Sensor dan Aktuator
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SENSOR DAN AKTUATOR<br />
Gambar Jenis/macam Potensiometer<br />
Potensiometer karbon <strong>dan</strong> metal film jarang digunakan untuk kontrol industri<br />
karena cepat aus. Potensiometer wire wound adalah potensiometer yang<br />
menggunakan kawat halus yang dililit pada batang metal. Ketelitian<br />
potensiometer tergantung dari ukuran kawat. Kawat yang digunakan biasanya<br />
adalah kawat nikelin. Penggunaan potensiometer untuk pengontrolan posisi<br />
cukup praktis karena hanya membutuhkan satu tegangan eksitasi <strong>dan</strong> biasanya<br />
tidak membutuhkan pengolah sinyal yang rumit. Kelemahan penggunaan<br />
potensiometer terutama adalah:<br />
Cepat aus akibat gesekan<br />
Sering timbul noise terutama saat pergantian posisi <strong>dan</strong> saaat terjadi<br />
lepas kontak<br />
Mudah terserang korosi<br />
Peka terhadap pengotor<br />
Potensiometer linier adalah potensiometer yang perubahan tahanannya sangat<br />
halus dengan jumlah putaran sampai sepuluh kali putaran (multi turn). Untuk<br />
keperluan sensor posisi potensiometer linier memanfaatkan perubahan<br />
resistansi, diperlukan proteksi apabila jangkauan ukurnya melebihi rating,<br />
linearitas yang tinggi hasilnya mudah dibaca tetapi hati-hati dengan friksi <strong>dan</strong><br />
backlash yang ditimbulkan, resolusinya terbatas yaitu 0,2 – 0,5%<br />
Pada Rotary Potentiometer, Saat wiper berputar maka besar tahanan total akan<br />
ikut berubah. Poros dari wiper biasanya ditempelkan pada poros benda berputar<br />
Contoh 1.<br />
Misalkan saat wiper berada di atas output (gambar 2.4) yang dihasilkan 10V yaitu<br />
pada sudut 350°, se<strong>dan</strong>gkan saat wiper ditengah menghasilkan output 5 V yaitu<br />
118