13.07.2015 Views

membuat kusen pintu tunggal - e-Learning Sekolah Menengah ...

membuat kusen pintu tunggal - e-Learning Sekolah Menengah ...

membuat kusen pintu tunggal - e-Learning Sekolah Menengah ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MEMBUAT KUSEN PINTUTUNGGALBAG-TPK.001.A-5490 JAMPenyusun :TIM FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTADIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALEDISI 2001


JUDUL MODULMEMBUAT KUSENPINTU TUNGGALOlehDRS.H. IMAM MUCHOYAREDITORDARMAWAN Amd.DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUANPENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK2002i


KATA PENGANTARModul dengan judul “ Membuat Kusen Pintu Tunggal” merupakanbahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat.<strong>Sekolah</strong> <strong>Menengah</strong> Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagiandari kompetensi melaksanakan pekerjaan pembuatan <strong>kusen</strong>.Modul ini mengetengahkan tentang pembelajaran mandiri <strong>membuat</strong><strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> <strong>tunggal</strong> dari bahan kayu. Modul ini terkait dengan modul lainyang membahas menggunakan dan merawat mesin pekerjaan kayu dan<strong>membuat</strong> <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> gendong.Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpaharus banyak dibantu oleh instruktur.Tim Penyusunii


DISKRIPSI JUDULModul ini terdiri dari 1 kegiatan belajar, yang mencakup <strong>membuat</strong><strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> <strong>tunggal</strong> dari kayu.Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang <strong>membuat</strong> <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong>yang terdiri dari informasi <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong>. Kusen <strong>pintu</strong> adalah sebuah rangkayang dipasang pada lubang <strong>pintu</strong> yang fungsinya adalah menggantungkandaun <strong>pintu</strong> sehingga lubang <strong>pintu</strong> tersebut dapat dibuka dan ditutupdengan mudah dan aman, yang berfungsi untuk menghubungkan antararuang satu dengan ruang lainnya dan atau dengan bagian luar rumah ataugedung.Proses pembuatan <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> dimulai dengan pemilihan danpersiapan bahan dan alat, proses pengetaman, proses pelukisansambungan konstruksi, proses pembuatan pen dan lubang, pengepasansambungan, pembuatan sponeng, alur, kupingan dan profil sertapenyetelan hingga menjadi barang jadi sesuai dengan tuntutan gambarkerja.iii


PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNANProgram Keahlian : Teknik Gambar BangunanTingkat I Tingkat II Tingkat IIIBAG-TGB.001.A BAG-TGB.002.A BAG-TGB.007.ABAG-TGB.001.A-01 BAG-TGB.002.A-8 BAG-TGB.007.A-21BAG-TGB.002.A-9BAG-TGB.001.A-02 BAG-TGB.002.A-10 BAG-TGB.007.A-22BAG-TGB.002.A-11BAG-TGB.001.A-03BAG-TGB.007.A-23BAG-TGB.003.ABAG-TGB.001.A-04 BAG-TGB.003.A-12 BAG-TGB.007.A-24BAG-TGB.001.A-05BAG-TGB.001.A-06 BAG-TGB.003.A-13 BAG-TGB.008.ABAG-TGB.001.A-07BAG-TGB.008.A-25BAG-TGB.003.A-14BAG-TGB.008.A-26BAG-TPS.001.ABAG-TPS.001.A-32 BAG-TGB.004.A BAG-TGB.009.ABAG-TGB.004.A-15BAG-TGB.009.A-27BAG-TKB.001.ABAG-TGB.009.A-28BAG-TKB.001.A-71BAG-TGB.004.A-16BAG-TKB.001.A-72BAG-TGB.010.ABAG-TKB.001.A-73 BAG-TGB.005.A BAG-TGB.010.A-29BAG-TKB.001.A-74BAG-TGB.005.A-17BAG-TKB.001.A-75 BAG-TGB.005.A-18 BAG-TGB.011.ABAG-TKB.001.A-76BAG-TGB.011.A-30BAG-TGB.006.ABAG-TGB.011.A-31BAG-TKB.002.ABAG-TGB.006.A-19BAG-TKB.002.A-77BAG-TGB.006.A-20BAG-TKB.002.A-78BAG-TKB.002.A-79BAG-TKB.002.A-80BAG-TKB.002.A-81BAG-TKB.003.ABAG-TKB.003.A-82BAG-TKB.003.A-83BAG-TKB.003.A-84Keterangan :BAGTGBTSPTKBTPKTPS: Bidang Keahlian Teknik Bangunan: Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan: Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan: Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan: Program Teknik Perkayuan: Program Teknik Plambing dan Sanitasi: Modul yang dibuativ


PRASYARATUntuk dapat mengerjakan modul ini peserta diklat harus sudahmenguasai dan terampil tentang :1. Menggunakan dan merawat alat-alat kerja kayu tangan2. Membuat sambungan dasar kayu3. Menggunakan dan merawat alat-alat mesin kerja kayu4. Menggambar Konstruksi Dasar Bangunan Gedung.v


DAFTAR ISIJUDUL MODUL .......................................................................................... iKATA PENGANTAR .................................................................................. iiDISKRIPSI JUDUL .................................................................................... iiiPETA KEDUDUKAN MODUL .................................................................. ivPRASYARAT .............................................................................................. vDAFTAR ISI ................................................................................................ viPERISTILAHAN/GLOSSARY .................................................................. viiPETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................... viiiTUJUAN ....................................................................................................... ixKEGIATAN BELAJAR I ............................................................................... 1A. Lembar Informasi ............................................................... 11. Pengertian ..................................................................... 12. Bagian-Bagian Rangka Pintu ..................................... 13. Ukuran Lubang Pintu .................................................... 2B. Lembar Kerja ...................................................................... 31. Alat ………………………………………………………. 42. Bahan …………………………………………………… 43. Kesehatan dan Keselamatan Kerja …………………. 44. Langkah Kerja ................................................................ 5C. Lembar Evaluasi ............................................................... 22LEMBAR KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI ............................ 23DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 24vi


