12.07.2015 Views

ED PSAK 1 - Blog Staff UI

ED PSAK 1 - Blog Staff UI

ED PSAK 1 - Blog Staff UI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738keuangan tersebut, atau gabungan dari keduanya, dapatmenjadi faktor penentu.Penilaian apakah suatu kelalaian dalam mencantumkan ataukesalahan dalam mencatat dapat memengaruhi keputusanekonomi dari pengguna laporan, dan dengan demikian menjadimaterial, membutuhkan pertimbangan mengenai karakteristikdari masing-masing pengguna laporan tersebut. KerangkaDasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuanganparagraf 25 menyatakan bahwa ‘pengguna laporan keuangandiasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentangaktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untukmempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.’ Olehkarena itu, penilaian tersebut perlu memerhatikan bagaimanapengguna laporan dengan karakteristik tersebut diharapkanterpengaruh dalam membuat keputusan ekonomi.Catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporankeuangan berisi informasi tambahan atas apa yangdisajikan dalam laporan posisi keuangan, laporanpendaptan komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jikadisajikan), laporan perubahan ekuitas dan laporan aruskas. Catatan atas laporan keuangan memberikanpenjelasan atau rincian dari pos-pos yang disajikan dalamlaporan keuangan tersebut dan informasi mengenai posposyang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalamlaporan keuangan.Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatandan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidakdiakui dalam laba rugi dari laporan pendapatankomprehensif sebagaimana dipersyaratkan oleh SAKlainnya.Komponen pendapatan komprehensif lain meliputi:(a) perubahan dalam surplus revaluasi (lihat <strong>PSAK</strong> 16: AsetTetap dan <strong>PSAK</strong> 19: Aset Tidak Berwujud);Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.3<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd36/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(b) keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaatpasti yang diakui sesuai dengan paragraf 94 <strong>PSAK</strong> 24:Imbalan Kerja;(c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaranlaporan keuangan dari entitas asing (lihat <strong>PSAK</strong> 11:Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata UangAsing);(d) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali asetkeuangan yang dikategorikan sebagai ’tersedia untuk dijual’(lihat <strong>PSAK</strong> 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran);(e) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumenlindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (lihat<strong>PSAK</strong> 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran)Pemilik adalah pemegang instrumen yang diklasifikasikansebagai ekuitas.Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, tidaktermasuk komponen-komponen pendapatan komprehensiflain.Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yangdireklasifikasi ke bagian laba rugi periode berjalan yangsebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainpada periode berjalan atau periode sebelumnya.Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitasselama satu periode yang dihasilkan dari transaksi danperistiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan daritransaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagaipemilik.Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen “laba rugi”dan “pendapatan komprehensif lain”.01.4Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd46/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738entitas beroperasi, tanggapan terhadap perubahan danpengaruhnya, dan kebijakan investasi untuk memeliharaserta meningkatkan kinerja keuangannya, termasukkebijakan dividen;(b). Sumber pendanaan entitas dan target rasio laibilitasterhadap ekuitas; dan(c). Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisikeuangan sesuai dengan`SAK.12. Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporankeuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilaitambah (value added statement), khususnya bagi industridimana faktor lingkungan hidup memegang peranan pentingdan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompokpengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporantambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar AkuntansiKeuangan.Karakteristik UmumPenyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK13. Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisikeuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas.Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secarajujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lainsesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalamKerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapantambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkanpenyajian laporan keuangan secara wajar.14. Entitas yang laporan keuangannya telah patuhterhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dantanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebutdalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak bolehmenyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuhHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.7<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd76/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373818. Ketika entitas menyimpang dari ketentuan suatu<strong>PSAK</strong> sesuai dengan paragraf 17, maka entitasmengungkapkan:(a) bahwa manajemen telah menyimpulkan bahwalaporan keuangan menyajikan secara wajar posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas;(b) bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAKterkait, kecuali pos yang menyimpang dari ketentuantertentu untuk mencapai penyajian yang wajar;(c) nama <strong>PSAK</strong> yang tidak diterapkan, sifatpenyimpangan, termasuk perlakuan yangdisyaratkan oleh <strong>PSAK</strong> tersebut, alasan mengapaperlakuan tersebut akan memberikan pemahamanyang salah dalam situasi tersebut sehingga akanbertentangan dengan tujuan laporan keuangan yangdiatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan danPenyajian Laporan Keuangan, dan perlakuan yangditerapkan; dan(d) untuk masing-masing periode yang disajikan,pengaruh keuangan dari penyimpangan untukmasing-masing pos dalam laporan keuangan yangseharusnya dilaporkan sesuai dengan ketentuantersebut.19. Ketika entitas menyimpang dari suatu ketentuandalam suatu <strong>PSAK</strong> pada periode sebelumnya, danpenyimpangan tersebut berpengaruh terhadap jumlahyang diakui dalam laporan keuangan pada periodeberjalan, maka entitas membuat pengungkapansebagaimana diatur pada paragraf 18 (c) dan (d).20. Contoh implementasi paragraf 19 adalah ketika entitaspada periode sebelumnya menyimpang dari suatu ketentuandalam suatu <strong>PSAK</strong> untuk pengukuran aset atau laibilitas danpenyimpangan tersebut memengaruhi pengukuran atasperubahan aset dan laibilitas yang diakui pada laporan keuanganperiode berjalan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.9<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd96/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373821. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketikamanajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadapsuatu ketentuan dalam suatu <strong>PSAK</strong> akan memberikanpemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuanlaporan keuangan yang diatur dalam Kerangka DasarPenyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, tetapiperaturan yang relevan melarang penyimpangan tersebut,maka entitas semaksimal mungkin mengurangipemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan:(a) nama <strong>PSAK</strong> terkait, sifat ketentuan, dan alasanmengapa manajemen menyimpulkan bahwakepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akanmemberikan pemahaman yang salah yangbertentangan dengan tujuan laporan keuangan yangdiatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan danPenyajian Laporan Keuangan; dan(b) untuk masing-masing periode yang disajikan,penyesuaian terhadap masing-masing pos dalamlaporan keuangan yang dipandang perlu olehmanajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.22. Untuk tujuan penerapan paragraf 17 – 21, informasitertentu dapat bertentangan dengan tujuan laporan keuanganketika informasi tersebut tidak menyajikan secara jujurtransaksi, peristiwa dan kondisi lain baik yang diminta untukdisajikan atau sewajarnya diharapkan untuk disajikan dan,konsekuensinya, informasi tersebut dapat memengaruhikeputusan ekonomi dari pengguna laporan keuangan. Ketikamenilai apakah kepatuhan terhadap ketentuan khusus dari suatu<strong>PSAK</strong> akan memberikan pemahaman yang salah yangbertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalamKerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan, manajemen mempertimbangkan:(a) alasan tujuan laporan keuangan tidak tercapai dalam kondisitersebut; dan(b) bagaimana perbedaan kondisi entitas dengan kondisi entitaslain yang mematuhi persyaratan. Jika entitas lain dengankondisi yang sama menerapkan persyaratan tersebut,01.10Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd106/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738maka akan muncul asumsi yang dapat diperdebatkan bahwakepatuhan terhadap persyaratan tersebut tidak akanmemberikan pemahaman yang salah yang bertentangandengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalamKerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan..Kelangsungan Usaha23. Dalam menyusun laporan keuangan, manajemenmembuat penilaian tentang kemampuan entitas untukmempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusunlaporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsunganusaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasientitas atau menghentikan perdagangan, atau tidakmempunyai alternatif lainnya yang realistis selainmelakukannya. Jika manajemen menyadari (dalammembuat penilaiannya) mengenai adanya ketidakpastianyang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisiyang dapat menimbulkan keraguan yang signifikantentang kemampuan entitas untuk mempertahankankelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkanketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun laporankeuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,maka entitas mengungkapkan fakta tersebut, bersamadengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporankeuangan dan alasan mengapa entitas tidakdipertimbangkan sebagai entitas yang dapatmenggunakan asumsi kelangsungan usaha.24. Dalam mempertimbangkan apakah dasar asumsikelangsungan usaha adalah tepat, manajemen memerhatikansemua informasi masa depan, paling sedikit (namun tidakdibatasi untuk) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan.Tingkat pertimbangan tergantung pada fakta dari setiap kasus.Jika selama ini entitas menghasilkan laba dan mempunyai akseske sumber pembiayaan, maka dapat disimpulkan bahwa asumsikelangsungan usaha telah sesuai tanpa melalui analisis rinci.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.11<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd116/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Dalam kasus lain, manajemen perlu memerhatikan faktor yangmemengaruhi profitabilitas masa kini maupun masa yang akandatang, jadual pembayaran utang dan sumber potensialpembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwaasumsi kelangsungan usaha telah sesuai.Dasar Akrual25. Entitas menyusun laporan keuangan atas dasarakrual, kecuali laporan arus kas.26. Ketika akuntansi berbasis akrual digunakan, entitasmengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas, ekuitas, pendapatandan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-postersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsurunsurtersebut dalam Kerangka Dasar Penyusunan danPenyajian Laporan Keuangan.Materialitas dan Agregasi27. Entitas menyajikan secara terpisah kelompok possejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisahpos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecualipos tersebut tidak material.28. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesansejumlah transaksi atau peristiwa lain yang diklasifikasikan sesuaisifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses penggabungandan pengklasifikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan.Jika suatu klasifikasi pos tidak material, maka dapatdigabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam laporankeuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Suatupos mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalamlaporan keuangan tetapi cukup material untuk disajikan terpisahdalam catatan atas laporan keuangan.01.12Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd126/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373829. Entitas tidak diperlukan untuk memberikan suatupengungkapan khusus yang diminta oleh suatu <strong>PSAK</strong> jikainformasi tersebut tidak material.Saling Hapus30. Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atasaset dan laibilitas atau pendapatan dan beban, kecualidisyaratkan atau diijinkan oleh suatu <strong>PSAK</strong>.31. Entitas melaporkan secara terpisah untuk aset danlaibilitas serta pendapatan dan beban. Saling hapus dalamlaporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuanganatau dalam laporan laba rugi terpisah (jika disajikan) mengurangikemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk memahamitransaksi, peristiwa dan kejadian lain yang telah terjadi maupununtuk menilai arus kas entitas di masa depan, kecuali jika salinghapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa.Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihanpenilaian (misalnya, penyisihan keusangan atas persediaaandan penyisihan piutang tak tertagih) tidak termasuk kategorisaling hapus.32. <strong>PSAK</strong> 23: Pendapatan mendefinisikan pendapatandan mensyaratkan entitas untuk mengukurnya berdasarkan nilaiwajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima, denganmempertimbangkan jumlah potongan dagang dan rabat volumeyang diperbolehkan. Dalam aktivitas normal, entitas jugamelakukan transaksi lain yang bukan merupakan penghasilutama pendapatan dan bersifat insidentil. Entitas menyajikanhasil dari transaksi tersebut dengan mengurangkan setiappendapatan dengan beban terkait yang timbul dari transaksiyang sama sepanjang penyajian tersebut mencerminkansubstansi dari transaksi atau peristiwa lain. Misalnya:(a) entitas menyajikan keuntungan dan kerugian ataspelepasan aset tidak lancar, termasuk investasi dan asetoperasional, dilaporkan dengan mengurangkan penerimaanHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.13<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd136/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738dari pelepasan dengan nilai tercatat dan beban yang timbuldari pelepasan aset tersebut;(b) entitas dapat mengurangkan pengeluaran yang terkaitdengan ketentuan yang diakui sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 57dan diganti berdasarkan perjanjian kontraktual dengan pihakketiga (seperti perjanjian garansi dari pemasok) denganpenggantian yang diterima.33. Entitas menyajikan keuntungan dan kerugian yangtimbul dari suatu kelompok transaksi yang sejenis secara neto,misalnya keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uangasing atau keuntungan dan kerugian yang timbul dari instrumenkeuangan yang dikategorikan sebagai diperdagangkan. Namun,entitas menyajikan keuntungan dan kerugian tersebut secaraterpisah jika keuntungan atau kerugian tersebut material.Frekuensi Pelaporan34. Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap(termasuk informasi komparatif) setidaknya secaratahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah danlaporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yanglebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun,sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporankeuangan, maka entitas mengungkapkan:(a) alasan penggunaan periode pelaporan yang lebihpanjang atau lebih pendek; dan(b) fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporankeuangan tidak dapat diperbandingkan secarakeseluruhan.35. Umumnya entitas secara konsisten menyiapkan laporankeuangan untuk periode satu tahun. Namun, untuk alasanpraktis, beberapa entitas lebih memilih untuk melaporkan,sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidakmenghalangi praktik seperti ini.01.14Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd146/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Informasi Komparatif36. Informasi kuantitatif diungkapkan secarakomparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruhjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periodeberjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasikomparatif yang bersifat naratif dan deskriptif darilaporan keuangan periode sebelumnya diungkapkankembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuanganperiode berjalan.37. Entitas yang mengungkapkan informasi komparatifmenyajikan minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporanuntuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporankeuangan. Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secararetrospektif atau membuat penyajian kembali secararetrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan ataumereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan, maka entitasmenyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan, dua laporanuntuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporankeuangan. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan pada:(a) akhir periode berjalan,(b) akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periodeberjalan), dan(c) permulaan dari periode komparasi terawal.38. Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikanpada laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevanuntuk diungkapkan pada periode berjalan. Misalnya, rinciantentang sengketa hukum yang dihadapi dengan hasil akhirnyabelum diketahui secara pasti pada periode sebelumnya danmasih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan kembalipada periode berjalan. Pengguna akan memperoleh manfaatdari informasi adanya ketidakpastian pada akhir periodepelaporan sebelumnya, dan langkah yang telah dilakukan selamaperiode berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.15<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd156/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839. Jika entitas mengubah penyajian ataupengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, makaentitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecualireklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jikaentitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka entitasmengungkapkan:(a) sifat reklasifikasi;(b) jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapapos yang direklasifikasi; dan(c) alasan reklasifikasi.40. Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktisuntuk dilakukan, maka entitas mengungkapkan:(a) alasan tidak mereklasifikasi jumlah tersebut, dan(b) sifat penyesuaian yang akan dilakukan jika jumlahtersebut direklasifikasi.41. Peniingkatkan komparabilitas informasi antar periodemembantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi,khususnya memungkinkan penilaian atas tren informasikeuangan untuk tujuan prediksi. Dalam beberapa keadaan,reklasifikasi informasi komparatif tidak praktis untuk dilakukanterhadap periode sebelumnya untuk mencapai komparabilitasdengan periode berjalan. misalnya entitas mungkin belummengumpulkan data dalam periode sebelumnya yangmemungkinkan untuk melakukan reklasifikasi, dan mungkintidak praktis untuk menyusun kembali informasi tersebut.42. <strong>PSAK</strong> 25 mengatur penyesuaian terhadap informasikomparatif yang dipersyaratkan ketika entitas melakukanperubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahanmendasar.Konsistensi Penyajian43. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporankeuangan antar periode harus konsisten kecuali:01.16Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd166/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(a) setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadapsifat operasi entitas atau review atas laporankeuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian ataupengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untukdigunakan dengan mempertimbangkan kriteria untukpenentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam<strong>PSAK</strong> 25; atau(b) perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu <strong>PSAK</strong>.44. Misalnya, suatu akusisi atau pelepasan yang signifikanatau review atas penyajian laporan keuangan, mungkin akanmenghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harusdisajikan secara berbeda. Namun demikian perubahanpenyajian dapat dilaksanakan jika perubahan tersebutmemberikan informasi yang andal dan lebih relevan bagipengguna atau struktur yang baru mempunyai kecenderunganakan dipergunakan seterusnya. Jika dilakukan perubahanpenyajian laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasiinformasi komparatif sesuai dengan paragraf 39 dan 40.STRUKTUR DAN ISIPendahuluan45. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan khususdalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugikomprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), ataulaporan perubahan ekuitas dan mensyaratkan pengungkapandari pos-pos lainnya pada laporan keuangan tersebut ataucatatan atas laporan keuangan. <strong>PSAK</strong> 2: Laporan Arus Kasmengatur persyaratan untuk penyajian informasi arus kas.46. Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah“pengungkapan” dalam arti luas, meliputi pos-pos yang disajikandi dalam laporan keuangan. Pengungkapan juga dipersyaratkanoleh SAK lain. Kecuali dinyatakan lain dalam Pernyataan iniatau SAK lainnya, pengungkapan tersebut dapat dilakukandalam laporan keuangan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.17<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd176/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Identifikasi Laporan Keuangan47. Entitas mengidentifikasikan laporan keuangansecara jelas dan membedakannya dari informasi laindalam dokumen publikasi yang sama.48. SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan tidakuntuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan,dokumen yang disampaikan kepada regulator atau dokumenlainnya. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pengguna dapatmembedakan laporan yang disusun sesuai SAK denganinformasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna laporan.49. Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporankeuangan dan catatan atas laporan keuangan. Di sampingitu, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas,dan mengulangnya jika dibutuhkan sehingga dapatdipahami:(a) nama entitas pembuat laporan keuangan atau identitaslain, dan setiap perubahan informasi dari akhirperiode laporan sebelumnya;(b) apakah merupakan laporan keuangan satu entitasatau suatu kelompok entitas;(c) tanggal akhir periode pelaporan atau periode yangdicakup oleh laporan keuangan atau catatan ataslaporan keuangan;(d) mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikandalam <strong>PSAK</strong> 52; dan(e) pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlahdalam laporan keuangan.50. Entitas telah memenuhi persyaratan paragraf 49 denganmenyajikan judul yang tepat untuk halaman, laporan keuangan,catatan atas laporan keuangan, kolom dan sejenisnya.Pertimbangan diperlukan untuk menentukan cara terbaik dalammenyajikan informasi tersebut. Misalnya, ketika entitasmenyajikan laporan keuangan secara elektronik, maka halamanhalamanterpisah tidak selalu digunakan; selanjutnya entitas01.18Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd186/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738menyajikan hal-hal di atas untuk memastikan bahwa informasiyang dicakup dalam laporan keuangan dapat dipahami.51. Agar lebih dapat dipahami, entitas pada umumnyamenyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi matauang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini diperkenankansepanjang entitas mengungkapkan tingkat pembulatan dan tidakmenghilangkan informasi yang material.Laporan Posisi KeuanganInformasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan52. Laporan posisi keuangan minimal mencakuppenyajian jumlah pos-pos berikut:(a) aset tetap;(b) properti investasi;(c) aset tidak berwujud;(d) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikanpada (e), (h) dan (i));(e) investasi dengan menggunakan metode ekuitas;(f) aset biolojik;(g) persediaan;(h) piutang dagang dan piutang lainnya;(i) kas dan setara kas;(j) total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yangdimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalamkelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yangdimiliki untuk dijual sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 58;(k) utang dagang dan terutang lainnya;(l) kewajiban diestimasi;(m) laibilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yangdisajikan dalam (k) dan (l));(n) laibilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimanadidefinisikan dalam <strong>PSAK</strong> 46;(o) laibilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimanadidefinisikan dalam <strong>PSAK</strong> 46;Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.19<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd196/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(p) laibilitas yang termasuk dalam kelompok yangdilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yangdimiliki untuk dijual sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 58;(q) kepentingan non-pengendali, disajikan sebagaibagian dari ekuitas; dan(r) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas induk.53. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dansubtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajiantersebut relevan untuk pemahaman posisi keuanganentitas.54. Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidaklancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjangsebagai klasfikasi yang terpisah dalam laporan posisikeuangan, maka aset (laibilitas) pajak tangguhan tidakboleh diklasifikasikan sebagai aset lancar (laibilitasjangka pendek).55. Pernyataan ini tidak mengatur susunan atau formatpenyajian pos-pos. Paragraf 52 menjelaskan daftar pos-posyang berbeda berdasarkan sifat atau fungsinya untuk menjaminpenyajian terpisah di dalam laporan posisi keuangan. Sebagaitambahan:(a) suatu pos disajikan terpisah jika ukuran, sifat atau fungsidari pos tersebut atau agregasi pos-pos yang samamenyebabkan penyajian terpisah menjadi relevan untukmemahami laporan posisi keuangan entitas;(b) penjelasan yang digunakan dan urutan dari pos-pos atauagregasi pos-pos yang sama dapat diubah sesuai dengansifat entitas dan transaksinya, untuk memberikan informasiyang relevan dalam memahami posisi keuangan entitas.Misalnya, institusi keuangan mungkin mengubah penjelasandi atas dalam rangka memberikan informasi yang relevanmengenai operasi institusi keuangan.01.20Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd206/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373856. Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahandisajikan secara terpisah didasarkan atas penilaian dari:(a) sifat dan likuiditas aset;(b) fungsi aset tersebut dalam entitas;(c) jumlah, sifat dan jangka waktu laibilitas.57. Penggunaan dasar pengukuran yang berbeda untukkelompok aset yang berbeda menunjukkan bahwa sifat danfungsi aset tersebut berbeda dan, oleh karena itu, entitasmenyajikan kelompok aset yang berbeda secara terpisah.Misalnya, kelompok aset tetap yang berbeda dapat dicatatberdasarkan biaya perolehan atau jumlah yang direvaluasisesuai dengan <strong>PSAK</strong> 16.Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar dan LaibilitasJangka Pendek dan Jangka Panjang58. Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancardan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagaiklasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangansesuai dengan paragraf 64-74, kecuali penyajianberdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebihrelevan dan dapat diandalkan. Jika pengecualian tersebutditerapkan, maka entitas menyajikan seluruh aset danlaibilitas berdasarkan urutan likuiditas.59. Apapun metode penyajian yang digunakan, entitasmengungkapkan jumlah yang diharapkan dapatdipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belasbulan untuk setiap pos aset dan laibilitas yangmenggabungkan jumlah yang diharapkan akandipulihkan atau diselesaikan:(a) tidak lebih dari dua belas bulan setelah periodepelaporan; dan(b) lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan60. Ketika entitas menyediakan barang atau jasa dalamsiklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas, makaHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.21<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd216/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta laibilitas jangkapendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuanganmemberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakanaset neto yang digunakan secara terus menerus sebagai modalkerja dari aset neto yang digunakan dalam operasi entitas jangkapanjang. Pengklasifikasian tersebut juga menunjukkan asetyang diharapkan akan direalisasi dalam siklus operasi berjalandan laibilitas yang akan jatuh tempo pada periode yang sama.61. Untuk beberapa entitas, seperti institusi keuangan,penyajian aset dan laibilitas berdasarkan urutan likuiditasmemberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkandibandingkan penyajian berdasarkan lancar dan tidak lancaratau jangka pendek dan jangka panjang karena entitas padaindustri tersebut tidak menyediakan barang atau jasa selamasiklus operasi entitas yang dapat diidentifikasi secara jelas..62. Dalam menerapkan paragraf 58, entitas diperkenankanuntuk menyajikan beberapa aset menggunakan klasifikasilancar dan tidak lancar, dan laibilitas menggunakan jangkapendek dan jangka panjang dan lainnya berdasarkan likuiditasjika hal tersebut memberikan informasi yang lebih relevan dandapat diandalkan. Kebutuhan untuk mengkombinasikan basispenyajian dimungkinkan jika entitas memiliki operasi yangberagam.63. Informasi mengenai tanggal perkiraan realisasi asetdan laibilitas berguna dalam penilaian likuiditas dan solvabilitasentitas. <strong>PSAK</strong> 31 mensyaratkan pengungkapan tanggal jatuhtempo aset keuangan dan laibilitas keuangan. Aset keuangantermasuk piutang usaha dan piutang lainnya, dan laibilitaskeuangan termasuk utang usaha dan terutang lainnya. Informasitentang tanggal perkiraan pemulihan aset nonmoneter, sepertipersediaan, dan tanggal perkiraan dari penyelesaian laibilitasseperti kewajiban diestimasi juga bermanfaat, terlepas dariapakah aset diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak lancardan laibilitas sebagai jangka panjang dan jangka pendek.Misalnya, entitas mengungkapkan jumlah persediaan yang01.22Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd226/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738diharapkan dapat dipulihkan lebih dari dua belas bulan setelahperiode pelaporan.Aset Lancar64. Entitas mengklasifikasikan aset sebagai asetlancar, jika:(a) entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, ataubermaksud untuk menjual atau menggunakannya,dalam siklus operasi normal;(b) entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;(c) entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalamjangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan;atau(d) kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam<strong>PSAK</strong> 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebutdibatasi pertukarannya atau penggunaannya untukmenyelesaikan laibilitas sekurang-kurangnya 12bulan setelah periode pelaporan.Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasukkategori tersebut sebagai aset tidak lancar.65. Pernyataan ini menggunakan istilah "tidak lancar" untukmencakup aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset keuanganyang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak melarangpenggunaan istilah lainnya sepanjang pengertiannya jelas.66. Siklus operasi entitas merupakan jangka waktu antaraperolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentukkas atau setara kas. Ketika siklus operasi normal entitas tidakdapat diidentifikasikan secara jelas, maka diasumsikan selama12 bulan. Aset lancar mencakup aset (seperti persediaan danpiutang dagang) yang dijual, dikonsumsi atau direalisasikansebagai bagian siklus operasi normal meskipun aset tersebuttidak diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12bulan setelah periode pelaporan. Aset lancar juga mencakupaset yang dimiliki untuk diperdagangkan (aset keuangan dalamkategori ini diklasifikasikan sebagai dimiliki untukHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.23<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd236/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738diperdagangkan sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 55) dan bagian lancardari aset keuangan tidak lancar.Laibilitas Jangka Pendek67. Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitasjangka pendek jika:(a) entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitastersebut dalam siklus operasi normalnya;(b) entitas memiliki laibilitas tersebut untuk tujuandiperdagangkan;(c) laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikandalam jangka waktu 12 bulan setelah periodepelaporan; atau(d) entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untukmenunda penyelesaian laibilitas selama sekurangkurangnya12 bulan setelah periode pelaporan.Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategoritersebut sebagai laibilitas jangka panjang.68. Beberapa laibilitas jangka pendek, seperti utang dagang,beberapa akrual untuk biaya karyawan dan biaya operasilainnya, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalamsiklus operasi normal. Entitas mengklasifikasikan laibilitaslaibilitastersebut sebagai laibilitas jangka pendek meskipunlaibilitas-laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan lebihdari 12 bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi normalyang sama diterapkan pada aset dan laibilitas entitas. Jika tidakdapat diidentifikasi secara jelas, maka siklus operasi normalentitas diasumsikan 12 bulan.69. Laibilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalamsiklus operasi normal, tetapi jatuh tempo untuk diselesaikandalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan ataudimiliki untuk tujuan diperdagangkan. Misalnya, laibilitaskeuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untukdiperdagangkan sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 55, cerukan bank, danbagian jangka pendek dari laibilitas keuangan jangka panjang,01.24Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd246/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738dividen terutang, pajak penghasilan terutang, dan terutangnonusaha lainnya. Laibilitas keuangan yang merupakanpembiayaan jangka panjang (bukan bagian dari modal kerjayang digunakan dalam siklus operasi normal) dan tidak jatuhtempo dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporanmerupakan laibilitas jangka panjang, sebagaimana diatur dalamparagraf 72 dan 73.70. Entitas mengklasifikasikan laibilitas keuangan sebagailaibilitas jangka pendek jika laibilitas tersebut akan jatuh tempodalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan,meskipun:(a) kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktulebih dari dua belas bulan; dan(b) perjanjian untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalankembali pembayaran, atas dasar jangka panjang telahdiselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum tanggalpenyelesaian laporan keuangan.71. Jika entitas mengharapkan (dan memiliki hak) untukmelakukan pembiayaan kembali atau perpanjangan laibilitasselama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporandengan menggunakan fasilitas pinjaman yang ada, maka entitasmengklasifikasikan laibilitas tersebut sebagai laibilitas jangkapanjang, meskipun laibilitas tersebut akan jatuh tempo dalamperiode yang lebih pendek dari 12 bulan. Namun, jikapembiayaan kembali atau perpanjangan kembali bukanmerupakan diskresi entitas (misalnya, tidak terdapat perjanjianuntuk pembiayaan kembali), maka entitas tidakmempertimbangkan kemungkinan pembiayaan kembali laibilitasdan mengklasifikasikannya sebagai laibilitas jangka pendek.72. Ketika entitas melanggar ketentuan perjanjian pinjamanjangka panjang pada saat atau sebelum akhir periode pelaporanyang menyebabkan laibilitas tersebut harus segera dibayarsesuai permintaan, maka entitas mengklasifikasikan laibilitastersebut sebagai laibilitas jangka pendek, meskipun pemberipinjaman menyetujui (setelah periode pelaporan dan sebelumHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.25<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd256/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738tanggal penyelesaian laporan keuangan) untuk tidakmensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi ataspelanggaran tersebut. Entitas mengklasifikasikan laibilitastersebut sebagai laibilitas jangka pendek karena (pada akhirperiode pelaporan) entitas tidak memiliki hak untuk menundapenyelesaian laibilitas tersebut dalam jangka waktu sekurangkurangnyadua belas bulan setelah tanggal pelaporan.73. Namun, entitas mengklasifikasikan laibilitas sebagailaibilitas jangka panjang bila pemberi pinjaman menyetujui padaakhir periode pelaporan untuk memberikan tenggang waktupembayaran yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulansetelah periode pelaporan, selama periode dimana entitas dapatmemperbaiki pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian danpemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaransegera.74. Berkaitan dengan pinjaman yang diklasifikasikansebagai laibilitas jangka pendek, jika peristiwa-peristiwa berikutini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggalpenyelesaian laporan keuangan, maka peristiwa-peristiwatersebut harus diungkapkan sebagai peristiwa yang tidakmemerlukan penyesuaian (non-adjusting events) sesuaidengan <strong>PSAK</strong> 8:(a) pembiayaan kembali berbasis jangka panjang;(b) perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang;dan(c) pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberipinjaman untuk memperbaiki pelanggaran perjanjianpinjaman jangka panjang yang berakhir sekurangkurangnyadua belas bulan setelah periode pelaporan.Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuanganatau Catatan atas Laporan Keuangan75. Entitas mengungkapkan di laporan posisikeuangan atau di catatan atas laporan keuangan, sub-01.26Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd266/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738klasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikandengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas.76. Rincian yang tercakup dalam sub-klasifikasi, tergantungpada persyaratan SAK serta ukuran, sifat, dan fungsi dari jumlahdari masing-masing pos yang bersangkutan. Entitas jugamenggunakan faktor-faktor yang diuraikan pada paragraf 56 untukmenentukan dasar bagi subklasifikasi. Pengungkapan dapatberbeda untuk setiap pos, misalnya:(a) pos-pos aset tetap dipisahkan sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 16;(b) piutang dipisahkan ke dalam jumlah piutang dagang,piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa, pembayaran di muka dan jumlah lainnya;(c) persediaan dipisahkan sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 14:Persediaan, ke dalam kelompok barang dagangan, barangproduksi, bahan baku, barang dalam proses, dan barangjadi;(d) laibilitas diestimasi dipisahkan menjadi laibilitas diestimasiuntuk imbalan kerja dan laibilitas diestimasi lainnya; dan(e) ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagaikelompok seperti modal disetor, tambahan modal disetordan cadangan.77. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalamlaporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas,atau catatan atas laporan keuangan:(a) untuk setiap jenis saham:(i) jumlah saham modal dasar;(ii) jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh,dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh;(iii) nilai nominal saham, atau nilai dari saham yangtidak memiliki nilai nominal;(iv) rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal danakhir periode;(v) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekatpada setiap jenis saham, termasuk pembatasanatas dividen dan pembayaran kembali atasmodal;Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.27<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd276/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(vi) saham entitas yang dikuasai oleh entitas itusendiri atau oleh entitas anak atau entitasasosiasi; dan(vii)saham yang dicadangkan untuk penerbitandengan hak opsi dan kontrak penjualan saham,termasuk jumlah dan persyaratan;(b) penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap poscadangan dalam ekuitas.78. Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham,seperti persekutuan atau trust, mengungkapkan informasiyang setara sesuai dengan paragraf 77 (a), yangmemperlihatkan perubahan selama suatu periode darisetiap jenis penyertaan, hak, keistimewaan danpembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan.78A. Jika suatu entitas telah mengklasifikasikan:(a) Suatu instrument keuangan yang dapat ditanam yangdiklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas, atau(b) Suatu instrument yang membebankan entitas suatukewajiban untuk menyerahkan kepada pihak lain suatubagian pro rata atas asset neto entitas hanya pada likuidasidan diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitasantara laibilitas keuangan dan ekuitas, maka harusmengungkapkan jumlah yang direklasifikasikan ke dalam dankeluar dari setiap kategori (laibilitas keuangan atau ekuitas)dan waktu serta alasan klasifikasi tersebutLaporan Laba Rugi Komprehensif79. Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan danbeban yang diakui dalam satu periode:(a) dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif,atau(b) dalam bentuk dua laporan:(i) laporan yang menunjukkan komponen laba rugi(laporan laba rugi terpisah); dan(ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan01.28Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd286/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738menunjukkan komponen pendapatankomprehensif lain (laporan pendapatankomprehensif).Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba RugiKomprehensif80. Laporan laba rugi komprehensif, sekurangkurangnyamencakup penyajian jumlah pos-posberikutselama suatu periode:(a) pendapatan;(b) biaya keuangan;(c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint venturesyang dicatat dengan menggunakan metodeekuitas;(d) beban pajak;(e) suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:(i)laba rugi setelah pajak dari operasi yangdihentikan; dan(ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yangdiakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangibiaya untuk menjual atau dari pelepasan aset ataukelompok yang dilepaskan dalam rangka operasiyang dihentikan;(f) laba rugi;(g) setiap komponen dari pendapatan komprehensif lainyang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selainjumlah dalam huruf (h));(h) bagian pendapatan komprehensif lain dari entitasasosiasi dan joint ventures yang dicatat denganmenggunakan metode ekuitas; dan(i)total laba rugi komprehensif.81 Entitas mengungkapkan pos-pos di bawah inidalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi labarugi untuk periode:(a) laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikankepada:Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.29<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd296/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(i) kepentingan non-pengendali; dan(ii) pemilik entitas induk(b) total laba rugi komprehensif periode berjalan yangdapat diatribusikan kepada:(i) kepentingan non-pengendali; dan(ii) pemilik entitas induk82. Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimanadimaksud paragraf 80(a)-(f) dan pengungkapansebagaimana dimaksud paragraf 81(a) dalam laporanlaba rugi terpisah (lihat paragraf 79).83. Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dansub jumlah lain dalam laporan laba rugi komprehensifdan laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), jikapenyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerjakeuangan entitas.84. Karena dampak dari berbagai kegiatan, transaksi, danperistiwa lain entitas berbeda dalam frekuensi, potensikeuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat diprediksi,maka pengungkapan unsur-unsur kinerja keuangan membantupengguna laporan keuangan dalam memahami kinerja keuanganyang dicapai dan dalam membuat proyeksi kinerja keuanganmasa depan. Entitas memasukkan pos-pos tambahan dalamlaporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi terpisah(jika disajikan), perubahan istilah yang dipakai dan perubahanurutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk menjelaskanelemen kinerja keuangan. Entitas mempertimbangkan faktorfaktortermasuk materialitas, sifat dan fungsi dari berbagaikomponen pendapatan dan beban. Misalnya, suatu institusikeuangan dapat mengubah istilah untuk memberikan informasiyang relevan dengan operasinya. Entitas tidak diperkenankanmelakukan saling hapus pendapatan dan beban kecuali memenuhikriteria paragraf 30.85. Entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pospendapatan dan beban sebagai pos luar biasa dalam01.30Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd306/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugiterpisah (jika disajikan), atau dalam catatan atas laporankeuangan.Laba Rugi Selama Periode86. Entitas mengakui seluruh pos-pos pendapatan danbeban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu<strong>PSAK</strong> mensyaratkan atau memperkenankan lain.87. Beberapa SAK menentukan kondisi-kondisi kapanentitas mengakui pos-pos tertentu di luar laba rugi dalam periodeberjalan. <strong>PSAK</strong> 25 menentukan dua kondisi tersebut: koreksikesalahan dan dampak perubahan kebijakan akuntansi. SAKlainnya mensyaratkan atau memperkenankan suatu komponenpendapatan komprehensif lain yang memenuhi definisipendapatan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunandan Penyajian Laporan Keuangan dikeluarkan dari laba rugi(lihat paragraf 5).Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode88. Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilanterkait dengan setiap komponen dari pendapatankomprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi,baik dalam laporan pendapatan komprehensif ataucatatan atas laporan keuangan.89. Entitas dapat menyajikan komponen pendapatankomprehensif lain:(a) jumlah neto dari dampak pajak terkait, atau(b) jumlah sebelum dampak pajak terkait disertai dengan totalpajak penghasilan yang terkait dengan komponentersebut.90. Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasiyang terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.31<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd316/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373891. SAK lainnya menjelaskan bagaimana dan kapan jumlahyang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif laindireklasifikasi ke laba rugi. Reklasifikasi yang dimaksud padaPernyataan ini adalah penyesuaian reklasifikasi. Penyesuaianreklasifikasi dimasukkan dengan komponen pendapatankomprehensif lain yang terkait pada periode dimanapenyesuaian direklasifikasi ke laba rugi. Misalnya, keuntunganyang direalisasi dari pelepasan aset keuangan yangdikategorikan sebagai "tersedia untuk dijual" dimasukkan dalamlaba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakuidalam pendapatan komprehensif lain sebagai keuntungan yangbelum direalisasi pada periode berjalan atau periodesebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebutdikurangkan dari pendapatan komprehensif lain pada periodeketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke labarugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belumdirealisasi tersebut dua kali dalam total laba rugi komprehensif.92. Entitas dapat menyajikan penyesuaian reklasifikasi didalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan ataslaporan keuangan. Entitas yang menyajikan penyesuaianreklasifikasi pada catatan atas laporan keuangan menyajikankomponen pendapatan komprehensif lain setelah penyesuaianreklasifikasi terkait.93. Penyesuaian reklasifikasi terjadi, misalnya, daripelepasan kegiatan usaha luar negeri (lihat <strong>PSAK</strong> 11),penghentian pengakuan aset keuangan "tersedia untuk dijual"(lihat <strong>PSAK</strong> 55) dan ketika suatu lindung nilai atas prakiraantransaksi menimbulkan laba atau rugi (lihat paragraf 103 <strong>PSAK</strong>55 yang berhubungan dengan lindung nilai atas arus kas).94. Penyesuaian reklasifikasi tidak dilakukan padaperubahan surplus revaluasi yang diakui berdasarkan <strong>PSAK</strong>16 (revisi 2007) atau <strong>PSAK</strong> 19 atau pada keuntungan dankerugian aktuarial yang diakui dalam program dana pensiunmanfaat pasti yang diakui berdasarkan paragraf 93A dari <strong>PSAK</strong>24. Komponen tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif01.32Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd326/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba padaperiode berikutnya ketika aset tersebut digunakan ataudihentikan pengakuannya (lihat <strong>PSAK</strong> 16 dan <strong>PSAK</strong> 19).Keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan dalam saldo labapada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuarialtersebut sebagai pendapatan komprehensif lain (lihat <strong>PSAK</strong>24)Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba RugiKomprehensif atau Catatan atas Laporan Keuangan95. Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai material,maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secaraterpisah.96. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secaraterpisah atas pos-pos pendapatan dan beban adalah sebagaiberikut:(a) penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto ataupenurunan nilai aset tetap menjadi jumlah yang dapatdipulihkan kembali, sebagaimana pemulihan atas penurunantersebut;(b) restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas danuntuk setiap laibilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi;(c) pelepasan aset tetap;(d) pelepasan investasi;(e) operasi yang dihentikan;(f) penyelesaian litigasi; dan(g) pembalikan laibilitas diestimasi lain.97. Entitas menyajikan analisis beban yang diakuidalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasiberdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, manayang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebihrelevan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.33<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd336/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373898. Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis padaparagraf 97 pada laporan laba rugi komprehensif atau padalaporan laba rugi terpisah (jika disajikan).99. Beban disubklasifikasikan menjadi komponen utamadari kinerja keuangan yang dapat berbeda dalam frekuensi,potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapatmemprediksi. Analisis ini diberikan dalam satu dari dua bentuk.100. Bentuk pertama analisis ini adalah metode "sifatbeban". Entitas mengabungkan beban dalam laba rugiberdasarkan sifatnya (misalnya, penyusutan, pembelian bahanbaku, biaya transportasi, imbalan kerja, dan biaya iklan), dantidak merealokasikan menurut berbagai fungsi dalam entitas.Metode ini mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanyaalokasi beban menurut klasifikasi fungsional. Contoh dariklasifikasi dengan menggunakan metode sifat beban adalahsebagai berikut:PendapatanXXXPendapatan lainnyaXXXPerubahan atas persediaanbarang jadi dan barang dalam proses XXXBahan baku yang digunakanXXXBeban imbalan kerjaXXXBeban penyusutan dan amortisasi XXXBeban lainnyaXXXTotal beban(XXX)Laba sebelum pajak XXX101. Bentuk kedua analisis ini adalah metode "fungsibeban" atau "biaya penjualan" dan mengklasifikasikan bebanberdasarkan fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan atau,misalnya, biaya aktivitas distribusi atau administratif. Sekurangkurangnyaentitas mengungkapkan biaya penjualanberdasarkan metode ini secara terpisah dari beban-bebanlainnya. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebihrelevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan01.34Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd346/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namunpengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkanpengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang.Contoh klasifikasi berdasarkan metode fungsi beban adalahsebagai berikut:Pendapatan XXXBeban penjualan(XXX)Laba bruto XXXPendapatan lainnya XXXBeban distribusi(XXX)Beban administratif(XXX)Beban lainnya(XXX)Laba sebelum pajak XXX102. Entitas yang mengklasifikasikan bebanberdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahantentang sifat beban, termasuk beban penyusutan danamortisasi, dan beban imbalan kerja.103. Pemilihan antara metode fungsi beban dan sifat bebantergantung pada faktor historis dan industri serta sifat entitas.Kedua metode tersebut memberikan indikasi tentang biayabiayatersebut yang mungkin berbeda, baik langsung maupuntidak langsung, dengan tingkat penjualan atau produksi entitas.Karena tiap metode penyajian memiliki manfaat untuk jenisentitas yang berbeda, Pernyataan ini mensyaratkan manajemenuntuk memilih penyajian yang andal dan lebih relevan. Namundemikian, karena informasi atas sifat beban bermanfaat dalammemprediksi arus kas masa depan, maka pengungkapantambahan diperlukan ketika metode fungsi beban digunakan.Dalam paragraf 102, "imbalan kerja" memiliki pengertian yangsama seperti di <strong>PSAK</strong> 24.Laporan Perubahan Ekuitas104. Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitasyang menunjukkan:Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.35<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd356/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(a) total laba rugi komprehensif selama suatu periode,yang menunjukkan secara terpisah total jumlah yangdapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dankepada kepentingan non-pengendali;(b) untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapanretrospektif atau penyajian kembali secararetrospektif yang diakui sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 25;(c) untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antarajumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secaraterpisah mengungkapkan masing-masing perubahanyang timbul dari:(i) laba rugi;(ii) masing-masing pos pendapatan komprehensiflain; dan(iii) transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnyasebagai pemilik, yang menunjukkan secaraterpisah kontribusi dari pemilik dan distribusikepada pemilik dan perubahan hak kepemilikanpada entitas anak yang tidak menyebabkanhilang pengendalian.105. Entitas menyajikan, baik dalam laporanperubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporankeuangan, jumlah dividen yang diakui sebagai distribusikepada pemilik selama periode, dan nilai dividen persaham.106. Pada paragraf 104, komponen ekuitas termasuk,misalnya, masing-masing jenis modal disetor, saldo akumulasi darimasing-masing jenis pendapatan komprehensif lain dan saldo laba.107. Perubahan ekuitas entitas di antara awal dan akhirperiode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset netoentitas selama periode. Kecuali untuk perubahan yang timbuldari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagaipemilik (seperti kontribusi modal, akuisisi kembali instrumenekuitas entitas dan dividen) dan biaya transaksi yang secaralangsung berkaitan dengan tranksaksi tersebut, perubahan01.36Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd366/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738keseluruhan atas ekuitas selama periode yang menggambarkanjumlah total pendapatan dan beban (termasuk keuntungan dankerugian) yang diakibatkan oleh aktivitas entitas selama periodetersebut.108. <strong>PSAK</strong> 25 mensyaratkan penyesuaian retrospektifatas pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, sepanjang praktis,kecuali jika ketentuan transisi pada <strong>PSAK</strong> lainnyamensyaratkan lain. <strong>PSAK</strong> 25 juga mensyaratkan penyajiankembali untuk mengoreksi kesalahan secara retrospektif,sepanjang praktis. Penyesuaian retrospektif dan penyajiankembali secara retrospektif bukan merupakan perubahan dalamekuitas tetapi merupakan penyesuaian atas saldo awal saldolaba, kecuali jika suatu <strong>PSAK</strong> mensyaratkan penyesuaianretrospektif atas komponen ekuitas lainnya. Paragraf 104 (b)mensyaratkan pengungkapan pada laporan perubahan ekuitas,total penyesuaian atas masing-masing komponen ekuitas yangdiakibatkan oleh perubahan kebijakan akuntasi dan, secaraterpisah, koreksi atas kesalahan. Penyesuaian ini diungkapkanuntuk masing-masing periode sebelumnya dan pada awalperiode.Laporan Arus Kas109. Informasi arus kas memberikan dasar bagi penggunalaporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalammenghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalammenggunakan arus kas tersebut. <strong>PSAK</strong> 2 mengaturpersyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.Catatan atas Laporan KeuanganStruktur110. Catatan atas laporan keuangan:(a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunanlaporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentuyang digunakan sesuai dengan paragraf 115 – 122;Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.37<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd376/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAKyang tidak disajikan di bagian manapun dalamlaporan keuangan; dan(c) memberikan informasi yang tidak disajikan di bagianmanapun dalam laporan keuangan, tetapi informasitersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.111. Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatanatas laporan keuangan secara sistematis. Entitas membuatreferensi silang atas masing-masing pos dalam laporanposisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif,laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporanperubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk informasiyang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.112. Entitas biasanya menyajikan catatan atas laporankeuangan dengan urutan sebagai berikut, untuk membantupengguna memahami dan membandingkan dengan laporankeuangan entitas lainnya:(a) pernyataan atas kepatuhan terhadap SAK (lihat par 14);(b) ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan(lihat par 115);(c) informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalamlaporan perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugikomprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan),laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuaidengan urutan penyajian laporan dan penyajian masingmasingpos; dan(d) pengungkapan lainnya, termasuk:(i) laibilitas kontijensi (lihat <strong>PSAK</strong> 57) dan komitmenkontraktual yang belum diakui; dan(ii) pengungkapan informasi nonkeuangan, seperti tujuanmanajemen risiko keuangan dan kebijakan entitas.