penghentian /pembatasan pemekaran wilayah; 2) Peningkatan efisiensi danefektivitas penggunaan dana perimbangan daerah; dan 3) penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah.SUMBER DAYA MANUSIA (MEMANTAPKAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS MERIT UNTUK MENCIPTAKANPEGAWAI YANG BERINTEGRITAS, KOMPETEN, DAN MELAYANI)Penyempurnaan pengelolaan PNS yang meliputi sistem rekrutmen, pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNSsecara terpusat selambat-lambatnya 2011.REGULASI (MEMANTAPKAN KUALITAS REGULASI)Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapaikeselarasan arah dalam implementasi <strong>pembangunan</strong>, di antaranya penyelesaian kajian 12.000 peraturan daerahselambat-lambatnya 2011.SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAH (MEMANTAPKAN SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH)Penetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat danpemerintah daerah.PENEGAKAN HUKUM (MENINGKATKAN INTEGRASI DAN INTEGRITAS PENEGAKAN HUKUM)Peningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hukumK/LPenanggung JawabWakil PresidenBekerja sama dengan1. Menneg PAN &Reformasi Birokrasi2. Mensesneg3. Mendiknas4. Menperin5. Menperdag6. Menneg KUKM7. Menteri ESDM8. Menteri KP9. Menkeu10. Menneg PPN/ KepalaBappenas11. Menneg BUMN12. Menteri PU13. Menhut14. Mentan15. Mendagri16. Menristek17. Menkumham18. Kepala BPN19. Sekretaris KabinetDATA KEPENDUDUKAN (MEMASTIKAN TERSEDIANYA DATA KEPENDUDUKAN YANG AKURAT BERBASIS TIK)Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan(SIAK) dengan aplikasi pertama pada Kartu Tanda Penduduk selambat-lambatnya pada 2011.


45BUKU II : STRATEGIPEMBANGUNAN BIDANG45


Buku II:Arah dan Strategi KebijakanBidang-bidang Pembangunan46BAB 1BAB 2BAB 3BAB 4BAB 5BAB 6BAB 7BAB 8BAB 9BAB 10Kebijakan Pengarusutamaan dan Lintas BidangBidang Sosial Budaya dan Kehidupan BeragamaBidang EkonomiBidang Ilmu Pengetahuan dan TeknologiBidang Sarana PrasaranaBidang PolitikBidang Pertahanan dan KeamananBidang Hukum dan AparaturBidang Wilayah dan Tata RuangBidang Sumber Daya alam dan Lingkungan HidupBAB 11 Sistem Pendukung Manajemen Nasional46


PEMBANGUNAN APARATUR(TERDAPAT DI DALAM BAB VIII: HUKUM DAN APARATUR)47A.Kondisi UmumB.Permasalahan dan SasaranC.Arah dan Strategi Kebijakan47


6. KONDISI UMUM APARATURMenggambarkan pencapaianPembangunan Aparatur 2004-2009,dalam hal :Penyelenggaraan Pemerintahan yangBersih dan Bebas KKN;Kualitas Pelayanan Publik; dan48Kapasitas dan Akuntabilitas KinerjaBirokrasi.48


Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan BebasKKN49 Upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahanyang bersih dan bebas KKN telah menunjukkanhasil yang nyata. IPK Indonesia, telah menunjukkan peningkatan daritahun ke tahun, dari yang semula 1,7 pada tahun1999 menjadi 2,8 pada tahun 2009. Akuntabilitas pengelolaan keuangan negara makinmeningkat, yang dicerminkan dari opini BPK ataslaporan keuangan Instansi pemerintah.49


Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersihdan Bebas KKN Lanjutan…50GRAFIK 8.2PERKEMBANGAN SKOR IPK INDONESIA50


Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersihdan Bebas KKN Lanjutan…TABEL 8.1PERKEMBANGAN OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (LKKL)2006--2008512006 2007 2008UraianJumlahK/L% Jumlah K/L% Jumlah K/L%Wajar Tanpa Pengecualian(WTP)Wajar Dengan Pengecualian(WDP)Tidak Memberikan Pendapat(TMP)7 8,75 16 19,75 35 42,1737 53,75 31 38,27 30 36,1436 45,00 33 40,74 18 21,69Tidak Wajar (TW) 0 0,00 1 1,23 0 0,00Jumlah 80 100 81 100 83 100Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2009, BPK-RI 51


Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersihdan Bebas KKN Lanjutan…TABEL 8.2PERKEMBANGAN OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD)2006--2008522006 2007 2008*)UraianJumlahPemda% JumlahPemda% JumlahPemda%Wajar Tanpa Pengecualian(WTP)Wajar Dengan Pengecualian(WDP)Tidak Memberikan Pendapat(TMP)3 0,65 4 0,86 8 2,73326 70,41 283 60,60 217 74,06106 22,89 122 26,12 47 16,04Tidak Wajar (TW) 28 6,05 58 12,42 21 7,17Jumlah 463 100 466 100 293 100Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2009, BPK-RI. *) Data per 31 Juli 2009. Data Semester II Tahun 2009belum terbit.52


53Pelayanan Publikdari unit pelayanan publik yang disurvei adalah 6.69. 53 Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitaspelayanan publik kepada masyarakat telahmenunjukkan kemajuan yang berarti, salah satunyaditunjukkan dengan skor integritas pelayanan publikKPK. Pada tahun 2007, rata-rata skor integritas dariinstansi pusat adalah 5.53, sedangkan pada tahun2008 meningkat menjadi 6.84. Namun, pada tahun2009 kembali menurun menjadi 6,64 dari skala 10. Untuk unit pelayanan publik di daerah, surveiintegritas pelayanan publik baru dilakukan padatahun 2008, yang skor integritasnya secara rata-rata


54Pelayanan PublikLanjutan…GRAFIK 8.3PERKEMBANGAN SKOR INTEGRITAS PELAYANAN PUBLIK2007--20098765.536.84 6.69 6.646.465432102007 2008 2009pusatdaerahSumber: KPK (diolah)54