PERISTILAHAN/GLOSSARYKusen <strong>pintu</strong> : rangka lubang <strong>pintu</strong> untuk menggantungkan daun<strong>pintu</strong>Sponeng <strong>pintu</strong> : lekukan pada bagian <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> gunamenempatkan engsel daun <strong>pintu</strong> sehingga dapatuntuk menggantungkan daun <strong>pintu</strong>Duk : pasangan beton kedap air dengan komposisicampuran 1 : 2 ( Portland semen : Pasir ), yangberguna untuk mengisolasi rembesan air ke<strong>kusen</strong>,sehingga tidak mudah lapuk.Alur kapur : adalah lekukan yang dibuat dipunggung tiang <strong>kusen</strong>,memanjang lebar permukaan 1/3 lebar <strong>kusen</strong>dengan kedalaman maximum 1 cm, yang bergunauntuk memperkokoh kedudukan <strong>kusen</strong>, karena padalekukan tersebut diisi spesi pasir semen.Ambang Kusen : balok rangka <strong>kusen</strong> yang melintang di atas <strong>kusen</strong>berukuran sama dengan lebar daun <strong>pintu</strong>, yangberfungsi untuk menahan dinding diatasnya.Angkur : besi berukuran diameter 12 mm panjang 150 mm,yang dipasang pada bagian belakang tiangsebanyak 2-3 buah, dan juga dipasang pada bagianujung bawah tiang <strong>kusen</strong> dipasang denganpasangan beton sehingga kedudukan <strong>kusen</strong> akankuat dan stabil.vii


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL1. Pelajari dahulu modul ini dengan seksama dan tuntas2. Pakailah pakaian kerja agar dapat bekerja dengan bebas danaman.3. Siapkan semua peralatan yang mendukung pembuatan <strong>kusen</strong><strong>pintu</strong>.4. Hitung ulang kebutuhan bahan untuk <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> dan kebutuhanbahan5. Siapkan bahan untuk pembuatan <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> sesuai dengankebutuhan.6. Siapkan alat-alat tangan yang sangat diperlukan7. Ikuti langkah kerja secara berurutan yang telah dicantumkan dalammasing-masing latihan dalam modul ini.8. Setiap menggunakan mesin selalu dikontrol lebih dahulu tentangkesiapan mesin tersebut, termasuk alat-alat pengaman dankeselamatan kerja9. Bila terjadi keraguan terhadap alat yang akan dipakai, maka segeramenghubungi teknisi/instruktur/guru pengampu untuk pembenahanatau pembetulan seperlunya, terhadap alat yang dicurigai,sehingga benar-benar siap pakai.10. Mulailah bekerja dengan berdo’a, memohon agar diberikankelancaran, perlindungan dan keselamatan dari sang Pencipta.viii


TUJUANA. Tujuan AkhirSetelah selesai mengerjakan seluruh kegiatan modul ini, dan biladisediakan peralatan yang cukup, bahan dan gambar kerja yang jelasmaka peserta diklat mampu dan trampil <strong>membuat</strong> <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> secaramandiri atau kelompok dengan hasil sesuai gambar kerja, tepat ukuran,siku, tidak baling, semua sambungan rapat, rata, rapi, dan dalam waktuyang cepat sesuai ketentuan.B. Tujuan Antara :Setelah mengikuti program modul ini maka peserta diklat akanmemiliki kemampuan dan keterampilan dalam :1. Pengetaman balok kayu siku ke 4 sisi dengan ukuran yangsama untuk seluruh bahan, dengan menggunakan mesin ketamperata dan mesin ketam penebal.2. Melukis semua sambungan dan bentuk dari <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong>.3. Membuat lubang pen dengan menggunakan mesin pahatpersegi (Hollow Chisel Mortiser )4. Membuat pen dengan menggunakan mesin pembuat pen(Tenoning machsin), atau dengan mesin gergaji potongberlengan.5. Membuat sponing <strong>kusen</strong> dengan menggunakan mesin frish,atau dengan mesin gergaji belah bermeja.6. Membuat alur kapur tiang kosen dengan menggunakan mesinfrish .7. Membuat verstek 45 o pada sambungan <strong>kusen</strong>, denganmenggunakan pahat tangan, dengan hasil baik.8. Membuat bentuk kupingan pada ambang atas <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong>,dengan menggunakan alat gergaji dan pahat tangan.ix


9. Menyetel dan merangkai <strong>kusen</strong> dengan hasil siku, rata, rapi,rapat, dengan menggunakan clemp panjang, diperkuat denganlem dan paku.x


