30.07.2015 Views

8O5xcR

8O5xcR

8O5xcR

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ketiga, dibolehkan membayar zakat dengan qimah(mata uang) bila terdapat maslahat. Demikian pendapatIbnu Taimiyyah dan salah satu riwayat Imam Ahmaddalam Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah, jilid 25/82.Menurut hemat kami, kemaslahatan membayarzakat dalam bentuk uang pada saat ini merupakan sesuatuyang tidak bisa dimungkiri. Kebutuhan mustahik sangatberagam, tidak hanya bahan makanan pokok. Kadangkalamemberikannya dengan bahan pokok justru merugikanpenerima zakat. Sebab, untuk memenuhi kebutuhanyang lain, ia harus menjual lagi harta zakat yang ia terimadengan harga di bawah standar.Syekh Yusuf al-Qaradawi memberikan argumentasiyang cukup kuat mengapa Rasulullah saw pada waktuitu memerintahkan zakat fitrah dalam bentuk makananpokok. Kala itu, tidak semua orang memiliki dinar ataudirham sehingga akses mereka terhadap bahan pokok lebihmudah. Oleh sebab itu, jika beliau saw memerintahkanzakat dalam bentuk uang, tentu akan membebani umatmuslim. Berbeda halnya dengan kondisi dewasa ini, situasitelah berubah. Seseorang lebih mudah mendapatkanuang daripada bahan makanan pokok. Dengan demikian,memberikan zakat dalam bentuk uang memang benarbenarmemberikan mengandung maslahat. Wallahualam.94Panduan ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) Praktis

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!