55Pelayanan Publik Lanjutan…TABEL 8.3PERKEMBANGAN JUMLAH ONE STOP SERVICE (OSS)DI DAERAHDaerah 2004 2005 2006 2007 2008Propinsi - - - - 2Kabupaten - 5 70 217 234Kota - 1 25 69 93Total - 6 95 286 329Sumber: Kementerian Negara PAN dan RB, 200955


56Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi telah mengalamikemajuan dari tahun ke tahun. Dari hasil evaluasi terhadap laporan akuntabilitas kinerjainstansi pemerintah (LAKIP), diketahui bahwa instansi yangdinilai akuntabel kinerjanya semakin meningkat. Hal inisekaligus menunjukkan meningkatnya efektifitas instansipemerintah dalam mencapai sasaran-sasaran kinerjanya. Berdasarkan indikator Government Effectiveness yangditerbitkan World Bank (Indeks Efektivitas Pemerintahan),Indonesia memperoleh skor -0,43 pada tahun 2004 danmeningkat menjadi -0,29 pada tahun 2008. Ini memperlihatkankemajuan kapasitas kelembagaan birokrasi pemerintah.56


Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja BirokrasiLanjutan….57GRAFIKPERKEMBANGAN SKOR GOVERNMENT EFFECTIVENESS INDONESIASumber : The World Bank 2009 (diolah)57


587. PERMASALAHAN APARATURNEGARA58


Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersihdan Bebas KKN59 Upaya pemberantasan korupsi telah banyak dilakukan dan hasilnyapun telah mulai dirasakan. Namun, masih banyak hal yang harusdiselesaikan lebih lanjut. IPK Indonesia telah membaik dari tahun ke tahun, tetapi nilainya masihrendah (2,8 dari 10). Di samping itu, skor tersebut masih relatif rendahjika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, meskipun semakinmenunjukkan kemajuan dari tahun ke tahun, kualitasnya masih perlubanyak pembenahan termasuk dalam penyajian laporan keuangansesuai dengan standar akuntansi pemerintah (SAP). Opini BPK atas laporan keuangan pemerintah pusat hingga saat inimasih disclaimer, demikian pula sebagian besar opini LK pemerintahdaerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.59


Penyelenggaraan Pemerintahanyang Bersih dan Bebas KKN Lanjutan…60SKOR IPK NEGARA-NEGARA DI ASEAN(2004-2009)NONEGARANilai Negara-negara Anggota ASEAN2004 2005 2006 2007 2008 20091 Singapore 9.3 9.4 9.4 9.3 9.2 9.22 Brunei Darussalam - - - - - 5.53 Malaysia 5.0 5.1 5.0 5.1 5.1 4.54 Thailand 3.6 3.8 3.6 3.3 3.5 3.45 Indonesia 2.0 2.2 2.4 2.3 2.6 2.86 Vietnam 2.6 2.6 2.6 2.6 2.7 2.77 Philipines 2.6 2.5 2.5 2.5 2.3 2.48 Cambodia - 2.3 2.1 2.0 1.8 2.09 Laos - 3.3 2.6 1.9 2.0 2.010 Myanmar 1.7 1.8 1.9 1..4 1.3 1.4Sumber: Transparency International (diolah)60


Pelayanan Publik61• Pemerintah belum dapat menyediakan kualitas pelayanan publik sesuaidengan tantangan yang dihadapi, yaitu perkembangan kebutuhanmasyarakat yang semakin maju dan persaingan global yang semakin ketat.• Hasil survei integritas yang dilakukan KPK menunjukkan bahwa kualitaspelayanan publik Indonesia baru mencapai skor 6,84 dari skala 10 untukinstansi pusat, dan 6,69 untuk unit pelayanan publik di daerah. Skorintegritas menunjukkan karakteristik kualitas dalam pelayanan publik,seperti ada tidaknya suap, ada tidaknya SOP, kesesuaian prosespemberian pelayanan dengan SOP yang ada, keterbukaan informasi,keadilan dan kecepatan dalam pemberian pelayanan serta kemudahanpengaduan masyarakat.• Indeks kemudahan berusaha menunjukkan bahwa Indonesia belum dapatmemberikan pelayanan yang baik bagi para investor yang berbisnis atauakan berbisnis di Indonesia, berdasarkan penilaian yang objektif terhadapregulasi berusaha dari negara-negara yang disurveinya yang secaralangsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi.61


62NOPelayanan Publik Lanjutan…PERINGKAT DOING BUSINESS NEGARA-NEGARA ASEANNEGARAPERINGKAT NEGARA ANGGOTA ASEAN2006 2007 2008 2009 2010175Negara178Negara181Negara181Negara183Negara1 Singapura 1 1 1 1 12 Thailand 17 15 19 13 123 Malaysia 21 24 25 20 234 Vietnam 94 91 87 92 935 Brunei 66 79 83 88 966 Indonesia 130 123 127 129 1227 Philipina 135 133 136 140 1448 Kamboja 146 145 150 135 1459 Laos 147 159 164 165 167Sumber: International Finance Corporation (diolah) 62


Pelayanan Publik Lanjutan…63NOTABEL 8.6PERBANDINGAN JUMLAH HARI YANG DIBUTUHKANUNTUK MEMULAI USAHA (STARTING A BUSINESS)NEGARATAHUN2005 2006 2007 2008 20091 Singapore 8 6 6 5 42 Thailand 33 33 33 33 83 Malaysia 30 30 30 24 134 Philippines 50 48 48 58 155 Vietnam 56 50 50 50 507 Indonesia 151 151 97 105 768 Cambodia 94 86 86 86 859 Laos 198 198 192 103 103Sumber: International Finance Corporation (diolah)63


64Pelayanan Publik Lanjutan…PERBANDINGAN PERIJINAN USAHA DI INDONESIA,THAILAND, DAN RATA-RATA REGIONAL TAHUN 2008Sumber: Bank Dunia, diolah64