KEGIATAN BELAJAR 1MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGALA. Lembar Informasi1. PengertianKusen adalah rangka <strong>pintu</strong> yang pada umumnya dibuat darikayu atau Aluminium dan <strong>kusen</strong> secara khusus dapat dibuat daribeton. Kusen dari bahan kayu pada umumnya digunakan untukbangunan rumah tinggal. Jenis kayu yang baik untuk <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong>adalah kayu jati, kayu kamper dan beberapa kayu lokal lainnya ,yang mempunyai kembang susut rendah. Ukuran kayu yang lazimdigunakan untuk dibuat <strong>kusen</strong> adalah 8/12 cm dan 6/12 cm.2. Bagian-Bagian Rangka PintuSecara sederhana <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> terdiri dari 3 bagian ialah :a. Ambang atas : berfungsi untuk menahan beban pasanganbatu bata diatasnya atau menyekat pasangan balok betondiatasnya, yang pada ujungnya dibuat telinga ambang(kupingan), panjangnya 10 cm – 20 cm, yang dalampemasangannya akan dijepit dengan pasangan bata.b. Tiang : untuk pegangan dan tumpuan daun <strong>pintu</strong>,pada punggung tiang dipasang baja angkur diameter 10mm, supaya kokoh untuk menahan daun <strong>pintu</strong>., dan agarkedudukan <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> stabil dan tidan bergeser maka padapunggung tiang dibuat alur kapur yang nantinya dalampemasangan <strong>kusen</strong> pada dinding tembok diberi adukanspesi pasir dan semen, sehingga menjadi kokoh.c. Kaki tiang : juga dinamakan duk, dibuat dari campurankedap air, 1 PC : 2 pasir , fungsinya untuk melindungi tiangbagian bawah dari air atau lembab, agar tidak cepat lapuk.1


Duk dari <strong>pintu</strong> agar terlindung dari pengaruh air, tingginyadibuat 10-12 cm. Sedang <strong>pintu</strong> yang sering terkena air,duknya dibuat tinggi 15 cm.d. Pada tiang dan ambang <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> dibuat suatu lekukanyang disebut sponeng, yang gunanya untuk menempatkanengsel dan sekaligus sebagai tumpuan daun <strong>pintu</strong> agastidak lepas. Dalamnya sponeng adalah 1 – 1,5 cm, sedanglebar sponeng adalah 3 – 4 cm, sangat tergantung denganketebalan daun <strong>pintu</strong>.e. Sambungan <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> menggunakan sambungan pen danlubang. Sambungan pen dibuat pada bagian ujung atas tiangdengan ukuran 1/3 lebar tiang, sedang untuk lubang dibuatpada bagian ambang atas <strong>kusen</strong>, besarnya lubang juga 1/3lebar <strong>kusen</strong>nya. Dengan demikian maka tiang akan kuatmenahan ambang atas yang juga mendapat beban daripasangan batu bata diatasnya.3. Ukuran Lubang PintuUkuran lubang <strong>pintu</strong> biasanya dibuat disesuaikan dengankebutuhan ruangannya atau jenis dari bangunan. Beberapa ukuran<strong>pintu</strong> dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel I. Ukuran Pintu pada Jenis BangunanNo. Jenis Bangunan Ukuran Pintu Jumlah Daun1. Rumah tinggal 80 cm x 200 cm 1 daun2. Bangunan Umum 90 cm x 200 cm 1 daunsekolah3. Toko, bioskop dan lainlain120 cm x 200 cm 2 daun4. Pintu Utama pada 160 cm x 200 cm 2 daunbangunan umum5. Pintu kamar mandi 70 cm x 200 cm 1 daun2


B. Lembar Kerja5,5190 cm10 cm3,5 8 cm3,58 cm10 5,5 80 cm 5,5 10Gambar 1. Gambar Kerja3


1. Alat. :Alat yang digunakan ada 2 kategori ialah alat tangan dan alatkerja mesin.Alat tangan adalah :a. Pahat ukuran lubang ukuran ¾ “b. Pukul Besic. Palu Kayud. Sikue. Meteran 3 mf. Gergaji potongg. Clamp panjangAlat Mesin kayu :a. Ketam Perata ( Hand Planner)b. Ketam Penebal (Thecknesser )c. Gergaji Potong ( Radial Arm Saw)d. Gergaji belah (Ripping Saw)e. Mesin pahat lobang (Hallow Chisel Mortiser)f. Mesin frish (Router)g. Mesin gergaji pita (band saw)h. Mesin purus (Tenoning macshine)2. Bahan Kusen Pintua. Kayu kamper ukuran 6/12 x 400 cm : 2 batangb. Lem kayu rakol : 0,2 kgc. Paku dudur : 12 bh3. Kesehatan dan Keselamatan Kerjaa. Pakailah pakaian kerja yang sesuai untuk bekerja di bengkelkayu.b. Mesin yang akan digunakan pastikan telah siap untuk kerja.4


c. Pakailah Masker hidung bila bengkel kerja kayu tidakmenggunakan dust collector, secara central.d. Pakailah penutup telinga bagi yang sangat peka dengansuara.e. Pakailah sepatu yang tertutup dan alas sepatumenggunakan karet bergerigi.f. Gunakan pengaman yang ada pada mesin kayu denganbenar.g. Laksanakan pengukuran kayu dengan cermat agar tidakterjadi kekeliruan.h. Pastikan Anda dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,tidak sedang mengantuk, lapar dan haus.4. Langkah Kerja :a. Pekerjaan persiapan bahan .1). Alat yang digunakan ialah rol meter, pensil dan penyiku.2). Ambil bahan kayu kamper 2 batang ukuran 6 /12 x 400cm.3). Menghitung panjang tiang <strong>kusen</strong> caranya adalah : tinggitiang <strong>kusen</strong> = 200 cm (tinggi tiang dibawah ambangsampai lantai) – 10 cm (tinggi duk di atas lantai sampaiujung bawah tiang <strong>kusen</strong>) + 6 cm (sambungan pendengan ambang atas <strong>pintu</strong> ) = 196 cm jumlah ada 2 batang4). Menghitung panjang ambang atas <strong>pintu</strong> = 80 cm (lebarlubang <strong>pintu</strong>) + 2 x 6 cm ( 2 sambungan tiang denganambang kiri dan kanan) + 2 x 10 cm ( kupingan yangdijepit dalam dinding panjangnya 10 cm kiri dan kanan ) =112 cm.5