(lihat <strong>PSAK</strong> 31).113. Dalam beberapa keadaaan, mungkin dibutuhkan ataudikehendaki untuk membedakan urutan pos-pos tertentu dalamcatatan atas laporan keuangan. Misalnya, entitas dapat01.38Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd386/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738menggabungkan informasi perubahan nilai wajar yang diakuidalam laba rugi dengan informasi tentang jatuh tempo instrumenkeuangan, meskipun pengungkapan pertama berhubungandengan laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugiterpisah (jika disajikan) dan yang kedua berhubungan denganlaporan posisi keuangan. Namun demikian, entitas tetapmenjaga struktur yang sistematis untuk catatan atas laporankeuangan sepanjang dapat diterapkan.114. Entitas dapat menyajikan catatan atas laporankeuangan yang memberikan informasi tentang dasarpenyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentusebagai bagian yang terpisah dalam laporan keuangan.Pengungkapan Kebijakan Akuntansi115. Entitas mengungkapkan dalam ringkasankebijakan akuntansi signifikan:(a) dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusunlaporan keuangan;(b) kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan yangrelevan untuk memahami laporan keuangan.116. Hal yang penting bagi entitas untuk menginformasikankepada pengguna mengenai dasar pengukuran yang digunakandalam laporan keuangan (misalnya, biaya historis, biayaperolehan kini, nilai realisasi neto, nilai wajar atau jumlah yangdapat dipulihkan kembali) karena dasar pengukuran yangdigunakan dalam penyusunan laporan keuangan memengaruhianalisis pengguna secara signifikan Ketika entitasmenggunakan lebih dari satu dasar pengukuran dalam laporankeuangan, misalnya ketika suatu kelompok aset direvaluasi,maka hal tersebut adalah memadai dengan memberikan suatuindikasi unrtuk setiap kelompok aset dan laibilitas yang manasetiap dasar pengukuran diterapkan.117. Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansitertentu diungkapkan, manajemen mempertimbangkan apakahHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.39<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd396/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738pengungkapan tersebut akan membantu pengguna untukmemahami bagaimana transaksi, peristiwa dan kondisi lainnyatercermin laporan kinerja keuangan dan posisi keuangan yangdilaporkan. Pengungkapan kebijakan akuntansi tertentubermanfaat bagi pengguna terutama ketika kebijakan akuntansitersebut dipilih dari beberapa alternatif yang diperkenankandalam SAK. Misalnya pengungkapan apakah venturermengakui bagian partisipasinya dalam entitas yang dikendalikansecara bersama dengan menggunakan konsolidasi proporsionalatau metode ekuitas (lihat <strong>PSAK</strong> 12). Beberapa SAK secarakhusus mensyaratkan pengungkapan kebijakan akuntansitertentu, termasuk pilihan yang dibuat oleh manajemen di antarakebijakan akuntansi berbeda yang diperkenankan. Misalnya,<strong>PSAK</strong> 16 (Revisi 2007) mensyaratkan pengungkapan dasarpengukuran yang digunakan untuk mengelompokkan aset tetap.118. Setiap entitas mempertimbangkan sifat kegiatanoperasi dan kebijakan yang diharapkan pengguna laporankeuangan untuk diungkapkan oleh entitas yang berjenis sepertiitu. Sebagai contoh, pengguna akan mengharapkan suatu entitasyang menjadi objek pajak penghasilan untuk mengungkapkankebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan, termasukkebijakan yang diterapkan atas aset dan laibilitas pajaktangguhan. Ketika entitas memiliki kegiatan usaha luar negeriatau transaksi dalam mata uang asing yang signifikan, makapengguna akan mengharapkan pengungkapan kebijakanakuntansi untuk pengakuan keuntungan dan kerugian mata uangasing.119. Suatu kebijakan akuntansi mungkin menjadi signifikankarena sifat kegiatan operasi entitas meskipun jumlah padaperiode berjalan dan periode sebelumnya tidak material. Entitasjuga dapat mengungkapkan setiap kebijakan akuntansi yangtidak secara khusus disyaratkan oleh SAK tetapi entitas memilihdan menerapkannya sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 25.120. Entitas mengungkapkan, dalam ringkasankebijakan akuntansi signifikan atau catatan atas laporan01.40Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd406/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738keuangan lainnya, pertimbangan (selain yang telahtercakup dalam estimasi (lihat paragraf 123)) yang telahdibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakanakuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikanterhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.121. Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi,manajemen membuat berbagai pertimbangan (selain yang telahtercakup dalam estimasi) yang secara signifikan dapatmemengaruhi jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.Misalnya, manajemen membuat pertimbangan dalammenentukan :(a) apakah aset keuangan merupakan investasi yangdikategorikan sebagai "dimiliki hingga jatuh tempo";(b) kapan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yangsignifikan dari kepemilikan aset keuangan dan aset sewaakan dialihkan kepada entitas lain;(c) apakah secara substansi penjualan produk tertentumerupakan perjanjian pembiayaan dan dengan demikantidak meningkatkan pendapatan; dan(d) apakah substansi hubungan antara entitas dan entitasbertujuan khusus menunjukkan bahwa entitas tersebutmengendalikan entitas bertujuan khusus.122. Beberapa pengungkapan yang dibuat sesuai denganparagraf 120 disyaratkan oleh SAK lain. Misalnya, <strong>PSAK</strong> 4:Laporan Keuangan Konsolidasi mensyaratkan entitas untukmengungkapkan alasan mengapa hak kepemilikan entitas tidakmenimbulkan pengendalian, dalam hal investee bukanmerupakan suatu entitas anak meskipun lebih dari setengahhak suara atau hak suara potensial dimiliki secara langsungatau tidak langsung melalui entitas anak lain. <strong>PSAK</strong> 13 (Revisi2007): Properti Investasi mensyaratkan pengungkapan kriteriayang dikembangkan oleh entitas untuk membedakan propertiinvestasi dari properti yang digunakan sendiri dan properti yangdimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, jikapengklasifikasian properti sulit dilakukan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.41<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd416/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Sumber Estimasi Ketidakpastian123. Entitas mengungkapkan informasi tentangasumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumberutama dari estimasi ketidakpastian lainnya pada akhirperiode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yangmengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlahtercatat aset dan laibilitas dalam periode pelaporanberikutnya. Berkaitan dengan aset dan laibilitas tersebut,catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas:(a) sifat; dan(b) jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.124. Penetapan jumlah tercatat dari beberapa aset danlaibilitas mensyaratkan estimasi pengaruh ketidakpastian atasperistiwa masa depan terhadap aset dan laibilitas tersebut padaakhir periode pelaporan. Misalnya, dalam hal tidak tersedianyaharga pasar kini yang diobservasi, maka estimasi berorientasimasa depan diperlukan untuk mengukur jumlah yang dapatdipulihkan kembali atas kelompok aset tetap, dampak keusanganteknologi atas persediaan, penyisihan yang tergantung padahasil masa depan dari proses litigasi yang masih berjalan, danlaibilitas imbalan kerja jangka panjang seperti laibilitas pensiun.Estimasi tersebut memasukkan asumsi tentang penyesuaianrisikoatas arus kas dan tingkat diskonto, perubahan gaji di masadepan, dan perubahan harga di masa depan yang memengaruhibiaya-biaya lainnya.125. Asumsi dan sumber estimasi ketidakpastian lainnyayang diungkapkan sesuai dengan paragaraf 123 terkait denganestimasi yang membutuhkan pertimbangan manajemen yangpaling sulit, subyektif atau kompleks. Dengan semakinbertambahnya variabel dan asumsi yang memengaruhikemungkinan penyelesaian masa depan atas ketidakpastian,maka pertimbangan tersebut menjadi semakin subyektif dankompleks, dan potensi dilakukannya penyesuaian materialterhadap jumlah tercatat aset dan laibilitas semakin meningkat.01.42Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd426/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738126. Pengungkapan sebagaimana dimaksud pada paragraf123 tidak dipersyaratkan bagi aset dan laibilitas dengan risikosignifikan dengan jumlah tercatat aset dan laibilitas tersebutdapat berubah secara material selama periode tahun berikutnyajika, pada akhir periode pelaporan, aset dan laibilitas tersebutdiukur dengan menggunakan nilai wajar berdasarkan padaharga pasar kini yang diobservasi. Nilai wajar tersebut dapatberubah secara material selama periode pelaporan berikutnyanamun perubahan ini tidak berasal dari asumsi atau sumberestimasi ketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan.127. Entitas menyajikan pengungkapan pada paragraf 123dalam suatu cara yang dapat membantu pengguna laporankeuangan untuk memahami pertimbangan yang dibuatmanajemen tentang masa depan dan tentang sumber estimasiketidakpastian lainnya. Sifat dan luasnya informasi yangdiberikan bervariasi sesuai dengan sifat asumsi dan kondisilainnya. Contoh pengungkapan yang dibuat adalah:(a) sifat asumsi atau estimasi ketidakpastian lainnya;(b) sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode, asumsi danestimasi yang mendasari penghitungan jumlah tercatattersebut, termasuk alasan atas sensitivitas tersebut;(c) penyelesaian yang diharapkan atas ketidakpastian dankisaran hasil yang mungkin selama periode pelaporanberikutnya atas jumlah tercatat aset dan laibilitas yangterpengaruh; dan(d) penjelasan tentang perubahan yang dilakukan terhadapasumsi sebelumnya yang terkait dengan aset dan laibilitastersebut, jika ketidakpastian tetap belum dapatdiselesaikan.128. Pernyataan ini tidak mensyaratkan entitas untukmengungkapkan informasi anggaran atau prakiraan dalammembuat pengungkapan pada paragraf 123.129. Seringkali tidak praktis untuk mengungkapkan dampakyang mungkin timbul dari asumsi atau sumber estimasiketidakpastian lainnya pada akhir periode pelaporan. DalamHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.43<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd436/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738kondisi tersebut, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki saatitu, entitas mengungkapkan bahwa merupakan hal yangmungkin terjadi bahwa hasil selama tahun buku berikutnya yangberbeda dari asumsi akan membutuhkan penyesuaian materialterhadap jumlah tercatat dari aset atau laibilitas yangterpengaruh. Dalam semua hal, entitas mengungkapkan sifatdan jumlah tercatat dari aset atau laibilitas tertentu (ataukelompok aset atau laibilitas) yang terpengaruh oleh asumsitersebut.130. Pengungkapan dalam paragraf 120 mengenaipertimbangan tertentu yang dibuat manajemen dalam rangkamenerapkan kebijakan akuntansi tidak terkait denganpengungkapan sumber estimasi ketidakpastian pada paragraf 123.131. SAK lainnya mensyaratkan pengungkapan daribeberapa asumsi yang mungkin sebaliknya dipersyaratkansesuai dengan paragraf 123. Misalnya, <strong>PSAK</strong> 57 mensyaratkanpengungkapan (dalam kondisi tertentu) mengenai asumsi utamayang berhubungan dengan peristiwa masa datang yangmemengaruhi beberapa jenis laibilitas diestimasi. <strong>PSAK</strong> 31mensyaratkan pengungkapan asumsi signifikan yang digunakanentitas dalam mengestimasi nilai wajar dari aset dan laibilitaskeuangan yang dicatat pada nilai wajar. <strong>PSAK</strong> 16 (Revisi 2007)mensyaratkan pengungkapan asumsi signifkan yang digunakandalam mengestimasi nilai wajar dari aset tetap yang direvaluasi.Modal132. Entitas mengungkapkan informasi yangmemungkinkan pengguna laporan keuangan untukmengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalammengelola permodalannya.133. Untuk mematuhi paragraf 132, entitas mengungkapkanhal-hal berikut:(a) informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan dan prosesentitas dalam mengelola permodalannya, termasuk:01.44Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd446/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(i) deskripsi tentang apa yang dikelola sebagai modal;(ii) ketika entitas diharuskan untuk memenuhi persyaratanpermodalan eksternal, sifat persyaratan danbagaimana persyaratan tersebut diimplementasikan kedalam pengelolaan permodalan; dan(iii) bagaimana entitas memenuhi tujuannya dalammengelola permodalannya.(b) ringkasan data kuantitatif tentang apa yang diaturnyasebagai modal. Beberapa entitas menganggap laibilitaskeuangan (misalnya beberapa bentuk utang subordinasi)sebagai bagian dari modal. Entitas lain menganggap modaltidak termasuk beberapa komponen ekuitas (misalnyakomponen yang timbul dari lindung nilai arus kas).(c) setiap perubahan (a) dan (b) dari periode sebelumnya(d) apakah selama periode entitas mematuhi setiap persyaratanpermodalan eksternal .(e) ketika entitas tidak mematuhi persyaratan permodalaneksternal tersebut, konsekuensi dari ketidakpatuhantersebut.Entitas mendasarkan pengungkapan tersebut dari informasiyang diberikan secara internal kepada personal manajemenkunci.134. Entitas dapat mengelola modal dalam beberapa caradan dapat tergantung pada persyaratan permodalan yangberbeda. Misalnya, entitas konglomerasi mungkin mencakupentitas yang melakukan kegiatan asuransi dan perbankan danaktivitas tersebut mungkin melakukan kegiatan operasi dibeberapa yurisdiksi. Ketika pengungkapan keseluruhan ataspersyaratan modal dan bagaimana modal dikelola tidakmemberikan informasi yang berguna atau dapat mengacaukanpemahaman pengguna laporan keuangan atas sumberpermodalan entitas, maka entitas mengungkapkan informasiterpisah untuk masing-masing persyaratan modal yang berlakubagi entitas.