Kapasitas dan AkuntabilitasKinerja Birokrasi65 Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi masih banyakdikeluhkan. Memang Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ketahun dalam penilaian government effectiveness yang dilakukanoleh Bank Dunia, yaitu berdasarkan indikator tersebut Indonesiamemperoleh skor -0,43 pada tahun 2004, -0,37 pada tahun 2006, dan-0,29 pada tahun 2008. Namun, nilai itu masih terlalu rendah, danmasih tertinggal jika dibandingkan dengan kemajuan yang dicapaioleh negara-negara tetangga. Dalam hal ini, efektivitaspemerintahan di Indonesia masih di bawah efektivitas pemerintahanMalaysia dan Thailand. Kondisi ini mencerminkan masih adanyapermasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan sepertikualitas birokrasi, pelayanan publik, dan kompetensi aparatpemerintah. Berdasarkan penilaian terhadap LAKIP, jumlah instansi yang di nilaiakuntabel baru mencapai 31,08 % pada pemerintah pusat. 65


Kapasitas dan AkuntabilitasKinerja Birokrasi Lanjutan…66NO.PERBANDINGAN SKOR GOVERNMENT EFFECTIVENESSNEGARA-NEGARA ASEANSKORNEGARA2004 2005 2006 2007 20081 Singapore 2.23 2.13 2.29 2.45 2.532 Malaysia 0.99 0.99 0.99 1.06 1.133 Brunei Darussalam 0.06 0.59 0.77 0.86 0.894 Thailand 0.22 0.36 0.25 0.17 0.115 Philippines -0.28 -0.11 -0.09 -0.04 0.006 Indonesia -0.43 -0.46 -0.37 -0.39 -0.297 Vietnam -0.50 -0.30 -0.34 -0.35 -0.318 Cambodia -0.89 -0.92 -0.90 -0.86 -0.819 Laos -0.92 -1.01 -0.79 -0.87 -0.84Sumber: Governance Matters VIII; Aggregate and Individual Governance Indicators 1996–2008,Daniel, Kaufmann. Aart Kraay, Massimo Mastruzzi 66


678. SASARANPEMBANGUNAN APARATUR67


1. Terwujudnya pemerintahan yang bersihdan bebas KKN yang ditandai dengan :68Sasaran Status Awal Tahun 2014Meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi 2,85,0(tahun 2009)Terlaksananya Rencana Aksi Daerah (RAD)Pemberantasan Korupsi di provinsi/kabupaten/kota72,7%(provinsi 2009)100%Meningkatnya opini BPK atas Laporan KeuanganKementrian/Lemabaga (LKK) dengan statusWajar Tanpa Pengecualian (WTP)42,17%(IHPS I 2009)100%Meningkatnya opini BPK atas Laporan KeuanganPemerintah Daerah (LKPD) dengan status WajarTanpa Pengecualian (WTP)2,73%(IHPS I 2009)60%68


2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayananpublik kepada penduduk dan masyarakatyang ditandai dengan :69Sasaran Status Awal Tahun 2014Meningkatnya skor Integritas PelayananPublik pada unit layanan di instansi pusat6,64(tahun 2009)8,0Meningkatnya skor Integritas PelayananPublik pada unit layanan di instansi daerah6,46(tahun 2009)8,0Meningkatnya Peringkat KemudahanBerusaha.122(tahun 2009)7569


3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitaskinerja birokrasi yang ditandai dengan :70Sasaran Status Awal Tahun 2014Meningkatnya skor Indeks EfektivitasPemerintahan- 0,29(tahun 2008)0,5(skala -2,5s/d 2,5)Instansi pemerintah yang akuntabel 24%80%(tahun 2009)70


Kegiatan prioritas untuk masing-masi-masing fokus prioritasdengan indikator outputFOKUS PRIORITAS(OUTCOME)Peningkatan EfektifitasPeraturan Perundang-UndanganPeningkatan Kinerja Lembagadi Bidang HukumPeningkatan Penghormatan,Pemajuan dan Penegakan HAMPeningkatanPenyelenggaraanPemerintahan yang Bersihdan Bebas KKNPeningkatan KualitasPelayanan PublikKERANGKA PIKIR PEMBANGUNANBIDANG HUKUM DAN APARATURDAYASAING NASIONALMENINGKATKESEJAHTERAANRAKYATPERTUMBUHAN DANPEMERATAAN EKONOMIDAMPAK: KEADILAN DANKEPASTIAN HUKUM , SERTAPELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS71Peningkatan Kapasitas danAkuntabilitas BirokrasiPemantapan PelaksanaanReformasi Birokrasi InstansiPRIORITAS:TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANGSEMAKIN BAIK71


9. ARAH KEBIJAKANDANSTRATEGI PEMBANGUNAN APARATUR72


731. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahanyang Bersih dan Bebas KKN Penegakan hukum yang kuat dan dipercaya. Pencegahan KKN melalui penegakan sistemintegritas aparatur negara. Peningkatan partisipasi masyarakat dalampengawasan.


742. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Memperkuat manajemen dan sistempelayanan publik <strong>nasional</strong>. Penerapan standar pelayanan minimalpelayanan publik. Pengembangan sistem evaluasi kinerjapelayanan publik.


3. Peningkatan Kapasitas danAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah75 Penataan kelembagaan instansi pemerintahsejalan dengan prinsip structure follow function. Pengembangan sistem ketatalaksanaan untukmendukung peningkatan efisiensi, transparansi,dan akuntabilitas dalam proses kerjapemerintahan. Peningkatan profesionalisme, netralitas dankesejahteraan SDM aparatur. Peningkatan akuntabilitas kinerja instansipemerintah.


764. Pemantapan PelaksanaanReformasi Birokrasi Peningkatan koordinasi pelaksanaanreformasi birokrasi instansi. Pemberdayaan SDM aparatur untukmendukung pelaksanaan reformasibirokrasi instansi. Perluasan reformasi birokrasi padainstansi pemerintah pusat dandaerah.