5). Panjang tiang <strong>kusen</strong> = 196 cm x 2 = 392 cm, Panjangkayu misal = 400 cm, maka sisa kayu = 400 cm – 392 cm= 8 cm.6). Ukur kayu seperti dibawah dengan menyisakan di keduaujung yang biasanya kurang baik diukur dan digaris sikudengan batang kayu.196 cm 196 cmUkur panjang ambang seperti dibawah :112 cmGambar 2. Ukuran Kayub. Pemotongan Bahan1). Siapkan mesin gergaji potong berlengan ( Radial Arm Saw)2). Posisi ujung gigi daun gergaji berada - 3 mm daripermukaan meja gergaji.3). Daun gergaji berada tegak lurus terhadap balokpenghantar4). Letakkan balok kayu bahan tiang kosen diatas meja gergajidan rapatkan dengan balok penghantar,5). Dua orang bekerja sama dalam pemotongan kayu, orangke 1 bertugas mengoperasikan mesin berada di tengahmeja gergaji potong, dan orang ke 2 berada di sisi kananmeja , bertugas membantu orang ke 1 untuk menempatkanbalok pada posisi yang tepat, memegangi balok kayu saatpemotongan berlangsung agar stabil dan tidak jatuh.6


6). Tempatkan garis potong bagian tengah balok kayu bahan<strong>kusen</strong> pada posisi dibawah daun gergaji, dengan caramenggeser kayu ke arah kiri atau kanan dengan bantuanorang ke dua.7). Pegang balok kayu sebelah kiri daun gergaji dengantangan kiri orang ke 1 secara kuat ditekan kearah balokpenghantar dan ujung sebelah kanan kayu dipengang olehorang ke dua untuk membantu agar tidak bergeser ataujatuh setelah pemotong berlangsung, Tangan kanan orangke 1 memegang handle mesin gergaji sekaligusmenghidupkan mesin dan menarik pelan hingga memotongkayu dengan sempurna.8). Pemotongan diteruskan pada masing-masing ujung kayudengan cara yang sama, akan tetapi orang kedua hanyamembantu untuk menempatkan posisi kayu pada mesingergaji potong. Posisi gigi daun gergaji bundar beradapada posisi menyinggung garis luar pada kayu yang akandibuang/tidak dipakai. Sehingga setelah digergaji tidakmengurangi panjang balok yang telah ditentukanukurannya.9). Lakukan juga sesuai langkah 6 dan 7 diatas untukpemotongan balok ambang.c. Pengetaman Bahan Muka 1 dan 2 Siku.IIIIIIIVGambar 3. Penampang Balok Kayu7


1). Siapkan mesin ketam perata, pastikan pengamannya siap,penghantar ketam dalam keadaan 90 o terhadap mejaketam, tebal pengetaman sekitar 0,5 – 1 mm.2). Hidupkan mesin pada posisi pertama dan dilanjutkan padaposisi kedua setelah suaranya stabil.3). Pilih muka I pada balok kayu yamg mempunyai lebarkayu = 12 cm yang mempunyai keadaan cekung dantempatkan pada posisi dibawah atau melekat diatas mejaketam bagian depan.dan ditekan kebawah dan kedepansehingga bergerak melewati pisau ketam yang sedangberputar tinggi dengan kecepatan dorong + 10 detik/m.karena pisau ketam tersebut menonjol 0,5 mm –1 mmmaka kayu yang lewat diatasnya terkikis setebal pisauyang menonjol tersebut yang berarti terjadi pengetaman.Bila proses pengetaman belum merata maka pekerjaandiulangi sampai mendapatkan kerataan pada muka kayutersebut.4). Pengetaman muka ke II arah tebal kayu, denganmenempelkan kayu muka I (yang telah diketam) padapenghantar secara rapat dan muka II berada dipermukaan meja mesin ketam dan ditekan ke tiga arah,kearah penghantar, kebawah dan didorong ke depansehingga bergerak dengan kecepatan + 10 detik / msampai tuntas. Untuk menjaga keselamatan kerja pakailahalat strika pendorong saat pengetaman hampir habis.Pekerjaan ini diulang mana kala belum diperoleh hasilketaman yang merata dan halus.8


Balok kayuT. Pengaman PenghantarMeja ketamGambar 4. Mesin Ketam Kayud. Mengetam muka III dan IVAlat mesin yang digunakan adalah mesin ketam penebal.Hasilyang hendak diperoleh dengan mesin ini adalah menghasilkanketaman kayu yang mempunyai ukuran yang sama antara ujungkayu sampai ujung lainnya. Misalnya ketebalan kayu diharapkanmempunjyai ketebalan 5,5 cm (55 mm) maka seluruh bagianketebalan kayu dari ujung ke ujung adalah sama. Begitu juga untuklebar kayu juga mempunyai dimensi yang sama misalnya 11,5 cm(115 mm). Untuk mendapatkan ukuran ini salah satunya adalahdengan menggunakan mesin ketam penebal.Ukuran jadi yang akan kita peroleh adalah tebal kayu 55 mm ,lebar 115 mm.5,5 cm11,5 cmGambar 5. Panampang Kayu Hasil Ketaman yang Diharapkan9