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.45<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd456/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Instrumen Keuangan Puttable yang Diklasifikasikansebagai Ekuitas134A. Instrumen keuangan yang memberi hakkepada pemegangnya untuk menjual instrumen itukembali pada penerbitnya baik secara kas atau denganaset keuangan lainnya (puttable financial instrument)yang diklasifikasi sebagai instrumen ekuitas diungkapkan(jika tidak diungkapkan dimanapun):(a) ikhtisar data kuantitatif mengenai jumlah yangdiklasifikasikan sebagai ekuitas;(b) tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan kewajibanuntuk membeli kembali atau menarik instrumentersebut jika dipersyaratkan oleh pemegang instrumen,termasuk setiap perubahan dari periode sebelumnya;(c) prakiraan arus kas keluar pada saat pembeliankembali atau penarikan instrumen tersebut; dan(d) informasi tentang bagaimana penentuan prakiraanarus kas keluar pada saat pembelian kembali ataupenarikan instrumen.Pengungkapan Lain135. Entitas mengungkapkan di dalam catatan ataslaporan keuangan:(a) jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkansebelum tanggal penyelesaian laporan keuangantetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilikselama periode serta jumlah dividen per lembarsahamnya; dan(b) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.136. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jikatidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasiyang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan:(a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian,alamat kantor pusat entitas (atau lokasi utamakegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);01.46Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd466/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatanutama;(c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhirdalam kelompok usaha.TANGGAL EFEKTIF137. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periodetahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1Januari 2011. Penerapan lebih dini dianjurkan. Jikaentitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yanglebih dini, maka fakta tersebut harus diungkapkan.PENARIKAN138. Pernyataan ini menggantikan <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 1998):Penyajian Laporan Keuangan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.47<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd476/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738LAMPIRANLampiran ini melengkapi, tapi bukan bagian dari <strong>PSAK</strong> 1.Ilustrasi struktur laporan keuangan01. <strong>PSAK</strong> 1 mengatur komponen laporan keuangan danpersyaratan minimum pengungkapan di dalam laporan posisikeuangan, laporan laba rugi komprehensif, dan laporanperubahan ekuitas. <strong>PSAK</strong> 1 juga mengungkapkan lebih lanjutpos-pos yang disajikan baik dalam komponen laporan keuanganyang relevan atau catatan atas laporan keuangan. Lampiranini memberikan contoh sederhana tentang bagaimana ketentuan<strong>PSAK</strong> 1 terkait laporan posisi keuangan, laporan laba-rugikomprehensif, dan laporan perubahan ekuitas dapat terpenuhi.Entitas dapat mengubah urutan penyajian, judul laporan danistilah yang digunakan untuk menjelaskan pos-pos jikadiperlukan untuk memenuhi kondisi tertentu.02. Lampiran ini terbagi dalam 3 bagian. Paragraf 03-06memberikan contoh penyajian laporan keuangan. Paragraf 07-09 memberikan contoh penentuan penyesuaian reklasfikasi atasaset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijualsesuai dengan <strong>PSAK</strong> 55 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran. Paragraf 10 dan 11memberikan contoh pengungkapan permodalan.03. Ilustrasi laporan posisi keuangan menunjukkan salahsatu cara bagaimana entitas dapat menyajikan laporan posisikeuangan dengan membedakan pos aset lancar dan tidak lancardan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang. Format laindapat digunakan sepanjang dapat menunjukkan perbedaantersebut secara jelas.04 Ilustrasi-ilustrasi menggunakan istilah "pendapatankomprehensif" untuk menunjukkan seluruh komponenpendapatan komprehensif, termasuk laba rugi. Ilustrasi-ilustrasi01.48Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd486/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738menggunakan istilah "pendapatan komprehensif lain" untukmenunjukkan pendapatan dan beban yang temasuk dalampendapatan komprehensif tetapi tidak termasuk dalam laba rugi.<strong>PSAK</strong> 1 tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan istilahtersebut dalam laporan keuangannya.05. Dua laporan laba rugi komprehensif diberikan, untukmengilustrasikan alternatif penyajian pendapatan dan beban dalamsatu laporan atau dua laporan. Laporan laba rugi komprehensiftunggal mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan bebandalam bagian laba atau rugi berdasarkan fungsi. Laporan labarugi terpisah (di dalam contoh ini adalah "laporan laba rugi")mengilustrasikan pengklasifikasian pendapatan dan beban dalambagian laba atau rugi berdasarkan sifat.06. Contoh-contoh tidak dimaksudkan untukmengilustrsikan seluruh aspek dari SAK, atau menyajikan satuset laporan keuangan lengkap, yang di dalamnya termasuklaporan arus kas, ringkasan kebijakan akuntansi signifikan daninformasi penjelasan lainnya.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.49<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd496/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Bagian I: Ilustrasi Penyajian Laporan KeuanganKelompok Usaha XYZ – Laporan posisi keuangan per 31 Desember 20X7(dalam ribuan rupiah)ASET31 Des 20X7 31 Des 20X6Aset lancarKas dan setara kas 312.400 322.900Piutang usaha 91.600 110.800Persediaan 135.230 132.500Aset lancar lainnya 25.650 12.540Total aset lancar 564.880 578.740Aset tidak lancarAset keuangan tersedia untuk dijual 142.500 156.000Investasi dalam entitas asosiasi 100.150 110.770Aset tetap 350.000 360.020Aset tak berwujud lainnya 227.470 227.470Goodwill 80.800 91.200Total aset tidak lancar 901.620 945.460Total Aset 1.466.500 1.524.20001.50Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd506/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738LAIBILITASLaibilitas jangka pendekUtang usaha dan terutang lainnya 115.100 187.620Pinjaman jangka pendek 150.000 200.000Bagian pinjaman jangka panjang 10.000 20.000Utang pajak jangka pendek 35.000 42.000Laibilitas diestimasi jangka pendek 5.000 4.800Total laibillitas jangka pendek 315.100 454.420Laibilitas jangka panjangPinjaman jangka panjang 120.000 160.000Pajak tangguhan 28.800 26.040Laibilitas diestimasi jangka panjang 28.850 52.240Total laibilitas jangka panjang 177.650 238.280Total Laibilitas 492.750 692.700EK<strong>UI</strong>TASEkuitas yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas indukModal saham 650.000 600.000Saldo laba 243.500 161.700Komponen ekuitas lainnya 10.200 21.200903.700 782.900Kepentingan nonpengendali- 70.050 48.600Total Ekuitas 973.750 831.500Total Laibilitas dan Ekuitas 1.466.500 1.524.200Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.51<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd516/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensif untuk tahunyang berakhir 31 Desember 20X7(Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam satulaporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi berdasarkanfungsi)(dalam ribuan rupiah)20X7 20X6Pendapatan 390.000 355.000Beban pokok penjualan (245.000) (230.000)Laba bruto 145.000 125.000Pendapatan lainnya 20.667 11.300Biaya distribusi (9.000) (8.700)Beban administrasi (20.000) (21.000)Beban lain-lain (2.100) (1.200)Biaya pendanaan (8.000) (7.500)Bagian laba entitas asosiasi (a) 35.100 30.100Laba sebelum pajak 161.667 128.000Beban pajak penghasilan (40.417) (32.000)Laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan 121.250 96.000Kerugian tahun berjalan dari operasi yangdihentikan - (30.500)LABA TAHUN BERJALAN 121.250 65.500Pendapatan komprehensif lain:Selisih kurs karena penjabaran laporankeuangan dalam mata uang asing (b) 5.334 10.667Aset keuangan tersedia untuk dijual (b) (24.000) 26.667Lindung nilai arus kas (b) (667) (4.000)Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367Keuntungan (kerugian) aktuarial dari programpensiun manfaat pasti (667) 1.333Bagian pendapatan komprehensiflain dari entitas asosiasi (c) 400 (700)Pajak penghasilan terkait (d) 4.667 (9.334)Pendapatan komprehensif lain tahunberjalan setelah pajak (14.000) 28.000TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN 107.250 93.50001.52Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd526/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Lanjutan...20X7 20X6Laba yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 97.000 52.400Kepentingan non pengendali 24.250 13.100121.250 65.500Jumlah laba rugi komprehensif yang dapatdiatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 85.800 74.800Kepentingan non pengendali 21.450 18.700107.250 93.500Laba per saham (dalam satuan rupiah):Dasar dan dilusian 0,46 0,30Sebagai alternatif, komponen pendapatan komprehensif lain dapatdisajikan dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pajak:Pendapatan komprehensif lain setelah pajak:20X7 20X6Selisih kurs penjabaran laporankeuangan dalam mata uang asing 4.0000 8.000Aset keuangan tersedia untuk dijual (18.000) 20.000Lindung nilai arus kas (500) (3.000)Keuntungan revaluasi aset tetap 600 2.700Keuntungan (kerugian) aktuarialprogram pensiun manfaat pasti (500) 1.000Bagian pendapatan komprehensiflain entitas asosiasi 400 (700)Pendapatan komprehensif laintahun berjalan setelah pajak (14.000) 28.000Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.53<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd536/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi untuk tahunyang berakhir 31 Desember 20X7(Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalamdua laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugiberdasarkan sifat)(dalam ribuan rupiah)20X7 20X6Pendapatan 390.000 355.000Pendapatan lainnya 20.667 11.300Perubahan dalam persediaanbarang jadi dan barang dalamproses (115.100) (107.900)Pekerjaan dilaksanakan oleh entitasdan dikapitalisasi 16.000 15.000Bahan baku yang digunakan (96.000) (92.000)Beban imbalan kerja (45.000) (43.000)Beban penyusutan dan amortisasi (19.000) (17.000)Penurunan nilai aset tetap (4.000) -Beban lainnya (6.000) (5.500)Biaya pendanaan (15.000) (18.000)Bagian laba entitas asosiasi (e) 35.100 30.100Laba sebelum pajak 161.667 128.000Beban pajak penghasilan (40.417) (32.000)Laba tahun berjalan darioperasi yang dilanjutkan 121.250 96.000Kerugian tahun berjalan darioperasi yang dihentikan - (30.500)LABA TAHUN BERJALAN 121.250 65.500Laba yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 97.000 52.400Kepentingan non pengendali 24.250 13.100121.250 65.500Laba per saham (dalam rupiah)Dasar dan dilusian 0.46 0.3001.54Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd546/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Kelompok Usaha XYZ – Laporan laba rugi komprehensifuntuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7(Ilustrasi penyajian laporan laba rugi komprehensif dalamdua laporan)(dalam ribuan rupiah)20X7 20X6Laba tahun berjalan 121.250 65.500Pendapatan komprehensif lain:Selisih kurs penjabaran laporankeuangan dalam mata uang asing 5.334 10.667Aset keuangan tersedia untuk dijual (24.000) 26.667Lindung nilai arus kas (667) (4.000)Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367Keuntungan (kerugian) aktuarialprogram pensiun manfaat pasti (667) 1.333Bagian pendapatan komprehensiflain entitas asosiasi (f) 400 (700)Pajak penghasilan terkait (g) 4.667 (9.334)Pendapatan komprehensif laintahun berjalan setelah pajak (14.000) 28.000TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIFTAHUN BERJALAN 107.250 93.500Total laba rugi komprehensifyang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 85.800 74.800Kepentingan nonpengendali 21.450 18.700107.250 93.500Alternatif lainnya, komponen laporan pendapatan komprehensiflain dapat disajikan, bersih setelah pajak. Lihat laporan labarugi komprehensif yang mengilustrasikan penyajian pendapatandan beban dalam satu laporan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.55<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd556/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Kelompok Usaha XYZPengungkapan komponen pendapatan komprehensif lain (h)Catatan atas laporan keuanganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7(dalam ribuan rupiah)2007 2006Pendapatan komprehensif lain:Selisih kurs penjabaran laporankeuangan dalam mata uang asing (i) 5.334 10.667Aset keuangan tersedia untuk dijual:Keuntungan tahun berjalan 1.333 30.667Dikurangi: penyesuaianreklasifikasi atas keuntungantermasuk dalam laba rugi (25.333) (24.000) (4.000) 26.667Lindung nilai arus kas:Keuntungan (kerugian) tahun berjalan (4.667) (4.000)Dikurangi: penyesuaianreklasifikasi atas keuntunganyang termasuk dalam laba rugi 3.333 -Dikurangi: penyesuaian atasjumlah yang di transfer kepadanilai tercatat awal item lindungnilai 667 (667) - (4.000)Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367Keuntungan (kerugian) aktuarialprogram pensiun manfaat pasti (667) 1.333Bagian pendapatan komprehensiflain entitas asosiasi 400 (700)Pendapatan komprehensif lain (18.667) 37.334Pajak penghasilan terkait (j) 4.667 (9.334)Pendapatan komprehensif laintahun berjalan (14.000) 28.00001.56Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd566/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Kelompok Usaha XYZPengungkapan pengaruh pajak terkait setiap komponen pendapatan komprehensif lainCatatan atas laporan keuanganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7(dalam ribuan rupiah)2007 2006Jumlah Manfaat Jumlah Jumlah Manfaat Jumlahsebelum (beban) neto setelah sebelum (beban) neto setelahpajak pajak pajak pajak pajak pajakSelisih kurs penjabaran laporankeuangan dalam mata uang asing 5.334 (1.334) 4.000 10.677 (2.677) 8.000Aset keuangan tersedia untuk dijual: (24.000) 6.000 (18.000) 26.667 (6.667) 20.000Lindung nilai arus kas: (667) 167 (500) (4.000) 1.000 (3.000)Keuntungan revaluasi aset tetap 933 (333) 600 3.367 (667) 2.700Keuntungan (kerugian) aktuarial programpensiun manfaat pasti (667) 167 (500) 1.333 (333) 1.000Bagian pendapatan komprehensif lainentitas asosiasi 400 - 400 (700) - (700)Pendapatan komprehensif lain (18.667) 4.667 (14.000) 37.334 (9.334) 28.000Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.57<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd576/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Kelompok Usaha XYZ– Laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X7(dalam ribuan rupiah)Modal Saldo Penjabaran Aset Lindung Surplus Total Kepentingan Total ekuitassaham laba mata uang keuangan nilai revaluasi nondari kegiatan tersedia arus pengendaliusaha luar untuk kasnegeri dijualSaldo per1 Januari 20X6 600.000 118.100 (4.000) 1.600 2.000 - 717.700 29.800 akuntansi - 400 - - - - 400 100 kembali 600.000 118.500 (4.000) 1.600 2.000 - 718.100 29.900 Perubahan kebijakanSaldo yang disajikan747.500500748.000Perubahan ekuitaspada tahun 20X6Total laba rugi komprehensiftahun berjalan (k) - 53.200 6.400 16.000 (2.400) 1.600 74.800 18.700 Saldo per(10.000)93.500831.50001.58Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd586/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Lanjutan...Modal Saldo Penjabaran Aset Lindung Surplus Total Kepentingan Total ekuitassaham laba mata uang keuangan nilai revaluasi nondari kegiatan tersedia arus pengendaliusaha luar untuk kasnegeri dijualPerubahan ekuitaspada tahun 20X7Penerbitan modal saham 50.000 - - - - - 50.000 - 50.000Dividen - (15.000) - - - - (15.000) - (15.000)Total laba rugikomprehensiftahun berjalan (l) - 96.600 3.200 (14.400) (400) 800 85.800 21.450 107.250Transfer ke saldo laba - 200 - - - (200) - - -Saldo per31 Desember 20X7 650.000 243.500 5.600 3.200 (800) 2.200 903.700 70.050 973.750Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.59<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd596/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Bagian II: Contoh ilustrasi penentuan penyesuaianreklasifikasi07. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untukmengungkapkan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan setiapkomponen pendapatan komprehensif lain.08. Lampiran ini memberikan ilustrasi perhitunganpenyesuaian reklasifikasi untuk aset keuangan yang tersediauntuk dijual yang diakui sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 55 (revisi 2006).09. Pada 31 Desember 20X5, Kelompok Usaha XYZmembeli 1.000 saham (instrumen ekuitas) dengan harga Rp.10 per saham, dan mengklasifikasikannya sebagai tersediauntuk dijual. Nilai wajar instrumen tersebut pada 31 Desember20X6 adalah Rp.12; pada 31 Desember 20X7, nilai wajarnyameningkat menjadi Rp.15. Seluruh instrumen tersebut dijualpada 31 Desember 20X7; tidak ada pembagian dividen yangdiumumkan selama instrumen tersebut dipegang oleh KelompokUsaha XYZ. Tarif pajak yang dikenakan adalah 30%.Perhitungan keuntungan(dalam rupiah)Sebelum PajakpajakNetopenghasilan setelahpajakKeuntungan yang diakuipada pendapatankomprehensif lain:Tahun berakhir31 Desember 20X6 2.000 (600) 1.400Tahun berakhir31 Desember 20X7 3.000 (900) 2.100Total keuntungan 5.000 (1.500) 3.50001.60Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd606/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Alternatif lainnya, komponen pendapatan komprehensiflain dapat disajikan bruto sebelum pajak denganmenambahkan pos terpisah untuk dampak perpajakan:Jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi dan pendapatankomprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 20X6 dan 31 Desember 20X720X7Laba atau rugi:Keuntungan penjualan instrumen 5.000Beban pajak penghasilan (1.500)Keuntungan neto yang diakuidalam laba rugi 3.50020X6Pendapatan komprehensif lain:Keuntungan selama tahun berjalan,neto setelah pajak 2.100 1.400Penyesuaian reklasifikasi,neto setelah pajak (3.500) -Keuntungan (kerugian) netoyang diakui pada pendapatankomprehensif lain (1.400) 1.4002.100 1.400Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.61<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd616/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Bagian III: Contoh ilustrasi pengungkapan permodalan(paragraf 132-134)Entitas yang bukan merupakan institusi keuangan10. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf132 dan133 untuk entitas bukan institusi keuangan dan bukansubyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihakeksternal. Dalam contoh ini, entitas memonitor permodalandengan menggunakan rasio utang terhadap modal yangdisesuaikan (debt-to-adjusted capital ratio). Entitas lainmungkin menggunakan metode yang berbeda untuk memonitorpermodalan. Contoh ini juga relatif sederhana. Entitasmenentukan sesuai dengan kondisinya, seberapa rincipengungkapan yang dilakukan dapat memenuhi persyaratandalam paragraf 132 dan 133.FaktaKelompok Usaha A memproduksi dan menjual mobil.Kelompok Usaha A mencakup entitas anak pembiayaan yangmenyediakan pembiayaan untuk pelanggan, terutama dalambentuk sewa. Kelompok Usaha A bukan subyek daripersyaratan permodalan yang diwajibkan oleh pihakeksternal.Contoh pengungkapanTujuan dari Kelompok Usaha dalam mengelola permodalanadalah:• Untuk melindungi kemampuan entitas dalammempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitasdapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamdan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan• Untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepadapemegang saham dengan menentukan harga produk danjasa yang sepadan dengan tingkat risiko.01.62Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd626/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Kelompok Usaha menetapkan sejumlah modal sesuai proporsiterhadap risiko. Kelompok Usaha mengelola struktur modaldan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahankondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari.Untuk menjaga atau menyesuaikan struktur modal, KelompokUsaha mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkepada pemegang saham, pengembalian modal kepadapemegang saham, penerbitan saham baru, atau menjual asetuntuk mengurangi utang.Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Kelompok Usahamemonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modalyang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang netodibagi modal yang disesuaikan. Utang neto dihitung: total utang(sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangikas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruhkomponen ekuitas (misalnya modal saham, agio saham,kepentingan non-pengendalai, saldo laba dan cadanganrevaluasi) selain jumlah akumulasi dalam ekuitas terkait denganlindung nilai arus kas, dan termasuk beberapa bentuk utangsubordiansi.Selama 20X4, strategi Kelompok Usaha tidak berubah sejak20X3, yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal yangdisesuaikan pada batas bawah dari kisaran 6:1 sampai dengan7:1, dalam rangka menjamin akses ke pembiayaan dengan biayayang wajar untuk mempertahankan peringkat kredit BB. Rasioutang terhadap modal yang disesuaikan pada 31 Desember20X4 dan 31 Desember 20X3 adalah sebagai berikut:Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.63<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd636/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)123456789101112131415161718192021222324252627282930313233343536373831 Des 20X4 31 Des 20X3Jutaan Rupiah Jutaan RupiahTotal utang 1.000 1.100Dikurang: kas dan setara kas (90) (150)Utang neto 910 950Total ekuitas 110 105Ditambah: instrumen utangsubordinasi 38 38Dikurang: jumlah akumulasidalam ekuitas terkaitlindung nilai arus kas (10) (5)Modal disesuaikan 138 138Rasio utang terhadap modal 6,6 6,9Penurunan rasio utang terhadap modal disesuaikan selama 20X4diakibatkan terutama dari pengurangan utang neto yang terjadidari penjualan entitas anak Z. Sebagai akibat dari penguranganutang neto, meningkatkan profitabilitas dan menurunkan tingkatpiutang yang dikelola, pembayaran dividen naik menjadi Rp.2,8 juta untuk 20X4 (dari Rp. 2,5 juta untuk 20X3).01.64Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd646/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738Entitas yang belum memenuhi persyaratan permodalanyang diwajibkan oleh pihak eksternal11. Contoh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf133 (e) ketika entitas belum memenuhi persyaratan permodalanyang diwajibkan secara eksternal selama periode berjalan.Pengungkapan lain akan diberikan untuk memenuhipersyaratan lainnya dalam paragraf 132 dan 133.FaktaEntitas A memberikan jasa keuangan kepada pelanggannyadan subyek dari persyaratan permodalan yang diwajibkanoleh Regulator B. Selama tahun yang berakhir 31 Desember20X7, Entitas A tidak memenuhi persyaratan permodalanyang diwajibkan oleh Regulator B. Dalam laporan keuanganuntuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7, Entitas Amengungkapkan hal-hal terkait dengan ketidakpatuhannya.Contoh pengungkapanEntitas A menyampaikan laporan kuartalan tentangpemenuhan permodalan yang dipersyaratkan per 30September 20X7 pada tanggal 20 Oktober 20X7. Padatanggal tersebut, permodalan yang dipersyaratkan bagi EntitasA berada di bawah persyaratan permodalan yang diwajibkanoleh Regulator B sebesar Rp. 1 juta. Sebagai akibatnya,Entitas A diwajibkan untuk menyampaikan suatu rencanakepada regulator yang mengindikasikan bagaimana EntitasA akan meningkatkan permodalan yang dipersyaratkan.Entitas A menyampaikan rencana yang menjelaskanpenjualan sebagian dari portofolio ekuitas yang tidak dikuotasidengan nilai tercatat sebesar Rp. 11,5 juta dalam kuartal keempat tahun 20X7. Dalam kuartal ke empat, Entitas Amenjual portofolio investasi berbunga tetap sebesar Rp. 12,6juta dan memenuhi persyaratan permodalan yang ditentukan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.65<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd656/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(a) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yangdapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dankepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.(b) Hal ini mengilustrasikan penyajian agregat, dengan pengungkapan ataskeuntungan atau kerugian dan penyesuaian reklasifikasi tahun berjalan disajikandalam catatan atas laporan keuangan. Sebagai alternatif, penyajian secarabruto juga dapat digunakan.(c) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yangdapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dankepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.(d) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensiflain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.(e) Hal ini berarti bagian dari laba entitas asosiasi yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dan kepemilikan nonpengendalidalam entitas asosiasi.(f) Hal ini berarti bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi yangdapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu setelah pajak dankepemilikan nonpengendali dalam entitas asosiasi.(g) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensiflain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.(h) Jika entitas memilih penyajian agregat dalam laporan laba rugi komprehensif,maka jumlah penyesuaian reklasifikasi dan keuntungan atau kerugian tahunberjalan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.(i) Tidak terdapat pelepasan kegiatan usaha luar negeri. Oleh karena itu, tidakada penyesuaian reklasifikasi untuk tahun sajian.(j) Pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensiflain diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.(k) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X6 sebesar Rp.53.200menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesarRp.52.400 ditambah keuntungan aktuarial dari program pensiun manfaatpasti sebesar Rp.800 (Rp.1.333 dikurangi pajak Rp.333 dan kepentingannonpengendali Rp.200).Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadanganlindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuksetiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali,yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersediauntuk dijual pada tahun 20X6 sebesar Rp.16.000 (Rp.26.667, dikurangipajak Rp.6.667 dan kepentingan nonpengendali Rp.4.000).Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.1.600menunjukkan bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar(Rp.700) ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.2.300(Rp.3.367 dikurangi pajak sebesar Rp.667 dan kepentingan nonpengendalisebesar Rp.400). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanyaterkait dengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap.01.66Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd666/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 01 (Revisi 2009)1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738(l) Jumlah yang termasuk dalam saldo laba pada tahun 20X7 sebesar Rp.96.600menunjukkan laba yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesarRp.97.000 dikurang kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pastisebesar Rp.400 (Rp.667 dikurangi pajak Rp.167 dan kepentingannonpengendali Rp.100).Jumlah yang termasuk dalam penjabaran, tersedia untuk dijual dan cadanganlindung nilai arus kas menunjukkan pendapatan komprehensif lain untuksetiap komponen, neto setelah pajak dan kepentingan non pengendali,yaitu pendapatan komprehensif lain terkait aset keuangan yang tersediauntuk dijual pada tahun 20X7 sebesar Rp.3.200 (Rp.5.337, dikurangi pajakRp.1.334 dan kepentingan nonpengendali Rp.800).Jumlah yang termasuk dalam surplus revaluasi sebesar Rp.800 menunjukkanbagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi sebesar Rp.400ditambah keuntungan atas revaluasi aset tetap sebesar Rp.400 (Rp.933dikurangi pajak sebesar Rp.333 dan kepentingan nonpengendali sebesarRp.200). Pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi hanya terkaitdengan keuntungan atau kerugian revaluasi aset tetap.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA01.67<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd676/19/2009, 10:48 AM