77BEBERAPA KEGIATAN PRIORITASDALAMPEMBANGUNAN APARATUR77


1. STRUKTUR (PENATAAN KELEMBAGAAN INSTANSI PEMERINTAH)Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaituKementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan LembagaAdministrasi Negara (LAN) pada 2010; Restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, terutama bidang penguatankeberdayaan UMKM, pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hinggapemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak selambatlambatnya 2014:78No KEGIATAN PRIORITAS SASARAN TARGETSELESAI1 Koordinasi pe<strong>rencana</strong>an dan evaluasiprogram Kelembagaan2 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi danEvaluasi Kelembagaan Polhukam3 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi danEvaluasi Kelembagaan Perekonomian4 Pengembangan Kebijakan, Koordinasi danEvaluasi Kelembagaan Perekonomian IITerlaksananya konsolidasi struktural dan peningkatankapasitas Kemeneg PAN dan RB, BKN, dan LANTerlaksananya penataan kelembagaan instansipemerintah lainnyaTerlaksananya penataan kelembagaan instansipemerintah lainnya, bidang polhukhankamTerlaksananya penataan kelembagaan instansipemerintah lainnya, bidang PerekonomianTerlaksananya penataan kelembagaan instansipemerintah lainnya, bidang perekonomian II201020142014201420145 Pengembangan kebijakan, koordinasi danEvaluasi Kelembagaan Kesra6 Penyusunan dan pelaksanaan kebijakanreformasi birokrasi7 Pembinaan dan koordinasi penyiapanproduk hukum dan penataan organisasiKKPTerlaksananya penataan kelembagaan instansiPemerintah lainnya, bidang KesraMeningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan danreformasi birokrasiTerselenggaranya pemenuhan peraturan perundangundanganserta organisasi dan tataksana2014201490% pada 201478


2. SUMBER DAYA MANUSIAPenyempurnaan pengelolaan PNS yang meliputi sistem rekrutmen, pendidikan, penempatan, promosi, danmutasi PNS secara terpusat selambat-lambatnya 2011No KEGIATAN PRIORITAS SASARAN TARGETSELESAI1 Penyusunan kebijakanpe<strong>rencana</strong>an SDM aparatur2 Pengembangan kebijakanpemantapan pengembangan SDMaparaturTersusunnya kebijakan (PP) tentangsistem pengadaan /rekruitmen dan Seleksi PNSTersusunnya kebijakan (PP) tentangKebutuhan Pegawai (Formasi)Tersusunnya kebijakan tentang manajemenkepegawaian (UU tentang SDM AparaturNegara).Tersusunnya kebijakan tentang pola dasarkarirPNSTersusunnya kebijakan tentang penilaiankinerja pegawai (SKP)Tersusunnya kebijakan tentang penilaian,pengangkatan, pemindahan dan pemberhentiandalam dan dari jabatan strukturalTersusunnya kebijakan diklat jabatan PNSTersusunnya kebijakan tentang pengangkatanPNS dalam jabatan Struktural1 PP pada20111 PP pada20111 UU dan PPpada 20121 Perpres pada20101 PP pada20101 Perpres pada20101 PP pada20111 PP pada20117979


80No KEGIATAN PRIORITAS SASARAN TARGETSELESAI3 Pengembangan kebijakankesejahteraan SDM aparaturTersusunnya kebijakan (UU/ PP) ttgremunerasi dan tunjangan kinerjaPegawai Negeri1 UU pada2010Tersusunnya kebijakan sistem pensiunPNS1 PP pada2011Tersusunnya kebijakan ttg sistempengelolaan dana pensiun PNS1 PP pada201080


3. SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAHPenetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusatdan pemerintah daerah81No KEGIATANPRIORITAS SASARAN TARGETSELESAI1 Koordinasi pe<strong>rencana</strong>an danevaluasi program pelayananpublikTersusunnya peraturan pelaksanaan dariUU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik5 PP dan 1Perpres pada20102 Peningkatan koordinasi danevaluasi pelayanan di bidangkesejahteraan sosialTerlaksananya penilaian, monitoring danevaluasi pelayanan publikTersusunnya kebijakan percepatanpeningkatan kualitas pelayanan publik20102010Terlaksananya asistensi untuk mendorongpenerapan OSS/PTSP95% pada 20143 Peningkatan koordinasi danevaluasi pelayanan publik dibidang pemerintahan umum,hukum dan keamananTerlaksananya kompetisi antar unitpelayanan publik/antar instansi danPemerintah Daerah350 unit dan120 kab/kotapada 201481


KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAANDALAM RPJMN 2010-2014(Buku II, Bab 1)82• Pengarusutamaan PembangunanBerkelanjutan• Pengarusutamaan Tata KelolaPemerintahan yang Baik• Pengarusutamaan Gender82


PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLAPEMERINTAHAN YANG BAIK83• Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik secara konsistendan berkelanjutan oleh sebuah negara mempunyai peranan yangsangat penting bagi tercapainya sasaran <strong>pembangunan</strong> <strong>nasional</strong>,dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi secaraefektif dan efisien.• Penerapan tata kelola pemerintah yang baik tersebut harusdilakukan pada seluruh aspek manajemen penyelenggaraanpemerintahan dan <strong>pembangunan</strong>, mulai dari pe<strong>rencana</strong>an,pelaksanaan, dan pengendaliannya.• Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik diharapkan terwujuddalam bentuk pemerintahan yang bersih dan bebas KKN,pelayanan publik yang berkualitas, dan kapasitas dan akuntabilitaskinerja birokrasi yang tinggi. Ketiganya merupakan prasyaratkeberhasilan <strong>pembangunan</strong>.83


PENGARUSUTAMAAN TATA KELOLAPEMERINTAHAN YANG BAIK Lanjutan …• Untuk memastikan bahwa kebijakan <strong>nasional</strong> di bidang TataKelola Pemerintahan yang Baik diimplementasikan di tingkatK/L, setiap K/L diharapkan menerapkan indikator Pengarus-Utamaan di bidang Tata Kelola Pemerintahan yang baik didalam Renstra K/L masing-masing.• Bila belum terakomodasi di dalam Renstra K/L diharapkanindikator Pengarus-Utamaan di bidang Tata KelolaPemerintahan yang Baik diakomodasi di dalam Renja K/L.• Tujuannya untuk memastikan tercapainya:(1) Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN,(2) Pelayanan Publik yang Berkualitas, serta84(3) Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.84