ABCADEGambar 6. Mesin Ketam PenebalKeterangan :A = Kedudukan pisau ketam jumlahnya 3 atau 4 pisauB = Posisi balok kayu yang diketamC = Meja ketam yang dapat digerakkan turun naikD = Sakelar ON – OFE = Penggerak meja ketame. Langkah Kerja Mengetam muka IV1). Ukur kayu yang akan diketam dan pastikan ukuran kayuyang paling tebal , umpama yang paling tebal adalah 5,8cm.2). Atur jarak antara muka atas meja ketam ( C ) berjarak 5.8cm.3). Semua kayu disiapkan secara rapi disebelah kiri mesinketam dengan posisi menghadap keatas bagian yang akandiketam.10


4). Hidupkan mesin ketam pada posisi 1 sampai suara stabilbaru dimasukkan pada posisi 2 putaran tinggi setelah suarastabil maka balok kayu dimasukkan kedalam mesin ketamdengan posisi muka III berada diatas, balok kayu denganposisi horizontal (datar) oleh orang ke 1 didepan ketamsecara pelan dan sedikit didorong masuk sampai kayu ditarikoleh mesin dan berjalan secara otomatis, dan orang ke 2harus berada di ujung mesin ketan atau berseberangandengan orang ke 1, menerima balok kayu yang bergerakkearahnya , diterima dengan kedua tangannya tanpamenarik kayu dan dalam posisi horintal, dan setelah lepasdari ketam diletakkan pada posisi muka IV tetap diatasdisebelah kiri mesin ketam.5). Teruskan pada balok kayu lainnya dengan cara yang samadengan kegiatan nomor 4.6). Bila ketebalan kayu ditargetkan mencapai 5,5 cm makapengetaman dilanjutkan dengan memutar roda penggerakmeja ketam sebesar ¼ putaran (45 o ) putaran searah jarumjam.7). Lakukan pengetaman arah tebal kayu sesuai langkah 4, dandiulang-ulang hingga mencapai ketebalan 5,5 cm.f. Pengetaman muka III1). Ukur lebar balok maximum, hasil pengukuran misalnya 11,8cm. Maka aturlah meja ketam terhadap pisau ketam menjadi11,8 cm, dengan menggerakkan roda E dengan memutarkearah berlawanan arah putaran jarum jam, hinggamencapai jarak 11,8 cm (lihat posisi jarum penunjuk padaskala yang tersedia pada mesin ketam.2). Lakukan pengetaman dan hidupkan mesin ketam padaposisi 1 sampai suara stabil baru dimasukkan pada posisi 211


putaran tinggi setelah suara stabil maka balok kayudimasukkan kedalam mesin ketam dengan posisi muka IIIberada diatas, balok kayu dengan posisi horizontal (datar)oleh orang ke 1 didepan ketam secara pelan dan sedikitdidorong masuk sampai kayu ditarik oleh mesin dan berjalansecara otomatis, dan orang ke 2 harus berada di ujungmesin ketan atau berseberangan dengan orang ke 1,menerima balok kayu yang bergerak kearahnya , diterimadengan kedua tangannya tanpa menarik kayu dan dalamposisi horintal, dan setelah lepas dari ketam diletakkan padaposisi muka III tetap diatas disebelah kiri mesin ketam.3). Meja ketam dinaikkan ¼ putaran searah jarum jam, kayudimasukkan lagi dengan posisi yang sama dengan langkah2, hingga semua kayu selesai. Dan ulangi lagi sampaimencapai hasil 11,5 cm.g. Melukis Sambungan1). Satukan tiang <strong>kusen</strong> dan tentukan bagian atas dan bawah ,ratakan bagian bawah <strong>kusen</strong> dan di clem supaya tidahbergeser.2). Buat tanda paring pada bagian muka dari tiang <strong>kusen</strong>tersebut seperti dibawah (gambar7)Tanda Paring tiangTanda paring pada ambangGambar 7. Pemberian Tanda Paring12


3). Melukis sambungan purus pada balok tiang .? Kedua tiang dalam posisi disatukan dan diperkuat denganklem.? Ukur tiang dari bawah sepanjang 190 cm denganmenggunakan roll meter buat garis potong pada posisi 190cm tegak lurus dengan sisi kayu dengan menggunakanalat penyiku sebagi landasan menggaris dan pensil untukmenggores hingga menggaris kedua permukaan kayusekaligus.? Selanjutnya lukis bentuk sambungan seperti tergambar dibawah. Untuk <strong>membuat</strong> garis verstek gunakan penyiku45 0 , sedang <strong>membuat</strong> pen gunakan alat perusut yangdistel 1/3 x 11,5 cm (lebar balok) = 3,8 cm distel dandimatikan . Selanjutnya digoreskan pada ujung balok kiridan kanan. Bagian bagian yang akan dibuang diarsirdengan pensil supaya mudah diingat.Lukisan Garis Seponing 1 x 3 cmT. Paring190 cm 1 4,5 cm 1/31/31/3Gambar 8. Lukisan Purus pada Balok Tiang.13


4). Lukisan sambungan lubang pada balok ambang.? Menentukan tempat ukuran sambungan lubang puruspada balok ambang sebagai berikut ,? Ukur 10 cm dari ujung balok, buat garis potong pada balokkayu tegak lurus terhadap sisi kayu melingkar denganbantuan garis penyiku 90 0 , dari pensil.? Pembuatan garis sejenis dengan jarak 5,5 cm dari garispertama, buat garis sejenis lagi berjarak 1 cm dari garis ke2 kearah ujung pendek kayu keliling kayu.? Buat garis lubang purus dengan ukuran 1/3 dari lebar kayuberada pada center kayu. memotong dua garis dari luardengan menggunakan alat perusut , dan buat gariskedalaman sambungan verstek 1 cm.? Dari sisi dalam sambungan tersebut dibuat sambunganverstek, agar sambungan menjadi rapi dan kuat.Lubang penLukisan sponing 1 x 3 cmSambungan verstekGambar 9. Lukisan Sambungan Lubang pada Balok Ambang.14