EXPOSURE DRAFT<strong>PSAK</strong> No. 1 21 April 2009(Revisi 2009)EXPOSURE DRAFTPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENYAJIAN LAPORANKEUANGANExposure draft ini diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi KeuanganTanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapatditerima paling lambat tanggal 30 September 2009 olehDewan Standar Akuntansi KeuanganIKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd686/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 1 (Revisi 2009)<strong>ED</strong> No.1(Revisi 2009)PERNYATAANSTANDAR AKUNTANSI KEUANGANPENYAJIAN LAPORANKEUANGANHak cipta © 2009, Ikatan Akuntan IndonesiaDiterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan IndonesiaJl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310Telp. (021) 319 04232Fax. (021) 724 5078Homepage: www.iaiglobal.or.idEmail: iai-info@akuntan-iai.or.id, dsak@iaiglobal.or.idiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd696/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 1 (Revisi 2009)Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran -saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masihdimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan StandarAkuntansi KeuanganTanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada30 September 2009. Tanggapan dikirimkan ke:Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaJl. Sindanglaya No.1,Menteng,Jakarta 10310Fax: 62-21 724-5078E-mail: iai-info@iaiglobal.or.idHak Cipta © 2009 Ikatan Akuntan IndonesiaExposure Draft (<strong>ED</strong>) ini dibuat dengan tujuan untukpenyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkanke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan<strong>ED</strong> ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dandiizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untukdiperjualbelikan.Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan AkuntanIndonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310.Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 315-2139 & 724-5078E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id & dsak@iaiglobal.or.idHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIAiii<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd706/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 1 (Revisi 2009)PengantarDewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui ExposureDraft <strong>PSAK</strong> 1 (revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangandalam rapatnya pada tanggal 21 April 2009 untuk disebarluaskandan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK,Dewan Pengurus Nasional IAI, perguruan tinggi dan individu/organisasi/lembaga lain yang berminat.Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahansecara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan.Exposure Draft <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 2009): Penyajian LaporanKeuangan merevisi <strong>PSAK</strong> 1 (1998): Penyajian LaporanKeuangan. Exposure Draft <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 2009): PenyajianLaporan Keuangan merupakan adopsi dari IAS 1: Presentationof Financial Statements.Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipandokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, homepage IAI:www.iaiglobal.or.idJakarta, 21 April 2009Dewan Standar Akuntansi KeuanganM. Jusuf Wibisana KetuaJan HoesadaAnggotaDudi M. KurniawanAnggotaSiddharta UtamaAnggotaAgus Edy SiregarAnggotaEtty Retno WulandariAnggotaRoy Iman WirahardjaAnggotaRiza Noor KarimAnggotaMerliyana SyamsulAnggotaMeidyah IndreswariAnggotaBudi SusantoAnggotaFerdinand D. PurbaAnggotaIrsan GunawanAnggotaJumadiAnggotaL. Sensi Wondabio AnggotaRosita Uli SinagaAnggotaSaptoto AgustomoAnggotaSetiyono MiharjoAnggotaivHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd716/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 1 (Revisi 2009)Ikhtisar RingkasSecara umum perbedaan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 2009): PenyajianLaporan Keuangan dengan <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 1998): PenyajianLaporan Keuangan adalah sebagai berikut:Perihal <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 2009) <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 1998)Referensi <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 2009) <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 1998)mengadopsi IAS 1 mengadopsi IAS 1Presentation of Financial Disclosure ofStatements (2009) Accounting Policies(1997)Terjemahan Laibilitas KewajibanuntukliabilityDefinisi istilah Terdapat definisi istilah Tidak terdapatyang digunakan, yaitu definisi istilah yanglaporan keuangan untuk digunakan.tujuan umum, tidak praktis,standar akuntansikeuangan, material, catatanatas laporan keuangan,penghasilan komprehensiflain, pemilik, laba atau rugi.Informasi yang Informasi yang disajikan Informasi yangdisajikan dalam dalam laporan keuangan disajikan dalamlaporan meliputi: laporan keuangankeuangan a. Aset meliputi:b. Kewajiban a. Asetc. Ekuitas b. Kewajiband. Pendapatan dan c. Ekuitasbeband. Pendapatan dane. Kontribusi dari dan bebandistribusi kepada e. Arus kaspemilik dalamkapasitasnya sebagaipemilikf. Arus kasTanggung jawab Tidak mengatur mengenai Manajemenatas laporan pihak yang bertanggung bertanggung jawabkeuangan jawab atas laporan atas laporankeuangan.keuangan.Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIAv<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd726/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 1 (Revisi 2009)Komponen Komponen Komponen laporanlaporan keuangan yang lengkap: keuangan yangkeuangan a. Laporan posisi keuangan lengkap:yang lengkap (neraca) a. Neracab. Laporan laba rugi b. Laporan laba rugikomprehensif c. Laporan perubahanc. Laporan perubahan ekuitas ekuitasd. Laporan arus kas d. Laporan arus kase. Catatan atas laporan e. Catatan ataskeuangan laporan keuanganf. Laporan posisi keuanganawal periode komparatifsajian akibat penerapanretrospektif,penyajian kembali,atau reklasifikasi pos-poslaporan keuanganKepatuhan Entitas membuat Tidak diatur bahwaterhadap SAK pernyataan kepatuhan laporan keuanganatas SAK dalam laporan yang memuatkeuangan.pernyataankepatuhan entitasatas SAKPenyimpangan Penyimpangan dari suatu Tidak diatur adanyadari suatu <strong>PSAK</strong> diijinkan jika penyimpangan dari<strong>PSAK</strong> kepatuhan atas <strong>PSAK</strong> suatu <strong>PSAK</strong>tersebut bertentangandengan tujuan laporankeuangan dalam KDPPLK..Pemilihan dan Tidak diatur bagaimana Terdapat pengaturanpenerapan memilih dan menerapkan bagaimana memilihkebijakan kebijakan akuntansi dan menerapkanakuntansi ketika tidak diatur dalam kebijakan akuntansiketika tidak suatu <strong>PSAK</strong>. Hal tersebut ketika tidak diaturdiatur dalam akan diatur dalam <strong>PSAK</strong> dalam suatu <strong>PSAK</strong>.<strong>PSAK</strong> 25, jika <strong>PSAK</strong> 25 sudahmengadopsi IAS 8 terkini.Tepat waktuTidak diatur kapan entitas Entitas sebaiknyasebaiknya mengeluarkan mengeluarkan laporanlaporan keuangan. keuangan paling lama4 bulan setelahtanggal neraca.viHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd736/19/2009, 10:48 AM


Pos-pos yang Pos-pos berikut termasuk Pos-pos minimalminimal disajikan yang minimal disajikan yang disajikan dalamdalam laporan dalam laporan posisi laporan keuanganposisi keuangan keuangan:tidak mencakup posa.properti investasi pos tersebut.b. aset biolojikc. total aset yangdiklasifikasikan sebagai’dimiliki untuk dijual’(held for sale) danaset yang masuk dalamkelompok lepasan(disposal groups) yangdiklasifikasikan sebagai’dimiliki untuk dijual’d. kewajiban dan asetpajak kinie. kewajiban pajak tangguhandan aset pajak tangguhanf. kewajiban yang termasukdalam kelompok lepasanyang diklasifikasikansebagai ’dimiliki untukdijual’.Klasifikasikan Laibilitas keuangan yang Laibilitas tersebutlaibilitas yang dibiayai kembali yang diklasifikasikandibiayai kembali akan jatuh tempo dalam sebagai laibilitas12 bulan setelah periode jangka panjang.pelaporan diklasifikasikansebagai laibilitas jangkapendek, jika entitas tidakmemiliki hak tanpa syaratuntuk membiayai kembali.Klasifikasi Pelanggaran perjanjian Tidak diatur mengenailaibilitas yang utang yang mengakibatkan hal tersebut.terjadi kreditur meminta percepatanpelanggaran pembayaran, maka laibilitasperjanjian utang. tersebut disajikan sebagailaibilitas jangka pendek,meskipun krediturmengijinkan penundaanpembayaran selama 12bulan setelah tanggalpelaporan tetapipersetujuan tersebutHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIAvii<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd746/19/2009, 10:48 AM


diperoleh setelahtanggal pelaporan.Pos luar biasa Penggunaan istilah Penggunaan istilah“pos luar biasa” “pos luar biasa”tidak diperkenankan. diperkenankan.Pos-pos yang Pos-pos berikut termasuk Pos-pos yang minimalminimal harus yang minimal disajikan disajikan dalamdisajikan dalam dalam laporan laba rugi laporan laba rugilaporan laba (bagian dari laporan laba tidak termasuk:rugi rugi komprehensif): a. Beban keuangankomprehensif a. Beban keuangan b. Keuntungan ataub. Keuntungan atau kerugian darikerugian dari operasi operasi yangyang dihentikan. dihentikanc. Bagian pendapatan c. Bagian pendapatankomprehensif lain dari komprehensif lainentitas asosiasi dari entitas asosiasidan joint ventures yang dan joint venturesmenggunakan metode yang menggunakanekuitas. metode ekuitas.Kepentingan a. Istilah yang digunakan a. Istilah yangnon-pengendali adalah “hak non digunakan adalah(non- pengendali” “hak minoritas”.controlling b. Dalam laporan posisi b. Dalam laporaninterest) keuangan, hak non posisi keuangan,pengendali disajikan hak minoritasdalam ekuitas. disajikan secarac. Dalam laporan laba rugi terpisah antaradan laporan laba rugi laibilitas dankomprehensif, laba neto ekuitas.dialokasikan ke pemilik c. Hak minoritasekuitas entitas induk atas laba ataudan hak nonpengendali. rugi disajikansebagai penguranglaba neto.PengungkapanPengungkapan yang diatur Tidak mengatursecara eksplisit mengenai pengungkapan secarapertimbangan yang telah eksplisit.dibuat manajemen dalampenerapan kebijakanakuntansi, sumber estimasiketidakpastian, danpermodalan.viiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd756/19/2009, 10:48 AM


Perbedaan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> 1 (Revisi 2009): Penyajian LaporanKeuangan dengan IAS 1 (2009): Presentation of FinancialStatements<strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> 1 (2009): Penyajian Laporan Keuanganmengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1 (2009):Presentation of Financial Statements, kecuali untuk paragrafparagrafberikut:1. IAS 1 paragraf 2 yang menjadi <strong>PSAK</strong> 1 paragraf 2mengenai ruang lingkup, yang mana ditambahkan kalimatyang menyatakan bahwa <strong>PSAK</strong> 1 tidak berlaku untukentitas syariah karena penyajian laporan keuangan syariahdiatur dalam <strong>PSAK</strong> 101: Penyajian Laporan KeuanganSyariah.2. IAS 1 paragraf 5, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitasnirlaba dan entitas sektor publik, dihilangkan. Karenapelaporan keuangan entitas nirlaba diatur dalam <strong>PSAK</strong>45: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan entitassektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintahbukan standar akuntansi keuangan.3. IAS 1 paragraf 6, mengenai penerapan IAS 1 bagi entitastanpa ekuitas (misalnya reksa dana) dan entitas yangmodalnya bukan ekuitas (misalnya koperasi), dihilangkan.Karena penyajian laporan keuangan reksa dana diaturdalam <strong>PSAK</strong> 49: Akuntansi Reksa Dana dan koperasidiatur dalam <strong>PSAK</strong> 27: Akuntansi Perkoperasian.4. Implementation Guidance dari IAS 1 tentang ilustrasipenyajian laporan posisi keuangan disesuaikan denganpenyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selamaini berlaku di Indonesia. Implementation Guidancetersebut menyajikan laporan posisi keuangan sebagaiberikut:Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIAxi<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd766/19/2009, 10:48 AM


AsetAset tidak lancarAset lancarEkuitasEkuitas yang dapatdiatribusikan ke pemilikentitas indukHak non-pengendaliLaibilitasLaibilitas jangka panjangLaibilitas jangka pendekSementara Lampiran dari <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> 1 menyajikan laporanposisi keuangan sebagai berikut:AsetAset lancarAset tidak lancarLaibilitasLaibilitas jangka pendekLaibilitas jangka panjangEkuitasHak non-pengendaliEkuitas yang dapatdiatribusikan ke pemilikentitas indukxHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd776/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 1 (Revisi 2009)DAFTAR ISIParagrafPENDAHULUAN ..................................................... 01-06Tujuan ................................................................................ 01Ruang Lingkup ................................................................... 02 - 04Definisi ............................................................................... 05 - 06LAPORAN KEUANGAN.............................................. 07 - 44Tujuan Laporan Keuangan................................................. 07Komponen Laporan Keuangan Lengkap ........................... 08 - 12Karakteristik Umum .......................................................... 13 - 44Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK . 13 - 22Kelangsungan Usaha ................................................... 23 - 24Dasar Akrual ............................................................... 25 - 26Materialitas dan Agregasi ............................................ 27 - 29Saling Hapus ................................................................ 30 - 33Frekuensi Pelaporan .................................................... 34 - 35Informasi Komparatif .................................................. 36 - 42Konsistensi Penyajian .................................................. 43 - 44STRUKTUR DAN ISI.................................................... 45 - 109Pendahuluan ....................................................................... 45 - 46Identifikasi Laporan Keuangan .......................................... 47 - 51Laporan Posisi Keuangan .................................................. 52 - 78Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan ... 52 - 57Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar danLaibilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang ......... 58 - 63Aset Lancar ................................................................. 64 - 66Laibilitas Jangka Pendek ............................................. 67 - 74Informasi yang Disajikan dalam Laporan PosisiKeuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan .... 75 - 78Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIAxi<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd786/19/2009, 10:48 AM


Penyajian Laporan Keuangan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. 1 (Revisi 2009)Laporan Laba Rugi Komprehensif .................................... 79 - 103Informasi yang Disajikan dalam Laporan LabaRugi Komprehensif .................................................. 80 - 85Laba Rugi Selama Periode .......................................... 86 - 87Pendapatan Komprehensif Lain Selama Periode ........ 88 - 94Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba RugiKomprehensif atau Catatan atas LaporanKeuangan ................................................................ 95 - 103Laporan Perubahan Ekuitas ............................................... 104 - 108Laporan Arus Kas ............................................................. 109Catatan atas Laporan Keuangan ....................................... 110 - 51Struktur ........................................................................ 110 - 114Pengungkapan Kebijakan Akuntansi ........................... 115 - 122Sumber Estimasi Ketidakpastian ................................. 123 - 131Modal ........................................................................... 132 - 134Pengungkapan Lain ..................................................... 135 - 136TANGGAL EFEKTIF .................................................... 137PENARIKAN .................................................................. 138LampiranxiiHak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA<strong>PSAK</strong> 1 (2009).pmd796/19/2009, 10:48 AM

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!