Indikator Pengarusutamaan85No.Isu/KebijakanNasionalKebijakan instansiIndikator di setiap instansi1. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN ( 9 )Sasaran20141 Penegakan disiplinPNS di seluruhinstansi pemerintahPenegakan peraturanmengenai disiplin PNS- Tersedianya sistempenegakan disiplin yangefektif- % Pelanggaran disiplinmendapatkan sanksi100%2 Penerapan paktaintegritas bagipejabat pemerintahPenerapan pakta integritasbagi pejabat Eselon I, II,dan III% pejabat telahmenandatangani danmelaksanakan paktaintegritas100%3 KepatuhanpenyampaianLaporan HartaKekayaanPenyelenggaraNegara (LHKPN)Mewajibkan pejabat untukmelaporkan LHKPN% pejabat yang telahmelaporkan LHKPN100%4 KebijakanantikorupsiMewajibkan pelaporangratifikasiTersedianya sistempelaporangratifikasi100%85


Indikator Pengarusutamaan Lanjutan…No. Isu/Kebijakan Nasional Kebijakan instansi Indikator di setiap instansiSasaran2014861. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN (lanjutan)5 PenyelenggaraanSistem PengendalianInternal Pemerintah(SPIP)Penerapan sistempengendalian internal yangEfektifTersedia dan terlaksananyasistem pengendalian internalyang efektif100%6 PengembanganSistem e-ProcurementNasionalPenerapan e-procurementdalam pengadaan barangdan jasa% pengadaan menggunakaneprocurement75%7 Tindak lanjut hasilpemeriksaan BPK8 Akuntabilitaspengelolaankeuangan NegaraPeningkatan tindak lanjutatas temuan hasilpemeriksaanPeningkatan akuntabilitaspengelolaan anggaran danpelaporannya% temuan yang ditindaklanjuti 100%Opini BPK atas LK K/LWTP9 PengaduanmasyarakatTindaklanjut pengaduanmasyarakat- Tersedianya sistempengaduan masyarakat yangefektif- % Penyelesaian tindak lanjutatas pengaduan yangdisampaikan masyarakat100%86


Indikator Pengarusutamaan Lanjutan…87No Isu/Kebijakan Nasional Kebijakan instansi2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ( 6 )1 Penerapan StandarPelayanan pada UnitPenyelenggaraPelayanan PublikPenerapan StandarPelayanan Publik untukseluruh unitpenyelenggarapelayanan publikIndikator di setiapinstansi% unit penyelenggarapelayanan publik yangsudahmenerapkan StandarPelayananSasaran 2014100%2 Penerapan MaklumatPelayanan pada unitpelayanan publikMenerapkan maklumatpelayanan untuk unitpelayanan publik% unit pelayananpublik yangsudah menerapkanmaklumatpelayanan100%3 Penerapan PelayananTerpadu Satu Pintuuntuk pelayananutama dan investasiPenerapan PelayananTerpadu Satu PintuPemerintah Daerahmenerapkan PelayananTerpadu Satu Pintu(OSS)100%4 PenerapanManajemenPengaduanPenerapan manajemenpengaduan yang efektifpada unit penyelenggarapelayanan publik% unit pelayananpublik yangmenerapkanmanajemenpengaduan yang efektif100%87


Indikator Pengarusutamaan Lanjutan…88No Isu/Kebijakan Nasional Kebijakan instansi2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (lanjutan)Indikator di setiapinstansiSasaran 20145 Percepatanpeningkatan kualitaspelayanan publikMenyusun <strong>rencana</strong>percepatanpeningkatankualitas pelayananpublikdan melaksanakannyasesuaibatas waktu yangditetapkanoleh Menteri yangbertanggung jawab dibidang pelayananpublik- Tersusunnya<strong>rencana</strong> peningkatankualitas pelayananpublik pada unitpenyelenggarapelayanan publik- Terlaksananya<strong>rencana</strong> peningkatankualitas pelayananpublik sesuai bataswaktu yangditetapkan100%6 Pelaksanaan evaluasidan penilaian terhadapkinerjapelayanan publikMelaksanakanmonitoring,evaluasi, dan penilaiankinerja kepada unitpenyelenggarapelayananpublik yang ada- Tersedianya sistemevaluasi kinerjapelayanan publik- % UnitPenyelenggaraPelayanan Publikyang mendapatpenilaian baik90%88


NoIndikator Pengarusutamaan Lanjutan…Isu/KebijakanNasionalKebijakan instansi3. Peningkatan kapasitas birokrasi ( 6 )1. PenataankelembagaaninstansipemerintahMelakukan restrukturisasiorganisasi dan tata kerjainstansi untuk rightsizingdidasarkan visi, misi,strategi dan analisisobyektif, serta tupoksi.Indikator di setiap instansi% Tersusunnya strukturkelembagaan (organisasi dantata kerja) yang proporsional,efektif, efisienSasaran2014100%892. Penataanketatalaksanaaninstansi pemerintahPenyederhanaan prosesbisnis dan penyusunanSOP utama% SOP utama telah tersusunsesuai dengan proses bisnisyang lebih sederhana100%3. Pemantapan kualitasmanajemen SDMPenerapan manajemenSDMyang berkualitas(transparandan berbasismerit/kompetensi)- Tersedianya sistem rekrutmen yangtransparan- Tersedianya sistem penilaian kinerjayang terukur- Tersedianya sistem promosi danmutasi yang terbuka dan transparan- Tersedianya sistem diklat berbasismerit dan kompetensi- Tersedianya sistem penegakan kodeetik yang efektif, disertai penerapanreward and punishment100%89