5). Lukisan Sponeng Kusen PintuPada bagian muka <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> (yang ada tanda paring )dilukis sponeng dengan ukuran 1 x 3 cm , 1cm pada bagian tebal<strong>pintu</strong> bagian dalam sedang 3 cm pada bagian lebar <strong>kusen</strong>.Caranya adalah dengan menggunakan alat perusut yang distel 1cm jarak penggores terhadap kayu pembatas. Setelah siap makagoreskan pada permukaan yang telah ditetapkan denganmenggunkan tangan kanan perusut ditempelkan pada bidangkayuserta pembatas jarak perusut ditempelkan pada permukaankayu , dan didorong kearah muka sampai tuntas.Untuk pembuatan seponeng berikutnya dengan jarak 3 cm,mengubah jarak penggores dengan pembatas, maka langsungdapat diaplikasikan dengan mudah. Lihat gambar detail6). Melukis alur kapurMelukis alur kapur dengan menggunakan alat perusut, aturperusut jarak penggores dengan kayu penghantar = 1/3 x 11,5cm, goreskan pada punggung <strong>kusen</strong> dimulai dari ujung bawahsetelah 15 cm menuju ujung atas dan berakhir 15 cm sebelumsambungan ambang atas. Dibuat kiri kanan sejajar lihat gambar10.15 cm 15 cmLukisan alur kapur5.5 cm 190 cmGambar 10. Lukisan Alur Kapur.15


h. Membuat Lubang Pen pada Ambang Pintu1). Siapkan mesin pahat persegi dengan pahat ¾” .2). Meja mesin pahat diberi alas papan kayu tebal 3 cm untukmenjaga agar pahat tidak menembus meja besi keras.3). Stel kedalaman pahat maksimum 5,8 cm dari permukaan<strong>kusen</strong>, agar pahat dapat menembus balok <strong>kusen</strong> dengansempurna, kunci stop blocknya agar ke dalam tetap.4). Tempatkan balok kayu di meja mesin pahat , dan atur garislukisan pada kayu berada tepat ditengah mesin pahat laludipres secara kuat sehingga kedudukan menjadi kokoh.5). Stel posisi pahat pada sudut garis lubang dengan menggeserhorizontal kiri kanan dan muka belakang. Setelah tepat posisipahat maka hidupkan mesin pahat dengan menekan tombolon (warna hijau),6). Setelah suara stabil maka gerakkan pahat denganmenggunakan tongkat pengungkit dengan tekanan cukupmaka akan terjadilah pemahatan dengan baik, pahat digeserkearah kanan (bila dimulai dari kiri) dengan cara yang samahingga mencapai sudut lubang.7). Arah pemahatan diubah dengan mengikuti garis lubang,dengan merubah gerakan ke samping menjadi gerakan kearah depan, begitu seterusnya hingga pahat bertemu kembalipada saat start.8). Pahat dinaikkan tombol OF ditekan dan pahat berhentiberputar. Kembalikan kedudukan pahat dan dikunci lagi.9). Kayu dilepas dari meja mesin dan dilanjutkan pada lubangkedua dengan cara yang sama.16


Pahat PersegiGambar 10. Pembuatan Lubang dengan Mesin Pahat Persegi.Keterangan Gambar := arah pemahatan= arah pengepresan benda kerja supaya stabil17


i. Pembuatan Purus pada Tiang Kusen1). Siapkan mesin gergaji potong berlengan.2). Letakan tiang <strong>kusen</strong> di atas meja mesin gergaji dan aturbagian yang akan dibuat puru berada dibawah daun gergaji.3). Tepatkan gigi gergaji menyinggung pada garis kedua dari arahtiang panjang.4). Atur ketinggian gigi daun gergaji mencapai 82 mm daripermukaan meja gergaji.5). Lakukan pemotongan dengan mesin gergaji dengan baik dandapat diulangi pada baian purusnya untuk mempermudahperapian.6). Lakukan seperti di atas pada sisi satunya lagi hingga selesai.7). Matikan mesin dan lepas benda kerja dan dilanjutkan padalangkah perapian dan pembuatan verstek seperti dibawah ini.Posisi pahat dengan bevelberada di atas Sudut 45 0Balok tiang Meja kerja Balok stopGambar 11. Cara Pembuatan Verstek 45 018


8). Posisi tiang ambang diletakkan di atas meja seperti padagambar.9). Posisi pahat bevel berada di atas dengan arah pemahatan45 0 terhadap permukaan kayu.10). Untuk mendapatkan hasil yang baik cukup dipukul 2-3 x danposisii sudut harus stabil, hasil akan sesuai dengan gambarverstek.11). Ulangi pada bagian yang lain sehingga dapat selesai denganbaik.12). Lakukan juga pada balok ambang untuk pembuatan verstekyang sama.j. Pembuatan Sponeng, Alur Kapur dan Profil1). Siapkan mesin fries dengan pisau sponeng yang memilikilebar pisai 30 – 40mm.2). Atur pisau yang berada di permukaan meja mesin fies = 30mm.3). Kontrol arah putaran mesin (ke arah tajamnya pisau)4). Adakan uji coba dengan benda uji untuk mengecek apakahkedalaman dan lebar seponeng telah sesuai (1 x 3,5 cm).5). Bila belum sesuai diadakan perbaikan posisi dan bila telahsesuai dapat dilakukan pelaksanaan sponeng. Sesuai denganbagian yang di lukis, penekanan ke arah pisau / pengahantardapat dilakukan dengan menekan dengan tangan sambildidorong ke arah kedepan, atau dengan ditekan denganpegas yang tersedia, dan didorong dengan tangan .6). Lakukan untuk semua sesuai langkah di atas.7). Buat alur kapur dengan mesin fries dengan mengganti pisaudengan pisau bentuk segi tiga.8). Atur pisau dengan posisi berada di tengah balok atau 5,75 cmdiatas meja mesin.19


