13.07.2015 Views

PANTANG DALAM BAHASA MINANGKABAU - Jabatan Bahasa dan ...

PANTANG DALAM BAHASA MINANGKABAU - Jabatan Bahasa dan ...

PANTANG DALAM BAHASA MINANGKABAU - Jabatan Bahasa dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

anak sebagai addresse <strong>dan</strong> yang lain sebagai audience. End atau tujuanpembicaraanya adalah memaki salah seorang anak-anak yang bermain bersamaanaknya, karena ia mengira anak tersebut yang menggangu anaknya sehinggaanaknya menangis. Keynya adalah marah.4.3.2 Sumpah Serapah yang Berupa MerayuYang dimaksud merayu di sini adalah memanggil hal-hal supra-natural agardapat membantu keinginan pelaku. Contohnya seorang dukun memanggil jin ataumakhluk halus ketika ritual tertentu. Hal tersebut dapat dilihat pada data berikut ini:(18) Oi, jin, setan, hantu jo ubilih, datanglah kamari.‘Hai, jin, setan, hantu <strong>dan</strong> iblis, datanglah kemari‟.Setting ujaran (18) di atas seorang dukun yang se<strong>dan</strong>g melaksanakan ritualuntuk mengobati pasiennya di bawah batang beringin. Participantnya adalah dukunsebagai addressor <strong>dan</strong> jin sebagai adrressee. End atau tujuan pembicaraan dukuntersebut adalah merayu jin agar ia menghilangkan penyakit yang dialami pasien.Dengan seruan yang dilakukan oleh dukun, jin datang seperti angin kencang,sehingga sang dukun bisa berkomunikasi dengan jin <strong>dan</strong> mengetahui obat untukpasiennya.5. SimpulanDalam bahasa Minangkabau, pengalihan pantang pada hakikatnya sudahdikenal sejak lama. Pemakaiannya dalam masyarakat, umumnya dikaitkan denganpenghindaran penyebutan secara langsung hal-hal yang bersifat pantang atau katakatayang diyakini mampu memberikan pengaruh negatif atau bahaya. Sehinggamasyarakat mencari pengganti bentuk pantang tersebut. Berdasarkan data yangtelah dianalisis diperoleh simpulan, bahwa:1. Dari analisis penggolongan pantang, ditemukan lima bentuk penggolonganujaran pantang yaitu: 1) pantang karena sopan santun, 2) pantang atas nama<strong>dan</strong> anggota tubu, 3) pantang atas nama orang, 4) pantang nama binatang,<strong>dan</strong> 5) pantang yang berkaitan dengan kepercayaan.2. Pengalihan pantang di Minangkabau sangat dipengaruhi oleh komponentutur. Komponen tutur yang dominan mempengaruhi penghalusan <strong>dan</strong>plesetan pantang adalah participant <strong>dan</strong> end. Participant menggunakansumpah serapah untuk mengekspresikan emosi melalui sumpah serapah itu.Emosi itu bisa berupa marah, kesal, <strong>dan</strong> sakit hati. Sumpah serapah ini jugadigunakan untuk ritual perdukunan. Bentuk-bentuk sumpah serapah yangmuncul adalah makian, carutan, <strong>dan</strong> seuan.Semakin banyak bentuk penghalusan <strong>dan</strong> plesetan pantang dalammasyarakat secara langsung atau tidak langsung telah menyebabkan pergeseranmakna dalam bahasa Minangkabau. Pada posisi lain, kecenderungan tersebut telahmemperkaya nuansa makna bahasa Minangkabau. Namun di sisi lain, muncul pulapengaruh yang tidak baik pada pembendaharaan kata bahasa Minangkabau yaitupemakaian eufemisme atau pengganti pantang yang mengakibatkan simbol semakinjauh dari referennya.DAFTAR PUSTAKA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!