Indikator Pengarusutamaan Lanjutan…90No Isu/Kebijakan Nasional Kebijakan instansi Indikator di setiap instansiSasaran20143. Peningkatan kapasitas birokrasi (lanjutan)4. Pengembangan danpenerapan e-GovernmentPengembangan danpenerapan e-GovernmentTersusunnya <strong>rencana</strong>penerapan e-Governmentyangkonkrit dan terukur100%5. Sistem kearsipan dandokumentasi berbasisTIKPenerapan manajemenkearsipan dandokumentasiberbasis TIKManajemen kearsipan dandokumentasi sudahdilaksanakan dengan sistemberbasis TIK100%6. PenyelenggaraanSistem AkuntabilitasKinerja AparaturPenerapan sistemakuntabilitas kinerjainstansipemerintah% penerapan SAKIP (renstra,penilaian kinerja, kontrakkinerja, pengendalian, danlainlain)100%90


10. SEKILAS TENTANGKONSEP GRAND DESIGN DAN ROADMAPREFORMASI BIROKRASI( Deputi Tata Laksana Kemen PAN & RB )• Pada saat ini sedang disusun Grand Design dan Roadmap ReformasiBirokrasi 2010-2025. Penyusunannya dikoordinasikan oleh Menteri PANdan RB, diharapkan terbit dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres)dalam waktu dekat.• Saat ini juga sedang disusun Keputusan Presiden tentang KomitePengarah dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional. Di<strong>rencana</strong>kan, KetuaTim Pengarah adalah Wakil Presiden dan Ketua Tim Reformasi BirokrasiNasional adalah Menteri PAN dan RB. Tugas Komite dan Tim adalahmenyelesaikan Grand Design dan Roadmap RB dan memastikanpelaksanaannya.91CATATAN: Materi paparan tentang Grand Design dan Roadmap Reformasi Birokrasi berikut ini disalin dariPaparan Deputi Bidang Tata Laksana Kementerian PAN dan RB pada Ratekpan dan Reformasi Birokrasi pada 2Maret 2010.91


Latar Belakang92Reformasi BirokrasiGelombang KeduaPidato Presiden (14 Agustus 2009):• Reformasi Gelombang kedua dimaksudkan untuk membebaskanIndonesia dari dampak dan ekor krisis yang terjadi sepuluh tahun yanglalu dan diharapkan pada tahun 2025 Indonesia berada pada faseuntuk benar-benar bergerak menuju negara maju• proses reformasi birokrasi pada seluruh instansi pemerintah pusatharus selesai pada tahun 2011Grand design dan Roadmap Reformasi Birokrasi2010 - 202592


DASAR HUKUM antara lain:93•Undang-undang Republik Indonesia No. 17 / 2007tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJPN Tahun 2005 – 2025).Lamp. UU 17/2007 Bab IV.1.2,huruf E angka 35, menyatakanPembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkanprofesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, dipusat maupun di daerah, agar mampu mendukung keberhasilan <strong>pembangunan</strong> di bidanglainnya•Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014 :• Dalam rangka mendukung terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratisdan berkeadilan, kebijakan <strong>pembangunan</strong> di bidang hukum dan aparaturdiarahkan pada perbaikan tatakelola pemerintahan yang baik.• Salah satu fokus prioritas pelaksanaannya adalah melalui : “pemantapanpelaksanaan reformasi birokrasi”.93


94Grand Design dan RoadmapReformasi BirokrasiGRAND DESIGN Reformasi Birokrasi adalah Rancangan Induk untukkurun waktu 2010-2025 yang berisi langkah-langkah umumpenataan organisasi, penataan tatalaksana, penataan manajemensumber daya manusia aparatur, penguatan sistem pengawasanintern, penguatan akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayananpublik dan pemberantasan praktek KKN.menjadi instrumen yang menghubungkan antara ArahKebijakan Reformasi Birokrasi sebagaimana dinyatakan dalamRPJP 2005 – 2025 dengan langkah-langkah operasionalnya,utamanya periode 2010-2014menjadi Kerangka Dasar dalam menyusun langkah-langkahyang lebih rinci (roadmap) Reformasi Birokrasi selama periodelima tahunan secara Nasional94


95Grand design dan RoadmapReformasi BirokrasiROADMAP Reformasi Birokrasi sebagai bentuk operasionalisasiGrand Design Reformasi Birokrasi merupakan Rencana RinciReformasi Birokrasi dari satu tahapan ke tahapan lain selama limatahun dengan sasaran per tahun yang jelas. Sasaran tahunpertama (2010) akan menjadi dasar bagi sasaran tahun berikutnya,demikian seterusnya.memberikan kejelasan Arah, Acuan dan Persamaan Persepsimengenai langkah-langkah Operasional Reformasi Birokrasibaik di K/L maupun di Pemerintah Daerah dalammelaksanakan Reformasi Birokrasi di masing-masinginstansinya95


Keterkaitan Grand Design dan Roadmap dengan RPJPN 2005 –2025 dan RPJMN 2010 – 2014, RPJMN 2015 – 2019, dan RPJMN2020 – 202596RPJPN2005 - 2025GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI2010 - 2025RPJMN2010 - 2014RPJMN2015 - 2019ROADMAPREFORMASIBIROKRASIROADMAPREFORMASIBIROKRASIRPJMN2020 - 2024ROADMAPREFORMASIBIROKRASI96


Kerangka Pikir Grand DesignReformasi Birokrasi9797


Arah KebijakanVisi :Terwujudnya birokrasipemerintahan yang profesional danberintegritas tinggi, yang mampumenyelenggarakan pelayananprima dan manajemenpemerintahan demokratis dalamrangka mewujudkan tatapemerintahan yang baik padatahun 2025.Misi : Mewujudkanbirokrasi/manajemenpemerintahan yang efektif,efisien, profesional, capable,akuntabel, transparan,demokratis, dan bebas KKN; Meningkatkan integritasbirokrasi pemerintah; Mewujudkan pelayanan primadan berkeadilan98Tujuan Reformasi Birokrasi :Untuk meningkatkan profesionalisme dan integritasbirokrasi pemerintah melalui penguatan peraturanperundang-undangan, perubahan perilaku, penataanorganisasi, penataan tatalaksana, penerapan budayaorganisasi, penataan manajemen SDM aparatur,penguatan akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayananpublik, pemberantasan praktek KKN, penerapan sistemmonitoring, evaluasi kinerja dan pengawasan birokrasiyang semakin melibatkan partisipasi masyarakatSasaran Reformasi Birokrasi :Meningkatnya kinerja birokrasi yang berorientasi hasilmelalui melalui perubahan secara te<strong>rencana</strong>, bertahap,dan terintegrasi dari berbagai komponen strategis birokrasipemerintah berikut: (1).landasan hukum dan regulasi;(2).organisasi; (3).tatalaksana; (4).manajemen SDMaparatur; (5). Pola pikir, budaya organisasi, dan nilai dasaraparatur; (6).integritas aparatur; (7).sistem pengawasanintern dan akuntabilitas kinerja; (8).kualitas pelayananpublik; (9).sistem monitoring dan evaluasi kinerja, danpengelolaan pengetahuan reformasi birokrasi.98