9). Lakukan pembuatan alur menggunakan dorongan tangan dimulai pada 15 cm dari ujung dan berhenti pada 15 cm jugadari ujung. Buat garis tegas pada ukuran tersebut (15 cm) daritepi.10). Pembuatan profil pada tiang dan ambang rangka <strong>kusen</strong>dengan mengganti pisau alur kapur dengan pisau profil padamesin frish, atur posisi pisau dengan ukuran pisau profilsedang, dengan ketinggian pisau 3 mm diatas meja dan 3mm dari permukaan penghantar, pastikan posisi tersebutdengan mengadakan uji coba dengan balok uji atau yang tidakdipakai sebagai <strong>kusen</strong>, bila telah tepat maka pembuatan profildapat dilakukan sesuai dengan cara pembuatan sponeng.k. Pembuatan Kupingan1). Siapkan mesin gergaji pita, dengan menggunakan daungergaji pita ukuran 1 “.2). Hidupkan mesin, dan potong dengan gergaji pita pada arahtegak lurus batang ambang sedalam 1 cm , lakukan bagiankiri dan kanan sama.3). Potong bagian yang akan di buang sesuai dengan lukisan,lakukan dengan hati hati sehingga bagian yang dibuang dapatlepas. Lakukan semua bagian sama.4). Pada bagian yang telah digergaji diberi takikan segi tiga arahdiagonal dengan menggunakan pahat sedalam 5 mm, lebarmax 1 cm.l. Merangkai Kusen1). Semua bagian akan disambung dicoba apakah hasilpembuatan lubang dan purus sudah cocok dan hasil siku.Yang masih seret, kurang rapi diperbaiki hingga dapat masukdengan mudah dan presisi.20


2). Lanjutkan perangkaian dengan memberi lem putih (rakol ataulainnya) untuk perkuatan supaya kokoh.3). Pasang balok ambang pada tiang <strong>kusen</strong> hingga rapat dapatdibantu dengan clem panjang.4). Periksa kesikuan semua sudut dengan mengukur panjangdiagonal <strong>kusen</strong>, bila telah sama maka dapat disimpulkan<strong>kusen</strong> telah siku , bila masih ada selisih maka bagian yanglebih panjang dipukul supaya terjadi perubahan sudut, diukurkembali hingga mempunyai sudut diagonal sama.5). Kaki tiang di kunci dengan papan reng dan diukur lebarnyaharus sama dengan bagian atas (80 cm) dan dipaku. Supayatidak berubah.6). Pada bagian sambungan dipaku dengan menggunakan pakududur (panjang 12,5 cm), pada bagian sebelah purusmengarah tiang masing-masing 1 buah.7). Pasang pengunci <strong>kusen</strong> dengan kayu reng ¾ cm. Padamasing-masing sudut sehingga membentuk segi tiga dandipaku dengan kokoh, maka kesikuan <strong>kusen</strong> terjaga.8). Bersihkan semua lem yang menempel pada sambungandengan menggunakan kain basah.9). Merapikan hasil merangkai <strong>kusen</strong> permukaan sambungan bilatidak rata maka harus diratakan, dengan menggunakan ketamtangan, bagian bagian yang kurang halus dihaluskan denganmenggunakan amplas no 1 sehingga kelihatan rapi danmenarik.21


C. Lembar Evaluasi1. Apakah yang dimaksud dengan <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> ?2. Apa manfaat pada <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> dipasang duk (pasangan beton) ?3. Sebutkan ukuran-ukuran <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> menurut jenispemakaiannya ?4. Sebutkan langkah kerja pembuatan <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> secara garisbesar ?5. Bagaimana cara mengontrol sebuah <strong>kusen</strong> benar benar siku6. Sebutkan langkah kerja dalam mengetam sebuah balok <strong>kusen</strong>siku keempat sisinya ?7. Jelaskan langka awal melukis sambungan agar tidak terjadiperbedaan ukuran atau kekeliruan ukuran ?22


LEMBAR KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI1. Kusen <strong>pintu</strong> adalah rangka lubang <strong>pintu</strong> yang pada umumnyadibuat dari kayu dan aluminium yang digunakan untuk memasangdaun <strong>pintu</strong>.2. Manfaat duk adalah untuk menghindari rembes atau genangan airyang sangat mudah <strong>membuat</strong> lapuk kayu.3. Ukuran <strong>kusen</strong>-<strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> menurut jenis pengunaannya adalah :No. Jenis Bangunan Ukuran <strong>pintu</strong> Jumlah daun1. Rumah Tinggal 80 cm x 200 cm 1 daun2. Bangunan Umum 90 cm x 200 cm 1 daunsekolah3. Toko, bioskop dan lainlain120 cm x 200 cm 2 daun4. Pintu Utama pada 160 cm x 200 cm 2 daunbangunan umum5. Pintu kamar mandi 70 cm x 200 cm 1 daun4. Langkah kerja pembuatan <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> secara garis besar sebagaiberikut:? Menyiapkan bahan sesuai dengan ukuran.? Menyiapkan peralatan mesin dan peralatan kerja tangansesuai yang dibutuhkan? Mengetam balok <strong>kusen</strong> dan ambang 4 muka dalam kedaansiku keempat sisi dengan menggunakan mesin ketam peratadan mesin ketam penebal dengan hasil halus siku rata, ukuranmaximal 5,5 cm x 11,5 cm.? Melukis sambungan sambungan tiang dan ambang <strong>kusen</strong><strong>pintu</strong>, sponeng dan alur kapur.23


