13.07.2015 Views

Babad Pinatih (Versi 1)

Babad Pinatih (Versi 1)

Babad Pinatih (Versi 1)

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Babad</strong> <strong>Pinatih</strong> (<strong>Versi</strong> 1)Isi Singkat <strong>Babad</strong> <strong>Pinatih</strong>.Ketika Hyang Gnijaya turun di Desa Kuntuliku, ada putra beliau di hadapan yangbernama Mpu Witadharma dan Sang Kul Putih. Mpu Witadharma menurunkanMpu Wiradharma dan Mpu Sang Kul Putih menurunkan Dukuh Sorga. MpuWiradharma menurunkan kemudian 3 orang yaitu Mpu Lampita, Mpu Ajnyana, danMpu Pastika. Mpu Lampita melahirkan Mpu Kuturan dan Mpu Pradah. MpuKuturan diceriterakan, tinggal di Lemah Tulis dan Mpu Pradah memerintah di Dahadan mempunyai seorang putra bernama Mpu Bahula. Mpu Bahula kemudianmenurunkan Mpu Tan Tular dan Mpu Candra. Mpu Tan Tular menurunkan MpuPenawasikan, Mpu Asmaranata, Mpu Pakisan, Mpu Sidhimantra. Mpu Panawasikanmenurunkan Ida Buda, Mpu Angsoka dan Mpu Nirartha. Mpu Asmaranatamelahirkan Ida Siwa. Mpu Pakisan disebut juga Pandita Paramarta yangmempunyai putra 4 orang. Mpu Sidhimantra tidak mempunyai putra, lalu dengantapa samadinya mohon putra, lahirlah Sang Manik Angkeran. Danghyang Nirarthamengambil istri di Daha menurunkan Ida Ayu Wayan Kania dan Ida Made Kulyan.Kemudian Ida Mpu Nirartha mengambil istri di Pasuruhan yang nantinyamelahirkan Ida Lor, dan Ida Ler. Setelah Ida Danghyang Nirartha pindah dariPasuruhan lalu mengambil istri di Blangbangan yang melahirkan Ida Wetan, I DayuSwabawa dan Ida Sakti Telaga yang menurunkan warga Kaniten.Diceriterakan Sri Juru bertengkar dengan Danghyang Nirartha sehingga IdaDanghyang Nirartha pergi ke Bali bersama putrinya. Tak diceriterakan perjalananbeliau di Bali yang menjadi adanya parhyangan Rambut Siwi, Pulaki, danperjalanan beliau ke Besakih, menelusuri pantai dan sampai moksahnya di Bali.Kemudian diceriterakan Ida Manik Angkeran menghilang dari Jawa datangmenghadap kepada Ida Bhatara Basukih. Karena Ida Manik Angkeran berniat jahatdengan memotong ekor Ida Bhatara Naga Basukih itu, dikutuk menjadi abu.Kemudian Ida Sidhimantra mencari jejak putranya dan sampai di Basukih, laluterlihat putranya telah terbakar menjadi abu. Di situ Ida mohon maaf agar putranyaitu hidup kembali. Atas permintaan dari Ida Padanda Sidhimantra yang keras itu,Ida Manik Angkeran dapat hidup kembali seperti sediakala. Agar Manik Angkerantidak pulang ke Jawa lalu ditorehnya daratan hingga terbelah menjadi Segara Rupet(Selat Bali). Setelah lama Ida Manik Angkeran di Basukih menjadi hamba, lalupergi Bertemu dengan Mpu Bekung. Beliau mengadu kesaktian dan Ida ManikAngkeran mendapat kemenangan. Karena itu putri Dukuh Bekung diserahkan yangnantinya melahirkan Ida Lang Banyak Wide. Juga Ida Manik Angkeran mengambilistri dari Kendran yang nantinya melahirkan Ida Tulus Dewa. Kemudian disebutkanbahwa Ida Bang Banyak Wide datang ke wilayahnya Airlangga yang dipeliharaoleh Mpu Sedah. Setelah lama tinggal di Jawa Ida Bang Banyak Wide menyuntingputri dari Arya Beleteng yang bernama Ni Gusti Ayu <strong>Pinatih</strong>. Setelah lamakemudian lahirlah putranya yang bernama Ida Bang Bagus <strong>Pinatih</strong>. Ida Bagus<strong>Pinatih</strong> datang ke Bali bertemu dengan Ki Dukuh Suladri, Ida <strong>Pinatih</strong> menyunting


putrinya.Setelah Ki Dukuh di Pasraman ingin moksah, lalu berkata dengan menantunya IdaBagus <strong>Pinatih</strong>, dan segala kekayaan dan kekuasaannya diserahkan kepadamenantunya. Tetapi Ida <strong>Pinatih</strong> tidak percaya dan menentangnya sehingga marahlahKi Dukuh dan mengutuknya hingga Ida <strong>Pinatih</strong> terlunta-lunta diserang oleh semut.Dalam perjalanan Ida <strong>Pinatih</strong> sampai di Blahbatuh dan putranya I Gusti NgurahGede <strong>Pinatih</strong> dipanggil untuk menggantikan kedudukan Dalem, Adiknya I GustiNgurah Made <strong>Pinatih</strong> pindah ke Tulikup dan menyebar pengiringnya sampai keDen Bukit, ke Tabanan dan sebagainya I Gusti Ngurah Made <strong>Pinatih</strong> pindah danmemerintah di Puri Bun. Diceriterakan I Gusti Ngurah Bija pindah ke Desa Tingasyang diiringi oleh 60 orang. I Gusti Ngurah Ketut Tengkeng pindah ke DesaMoncos dengan rakyat pengiring 60 orang dan juga I Gusti Made Bija ke Tabananbersama pengiring sebanyak 60 orang, I Gusti Ketut Rekeng menuju Desa Kekeran.Kemudian I Gusti Made Lekong pindah ke Desa Kuta, setelah banyak keturunannyalalu menyebar ke Jembrana, Negara, I Gusti Anom Bija pindah ke Desa Kaba-Kaba,Tersebutlah Ni Gusti Ayu Oka Tembau diambil oleh Padanda Sakti Panida yangberasrama di Padang Galak Kreta Langu, menurunkan Ida Padanda Sakti Tembaudan Padanda Wayahan, Ida Padanda Sakti Tembau pindah ke Tabanan dan PadandaWayahan tinggal di Yang Apuy Ida Padanda Wayan Tembau menurunkan Ni DayuWayan Kaniten, Ida Made Oka, Ida Nyoman Tembau. Putra dari I Gusti NgurahGede <strong>Pinatih</strong> yang ibunya dari Tainsiyat Pamecutan menurunkan I Gusti NgurahPutu <strong>Pinatih</strong>, I Gusti Lanang Pamecutan, Kiyai Ngurah Badung.Putra dari I Gusti Ngurah Bang di Blahbatuh adalah 3 orang dan beliau pindahtempat ke Desa Batu Bulan. I Gusti Made Bun mengalih ke Desa Lod Tunduh yangbernama I Kramas dan pindah ke Tabanan dan tinggal di Bongan sedangkanadiknya pindah ke Desa Pangsan.Nama/ Judul <strong>Babad</strong> : <strong>Babad</strong> <strong>Pinatih</strong>Nomor/ kode : Va.4781 Gedong Kirtya SingarajaKoleksi : Koleksi Resi Agung Nagari.Alamat : Negari, Kecamatan Sukawati, Gianyar.Bahasa : Jawa Kuna Tengahan bercampur BaliHuruf : BaliJumlah halaman : 90 lembarDitulis oleh : Sagung Putri.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!