Penyempurnaan Kerangka Kebijakan NasionalReformasi BirokrasiPerubahan Mindset dan Culture SetPROFIL BIROKRASI 2025Strategi Pelaksanaan99Quick win(yang langsung dan tidaklangsung dirasakanmasyarakat)KelembagaanKetatalaksanaanSDMBirokrasi yangBersih, danBebas KKNPeningkatanKapasitas danAkuntabilitasKinerja BirokrasiPengawasanDanAkuntabilitasPeningkatanKualitasPelayananMonitoring Dan EvaluasiMANAJEMEN PERUBAHANPENGELOLAAN PENGETAHUAN RB99


100Sasaran 5 Tahun• Tersedianya kerangka hukum tentang birokrasi/manajemen pemerintahan;• Meningkatnya efisiensi dan efektivitas organisasi dantatalaksana;• Meningkatnya mutu SDM aparatur;• Terbentuknya pola pikir dan budaya kerja pada birokrasiK/L/Pemda;• Meningkatnya integritas aparatur;• Menguatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;• Meningkatnya pelayanan prima.100


101Target penyelesaian2011Seluruh K/L diproses dan ditargetkan selesaipada tahun 2011 + secara intensif mulaipelaksanaan RB di daerah2025Untuk Reformasi Birokrasi di Daerah, ditargetkansecara bertahap penyelesaiannya pada tahun2025 (Seluruh Pemda target selesai).101


Pelaksanaan102Permasalahan yang Dihadapi :1.Efektivitas peraturanperundang-undangan2.Pola pikir (mind-set) danbudaya kerja (culture-set)3.Penyelenggaraan pemerintahanyang bersih, bebas KKN danakuntabel4.Pelayanan Publik5.SDM AparaturKondisi yang diinginkan:1.Peningkatan penyelenggaraanpemerintahan yang bersih danbebas KKN2.Peningkatan kualitas pelayananpublik3.Peningkatan kapasitas danakuntabilitas kinerja birokrasi4.Peningkatan profesionalismeSDM aparaturReformasi BirokrasiProgram dan KegiatanGrand DesignRoad MapTINGKATAN PELAKSANAANMakroMesoMikro102


TINGKATAN PELAKSANAAN103Aspek-aspekreformasi birokrasiTingkatanPelaksanaanCakupan ReformasiBirokrasiOrganisasiTatalaksanaManajemen SDMPengawasan InternAkuntabilitasPelayanan PublikMakroMesoMikroMenyangkut berbagai aspek kebijakan terkaitdengan upaya reformasi birokrasi sebagaikerangka kebijakan dasar operasional birokrasi(misalnya: penyempurnaan berbagai peraturanperundang-undangan tentang organisasi,tatalaksana, manajemen SDM, pengawasanintern, akuntabilitas dan pelayanan publik)Menyangkut berbagai aspek kebijakan sebagaibagian dari upaya mendorong reformasibirokrasi pada K/L/Pemda (Pedoman,Juklak/Juknis)Menyangkut berbagai aspek kebijakanK/L/Pemda sebagai bagian dari upayapercepatan reformasi birokrasi pada masingmasingK/L/Pemda103


GDRM RB 2010 – 2025104PROGRAM-PROGRAMProgram Untuk TingkatanMakro1) Penataan Organisasi;2) Penataan Tatalaksana;3) Penataan SistemManajemen SDM Aparatur;4) Penataan PengawasanIntern;5) Peningkatan AkuntabilitasKinerja; dan6) Peningkatan KualitasPelayanan.Program Untuk TingkatanMeso1) Quick Win;2) Manajemen Perubahan;3) Konsultasi danAsistensi;4) Monitoring, Evaluasidan Pelaporan;5) Knowledgemanagement.Program Untuk TingkatanMikro1) Quick Win;2) Manajemen Perubahan;3) Penataan Organisasi;4) Penataan Tatalaksanaan;5) Penataan Sistem ManajemenSDM Aparatur;6) Penguatan Unit Organisasi;7) Penyusunan PeraturanPerundang-undangan;8) Penataan PengawasanInternal;9) Peningkatan AkuntabilitasKinerja;10) Peningkatan KualitasPelayanan Publik;104


ROAD MAP 2010 – 2014105Tahapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Tingkatan MakroProgram Kegiatan Hasil yang diharapkan1) Penataan Organisasi;2) Penataan Tatalaksana;3) Penataan SistemManajemen SDMAparatur;4) Penguatan PengawasanIntern;5) Penguatan AkuntabilitasKinerja; dan6) Peningkatan KualitasPelayanan.66 kegiatan • Peningkatan efisiensi dan efektivitaskelembagaan• Peningkatan kinerja birokrasi• Penurunan penyalahgunaanwewenang/penyimpangan/KKN• Perwujudan perubahan mind-set danculture-set• Peningkatan integritas birokrasi• Peningkatan profesionalisme birokrasi• Peningkatan efisiensi dan efektivitaspengelolaan pegawai• Peningkatan jumlah instansi yangmemperoleh predikat WTP• Peningkatan akuntabilitas kinerja birokrasi• Peningkatan kapabilitas birokrasi• Peningkatan kualitas pelayanan publik105