? Membuat lubang pada ambang balok ambang denganmenggunakan mesin pahat lubang persegi? Membuat purus pada sambungan tiang kayu denganmenggunakan mesin mesin gergaji potong berlengan? Membuat takik pada sambungan lubang denganmenggunakan mesin gergaji potong berlengan dandilanjutkan pembuatan verstek dengan menggunakan pahattangan pada balok ambang dan balok tiang.? Mengepaskan hasil sambungan sekaligus pembenahanyang kurang.? Membuat sponeng tiang dan balok ambang dengan ukuran1 x 3 cm dengan menggunakan mesin fries.? Membuat alur kapur pada tiang <strong>kusen</strong> dengan menggunakanmesin fries.? Membuat profil pada bagian <strong>kusen</strong> <strong>pintu</strong> yang tidak di buatsponeng.? Merangkai hasil sambungan dengan diperkuat dengan lemputih dan paku, dan dirapikan5. Langkah kerja mengetam balok siku keempat sisinya sebagaiberikut :a. Ketam muka 1 dengan menggunakan mesin ketam perata,hingga lurus rata, dan halus.b. Ketam muka 2 dengan menggunakan mesin ketam peratayang hasilnya lurus, rata, halus, dan siku terhadap muka 1.c. Ketam muka 3 dengan menggunakan ketam penebal yanghasilnya rata lurus, siku terhadap muka 1 dengan ukuranakhir 11,5 cm.d. Ketam muka 4 dengan ketam penebal dengan ketampenebal yang hasilnya lurus rata dan halus dengan hasilakhir 5,5 cm.24


6. Dalam mengontrol kesikuan caranya adalah dengan mengukurkedua diagonal kosen tersebut, bila ukurannya sama maka <strong>kusen</strong>tersebut pasti siku.7. Langkah awal dalam melukis sambungan yang dilakukan adalah:? Menyatukan tiang rangka <strong>kusen</strong> , ratakan kedua batangtersebut pada salah satu ujung rangka sebagai titik awalpengukuran, dibantu dengan klem untuk menjaga supayatidak bergeser kedudukan, <strong>membuat</strong> tanda paring, mengukurkedudukan utama sambungan dengan menggaris duabatang sekaligus dengan bantuan alat penyiku.? Melakukan cara yang sama untuk balok ambang? Baru melanjutkan lukisan detail secara terpisah25


DAFTAR PUSTAKABenny Puspantoro,IGN, ( 1995), Konstruksi Bangunan GedungSambungan kayu <strong>pintu</strong> dan jendela, Andi Ofset YogyakartaImam Muchoyar,(1992), Mesin kayu dan penggunaanya, dektat kuliah ,FKT IKIP YogyakartaJohnson Curtis,W, (1989), The Woodworking Shop, Rodale Press,Emmaus, Pennsylvania26


PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNANProgram Keahlian : Teknik PerkayuanTingkat I Tingkat II Tingkat IIIBAG-TGB.001.A BAG-TPK.001.A BAG-TPK.004.ABAG-TGB.001.A-01 BAG-TPK.001.A-53 BAG-TPK.004.A-61BAG-TGB.001.A-02 BAG-TPK.001.A-54 BAG-TPK.004.A-62BAG-TGB.001.A-03 BAG-TPK.001.A-55 BAG-TPK.005.ABAG-TPK.005.A-63BAG-TGB.001.A-04 BAG-TPK.002.ABAG-TGB.001.A-05 BAG-TPK.002.A-56 BAG-TPK.005.A-64BAG-TGB.001.A-06BAG-TGB.001.A-07 BAG-TPK.002.A-57 BAG-TPK.005.A-65BAG-TSP.001.A BAG-TPK.003.A BAG-TPK.005.A-66BAG-TSP.001.A-32 BAG-TPK.003.A-58BAG-TPK.006.ABAG-TKB.001.A BAG-TPK.003.A-59 BAG-TPK.006.A-67BAG-TKB.001.A-71BAG-TPK.006.A-68BAG-TKB.001.A-72 BAG-TPK.003.A-60 BAG-TPK.006.A-69BAG-TKB.001.A-73BAG-TKB.001.A-74BAG-TPK.007.ABAG-TKB.001.A-75BAG-TPK.007.A-70BAG-TKB.001.A-76BAG-TKB.002.ABAG-TKB.002.A-77BAG-TKB.002.A-78BAG-TKB.002.A-79BAG-TKB.002.A-80BAG-TKB.002.A-81BAG-TKB.003.ABAG-TKB.003.A-82BAG-TKB.003.A-83BAG-TKB.003.A-84Keterangan :BAG : Bidang Keahlian Teknik BangunanTGB : Program Keahlian Teknik Gambar BangunanTSP : Program Keahlian Teknik Survai dan PemetaanTKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi BangunanTPK : Program Teknik PerkayuanTPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi: Modul yang dibuativ

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!