ROAD MAP 2010 – 2014106Tahapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Tingkatan MesoProgram Kegiatan Hasil yang diharapkan1) Quick Win;2) ManajemenPerubahan;3) Konsultasi danAsistensi;4) Monitoring,Evaluasi danPelaporan;5) Knowledgemanagement.18kegiatan• Peningkatan pemahaman,persamaan persepsi, komitmenuntuk melaksanakan reformasibirokrasi• Peningkatan jumlah instansiyang masuk program reformasibirokrasi• Efektivitas pelaksanaanreformasi birokrasi106


ROAD MAP 2010 – 2014107Tahapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Tingkatan MikroProgram Kegiatan Hasil yang diharapkan1) Quick Win;2) Manajemen Perubahan;3) Penataan Organisasi;4) Penataan Tatalaksanaan;5) Penataan Sistem ManajemenSDM Aparatur;6) Penguatan Unit Organisasi;7) Penataan Peraturan Perundangundangan;8) Penguatan Pengawasan Internal;9) Penguatan Akuntabilitas Kinerja;54 kegiatan • Peningkatan kepercayaan masyarakat• Efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi• Efektivitas dan Efisiensi organisasi K/L/Pemda• Efektivitas dan Efisiensi pengelolaan SDM aparaturpada K/L/Pemda• Peningkatan profesionalisme SDM aparatur padaK/L/Pemda• Peningkatan kesejahteraan aparatur• Peningkatan kualitas pelayanan• Efektivitas dan Efisiensi pengelolaan kebijakanK/L/Pemda• Peningkatan kinerja K/L/Pemda• Peningkatan akuntabilitas kinerja instansipemerintah• Peningkatan kapabilitas K/L/Pemda• Pemberantasan praktek KKN10) Peningkatan Kualitas PelayananPublik;107


10811. SEKILAS TENTANGASEAN-CHINAFREE TRADE AREA108


Problematik ACFTA• Pemerintah Republik Indonesia telah meratifikasi Persetujuan Kerangka KerjasamaEkonomi antara ASEAN dan China dengan Keputusan Presiden No. 48 Tahun 2004.• Pada prinsipnya disadari bahwa banyak industri kita yang belum siap bersaingdengan produk China. Namun disisi yang lain, upaya penundaan berlakunya ACFTAjuga tidak mudah dan bukannya tanpa masalah.• Kesulitan dan permasalahan bila melakukan permintaan penundaan berlakunyaACFTA: Dapat menurunkan kredibilitas Indonesia dalam upaya meningkatkan peranIndonesia dalam hubungan inter<strong>nasional</strong>. Penundaan ACFTA akan sulit dilakukan karena akan melibatkan negara-negaraanggota ASEAN lainnya yang telah menandatangani persetujuan ACFTA serta akanmenimbulkan konsekwensi bukan hanya dari China tapi juga dari negara anggotaASEAN lainnya. Dalam berbagai pertemuan G-20 disepakati untuk menghindarkan atau mengurangikeinginan menerapkan kebijakan proteksi. Kalau semua negara melakukan proteksimaka recovery ekonomi dunia akan terhambat.109109


Upaya yang akan dilakukan110• Notifikasi. Dari 1.516 pos tarif, 228 pos tarif diusulkan untuk dinotifikasi, karenasektor industri banyak yang keberatan dan belum siap untuk bersaing denganproduk China• Pemerintah perlu mengkaji kembali tentang faktor-faktor yang menyebabkanketidaksiapan industri untuk bersaing. Ada dua faktor yang dapat menyebabkanketidaksiapan industri: Disebabkan oleh ketidakefisienan sektor industri Indonesia karena selama initerbiasa diproteksi Adanya ekonomi biaya tinggi yang menyebabkan tingginya biaya produksi• Perlunya penyediaan infrastruktur dan energi yang memadai• Pemantauan implementasi ACFTA. Bila memang terbukti membawa dampaknegatif bagi Industri dan menyebabkan industri domestik tidak dapatberproduksi, maka Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategisuntuk mengatasi dampak negatif ACFTA110


Upaya yang akan dilakukan Lanjutan.....111• Langkah Antisipasi yang perlu diambil Kebijakan pengamanan pasar dalam negerio Impor yang membatasi komoditi pada pelabuhan tertentuo Pengawasan peredaran barang termasuk surat keterangan asal (SKA) barango Penerapan NSW (National Single Window)o Penerapan perluasan SNI Wajibo Peningkatan promosi penggunaan produk dalam negeri Kebijakan Penguatan Eksporo Peningkatan kualitas produk eksporo Peningkatan promosi eksporo Peningkatan fasilitasi eksporo Kebijakan penguatan industri yang diprioritaskano Peningkatan peranan KBRI sebagai business intelegence unit111


Kesimpulan tentang ACFTA112• Suka atau tidak suka, Indonesia harus siap menghadapi Persaingan Bebas.Peningkatan Daya Saing Nasional merupakan keharusan yang tidak bisa ditundalagi.• Daya Saing Nasional didukung berbagai aspek: kondisi Ekonomi, kualitas SDM,kondisi Insfra Struktur, tingkat Kemajuan dan Pemanfaatan Iptek, dan KualitasPenyelenggaraan Pemerintahan (politik, hankam, hukum, dan birokrasi).• Sebagai salah satu pendukung terciptanya Penyelenggaraan Pemerintahan yangberkualitas, reformasi birokrasi ditujukan untuk: mewujudkan Pemerintah yangBersih dan Bebas KKN, meningkatkan kualitas Pelayanan Publik, danmewujudkan Birokrasi yang Efektif, Efisien, dan Produktif. Bila hal ini dapatdicapai, bersamaan dengan peningkatan pilar daya saing yang lain, hal itu akanmeningkatkan Daya Saing Nasional.• Peningkatan Daya Saing Nasional akan memacu pertumbuhan ekonomi.Pertumbuhan ekonomi, disertai dengan upaya me-meratakannya akanmewujudkan Kesejahteraan Masyarakat.112


113


114Naskah Lengkap Perpres No. 5 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014dapat diunduh di:www.bappenas.go.id114

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!